• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinas Kesehatan Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dinas Kesehatan Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

1

Dinas Kesehatan Kota Bandung

1.1 Gambaran Umum Organisasi

Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 bahwa Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan,

penghormatan terhadap hak dan kewajiban serta norma- norma agama. Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan Pemerintah

bertanggung jawab terhadap :

a. Merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat

b. Ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

c. Ketersediaan sumberdaya dibidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yg setinggi-tingginya

BAB I

(2)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

2

Dinas Kesehatan Kota Bandung

d. Ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

e. Memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan

f. Ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien dan terjangkau

g. Pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional bagi upaya kesehatan perorangan yang dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangan

Pembangunan Kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional telah ditetapkan dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK ) Tahun 2005–2025 pada tahap ke 3 Tahun 2013-2018, kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan sumber daya manusia seperti meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak. Untuk itu Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung yang selanjutnya Untuk Dinas Kesehatan diatur tentang Rincian Tugas Pokok,Fungsi,Uraian Tugas dan tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Bandung melalui Peraturan Walikota Bandung Nomor 1307 Tahun 2015 .

1.2 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung Kedudukan Dinas Kesehatan Kota Bandung merupakan dinas daerah unsur pelaksana otonomi daerah yang masing – masing dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan tanggungjawab kepada Walikota melalui Sekertaris daerah dan pada Paragraf 2 pasal 5 Tugas Pokok Dinas Kesehatan

(3)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

3

Dinas Kesehatan Kota Bandung

sebagai berikut :

(1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah di Bidang Kesehatan .

(2) Untuk merlaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan ;

b. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan,

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan,yang meliputi bina pelayanan kesehatan , pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, sumber daya kesehatan dan bina program kesehatan;

d. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Dinas

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya;

Adapun Dalam Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan tersebut Dinas Kesehatan Kota Bandung memiliki struktur Organisasi sebagai berikut :

KEPALA DINAS KESEHATAN SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM SUBAG KEUANGA N SUB BAGIAN KEPEGAWAI AN BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN BIDANG BINA PROGRAM KESEHATAN SEKSI PENDAYAGUNAAN TENAGA DAN SARANA KESEHATAN SEKSI PROMOSI KESEHATAN SEKSI FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN SEKSI PENYUSUSNAN PROGRAM KESEHATAN SEKSI EVALUASI PROGRAM KESEHATAN

SEKSI DATA DAN INFORMASI PROGRAM KESEHATAN BIDANG BINA PELAYANAN KESEHATAN BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LING SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR SEKSI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN SEKSI PELAYANAN KESEHATAN KHUSUS SEKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT SEKSI PEMANTAU PENYAKIT SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN 30 UPT Puskesmas Kecamatan (43 Puskesmas Jaringan) 1 UPT Yankes Mobilitas 1 UPT Laboratorium Kesehatan

(4)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

4

Dinas Kesehatan Kota Bandung

Untuk mendukung tugas pokok dan fungsi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang handal.

Adapun Jumlah Pegawai di Dinas Kesehatan Kota Bandung pada Tahun 2015 adalah sebanyak 1.210 orang dengan komposisi sebagai berikut :

TABEL 1.1

KOMPOSISI PEGAWAI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2015

NO URAIAN JUMLAH JUMLAH

TOTAL

1 Struktural, terdiri dari 85

 Eselon II 1 1

 Eselon III 5 5

 Eselon IV 79 79

2 Fungsional Umum, Terdiri dari : 421

 Golongan I 6

 Golongan II 129

 Golongan III 289

 Golongan IV 3

3 Fungsional Tertentu, terdiri dari : 731

 Golongan I -

 Golongan II 136

 Golongan III 541

Golongan IV 55

JUMLAH 1.328 1.243

Sumber : Sub Bag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai seluruhnya terdapat 1.328 orang yang terdiri dari Pegawai eselon II sebanyak 1 orang yaitu Kepala Dinas Kesehatan. Pegawai Eselon III sebanyak 5 orang yaitu 1 orang Sekretaris dan 4 Orang Kepala Bidang. Eselon IV sebanyak 79 orang yaitu terdiri dari 12 orang Kepala Seksi, 3 orang Kepala Sub Bag , 32 orang Kepala UPT dan 32 Kepala Subbag Tata Usaha. Sedangkan fungsional umum sebanyak 416 orang yang terdiri dari golongan I sebanyak 11 orang, golongan II sebanyak 135 orang, golongan III sebanyak 256 orang dan golongan IV sebanyak 14 orang . Dinas Kesehatan juga mempunyai tenaga fungsional tertentu sebanyak 827 orang yang terdiri dari Golongan IV

(5)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

5

Dinas Kesehatan Kota Bandung

58 orang, golongan III sebanyak 634 orang dan golongan II sebanyak 135 orang .

Dari data struktur diatas terlihat bahwa proporsi tenaga fungsional tertentu lebih banyak daripada jabatan struktural dan fungsional umum. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan dilingkup Dinas Kesehatan lebih banyak bobot pelayanan langsung oleh para tenaga fungsional.

1.3 Issue Strategis yang sedang dihadapi SKPD

Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu strategis diidentifikasi dari berbagai sumber, diantaranya adalah: Isu strategis dari dinamika internasional, nasional dan regional yang mempengaruhi Kesehatan, Isu strategis dari kebijakan pembangunan daerah (RPJP dan RPJMD)

Memperhatikan perkembangan dan tantangan dewasa ini, maka isu strategis yang masih dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung berdasarkan tujuan yang ingin dicapai adalah :

1) Meningkatkan kesehatan masyarakat

Isu strategis :

a. Kesadaran masyarakat untuk persalinan oleh tenaga medis kesehatan belum optimal yang menyebabkan target penurunan jumlah kematian ibu melahirkan belum tercapai;

b. Angka fertilitas belum tercapai;

c. Angka harapan hidup belum tercapai;

d. Belum optimalnya sinergitas pelayanan kesehatan antara pemerintah dengan swasta dalam penyediaan sarana dan prasarana kesehatan;

e. Pelaksanaan terhadap upaya pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu belum optimal, terutama pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin, dan kelompok rentan.

