commit to user
IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG OTONOMI KHUSUS DI PROVINSI PAPUA DALAM PENGUATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Ilmu Hukum
Minat Utama : Hukum Kebijakan Publik
Disusun Oleh :
SEBEDEUS HITOKDANA NIM : S311508014
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user MOTTO
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”.
Filipi 4:6
“Hidup adalah perlombaan.
Meskipun banyak rintangan di dalamnya, tapi bersama Tuhan kita pasti bisa melalui semuanya itu”.
“Keinginan, Keniatan dan Kesabaran adalah Kunci Kesuksesan”.
commit to user
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Penulisan Tesis ini untuk :
• Tuhan Yesus Kristus,
• Bapa dan Mama tercinta yang telah
mendidikku, (almr & almrh)
• Abangku Simei H. Uopmabin,
• Abangku A. Bonali Uopdana,
• Kakakku Saderack Hitokdana,
• Adikku Thony B. Hitokdana,
• Keluarga Hitokdana/Sitokdana,
Kahipmabin/Kasipmabin, Uopmabin,
Taplo, Tepmul, Mimin, dll.
• Teman2 terbaikku
• Almamaterku tercinta Universitas Sebelas
Maret Surakarta
commit to user KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan Kasih-Nya yang begitu melimpah kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG OTONOMI KHUSUS DI PAPUA DALAM PENGUATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA”.
Tesis ini disusun dan diajukkan untuk melengkapi persyaratan guna meraih gelar Magister dalam Ilmu Hukum konsentrasi Hukum Kebijakan Publik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Walaupun hasil penelitian Tesis ini bukan karya yang sempurna, namun penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat.
Banyak pihak yang berperan besar dalam memberikan bantuan sampai penelitian Tesis ini selesai, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ravik Kasidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Dr. Hari Purwadi S.H., M.Hum, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Ibu Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut RH. S.H.,M.M, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan masukan bagi kesempurnaan tesis ini sehingga tesis ini dapat disusun dan terselesaikan dengan baik dan lancar.
6. Bapak Dr. Djoko Wahju W. S.H.,MS, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan masukan bagi
commit to user
kesempatan penulisan tesis ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik dan lancar.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan ilmunya dengan penuh dedikasi dan keikhlasan sehingga menambah wawasan dan pengetahuan penulis.
8. Bapak dan Ibu Staf Sekretariat Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu kelancaran administrasi selama penulis menempuh perkuliahan hingga penyelesaian penulisan tesis ini.
9. Bapak dan Ibu Staf Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan bahan-bahan hukum bagi kelancaran penyusunan tesis ini.
10. Bapa dan Mama yang sudah melahirkan dan membesarkanku (semoga kalian mendapat kedamaian dan ketenangan disisi-Nya.
11. Kakak Simei Uropmabin dan A. Bonali Uropdana yang selalu membantu saya dalam perkuliahan sehingga penulisan tesis ini berhasil menyelesaikan dengan baik, serta kakak dan adik kandung Saderack Hitokdana dan Thoni B. Hitokdana, yang selalu mendukung dalam doa, kasih sayang, perhatian dan kesabarannya sehingga penulis berhasil menyelesaikan penulisan tesis ini dengan baik dan lancar. 12. Teman-teman Kelas Hukum Kebijakan Publik (Aditya, Agus, Ari
Loyo, Ananto, Bambang, Dilla, Icha, Vian, Harry, Prima, Rivay, Tika & Lucia) dan teman-teman program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2015 yang telah memberikan semangat dan doa sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
commit to user
Penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik membangung demi perbaikan pada masa yang akan datang dan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Terima Kasih.
Surakarta, 20 Maret 2018 Penulis
Sebedeus Hitokdana S311508014
commit to user DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN TESIS ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
ABSTRAK ... xiii
ABSTRACT ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. ... L atar Belakang Masalah... 1
B. ... P erumusan Masalah ... 10 C. ... T ujuan Penelitian ... 10 D. ... M anfaat Penelitian ... 11
BAB II LANDASAN TEORI ... 12
A. ... L andasan Teori ... 12
commit to user
1... T eori Pemerintahan Daerah di Indonesia ... 12 2... T
injauan Umum Implementasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus di Provinsi Papua ... 14 a. ... R
uang Lingkup Otonomi Khusus Papua ... 14 b. ... O
tonomi Khusus Papua ... 16 c. ... T
eori Desentralisasi Asimetris dan Otonomi Daerah ... 18 d. ... T
eori Kebijakan Publik (Public Policy) dan Implementasi Kebijakan Publik ... 33 3... T
injauan Umum Tentang Penguatan NKRI ... 38 a. ... T
eori Negara Hukum... 38 b. ... T
eori Negara Kesatuan... 45 B. ... P
enelitian Yang Relevan ... 49 C. ... K
erangka Berpikir ... 51 BAB III METODE PENELITIAN ... 53
A. ... Jenis Penelitian ... 53
commit to user B. ... Sifat Penelitian ... 54 C. ... Pendekatan Penelitian ... 55 D. ... Lokasi Penelitian ... 56 E. ...
