• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BENIH IKAN MAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BENIH IKAN MAS"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) DI BALAI

BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR (BBPBAT)

SUKABUMI, JAWA BARAT

TUGAS AKHIR

Oleh :

MIRA GUSTINA

1522050329

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERIKANAN

JURUSAN AGRIBISNIS

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2018

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) DI BALAI BESAR PERIKANAN

BUDIDAYA AIR TAWAR (BBPBAT) SUKABUMI, JAWA BARAT

TUGAS AKHIR

Oleh : MIRA GUSTINA

1522050329

Tugas Akhir ini Sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Agribisnis Perikanan Jurusan Agribisnis

Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Asriany, M. Si Ilyas, S.Kom., M.Si

NIP. 196904242008122001 NIP. 197807212003121002

Mengetahui,

Direktur, Ketua Jurusan,

Dr. Ir. Darmawan, M.P Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi., M.Si

NIP.196702021998031002 NIP.197306202002121001

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) Di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat

Nama : Mira Gustina Nim : 1522050329 Jurusan : Agribisnis Menyetujui, Tim Penguji : 1. Ir. Asriany, M. Si (………...…….) 2. Ilyas, S.Kom.,M.Si (………...……….) 3. Arifah, SP., Menv. Sc (………...……….)

4. Seniorita, SE. M.AK (………...……….)

Mengetahui, Ketua Program Studi,

Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi, M.Si NIP. 19730620 200212 1 001

(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Pangkep, April 2018 Yang menyatakan

(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan Pencipta Alam dan seluruh isinya atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua dalam menjalani setiap aktifitas keseharian kita. Tak lupa juga kami haturkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai teladan bagi para ummatnya dan rahmat bagi seluruh alam semesta sehingga kita dapat merasakan indahnya menjalani kehidupan dalam beragama.

Tugas akhir ini dibuat berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat. Selama tiga bulan, mulai bulan Januari sampai Maret 2018.

Ucapan terima kasih dan doa yang tak terhingga kepada Ayahnda Kasau dan ibunda tercinta Jumawati, yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, dukungan serta do’a tulus bagi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kepada :

1. Dr. Ir. Darmawan, M.P. Sebagai Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

2. Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi., M.Si Sebagai Ketua Jurusan Agribisnis Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

3. Ir. Asriany, M.Si Sebagai Pembimbing I dan Ilyas,S.Kom.,M.Si Selaku Pembimbing II.

(6)

vi

5. Arifah, SP., Menv. Sc. Sebagai Penguji I Dan Seniorita, SE. M.AK. Sebagai Penguji II

6. Ir. Supriyadi, M.Si. selaku Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Juansyah Rasyidik, SP. selaku Kepala Bidang Pengujian Dan Dukungan Teknis. Hery Setyabudi, S. Pi. selaku Kepala Seksi dalam mengikuti pelaksanaan kegiatan kerja lapangan. Tatang Juanda, Ibu Astri Ayuningtias, Rahmat Suandi, Dindin Supriyadin, Nandang Suherman, Ujang Sopian Hadi selaku Pembimbing Lapangan Kelompok Kerja Ikan Mas di BBPBAT Sukabumi yang telah membimbing dan memberi arahan tentang proses berlangsungnya kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

7. Bapak Dan Ibu Dosen Jurusan Agribisnis Yang Telah Memberikan Pengajaran Yang Berharga Kepada Penulis.

8. Pegawai dan teknisi jurusan agribisnis yang telah banyak membantu penulis. 9. Para sahabat serta teman-teman dari jurusan Agribisnis angkatan XXVIII.

yang telah senantiasa memberikan dukungan, semangat dan motivasi sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf atas segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat membangun bagi diri penulis. Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Pangkep, April 2018

(7)

vii DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI... iii

PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR TABEL ... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi INTISARI ... xii ABSTRACT ... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 2 1.3. Tujuan Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Dan Morfologi Benih Ikan Mas ... 4