(6)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

6

Dinas Kesehatan Kota Bandung

2) Meningkatkan sanitasi dasar dan prilaku hidup bersih dan sehat masyarakat

Isu strategis :

a. Meningkatnya prevalensi terjadinya penyakit yang disebabkan karena kepadatan penduduk tinggi dan tekanan masalah lingkungan, sebagai akibat dari [1] sanitasi dan udara yang kotor [2] varians penyakit baru yang menyebar [3] penyakit akibat penyalahgunaan obat. Selain itu penyakit-penyakit degeneratif akibat situasi kondisi perkotaan dan pola hidup juga akan cenderung membesar;

b. Penyebaran penyakit-penyakit endemi yang cepat dan mudah mengalami mutasi yang dapat mempengaruhi secara tiba-tiba terhadap tingkat kesehatan penduduk Kota Bandung. Dampak dinamika nasional diantaranya adalah [1] persoalan penyakit endemi yang perlu penanganan bersifat nasional, sehingga kebijakan strategis nasional dapat mempengaruhi kualitas kesehatan di Kota Bandung [2] dukungan logistik obat dan peralatan kesehatan nasional dan kinerja layanan kesehatan di Kota Bandung;

3) Meningkatkan tertib administrasi perkantoran, penyediaan sarana dan prasarana

Isu strategis :

a. Sistem layanan kesehatan masih menanggung beban lebih besar dibandingkan dengan kapasitasnya, termasuk mekanisme pengelolaannya;

b. Sistem perencanaan dan penganggaran Dinas Kesehatan belum optimal. Salah satu sebab adalah kurangnya dukungan informasi kesehatan dari pelaku pemberi pelayanan kesehatan. c. Kapasitas pelayanan Puskesmas belum optimal;

(7)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

7

Dinas Kesehatan Kota Bandung

1.4 Landasan Hukum

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

3) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Kota Bandung (SKKB)

6) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

7) Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2015 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

8) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03Tahun 2015 tentang Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.

(8)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

8

Dinas Kesehatan Kota Bandung

Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tatacara review atas laporan kinerja instansi pemerintah.

2.1 Rencana Strategis

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Bandung telah menyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2013 – 2018 .

Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung tersebut ditujukan untuk

BAB II

(9)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

9

Dinas Kesehatan Kota Bandung

mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 - 2018. Disamping itu pula, Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Kementerian Kesehatan , Bappenas dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional.

Untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 maka perencanaan strategik Dinas Kesehatan Kota Bandung dalam RPJMD dituangkan dalam Misi ke 3 yaitu Membangun Masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing, seperti pada tabel dibawah ini :

TABEL 2.1

MISI 3 RPJMD KOTA BANDUNG

“MEMBANGUN MASYARAKAT YANG MANDIRI, BERKUALITAS DAN

BERDAYA SAING “

NO SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1 2 3 4

Tujuan 2: Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara berkelanjutan 1 Meningkatnya akses

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat yang bermutu, merata dan terjangkau.

Peningkatan Pelayanan kesehatan dasar,

pengendalian penyakit menular dan tidak menular Meningkatkan pelayanan puskesmas dengan fasilitas ambulance 24 jam Meningkatkan pengendalian penyakit menular dan tidak menular Peningkatan Pelayanan kepada masyarakat miskin Meningkatkan penataan sistem rujukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin 2 Meningkatnya kesadaran

individu, keluarga dan

masyarakat melalui promosi, pemberdayaan dan

penyehatan lingkungan

Penguatan pemberdayaan masyarakat , kerjasama dan kemitraan serta penyehatan lingkungan melalui kampanye hidup sehat Meningkatakan RW Siaaga Aktif Meningkatkan Sanitasi Total berbasis masyarakat

(10)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

10

Dinas Kesehatan Kota Bandung

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Dinas Kesehatan Kota Bandung dan stakeholder.

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan review terhadap , Visi, Misi, tujuan, sasaran dan Indikator Kinerja, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Adapun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Bandung setelah dilakukan review dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini :

TABEL 2. 2

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN SKPD DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Mewujudkan Bandung Kota Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang paripurna, merata, bermutu, dan terjangkau Meningkatkan kesehatan masyarakat Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar, kegawatdaruratan dan rujukan khususnya masyarakat miskin Peningkatan pelayanan kesehatan dasar dengan pengembangan layanan dan sarana prasarana puskesmas Meningkatkan pelayanan puskesmas dengan fasilitas ambulance 24 jam Pengembangan pelayanan kesehatan khusus bagi masyarakat Mengembangkan layanan kesehatan khusus di puskesmas dengan menambah jenis layanan di puskesmas Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin yang dirujuk Meningkatkan penataan sistem rujukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin Penyebaran puskesmas di kecamatan sesuai dengan rasio penduduk Pemerataan pembangunan puskesmas di kecamatan

(11)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

11

Dinas Kesehatan Kota Bandung

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Pengendalian standar pelayanan di fasilitas kesehatan yang memiliki sertifikat ijin Meningkatkan pelayanan bagi fasilitas kesehatan dalam memperoleh sertifikat ijin Meningkatnya kesehatan Masyarakat Pemantauan kesehatan ibu dan anak serta status gizi masyarakat

Deteksi dini kesehatan ibu dan bayi serta pengukuran status gizi masyarakat Menurunnya Kejadian penyakit menular di masyarakat Pemantauan penyakit menular Meningkatkan survailence penyakit menular dan menurunkan kasus penyakit menular lainnya Mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan dan menggerakkan masyarakat berperilaku hidup sehat Meningkatkan sanitasi dasar dan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan Penguatan, kerjasama dan kemitraan dalam pemberdayaan masyarakat Meningkatkan RW Siaga aktif Meningkatnya Sanitasi Total Berbasis masyarakat dan penggunaan air minum Pengembangan lingkungan sehat dengan peningkatan sanitasi lingkungan Meningkatkan jumlah kelurahan yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat Meningkatkan tata kelola manajemen pembangunan kesehatan Meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi Meningkatnya akuntabilitas dan pelayanan publik Pembinaan, pengawasan, pengendalian kapasitas sumber daya aparatur serta sistem pelaporan capaian kinerja keuangan. Menindaklanjuti hasil temuan BPK/Inspektorat Peningkatan akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan Meningkatnya Nilai evaluasi LAKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung

2.2 Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

(12)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

12

Dinas Kesehatan Kota Bandung

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Kesehatan Kota Bandung juga melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2015 hasil review berdasarkan Surat Keputusan kepala Dinas Kesehatan Nomor 903/4482-Dinkes Tanggal 3 Maret 2014 Perihal penetapan Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2014 sebagai berikut :

