• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUAL IKU BPSPL DENPASAR LEVEL 2 BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (BPSPL) DENPASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANUAL IKU BPSPL DENPASAR LEVEL 2 BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (BPSPL) DENPASAR"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MANUAL IKU BPSPL DENPASAR

LEVEL 2

BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT

(BPSPL) DENPASAR

(2)

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (BPSPL) DENPASAR

1. Jumlah kawasan konservasi Perairan yang meningkat kualitas pengelolaan efektifnya (kawasan)

Perspective : Customers Perspective

Sasaran Strategis : Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan

Nama IKU : Jumlah kawasan konservasi Perairan yang meningkat kualitas pengelolaan efektifnya (kawasan)

Definisi : Kawasan konservasi perairan yang meningkat kualitas pengelolaan efektifitasnya adalah kawasan konservasi yang dilakukan upaya-upaya pengelolaan antara lain :

• Penyediaan data series • Pengamanan kawasan

• Penyediaan sarana dan prasarana

• Peningkatan peran serta masyarakat di sekitar kawasan konservasi, dan atau

• Penguatan kelembagaan

Teknik Menghitung : Dengan cara menjumlahkan kawasan konservasi yang telah melakukan upaya-upaya pengelolaan, antara lain :

1. Penyediaan data series 2. Pengamanan kawasan

3. Penyediaan sarana dan prasarana

4. Peningkatan peran serta masyarakat di sekitar kawasan konservasi, dan atau

5. Penguatan kelembagaan

Satuan pengukuran Kawasan Jenis Aspek target Kuantitas Tingkat Validitas IKU Lag Output Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU

(3)

Sumber data Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Status Data Hasil Perhitungan Raw Data

Jenis Perhitungan Data

Posisi Akhir Metode Cascading Adopsi Langsung

Polarisasi Maximize

Periode Pelaporan Tahunan

Tabel Data Realisasi

2016

Realisasi 2017 Realisasi 2018 Target 2019

(4)

2. JUMLAH KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT YANG DILINDUNGI, DILESTARIKAN DAN/ATAU DIMANFAATKAN (JENIS)

Perspective : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan SDKP yang profesional dan partisipatif

Nama IKU : Jumlah keanekaragaman hayati laut yang dilindungi, dilestarikan dan/atau dimanfaatkan (jenis)

Definisi : Jumlah Jenis Ikan yang dilakukan upaya perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatannya adalah upaya pengelolaan terhadap spesies prioritas yang dilakukan melalui upaya-upaya antara lain: pendataan, penetapan status perlindungan/regulasi pemanfaatan, sosialisasi, penyusunan rencana pengelolaan, implementasi rencana pengelolaan yang bertujuan untuk menjaga/meningkatkan populasinya dan dapat memberikan manfaat secara ekonomi kepada masyarakat. (PP 60/2009)

Teknik Menghitung

: Jumlah keanekaragaman hayati yang dilindungi, telah dilakukan upaya (salah satu kegiatan):

1. Memiliki status perlindungan 2. Memiliki data sebaran populasi

3. Sosialisasi/penyadartahuan perlindungan

Jumlah keanekaragaman hayati yang dilestarikan, telah dilakukan upaya (salah satu kegiatan):

1. NSPK Pelestarian

2. Penyusunan Rencana Aksi Konservasi 3. Sosialisasi rencana aksi konservasi 4. Bimbingan teknis pelestarian 5. Monitoring populasi

6. Memiliki pengkayaan populasi 7. Penyelamatan/upaya rehabilitasi

Jumlah keanekaragaman hayati yang dimanfaatkan, telah dilakukan upaya (salah satu kegiatan):

1. Memiliki aturan pemanfaatan 2. Sosialisasi aturan pemanfaatan 3. Penetapan Kuota pemanfaatan 4. Pelayanan pemanfaatan Satuan pengukuran Jenis Jenis Aspek target Kuantitas

(5)

Tingkat Validitas IKU Lead Process Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU

Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian

Sumber data Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Status Data Hasil Perhitungan Raw Data

Jenis Perhitungan Data Posisi Akhir Metode Cascading Adopsi Langsung Polarisasi Maximize Periode Pelaporan Tahunan

