II.1. Konsep Sistem Informasi
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suat tujuan. Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta – fakta yang ada (Budi Sutejo; 2006: 168).
II.1.1. Sistem Informasi
Sistem informasi secara sederhana dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai hasil dari satu tujuan. Pengertian sederhana ini sesuai dengan pendapat O’Brien (2006:5)” Sistem Informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang,
hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”. Menurut Whitten (2004:12) ” information system is an arrangement of people,
data, process and information technology that interact to collect, process, store, and provide as output the information needed to support an organization”.
Defenisi tersebut dapat dijelaskan sistem informasi adalah susunan dari orang, data, pemprosesan dan teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah organisasi (Henny Hendarti; 2011: 1).
II.1.2. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membatu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter; 2002). DSS biasanya dibangun untuk mendukung solusi atau suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. DSS yang seperti itu disebut aplikasi DSS. Aplikasi DSS digunakan dalam mengambil keputusan. Aplikasi DSS menggunakan CBIS (Computer Based Infomation System) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur.
Aplikasi DSS menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan. DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analisis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambilan keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia (Kusrini; 2007: 15).
II.1.3. Metode Decision Tree
Decision tree adalah salah satu tool untuk klasifikasi yang sangat populer
dalam data mining. Decision tree sangat mudah di pahami dalam hal ide dasarnya dan implementasinya. Tool ini terutama cocok untuk kasus dimana nilai atribut
dan output-nya berupa nilai diskrit. Decision tree merupakan sebuah struktur yang dapat digunakan untuk membagi kumpulan data yang besar menjadi himpunan-himpunan record yang lebih kecil dengan menerapkan serangkaian aturan keputusan. Dengan masing-masing rangkaian pembagian, anggota himpunan hasil menjadi mirip satu dengan yang lain (Budi Santosa; 2007: 71)
II.2. UML (Unified Modeling Language)
UML (Unified Modeling Language) adalah suatu alat Bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek (Munawar ; 2005 : 17). Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. Meskipun UML sudah banyak menyediakan diagram yang bisa membantu mendefenisikan suatu aplikasi, tidak berarti bahwa semua diagram tersebut akan bisa menjawab persoalan yang ada. Adapun tipe diagram UML yang ada seperti pada Tabel II.1.
Tabel II.1 Tipe Diagram UML
Diagram Tujuan Keterangan
Activity Prilaku prosedural dan paralel Sudah ada di UML 1
Class Class, fitur dan relasinya Sudah ada di UML 1
Communication Interaksi diantara objek. Lebih
menekankan kepada link
Di UML 1 disebut collaboration
Component Struktur dan koneksi dari komponen Sudah ada di UML 1
Composite Structure
Dekomposisi sebuah class saat runtime
Baru untuk UML 2
Deployment Penyebaran/instalasi ke klien Sudah ada di UML 1
Interaction Overview
Gabungan dari activity dan sequence diagram
Baru untuk UML 1
Object Contoh konfigurasi instance Tidak resmi ada di
UML 1
Package Struktur hierarki saat kompilasi Tidak resmi ada di
UML 1
Sequence Interaksi antara objek. Lebih
menekankan pada urutan.
Sudah ada di UML 1
State Machine Bagaimana event mengubah sebuah
objek
Sudah ada di UML 1
Timing Interaksi antar objek. Lebih
menekankan pada waktu
Sudah ada di UML 1
Use Case Bagaimana user berinteraksi dengan
sebuah sistem
Sudah ada di UML 1
Sumber : “(Munawar ; 2005 : 23)”
II.2.1. Notasi Dasar UML 1. Actor
Actor adalah abstraction dari orang dan system yang lain yang
mengaktifkan fungsi dari target system. Orang atau system bisa muncul dalam bebrapa peran. Perlu dicatat bahwa actor berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Berikut notasi actor dalam UML:
Gambar II.1 : Notasi Actor pada UML Sumber : ” (Munawar ; 2005 : 64)” 2. Class
Class, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class
menggunakan huruf besar diawal kalimatnya dan diletakkan diatas kotak. Bila
class mempunyai nama yang terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka semua suku
kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Berikut notasi class dalam UML:
Mesin Cuci
Gambar II.2 : Notasi Class di UML Sumber : ” (Munawar ; 2005 : 35)” 3. Use Case
Use Case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna potensial
untuk mengatakan tentang suatu system dari sudut pndangnya. Tidak selalu mudah bagi pengguna untuk menyatakan bagaimana mereka bermaksud menggunakan sebuah system. Karena system pengembangan tradisional sering ceroboh dalam melakukan analisis, akibatnya pengguna seringkali susah menjawabnya tatkala dimintai masukan tentang sesuatu. Notasi use case dapat dilihat pada gambar II.5 :
Gambar II.3 : Notasi Use Case pada UML Sumber : ” (Munawar ; 2005 : 64)” 4. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah
scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini dalam use case.
