• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN SATU TAHUN HASIL PELAKSANAAN TUGAS KABINET INDONESIA BERSATU II BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN (Oktober 2009 s. d.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN SATU TAHUN HASIL PELAKSANAAN TUGAS KABINET INDONESIA BERSATU II BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN (Oktober 2009 s. d."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LINGKUP TUGAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

I.

, terutama:

Pembangunan

1. infrastruktur sumber daya air dalam rangka konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air untuk ketahanan pangan dan air baku, serta pengelolaan daya rusak air, meliputi infrastruktur irigasi, pembangunan waduk dan bendungan, prasarana pengendali banjir, prasarana pengamanan pantai dll

Pembangunan

2. infrastruktur jalan dan jembatan dalam rangka mendukung kelancaran arus orang dan barang antara lain dari pusat-pusat produksi ke pusat-pusat distribusi, menuju kawasan-kawasan pariwisata, industri dll, menuju pelabuhan dan bandara nasional, akses-akses di kawasan strategis nasional seperti kawasan perbatasan, daerah tertinggal dsb Pembangunan

3. infrastruktur permukiman dalam rangka pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat baik di perkotaan dan perdesaan melalui pembangunan infrastruktur air minum, sanitasi, pengelolaan sampah, penataan kawasan kumuh dll

Penyelenggaraan

4. penataan ruang, yang meliputi antara lain pengaturan dan pembinaan pelaksanaan penataan ruang di daerah

Pembinaan jasa konstruksi dan penelitian pengembangan bidang PU dan Permukiman 5.

KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN 2010

II.

Tahun 2010, alokasi anggaran yang diperoleh Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp.36,85 1.

Triliun atau meningkat 4,71 % dari alokasi anggaran pada tahun 2009 (Rp.35,2 Triliun).

LAPORAN SATU TAHUN

HASIL PELAKSANAAN TUGAS

KABINET INDONESIA BERSATU II

BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN

(Oktober 2009 s. d. Oktober 2010)

Jakarta, 18 Oktober 2010

(3)

Kemajuan pelaksanaan sampai dengan 18 Oktober 2010, rata-rata pelaksanaan program 2.

secara fisik mencapai 60,8%. Dibandingkan dengan rata-rata kemajuan pelaksanaan program secara fisik pada tahun 2009, kemajuan pelaksanaan tahun 2010 relatif lebih tinggi. Sementara kemajuan penyerapan anggaran telah mencapai 52%.

Saat ini sedang diusulkan ke Kementerian Keuangan untuk memanfaatkan sisa dana lelang/ 3.

tender (Rp.1,48 T) dan pencairan dana di bintang/diblokir (Rp. 1,9 T), untuk mengatasi perbaikan infrastruktur PU akibat bencana alam dan percepatan pelaksanaan kontrak-kontrak

multiyears. Apabila hal ini tidak mendapat persetujuan, diusulkan untuk penghematan

melalui revisi kurang sehingga prosentase penyerapan anggaran pada akhir 2010 akan lebih baik dan mencerminkan kondisi sebenarnya.

Uraian di bawah ini merupakan

4. laporan hasil pelaksanaan pembangunan infrastruktur

Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman tahun anggaran 2010 sampai dengan minggu ketiga bulan Oktober 2010 dan capaian hasil pembangunan 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II (periode Oktober 2009 s.d. Oktober 2010). Secara ringkas laporan hasil pelaksanaan pembangunan pada tahun 2010 sampai dengan bulan Oktober, dapat dilihat pada tabel dalam lampiran.

INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR

A.

