• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA MENGAJAR KOMANDO TERHADAP HASIL BELAJAR BOLA VOLI PADA SISWA KELAS XI DI SMA TRIDHARMA GORONTALO MIKI I. NTUIYO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH GAYA MENGAJAR KOMANDO TERHADAP HASIL BELAJAR BOLA VOLI PADA SISWA KELAS XI DI SMA TRIDHARMA GORONTALO MIKI I. NTUIYO"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH GAYA MENGAJAR KOMANDO TERHADAP

HASIL BELAJAR BOLA VOLI PADA SISWA KELAS XI DI SMA TRIDHARMA GORONTALO

MIKI I. NTUIYO

JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN PROGRAM STUDI S1 PENJASKESREK

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Pembimbing 1. Drs. Sarjan Mile. MS

2. Zulkifli Lamusu. S.Pd, M.Pd ABSTRAK

Miki I. Ntuiyo/831 409 062 : “ Pengaruh Gaya Mengajar Komando Terhadap Hasil Belajar Bola Voli pada Siswa Kelas XI Di Sma Tridharma Gorontalo ” Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah.“ Apakah gaya mengajar komando dapat berpengaruh terhadap hasil belajar bola voli pada siswa kelas XI di Sma Tridharma Gorontalo ? Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar bola voli pada siswa kelas XI SMA Tridharma Gorontalo mengunakan metode gaya mengajar komando, maka kemampuan hasil belajar bola voli pada siswa kelas XI SMA Tridharma Gorontalo dapat ditingkatkan. Indikator kinerja yang ditetapkan sebagai ukuran keberhasilannya adalah 85% dari jumlah subjek penelitian. Kesimpulan dalam penelitian eksperimen ini adalah dengan mengunakan metode gaya mengajar komando dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam permainan bola voli pada siswa kelas XI SMA Tridharma Gorontalo. Terjadi peningkatan yang cukup siknifikan dari hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan gaya mengajar komando.

Kata kunci : Gaya Mengajar Komando PENDAHULUAN

Pendidikan jasmani dan olahraga pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik (jasmani) dan olahraga untuk

(2)

2 menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Penjasor memperlakukan anak-anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, dari pada hanya menganggapainya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. (Ahmad Paturusi 2012 : 1)

Gaya mengajar komando pada prinsipnya pendekatan mengajar yang bergantung pada guru. Guru menyiapkan semua aspek pengajaran,guru sepenuhnya bertangung jawab dan berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau kemajuan belajar.(Achmad Paturisi 2012 : 123)

Masalah-masalah yang telah di temukan diatas, perlu adanya pembelajaran gaya mengajar komando. Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan sebelumnya, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Mengajar Komando Terhadap Hasil Belajar Bola Voli Pada Siswa Kelas Xi Di Sma Tridharma Gorontalo”.

Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan dalam penelitian eksperimen ini adalah: “ Apakah terdapat pengaruh gaya mengajar komando terhadap hasil belajar bola voli pada siswa kelas XI di Sma Tridharma Gorontalo?

Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan di atas peneliti mempunyai tujuan:

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya mengajar komando terhadap hasil belajar bola voli pada siswa kelas XI di Sma Tridharma Gorontalo. KAJIAN TEORI,KERANGA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

Mitranto, Slamet (2010 : 101) Permainan bola voli adalah salah satu pemainan memukul bola di udara melewati jaring/net. Tujuan permainan bola voli adalah menjatuhkan bola ke daerah lawan sehingga lawan tidak dapat mengembalikan bola untuk mencari angka.

Permainan bola voli dapat dimainkan oleh anak-anak maupun usia dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Jumlah angka yang harus diraih dalam 1

game/set adalah 25 angka dengan sistem reli poin.

Wisahati, Santosa (2010 : 8) bola voli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu saling berhadapan yang dipisahkan dengan jaring dan setiap regu terdiri dari 6 orang.