Tabel Data Target/Realisasi

2016 Target/Realisasi 2017 Target/Realisasi 2018 Target 2019 4/4 2/2 5/5 3

(6)

3. JUMLAH PROVINSI YANG MEMILIKI RENCANA ZONASI DITETAPKAN MELALUI PERATURAN PERUNDANGAN

Perspective : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang berdaya saing dan berkeadilan

Nama IKU : Jumlah Provinsi yang memiliki rencana zonasi ditetapkan melalui peraturan perundangan

Definisi : • UU Nomor 32 Tahun 2014 Pasal 43 Perencanaan ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2 meliputi: a. perencanaan tata ruang Laut nasional; b. perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; dan c. perencanaan zonasi kawasan Laut.

• Kawasan Laut adalah Kawasan Strategis Nasional, Kawasan Strategis Nasional Tertentu, dan Kawasan Antarwilayah.

• Kawasan Antarwilayah adalah kawasan perairan yang mencakup lebih dari satu provinsi yang berupa teluk, selat, dan laut. Teknik Menghitung : Jumlah Provinsi memiliki dokumen rencana zonasi dan ditetapkan

sebagai Perda Satuan pengukuran Provinsi Jenis Aspek target Kuantitas Tingkat Validitas IKU Lag Output Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU

Seksi Program dan Evaluasi

Sumber data Seksi Program dan Evaluasi Status Data Hasil Perhitungan Raw Data Jenis Perhitungan

Data

Nilai Posisi Akhir Metode Cascading Adopsi Langsung

Polarisasi Maximize

Periode Pelaporan Tahunan

Tabel Data Realisasi 2015 Target 2016 Target/Realisasi 2017

Target 2018

(7)

4. JUMLAH KEMITRAAN DAN KERJASAMA DENGAN KELOMPOK MASYARAKAT YANG MENDUKUNG PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI DAN/ATAU

KEANEKARAGAMAN HAYATI (KEMITRAAN KELOMPOK) Perspective : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang berdaya saing dan berkeadilan

Nama IKU : Jumlah jejaring, kemitraan dan kerjasama konvensi, yang mendukung pengelolaan efektif konservasi dan keanekaragaman hayati

(kelompok konservasi)

Definisi : • Pemberian bantuan pemerintah kepada kelompok masyarakat konservasi di wilayah KKPN (Kawasan Konservasi Perairan Nasional) dan KKPD (Kawasan Konservasi Perairan Daerah), serta kawasan perairan lain dimana terdapat jenis biota laut dilindungi dan terancam punah, ditujukan untuk mengurangi tekanan terhadap sumberdaya di kawasan konservasi perairan (KKP) dan jenis biota laut yang dilindungi.

• Bantuan pemerintah untuk konservasi merupakan salah satu strategi agar masyarakat memiliki kapasitas untuk menjadi mitra dalam pengelolaan konservasi. Untuk itu, bantuan diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konservasi baik perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan pada kawasan konservasi maupun jenis ikan dilindungi.

• Pembentukan jejaring dapat dilakukan dengan memberikan maupun tidak memberikan bantuan serta ditetapkannya Perjanjian Kerjasama antara Kelompok dengan BPSPL Denpasar.

Teknik Menghitung : Jumlah bentuk kerjasama dan kemitraan dengan kelompok masyarakat dalam rangka pengelolaan kawasan konservasi dan/atau

keanekaragaman hayati laut Satuan pengukuran : Kemitraan Kelompok Jenis Aspek target : Kuantitas

Tingkat Validitas IKU : Lag Output Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU

: Seksi Program dan Evaluasi

Sumber data : Seksi Program dan Evaluasi Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data Jenis Perhitungan

Data

(8)

Metode Cascading : Adopsi Langsung

Polarisasi : Maximize

Periode Pelaporan : Tahunan

Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017

Realisasi 2018 Target 2019

(9)

5. JUMLAH PENAMBAHAN LUAS KAWASAN KONSERVASI DI WILAYAH KERJA BPSPL DENPASAR (HA)

Perspective : Customers Perspective

Sasaran Strategis : Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP di wilayah kerja BPSPL Denpasar yang berdaya saing dan berkelanjutan

Nama IKU : Jumlah Penambahan Luas Kawasan Konservasi Di Wilayah Kerja BPSPL Denpasar (Ha)

Definisi : Jumlah kumulatif capaian kawasan konservasi nasional dan daerah yang telah ditetapkan dan dicadangkan, melalui beberapa tahapan yang diatur melalui Permen KP.

