• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

7 2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri -sendiri. Komponen atau subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai.

Menurut Jogianto (2005:1) “ Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Dan menurut Djon Irwanto (2007:2) “ Sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan model dan fungsionalitas yang dibutuhkan, komponen tersebut saling berinteraksi di dalam sistem guna mentrans-formasikan input yang diberikan kepada sistem tersebut menjadi output yang berguna dan bernilai bagi

actor-nya.”

Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.

(2)

Gambar 2.1 Model Sistem ( Jogiyanto, 2005:50-52 )

Gambar di atas menunjukan bahwa sistem harus mempunyai beberapa komponen, yakni masukan, pengolahan, keluaran, dan balikan atau kontrol.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur dari sistem yang membentuknya, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolahan dan sasaran atau tujuan [Jogiyanto HM, 2005]

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

(3)

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti menjadi suatu tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai suatu sasaran.

(4)

Gambar 2.2 Karakteristik suatu sistem ( Jogiyanto 2005: 6 )

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Informasi (Information) adalah data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia (kent, 2008).

b. Menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting Information System” menjelaskan bahwa Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan serta lebih berarti bagi yang menerimanya (kami, 2008).

(5)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya ”.

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) tergantung dari 3 hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan [Jogiyanto HM,2005]. Dari 3 pilar tersebut yaitu:

1. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainnya. Relefansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda.

2. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan menyesatkan, akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

3. Tepat Waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu orga nisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan informasi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan diperlukan.

(6)

Menurut jogiyanto (2005:11) “ Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam orgnisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis di dalam suatu organisasi dan menyedikan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan.”

Komponen sistem informasi terdiri dari enam blok tersebut masing- masing saling berinteraksi satu dengan yang lainya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya, diantaranya yaitu:

a. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.

b. Blok Model

Model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan

c. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan berguna.

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan alat dari sistem informasi, digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

(7)

menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan.

e. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memenipulasinya.

f. Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal- hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.3 Analisis Sistem

Sebelum melakukan perancangan sistem informasi, maka harus dilakukan analisis sistem untuk mempeloreh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang sedang berjalan. Analisis sistem (Jogiyanto H.M: 2005, hal 64) adalah orang yang menganalisis sistem yang mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan.

2.3.1 Tahapan Analisis Sistem

Dalam menganilis sebuah sistem, ada empat tahap dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem (Jogiyanto H.M: 2005).

(8)

1. Identify, yaitu identifikasi masalah.

Mengidintifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah ini yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Tugas yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab masalah, identifikasi titik keputusan dan identifikasi personil-personil kunci.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

Memahami kerja sistem yang ada adalah dengan mempelajari dengan rinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajarinya dengan cara melakukan penelitian pendahuluan atau survey sistem.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan maka perlu dianalisis kelemahan sistem, analisis pengukuran sistem, analisis kebutuhan informasi, analisis keandalan sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Membuat suatu urutan kejadian dalam analisis dan memberikan keterangan serta gambaran yang jelas dengan alat bantu analisis sistem, sehingga memudahkan penggunaan dalam memahaminya dan juga sebagai dokumentasi bagi pengembangan sistem selanjutnya.

(9)

2.3.2 Tujuan Analisis Sistem

Tujuan analisis sistem adalah:(Jogiyanto H.M: 2005).

1. Mendefinisikan masalah secara tepat dengan menguraikan permasalahan menjadi bagia-bagian yang kecil, sehingga dapat mempermudah pencarian penyelesaiannya.

2. Menyusun alternatif penyelesaian masalah, selalu ada lebih dari satu cara untuk menyelesaikan masalah atau mendesain suatu sistem.

3. Memilih dan mempertimbangkan satu alternatif penyelesaian masalah. Yaitu dengan cara mengurutkan satu dari alternatif penyelesa ian yang paling diprioritaskan, sehingga penyelesaian masalah dapat ditangani secara lebih efisien dan efektif.

2.4 Perancangan Perangkat Lunak 2.4.1 Metode Waterfall

Menurut jogiyanto (2005:41) “ Metode waterfall merupakan suatu bentuk pengembangan sistem yang di gunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah – langkah di tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.”