Dalam rangka mendukung

1. ketahanan pangan nasional telah dilakukan:

Jaringan irigasi a)

Peningkatan kapasitas jaringan irigasi seluas 115.000 Ha yang tersebar di beberapa lokasi 

antara lain daerah irigasi (DI) Lhok Guci (NAD), Nipah (Jatim),Kalibumi (Papua) dengan progres sudah mencapai 60,4 %

(4)

Rehabilitasi jaringan irigasi seluas 293.044 Ha yang tersebar antara lain di Batanghari 

(Jambi), Jatiluhur (Jabar), Colo Barat dan Timur (Jateng), dengan progres rehabilitasi mencapai 70,3 %

Pengoperasian dan pemeliharaan (OP) jaringan irigasi seluas 2.315.000 Ha, tersebar 

antara lain di provinsi NAD, DIY, Maluku, dll. Jaringan irigasi rawa

b)

Peningkatan jaringan irigasi rawa seluas 8.100 Ha, tersebar antara lain di Paleh 

(Bengkulu), Tambak Rakyat (Sultra), Kurik (Papua), dengan progres fisik peningkatan sudah mencapai 96,3 %

Rehabilitasi jaringan irigasi rawa seluas 85.000 Ha, tersebar antara lain di Padang Lagan 

(Jambi), Sei Dahirang (Kalsel), dan Tambak Kadarbobo (Sulsel), dengan progres fisik rehabilitasi mencapai 81,2 %.

OP jaringan irigasi rawa seluas 1.107.996 Ha,tersebar antara lain di provinsi Riau, Kalsel, 

Sulsel, dll, dengan progres fisik OP sudah mencapai 76 % Jaringan irigasi air tanah (JIAT)

c)

Peningkatan layanan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) seluas 234 Ha, tersebar antara 

lain di Gunung Kidul (DIY), Kudus (Jateng), dan Pulau Sumba (NTT), dengan progres fisik mencapai 86,3 %

Rehabilitasi JIAT seluas 555 HA, tersebar antara lain di provinsi NAD, Gorontalo, Bali, 

dengan progres fisik 87,3 %

OP jaringan irigasi air tanah seluas 5.120 Ha, tersebar antara lain di provinsi Lampung, 

Jateng, Bali dengan progres fisik 85,8 %

(5)

Dalam rangka

2. pengendalian banjir dan abrasi pantai, telah dilakukan antara lain: Pembangunan

a) Medan Flood Control (Sei Deli dan Sei Percut) sepanjang 32.420 m dan telah

diresmikan pada 26 Januari 2010

Penyelesaian Banjir Kanal Timur untuk pengendalian banjir di DKI Jakarta: b)

Pembangunan struktur penampang basah prasarana pengendalian Banjir Kanal Timur 

(BKT) telah diselesaikan pada akhir Desember 2009 sehingga dapat mengalirkan air ke laut

Dengan mempertimbangkan kendala pembebasan lahan, secara keseluruhan ditargetkan 

pada akhir tahun 2010, akan mencapai 78 % sementara sisanya ditargetkan selesai pada tahun 2011

Penyelesaian audit teknis untuk pengembalian fungsi di 534 embung/situ, 109 bendungan/ c)

waduk, serta jaringan irigasi di 3357 DI

Penyelesaian pembangunan Waduk Gonggang (Magetan) dan proses penyediaan pompa d)

berikut pembangunan rumah pompa di Lokasi Desa Glonggong Kec Balerejo, Kabupaten Madiun, sebagai bagian dari prasarana pengendalian banjir di DAS Bengawan Solo

Dalam rangka

3. penyediaan air baku, telah dilakukan antara lain:

Penyelesaian Waduk Benel (Bali) pada 26 Januari 2010 dengan tampungan efektif sebesar a)

1,6 juta m3.

Penyelesaian pembangunan Embung Tambakboyo di Provinsi DIY (Januari 2010) dengan b)

tampungan efektif sebesar 400.000 m3, dan Bendung Sapon dengan lebar bendung sebesar

153,15 cm untuk mengairi lahan sawah beririgasi seluas 2250 ha. Proses pembangunan Bendungan Jatigede (kapasitas 980 juta m

c) 3 ) di Provinsi Jawa Barat,

Pembangunan Waduk Rajui dengan kapasitas 2,6 juta m3 (Aceh), Waduk Jatibarang kapasitas

20,4 juta m3 (Jateng), Waduk Marangkayu 9,3 juta m3 (Kaltim)

(6)