TABEL 2.3

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

TAHUN 2015

NO INDIKATOR SATUAN TARGET

1 2 3 4

1 Persentase pemenuhan pencapaian SPM Penyakit menular yang ditangani lainnya

% 100

2 Persentase Pemenuhan pencapaian pelayanan kesehatan lainnya

% 100

3 Persentase Fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki izin % 100 4 Persentase pasien maskin yang dirujuk dan tangani oleh PPK II % 100 5 Persentase Kecamatan dengan pemenuhan puskesmas

dibandingkan dengan rasio jumlah puskesmas dan jumlah penduduk

% 70

6 Persentase Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) % 73,63

7 Persentase pemenuhan pencapaian SPM pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, ibu dan lansia

% 85

8 Persentase balita gizi buruk % 0.62

9 Persentase Bumil KEK % 22,95

10 Angka Kematian Ibu Per 100.000

kelahiran

69,88

11 Angka Kematian Bayi Per 1.000

kelahiran Hidup

29,23 12 Persentase penurunan penderita penyakit menular Demam

Berdarah Dengue (DBD) % 39,98

13 Persentase penurunan penderita penyakit menular ISPA % 5,1

14 Persentase penurunan penderita penyakit menular Diare % 2,35

15 Persentase penanggulangan kejadian Luar Biasa < 24 jam % 100

16 Presentase RW siaga aktif % 60

17 Persentase kelurahan yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)

% 20

18 Persentase rumah tangga menggunakan air minum yang memenuhi syarat

75,8

(13)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

13

Dinas Kesehatan Kota Bandung

2.3 Perjanjian Kinerja

Penyusunan Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. Dinas Kesehatan Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 hasil review dengan uraian sebagai berikut :

TABEL 2.4

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2015

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

URAIAN TARGET 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar, kegawatdaruratan dan rujukan khususnya masyarakat miskin 1 Persentase pemenuhan pencapaian SPM Penyakit menular yang ditangani lainnya % 100 2 Persentase Pemenuhan pencapaian pelayanan kesehatan lainnya % 100 3 Persentase Fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki izin

% 100

4 Persentase pasien

maskin yang dirujuk dan tangani oleh PPK II

% 100

5 Persentase Kecamatan

dengan pemenuhan puskesmas

dibandingkan dengan rasio jumlah puskesmas dan jumlah penduduk

% 70 6 Persentase Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) % 73,63 7 Persentase pemenuhan pencapaian SPM pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, ibu dan lansia

% 85

2 Meningkatnya kesehatan

masyarakat 8 Persentase balita gizi buruk % 0.62

9 Persentase Bumil KEK % 22,95

10 Angka Kematian Ibu Per

100.000 kelahiran

(14)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

14

Dinas Kesehatan Kota Bandung

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

URAIAN TARGET

11 Angka Kematian Bayi Per

1.000 kelahiran Hidup 29,23 3 Menurunya kejadian penyakit menular di masyarakat 12 Persentase penurunan penderita penyakit menular Demam Berdarah Dengue (DBD) % 39,98 13 Persentase penurunan penderita penyakit menular ISPA % 5,1 14 Persentase penurunan penderita penyakit menular Diare % 2,35 15 Persentase penanggulangan kejadian Luar Biasa < 24 jam % 100 4 Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan 16 Presentase RW siaga aktif % 60 5 Meningkatnya sanitasi total berbasis masyarakat dan

penggunaan air minum

17 Persentase kelurahan yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)

% 20

18 Persentase rumah

tangga menggunakan air minum yang memenuhi syarat % 75,8 6 Meningkatnya akuntabilitas dan pelayanan publik 19 Persentase Temuan BPK/ Inspektorat yg ditindaklajuti % 100

20 Nilai evaluasi AKIP Angka 68

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2015 terdapat 6 sasaran dengan 20 indikator.

(15)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

14

Dinas Kesehatan Kota Bandung

Dinas Kesehatan Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah .

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Renja Tahun 2014. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama ( IKU )

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya

masing-BAB III

(16)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

15

Dinas Kesehatan Kota Bandung

masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Kesehatan Kota Bandung juga melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2014 menunjukan hasil sebagai berikut:

TABEL 3.1

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

TAHUN 2015

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 Pemenuhan pencapaian SPM

pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, ibu dan lansia

85 99,45 117,00

2 Pemenuhan pencapaian SPM penyakit menular yang ditangani

100 101,19 101,19

3 Pemenuhan pencapaian pelayanan kesehatan lainnya

100 105,96 105,96

4 Fasilitas kesehatan yang memiliki

sertifikat ijin 100 100 100,00

5 Pasien miskin yang dirujuk dan

dilayani oleh PPK II 100 100 100,00

6 Kecamatan dengan pemenuhan

puskesmas dibandingkan ratio jumlah puskesmas dan jumlah penduduk

70 81,55 116,50

7 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 73,73 93,15 126,34

8 Balita gizi buruk 0,62 0,57 108,06

9 Bumil KEK 22,95 15,72 131,50

10 Angka kematian Ibu 69,88 53,57 123,34

11 Angka Kematian Bayi 29,23 29,22 100,03

12 Demam berdarah dengue (DBD) 36,98 37,44 98,76

13 Penurunan penderita penyakit menular Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita

5,1 6,2 78,43

14 Penurunan penderita penyakit

(17)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

16

Dinas Kesehatan Kota Bandung

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

15 Penanggulangan Kejadian Luar Biasa

< dari 24 Jam 100 100 100,00

16 RW Siaga Aktif 60,00 78,73 131,22

17 Kelurahan yang melaksanakan

sanitasi total berbasis masyarakat 20,00 21,85 109,27

18 Rumah tangga menggunakan air

minum yang memenuhi syarat 75,8 72,97 96,27

Dari tabel tersebut terlihat bahwa dari 18 indikator terdapat 3 indikator sesuai target (16.67%) , 12 indikator melebihi target (66.66%) , dan 3 indikator tidak mencapai target (16.67%).

Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2015, dapat dilihat pada tabel berikut ;

TABEL 3.2

PERBANDINGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

TAHUN 2014 DAN 2015

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 2014 2015 2014 2015 KET 2014 2015 KET 1 2 3 4 5 1 Persentase Pemenuhan pencapaian SPM pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, ibu dan lansia 80 85 100.32 99.45 125.40 117 2 Persentase pencapaian SPM penyakit menular yang ditangani 100 100 101.04 101,19 101.04 102,38 3 Persentase Pemenuhan pencapaian pelayanan kesehatan lainnya 100 100 122.31 105,96 122.31 105,53 4 Persentase Fasilitas kesehatan yang memiliki sertifikat ijin

100 100 100 100 = 100.00 100 =

5 Persentase Pasien

miskin yang dirujuk dan dilayani oleh PPK II

(18)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

17

Dinas Kesehatan Kota Bandung

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 2014 2015 2014 2015 KET 2014 2015 KET 1 2 3 4 5 6 Persentase Kecamatan dengan pemenuhan puskesmas dibandingkan ratio jumlah puskesmas dan jumlah penduduk