Metode waterfall juga disebut dengan classic life cycle. Metode ini membutuhkan pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak, dimula i dari tingkat sistem dan kemajuan melalui Sistem Engineering, Analisis kebutuhan

software, desain (design), pemrograman (coding), uji coba (testing), dan

(10)

Pada skema waterfall terdapat beberapa tahapan yang dimana tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Metode Waterfall (http://www.cs.ui.ac.id/ 7 September 2005)

1. Sistem Engineering

Karena software merupakan bagian terbesar dari sistem, maka pekerjaan dimulai dengan cara menerapkan kebutuhan semua elemen sistem dan mengalokasikan sebagian kebutuhan tersebut ke software. Pandangan terhadap sistem adalah penting, terutama pada saat software harus berhubungan dengan elemen lain, seperti Hardware, Software, dan

Database.

2. Analisis kebutuhan software

Suatu proses pengumpulan kebutuhan software untuk mengerti sifat-sifat program yang dibentuk software engineering, atau analis harus mengerti fungsi software yang diinginkan, performance dan interface terhadap

(11)

elemen lainnya. Hasil dari analisis ini didokumentasikan dan di review atau dibahas atau ditinjau bersama-sama customer.

3. Design

Proses desain menterjemahkan kebutuhan ke dalam representasi software yang dapat diukur kualitasnya sebelum mulai coding. Hasil dari desain ini didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.

4. Coding

Bentuk rancangan diubah menjadi suatu bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh mesin komputer.

5. Testing

Segera sesudah objek program dihasilkan, pengetesan program dimulai. Proses testing difokuskan pada logika internal software. Jaminan bahwa semua pernyataan atau statements sudah dites dan lingkungan external menjamin bahwa definisi input akan menghasilkan output yang diinginkan.

6. Maintenance

Software yang sudah dikirim ke customer data berubah karena:

a. Software mengalami error

b. Software harus diadaptasi untuk menyesuaikan dengan lingkungan

(12)

2.5 UML (Unified Modelling Language)

Menurut Martin Fowler (2004:1) “ Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang di dukung oleh meta – model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang di bangun menggunakan pemrograman berorientasi objek.”

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004:407) “ Unified Modeling

Language adalah satu kumpulan konversi pemodelan yang digunakan untuk

menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented)”.

Gambar 2.4 Model 4 + 1 View

(13)

Kelima view tersebut tidak berhubungan dengan diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap view berhubungan dengan perspektif tertentu dimana sistem akan di uji. View yang berbeda akan menekankan pada aspek yang berbeda dari sistem yang mewakili ketertarikan sekelompok stakeholder tertentu.

Meskipun UML sudah cukup banyak menyediakan diagram yang bisa membantu mendefinisikan sebuah aplikasi, tidak berarti bahwa semua diagram terseb akan bisa menjawab semua persoalan yang ada.

Tabel 2.1 Jenis-jenis Diagram UML (Martin Flowler 2005 : 17)

No Diagram Kegunaan

1. Activity Behavior prosedural dan parallel 2. Class Class, fitur, dan hubungan-hubungan 3. Communication Interaksi antar objek; penekanan pada jalur 4. Component Struktur dan koneksi komponen

5. Composite structure Dekomposisi runtime sebuah class 6. Deployment Pemindahan artifak ke node

7. Interaction overview Campuran sequence dan activity diagram 8. Object Contoh konfigurasi dari contoh-contoh 9. Package Struktur hirarki compile-time

10. Sequence Interaksi antar objek; penekanan pada sequence 11. State machine Bagaimana even mengubah objek selama aktif 12. Timing Interaksi antar objek; penekanan pada timing 13. Use case Bagaimana pengguna berinteraksi dengan sebuah

(14)

2.5.1 Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML) Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Bangunan dasar metodologi Unified

Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk

mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu: 1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling

Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen

yang bersifat fisik maupun konseptual. b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling

Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang

ruang dan waktu.

c. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model- model dan subsistem-subsistem.

(15)

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling

Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang

menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified

Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a. Kebergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemenmandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

Gambar 2.5 Dependency (Adi Nugroho : 2005)

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

(16)

0..1 *

Employer employee

Gambar 2.6 Association (Adi Nugroho : 2005)

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

Gambar 2.7 Generalizations (Adi Nugroho : 2005)

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

(17)

3. Diagram

Ada 4 (empat) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a. Use Case Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

Notasi Use case, diagram use case menunjukan 3 aspek dari sistem yaitu :

actor, use case dan sistem / subsistem boundary. Actor mewakili peran orang,

sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case.

Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram (Martin Fowler,2005)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Aktor Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem.

Use Case Menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem.

Aliran Event Untuk mendokumentasikan aliran-aliran logika dalam setiap Use Case.