Peningkatan dan pelayanan air baku untuk penyediaan air minum telah mulai d)

dilaksanakan di 28 Provinsi dengan debit 6.431 l/detik, dimana progres pembangunan fisik telah mencapai 70,48% tersebar antara lain di provinsi Banten, Aceh, Bengkulu, DKI Jakarta, Papua, Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, Kepualauan Riau, Lampung, Jawa Barat, Riau, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, NTB, NTT, Sumatera Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimatan Timur, Jambi, Sulawesi Tenggara dan Maluku

Pembangunan prasarana pengambilan dan saluran pembawa air baku 373 km dengan e)

kapasitas 9,68 m3/det, a.l di NAD, Sumut, Bengkulu, Sumsel, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Sulsel, Sulbar, Bali, NTB, Irian Jaya Barat

Pembangunan Tampungan Air Baku 40 buah (10,46 m3/det) Embung Lambadeuk, waduk f)

Paya Seunara (NAD), Kijang, Guntung (Riau), Bk Singranala, BK Cisanggarung, Bendung Karet Jamblang (Jabar), Embung Kaliombo, Bak tampungan di Wonogiri, Kr. Anyar, Embung Samiran, Embung Genting ( Jateng), Kedung Uling (jatim), Matarah, Pangi (Kalteng), Embung Bengawan, Embung Sebatik (Kaltim), Embung Bonodeaa (Gorontalo), 4 buah (Sultra)

Rehabilitasi Prasarana Pengambilan dan Saluran Pembawa Air Baku 14 buah al. Jabar, DI g)

Yogyakarta

Rehabilitasi Tampungan Air Baku 21 buah (0,73 m

h) 3/det) al. 2 embung kecil (NAD), Longstorage

Cimanuk–Bypass, Longstrorage Winanag, Longstorage Ciwaringin, Longstorage Cipanas,

Longstrorage Pangkalan (Jabar), 1 buah di Pemali Juana, Embung Banjarejo, Embung Prangi

(Jateng), 3 telaga di Gunung Kidul ( DI Yogyakarta), Entikong (KalBar), bangunan air baku di Kab. Kupang, TTU, Rote Ndao, P. Sabu (NTT)

Pembangunan Prasarana Air Tanah untuk air minum daerah perbatasan 18 buah al di Tanjab i)

Barat (Jambi), dan Sultra

(7)

INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN (termasuk jalan tol)

B.

Dalam rangka

1. pembangunan jalan tol, telah dilakukan antara lain:

Penyelesaian pembangunan dan pengoperasian ruas jalan Tol sepanjang 52 km, terdiri dari: a)

Tol Bogor Ring Road sepanjang 3,8 km (23 November 2009) Tol Kanci Pejagan sepanjang 35 km di Prov Jawa Tengah (27 Januari 2010), Jalan Tol Kebon Jeruk-Penjaringan (JORR W1) sepanjang 9,8 km, Prov DKI Jakarta (Januari 2010) dan Akses Tanjung Priok sepanjang 3,4 km

Telah ditetapkan organisasi dan tata kerja BLU penuh BPJT melalui permen PU No.01/PRT/ b)

M/2010 yang diterbitkan tanggal 22 Januari 2010. Selain itu, Renstra 2010-2014 dan Rencana Bisnis Anggaran untuk BLU-BPJT telah diselesaikan konsepnya dan sedang dalam proses penetapan aspek legalnya

Evaluasi pengusahaan jalan tol pada 24 ruas berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 6/ c)

PRT/M/2010 sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden No.13 Tahun 2010, dengan hasil evaluasi sementara, yakni:

14 BUJT dapat melanjutkan pengusahaan jalan tol karena memiliki kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan ekuitas. Ruas-ruas tersebut adalah ruas Cikampek – Palimanan (PT Lintas Marga Sedaya), Semarang Solo (PT Trans Marga Jateng), Solo - Mantingan – Ngawi (PT Solo Ngawi Jaya), Ngawi – Kertosono (PT Ngawi Kertosono Jaya), Kertosono – Mojokerto (PT Marga Hanurata Intrinsic), Surabaya – Mojokerto (PT Marga Nujyasumo Agung), Cengkareng - Batu Ceper – Kunciran (PT Marga Kunciran Cengkareng), Kunciran – Serpong (PT Marga Trans Nusantara), Serpong – Cinere (PT Cinere Serpong Jaya), Cinere - Cimanggis /Jagorawi (PT Trans Lingkar Kita Jaya), Cibitung – Cilincing (MTD CTP Expressway), JORR Seksi W2 Utara (PT Marga Lingkar Jakarta), Bogor Ring Road (Seksi II dan III)(PT Marga Sarana Jabar), dan Gempol – Pasuruan (PT Transmarga Jatim Pasuruan);

