• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TROUBLESHOOTING DAN KALIBRASI DFR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TROUBLESHOOTING DAN KALIBRASI DFR"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

TugasAkhir

21

BAB III

TROUBLESHOOTING DAN KALIBRASI DFR

3.1 TROUBLESHOOTING

Troubleshooting adalah langkah-langkah yang dilakukan langsung pada

peralatan DFR yang bertujuan untuk menangani masalah, kelainan (anomali) pada peralatan tersebut.

3.1.1 Troubleshooting Lokal DFR

3.1.1.1 Troubleshooting Peralatan Komunikasi

(1). Beberapa metode komunikasi yang digunakan DFR ke PC master

DFR untuk keperluan download data adalah :

a. Metode Dial-up

Yaitu metode remote DFR dengan Master DFR menggunakan komunikasi Dialup (PTT/JWOT).

Gambar 17. Diagram Remote DFR merk Hathaway Type II/IIB dengan komunikasi dial-up.

PC

PTT/JWOT

Modem Modem

(2)

Tugas Akhir

Peralatan komunikasinya antara lain: - Modem

- Kabel koneksi modem ke DFR

- Kabel koneksi modem ke terminal komunikasiPTT/JWOTS

Metode Dialup sering bermasalah karena saluran komunikasi dalam link komunikasinya sehingga disarankan untuk tidak menggunakan metode ini.

b. Metode TCP IP Remote Via Host Computer.

Yaitu metode remote DFR dengan Local Master Host Computer DFR menggunakan komunikasi (TCP IP).

Gambar 18. Diagram Remote DFR merk Hathaway Type II/IIB dengan komunikasi TCP IP .

Untuk metode remote DFR II / DFR IIB dengan Local Master Host Computer DFR menggunakan komunikasi (TCP IP) terlebih dahulu perlu dilakukan modifikasi pada Card NWC (Network Controler) dengan mengganti IC EPROM.

Peralatan komunikasinya antara lain:

- PC Local Master dengan menggunakan UPS - Kabel serial koneksi PC Local Master ke DFR

- Kabel UTP koneksi PC Local Master ke terminal LAN

TCP IP

Master DFR

Local Master/Host

(3)

Tugas Akhir

c. Metode TCP IP Remote.

Yaitu metode remote DFR langsung ke DFR IDM menggunakan komunikasi (TCP IP).

Gambar 19. Diagram Remote DFR merk Hathaway Type IDM dengan komunikasi TCP IP.

Peralatan komunikasi yang diperlukan antara lain: - TP LINK

- Kabel UTP koneksi TP Link ke DFR IDM

(2). Sebelum melakukan pengoperasian secara remote DFR dengan

menggunakan local connect (via jar LAN) atau melalui PC Radmin maka harus melakukan langkah memeriksa apakah jaringan siap digunakan yaitu dengan perintah “ Ping “ . Langkah-langkahnya adalah :

IDM

TCP IP

(4)

Tugas Akhir

Jika muncul seperti tampilan diatas maka mengindikasikan kondisi jaringan baik. Ketik IP Address peralatan/DFR dan Klik OK

Klik OK atau

(5)

Tugas Akhir

Tampilan

(6)

Tugas Akhir

Dengan menjalankan cara “ Ping “ beberapa kondisi yang menunjukkan

jaringan sedang bermasalah (trouble) antara lain :

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencari (men-trace router) kendala putusnya jaringan dengan cara sebagai berikut : :

Buka, Command Prompt

Ketik, tracert xx.x.xx.xxx ( ip addreess yang dituju )

Jika jaringan komunikasi bagus maka akan terlihat router-router yang dilalui menginformasikan kecepatan komunikasinya.

(7)

Tugas Akhir

Jika jaringan komunikasi jelek maka akan tampak pada salah satu router yang dilalui tidak menginformasikan kecepatan komunikasinya (gambar*).