Jenis dan Sumber Data ... 56 F. ...
Teknik Pengumpulan Data ... 57 G. ...
Teknik Analisis Data ... 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59
A. ... I mplementasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus di Provinsi Papua Dalam Penguatan NKRI .. 59 1... I
mplementasi Otonomi Khusus di Provinsi Papua ... 59 a. ... P
artisipasi di Bidang Politik ... 70 b. ... B idang Pendidikan ... 70 c. ... B idang Kesehatan ... 73 d. ... I nfrastruktur ... 74 2... P
commit to user
3... P enguatan NKRI di Kawasan Perbatasan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua ... 78 4... P
osisi Geografis, Luas dan Wilayah Administratif di Kabupaten Merauke, Papua ... 82 B. ... K
endala Implementasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus di Provinsi Papua dalam Penguatan NKRI ... 84 1... K
etidakpuasaan Terhadap Pelaksanaan Otonomi Khusus Papua ... 88 2... K
endala dan Kelemahan dalam Penerapan Otonomi Khusus di Papua ... 91 3... F
aktor Penyebab Otonomi Khusus Gagal di Provinsi Papua . 95 C. ... S
olusi Implementasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus di Provinsi Papua ... 97 1... S
olusi Persoalan Otonomi Khusus di Provinsi Papua ... 97 2... O
tonomi Khusus Papua Dinamika dan Solusi Pemecahannya 98 3... D
ialog antara Jakarta-Papua mendorong Solusi Yang Beradab dan Bermartabat ... 102
commit to user
4... M embangun Kepercayaan antara Jakarta-Papua ... 103 a) ... S
olusi Jangka Pendek ... 103 b) ... S
olusi Jangka Panjang ... 104 5... M
encari Bersama Solusi Komprehensif Melalui Dialog ... 105 BAB V PENUTUP ... 107 A. ... S impulan ... 107 B. ... I mplikasi ... 107 C. ... S aran ... 108 Daftar Pustaka ... 109
commit to user ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implemntasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus di Provinsi Papua dalam Penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta dalam bentuk Otonomi Daerah, Otonomi Daerah Istimewa dan Otonomi Khusus. Provinsi Papua adalah Provinsi Irian Jaya yang kemudian diganti menjadi Provinsi Papua yang diberi otonomi khusus dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi khusus adalah kewenangan khusus yang diakui dan diberikan oleh pemerintah pusat kepada Provinsi Papua termasuk provinsi-provinsi pemekaran lain di Papua untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat Papua.
Berdasarkan uraian latar belakang penulis adalah bagaimana implementasi undang-undang nomor 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus di Provinsi Papua dalam penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan apa kendala implementasi undang-undang nomor 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus di Provinsi Papua dalam penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta apa solusi implementasi undang-undang nomor 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus di provinsi papua dalam penguatan negara kesatuan republik indonesia.
Metode penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif yang digunakan sumber data adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian dapat dsimpulkan bahwa pelaksanaan undang-undang otonomi khusus bagi Papua pada dasarnya adalah kewenangan khusus yang diakui dan diberikan bagi Provinsi Papua untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangga sendiri dalam kerangka negara kesatuan republik Indonesia. Otonomi Khusus Papua adalah sebuah aturan atau kebijakan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada Provinsi Papua dalam upaya meningkatkan pembangunan dalam berbagai aspek, yaitu bidang ekonomi, bidang pendidikan, bidang kesehatan dan infrastruktur secara filosofis otonomi khusus merupakan sebuah langkah untuk menjajarkan Papua dengan wilayah lain di Indonesia.
commit to user ABSTRACT
This study aims to find out the implementation of Law Number 21 of 2001 about the special autonomy in Papua province in strengthening the united state of the Republic of Indonesia, as well as in the form of regional autonomy, special regional autonomy, and the special autonomy. Province of Papua is the province of Irian Jaya which is later changed to Papua province granted special autonomy within the framework of the united state of the republic of Indonesia. Special autonomy is a special authority recognized and granted by the central Indonesia government to the provincial government of Papua including the Papua province to regulate and manage the interest of local people according to their own initiative based on the aspiration and basic rights of the people of Papua.
Base on the clarification on the background of the author is how the implementation of law number 21 of year 2001 about special autonomy in Papua province in strengthening the united of the republic of Indonesia and what are the obstacles of the implementation of law number 21 of 2001 about the special autonomy in Papua province in strengthening the united state of the republic of Indonesia as well as how the solution to the obstacles of implementation of low number 21 of 2001 about the special autonomy in Papua province in strengthening the united state of the republic of Indonesia.
This method of this research is empirical law descriptive. The sources of data research are used both primary and secondary data. Base on the result of the study can be concluded that the implementation of special autonomy law of Papua is basically a special authority recognized and given for the province of Papua to regulate and manage their own household affairs within the united states of republic of Indonesia. Special autonomy of Papua is a rule or policy given by Indonesia central government to the Papua province in order to increase the efforts in various aspects, namely education, health, and infrastructure in special autonomy philosophy which is a step to equate Papua with other regions in Indonesia.