(8)

8 BUJT belum memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekuitas

 (karena

seluruh atau sebagian pemegang saham tidak mampu memenuhi kebutuhan ekuitas sesuai dengan porsinya), sehingga diperlukan penguatan permodalan dan atau restrukturisasi pemegang saham dsb. Ruas-ruas tersebut adalah Pejagan - Pemalang (PT Pejagan Pemalang Tol Road) Pemalang - Batang (PT Pemalang Batang Tol Road), Cimanggis – Cibitung (PT Cimanggis Cibitung Tollways), Bekasi – Cawang – Kp. Melayu (PT Kresna Kusuma Dyandra Marga ), Depok - Antasari (PT Citra Waspphutowa ), Ciawi - Sukabumi (PT Trans Jabar Tol), Waru (Aloha) – Wonokromo – Tj. Perak (PT Margaraya Jawa Tol), dan Pasuruan - Probolinggo (PT Transjawa Paspro Jalan Tol); dan

2 BUJT belum belum menyampaikan laporan keuangan secara lengkap

 (sebagian

pemegang saham belum menyampaikan laporan keuangan), yaitu Batang - Semarang (PT Marga Setiapuritama) dan Gempol - Pandaan (PT Margabumi Adhikaraya).

Dalam rangka

2. penyelesaian pembangunan lintas Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT serta pelaksanaan preservasi peningkatan kapasitas jalan dan jembatan nasional telah dilakukan:

a) Penyelesaian pembangunan Fly over Amplas sepanjang 1.200 m (Sumatera Utara), Fly

Over Oerip Sumohardjo sepanjang 1.500 m (Sulawesi Selatan), Ngawi Ring Road, Jembatan

Cilaki (Jawa Barat), Fly Over Cut Mutiah, Bekasi sepanjang 3.148 m (DKI Jakarta), Fly Over Cengkareng sepanjang 2.000 m (DKI Jakarta), Karawang By Pass sepanjang 11,58 km (Jawa Barat), Jembatan Bantar III, Gawe Jirak, Congot sepanjang 410 m (DIY), Jembatan Batanghari II sepanjang 1.351 m (Jambi), Jembatan Talumolo II sepanjang 205 m (Gorontalo)

Peningkatan kapasitas jalan (pelebaran) sepanjang 1.368,72 km dengan progress mencapai b)

75,6%

(9)

Pelaksanaan konstruksi pembangunan jembatan/

c) Fly over/underpass sepanjang 8.674 m

tersebar di beberapa lokasi antara lain flyover Merak-Balaraja Prov Banten, Gebang prov. Jabar dengan progress rata-rata mencapai 70,1 %

Pelaksanaan konstruksi pembangunan jalan lingkar/

d) bypass sepanjang 18,4 km dengan

progress 81,7 %

Pelaksanaan konstruksi pembangunan jalan strategis di lintas selatan Jawa, perbatasan, e)

daerah terpencil dan terluar sepanjang 184 km, dengan progress 86,9 %

Pelaksanaan preservasi jalan sepanjang 32.349 km, dengan progress pelaksanaan mencapai f)

77,6 %

Pelaksanaan preservasi jembatan sepanjang 94.069 m dengan progress 77,6% g)

Pelaksanaan peningkatan kapasitas jalan di Provinsi Papua dan Papua Barat sepanjang 323 h)

km dengan progress mencapai 78,60 %

Prosentase jaringan jalan nasional dalam kondisi mantap mencapai 87 % i)

Telah dimulai persiapan pelaksanaan pembangunan Jembatan Selat Sunda melalui pembentukan 3.