Teknik Menghitung : Menginventarisasi dan menjumlahkan luas kawasan konservasi nasional dan daerah yang telah ditetapkan dan dicadangkan melalui SK Menteri atau Kepala Daerah.

Satuan pengukuran Hektar are (Ha) Jenis Aspek target Kuantitas Tingkat Validitas IKU Lag Output Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU

Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian

Sumber data Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Status Data Hasil Perhitungan Raw Data

Jenis Perhitungan Data

Posisi Akhir Metode Cascading Adopsi Langsung

Polarisasi Maximize

Periode Pelaporan Tahunan

Tabel Data Realisasi

2016

Realisasi 2017 Realisasi 2018 Target 2019

(10)

6. JUMLAH KELOMPOK DI PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PADA WILAYAH KERJA BPSPL DENPASAR YANG TERVERIFIKASI KEBUTUHAN BANTUAN SARANA

PRASARANANYA (KELOMPOK)

Perspective : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang berdaya saing dan berkeadilan

Nama IKU : Jumlah Kelompok Di Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Pada Wilayah Kerja Bpspl Denpasar Yang Terverifikasi Kebutuhan Bantuan Sarana Prasarananya (Kelompok)

Definisi : • Pesisir dan Pulau-pulau kecil yang dibangun sarana prasarananya adalah wilayah pesisir dan PPK/PPKT (khususnya PPKT berpenduduk) dimana dilakukan pengadaan sarana prasarana dasar misalnya dermaga apung, prasarana ekowisata dan sarana prasarana pendukung ekonomi produktif (misalnya: alat selam, jukung, chest

freezer, cool box, mesin tempel perahu, alat tangkap ikan ramah

lingkungan dan sarana lainnya yang mendukung usaha ekonomi produktif).

• Kegiatan bantuan sarana dan prasarana di pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk PPKT merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk PPKT yang mandiri agar tidak mengalami ketertinggalan dalam hal pembangunan dibandingkan dengan pulau utamanya, sehingga diharapkan di dalam pemanfaatannya dapat dijaga dan dikelola dengan sebaik-baiknya.

• Penentuan lokasi dan jenis bantuan sarana dan prasarana yang akan diberikan sangat tergantung pada kebutuhan masyarakat dan didukung oleh komitmen pemerintah daerah. Pemberian bantuan sarana dan prasarana di pesisir dan pulau-pulau kecil dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dalam mengelola bantuan yang sudah diberikan serta menyesuaikan rencana strategis yang sudah disusun oleh pemerintah daerah.

Teknik Menghitung : Jumlah kelompok yang terverifikasi kebutuhan bantuan sarana dan prasarananya (bantuan ekonomi produktif)

Satuan pengukuran : Kelompok Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas

IKU

(11)

Unit/Pihak

Penanggung Jawab IKU

: Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian

Sumber data : Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data

Jenis Perhitungan Data

: Posisi Akhir Metode Cascading : Adopsi Langsung

Polarisasi : Maximize

Periode Pelaporan : Tahunan

Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017

Realisasi 2018 Target 2019

(12)

7. Jumlah Gerai Biofarmakologi pada wilayah kerja BPSPL Denpasar Perspective : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang berdaya saing dan berkeadilan

Nama IKU : Jumlah Gerai Biofarmakologi pada wilayah kerja BPSPL Denpasar Definisi : • Gerai Biofarmakologi adalah paket usaha perawatan tubuh melalui

metode spa yang memanfaatkan bahan rumput laut dan garam mineral sebagai bahan scrub spa. Perawatan Marine Term Cellulite ini, tidak hanya untuk memudarkan tampilan selulit, namun juga dapat mengencangkan, menghaluskan dan mencerahkan kulit. • Salah satu manfaat rumput laut bagi kecantikan adalah sebagai

detoksifikasi. Proses pembuamgan racun dengan rumput laut tersebut dapat menjadikan kulit lebih lembab, bersih, berkilau dan sehat.

