• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan E-Learning Berbasis Moodle Menggunakan Metode Problem Based Learning di SMK Negeri 1 Pasuruan Teguh Arifianto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan E-Learning Berbasis Moodle Menggunakan Metode Problem Based Learning di SMK Negeri 1 Pasuruan Teguh Arifianto"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Penerapan E-Learning Berbasis Moodle Menggunakan

Metode Problem Based Learning

di SMK Negeri 1 Pasuruan

Teguh Arifianto

Sistem Pendukung Keputusan

Penentuan Sales Penerima Insentif

Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

(studi kasus: CV Anugerah Berkat Abadi)

Dwi Safiroh Utsalina, Lutfiatul Khamidah

Pemanfaatan Neural Network Perceptron

pada Pengenalan Pola Karakter

Kukuh Yudhistiro

Analisis Perancangan Pemesanan Makanan

Menggunakan Smartphone Berbasis Android

Rini Agustina, Dodit Suprianto, Ikhwanul Muslimin

Sistem Pendukung Keputusan

dalam Menentukan Penerima BLT

dengan Metode Weighted Product Model

Erri Wahyu Puspitarini

Perancangan Pemesanan Fasilitas Rumah Sakit

Menggunakan Model View Controller (MVC)

Berbasis Android

(3)

PENGANTAR REDAKSI

STIKI Informatika Jurnal (SMATIKA Jurnal) merupakan jurnal yang

diterbitkan oleh Lembaga Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat

(LPPM), Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI) Malang.

Pada edisi ini, SMATIKA Jurnal menyajikan 6 (enam) naskah dalam

bidang sistem informasi, jaringan, pemrograman web, perangkat bergerak

dan sebagainya. Redaksi mengucapkan terima kasih dan selamat kepada

Pemakalah yang diterima dan diterbitkan dalam edisi ini, karena telah

memberikan kontribusi penting pada pengembangan ilmu dan teknologi.

Pada kesempatan ini, redaksi kembali mengundang dan memberi

kesempatan kepada para Peneliti di bidang Teknologi Informasi untuk

mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya melalui jurnal ini. Bagi para

pembaca yang berminat, Redaksi memberi kesempatan untuk

berlangganan.

Akhirnya Redaksi berharap semoga artikel-artikel dalam jurnal ini

bermanfaat bagi para pembaca khususnya dan bagi perkembangan ilmu

dan teknologi di bidang Teknologi Informasi pada umumnya.

(4)

Pelindung

Yayasan Perguruan Tinggi Teknik Nusantara

Penasehat

Ketua STIKI

Pembina

Pembantu Ketua Bidang Akademik STIKI

Mitra Bestari

Prof. Dr. Ir. Kuswara Setiawan, MT (UPH Surabaya)

Dr. Ing. Setyawan P. Sakti, M.Eng (Universitas Brawijaya)

Ketua Redaksi

Subari, S,Kom, M.Kom

Section Editor

Jozua F. Palandi, S.Kom, M.Kom

Nira Radita, S.Pd., M.Pd

Layout Editor

Saiful Yahya, S.Sn, MT.

Tata Usaha/Administrasi

Muh. Bima Indra Kusuma

SEKRETARIAT

Lembaga Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat

Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI)

Malang

SMATIKA Jurnal

Jl. Raya Tidar 100 Malang 65146

Tel. +62-341 560823

Fax. +62-341 562525

Website: jurnal.stiki.ac.id

(5)

ISSN 2087-0256

Volume 07 Nomor 02, Oktober Tahun 2017

DAFTAR ISI

Penerapan E-Learning Berbasis Moodle Menggunakan Metode Problem Based

Learning di SMK Negeri 1 Pasuruan ...

01 - 07

Teguh Arifianto

Sistem

Pendukung

Keputusan

Penentuan

Sales

Penerima

Insentif

Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (studi kasus: CV Anugerah

Berkat Abadi) ...

08 - 20

Dwi Safiroh Utsalina, Lutfiatul Khamidah

Pemanfaatan

Neural

Network

Perceptron

pada

Pengenalan

Pola

Karakter ...

21 - 25

Kukuh Yudhistiro

Analisis Perancangan Pemesanan Makanan Menggunakan Smartphone Berbasis

Android ...

26 - 30

Rini Agustina, Dodit Suprianto, Ikhwanul Muslimin

Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Penerima BLT dengan Metode

Weighted Product Model ...