Masalah-masalah (trouble) tersebut biasanya diakibatkan oleh : Kondisi peralatan sedang tidak beroperasi “ OFF” Kabel LAN terlepas dari peratan atau switch hub IP Address berulang (IP conflict)

Sumber jaringan LAN (di panel milik ICON+) hang atau Off

Hasil tracing IP Address pada saat jaringan OK

tetapi peralatan dalam kondisi OFF

(8)

Tugas Akhir

3.1.2 Troubleshooting melalui keypad lokal DFR

Troubleshooting yang dapat dilakukan langsung pada DFR yang

mengalami masalah, kelainan (anomali) melalui keypad front panel yang tersedia. Untuk DFR Hathaway II yang memiliki fasilitas keypad front

panel (lihat gambar di bawah ini).

Hasil tracing IP Address pada saat jaringan OK

tetapi time respon lambat

Hasil tracing IP Address pada saat

jaringan tidak OK, karena hasil telusur jaringan terputus di router 10.6.134.135

(9)

Tugas Akhir

Gambar 20. Front panel DR Hathaway II

1. Dalam keadaan normal, DFR dan GPS harus dalam kondisi seperti berikut:

a. Display jam dan rec tidak berkedip.

b. ALARM INDICATOR tidak ada yang menyala.

c. STATUS INDICATOR hanya led AUTO atau DATA IN MEMORY

yang menyala.

d. SENSOR TARGET menyala jika merasakan ada kondisi yang

tidak normal di DFR tetapi bisa direset.

e. Printer harus dalam keadaan “ON” dan siap mencetak.

f. GPS LOCKED, 1 PPS dan GPS DATA yang ada di GPS Receiver

(jika ada) harus menyala atau berkedip.

g. Switch On/Off modem posisi On (optional, tidak terdapat pada

(10)

Tugas Akhir

2. Jika kondisi tidak normal atau muncul LED alarm dan indikasi, catat dan coba mereset atau menormalkannya kembali. Langkah-langkah mereset dan menormalkan kembali jika muncul pada :

ALARM INDICATOR

Tekan RESET  tekan panah bawah  , led akan hilang  tekan

MODE AUTO  tekan panah bawah, display kembali ke jam dan rec.

3. Jika salah satu led di dalam ALARM INDICATOR masih menyala artinya ada beberapa kondisi yang terjadi dan coba lakukan langkah-langkah penormalannya seperti berikut :

Led FAIL

Indikasi Cara mengatasi

DFR kondisi manual. Kembalikan ke posisi AUTO dengan menekan MODE AUTO dan panah bawah .

Printer terganggu. Pastikan printer dalam kondisi ON,

a b c g e f d

(11)

Tugas Akhir

kertas siap mencetak dan konektor ke DAU tersambung dengan baik. Gangguan internal, biasanya

diikuti dengan led OFFLINE.

Kemungkinan ada gangguan di CPU atau Power suplai, catat dan laporkan.

Led FAULT

Indikasi Cara mengatasi

DFR baru dinyalakan (power up) dan saat berkomunikasi dengan CPU (CPU reset).

Tunggu sampai proses selesai, jika sudah selesai kembalikan ke posisi AUTO dengan menekan MODE AUTO dan panah bawah .

Komunikasi gagal (jika DFR terhubung ke master station).

Tunggu sampai proses selesai, jika sudah selesai kembalikan ke posisi AUTO dengan menekan MODE AUTO dan panah bawah .

Led SERVICE

Indikasi Cara mengatasi

DFR membutuhkan

pelayanan misalnya memori mulai penuh.

Periksa dan simpan record yang ada di dalam memori dengan mendownload atau menghapus dengan mencetaknya terlebih dahulu.

Sinkron waktu DFR hilang. Periksa GPS receiver, antene dan konektor terhubung dengan baik.

(12)

Tugas Akhir

Led OPERATION

Indikasi Cara mengatasi

DFR pernah merekam record

Tunggu sampai proses selesai. Jika sudah selesai, normalkan tekan RESET, CANCEL, MODE AUTO dan panah bawah .

STATUS INDICATOR

Jika salah satu led di dalam STATUS INDICATOR menyala artinya ada beberapa kondisi yang terjadi di dalam DFR. Beberapa led akan hilang dengan sendirinya jika kondisi sudah normal atau coba lakukan langkah-langkah penormalannya seperti berikut :

Led AUTO

Indikasi Cara mengatasi

DFR kondisi automatic Normal. OK

Led MANUAL

Indikasi Cara mengatasi

DFR kondisi manual DFR dapat dioperasikan /dirubah melalui keypad oleh operator/user. Jika sudah selesai kembalikan ke posisi AUTO dengan menekan MODE AUTO dan panah bawah .