2.2. Habitat dan penyebaran Benih Ikan Mas ... 8

2.3. Reproduksi Perkembangbiakan Benih Ikan Mas ... 9

2.4. Pakan Dan Kebiasaan Makan ... 10

2.5. Kualitas Air ... 10

2.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Benih Ikan Mas ... 10

2.7. Biaya Produksi... 13

2.8. Faktor Produksi ... 14

(8)

viii

2.10. Analisis Regresi Linier ... 15

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat ... 17

3.2. Metode Pengumpulan Data ... 17

3.3. Metode Analisis Data ... 18

3.4. Defenisi Operasional ... 20

BAB IV KEADAAN UMUM DAN LOKASI PERUSAHAAN 4.1. Keadaan Umum Lokasi ... 22

4.2. Visi Misi ... 24

4.3. Tugas Pokok Dan Fungsi... 24

4.4. Struktur Organisasi Perusahaan ... 25

4.5. Sumber Daya Manusia di BBPBAT Sukabumi Jawa Barat .... 29

4.6. Sarana Dan Prasarana Umum ... 31

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tingkat Pertumbuhan Produksi Benih Ikan Mas ... 36

5.2. Pengaruh Faktor Produksi Pakan Dan Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan Produksi Benih Ikan Mas ... 47

5.3. Faktor-Faktor Apa Yang Mempengaruhi Kualitas Benih Ikan Di (BBPBAT) Sukabumi Jawa, Barat ... 51

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 63

6.2. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

LAMPIRAN ... 67

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 2.1. Morfologi Ikan Mas ... 4 Gambar 4.1. Kantor BBPBAT Sukabumi, Jawa Barat ... 22 Gambar 4.4. Struktur Organisasi BBPBAT Sukabumi, Jawa Barat ... 26

(10)

x

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Perbedaan Ikan Mas Betina Dan Jantan ... 8

Tabel 2. Standar Pendederan Ikan Mas ... 11

Tabel 3. Kondisi Pegawai BBPBAT Tahun 2018 Berdasarkan Tingkat Pendidikan Dan Profesi... 29

Tabel 4. Tingkat pertumbuhan benih ikan mas tiga tahun terakhir ... 36

Tabel 5. Hasil Benih Ikan Mas Menggunakan Regresi Sederhana ... 36

Tabel 6. Ramalan Produksi Benih Ikan Mas ... 37

Tabel 7. Gambaran Produksi Dari Tahun 2015-2017 Dan Ramalan Pada Tahun 2018-2020 ... 38

Tabel 8. Data Kualitas Air Pemeliharaan Induk Ikan Mas ... 39

Tabel 9. Data kualitas Air Pendederan Ikan Mas ... 41

Tabel 10. Pengambilan Sampling Pertumbuhan Ikan Mas Pada Kegiatan Pendederan... 45

Tabel 11. Hasil benih ikan mas 3 tahun di(BBPBAT) Sukabumi Jawa, Barat 48 Tabel 12. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 48

Tabel 13. Ciri Seks Sekunder untuk Membedakan Induk Jantan dan Induk Betina Ikan Mas ... 52

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Hal Lampiran 1. Kegiatan Yang Dilakukan Di BBPBAT Sukabumi Jawa Barat 68 Lampiran 2. Hama dan penyakit ... 71 Lampiran 3. Alat Yang Digunakan ... 72

(12)

xii INTISARI

MIRA GUSTINA 1522050329. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi benih ikan (Cyprinus carpio L.) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi Jawa Barat dibimbing oleh Ilyas dan Asriany.

Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) adalah salah satu komoditas penting yang sudah lama didomestikasi dan dibudidayakan di Indonesia. Keanekaragam genetik ikan mas memiliki keistimewaan karena penebarannya yang luas, mulai dari perairan Asia Timur sampai daratan Eropa dengan keadaan lingkungan yang bervariasi, akumulasi genetik, seleksi alami, serta peranan manusia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis faktor-faktor yang mempengaruhi benih ikan mas kegunaan penelitian ini sebagai bahan acuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi benih ikan mas serta menciptakan benih yang berkualitas (Cyprinus carpio L.), di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi Jawa Barat. Metode analisis data yang digunakan meliputi : (1) Analisis regresi sederhana, (2) Analisis regresi berganda. Metode Pengumpulan data yang digunakan meliputi: (1) Metode observasi, (2) Metode partisipasi aktif, (3) Metode wawancara, (4) Metode studi literatur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan produksi benih ikan mas di pengaruhi oleh faktor dalam dan luar ikan. Termasuk faktor dalam ikan adalah faktor genetik, kesehatan serta keseragaman ukuran ikan tersebut. Sedangkan faktor luar meliputi kondisi kualitas air, pakan, sampling benih ikan mas, serangan hama dan penyakit, dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana, yaitu untuk tahun 2015-2020 dengan rata-rata kenaikan hingga mencapai yaitu 81,92%. Pengaruh faktor produksi benih ikan mas dengan menggunakan analisis Regresi linier berganda adalah suatu analisis yang digunakan secara persamaan untuk meneliti pengaruh dua atau lebih varaibel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan skala interval maka diperoleh tenaga kerja dan pakan, dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda dengan dua variabel bebas adalah (𝑦 = 4.144.656 + 41,248 b1 + 19,852 b2). Untuk menghasilkan benih yang baik melakukan Penyediaan benih yang bermutu baik dalam jumlah cukup dan kontinu merupakan faktor penting dalam upaya pengembangan budidaya ikan konsumsi. Oleh karna itu, informasi teknologi pengelolahan usaha pembenihan ikan mas yang mencakup ras – ras ikan mas yang potensial. teknik budidaya, seleksi induk, induk ikan mas, pemijahan, lahan, faktor teknologi, modal, pemanenan larva, persiapan kolam pendederan, panen dan pasca panen.

(13)

xiii ABSTRACT

MIRA GUSTINA 1522050329. Analysis of factors that influence the production seed goldfish (Cyprinus carpio L.) In hall big fishery cultivation water bargain. (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat ( guided by Asriany and Ilyas).

Goldfish (cyprinus carpio L.) is wrong one commodity important that already domesticate and cultivated in Indonesia. Variety genetic goldfish has a privilege because of the stocking the large, start from waters Asia east to mainland Eropa with cirumstances environment that varies, accumulation genetic, selection natural, and waters human.

Research this aims to knowing analysis faktors that influence production seed goldfish usability research this as ingredients reference for knowing faktors that influence production seed that quality (cyprinus carpio L.),in hall big fishery cultivation water bargain (BBPBAT) Sukabumi,Jawa Barat. Method analysis data that used covering : (1) analysis regression simple, (2) analysis regression double Method collection data that used covering : (1) Method observation, (2) Method participation active, (3) Method interview (4) Method study of literature.

Results research showing that level growth production seed gold fish in influence by factor in and outside fish. Including factor in fish is factor genetic, health and uniformity size fish that. While factor outside covering condition quality water, feed, sampling seed goldfish attack pest and disease,with use analysis linier regression simple, that is for year 2015-2020 with average up to reach that is 81,92%. Influence factor production seed goldfish with use analysis regression linier double is something analysis that used on a together for researching influence two more variable free to one variable depends on with scale interval then obtained power work and feed, with use equation regression linier double with two variable free is (𝑦 = 4.144.656 + 41,248 b1 + 19,852 b2).

For produce seed that good do provision seed that quality good in total enough and continuous is factor important in effort developera cultivation fish consumption. By because that, information technology business goldfish that covers races goldfish that potential. Technique cultivation, selection parent, parent goldfish, spawning, land, factor technology, capital, harvesting larvae, preparation pool nursery, harvest and post harvest.

(14)

1

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) adalah salah satu komoditas penting yang sudah lama didomestikasi dan dibudidayakan di Indonesia. Keaneka ragam genetik mas memiliki keistimewaan karena penebarannya yang luas, mulai dari perairan Asia Timur sampai daratan Eropa dengan keadaan lingkungan yang bervariasi, akumulasi genetik, seleksi alami, serta peranan manusia. Ikan Mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari China, Eropa, Taiwan, dan jepang. Ikan Mas Punten dan Majalaya hasil seleksi di Indonesia. Mas juga merupakan salah satu sumber protein hewani yang digemari oleh masyarakat luas di Indonesia. Daging ikan mas yang gurih dan lezat serta mengandung zat gizi komplit yang bermanfaat bagi segala usia mulai dari balita hingga manula, sadar akan pentingnya ikan sebagai sumber protein hewani menyebabkan permintaan masyarakat terhadap ikan untuk di konsumsi terus meningkat. Kementrian kelautan perikanan, (kkp) 2017.