Sekretariat Tim Nasional Persiapan Pembangunan Jembatan Selat Sunda sesuai Keppres No. 36 Tahun 2009

Kesiapan infrastruktur jalan dan jembatan dalam mendukung arus mudik/balik lebaran 2010, 4.

melalui antara lain fungsionalisasi sementara jalan alternatif Lingkar Nagrek, pelebaran jalan di persimpangan sebidang antara jalan dan rel KA di Sumpiuh (Jawa Tengah), peninggian kapasitas jalur pantura

(10)

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

C.

1. Dalam rangka peningkatan pelayanan air minum, sanitasi dan persampahan, telah dilakukan antara lain:

a) Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum di Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK) telah menambah kapasitas produksi sebesar 3.353 L/detik yang dapat melayani penduduk sekitar 33,3 juta jiwa, meliputi antara lain: SPAM IKK Ciambar kap.20 L/dt, SPAM IKK Mangunreja kap.20 L/dt, SPAM IKK Cisayong kap.20 L/dt , SPAM IKK Arahan Cantigi kap. 50 L/dt, Desa Rawan Air Pinangraja, Sukaraja kap. 10 L/dt (Jawa Barat), SPAM IKK Jatipuro kap. 25 L/dt, SPAM IKK Tawangsari kap. 30 L/dt , SPAM IKK Lebaksiu kap. 60 L/dt, SPAM IKK Kaliworo & Wadaslintang kap. 50 L/dt (Jawa Tengah), SPAM IKK kap. 2.111 L/dt di 126 lokasi, SPAM Pedesaan Reguler kap. 538 L/dt di 180 lokasi, SPAM Kab/Kota Pemekaran kap. 225 L/dt di 13 lokasi, SPAM Kawasan Kumuh Nelayan kap. 101 L/dt di 23 lokasi, SPAM Kawasan Perbatasan kap. 93 L/dt di 11 lokasi.

b) Fasilitasi pembangunan/penyediaan air minum untuk mendukung kesehatan masyarakat di 314 lokasi, dengan rata-rata pembangunan fisik telah mencapai 95% .

c) Fasilitasi pembangunan air limbah di 9 kab/kota (Kota Medan, Cirebon, Kota Bandung, Kota Surakarta, Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kota Banjarmasin, Kota Denpasar) dan drainase di 10 kab/kota (Banda Aceh, Lhoksumawe, Meulaboh, Kota Medan, Kota Palembang, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Makasar, Kab. Pinrang, Kota Denpasar) mencapai 67,3%. d) Pembangunan prasarana dan sarana air limbah dengan sistem on-site (kab/kota) di 30

kawasan melalui proses pemberdayaan, dengan progres pembangunan fisik rata-rata mencapai 87,41%.

e) Peningkatan pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) dengan menerapkan sanitary

landfill dan mengoptimalkan program 3 R (reduce,reuse dan recycle) di 6 TPA regional untuk

melayani 17 Kabupaten/kota.

(11)

2. Dalam rangka pengembangan permukiman, telah dilakukan antara lain:

a) Penyelesaian pembangunan Rusunawa Kota Bandung (Cingised) 4 Twin Block (TB), Rusunawa Kab. Sumedang (UNPAD) 2 TB (Jawa Barat), Rusunawa Kota Pekalongan (Krapyak) 3 TB, Rusunawa Kab. Cilacap 2 TB, Rusunawa Kota Surakarta, Kel Semanggi 2 TB, Rusunawa Kab. Jepara 1 TB, Rusunawa Kab. Semarang 1 TB (Jawa Tengah), 27 TB rusunawa yang tersebar di 17 kab.

b) Dimulainya proses pelaksanaan konstruksi pembangunan 37 TB rusunawa sebagai bagian penataan Kawasan kumuh pada 22 lokasi

Dimulainya proses penyusunan RUU Perumahan dan Permukiman bersama dengan c)

Kementerian Negara Perumahan Rakyat

3. Dalam rangka penanggulangan kemiskinan di perkotaan dan perdesaan sebagai bagian dari program PNPM, telah dilakukan antara lain:

Untuk pelaksanaan pendampingan pemberdayaan sosial/masyarakat (PNPM Inti), telah a)

dilakukan pelaksanaan fisik Tahap III di 4.262 kelurahan lanjutan dan pencairan BLM Tahap II Lokasi Lama di 6.306 kelurahan.