(13)

Tugas Akhir

Led OFFLINE

Indikasi Cara mengatasi

DFR tidak siap menerima atau merekam data gangguan/record karena memori sudah penuh tetapi record belum tercetak.

Periksa dan simpan record yang ada di dalam memori dengan mendownload atau menghapus dengan mencetaknya terlebih dahulu.

Pastikan printer dalam kondisi ON, kertas siap mencetak dan konektor ke DAU tersambung dengan baik.

Led CPU FAIL

Indikasi Cara mengatasi

Ada masalah atau kerusakan di bagian dalam (internal) DFR.

Coba lakukan Re-start dengan mematikan power suplai utama, tunggu beberapa menit, kemudian nyalakan kembali.

Jika masih muncul CPU Fail, catat dan laporkan.

Led DATA IN MEMORY

Indikasi Cara mengatasi

Indikasi ini menyala setiap record/data tersimpan di dalam memori.

Record/data harus tercetak atau dikirim ke master station.

(14)

Tugas Akhir

SENSOR TARGETS

Ada 6 buah led sensor target yang dapat direset dengan mendorong ke atas saklar RESET. Jika led menyala berarti sensor masih merasakan ada kondisi kurang normal pada bagian yang dimonitor oleh DFR.

Coba periksa led apakah itu dengan melihat parameter setup, seperti pada lampiran gambar 21.

Gambar 21. Sensor Target.

Perhatikan Nomor Sensor yang nyala/hilang dan bandingkan dengan hasil cetakan (print out). Jika hasil cetakan hilang secara terus menerus (intermittent) dan led bisa di RESET berarti gangguan sudah hilang, jika sensor tidak muncul kembali berulang kali (terputus-putus) berarti ini adalah data gangguan., tetapi jika SENSOR TARGET tidak mau hilang/mati kemungkinan sensor terlalu sensitif. Catat, laporkan dan lakukan kalibrasi.

(15)

Tugas Akhir

DISPLAY JAM DAN REC BERKEDIP

Hal ini disebabkan karena sumber sinkronisasi waktu (Clock Sync) tidak diterima DFR.

Jika dalam satu sistem DFR ada beberapa DAU, maka ada 1 DAU yang berfungsi menerima data waktu dari GPS clock (GPS Receiver) yang ditandai adanya kabel Coaxial di kiri atas bagian belakang DFR.

Gambar 22. GPS Receiver Sebagai Sinkron Waktu Yang Terhubung Dengan Salah Satu DAU Sebagai Master

Indikasi Cara mengatasi

Display jam dan rec berkedip.

Periksa sambungan antara kabel coaxial dengan konektornya. Coba lakukan reset dengan

mematikan power GPS Receiver selama 1 menit . Nyalakan kembali, tunggu dalam waktu 5 sampai 30 menit GPS akan memberikan data yang benar. Jika tidak catat dan laporkan.

(16)

Tugas Akhir

3.1.3. Troubleshooting Peralatan Printer

PRINTER / ALAT PENCETAK

Printer yang banyak digunakan adalah printer jenis dot matrik dan menggunakan kertas continous form. Alat pencetak yang tidak siap biasanya ditandai dengan led FAIL muncul.

Gambar 23. Printer

Indikasi Cara mengatasi

Printer tidak mau mencetak atau tidak siap / terganggu.

Periksa power suplai printer, konektor dari DAU ke printer.

(17)

Tugas Akhir

Periksa kabel printer dari DAU ke printer apakah terhubung dengan baik (lepas, kurang pas atau rusak) atau coba ganti kabel printer. Jika masih tidak mau mencetak, catat dan laporkan.

Kertas Pastikan kertas sudah terpasang

dengan benar dan perbaiki posisi kertas sehingga tidak kusut waktu mencetak. Tambahkan kertas jika kurang/habis.

Tulisan tidak jelas

Ganti pita printer dengan yang baru.