(3)

3 Pada permainan bola voli regu yang lebih dulu mendapat nilai 25 dinyatakan sebagai pemenang pada set itu dan permainan menggunakan sistem

rally point dan pada nilai 8 dan 17 terjadi TTO dan permainan berhenti sebentar.

Permainan bola voli terdiri dari teknik passing bawah,passing atas,servis,spike (smesh). Keempat teknik ini harus dikombinasikan dalam melakukan latihan agar seseorang pemain bola voli dapat bermain dengan baik.

Sarjono, Sumarjo (2010:9) Bola voli adalah olahraga permainan yang di mainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Sementara, permainan bola voli pantai, masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.

Hidayat dkk (2010 : 2) bola voli merupakan permainan beregu yang di mainkan oleh 2 tim yang berlawanan. Setiap tim terdiri atas 6 pemain. Selai bola voli lapangan, terdapat pula bola voli pantai yang pemainnya terdiri atas 2 orang.

Solihin, Hadziq (2010 : 8) permainan bola voli adalah permainan beregu. Caranya adalah dengan memantulkan bola di daerah lapangan bola. Tujuanya adalah mematikan bola di daerah lawan. Prinsip permainan boal voli ini adalah memukul bola sebanyak-banyaknya 3 kali dalam lapangan sendiri dan mengusahakan bola itu melewati net dan jatuh di lapangan permainan lawan Nurhuda, Kusumawati (2010 : 15) servis merupakan salah satu teknik serangan yang berfungsi juga sebagai pukulan pertama tanda dimulainya permainan.

Hidayat dkk, (2010 : 2-4) servis adalah awalan pukulan untuk memasukan bola kedaerah lawan. Selain itu, servis juag merupakan pukulan untuk memulai permainan.

Ayunan tangan dari bawah sebagai berikut. a) pemain berdiri menghadap net, salah satu kaki di depan,b) lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola, c) bola dilambungkan rendah keatas,berat badan bertumpuk pada kaki belakang,d) lengan yang bebas digerakan kebelakang dan diayunkan kedepan untuk memukul bola, e) saat memukul bola, berat badan dipindahkan kekaki depan,f) bola dipukul dengan tangan mengepal, pergelangan tangan kaku, dan kuat,g) kemudian, pindahkan kaki belakang kedepan sebagai gerak lanjut.

(4)

4 Mitratranto, Slamet (2010 : 104) servis bawah adalah cara menyajikan bola yang harus dilakukan oleh setiap pemain bola voli.

Suhardi, Sujarwo (2009 : 29-32) servis merupakan tindakan menempatkan bola kedalam permainan. Dimana dilakukan oleh pemain belakang, dilakukan dibelakang garis belakang dengan memukul bola sebelah tangan dengan cara sedemikian rupa sehingga bola dapat terkirimkan melintasi net ke daerah lawan. Wisahati, Santosa ( 2010 : 9) servis atas merupakan bentuk serangan yang pertama dalam permainan bola vol. Untuk itu pemain harus dapat melakukan servis dengan benar masuk kedaerah lawan, a) servis ini dilakukan dengan sikap badan tegak, b) kaki kiri kedepan, dan kaki kanan di belakang, c) tangan kiri melambungkan bola ke atas agak kebelakan, diikuti melentingkan punggung kebelakang, d) pukullan bola dengan tangan kanan, serta mengaktifkan pergelangan tangan, dilanjutkan gerak lanjutan (follow throught).

Hidayat dkk, (2010 : 5) passing dalah mengopor bola.