• Garam mineral mampu mengangkat kotoran secara maksimal, memperlancar sirkulasi darah serta juga membuang racun tubuh. Teknik Menghitung : Jumlah gerai biofarmakologi (Gerai Marine Spa) yang berhasil dibangun Satuan pengukuran : Unit

Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas IKU : Lead Proses Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU

: Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian

Sumber data : Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data

Jenis Perhitungan Data

: Posisi Akhir Metode Cascading : Adopsi Langsung

Polarisasi : Maximize

Periode Pelaporan : Tahunan

Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017

Realisasi 2018 Target 2019

(13)

8. INDEKS PROFESIONALITAS ASN BPSPL DENPASAR Perspective : LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

Sasaran Strategis : Terwujudnya aparatur sipil negara BPSPL Denpasar yang kompeten, profesional dan berintegritas

Nama IKU : Indeks Profesionalitas ASN BPSPL Denpasar

Definisi : • Indeks profesionalitas ASN adalah salah satu cara mendekati kualitas ASN dengan menggunakan indeks komposit dari beberapa indikator output yang bersifat independen.

• Indikator yang digunakan untuk mengukur indek profesionalitas ASN adalah kompetensi, kinerja, kompensasi, dan disiplin.

Teknik Menghitung : 1. Dengan membandingkan kompetensi hasil rekomendasi penilaian kompetensi/assessment dari assessor dengan jenis standar kompetensi yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3A/KEPMEN-SJ/2014.

2. Persentase capaian output pegawai pada SKP. 3. Persentase tingkat kehadiran pegawai. 4. LHKASN/LHKPN.

Nilai indeks kompetensi dan integritas BPSPL Denpasar dihitung menggunakan rumus nilai indeks profesional pegawai (IPP), yang mencakup 4 variabel yaitu (1) Gap kompetensi (2) Kompensasi (3) Kinerja (4) Kedisiplinan.

IPP = ((25 x (1 – A))+ ((25 x (1 – B)) + ((25 x C)/100) + (25 x (1 – D)) Satuan pengukuran : Indeks

Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas IKU : Lead Input Unit Penanggung

Jawab IKU

: Subbag Tata Usaha

Sumber data : Subbag Tata Usaha

Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data Jenis Perhitungan

Data

: Posisi Akhir Metode Cascading : IKU Baru

Polarisasi : Maximize

Periode Pelaporan : Tahunan

Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017 Realisasi 2018 Target 2019 60

(14)

9. PERSENTASE UNIT KERJA BPSPL DENPASAR YANG MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG TERSTANDAR

Perspective : LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

Sasaran Strategis : Tersedianya manajemen pengetahuan BPSPL Denpasar yang handal dan mudah diakses

Nama IKU : Persentase unit kerja BPSPL Denpasar yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar

Definisi : Sistem manajemen pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari.

Salah satu poin penting dalam penilaian manajemen pengetahuan adalah pimpinan eselon I dan II memberikan apresiasi/penghargaan kepada individu/unit kerja di bawahnya melalui aplikasi Sistem informasi Manajemen Pengetahuan berstandar (https://kinerjakkp.bitrix24.com) atas capaian/prestasi dalam mendukung kinerja KKP/Unit kerja eselon I/Unit kerja eselon II.

Teknik Menghitung : Unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan dibandingkan dengan total unit kerja BPSPL Denpasar.

Dalam penghitungan realisasi indikator kinerja ini, BPSPL Denpasar melakukan koordinasi dengan Sesditjen PRL khususnya Bag Perencanaan. Pada umumnya, indikator ini dihitung untuk satu tahun penuh (sifatnya tahunan).