Kegiatan pembenihan Ikan Mas perlu untuk dilakukan dalam rangkaian proses budidaya perairan tawar karena ketersediaan benih di alam yang tidak selalu tersedia sementara permintaan konsumen terhadap Ikan Mas terus meningkat. Telah dilaksanakan penggunaan induk- induk yang berkualitas baik. Salah satu kendala yang dialami para konsumen saat ini adalah ketersediaan benih yang terbatas. Berdasarkan hal tersebut, Berdasarkan hal tersebut, maka usaha pembenihan ikan Mas yang dilakukan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi Jawa Barat.

(15)

2

merupakan suatu usaha dalam menyediakan benih Ikan Mas dengan penerapan teknik dan teknologi mengingat tingginya permintaan masyarakat terhadap ikan mas yang berkualitas baik sebagai salah satu produk ikan konsumsi perairan tawar.

Menurut instalasi penelitian dan pengkajian teknologi pertanian (IP2TP) 2000, penyediaan benih ikan mas yang bermutu merupakan salah satu kebutuhan utama dalam meningkatkan produktivitas usaha budidaya air tawar. Menurut Adjat (2010). Untuk memenuhi kebutuhan benih ikan Mas di Jatiluhur dan Cirata, Jawa Barat selama ini harus mendatangkan benih dari luar daerah karena hanya dapat memenuhi 20% pasokan benih untuk budidaya yang menyerap benih rata-rata lima ton per hari.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu diketahui tentang bagaimana faktor produk yang mempengaruhi peningkatan produk untuk menjawab masalah utama tersebut yaitu

1. Bagaimana tingkat pertumbuhan produksi benih ikan mas di (BBPBAT) Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat?

2. Berapa besar pengaruh faktor produksi pakan dan tenaga kerja terhadap peningkatan produksi benih ikan mas di (BBPBAT) Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat?

3. Fakto-faktor apa yang mempengaruhi kualitas benih ikan mas di (BBPBAT) Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat?

(16)

3

1.3. Tujuan

1. untuk mengetahui tingkat pertumbuhan produksi benih ikan mas di (BBPBAT) Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat.

2. untuk mengetahui berapa besar pengaruh faktor produksi pakan dan tenaga kerja terhadap peningkatan produksi benih ikan mas di (BBPBAT) Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat.

3. untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas benih ikan mas di (BBPBAT) Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat.

(17)

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Dan Morfologi Ikan Mas

Baehtiar dkk (2014), klafikasi ikan mas adalah: Filum : Chordata

Kelas : Pisces Sub kelas : Teleostei Ordo : Ostariophysi Sub ordo : Cyprinidea Family : Cyprinidae Genus : Cyprinus

Spesies : Cyprinus carpio L.

Secara morfologi bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memimipih tegak (compressed). Mulut berada di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan (protaktif). Bagian ujung mulut memiliki dua pasang sungut.Di ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) yang tersusun dari tiga baris gigi geraham. Secara umum,hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik, kecuali beberapa varietas yang memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas yang berukuran Untuk morfologi ikan mas yang berukuran relatif besar digolongkan ke dalam sisik tipe lingkaran dan terletak beraturan Baehtiar dkk 2014 Untuk morfologi ikan mas dapat dilihat pada gambar 2.1. dibawah ini:

(18)

5

Gambar 2.1. Morfologi Ikan Mas

Menurut Khairuman, et al (2005), tubuh ikan mas dilengkapi juga dengan sirip, Sirip punggung (dorsal) memanjang dan bagian belakangnya berjari keras. Sementara itu, ketiga dan keemptnya bergerigi. Letak sirip punggung bersebrangan dengan permukaan sirip perut (ventral).Sirip dubur (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yakni berjari keras dan bergerigi.Garis rusuk atau gurat sisi (linea literalis) pada ikan mas berada di pertengahan tubuh mulai dari belakang tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor.

Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) dikenal mempunyai beberapa strain, dan diantaranya yang umum dipelihara di Indonesia adalah ikan mas strain Majalaya, Cangkringan, Sinyonya, Punten, dan Rajadanu yang merupakan strain luar. Strain-strain tersebut masing-masing mempunyai ciri dan sifat tersendiri.