3.2 KALIBRASI LOKAL DFR

3.2.1. Kalibrasi DFR II / IIB

Kalibrasi dapat dilakukan pada kondisi DFR beroperasi.

Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk kalibrasi DFR adalah :

- Multimeter (AVOmeter) True RMS dengan 4 digit dibelakang koma. - Obeng potensio (obeng trim)

- Injeksi sekunder arus dan tegangan - Kabel lead

Adapun langkah-langkah kalibrasi untuk DFR merk Hathaway II adalah sebagai berikut :

1. Pemeriksaan tanggal dan jam DFR

a. Bila terpasang GPS, periksa koneksi antara DFR dengan GPS b. Periksa jam DFR dan tanggal DFR apakah sesuai dengan GPS

(18)

Tugas Akhir

2. Pengukuran tegangan baterai

a. Matikan DFR, dengan meng-Switch OFF kan pada modul Power Supply.

b. Ukur tegangan dc di terminal battery modul CPU/Memory Board

c. Tegangan normal = 6 Volt DC atau lihat name plate baterai, jika tegangan batere terukur < 70% catat dan laporkan untuk segera dilakukan penggantian.

Gambar 24. Cara Mengukur Tegangan Baterai

3. Kalibrasi DC Power Supply

Kalibrasi hanya dilakukan untuk power supply pada jenis/type seperti pada gambar di bawah ini.

a) Putar dan tarik ke atas kunci casing agar power supply terlihat utuh sehingga tutup plat atas power supply bisa dibuka dan potensio/adjuster V1, V3 dan V4 bisa terkalibrasi.

(19)

Tugas Akhir

Gambar 25. Modul Power Supply DFR II

b) Pengukuran DC + 5 volt.

Ukur menggunakan multimeter di Fault Board antara TP 22 dan TP 20, catat hasilnya. Toleransi kesalahan yang diijinkan ± 10mV, jika tidak memenuhi toleransi lakukan kalibrasi/adjuster di V1 power supply, catat hasilnya setelah dikalibrasi.

c) Pengukuran DC -15 volt.

Ukur menggunakan multimeter di Fault Board antara TP 23 dan TP 20, catat hasilnya. Toleransi kesalahan yang diijinkan ± 10mV, jika tidak memenuhi toleransi lakukan kalibrasi/adjuster di V3 power supply, catat hasilnya setelah dikalibrasi.

1. Kunci Casing 2. Modul Power Supply

(20)

Tugas Akhir

d) Pengukuran DC +15 volt.

Ukur menggunakan multimeter di Fault Board antara TP 24 dan TP 20, catat hasilnya. Toleransi kesalahan yang diijinkan ± 10mV, jika tidak memenuhi toleransi lakukan kalibrasi/adjuster di V4 power supply, catat hasilnya setelah dikalibrasi.

Jika pengukuran diatas (point b,c,d) melebihi toleransi kesalahan, catat dan laporkan untuk dilakukan perbaikan atau penggantian modul power supply.

Gambar 26. DC +5, DC -15 dan DC +15

4. Kalibrasi tegangan referensi dan Zero Gain

a. Mengukur kalibrasi tegangan referensi pada modul Fault Borad TP 17 dan TP 18 (gnd) dengan menggunakan multimeter . Catat angka hasil ukur multimeter

Fault Board

TP 24 TP 23

TP 21

(21)

Tugas Akhir

b. Angka yang ditunjukkan harus 0.001 VDC. Jika angka yang ditunjukkan tidak sesuai, lakukan kalibrasi dengan memutar/adjust di R3 modul fault board sampai mendapatkan hasil yang mendekati angka 0.001 VDC, catat hasilnya.

c. Memeriksa zero & gain melalui display DFR dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Tekan MANUAL MODE

Tekan ANALOG TEST, tekan ENTER

Tekan panah ke bawah  hingga muncul A/D ZERO + GAIN ?

Tekan ENTER, display seharusnya menunjukkan Z=+0.00 G=+1.00. Catat hasilnya, jika tidak sesuai lakukan langkah sbb:

o Matikan power supply DFR o Cabut card Fault Board

o Bersihkan terminal socket modul dengan contact cleaner non residu

o Tunggu sampai kering, kemudian pasang kembali

o Hidupkan power supply DFR dan cek ulang pemeriksaan A/D ZERO + GAIN ?

o Jika belum sesuai, catat dan laporkan untuk dilakukan perbaikan/penggantian

Kembali ke menu semula dengan menekan CANCEL hingga display muncul MANUAL.