60 70 60 81,55 100.00 116,5

7 Persentase Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM)

60 73,73 65.95 93,15 109.92 126,34

8 Balita gizi buruk 0.68 0,62 0.65 0,57 104.41 108,06

9 Persentase Bumil

KEK 25.16 22,95 26.21 15,72 95.83 131,5

10 Angka kematian Ibu 71.12 69,88 71.12 53,57 100.00 123,34

11 Angka Kematian Bayi 29.11 29,23 29.33 29,22 99,24 100,03

12 Persentase penurunan penderita penyakit menular Demam Berdarah Dengue (DBD) 47.62 36,98 47.62 37,44 100 98,76 13 Persentase penurunan penderita penyakit menular ISPA 5.4 5,1 5.61 6,2 96.11 78,43 14 Persentase penurunan penderita penyakit menular Diare 2.49 2,35 2.14 2,23 114.06 105,11 15 Penanggulangan

Kejadian Luar Biasa < dari 24 Jam 100 100 100 100 = 100.00 100 = 16 Jumlah RW Siaga Aktif 45.00 60 45.74 78,73 101.64 131,22 17 Persentase Kelurahan yang melaksanakan

sanitasi total berbasis masyarakat

7.00 20 13.90 21,85 198.57 109,27

18 Persentase Rumah

tangga menggunakan

air minum yang

memenuhi syarat

73.8 75,8 72.47 72,97 98.20 96,27

Dari tabel diatas dapat bahwa untuk realisasi dari 18 indikator ada

13 indikator (72.22%) meningkat, 2 indikator (11.11%) tetap , 3 indikator ( 16,67 %) menurun, sedangkan untuk capaian dari 18 indikator ada 10

(19)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

18

Dinas Kesehatan Kota Bandung

( 11.11 %) menurun.

Karena Indikator IKU Dinas Kesehatan Kota Bandung sama dengan Indikator kinerja yang ada pada Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2013-2018 , hanya pada IKU tidak ada indikator Temuan BPK/ Inspektorat yg ditindaklajuti dan Nilai evaluasi AKIP , maka untuk Penjelasan umum sasaran dan indikator, Instrumen/cara pengukuran Indikator, Kinerja nyata VS Rencana, Kinerja nyata VS tahun sebelumnya, Perbandingan kinerja dengan instansi lainnya, faktor pendukung dan penghambat serta solusi akan dibahas secara mendalam pada Sub 3.2 yaitu Pengukuran, Evaluasi dan analisis capaian kinerja.

3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Secara umum Dinas Kesehatan Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai Visi, Misi , tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018 secagai berikut :

TABEL 3.3

PENCAPAIAN TARGET MISI dan SASARAN DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

TAHUN 2015

No. Misi Sasaran Indikator Jumlah Sasaran

Tingkat Pencapaian Melampaui

target Sesuai Target Mencapai Belum Target (<100%) (>100%) 100%

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Misi 1 Sasaran 1 7 5 71,43 2 28,57 0,00 Sasaran 2 4 4 100,00 0,00 0 0,00 Sasaran 3 4 1 25,00 1 25,00 2 50,00 2 Misi 2 Sasaran 1 1 1 100,00 0,00 0,00 Sasaran 2 2 1 50,00 0,00 1 50,00 3 Misi 3 Sasaran 1 2 1 50,00 1 50,00 0,00 Jumlah 20 13 65,00 4 20,00 3 15,00

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk pencapaian Misi 1 sasaran 1 dari jumlah indikator sebanyak 7 indikator : 5 indikator (71.43 %) melampaui target, 2 indikator (28,57 %) sesuai target. Pencapaian Misi 1 sasaran 2 dari jumlah indikator sebanyak 4 indikator : 4 indikator (100 %) melampaui target . Pencapaian Misi 1 sasaran 3 dari jumlah indikator sebanyak 4 indikator : 1 indikator (25 %) melampaui target, 1 indikator (25 %)

(20)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

19

Dinas Kesehatan Kota Bandung

sesuai target dan 2 indikator (50%) belum mencapai target.

Pencapaian Misi 2 sasaran 1 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator telah melampaui target . Pencapaian Misi 2 sasaran 2 dari jumlah indikator sebanyak 2 indikator : 1 indikator (50 %) melampaui target, dan 1 indikator (50 %) belum mencapai target.

Pencapaian Misi 3 sasaran 1 dari jumlah indikator sebanyak 2 indikator : 1 indikator (50 %) melampaui target, dan 1 indikator (50 %) sudah sesuai target.

Untuk melihat perbandingan Pencapaian Target Misi Dan Sasaran tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

TABEL 3.4

PERBANDINGAN PENCAPAIAN TARGET MISI dan SASARAN DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

TAHUN 2014 dan 2015

No. Misi Sasaran Indikator Jumlah Sasaran

Tingkat Pencapaian

Melampaui target Sesuai Target Belum Mencapai Target

(<100%)

(>100%) 100%

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 1 Misi 1 Sasaran 1 7 4 5 57,14 71,43 2 2 28,57 28,57 1 0,00 0,00 Sasaran 2 4 1 4 25,00 100,00 1 25,00 0,00 2 0 0,00 Sasaran 3 4 1 1 25,00 25,00 2 1 50,00 25,00 1 2 50,00 50,00 2 Misi 2 Sasaran 1 1 1 1 100,00 100,00 - - 0,00 - 0,00 0,00 Sasaran 2 2 1 1 50,00 50,00 - - 0,00 1 1 50,00 0,00 3 Misi 3 Sasaran 1 2 1 1 50,00 50,00 1 1 50,00 50,00 - 0,00 0,00 Jumlah 20 9 13 45 65 6 4 30 20 5 3 15 15

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk Misi 1 sasaran 1 indikator yang melampaui target meningkat dari 4 menjadi 5 indikator. Indikator yang sesuai target tetap sebanyak 2 indikator sedangkan indikator yang belum mencapai target berkurang dari 1 menjadi tidak ada pada tahun 2015. Misi 1 sasaran 2 indikator yang melampaui target meningkat dari 1 menjadi 4 indikator. Indikator yang sesuai target berkurang dari 1 menjadi tidak ada sedangkan indikator yang belum mencapai target berkurang dari 2 menjadi tidak ada pada tahun 2015. Misi 1 sasaran 3 indikator yang melampaui target tetap sebanyak 1 indikator. Indikator yang sesuai target berkurang dari 2 menjadi 1 sedangkan indikator yang belum mencapai target bertambah dari 1

(21)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

20

Dinas Kesehatan Kota Bandung

menjadi 2 pada tahun 2015.