31 - 35

Erri Wahyu Puspitarini

Perancangan Pemesanan Fasilitas Rumah Sakit Menggunakan Model View

Controller (MVC) Berbasis Android ... 35 - 39

Suci Imani Putri, M. Rofiq

Undangan Makalah

(6)

SMATIKA Jurnal Volume 07 Nomor 02, Oktober Tahun 2017 ISSN: 2087-0256, Page | 21

Pemanfaatan Neural Network Perceptron

pada Pengenalan Pola Karakter

Kukuh Yudhistiro

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang kukuh.yudhistiro@unmer.ac.id

ABSTRACT

Various methods on artificial neural network has been applied to identify patterns of characters one using Perceptron algorithm. Perceptron algorithm can be used to identify patterns of characters with various input patterns that resemble letters of the alphabet so perceptron can be trained to recognize it. Perceptron algorithm is an algorithm in a neural network that includes supervised neural network.

Keywords: neural network, perceptron, feature detection, jaringan syaraf tiruan

1.

PENDAHULUAN

Character recognition merupakan bidang yang termasuk dalam penelitian berbasis jaringan syaraf tiruan. Pada algoritma perceptron vektor pola yang diinputkan adalah vektor pola karakter A, B dan C yang bervariasi. Dari pola yang sudah diberikan, maka langkah selanjutnya adalah melatih jaringan tersebut agar memperoleh bobot (w) dan bias (b) yang diinginkan sehingga dapat membandingkan keluaran jaringan yang didapat dengan target yang sudah ditentukan. Hasil percobaan penulis didapatkan bahwa pengenalan pola A, B, C dapat dikenali cukup dalam 3 epoch dengan nilai bobot dan nilai bias tertentu.

Model jaringan perceptron ditemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Minsky – Papert (1969). Model tersebut merupakan model yang memiliki aplikasi dan pelatihan yang paling baik pada era tersebut.

Arsitektur jaringan perseptron mirip dengan arsitektur jaringan Hebb.

Gambar 1. Diagram jaringan perceptron

Jaringan terdiri dari beberapa unit masukan dan memiliki sebuah unit keluaran. Hanya saja fungsi aktivasi bukan merupakan fungsi biner (atau bipolar), tetapi memiliki kemungkinan nilai -1,0 atau 1.

Untuk suatu harga threshold θ yang ditentukan:

𝑓(𝑛𝑒𝑡) = {

1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛𝑒𝑡 > 0 0 𝑗𝑖𝑘𝑎 − 𝜃 ≤ 𝑛𝑒𝑡 ≤ 𝜃 −1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛𝑒𝑡 < −𝜃 Secara geometris, fungsi aktivasi membentuk 2 garis sekaligus masing-masing dengan persamaan:

𝑤1𝑥1+ 𝑤2𝑥2+ ⋯ + 𝑤𝑛𝑥𝑛+ 𝑏 = 𝜃

dan

𝑤1𝑥1+ 𝑤2𝑥2+ ⋯ + 𝑤𝑛𝑥𝑛+ 𝑏 = −𝜃

Training Pada Algoritma Perceptron Misalkan:

s adalah vektor inputan t adalah target output

α adalah learning rate (laju pemahaman yang telah ditentukan)

θ adalah threshold yang ditentukan maka algoritma pelatihan perceptron adalah: 1. inisialisasi semua bobot dan bias (=α).

Biasanya learning rate diberi nilai = 1 2. selama ada elemen vektor masukan yang

respon unit keluaran tidak sama dengan target, lakukan:

- set aktivasi unit masukan: xi = si (i = 1, … , n) - hitung respon unit keluaran:

𝑛𝑒𝑡 =

∑ 𝑥

𝑖 𝑖

𝑤

𝑖

+ 𝑏

𝑓(𝑛𝑒𝑡) = {

1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛𝑒𝑡 > 0 0 𝑗𝑖𝑘𝑎 − 𝜃 ≤ 𝑛𝑒𝑡 ≤ 𝜃 −1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛𝑒𝑡 < −𝜃 - Revisi bobot pola yang mengandung

error (y <> t) dengan persamaan: 𝑤𝑖(𝑏𝑎𝑟𝑢) = 𝑤𝑖(𝑙𝑎𝑚𝑎) + ∆𝑤

(𝑖 = 1, … , 𝑛) dengan ∆𝑤 = 𝛼𝑡𝑥𝑖

𝑏(𝑏𝑎𝑟𝑢) = 𝑏(𝑙𝑎𝑚𝑎) + ∆𝑏 dengan ∆𝑏 = 𝛼𝑡

(7)