5. Kalibrasi DC Offset Channel Analog (Zero Adjust)

Kalibrasi ini dilakukan jika channel analog arus menggunakan CURRENT PROBE dan tidak perlu dilakukan jika rangkaian

(22)

Tugas Akhir

arusnya menggunakan tahanan (R) SHUNT. Titik ukur (TP) berada di modul Fault Board sesuai dengan nomor channel yang digunakan dan potensio/adjuster berada di modul Probe Board .

a. Buka DAU secara penuh hingga tampak bagian belakang 10 modul besar yang terdiri dari (dari kiri ke kanan) yaitu 4 modul Quad Isolators/probe board (channel analog), 4 modul Dry/Wet Isolators (channel digital), 1 (satu) modul Alarm Relay dan 1 (satu) modul Aux Communication). b. Buka besi perintang modul sehingga kesepuluh modul

terlihat utuh. Lihat gambar 27.

Gambar 27. Modul DAU

Ch. 1,2,3,4 untuk tegangan Ch. 5,6, 7 dan 8 untuk arus tegangan

Ch. 9, 10, 11, 12 untuk tegangan tegangan

Ch. 13,14,15,16 untuk tegangan tegangan

(23)

Tugas Akhir

Gambar 28. Probe Board

6. Kalibrasi OUTPUT OFFSET

a. Jumper/short terminal input arus (kabel ke arah current probe) masing-masing fasa.

b. Contoh, untuk channel 5 (fasa R bay line 500kV), siapkan multimeter untuk pengukuran VDC di Fault Board TP 5 – 18. R1 200 Amp SW1 600 Amp SW2 A B R2 R3 SW3 A B R12 200 Amp SW4 600 Amp SW5 A B R13 R14 SW6 A B R34 200 Amp SW10 600 Amp SW11 A B R35 R36 SW1 2 A B R23 200 Amp SW7 600 Amp SW8 A B R24 R25 SW9 A B

(24)

Tugas Akhir

c. Posisikan switch SW2 ke posisi B (ke bawah), catat hasil pengukurannya.

d. Hasil pengukuran harus ± 0,00 VDC dengan toleransi +/- 1 mVDC, jika tidak mendapatkan hasil tersebut lakukanlah kalibrasi dengan memutar potensio R2 sampai toleransi tercapai. Jika toleransi belum tercapai lakukan langkah sbb:

o Matikan power supply DFR o Cabut card Probe Board

o Bersihkan terminal socket modul dengan contact cleaner non residu

o Tunggu sampai kering, kemudian pasang kembali o Hidupkan power supply DFR dan cek ulang

pengukuran Output Offset.

o Jika belum sesuai, catat dan laporkan untuk dilakukan perbaikan/penggantian

7. Kalibrasi INPUT OFFSET

a. Posisikan kembali switch SW2 ke A (ke atas).

b. Pada titik ukur di Fault Board TP 5 -18 catat hasil ukurnya. Pengukuran harus ± 0,00 VDC dengan toleransi +/- 1 mVDC, jika tidak mendapatkan hasil tersebut lakukan kalibrasi dengan memutar potensio R3 sampai toleransi tercapai.

c. Ulangi langkah 6c yaitu memposisikan switch SW2 ke posisi B (ke bawah) dan naikkan kembali switch SW2 ke posisi A (ke atas), pada saat yang sama perhatikan hasil pengukuran di multimeter tidak boleh berubah.

(25)

Tugas Akhir

Menunjukkan channel analog dari 1 s/d 16, dipilih dengan menekan panah ke bawah  atau panah ke atas 

Menunjukkan nilai tegangan peak to peak (Vptp) 0.00 sampai 9.99

Jika toleransi belum tercapai dan langkah 6c dan 6d sudah dilakukan, catat dan laporkan untuk dilakukan perbaikan /penggantian.