(18)

Include dan Extends

Include memungkinkan Use Case untuk

menggunakan fungsional yang di sediakan oleh Use Case lainnya.

Extends memungkinkan suatu Use Case

memiliki kemungkinan memperluas fungsionalitas yang di sediakan oleh Use

Case lainnya.

Generalisasi

Digunakan untuk memperlihatkan bahwa beberapa aktor atau usecase memiliki sesuatu yang bersifat umum.

Actor Actor

UseCase1

System

Gambar 2.9 Contoh Use Case Diagram (Munawar: 2005, p64)

b. Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk memberikan gambaran details dari

setiap use case diagram yang telah dibuat sebelumnya. Setiap object yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan garis putus-putus vertikal, kemudian

message yang dikirim oleh object digambarkan dengan garis horizontal secara

kronologis dari atas ke bawah.

(19)

Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram (Husni Iskandar dkk. 1997)

(20)

c. Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi- fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Simbol berikut adalah simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan

activity diagram.

Tabel 2.4 Simbol Activity Diagram (Husni Iskandar dkk. 1997)

Simbol Keterangan

Titik awal Titik akhir

Activity

pilihan untuk pengambilan keputusan

fork : digunakan untuk menunjukan kegiatan yang dilakukan

secara parallel atau untuk meggabungkan dua kegiatan

parallel menjadi satu

<no send action> tanda pengiriman

(21)

Gambar 2.11 Contoh Activity Diagram ( Fowler, Martin 2005 : 164 )

2.6 Basis Data (Database)

Menurut Linda Marlinda (2004:1) “ Suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang di organisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu.” .

Sistem basis data juga merupakan sistem yang menyusun dan mengelola data, sehingga mampu menyediakan informasi yang di perlukan oleh pemakai. Sistem basis data merupakan lingkup yang lebih luas dari pada basis data.

Menurut Junindar (2008:19) “ Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang tersimpan dalam perangkat keras komputer dan di perlukan suatu perangkat untuk memanipulasikan basis data tersebut.

(22)

2.6.1 Perancangan Basis Data

Merupakan tahap merancang basis data yang akan diterapkan oleh sistem. Berbeda dengan langkah - langkah yang dilakukan dalam perancangan sistem terstruktur, secara garis besar tahap dalam merancang basis data pada perancangan berorientasi objek adalah sebagai berikut:

1. Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram)

Dalam kebanyakan sistem bukan saja kita ingin mengetahui secara detail tentang informasi apa saja yang terkandung dalam setiap penyimpanan data tetapi juga ingin mengetahui hubungan antara entitas. Hal tersebut penting untuk mengetahui kinerja masing- masing bagian untuk mencapai suatu tujuan. Komponen-komponen yang digunakan didalam diagram hubungan entitas antara lain:

a. Entitas

Digambarkan dengan kotak segi empat dan digunakan untuk menunjukkan sekumpulan orang, tempat, objek atau konsep dan sebagainya yang menunjukkan dimana data dicatat dan disimpan. Entity Set terbagi atas:

b. Hubungan atau Relasi

Menunjukkan hubungan yang terjadi antara entitas. Digambarkan dengan bentuk belah ketupat.

(23)

c. Atribut

Menunjukkan karakteristik dari tiap entitas atau sesuatu yang menjelaskan entitas atau hubungan. Dari setiap atribut-atribut entitas terdapat satu atribut yang dijadikan sebagai kunci (key ). Ada beberapa jenis key yaitu:

Primary key merupakan field yang mengidentifikasikan sebuah record

dalam file dan bersifat unik.

Secondary key merupakan field yang dapat menghilangkan

kemungkinan primary key tidak unik.

Candidate key merupakan field yang dapat dijadikan primary key. Alternate key merupakan field yang tidak terpilih menjadi primary key

dari beberapa key.

Composite key, jika tidak ada satupun field yang bisa dijadikan primary key maka beberapa field dapat digabungkan menjadi satu. Foreign key merupakan field yang bukan key, tetapi merupakan key

d. Cardinality

Dalam diagram E-R terdapat tingkatan hubungan antara entitas dilihat dari segi kejadian atau banyak hubungan antara entitas tersebut. Hal inilah yang dinamakan sebagai cardinality (kardinalitas). Ada 3 (tiga) dasar kardinalitas atau tingkat hubungan yang terjadi yaitu:

Satu ke satu (one to one atau 1:1)

Tingkat hubungan dinyatakan satu ke satu jika suatu kejadian pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu

(24)

kejadian pada entitas kedua. Demikian juga sebaliknya, satu kejadian pada entitas kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Gambar 2.12 : one to one atau 1:1

( Linda Marlinda Sistem Basis Data 2004:20)

Satu ke banyak (one to many atau 1:N)

Tingkat hubungan satu ke banyak (1:N) adalah sama dengan banyak ke satu (N:1), tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang ke dua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Gambar 2.13 : one to many atau 1:N

(25)

Banyak ke banyak (many to many atau M:N)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi entitas yang kedua.