Ikan Mas strain Majalaya memiliki ciri morfologi, yaitu warna tubuh hijau kelabu dan kearah punggung warna sisik semakin kelabu, bentuk tubuh relatif pendek serta punggung yang tinggi, perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,2:1, dan dinding perut lebih tebal dari strain lainnya. Ikan ini memiliki pergerakan yang lambat, dan adaptasi terhadap lingkungan tergolong sedang tetapi memiliki ketahanan parasit yang baik. Sedangkan kisaran umur ikan betina Majalaya matang gonad untuk pertama kali yaitu 20-22 bulan, pada ikan

(19)

6

jantan 6-9 bulan. Keunggulan ikan Mas Majalaya diantaranya adalah laju pertumbuhannya relatif cepat, tahan terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophila dan virus KHV, serta rasa daging yang lezat dan gurih. Fekunditas adalah jumlah telur matang yang siap dikeluarkan oleh induk melalui proses pemijahan ikan Mas Majalaya yakni 84.000-110.000 butir per kilogram induk.

Ikan Mas Cangkringan adalah strain ikan mas yang berasal dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ikan mas Cangkringan memiliki sisik berwarna kuning kemerahan, semua sirip berwarna merah, badan bulat memanjang, mata agak menonjol, dan perbandingan panjang dengan tinggi badan 2,87:1.

Ikan Mas Sinyonya memiliki warna tubuh kekuningan dengan bagian tepi sirip anal dan bagian bawah sirip ekor berwarna kuning kemerahan, bentuk tubuh relatif panjang serta punggung yang pendek, perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1. Kisaran umur ikan betina matang gonad pertama yaitu 15-17 bulan, dan pada ikan jantan 6-9 bulan. Ikan Mas strain Sinyonya cenderung memiliki pertumbuhan yang tidak merata. Fekunditas atau jumlah telur ikan mas sinyonya 85.000-125.000 dan diameternya 0,3 - 1,5 mm.

Ikan Mas Punten memiliki ciri-ciri morfologi, yaitu warna sisik hijau kehitaman dengan bagian perut berwarna putih, mata agak menonjol, gerakan lamban dan jinak, badan relatif paling pendek dari ras strain yang lain dengan punggung tinggi. Perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara 2,3:1. Sifat-sifat yang dimiliki oleh ikan mas Punten antara lain pertumbuhan cepat, sehingga masa pemeliharaan ikan mas Punten ini dapat dipercepat, daging tebal dan disukai oleh konsumen, adaptasi terhadap lingkungan tinggi, sehingga

(20)

7

dapat dipelihara baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, dan tahan terhadap hama penyakit.

Ikan Mas Rajadanu memiliki bentuk tubuh yang memanjang dengan perbandingan panjang total dan tinggi badan adalah 3,5:1. Mulutnya terletak dibagian tengah ujung kepala (terminal) dan dapat disembulkan. Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham. Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas rajadanu ditutupi sisik, kecuali pada beberapa varietas yang hanya memiliki sedikit sisik. Sisik penuh dan berukuran normal, punggungnya berwarna abu – abu serta pangkal sirip perutnya berwarna kuning kemerahan, tidak seperti ikan mas strain lainnya. Ikan mas rajadanu lebih kuat dalam menghadapi serangan ektoparasit dan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila .Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh strain ini adalah laju pertumbuhannya lebih cepat, daya tahannya terhadap penyakit lebih tinggi, persentase keberhasilan telur menetasnya lebih besar dan masa hidupnya lebih lama.

Adapun Perbedaan ikan betina dan ikan jantan dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Perbedaan ikan mas betina dan ikan mas jantan

No Kriteria Induk Jantan Induk Betina

1. Umur Mininal 8 Bulan 18 Bulan

2. Panjang Standar 22 Cm 3,5 Cm

3. BoBot 500 gr 200 gr

4. Organ Genital Terdapat Papila Memerah

5. Perut Panjang/ramping Lembek dan membulat

6 Operculum Kasar Halus

7. Gerakan Lincah Lambat

8. Ditekan Sperma Cairan Kekuningan

(21)

8

Sumber : Sampling Induk Ikan Mas di BBPBAT Suakabumi (2017)

Penetasan. dan kolam pendederan dipisah, Setelah telur ikan menetas larva ikan mas dipindahkan ke bak pendederan. Kolam pemijahan yang digunakan berada di kolam BM5, kontruksi kolam terbuat dari beton dan berdiameter panjang 20 m, lebar 15 m, tinggi 1,50 m. Kolam yang berada di dalam BM5 bukan hanya pengeringan selama satu hari kemudian diisi dengan air dengan kedalaman kurang lebih digunakan untuk pemijahan saja, namun kolam tersebut juga digunakan sebagai penetasan telur ikan mas, pemeliharaan larva. Sebelum kolam digunakan, dilakukan pengurasan, pembersihan kolam dan 70 cm.