8. Kalibrasi channel Arus.

a. Pasang kembali rangkaian current probe dan buat rangkaian pengujian seperti pada gambar.

b. Menyiapkan multimeter VAC di titik pengukuran modul fault board TP 1 – 18.

c. Merubah display DFR menjadi pengukuran tegangan peak to peak (Vptp) pada tiap channelnya, dengan cara :

Tekan MANUAL MODE

Tekan ANALOG TEST, tekan ENTER

Tekan panah ke bawah  hingga muncul ANALOG CHANNELS ?

Tekan ENTER, display muncul

(26)

Tugas Akhir

d. Injeksikan arus sebesar nominal peralatan terpasang ( IN = 1 amper atau 5 amper).

Gambar 29. Tunning dan Injeksi Arus

TUNNING (ADJUST) True RMS DI TUNNING (ADJUST) DI UKUR DG AVO-METER

(27)

Tugas Akhir

e. Berdasarkan setup parameter channel 5 adalah arus fasa R, catat ke dalam blangko angka yang ditunjukkan pada display DFR di channel 5 dan angka yang ditunjukkan multimeter pada TP 5 – 18 modul fault board.

Jika fullscale channel arus 5 pada setup paramater = 43280 maka skala yang digunakan 2 amper/cm yaitu jika diinjeksi 1 A atau 5 A multimeter harus menunjukkan 0,163 Vrms dan display DFR 0.46. Catat hasilnya sebelum dilakukan kalibrasi.

f. Lakukan kalibrasi dengan memutar potensio/adjuster R5 di modul patch board sampai mendapatkan nilai yang terbaik, catat hasilnya ke dalam blangko.

g. Untuk channel 6 ( arus fasa S ) maka titik pengukuran multimeter di modul fault board TP 6 – 18 dan display DFR di channel 6, catat hasil sesudah kalibrasi.

h. Untuk mendapatkan nilai yang baik kalibrasi dilakukan dengan memutar potensio/adjuster R6 di modul patch board, catat hasilnya ke dalam blangko.

i. Lakukan langkah-langkah seperti pada point g sampai dengan nomor 8 untuk channel arus lainnya ( ch. 7, 8, 13, 14, 15, dan 16).

Jika skala yang digunakan adalah I nominal /cm maka dengan injeksi arus sebesar 1 amper atau 5 amper, nilai yang ditunjukkan multimeter dititik pengukuran TP

adalah 0,326 Vrms dan display DFR menunjukkan angka 0.92 Vptp

(28)

Tugas Akhir

j. Jika sudah selesai matikan alat uji.

9. Kalibrasi channel Tegangan.

A. Pastikan bahwa rangkaian sekunder VT di panel DFR sudah bebas/terbuka dari rangkaian eksisting dan buat rangkaian uji untuk injeksi sekunder tegangan.

B. Injeksi tegangan fasa ke netral (R-N, S-N, T-N) sebesar 57,7 V (sekunder PT = 100 V) atau 63,5 V (sekunder PT = 110 V) sesuai dengan nominalnya.

DI TUNNING (ADJUST)

DI UKUR DG AVO-METER

Fullscale = 10,82 cm x ratio CT x scala kalibrasi Contoh : ratio CT = 2000/1 A, scala kalibrasi = 2 A/cm maka :

Fullscale = 10,82 x 2000 x 2 = 43280 A

(29)

Tugas Akhir

Gambar 30. Tunning dan Injeksi Tegangan

C. Berdasarkan setup parameter channel 1 adalah tegangan fasa R, catat ke dalam blangko angka yang ditunjukkan pada display DFR di channel 1 dan angka yang ditunjukkan multimeter pada TP 1 – 18 modul fault board.

D. Lakukan kalibrasi dengan memutar potensio/adjuster R1 di modul patch board sampai mendapatkan nilai yang terbaik, catat hasilnya ke dalam blangko. Jika fullscale channel tegangan 1 pada setup paramater = 3121570 maka skala yang digunakan 57,7 volt/cm yaitu jika diinjeksi 57,7 V multimeter harus menunjukkan 0,326 Vrms dan display DFR 0.92. Catat hasilnya sebelum dilakukan kalibrasi.