Untuk Misi 2 sasaran 1 indikator yang melampaui target tetap sebanyak 1 indikator. Misi 2 sasaran 2 indikator yang melampaui target tetap sebanyak 1 indikator. sedangkan indikator yang belum mencapai target tetap 1 .

Untuk Misi 3 sasaran 1 indikator yang melampaui target tetap sebanyak 1 indikator. Indikator yang sesuai target tetap sebanyak 1 indikator.

Pencapaian Misi Dinas Kesehatan pada tahun 2015 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

GRAFIK 3.1

PENCAPAIAN MISI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2015

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2014

Untuk perbandingan Pencapaian Misi Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

(22)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

21

Dinas Kesehatan Kota Bandung

GRAFIK 3.2

PENCAPAIAN MISI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2014 dan 2015

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk indikator yang melampaui target mengalami peningkatan dari 9 menjadi 13 indikator , sesuai target turun dari 6 menjadi 4 indikator, yang tidak tercapai turun dari 5 menjadi 3 indikator .

Berikut di uraikan hasil pengukuran dan analisis pencapaian sasaran strategis Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2014.

3.2.1 Misi 1 Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang paripurna, merata, bermutu, dan terjangkau .

Jumlah sasaran pada Misi 1 yang dapat diukur kinerjanya adalah 3 sasaran. Jumlah indikator kinerja yang digunakan 15 indikator. Sebanyak 10 (66.67%) indikator melebihi target , 3 indikator (20%) sesuai target dan 2 (13,33%) belum mencapai target seperti pada grafik dibawah ini :

(23)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

22

Dinas Kesehatan Kota Bandung

GRAFIK 3.3 PENCAPAIAN MISI 1

DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2015

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

Rincian pencapaian indikator kinerja pada misi 1 adalah sebagai berikut :

3.2.1.1 Sasaran 1 Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar, kegawatdaruratan dan rujukan khususnya masyarakat miskin

Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dengan 7 indikator kinerja seperti tabel dibawah ini :

TABEL 3.5

ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN 1

MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR, KEGAWATDARURATAN DAN RUJUKAN KHUSUSNYA MASYARAKAT MISKIN

DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 REALISASI 2015 KINERJA CAPAIAN

1 2 3 4

1 Pemenuhan pencapaian SPM pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, ibu dan lansia

85 99,45 117,00

2 Pemenuhan pencapaian SPM penyakit menular yang ditangani

100 101,19 101,19

3 Pemenuhan pencapaian pelayanan kesehatan lainnya 100 105,96 105,96

4 Fasilitas kesehatan yang memiliki sertifikat ijin 100 100 100,00

5 Pasien miskin yang dirujuk dan dilayani oleh PPK II 100 100 100,00

6 Kecamatan dengan pemenuhan puskesmas

dibandingkan ratio jumlah puskesmas dan jumlah penduduk

70 81,55 116,50

(24)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

23

Dinas Kesehatan Kota Bandung

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa dari 7 indikator yang ada pada sasaran 1 Misi 1 sebanyak 5 indikator (71.43 %) melampaui target, 2 indikator (28,57 %) sesuai target . Adapun capaian masing-masing indikator dari sasaran 1 adalah sebagai berikut :

a. Persentase Pemenuhan pencapaian SPM pelayanan kesehatan

dasar pada bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, ibu dan lansia

Akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat yang bermutu, merata dan terjangkau menjadi urusan kesehatan untuk ditingkatkan agar dapat menjamin warganya memperoleh pelayanan kesehatan.

Pemenuhan pencapaian SPM pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, ibu dan lansia adalah nilai agregat dari rata rata seluruh indikator pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, ibu dan lansia dalam periode tertentu.

Cara Perhitungannya adalah persentase nilai realisasi dari seluruh indikator pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, ibu dan lansia setelah dihitung dari nilai capaian dibagi target x 100 persen dibagi jumlah seluruh indikator . Adapun agregat dari indikator pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, ibu dan lansia sebagai berikut :

TABEL 3.6

ANALISIS PENCAPAIAN AGREGAT DARI INDIKATOR PERSENTASE PEMENUHAN PENCAPAIAN SPM PELAYANAN KESEHATAN DASAR PADA

BAYI, BALITA, ANAK USIA SEKOLAH, REMAJA, IBU DAN LANSIA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

TAHUN 2015

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

1 Cakupan ibu hamil K4, 95 95,45 100,47

2 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani 80 81,07 101,34

3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

90 94,84 105,38

(25)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

24

Dinas Kesehatan Kota Bandung

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

5 Puskesmas rawat inap yang mampu melaksanakan

pelayanan obstetrik neonatal emergency dasar (PONED) 6 5 83,33

6 Cakupan peserta KB Aktif 68,8 72,54 105,44

7 Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai standar

100 100 100,00

8 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 100 100 100,00

9 Cakupan kunjungan bayi 90 95,1 105,67

10 Cakupan Desa kelurahan UCI, 100 100 100,00

11 Cakupan pelayanan anak balita 90 90,2 100,22

12 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin

100 100 100,00

13 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100,00

14 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan

setingkat 100 100 100,00

15 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SMP/SMA dan setingkat

41 41 100,00

16 cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakAt

miskin 100 100 100,00

17 Cakupan pelayanan kesehatan dasar terhadap lansia 56 53,43 95,41 18 terpenuhinya ketersediaan obat dan perbekalan

kesehatan sesuai dengan kebutuhan

100 100 100,00

Jumlah 1.790,09 Rata-rata 99,45

Untuk Indikator kinerja Persentase Pemenuhan pencapaian SPM pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, ibu dan lansia sudah melebihi target yaitu dari target 85% telah tercapai 99.45 %, hal ini disebabkan karena dari 18 agregat yang ada : 6 agregat (33.33%) melebihi target, 9 agregat (50%) sesuai target dan 3 agregat (16.67%) belum mencapai target.

Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut :

1) Cakupan ibu hamil K4, Cakupan Komplikasi kebidanan

yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah :

i. Adanya pertemuan Bidan Praktek Mandiri di wilayah Kota Bandung

(26)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

25

Dinas Kesehatan Kota Bandung

ii. Adanya laporan dari Bidan Praktek Mandiri yang sangat membantu hasil pencapaian dari puskesmas iii. Adanya bimbingan teknik yang rutin dilaksanakan ke 73

Puskesmas

iv. Adanya Pelaksanaan pelatihan-pelatihan tehnis bagi tenaga puskesmas untuk meningkatkan kompetensi mereka

2) Cakupan peserta KB Aktif adalah :

i. Pelaksanaan safari KB

ii. Kemandirian masyarakat dalam pelaksanaan KB

iii. Adanya pertemuan jaminan mutu dan kajian mandiri dalam pelaksanaan KB

iv. Adanya SOP pelayanan KB di puskesmas

3) Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai standar adalah :

i. Adanya pertemuan jaminan mutu dan kajian mandiri dalam pelayanan KB

ii. Adanya SOP pelayanan KB di puskesmas

4) Cakupan kunjungan bayi adalah :

i. Adanya kurang lebih 2.000 posyandu yang tersebar di seluruh Kota Bandung

ii. Adanya kelas ibu dan kelas balita

iii. Pelatihan SIDTK dan pelayanan tumbuh kembang di puskesmas dan posyandu

5) Cakupan Desa kelurahan UCI adalah :

i. Seluruh petugas pelaksana imunisasi telah mendapatkan pelatihan pengelolaan dan pelayanan imunisasi

ii. Tersedianya logistik dan vaksin untuk pelayanan imunisasi iii. Adanya dukungan dari berbagai sector

(27)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

26

Dinas Kesehatan Kota Bandung

6) Cakupan pelayanan anak balita adalah :

i. Definisi operasional cakupan pelayanan kesehatan anak Balita sudah difahami dengan baik

ii. Pencatatan dan pelaporan register kohort Balita sudah dilaksanakan dengan baik

iii. Pendistribusian kohort Balita sudah per Posyandu

7) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin adalah karena Adanya Dukungan alokasi anggaran dari APBD

8) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

i. Adanya Dukungan alokasi anggaran dari APBD yang cukup besar

ii. Definisi mengenai Cakupan pelayanan Gizi Buruk Mendapat Perawatan tidak hanya terbatas pada rawat inap , namun juga perawatan di tingkat masyarakat, sehingga setiap balita gizi buruk yang ditemukan baik dalam kondisi ringan atau buruk akan mendapatkan perawatan inap maupun rawat jalan

iii. Peran serta kader sebagai penggerak masyarakat dalam penyelenggaraan PMT-P dan pelacakan kasus balita gizi buruk meningkat

9) Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah :

i. Kalender kegiatan yang jelas

ii. Komitmen pengelola Program yang cukup baik

iii. Koordinasi lintas program dan lintas sektor berjalan cukup baik

(28)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

27

Dinas Kesehatan Kota Bandung

10) Cakupan penjaringan kesehatan siswa SMP/SMA dan

setingkat adalah :

i. Kalender kegiatan yang jelas

ii. Komitmen pengelola Program yang cukup baik

iii. Koordinasi lintas program dan lintas sektor berjalan cukup baik

11) Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin adalah :

i. Tersedianya dana untuk masyarakat miskin dari APBD Kota Bandung

ii. Adanya jaminan kesehatan

12) Terpenuhinya Ketersediaan Obat Dan Perbekalan

Kesehatan Sesuai Dengan Kebutuhan adalah :

i. Perwal standar harga ditetapkan lebih awal ii. Sarana Penyimpanan obat sudah diperbaiki

iii. Adanya faktor penunjang bagi sumberdaya manusia yang ada di seksi farbekes yaitu dengan diberinya makanan dan minuman ketahanan tubuh

Sedangkan faktor penghambat dan pemecahan masalah dari agregat- agregat yang belum mencapai target adalah sebagai berikut :

1) Cakupan pelayanan nifas adalah :

i. Cakupan pelayanan nifas dinyatakan lengkap jika ibu nifas kontak dengan tenaga kesehatan melewati kunjungan ke-1, ke-2, dan k3.Masih banyak ibu nifas yang tidak disiplin kontak dengan tenaga kesehatan baik itu di kunjungan ke-2 maupun ke-3 atau pun lolos tidak tersweeping oleh tenaga kesehatan sehingga tidak memenuhi kriteria sebagai kunjungan nifas lengkap

ii. Belum semua sarana kesehatan swasta memberikan laporan iii. Adanya penduduk yang berpindah-pindah sehingga tidak

(29)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

28

Dinas Kesehatan Kota Bandung

terdata dan tidak melanjutkan pemeriksaan

Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah :

i. Optimalisasi petugas dalam pencatatan ibu nifas melalui kohort

ii. Penyuluhan kepada ibu bersalin dan pasca bersalin mengenai kunjungan nifas

iii. Meningkatkan kualitas sweeping bagi ibu nifas yang belum melakukan pemeriksaan lengkap

2) Puskesmas rawat inap yang mampu melaksanakan

pelayanan obstetrik neonatal emergency dasar (PONED) adalah : Jumlah dan kualifikasi SDM serta sarana sesuai

standar belum terpenuhi.

Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah : i. Pelatihan SDM

ii. Pengadanaan sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan PONED

3) Cakupan pelayanan kesehatan dasar terhadap lansia

adalah : Pencatatan dan pelaporan belum optimal, masih ada penduduk usia lanjut usia (Lansia) yang mendapatkan pelayanan kesehatan tetapi belum tercatat dalam sistem pencatatan dan pelaporan Program Lansia

Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah : i. Optimalisasi pencatatan dan pelaporan Program Lansia

ii. Koordinasi lintas program dan lintas sektor lebih dioptimalkan untuk penjangkauan sasaran Lansia

(30)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

29

Dinas Kesehatan Kota Bandung

Untuk perbandingan realisasi antara tahun 2014 dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

TABEL 3.7

PERBANDINGAN REALISASI AGREGAT DARI INDIKATOR

PERSENTASE PEMENUHAN PENCAPAIAN SPM PELAYANAN KESEHATAN DASAR PADA BAYI, BALITA, ANAK USIA SEKOLAH, REMAJA, IBU DAN

LANSIA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2014 dan 2015

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 2014 2015 2014 2015 KET 2014 2015 KET

1 Cakupan ibu hamil K4, 95 95 95 95,45 100.00 100,47

2 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani

80 80 81.96 81,07 102.45 101,34

3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90 90 94.18 94,84 104.64 105,38 4 Cakupan pelayanan nifas 90 90 81.22 83,55 90.24 92,83

5 Puskesmas rawat inap yang mampu melaksanakan pelayanan obstetrik neonatal emergency dasar (PONED) 100 100 100 100 = 100.00 100 = 6 Cakupan peserta KB Aktif 67.8 70 77.56 72,54 114.40 103,63 7 Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai standar 100 100 100 100 = 100.00 100,00 = 8 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 100 100 100 100 = 100.00 100,00 = 9 Cakupan kunjungan bayi 90 90 95 95,1 105.56 105,67 10 Cakupan Desa kelurahan UCI, 100 100 100 100 = 100.00 100,00 = 11 Cakupan pelayanan anak balita 90 90 90.46 90,2 100.51 100,22

(31)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

30

Dinas Kesehatan Kota Bandung

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 2014 2015 2014 2015 KET 2014 2015 KET