Komponen utama squence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical. Berikut Contoh sequence diagram :
Gambar II.4 : Simbol-simbol yang ada pada Sequence Diagram Sumber : ” (Munawar ; 2005 : 89)”
5. Activity Diagram
Activity diagram adalah teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural,
proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai
Actor Name 1 Name 2
Participant (Obyek) Activation Lifeline Message Sistem Use Case Actor Actor
peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah
activity diagram bisa mendukung prilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa.
Berikut adalah simbol-simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity
diagram.
Tabel II.2 Simbol-simbol yang sering dipakai pada Activity Diagram
Simbol Keterangan
Titik awal Titik akhir Activity
Pilihan untuk pengambilan keputusan
Fork; digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu.
Rake; menunjukkan adanya dekomposisi
Tanda waktu Tanda pengiriman Tanda penerimaan Aliran akhir (Flow Final)
Adapun contoh dari Activity Diagram dapat di lihat pada Gambar II.8.
Gambar II.5 : Contoh Activity Diagram Sederhana Sumber : ” (Munawar ; 2005 : 111)”
II.3. Pengertian Database
Database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan SI,
karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun-menyusun informasi-informasi dalam berbagai bentuk. Database merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar tidak terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga dapat diolah atau di eksplorasi secara cepat dan mudah untuk menghasilkan informasi (Budi Sutedjo Dharma Oetomo ; 2006: 99).
II.3.1. Hierarki Data Dalam Database
Data dalam sebuah database disusun berdasarkan sistem hierarki yang unik, yaitu: Terima Order Kirim Invoice Isi Order Regular Delivery Overnight Delivery Terima Pembayaran Close Order
1. Database, merupakan kumpulan file yang saling terkait satu sama lain, misalnya file data induk karyawan, file jabatan file penggajian dan lain sebagainya. Kumpulan file yang tidak saling terkait satu sama lain tidak dapat disebut database, misalnya file data induk karyawan, file tamu undangan perkawinan, file barang retail pasar swalayan.
2. File, yaitu kumpulan dari record yang saling terkait dan memiliki format field yang sama dan sejenis.
3. Record, yaitu kumpulan field yang menggambarkan suatu unit data individu tertentu.
4. Field, yaitu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti nama, alamat, dan lain sebagainya.
5. Byte, yaitu atribut dari field yang berupa huruf yang membentuk nilai dari sebuah field. Huruf tersebut dapat berupa numerik maupun abjad atau karakter khusus
6. Bit, yaitu bagian terkecil dari data secara keseluruhan, yaitu berupa karakter ASCII nol atau satu yang merupakan komponen pembentuk byte (Budi Sutedjo Dharma Oetomo; 2006: 102).
II.3.2. SQL Server 2005
RDBMS memiliki kepanjangan Relational Database Management
System. Merupakan salah satu produk andalan yang dibuat oleh Microsoft yang
berfungsi sebagai relational database. Entah mengapa nama Microsoft SQL
Server tersebut lebih mengena dengan sebutan SQL Server. Mungkin memang
kadang-kadang suka menyebutnya dengan SQL Server. Microsoft SQL Server mendukung SQL sebagai bahasa pemroses query. Seperti yang kita ketahui, SQL merupakan bahasa standar international untuk proses query database dan SQL ini sudah banyak sekali digunakan pada hampir semua aplikasi, baik itu e-commerce, pendidikan, organisasi, pemerintah, atau bahkan personal sekalipun. Sehingga dengan demikian, SQL Server patut kita pertimbangkan sebagai database program kita (Agus Saputra: 2012: 11).
II.4. Kamus Data
Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sitem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perencanaan sistem (Jogiyanto: 2005: 725).
Tabel II.3 Notasi Kamus Data
Notasi Arti
= Terbentuk dari (is composed) atau terdiri dari (consist of) atau
sama dengan (is equivalent of)
+ AND
[] Salah satu dari (memilih salah satu dari elemen-elemen data di
dalam kurung bracket ini)
| Sama dengan simbol []
M{ }M Intensi (elemen data didalam kurung brace berinterasi mulai
minimum N kali dan maksimum M kali)
() Optional (elemen data di dalam kurung parenthesis sifatnya
optional, dapat ada dan dapat tidak ada )
* Keterangan setelah tanda ini adalah komentar
II.5. Entity Relationship Diagram – ERD II.5.1. Model-model Data
Struktur yang mendasari suatu basisdata adalah model data yang merupakan kumpulan alat-alat konseptual untuk mendeskripsikan data, relasi data, data semantik, dan batasan konsistensi. Untuk mengilustrasikan konsep model data, berikut disajikan dua model data, yaitu entity relationship model dan
relational model. Kedua model menyediakan cara mendeskripsikan rancangan
basisdata pada tingkatan logis.