TUNNING

(ADJUST) True RMS

Fullscale = 10,82 cm x ratio PT x scala kalibrasi

Contoh : ratio PT = 500000/100 V, scala kalibrasi = 100/V3 = 57,7 V/cm maka : Fullscale = 10,82 x 5000 x 57,7 = 3121570 V

(30)

Tugas Akhir

E. Lakukan langkah-langkah seperti pada point 9 b s/d 9 d untuk channel tegangan lainnya ( chanel. 2, 3, 9, 10, dan 11).

F. Jika selesai matikan alat uji.

10. Pemeriksaan Sensor Trip Level

Setting Sensor terletak pada modul Analog/Events Patch Board, besaran seting dapat di lihat pada Liquid Crystal Display (LCD). DFR terdapat 6 jenis sensor dan 10 type sensor, pada umumnya hanya di gunakan 3 type sensor yaitu: 3UL (Three Input Under Level) untuk sensor Tegangan rendah 3OL (Three Input Over Level) untuk sensor Arus Lebih phasa-phasa

1OC (Overcurrent) untuk sensor Arus Lebih phasa-netral Untuk mengetahui setting dan channel sensornya dapat di lihat pada setup parameter.

KALIBRASI SENSOR

1 2 3 4

(31)

Tugas Akhir

Gambar 31. Kalibrasi Sensor

Cara pengujian level trip:

a. Lihat No Analog Channel Tegangan dan Arus pada hasil print setup.

b. Untuk Kalibrasi sensor tegangan Lakukan injeksi tegangan sesuai PT sisi skunder (57.7V atau 63.5V) c. Untuk Kalibrasi sensor arus Lakukan injeksi arus sesuai

CT sisi skunder (5A atau 1A).

d. Lakukan tunning dan pengukuran secara berurutan/bertahap (0,236 untuk arus dan 1,414 untuk tegangan) pada card sensor seperti pada gambar diatas. 0.236 A UNTUK ARUS

1.414 V UNTUK TEGANGAN

DI PUTAR & DIRESET SAMPAI LAMPU SENSOR NO. 5 TIDAK NYALA RESET TUNNING (ADJUST) True RMS ALAT UKUR(AVO) 1. VR : = 1,414 5. IR : 0,236 2. VS : = 1,414 6. IS : 0,236 3. VT : = 1,414 7. IT : 0,236

(32)

Tugas Akhir

e. Lakukan uji trip sensor.

f. Untuk sensor IN diinjeksi sesuai settingnya, dan diuji trip sensor.

1. Kalibrasi Sensor Tegangan

a. Buat rangkaian pengujian seperti pada saat kalibrasi channel tegangan. Injeksikan tegangan per fasa ( R-N, S-N, T-N ) sebesar nominalnya.

b. Untuk fasa fasa R-N, turunkan tegangan mulai dari nominalnya (fasa S-N dan T-N tegangan tetap) sampai led sensor target no. 1 atau 4 menyala, catat hasilnya. c. Jika sensor bekerja tidak sesuai setelannya ( Contoh :

UL = 80% Vn atau 46,16 volt), lakukan kalibrasi dengan memutar potensio/adjuster R1 pada modul sensor no. 1 atau 4. Catat hasil setelah dilakukan kalibrasi.

d. Jika kalibrasi pada potensio/adjuster R1 (fasa R), R2 (fasa S) dan R3 (fasa T) tidak diperoleh hasil yang baik, kalibrasi dilakukan dengan memutar potensio/adjuster R13 (fasa R), R27 (fasa S) dan R41 (fasa T) pada modul sensor no.1 atau 4. Catat hasilnya setelah kalibrasi. e. Jika sudah selesai matikan alat uji.

2. Kalibrasi Sensor Arus Fasa

a. Buat rangkaian pengujian seperti pada saat kalibrasi channel tegangan. Injeksikan tegangan per fasa ( R, S, T ) sebesar nominalnya.