12 Cakupan pemberian

makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin

100 100 100 100 = 100.00 100,00 =

13 Cakupan balita gizi

buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 = 100.00 100,00 = 14 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100 100 100 100 = 100.00 100,00 = 15 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SMP/SMA dan setingkat 40 40 40.5 41 101.25 102,50 16 cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakt miskin 100 100 100 100 = 100.00 100,00 = 17 Cakupan pelayanan kesehatan dasar terhadap lansia 54 56 46.83 53,43 86.72 95,41 18 terpenuhinya

ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai dengan

kebutuhan

100 100 100 100 = 100.00 100,00 =

Dari tabel diatas dapat bahwa untuk realisasi dari 18 agregat ada 7 agregat (38.89%) meningkat, 9 agregat (50%) tetap , 2 agregat ( 11,11 %) menurun, sedangkan untuk capaian dari 18 agregat , ada 6 agregat (33,33 %) meningkat, 9 agregat (50%) tetap , 3 agregat ( 16,67 %) menurun.

b. Persentase Pemenuhan Pencapaian SPM Penyakit menular

yang ditangani

Penyakit menular tidak mengenal batasan wilayah dan waktu dan dapat terjadi sepanjang tahun. Penyakit menular yang tidak ditangani dapat menimbulkan angka kesakitan yang tinggi bahkan kematian. Maka bila ada penyakit menular harus segera ditangani seluruhnya.

Persentase Pemenuhan Pencapaian SPM Penyakit menular yang ditangani adalah nilai agregat dari rata-rata seluruh

(32)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

31

Dinas Kesehatan Kota Bandung

indikator penyakit menular dalam periode tertentu.

Cara perhitungannya adalah dengan menghitung Persentase nilai realisasi dari seluruh indikator penyakit menular setelah dihitung dari nilai capaian dibagi target x 100 persen dibagi jumlah indikator . Adapun agregat dari indikator Persentase Pemenuhan Pencapaian SPM Penyakit menular yang ditangani seperti tabel dibawah ini :

TABEL 3.8

ANALISIS AGREGAT DARI PENCAPAIAN INDIKATOR

PERSENTASE PEMENUHAN PENCAPAIAN SPM PENYAKIT MENULAR YANG DITANGANI DI KOTA BANDUNG

TAHUN 2015

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

1 Penemuan AFP Rate per 100,000 pddk

< 15 th 14 15 107,14

2 Penderita DBD yang ditangani 100 100 100,00

3 Penemuan Penderita Pneumonia Balita 100 100 100,00

4 Penemuan pasien baru TB BTA

(Positif) 100 100 100,00

5 Penemuan Penderita Diare 100 100 100,00

6 Penderita penyakit menular lainnya

yang ditangani 100 100 100,00

Jumlah 607,14 Rata-rata 101,19

Untuk Indikator kinerja Persentase Pemenuhan Pencapaian SPM Penyakit menular yang ditangani sudah melebihi target yaitu 101.19 % dari target 100%. Hal ini disebabkan karena dari 6 agregat , 5 agregatnya (83,33%) sudah mencapai target dan 1 5 agregat (16,67%) sudah melebihi target.

Adapun faktor pendorong dari 5 agregat - 5 agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut :

1) Penemuan AFP Rate per 100,000 pddk < 15 th, adalah :

i. Tenaga surveilance puskesmas dan Dinas aktif

ii. Adanya Respon yang cepat dari tenaga kesehatan baik di Dinas maupun puskesmas

(33)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

32

Dinas Kesehatan Kota Bandung

masyarakat

2) Penderita DBD yang ditangani adalah :

i. Semua puskesmas dapat melaksanakan deteksi dini kasus DBD

ii. Puskesmas memiliki tenaga surveilance untuk penyelidikan epidemiologi kasus DBD

iii. RS dapat melaksanakan penanganan penderita sesuai tingkatannya

iv. Tersedianya sarana dan prasarana penanggulangan fokus DBD di lapangan

3) Penemuan Penderita Pneumonia Balita adalah karena Petugas kesehatan di puskesmas telah dilatih on the job training mengenai tatalaksana pneumonia, sehingga kemampuan petugas dalam mendeteksi kasus pneumonia meningkat

4) Penemuan pasien baru TB BTA (Positif) adalah karena Pelaksanaan program TB dengan DOTS di layanan selain puskesmas meningkatkan cakupan penanganan pasien TB sesuai standar

5) Penemuan Penderita Diare adalah :

i. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas dengan OJT tatalaksana diare

ii. Sarana penunjang program diare dipenuhi dengan anggaran APBD II maupun provinsi

iii. Peningkatan ketrampilan dan pengetahuan ibu pengasuh balita dalam rehidrasi rumah tangga diare

6) Penderita penyakit menular lainnya yang ditangani adalah :

(34)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

33

Dinas Kesehatan Kota Bandung

ii. Adanya sarana/logistik untuk penanganan filariasi

iii. Adanya dukungan dana baik dari APBD maupun provinsi Untuk perbandingan realisasi antara tahun 2014 dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

TABEL 3.9

PERBANDINGAN PERSENTASE PEMENUHAN PENCAPAIAN SPM PENYAKIT MENULAR YANG DITANGANI

DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2014 dan 2015

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KET CAPAIAN KET 2014 2015 2014 2015 2014 2015

1 2 3 4 5

1 Penemuan AFP Rate

per 100,000 pddk < 15 th 100 100 106.25 107,14 106.25 114,29 2 Penderita DBD yang ditangani 100 100 100 100 = 100,00 100.00 = 3 Penemuan Penderita Pneumonia Balita 100 100 100 100 = 100,00 100.00 = 4 Penemuan pasien

baru TB BTA (Positif) 100 100 100 100 = 100,00 100.00 =

5 Penemuan Penderita Diare 100 100 100 100 = 100,00 100.00 = 6 Penderita penyakit menular lainnya yang ditangani 100 100 100 100 = 100,00 100.00 =

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa jumlah 5 agregat yang meningkat ada 1 5 agregat (16,67%) sedangkan 5 agregat lainnya (83,33%) tetap.

c. Persentase Pemenuhan pencapaian pelayanan kesehatan

lainnya

Kebutuhan akan pelayanan kesehatan terus berkembang dan pelayanan kesehatan lainnya merupakan indikator yang digunakan dalam pelayanan kesehatan dasar lainya diluar SPM dan MDGs.

Pemenuhan pencapaian pelayanan kesehatan lainnya adalah nilai agregat dari rata-rata seluruh indikator pelayanan kesehatan lainnya dalam periode tertentu.