Passing bawah adalah cara mengoper atau menerima bola dengan dua tangan secara bersamaan di depan badan. a) sikap badan berdiri, kedua kaki di buka selebar bahu, an kedua lutut agak ditekuk. b) badan agak condong kedepan, pandangan ke arah datangnya boal. c)kedua tangan dirapatkan dan diluruskan di depan badan, d) perkenaan bola pada bidang datar lengan bawah dekat pergelangan tangan, e) saat perkenaan, gerakkan kedua lengan ke atas dengan sumber gerakan dari pangkal bahu, kemudian luruskan kedua tangan, f) gerakan tangan di sesuaikan dengan keras atau lemahnya kecepatan yang bola datang. Wisahati, Santosa (2010 : 10) passing merupakan teknik dasar gerakan voli yang mutlak harus dikuasai oleh pemain, baik passing bawah, passing atas. Suhadi, Sujarwo (2009 : 34-35) passing bawah suatu teknik menerima bola dengan menggunakan kedua tangan. Perkenaan pada ruas tangan di atas pergelangan tangan ke atas sampai dengan siku. Teknik passing bawah ini sering digunakan untuk menerima bola dari servis lawan.

Suhadi dan Sujarwo (2009 : 37) passing atas suatu teknik dasar dalam permainan bola voli dimana didalam permainan sesungguhnya akan digunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian bola kepada teman untuk dipukul atau

(5)

5 dismes kedaerah lawan. Jenis passing atas ada dua macam yaitu (a) passing atas dengan lompatan, (b) passing atas tidak dengan lompatan. Sedangkan menurut hasil arah bola yang disajikan atau diumpankan ada passing atas kedepan dan passing atas kebelakang.

Asmani (2011:27) strategi pembelajaran adalah serangkaian dan keseluruhan tindakan strategis guru dalam merealisasikan perwujudan kegiatan pembelajaran aktual yang efektif dan efisien, untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan sebagian dari keseluruhan komponen pembelajaran. Strategi pembelajaran berhubungan dengan cara-cara yang dipilih guru untuk menyampaikan materi pembelajaran.

Achmad Paturisi (2012 : 123) gaya komando adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Guru menyampaikan semua aspek pengajaran, guruh sepenuhnya bertanggung jawab dan berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau kemajuan belajar.

Kristiyanto (2011 : 384) gaya komando sebagai gaya yang wajib dipraktekkan oleh semua mahasiswa, untuk semua materi atau pokok bahasan.

Gaya komando dilakukan oleh setiap mahasiswa praktekan dengan materi yang berbeda yang terdiri atas: permainan, senam, dan atletik, dengan memperhatikan jadwal serta acuan dalam GBPP bidang studi pendidikan jasmani, untuk strata kelas yang di ajar oleh mahasiswa praktikan yang bersangkutan. Guru yang membuat keputusan tentang bentuk, tempo, urutan, intensitas, penilaian dan tujuan proses belajar mengajar. Kebebasan siswa sangat terbatas hanya kepada mau atau tidaknya mengikuti dan mematuhi perintah guru.

Berdsarkan kerangkah berpikir, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut: Terdapat pengaruh gaya mengajar komando terhadap hasil belajar bola voli siswa kelas XI di sma tridharma gorontalo.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini metode yang diguna adalah Metode Eksperimen yang pelaksanaanya yaitu memberi tes awal kepada kelas eksperimen untuk menguji kemampuan siswa dalam permainan bola voli.

(6)

6 Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, rancangan dalam penelitian ini menggunakan : One Grup Preetest and Posttest Design.

Pretest Treatmen Post Test

X1 T X2

Keterangan:

X1 = Tes awal hasil belajar bola voli.

T = Perlakuan penggunaan gaya mengajar komando X2 = Tes akhir hasil belajar bola voli

Penelitian ini dilakukan di lapangan SMA TRIDHARMA GORONTALO. Penelitian ini di laksanakan dalam 2 bulan atau sebanyak 12 kali pertemuan, terhitung sejak di keluarkan izin survei hingga batas waktu yang ditentukan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan gaya mengajar komando. Achmad Paturisi (2012 : 123). Gaya komando adalah adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Guru menyampaikan semua aspek pengajaran, guru sepenuhnya bertangung jawab dan berinisiatif terhadap pengajara dan mementau kemajuan belajar.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya, baik segi kognitif, afektif maupun psikomotor. Tercapainya hasil belajar dapat dilihat melalui tes, mengamati perilaku siswa dan lain-lain.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh penelitian untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulanya dalam penelitian yang digunakan sebagai populasi adalah siswa kelas XI jumlah siswa 28.