Gambar 2.14 : many to many atau M:N

( Linda Marlinda Sistem Basis Data 2004:21)

Pekerjaan kd_plg * nama_prsh no_hp no_ktp alamat kd_plg * kd_pesanan * waktu_pesanan status kd_pesanan * no_kmr har_ mlm stok_kmr jenis_kmr M 1 M Pemberi Kerja memesan Pencari Kerja memesan Kotak masuk Kotak keluar Form Saran & kritik terima kirim Masukan Data 1 1 1 1 1 1 1 no_inbox * isi_pesan no_inbox * kd_plg * waktu_sms judul isi no_saran&kritik * kd_plg * waktu_sms isi_saran&kritik

(26)

2.7 Personal Home Page (PHP)

PHP Hypertext Prepocessor merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. PHP juga disebut embedded scripting yaitu segala proses pemrograman dilakukan di server (admin) sebelum dikirim ke komputer client (user) sehingga komputer client (user) hanya dapat menerima keluaran dalam bentuk HTML. Script PHP ditulis menyatu bersama dengan tag-tag HTML atau bisa juga berdiri sendiri. PHP digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis, berinteraksi dengan user, menyimpan informasi, membuat web-based

e-mail dan masih banyak lagi . (Hengky Prihatna, 2004:183)

2.8 MySQL

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

MySQL merupakan platform database yang dipakai untuk mengelolah

(27)

dan mengolah database, serta menyediakan bahasa pemrograman SQL (Structured Query Language, biasa dibaca sebagai ”sequel’) untuk mengelola

database client-server [M. Agus, 2005:28].

2.8.1 Perintah-Perintah MySQL

a. SELECT

Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan dat dari database, perintah umum SELECT adalah sebagai berikut:

Mysql > SELECT [nama_field1, nama_field2, nama_field- n,] FROM

nama_tabel ;

b. INSERT

Perintah INSERT digunakan untuk mengisi data ke database, perintah umum

INSERT adalah sebagai berikut:

Mysql > INSERT [nama_tabel] SET field1=”value1”, field1=”value2”;

c. UPDATE

Perintah UPDATE digunakan untuk merubah data dari database, perintah umum UPDATE adalah sebagai berikut:

Mysql > UPDATE [nama_tabel] SET field1=”value1”, field1=”value2”

WHERE field_where=”value_where”;

(28)

Perintah DELETE digunakan untuk menghapus data dari database, perintah umum DELETE adalah sebagai berikut:

Mysql > DELETE FROM [nama_tabel] WHERE field_where=”value_where”;

2.8.2 Tipe Data MySQL

MySQL memiliki banyak tipe data berbeda yang dibagi menjadi tiga kategori yaitu Numeric, Date and Time dan tipe data string. Menentukan jenis dari tipe data merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembuatan tabel, supaya ruang memory yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.

a. Tipe Data Numeric

Numerik adalah salah satu bentuk data yang berupa data angka.

Tabel 2.5 Tipe Data Numeric

Tipe Data Keterangan

TINYINT()

Tipe ini merupakan bentuk numeric yang paling kecil dalam menangani data di dalamnya, yaitu data dari angka -128 sampai dengan 127.

SMALLINT() Tipe smallint dapat menyimpan data lebih besar, yaitu mulai dari -32768 sampai dengan 32767.

MEDIUMINT() MEDIUMINT mampu menangani data mulai dari -8388608 sampai dengan 8388607.

(29)

b. Tipe Data Date and Time

MySQL memiliki beberapa tipe data yang tersedia untuk menampilkan tanggal dan waktu.

Tabel 2.6 Tipe Data Date and Time INT()

Tipe ini sering digunakan dalam pembuatan database. INT mampu menyimpan data mulai dari -214748348 sampai 214748347.

BIGINT()

Bentuk terbesar dalam tipe data numerik.BIGINT mampu menangani data mulai dari -9223372-036854775808 sampai dengan

9223372036854775807.