Satuan pengukuran : Persen (%) Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas IKU : Lead Input Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Seluruh Seksi

Sumber data : Seluruh Seksi

Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data Jenis Perhitungan

Data

: Posisi Akhir Metode Cascading : Adopsi Langsung

Polarisasi : Maximize

Periode Pelaporan : Triwulan

Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017

Realisasi 2018 Target 2019

(15)

10. PRESENTASE PEMENUHAN DOKUMEN RB LINGKUP BPSPL DENPASAR (%) Perspective : LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

Sasaran Strategis : Terwujudnya birokrasi BPSPL Denpasar yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

Nama IKU : Presentase pemenuhan dokumen RB lingkup BPSPL Denpasar (%) Definisi : • Nilai kinerja RB BPSPL Denpasar diperoleh dari Indeks RB hasil penilaian

Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) terhadap 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu: (i) manajemen perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi; (ii) peraturan perundang-undangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; (iii) organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); (iv) tata laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-prinsip good governance; (v) sdm aparatur; sdm aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera; (vi) akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (vii) pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas kkn; (viii) pelayanan publik; pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.

Teknik Menghitung : Pemenuhan dokumen sesuai dengan yang dibutuhkan dalam LKE Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi, meliputi 8 komponen.

Satuan pengukuran : Persen Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas

IKU

: Lag Outcome Unit Penanggung

Jawab IKU

: Subbag Tata Usaha, Seksi PE, Seksi PP Sumber data : Arsip dan Dokumen Seksi PP, PE dan TU Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data

Jenis Perhitungan Data

: Posisi Akhir

Metode Cascading : Komponen Pembentuk

Polarisasi : Maximize

Periode Pelaporan : Tahunan

Tabel Data : Realisasi 2016 Realisasi

2017

Realisasi 2018 Target 2019

(16)

11. Nilai AKIP BPSPL Denpasar

Perspective : LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

Sasaran Strategis : Terwujudnya birokrasi BPSPL Denpasar yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

Nama IKU : Nilai AKIP BPSPL Denpasar

Definisi : Akuntabilias kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Teknik Menghitung

: Adapaun teknik menghitung indikator kinerja nilai AKIP Ditjen PRL sebagai berikut:

1. Pemberian penilaian atas AKIP Ditjen PRL dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk level kementerian Itjen KKP untuk level eselon I dengan indikator-indikator sebagai berikut:

Perencanaan Kinerja dengan bobot 30%; Pengukuran Kinerja dengan bobot 25%; Pelaporan Kinerja dengan bobot 15%; Evaluasi kinerja dengan bobot 10%; Pencapaian Kinerja dengan bobot 20%.

2. Masing-masing indikator tersebut memiliki sub indikator.

3. Hasil penilaian atas AKIP KKP tahun N didapatkan pada akhir tahun. Satuan

pengukuran

: Nilai Indeks Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas

IKU

: Lag Outcome Unit Penanggung

Jawab IKU

: Seksi Program dan Evaluasi Sumber data : Seksi Program dan Evaluasi Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data Jenis Perhitungan

Data

: Posisi Akhir

Metode Cascading : Komponen Pembentuk

Polarisasi : Maximize

Periode Pelaporan : Tahunan

Tabel Data : Realisasi 2016 Realisasi 2017 Realisasi 2018 Target 2019

(17)

12. PRESENTASE PEMENUHAN DOKUMEN MATURITAS SPIP LINGKUP BPSPL DENPASAR (%)

Perspective : LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

Sasaran Strategis : Terwujudnya birokrasi BPSPL Denpasar yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

Nama IKU : Presentase pemenuhan dokumen Maturitas SPIP lingkup BPSPL Denpasar (%)

Definisi : Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Teknik Menghitung : Pemenuhan dokumen SPIP meliputi:

1. 8 Lingkungan pengendalian 2. Laporan Manajemen Risiko 3. Laporan SPIP

4. Publikasi Laporan MR dan SPIP Satuan pengukuran : Persentase

Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas IKU : Lead Proses Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU

: Seksi PE, PP dan TU

Sumber data : Seksi PE, PP dan TU

Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data Jenis Perhitungan

Data

: Rata-Rata

Metode Cascading : Lingkup dipersempit

Polarisasi : Maximize

Periode Pelaporan : Triwulan

Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017

Realisasi 2018 Target 2019

(18)

13. NILAI KINERJA ANGGARAN BPSPL DENPASAR (%) Perspective : LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran pembangunan BPSPL Denpasar secara efisien dan akuntabel