Sempel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti apabila subjek lebih dari 100 orang maka sampel di ambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, jika kurang dari 100 maka seluruh populasi menjadi sampel.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kemajuan hasil belajar siswa yang diperoleh dari pre test dan post test. Adapun tes yang digunakan yaitu

(7)

7 tes awal hasil belajar bola voli langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan pretest pada kelas eksperimen. Pretes yang dilakukan adalah untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi bola voli sebelum dilakukan tindakan.

2. Melaksanakan post test setelah melakukan tindakan (perlakuan).

3. Menghitung hasil belajar melalui gaya mengajar komando pada kelas eksperiment.

Sudjana (2011 : 77-78) adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen bentuk penelitian penilaian berskala (raiting scale) untuk hasil belajar bola voli, instrumen ini meliputi tes servis bawah,servis atas,passing bawah,pasing atas berdasarkan pokok bahasan dan kurikulum yang ada di sekolah. Materi pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan tingkat SMA, tes tersebut yaitu: servis bawah,servis atas,passing bawah,passing atas.

Dari kedua tes yang digunakan di atas, diamati,dinilai,dianalisis dan diberi skor dalam lima kategori yaitu: 1 = sangat tidak tepat, 2 = tidak tepat, 3 = cukup tepat, 4 = tepat, 5 = sangat tepat lebih jelasnya diperhatikan pada tabel format penilaian servis bawah,servis atas,passing bawah,passing atas berikut ini.

TABEL FORMAT PENILAIAN

NO KOMPONEN YANG

DIAMATI BENTUK TES

SKOR

PENILAIAN JUMLAH 1 2 3 4 5

1

- Tehnik Dasar Servis Bawah

- Posisi Tangan

- Bola Harus Melewati Net - Cara Melambungkan Bola - Tehnik Dasar Servis

Atas

- Posisi Tangan, Perkenaan Bola - Cara Melambungkan Bola - Bla Harus Melewati Net 2

- Tehnik Dasar Passing Bawah

- Posisi Tangan

- Perkenaan Bola Pada Lengan

(8)

8 - Tehnik Dasar Passing

Atas

- Posisi Tangan

- Perkenaan Bola Pada Jari-Jari Tangan

- Posture

TOTAL

Sudjana (Yunus 2010 : 95) untuk menguji hipotesis digunakan rumus sebagai berikut :

X1 – X2

t =

√ Keterangan :

X1 = Rata-rata sampel pertama

X2 = Rata-rata sampel kedua

S = Variasi gabungan

n1 = Jumlah sampel pertama

n2 = Jumlah sampel kedua

(n1-1) S1 2 + (n1-1)S12

S = n1+n2 -2

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh gaya mengajar komando terhadap hasil belajar bola voli kelas XI di SMA Tridharma Gorontalo. Gaya komando adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Tujuannya adalah penampilan yang cermat. Guru menyiapkan semua aspek pengajaran dan ia sepenuhnya bertanggung jawab dan berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau kemajuan besar dari perkembangan siswanya. Pada dasarnya gaya ini ditandai dengan penjelasan, demonstrasi, dan latihan.

Lazimnya, gaya itu dimulai dengan penjelasan tentang teknik baku, dan kemudian siswa mencontoh dan melakukannya berulang kali. Evaluasi dilakukan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Siswa dibimbing ke suatu tujuan yang

(9)

9 sama bagi semuanya. Memang Gaya Mengajar Komando kebanyakan terbukti efektif karena ilmu yang diperoleh oleh siswa akan cepat diserap dan dapat dimengerti, inilah peran guru dibutuhkan sepuasnya. Guru menyiapkan semua aspek pengajaran yang mendukung dan yang efektif.