(35)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

34

Dinas Kesehatan Kota Bandung

Cara Perhitungannya merupakan persentase nilai realisasi dari seluruh indikator pelayanan kesehatan lainnya setelah dihitung dari nilai capaian dibagi target x 100 persen dibagi jumlah indikator . Adapun 5 agregat indikatornya adalah seperti tabel dibawah ini :

TABEL 3.10

ANALISIS PENCAPAIAN AGREGAT DARI INDIKATOR

PERSENTASE PEMENUHAN PENCAPAIAN PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA DI KOTA BANDUNG

TAHUN 2015

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

1 Persentase balita ditimbang berat badannya

D/S

85 91,29 107,40

2 Jumlah puskesmas yang melaksanakan

pembinaan anak berkebutuhan khusus 5 5 100,00

3 Jumlah puskesmas yang dibina dalam

pelayanan kesehatan matra 34 34 100,00

4 Jumlah puskesmas yang melaksanakan

pelayanan kesehatan indera dimasyarakat dalam wilayah kerjanya

30 30 100,00

5 Jumlah puskesmas yang melaksanakan

pelayanan kesehatan jiwa dasar di masyarakat. 34 34 100,00

6 Jumlah puskesmas yang melaksanakan

pelayanan kesehatan kerja dasar di masyarakat 14 14 100,00

7 Jumlah puskesmas yang melaksanakan

pembinaan sarana kesehatan tradisional

15 15 100,00

8 Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar di masyarakat

52 52 100,00

9 Jumlah puskesmas yang melaksananakan

pembinaan sarana olah raga di wilayah kerjanya 5 5 100,00

10 Industri rumah tangga Pangan yang memiliki

sertifikat P-IRT

200 200 100,00

11 sarana pelayanan kefarmasian yang dibina 32 32,3 100,94

12 orang yang berumur 15 Th atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV

1,5 0,9 60,00

13 Kecamatan yang melaksanakan advokasi dan

sosialisasi pencegahan dan penularan 30 30 100,00

14 Cakupan KK Rawan yang dibina 40 90,8 227,00

15 Cakupan pelayanan kesehatan dasar, swasta

sesuai standar 100 100 100,00

16 Persentase puskesmas yang melaksanakan

pemerikasaan faktor resiko PTM 100 100,00 100,00

Jumlah 1.695,34 Rata-rata 105,96

(36)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

35

Dinas Kesehatan Kota Bandung

kesehatan lainnya sudah melebihi target yaitu 105,96% dari target 100% , hal ini disebabkan karena dari 16 agregat , 12 agregatnya (75%) sudah mencapai target dan 3 agregat (18.75%) sudah sesuai target dan 1 agregat (6.25%) belum sesuai target.

Adapun faktor pendorong dari agregat - agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut :

1) Persentase balita ditimbang berat badannya D/S adalah :

i. Jumlah Posyandu meningkat

ii. semakin banyak kader terlatih materi kesehatan sehingga dapat mengedukasi masyarakat

iii. Masyarakat semakin terpapar dengan manfaat posyandu iv. Peningkatan peran posyandu dengan bertambahnya meja

pelayanan yaitu perkembangan perekonomian dan

pelayanan hukum v. Peran serta anggota TP PKK Kota, Kecamatan dan

Kelurahan di Kota Bandung meningkat

2) Jumlah puskesmas yang melaksanakan pembinaan anak berkebutuhan khusus adalah :

i. Adanya pendataan atau validasi data Anak Berkebutuhan

Khusus di wilayah Puskesmas masing-masing ii. Adanya kerjasama lintas sektor dan LSM sehingga

kasus-kasus dapat ditangani dengan baik

iii. Adanya pendanaan APBD Kota Bandung lingkup Program

Kesehatan Anak Berkebutuhan Khusus

3) Jumlah puskesmas yang dibina dalam pelayanan kesehatan matra adalah :

i. Adanya pembinaan mengenai pelayanan kesehatan matra ii. Adanya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga

dokter dan perawat

iii. Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang menunjang kesehatan Matra (Ambulans, alat kesehatan, alat penunjang komunikasi medik / HT)

(37)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2015

36

Dinas Kesehatan Kota Bandung

4) Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan indera dimasyarakat dalam wilayah kerjanya adalah :

i. Ada dukungan anggaran

ii. Adanya peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan pelayanan kesehatan indra baik untuk dokter maupun perawat

iii. Adanya dukungan dari lintas sektor seperti RSPMN Cicendo dan Helen Keller International dalam melaksanakan pelayanan kesehatan indra

5) Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa dasar di masyarakat adalah : Adanya

pelatihan kesehatan jiwa untuk tenaga kesehatan di masyarakat

6) Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan kerja dasar di masyarakat adalah :

i. Adanya dukungan anggaran

ii. Adanya peningkatan kompetensi tenaga kesehatan di bidang pelayanan kesehatan kerja

7) Jumlah puskesmas yang melaksanakan pembinaan sarana kesehatan tradisional adalah :

i. Pembinaan sarana pelayanan kesehatan tradisional yang berkesinambungan

ii. Monitoring dan evaluasi pencatatan dan pelaporan program pelayanan kesehatan tradisional

iii. Pelatihan Akupresur untuk petugas puskesmas

8) Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar di masyarakat adalah : i. Adanya pelatihan untuk tenaga kesehatan di Puskesmas

Gambar

GRAFIK 3.3  PENCAPAIAN MISI 1
TABEL 3.18  NAMA RUMAH SAKIT
GRAFIK 3.4  PENCAPAIAN MISI 2
GRAFIK 3.5  PENCAPAIAN MISI 3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan guru matematika lainnya dapat mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan media edukatif kartu domino agar semakin menumbuhkan minat

Pada hari ini Senin tanggal Dua Belas bulan Juni tahun Dua Ribu Tujuh Belas telah diadakan Rapat Penjelasan Pelelangan atau Aanwijzing sehubungan dengan Pelelangan Pekerjaan

Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang Panjang akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi secara elektronik sebagai berikut

[r]

7 Pengalaman perusahaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir : - Dokumen kontrak asli pengalaman sejenis. - Berita acara serah terima pekerjaan pengalaman sejenis - Bukti

Surat Pernyataan bahwa Perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya atau peserta perorangan, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang dihentikan

Paket Pengadaan ini terbuka untuk penyedia jasa yang teregistrasi pada layanan pengadaan secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan yang dilihat dengan mengalses

b. Kompetensi pendukung PS-TK UAD, didasarkan pada visi, misi program stu- di dan kualifikasi seorang engineer yang telah dipersyaratkan dalam Kriteria ABET 2010 dan hasil