Nama IKU : Nilai kinerja anggaran BPSPL Denpasar (%)

Definisi : Nilai Kinerja anggaran adalah proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yg dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya

Nilai diperoleh dari data input dan output yang dimasukkan setiap Satuan Kerja lingkup KKP kedalam aplikasi SMART Kemenkeu

Teknik Menghitung : Nilai diperoleh dari data input dan output yang dimasukkan setiap Satuan Kerja lingkup KKP kedalam aplikasi SMART Kemenkeu dengan rumus sebagai berikut: NK = (P x Wp) + (K x Wk) + (PK x Wpk) + (NE x We) Keterangan : P : Penyerapan Wp : Bobot Penyerapan (9,75%) K : Konsistensi Wk : Bobot Konsistensi (18,2%) PK : Pencapaian Keluaran Wpk : Bobot Pencapaian Keluaran E : Efisiensi

NE : Nilai Efisiensi

We : Bobot Efisiensi (28,6%) NK : Nilai Kinerja

Satuan pengukuran : Nilai (Indeks) Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas IKU : Lead Input Unit Penanggung Jawab IKU : Seluruh Seksi Sumber data : Seluruh Seksi

Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data Jenis Perhitungan

Data

: Posisi Akhir Metode Cascading : IKU Baru

Polarisasi : Maximize

Periode Pelaporan : Tahunan

Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017

Realisasi 2018 Target 2019

(19)

14. Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK BPSPL Denpasar dibandingkan Realisasi Anggaran BPSPL Denpasar TA. 2018 (%)

Perspective : LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran pembangunan BPSPL Denpasar secara efisien dan akuntabel

Nama IKU : Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK BPSPL Denpasar dibandingkan Realisasi Anggaran BPSPL Denpasar TA. 2017 (%)

Definisi : Nilai temuan atas laporan keuangan yang ditampilkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Atas LK SETJEN merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern.

Teknik Menghitung

:

Keterangan :

Batas tertinggi jumlah nilai temuan atas laporan keuangan TA. 2017 (audited) tidak melebihi 1 % Satuan pengukuran : Persen Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas IKU : Lag Output Unit Penanggung Jawab IKU

: Subbag Tata Usaha

Sumber data : Subbag Tata Usaha

Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data Jenis Perhitungan Data : Posisi Akhir Metode Cascading : - Polarisasi : Minimize Periode Pelaporan : Tahunan

Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017 Realisasi 2018 Target 2019

(20)

Gambar

Tabel Data  Realisasi
Tabel Data  Target/Realisasi  2016  Target/Realisasi 2017  Target/Realisasi 2018  Target 2019  4/4  2/2  5/5  3
Tabel Data  Realisasi 2015  Target 2016  Target/Realisasi  2017
Tabel Data  Realisasi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Gambar diatas menunjukkan bahwa rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen yang menggunakan model Think Pair Share pada semua aspek terihat lebih

Sedangkan genotipe yang memberikan indikasi beradaptasi spesifik terhadap lingkungan sawah irigasi teknis dengan hasil gabah di atas nilai reratanya adalah G17(P15).. Faktor

Sosialisasi pada ibu-ibu sekitar RPTRA dilakukan dengan sedikit penjelasan mengenai hidroponik dan dilanjutkan dengan aktivitas pembuatan media tanam, menyemai benih,

Penelitian lain yang dilakukan Putra di solok menyebutkan ada hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian rumah dengan kejadian TB paru Perbedaan ini dapat

Penelitian Sebelumnya yang judul “Aplikasi AHP sebagai model sistem pendukung keputusan pemilihan tempat kuliah di Bangka Belitung” seminar nasional Aplikasi

Untuk sampel pengujian Beban lentur dilakukan sesudah melewati pengujian sifat tampak, kerataan, ukuran, penyerapan air, penyerapan panas, rembesan air dari semua

Alhamdulillah, segala puji syukur kita kehadirat Allah Swt yang telah memberi nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan, sehingga penulis

4 004/KJ/13 JHONSON RADIANTO Lulus A PT CHEVRON INDONESIA COMPANY Sudah Jadi.. 5