Pemanfaatan Neural Network Perceptron pada Pengenalan Pola Karakter

Page | 22, SMATIKA Jurnal Volume 07 Nomor 02, Oktober Tahun 2017 ISSN: 2087-0256

Proses Pelatihan

a. Iterasi dilakukan terus sampai semua pola memiliki keluaran jaringan yang sama dengan targetnya (jaringan sudah memahami pola). Iterasi tidak berhenti setelah semua pola dimasukkan.

b. Perubahan bobot hanya dilakukan pada pola yang mengandung kesalahaan. Perubahan tersebut merupakan hasil kali unit masukan dengan target dan learning rate. Perubahan bobot hanya akan terjadi kalau unit masukan <> 0.

c. Kecepatan iterasi ditentukan oleh learning rate (0 ≤ α ≤ 1) yang dipakai. Semakin besar harga learning rate semakin sedikit iterasi yang diperlukan. Akan tetapi jika learning rate terlalu besar maka akan merusak pola yang sudah benar sehingga laju pemahaman menjadi lambat.

Algoritma pelatihan perceptron lebih baik dibandingkan model Hebb (JJ Siang:2005) karena:

1. setiap kali sebuah pola dimasukkan, hasil keluaran jaringan dibandingkan dengan target yang sesungguhnya. Jika terdapat perbedaan, maka bobot akan dimodifikasi. Jadi tidak semua bobot selalu dimodifikasi dalam setiap iterasinya.

2. Modifikasi bobot tidak hanya ditentukan oleh perkalian antara target dengan masukan, tetapi juga melibatkan suatu laju pemahaman (learning rate) yang nilainya dapat diatur.

3. Pelatihan dilakukan berulang-ulang untuk semua kemungkinan pola yang ada hingga jaringan dapat mengerti polanya. Satu siklus pelatihan yang melibatkan semua pola disebut epoch.

2.

METODOLOGI PENELITIAN

Algoritma untuk mengenali apakah pola inputan yang diberikan menyerupai sebuah karakter A, B atau Catau tidak adalah: 1. Nyatakan tiap pola inputan sebagai matrik bipolar yang elemennya adalah tiap titik dalam pola tersebut

2. berikan nilai target =+1 jika pola inputan menyerupai hurug yang diinginkan. Jika sebaliknya, berikan nilai target = -1

3. Berikan inisialisasi bobot, bias, laju pemahaman (learning rate) dan threshold.

4. Lakukan proses pelatihan.

Berikut adalah pola-pola inputan yang diberikan:

Gambar 2. Pola yang akan diuji

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk menentukan vektor masukan, tiap titik dalam pola diambil sebagai komponen vektor. Jadi setiap vektor masukan memiliki 9x7 = 63 komponen. Titik dalam pola yang bertanda “#” diberi nilai = +1 dan yang bertanda “.” Diberi nilai = -1. Pembacaan pola dilakukan dari kiri ke kanan, dimulai dari baris paling atas.

Vektor masukkan pola 1:

(8)

Pemanfaatan Neural Network Perceptron pada Pengenalan Pola Karakter

SMATIKA Jurnal Volume 07 Nomor 02, Oktober Tahun 2017 ISSN: 2087-0256, Page | 23

Vektor masukan pola 3:

Vektor masukan pola 4:

Vektor masukan pola 5:

Vektor masukan pola 6:

Target yang bernilai = +1 bila pola masukan menyerupai huruf A. Jika tidak maka target bernilai = -1. Pola yang menyerupai huruf A adalah pola 1 dan pola 4.

Maka perceptron yang digunakan untuk mengenali pola huruf huruf A atau yang lain memiliki 63 buah masukan, sebuah bias dan sebuah unit output.

Misalkan bobot awal = 0 untuk semua bobot maupun bias, learning rate α = 1 dan threshold = 0.5. Pelatihan dilakukan dengan cara memasukkan 63 unit masukan.

Gambar 3. Input pada program

Dihitung:

Net = net = ∑𝑖 𝑥𝑖𝑤𝑖+ 𝑏

Berikutnya, fungsi aktivasi dihitung menggunakan persamaan:

Apabila f(net) <> target, maka bobot dan bias diubah. Proses pelatihan dilakukan terus hingga semua keluaran jaringan sama dengan targetnya.