Progres fisik pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial (PNPM b)

Inti) mencapai 95,1 % di 237 kecamatan

Untuk fasilitasi air minum berbasis masyarakat, saat ini telah disusun Rencana Kerja c)

Masyarakat (RKM) pada 1.188 lokasi, serta telah dilakukan Pembayaran Minggu II di 120 desa, Pembayaran Minggu III di 610 desa dan Pembayaran Minggu IV di 1049 desa.

Fasilitasi pelayanan air minum pada 1.472 desa dengan rincian: (i) untuk desa PAMSIMAS, telah d)

disusun RKM pada 1077 lokasi, pembayaran Tahap I mencapai 710 desa, Tahap II mencapai 12 desa dan Tahap III mencapai 1 desa; (ii) untuk desa reguler, telah dilakukan Penandatanganan Kontrak pada 152 desa rawan air dan pembangunan fisik telah dilaksanakan pada 146 desa.

(12)

Pelaksanaan

e) Community Led Total Sanitation (CLTS) dalam rangka peningkatan akses sanitasi

dasar yang layak, telah tersusun RKM pada 1.077 lokasi, pembayaran Tahap I pada 710 desa, Tahap II pada 12 desa dan Tahap III pada 1 desa.

Bantuan langsung masyarakat untuk prasarana/sarana yang rusak akibat gempa Sumatera f)

Barat di 185 kelurahan

PENATAAN RUANG

D.

Dalam rangka

1. pembinaan pelaksanaan penataan ruang di daerah, telah dilakukan:

Fasilitasi penyelesaiaan revisi RTRW 33 provinsi dengan capaian 11 provinsi, telah mendapat a)

persetujuan subtansi dari Menteri PU (6 diantaranya sudah menjadi Perda), 16 provinsi telah selesai dibahas dalam forum BKPRN, antara lain Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jambi, Sumatera Utara, dsb dan 6 provinsi sedang melakukan revisi.

Fasilitasi penyelesaian revisi RTRW 398 kabupaten dan 1 kabupaten administrasi dengan b)

capaian 18 kabupaten telah mendapat persetujuan subtansi dari Menteri PU (9 diantaranya sudah menjadi Perda), 7 kabupaten belum melakukan revisi RTRW-nya, 240 kabupaten sedang merevisi, 96 kabupaten dalam proses rekomendasi gubernur, dan 37 kabupaten dalam proses persetujuan subtansi di BKPRN

Fasilitasi penyelesaian revisi RTRW 93 kota (tidak termasuk kota administratif DKI Jakarta) c)

dengan capaian 6 kota yang telah mendapat persetujuan subtansi (3 diantaranya sudah menjadi Perda), 47 kota telah merevisi RTRW-nya, 26 kota dalam proses rekomendasi gubernur, dan 14 kota dalam proses persetujuan subtansi di BKPRN,

(13)

Dalam rangka

2. pengaturan penataan ruang, telah dilakukan:

Penetapan PP No.15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang pada tanggal 28 a.

Januari 2010

Penyampaian 9 (Sembilan)

b. draft final Raperpres RTR Pulau/KSN oleh Menteri PU kepada

Presiden untuk proses legalisasi di Sekretariat Kabinet. Draft final Raperpres ini meliputi (i) Rencana Tata Ruang Pulau Jawa Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, (ii) Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional (KSN) Batam-Bintan-Karimun, Maminasata (Makasar, Minahasa, Sungguminasa dan Takalar), Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo), Kasaba (Kawasan perbatasan negara Kalimantan, Sarawak, dan Sabah), dan Sarbagita (Denpasar, Bangli, Gianyar dan Tabanan)

Berkaitan dengan penyediaan data dan informasi pemanfaatan lahan eksisting hasil audit nasional 3.

pemanfaatan lahan, terutama kawasan hutan, sampai saat ini sudah tersedia interpretasi hasil analisis dan rancangan rekomendasi untuk 7 provinsi: Prov.Riau, Prov.Jambi, Prov.Kepri, Prov. Kalbar, Prov.Kaltim, Prov. Sumut dan Prov. Kalsel

Dalam rangka memperkuat Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) sebagai lembaga 4.

sinkronisasi program pembangunan infrastruktur, telah diselesaikan Daftar Inventarisasi Masalah untuk Pembentukan Kelompok Kerja lintas sector

(14)

JASA KONSTRUKSI DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN (LITBANG)

E.