II.5.2. Entity Relationship Model
Entity Relationship (ER) data model didasarkan pada persepsi terhadap
dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar objek. Entitas adalah sesuatu atau objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain. Sebagai contoh, masing-masing mahasiswa adalah entitas dan mata kuliah dapat pula dianggap sebagai entitas.
Entitas digambarkan dalam basisdata dengan kumpula atribut. Misalnya atribut nim, nama, alamat dan kota bisa menggambarkan data mahasiswa tertentu dalam suatu universitas. Atribut-atribut membentuk entitas mahasiswa. Demikian pula, atribut kodeMK, namaMK, dan SKS mendeskripsikan entitas mata kuliah.
Atribut NIM digunakan untuk mengidentifikasi mahasiswa secara unik karena dimungkinkan terhadap dua mahasiswa dengan nama, alamat, dan kota yang sama. Pengenal unik harus diberikan pada masing-masing mahasiswa.
Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. Sebagai contoh, relasi menghubungkan mahasiswa dengan mata kuliah yang di ambilnya. Kumpulan
semua entitas bertipe sama disebut kumpulan entitas (entity set), sedangkan kumpulan semua relasi bertipe sama disebut kumpulan relasi (relationship set).
Struktur logis (skema database) dapat ditunjukkan secara grafis dengan diagram ER yang dibentuk dari komponen-komponen berikut :
Tabel II.4 Notasi ERD (Entity Relationship Diagram)
Persegi panjang mewakili kumpulan entitas
Elips mewakili atribut
Belah ketupat mewakili relasi
Garis menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi
Sumber : “(Janner Simarmata & Imam Prayudi: 2006: 59)” II.6. Normalisasi
Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis data relasional. Pada dasarnya, normalisasi adalah proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghilangkan kelompok berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari tabel relational.
Teori normalisasi didasarkan pada konsep bentuk normal. Sebuah tabel relasional dikatakan berada pada bentuk normal tertentu jika tabel memenuhi himpunan batasan tertentu. Ada lima bentuk normal yang telah ditemukan (Janner Simarmata & Imam Prayudi; 2006: 77).
Entitas Atribut
1. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form), bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi dimana atribut bernilai banyak (multivalues
atribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal
(mungkin saja nilai null) pada perpotongan setiap baris dan kolom satu nilai untuk irisan baris dan kolom pada tabel.
2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form), semua kebergantungan fungsional (functional dependeny) yang bersifat sebagian (partial functional
dependeny) telah dihilangkan.
3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form), semua kebergantungan transitif (transitive dependeny) telah dihilangkan.
4. Boyce-Codd Normal Form (BCNF/Boyce-Codd Normal Form), semua anomali yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional (functional dependeny) diatas telah dihilangkan.
5. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fifth Normal Form), semua anomali yang berasal dari kebergantungan banyak-nilai (multivalues dependeny) telah dihilangkan (Adi Nugroho; 2010: 34).
Tujuan normalisasi adalah membuat kumpulan tabel relasional yang bebas dari data berulang yang dapat dimodifikasi secara benar dan konsisten. Ini berarti bahwa semua tabel pada basisdata relasional harus berada pada bentuk normal ketiga (3NF). Sebuah tabel relasional berada pada 3NF jika dan hanya jika semua kolom bukan kunci adalah (a) saling independen dan (b) sepenuhnya tergantung pada kunci utama. Saling independen berarti bahwa tidak ada kolom bukan kunci yang tergantung pada senbarang kombinasi kolom lainnya. Dua bentuk normal
pertama adalah langkah antara untuk mencapai tujuan, yaitu mempunyai semua tabel dalam 3NF (Stephens and Plew, 2000) (Janner Simarmata & Imam Prayudi; 2006: 77).
II.7. Bahasa Pemrograman Java
Java lahir karena ketidakpuasan seorang insinyur di SUN Micro System bernama James Gosling. Ia tidak puas dengan kompiler C++ (yang ia gunakan untuk membuat software yang di-embed pada peralatan elektronik) karena dinilai terlalu banyak menghasilkan bug, berbiaya besar, sangat bergantung terhadap
platform. Gosling merasa perlu membuat kompiler baru sebagai solusi terhadap
sejumlah kelemahan pada C++ tersebut.
Kompiler baru tersebut diberi nama dengan Oak. Kompiler ini mirip dengan C++ tetapi dengan sejumlah pengurangan fitur yang dianggap kurang menguntungkan dalam pengembangan, seperti multipel inheritance, konversi tipe secara otomatis, penggunaan pointer dan manajemen memori (Rijalul Fikri, dkk; 2005: 15).