Pada baris Inputan Pola, menampilkan x (inputan) yang ditulis pada coding. Jika pada materi tertulis: 1 1 1 1 (x1 x2 1 t)

(9)

Pemanfaatan Neural Network Perceptron pada Pengenalan Pola Karakter

Page | 24, SMATIKA Jurnal Volume 07 Nomor 02, Oktober Tahun 2017 ISSN: 2087-0256 Gambar 4. Pemberian nilai pada vektor

setiap pola

Pada training yang ke 0 atau epoch pertama didapat hasil berikut:

Gambar 5. Epoch ke 1 (iterasi ke 0)

Selama f(net)<>t atau y<>t, iterasi dilanjutkan.

User dapat melakukan perubahan parameter:

Gambar 6. Pemberian nilai kembali untuk

uji ulang

Gambar 7. Perhitungan secara tabel (Siang,

2005) (Haykin, 1994)

Gambar 8. Epoch 1 dan 2

Gambar 9. Epoch 3 dan 4

Gambar 10. Epoch 10

Dari gambar di atas, bobot tidak berubah lagi sejak epoch 4 (iterasi 3) sampai epoch 10 (iterasi 9)

(10)

Pemanfaatan Neural Network Perceptron pada Pengenalan Pola Karakter

SMATIKA Jurnal Volume 07 Nomor 02, Oktober Tahun 2017 ISSN: 2087-0256, Page | 25 Gambar 11. Hasil perhitungan net

dibandingkan dengan Target pola Dari gambar di atas menunjukkan target pola yang diharapkan sama dengan target awal:

Gambar 12. Tampil hasil pengenalan

karakter pola 1,2 dan 3

Gambar 13. Tampil hasil pengenalan

karakter pola 4,5 dan 6

4.

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan pengenalan pola karakter menggunakan algoritma perceptron di atas diperoleh bahwa dengan learning rate = 1, bias awal = 0 , threshold = 0.2 dapat mengenali pola huruf A dengan 3 epoch dimana target pola (y / f(net)) sama dengan target yang diinginkan (t). Algoritma perceptron tersebut juga dapat digunakan untuk pengenalan pola karakter lain.

5.

REFERENSI

[1] Demuth, H., & Beale, M. (2001).

Neural Network Toolbox, For Use with MATLAB. The Math Works.

[2] Haykin, S. (1994). Neural Network, a

Comprehensive Foundation. Prentice

Hall.

[3] Siang, J. J. (2005). Jaringan Saraf

Tiruan dan Pemrogramannya

Menggunakan Matlab. 2005.

[4] Stephens, R. (2005). Visual Basic 2005 Programmer’s Reference. Indianapolis: Wiley Publishing

Gambar

Gambar 2. Pola yang akan diuji
Gambar 3. Input pada program Dihitung:
Gambar 5. Epoch ke 1 (iterasi ke 0)  Selama  f(net)&lt;&gt;t  atau  y&lt;&gt;t,  iterasi  dilanjutkan
Gambar 13. Tampil hasil pengenalan  karakter pola 4,5 dan 6 4.  KESIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana hasil kromatogram pemeriksaan kolesterol pada kerupuk kulit kerbau, pada kerupuk kulit sapi dijumpai puncak tertinggi yang terbentuk terjadi pada waktu retensi 6,0

Hal ini menunjukkan bahwa interaksi antara jenis klon dan media dasar sangat memengaruhi jumlah nodul yang dihasilkan, dimana interaksi tertinggi dari kedua faktor tersebut

Mengembangkan media pembelajaran Kriya Teksti berbasis Multimedia interaktif menggunakan Macromedia Flash Profesional 8.0 pada mata pelajaran Kriya Tekstil Kelas X

Seperti dalam iklan extra joss versi laki di televisi, dalam iklan tersebut menampilkan seorang pekerja lapangan yang sedang tidak bersemangat bekerja, para semua

Fraktur ini terjadi saat pergerakan kepala kearah depan yang tiba-tiba sehingga terjadi deselerasi kepala karena tubrukan atau dorongan pada kepala bagian

The Adhiwangsa Hotel &amp; Convention memiliki delapan ruang pertemuan dan satu covention hall yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan acara dengan kapasitas

Dalam mengemukakan arti strafbaarfeit sendiri, dijumpai adanya 2 pandangan yaitu pandangan monistis dan pandangan dualistis. 9 Pandangan Monistis, melihat dari keseluruhan