Pengumpulan data penelitian dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat tes awal (pretest) dan pada saat tes akhir (posttest). Tes awal dilakukan sebelum perlakuan (treatment) dan tes akhir dilakukan sesudah perlakuan (treatment). Perlakuan yang dimaksud adalah dengan menerapkan gaya mengajar komando. Adapun data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 7 berikut.

Tabel 7. Hasil Perhitungan Hasil Pretest dan Posttest

NO NAMA SISWA NILAI D = X2 – X1 D2 PRETEST (X1) POSTEST (X2)

1 Dedy Dwi Tjahya W 3.85 3.85 0 0

2 Rifki A 2.34 3.34 1 1 3 Mohamad Rizal 2.3 3.85 1.55 2.4025 4 Ulfan Yusuf 1.7 3.9 2.2 4.84 5 Yaser G.A 2.1 3.75 1.65 2.7225 6 Adreas F. Weol 2.5 3.76 1.26 1.5876 7 Adriyanto Husain 2.5 3.95 1.45 2.1025 8 Samin Antu 2.03 3.65 1.62 2.6244 9 Rival Kadir 2.35 3.55 1.2 1.44 10 Rifkiyanto M. Zain 2.00 3.00 1 1 11 Idris Jubair 2.31 3.2 0.89 0.7921

12 Dandy Rianto Rooroh 2.13 3.75 1.62 2.6244

13 Tahir Yantu 2.5 3.2 0.7 0.49

14 Randi Oktaviansyah 2.5 3.77 1.27 1.6129

15 Ramdan Biya 2.11 3.81 1.7 2.89

16 Herdiyanto Idris 2.41 3.65 1.24 1.5376

(10)

10

18 Abdul Kadir Daima 2.75 3.15 0.4 0.16

19 Siti Fallah Arsid 1.5 3.2 1.7 2.89

20 Afriyandi Y. Nggilu 3.21 3.9 0.69 0.4761

21 Fatmawati Bouti 2.41 3.9 1.49 2.2201

22 Sindriyani Kasim 2.66 3.75 1.09 1.1881

23 Siti Fadillah Adam 2.75 3.6 0.85 0.7225

24 Nurfahriyani Adam 2.5 3.5 1 1

25 Indah Kurniati Bagi 2.5 3.5 1 1

26 Nurain Yusuf 2.02 3.45 1.43 2.0449 27 Maghfirah Biki 2.66 3.35 0.69 0.4761 28 Sarah Podungge 3.1 3.99 0.89 0.7921 JUMLAH 32.58 43.64 t = ̅ √∑ (∑ ) ( ) t = √ –( ) ( ) t = √ – ( ) t = √ t = =4,46 Jadi,thitung = 4,46

Untuk derajat kebebasan (db) = N – 1 = 28 – 1 = 27

(11)

11 Taraf signifikansi ( ) = 1 % atau 0,01

Maka tabel = ttabel= ( )( )

= ( )( )

= 2,771 Jadi, ttabel = 2,771

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh harga thitung sebesar

4,46. Sedangkan data yang diperoleh berdasarkan distribusi ttabel sebesar 2,771.

Jika dibandingkan hasil antara thitung dengan ttabel maka harga thitung lebih besar dari

harga ttabel. Hal ini menandakan bahwa harga thitung berada diluar daerah

penerimaan H0 maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya kedua rata-rata nilai siswa

sebelum dan setelah diberikan metode komando tidak sama. Atau dapat dikatakan pemberian metode komando efektif untuk meningkatkan hasil belajar bola voli kelas XI di SMA Tridharma Gorontalo.

Gambar 2. Kurva Penerimaan dan Kurva Penolakan

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh hargathitung sebesar

4,46. Sedangkan data yang diperoleh berdasarkan distribusi ttabel sebesar 2,771.

Jika dibandingkan hasil antara thitung dengan ttabel maka harga thitung lebih besar dari

harga ttabel. Hal ini menandakan bahwa harga thitung berada diluar daerah

penerimaan H0 maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya kedua rata-rata nilai siswa

sebelum dan setelah diberikan metode komando tidak sama. Atau dapat dikatakan pemberian metode komando efektif untuk meningkatkan hasil belajar bola Voli kelas XI di SMA Tridharma Gorontalo.