Diundangkannya pengaturan pelaksanaan tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa a)

Konstruksi Teregristrasi Kesetaraan, Keinsinyuran, dan Kearsitekturan Indonesia di ASEAN Arsitek : 14, Engineering : 38

Kontribusi dalam penyusunan Perpres 54 Tahun 2010 pengganti Keppres 80 Tahun 2003 b)

Peningkatan kapasitas kelembagaan, SDM dan kebijakan Pembina jasa konstruksi di 33 c)

provinsi

Tercapainya Peserta Didik Program Pusbiktek kerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi di d)

Indonesia dengan jumlah ± 1000, yang terdiri dari D3: 337, D4: 158, dan S2: 505 (on going) Tercapainya Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi Tahun 2007: 25 orang, 2008: 1.688, 2009: 1.297 e)

dan Tahun 2010: 1.603 Pelaksanaan Pelatihan

f) Project Cycle 5 Angkatan ±200 orang dari tahun 2006 s/d 2010

Pelaksanaan Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Terampil di seluruh Indonesia dari Tahun 2010-g)

2014 target 3 juta orang

Dari Tahun 1995 s/d 2010 sebanyak 225 ketrampilan dan keahlian Tenaga Konstruksi h)

Pembentukan Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi untuk mendorong Investasi Konstruksi i)

baik dari Dalam dan Luar Negeri

Pembuatan Peta Zonasi Gempa Indonesia yang telah di

j) launching pada tanggal 16 Juli 2010.

(15)
(16)

(VOL) % 1 ‐ Dibangun/ditingkatkan Ha       115,000        69,437 60.4% ‐ Rehabilitasi Ha       293,044        206,010 70.3% ‐ Dijaga/dipelihara Ha       2,315,000          1,520,955 65.7% ‐ Dibangun/ditingkatkan Ha       8,100        7,796 96.3% ‐ Rehabilitasi Ha       85,000        69,054 81.2% ‐ Dijaga/dipelihara Ha       1,107,996        841,634 76.0% ‐ Dibangun/ditingkatkan Ha        234        202 86.3% ‐ Rehabilitasi Ha        555        485 87.3% ‐ Dijaga/dipelihara Ha       5,120        4,390 85.8% 2 ‐ Luas kawasan yang terlindungi dari bahaya  banjir Ha       34,000        22,906 67.4% 1 Km 35.0 52.0 148.6% SATUAN TARGET  (VOL) PENCAPAIAN (s/d Oktober)

PENCAPAIAN PROGRAM 1 TAHUN (2010)  KEMENTERIAN PU

Irigasi 

TA.2010

PROGRAM DITJEN SUMBER DAYA AIR NO Rawa Air Tanah Banjir Pembangunan Jalan Tol  DITJEN BINA MARGA ‐ Kanci‐Pejagan Km 35.0 ‐ Bogor Ring Road Km 3.8 ‐ JORR W1 Km 9.8 ‐ Akses Tanjung Priok Km 3.4 2 % 87.0% 87.0% 100.0% 3 Km        1,368.7       1,034.9 75.6% 4 M        8,674.0       6,085.2 70.2% 5 Km       18.4        15.0 81.7% 6 Km        184.0        159.8 86.9% 7 Km         32,349.0       25,093.1 77.6% 8 M         94,069.0       72,969.3 77.6% 1 314 lokasi kawasan dan desa terfasilitasi  pembangunan/ penyediaan air minum  untuk mendukung kesehatan masyarakat   lokasi 314 298 95.0% 2 Jumlah kawasan  yang terfasilitasi  pembangunan prasarana sanitasi air limbah  dan drainase  kab/kota 19 13 67.3% DITJEN CIPTA KARYA Jalan Nasional dalam kondisi Mantap Peningkatan Kapasitas Jalan Pembangunan Jembatan, Flyover, dan  underpass  Pembangunan Jalan Lingkar/Bypass Preservasi Jalan Preservasi Jembatan Sanitasi Penanganan Jalan Strategis ( lintas,  perbatasan, terpencil dan terluar) Air Bersih