Tipe Data Keterangan

DATE TIME

Tipe ini dapat menyimpan dua buah bentuk data sekaligus, yaitu penanggalan dan waktu. Bentuknya adalah ‘0000-00-00 00:00:00’.

DATE

Tipe data ini digunakan untuk menyimpan data penanggalan saja. Bentuknya adalah ‘0000-00-00’.

TIME STAMP

Tipe data TIMESTAMP tidak ada pembatasnya, berikut contoh penulisannya 00000000000000.

TIME

Tipe ini digunakan untuk menyimpan data

berbentuk penanggalan yaitu mulai dari tahun yang dibaca dari dua karakter terakhir dan diikuti bulan dan tanggal. Bentuknya ’00:00:00’. Contoh 08:35:55

YEAR

Tipe ini hanya menyimpan data berupa tahunnya saja. Bentuknya adalah 0000, contoh 2009.

(30)

c. Tipe Data String

Walaupun tipe numeric dan date sangat penting, namun kebanyakan dari tipe data yang akan digunakan berada di format string.

Tabel 2.7 Tipe Data String

Tipe Data Keterangan

CHAR() Tipe ini sama dengan VARCHAR , yaitu dapat menyimpan data sampai dengan 225 karakter.

VARCHAR Tipe ini dapat menyimpan data sampai dengan 225 karakter.

TINYTEXT

Tipe ini merupakan bentuk terkecil dari penyimpanan data string, tipe ini mampu menangani data sampai dengan 2^8-1 data.

BLOB Tipe ini mampu menangani data sampai dengan 2^16-1 (64K-1) data.

TINYBLOB

Tipe ini sama dengan TINYTEXT, yaitu menangani data sampai dengan 2^8-1 data.

TEXT

Bentuk TEXT adalah salah satu bentuk dukungan tipe string yang mampu menangani data sampai dengan 2^16-1 (64K-1) data.

MEDIUMTEXT

Tipe ini dapat menyimpan data yang cukup besar, yaitu sampai dengan 2^24-1 (16M-1) data.

ENUM

Tipe ini merupakan tipe yang dikatakan sebagai tipe validasi, pada tipe ini yang mungkin akan menjadi isi dari kolom tersebut harus ditentukan terlebih dahulu.

SET

Tipe ini memiliki fungsi yang sama dengan tipe ENUM, yaitu dengan mendeklarasikan anggota dari isi kolom yang mungkin akan menjadi anggotanya.

(31)

2.9 Text Editor

Notepad ++ merupakan sebuah text editor professional yang digunakan sebagai pembuatan coding beberapa bahasa pemograman.

Notepad ++ merupakan Text Editor utama yang digunakan oleh

Programmer dalam mengembangkan suatu system external ( Website ) maupun system internal ( Aplication Program ). Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas,

dan kemampuan Notepad ++ melebihi text editor lainnya, dalam membangun suatu system. [Sadewa, 2007:45].

2.10 Pengertian Reservasi

Reservasi adalah sebuah proses perjanjian berupa pemesanan sebuah produk baik barang maupun jasa dimana pada saat itu telah terdapat kesepahaman antara konsumen dengan produsen mengenai produk tersebut namun belum ditutup oleh sebuah transaksi jual – beli. Pada saat reservasi berlangsung biasanya ditandai dengan adanya proses tukar menukar informasi antara konsumen dan produsen agar kesepahaman mengenai produk dapat terwujud (http://aisyah.synthasite. com/silabus.php).

(32)

2.10.1 Keuntungan Reservasi 1. Keuntungan bagi produsen:

Produsen akan dapat melakukan evaluasi terhadap produk yang akan mereka jual melalui tingkat tinggi rendahnya jumlah reservasi jauh sebelum produk tersebut dijual (barang) ataupun diselenggarakan (jasa), dimana hasil evaluasi tersebut akan membantu produsen untuk menentukan langkah pemasaran yang akan diambil terhadap produk yang akan dijual tersebut.

2. Keuntungan bagi konsumen:

Melalui media reservasi konsumen dapat menimbang terlebih dahulu sebelum membeli produk sampai dengan waktu yang telah ditentukan (time

limit). Sampai dengan time limit yang telah ditentukan produk yang telah

dipesan tersebut tidak boleh dijual kepada konsumen lain, karena secara tertulis maupun tidak sampai dengan time limit produk tersebut telah dipriotaskan kepada konsumen yang telah melakukan reservasi. Hal ini akn sangat menguntungkan konsumen karena sampai dengan time limit yang ditentukan, konsumen dapat melakukan perbandingan dengan produk lain. Selain itu, jika terjadi sesuatu yang mengharuskan konsumen untuk batal membeli konsumen yang bersangkutan tidak harus membeli produk tersebut.