(33)

Tugas Akhir

b. Untuk fasa R-N, naikkan arus mulai dari nilai nominalnya sampai led sensor target no. 2 atau 5 menyala. Catat hasilnya.

c. Jika sensor bekerja/pick up tidak sesuai setelannya ( Contoh : OL = 1.2 IN atau 1.2 A), lakukan kalibrasi dengan memutar potensio/adjuster R1 pada modul sensor no. 2 atau 5. Catat hasil setelah dilakukan kalibrasi.

d. Jika kalibrasi pada potensio/adjuster R1 (fasa R), R2 (fasa S) dan R3 (fasa T) tidak diperoleh hasil yang baik, kalibrasi dilakukan dengan memutar potensio/adjuster R13 (fasa R), R27 (fasa S) dan R41 (fasa T) pada modul sensor no.2 atau 5. Catat hasilnya setelah kalibrasi. e. Jika sudah selesai matikan alat uji.

3. Kalibrasi sensor Arus Netral

a. Buat rangkaian pengujian seperti pada saat kalibrasi channel arus tetapi hanya fasa netral saja yang diinjeksikan.

b. Naikkan arus hingga setelan netralnya bekerja dengan indikasi sensor target no. 3 atau 6 menyala. Catat hasilnya.

c. Jika sensor bekerja/pick up tidak sesuai setelannya ( Contoh : OL = 0.2 IN atau 0.2 A), lakukan kalibrasi dengan memutar potensio/adjuster R1 pada modul sensor no. 3 atau 6. Catat hasil setelah dilakukan kalibrasi.

(34)

Tugas Akhir

3.2.2. Uji Fungsi Lokal DFR

3.2.2.1 Uji fungsi Sensor Analog

a. Under Level

1. Injek tegangan pada terminal input tegangan sebesar Vn (57,7 V atau 63,5 V

2. Turunkan tegangan sampai LED Sensor Under Level muncul 3. Periksa no record, seharusnya record tambah

4. Periksa printer, seharusnya langsung mencetak

b. Over Level

1. Injek arus phasa-phasa pada terminal input arus dari 0 (nol) naikan sampai sensor Over Level bekerja

2. Periksa no record, seharusnya record tambah 3. Periksa printer, seharusnya langsung mencetak

c. Over Current

1. Injek arus phasa ke netral dari 0 (nol) sampai sensor Over Current bekerja

3. Periksa no record, seharusnya record tambah 4. Periksa printer, seharusnya langsung mencetak

3.2.2.2 Uji fungsi kontak Digital

a. Lepas kabel kontak di terminal input ke DFR b. Jumper sesaat terminal kontak input ke DFR c. Periksa no record, seharusnya record tambah d. Periksa printer, seharusnya langsung mencetak

Gambar

Gambar 18. Diagram Remote DFR merk Hathaway Type II/IIB  dengan komunikasi TCP IP .
Gambar 19. Diagram Remote DFR merk Hathaway Type IDM  dengan komunikasi TCP IP.
Gambar 20.  Front panel DR Hathaway II
Gambar 21.  Sensor Target.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan hal diatas dilakukan penelitian dengan bahan batu bara muda yang tak bisa dibakar, sehingga dapat diketahui layak tidaknya digunakan sebagai agregat untuk konstruksi

Jika Helaian Data Keselamatan kami telah diberikan kepada anda bersama bekalan Asal bukan HP yang diisi semula, dihasilkan semula, serasi atau lain, sila berhati-hati bahawa

Alat Modified Oveninidirancang agar kualitas dan produktivitas produk meningkat, distribusi api untuk pemasakanlebih merata, distribusi udara panas lebih bagus

Penelitian evaluasi program ini menggunakan model CIPP (context, input, proses dan product). Subyek penelitian meliputi pengurus, pelatih, atlet, orang tua atlet, masyarakat

a. Untuk wilayah Kabupaten Bangli paling banyak 10 liter kecuali untuk Kecamatan Kintamani paling banyak 25 liter. Dari Bangli ke Gianyar dan Klungkung paling banyak 10 liter.

Dengan kondisi seperti ini, Pathload tidak cocok jika digunakan untuk jumlah user banyak, karena dengan jumlah user yang banyak bandwidth yang dibutuhkan tentu

Perencanaan teknis pengelolaan sampah terdiri dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah dan pengolahan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu

Penerimaan responden terhadap karakteristik sensori produk ini akan mempengaruhi tingkat konsumsi dan pemilihan serta persepsi terhadap coklat batang... 18