(17)

(VOL) % SATUAN TARGET  (VOL) PENCAPAIAN (s/d Oktober)

TA.2010

PROGRAM NO 3 Rusunawa Penyelesaian Pembangunan Rusunawa dan  infrastruktur pendukungnya dengan  sasaran selesai di akhir 2010 Twin Blok       45        42 93.3% Dimulainya pembangunan 37 Twin Blok  Rusunawa dan infrastruktur pendukungnya  dengan sasaran mencapai progress 40% di  akhir 2010 % 40% 18% 45.0% Jumlah kelurahan/desa yang mendapatkan  pendampingan pemberdayaan  sosial/masyarakat  kelurahan/  desa       8,230        7,102 86.3% Jumlah kecamatan yang dilayani oleh  infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi  dan sosial kecamatan        237        225 95.1% Pembangunan prasarana dan sarana air  limbah dengan sistem on‐site    kawasan       30        26 87.4% Jumlah desa yang terfasilitasi air minum  dan penyehatan lingkungan berbasis  masyarakat    desa       1,320        1,135 86.0% Penataan Ruang PIRANTI LUNAK 4 PNPM 1 ‐ RTRW ‐ Kawasan Strategis Nasional Jumlah penetapan Perpres RTRW Kawasan  Strategis Nasional (Perbatasan antar negara  pulau besar dan kepulauan, dan  metropolitan) Raperpres  9 9 100.0% 2 ‐ Meningkatnya kapasitas kelembagaan,  SDM, dan kebijakan pembina jasa  konstruksi Pusat dan daerah  Jumlah provinsi dan kabupaten/ kota yang  terbina sesuai dengan peraturan perundang‐ undangan; di 33 provinsi dari 50‐an  menjadi 330 kabupaten/kota. Provinsi,  Kab/Kota 7 12 171.4% ‐ Meningkatnya kapasitas SDM  penyedia/pengguna dan masyarakat jasa  SDM terampil konstruksi  dan ahli bidang  konstruksi orang       8,000        6,732 84.2% ‐ Penelitian, Penyusunan Manual, Kajian  adanya Perubahan Iklim, Pengembangan  Teknologi Jembatan, Pengembangan  Teknologi dan Manajemen Persampahan,  dll Teknologi/  Naskah/  Manual 10 10 100.0% 17 13 76.5% Terselesaikannya  RTRW Provinsi,  Kabupaten/Kota Penataan Ruang RTRW  Provinsi 71.4% Jasa Konstruksi 3 Penelitian dan Pengembangan 1 RTRW  Kab/Kota 56 40

Referensi

Dokumen terkait

Proses crawling secara terus-menerus dapat menyebab- kan beban berlebih pada server suatu web, bukan hanya dari proses penelusuran link tapi juga dari proses pengun- duhan halaman

Ancaman yang dirasakan oleh sesama pelaku usaha pada industri makanan tradisional lopek bugi di Kecamatan Tambang Danau Kabupaten Kampar ini adalah faktor pesaing merupakan

Menurut (Prasetyo 2014) Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk

Fitur Trade Renminbi yang dapat dinikmati oleh nasabah adalah sama seperti transaksi trade lainnya yang ditawarkan oleh Bank Mandiri, namun dalam mata uang Renminbi.. Apa saja

Dipertahankan di depan Dosen Penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan diterima untuk

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus satu yaitu penggunaan media playdough untuk perkembangan kecerdasan visual-spasial anak usia 5-6 tahun di PAUD Baitul Qur’an

Madrasah Tsanawiyah yang selanjutnya disingkat MTs adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk cyberbullying tertinggi yang dilakukan oleh remaja perempuan adalah outing and trickery yaitu tindakan menyebarkan