2.11 Reservasi Tiket Penerbangan

Reservasi tiket penerbangan adalah sebuah proses pemesanan salah satu produk yang dijual oleh perusahaan penerbangan pengangkut penumpang yaitu

(33)

berupa dokumen perjalanan yang berfungsi sebagai tanda bahwa pemegang dokumen tersebut berhak atas fasilitas pengantaran dari satu daerah ke daerah lain (http://aisyah.synthasite.com/silabus.php).

Adapun beberapa informasi penting yang sering menjadi pertanyaan sebelum dilakukannya proses reservasi adalah sebagai berikut:

1. Calon pembeli:

- Jadwal penerbangan (waktu berangkat & tiba, transit, frekuensi, dll ) - Harga yang tersedia

- Time limit

- Fasilitas pendukung (ex: bagasi cuma – cuma, meals, dll ) 2. Staff reservasi:

- Periode / waktu keberangkatan yang diinginkan calon penumpang - Jumlah calon penumpang yang akan berangkat

- Kelas penerbangan yang diinginkan (ex: ekonomi, bisnis, first class)

2.12 Ele men Penting Dalam Reservasi Tiket Pene rbangan

Beberapa elemen / unsur penting dalam reservasi tiket penerbangan adalah sebagai berikut:

1. Produk

Produk yang dimaksud adalah jasa pengangkutan yang telah siap untuk dijual oleh pihak airline berupa kursi penerbangan (seat) dan produk lain

(34)

yang menyertainya. Contoh produk penyerta disini adalah seperti; meals,

excess baggage, express boarding pass, dll.

2. Informasi ketersediaan

Informasi ketersediaan adalah berupa data ketersediaan (availability) atas produk yang akan dijual dan selalu diperbaharui oleh pihak airline sebagai penyedia jasa melalui system reservasi baik online maupun offline.

3. Sistem reservasi

Sistem reservasi adalah sebuah system pemesanan yang telah dirancang oleh airlines baik online (melalui koneksi internet) maupun offline (manual). Untuk reservasi online dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Global Distribution System (GDS), merupakan system reservasi dengan akses real time yang databasenya dikelola oleh pihak ketiga. Contohnya adalah SABRE, AMADEUS, GALILEO, ABACUS, dll.

b. Internal Database System (IDS), merupakan system reservasi dengan akses real time yang databasenya dikelola langsung oleh airlines.

4. Staff reservasi

Staff reservasi adalah petugas yang didelegasikan untuk mengoperasikan system reservasi.

5. Konsumen

Gambar

Gambar 2.1 Model Sistem ( Jogiyanto, 2005:50-52 )
Gambar 2.2 Karakteristik suatu sistem  ( Jogiyanto  2005: 6 )
Gambar 2.3 Metode Waterfall (http://www.cs.ui.ac.id/ 7 September 2005)
Gambar 2.4 Model 4 + 1 View
+7

Referensi

Dokumen terkait

penundaan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (3) diatur dengan Peraturan Bupati.

Kuesioner kompetensi preseptor pada penelitian ini dikembangkan dan disusun berdasarkan jurnal serta buku rujukan yang terdiri dari 8 domain dan 39 item pernyataan

Tingkatan organisasi kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, hingga ke tingkatan bioma (Campbell, et

untuk mendapatkan keamanan, efektif, efisien dan kemudahaan dalam melakukan pengolahan data, canggihnya perangkat lunak sangat mendukung. Oleh karena itu dibuatlah suatu

Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk (kompos), khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan, dan sampah lain yang

Kesimpulan mereka sejalan dengan hasil yang diperoleh pada penelitian ini bahwa konsentrasi SA yang cukup (benih yang diberi perlakuan PGPR) dapat melindungi tanaman

APLIKASI PENYUNTIKAN PROSTAGLANDIN PADA INDUK SAPI POTONG Untuk memperoleh hasil yang baik dari penyerentakan berahi dengan penyuntikan prostgalandin pada kelompok induk

Penyalahgunaan NAPZA di dunia terus mengalami kenaikan dimana hampir 12% (15,5 juta jiwa sampai dengan 36,6 juta jiwa) dari pengguna adalah pecandu berat.. Menurut World Drug