H0

H1 H1

(12)

12

PENUTUP

kesimpulan

A. Gaya mengajar komando berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan gaya mengajar komando.

B. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh hargathitung sebesar

4,46. Sedangkan data yang diperoleh berdasarkan distribusi ttabel sebesar

2,771. Jika dibandingkan hasil antara thitung dengan ttabel maka harga thitung

lebih besar dari harga ttabel. Hal ini menandakan bahwa harga thitung berada

diluar daerah penerimaan H0 maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya kedua

rata-rata nilai siswa sebelum dan setelah diberikan metode komando tidak sama. Atau dapat dikatakan pemberian metode komando efektif untuk meningkatkan hasil belajar bola voli kelas XI di SMA Tridharma Gorontalo. C. Penelitian ini dapat menjawab hipotesis bahwa terdapat pengaruh gaya mengajar

komando terhadap hasil belajar bola voli siswa kelas XI di SMA Tridharma Gorontalo.

Saran

A. Disarankan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan kompetensi mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

B. Disarankan kepada guru khususnya guru olahraga untuk dapat menggunakan metode mengajar yang bervariasi khususnya metode gaya mengajar komando pada materi bola voli.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Paturisi, 2012, Menajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Rineka Cipta, Jakarta.

Asmani, 2010, 7 Tips Aplikasi PAKEM. Diva Pres.

Hidayat, Bumi, Alamsyah, 2010, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,

Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Mitranto, Slamet, 2010, Penjas Orkes, Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

(13)

13 Nurhuda, Kusumawati, 2010, Arena Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan, Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Sarjono, Sumarjo, 2010, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Sudjana, 2011, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Yunus, 2010, Bahan Ajar Matakuliah Statistika.

Wisahati, Santosa, 2010, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Solihin, Hadziq, 2010, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Suhadi, Sujarwo, 2009, Volleyball For All, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yokyakarta.

Kristiyanto. 2011. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Berbasis Multi Aspek,

Kolaboratif dan Sintesis keunggulan Sumber Belajar. Jurnal. (Online).

(http://file.uns.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._

OLAHRAGA/195806201986011-AGUS_KRISTIYANTO /Pntrn_voliball.pdf Diakses tanggal 09 April 2013

Gambar

TABEL FORMAT PENILAIAN
Tabel 7. Hasil Perhitungan Hasil Pretest dan Posttest
Gambar 2. Kurva Penerimaan dan Kurva Penolakan

Referensi

Dokumen terkait

ÕÛÎßÖ×ÒßÒ ÐßÇËÒÙ Ø×ßÍ ÐÎÑÜËÕÍ× ÍÎ× ÍËÇßÌÓ× Ü× ÌÔÑÙÑÎßÒÜË ÖËÉ×Î×ÒÙ

1. Dari identitas diri pustakawan yang diketahui dari latar belakang informan memasuki jabatan fungsional pustakawan, merupakan awal dari pembentukan konsep diri

Sebaliknya, kebudayaan sebagai suatu konsep yang luas; yang mencakup sistem dan pranata nilai yang berlaku termasuk tradisinya yang mengisyarat-kan makna pewarisan norma-norma

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dinas pariwisata selaku pengelola menentukan strategi pemasaran yang tepat pada objek wisata Candi Sukuh

Melalui jaminan sosial yang memadai diharapkan motivasi kerja karyawan akan semakin tinggi pula maka akan menciptakan suatu keinginan untuk bekerja lebih giat dan memberikan

Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk) atau integrative (integrasi

Pemanfaatan kompor sekam dari kaleng bekas sebagai alternatif bahan bakar rumah tangga selain dapat menyelesaikan permasalahan dicabutnya subsidi minyak tanah di Indonesia

Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan. obat, umumnya sebagai bahan dasar beraroma dan manis yang dapat