2.2. Habitat Dan Penyebaran Ikan Mas

Di alam asli, ikan mas dapat ditemui dipinggiran sungai,danau, atau perairan tawar lainnya yang keadaaan air tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras. Meskipun ikan mas termasuk ikan air tawar, namun tidak jarang ikan ini ditemui hidup di daerah muara sungai yang berair payau (Djarijah, 2001).

Ikan mas yang dibudidayakan di areal perkolaman dapat dikawinkan sepanjang tahun (tidak mengenal musim). Terapi di alam aslinya misal: sungai, danau atau pun genangan air lainnya, ikan mas memijah pada awal atau sepanjang musim penghujan. Biasanya memijah pada perairan dangkal, setelah mengalami kekeringan atau musim kemarau, dan menempelkan seluruh telurnya pada tanaman atau rerumputan di tepi perairan. Atas dasar inilah orang kemudian beranggapan bahwa ikan mas yang akan memijah harus didahului dengan tindakan memanipulasi lingkungan yang meliputi pengeringan kolam dan pengisian air baru. Sebagai bahan penempel telurnya digunakan kakaban, yaitu ijuk yang dijepitkan di dua bilah bambu (pribadi,2002).

(22)

9

2.3. Reproduksi Perkembangbiakan Ikan Mas

Djarijah (2001) menyatakan, di wilayah beriklim tropis, ikan mas mencapai tingkat kedewasaan yaitu sekitar umur 1-2 tahun dengan kisaran berat antara 1,5-2kg/ekor untuk betina.Sedangkan ikan mas jantan mencapai matang kelamin relatif lebih mudah dari betina yaitu 8 bulan dengan berat badan 0,5-0,7 kg/ekor.proses matang kelamin ikan mas berlangsung relatif lama dan pelan-pelan.Perkembangan gametnya sangat dipengaruhi oleh temperatur lingkungan.Perkembangan telur dan sperma induk ikan mas yang hidup di daerah tropis relatif lebih cepat dibandingkan dengan kawasan subtropis.siklus reproduksi ikan mas dimulai di dalam gonad, yaitu ovari pada ikan betina dan testis pada ikan jantan. Dari ovari akan dihasilkan telur dari testis akan dihasilkan spermatozoa.pemijahan pada ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Secara alami pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang ikan mas memijah induk-induk ikan mas bersifat lebih agresif. Di alam telah menjadi kebiasaan,sebelum memijah ikan akan mencari tempat rimbun dengan tanaman air atau rumput-rumput yang menutupi permukaan air. Substrat-substrat tersebut dapat merangsang pemijahan dan digunakan untuk meletakkan telur-telur ikan mas berbentuk bulat,bening,dan ukurannya bervariasi menurut umur dan bobot induk. Diameter telur ikan mas tersebut antara1,5-1,8 mm dengan bobot antara 0,17-0,20 mg

(23)

10

2.4. Pakan Dan Kebiasaan Makan

Makanan yang dapat di telan larva berumur sekitar 5 hari adalah organisme renik berupa plankton. Larva ikan mas memakan plankton nabati (fitoplankton). Meskipun larva ikan mas menyukai pakan alami berupa plankton, namun kebiasaan ini bisa berubah sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya (Djarijah,2001).

2.5. Kualitas Air

Menurut (Pribadi, 2002), yang menyatakan bahwa kandungan oksigen dalam suatu perairan minimum sebesar 2 mg/1, sudah cukup mendukung terhadap organisme perairan secara normal. Oksigen terlarut yang optium bagi pertumbuhan ikan mas adalah 5-8 mg/1. pH air merupakan tingkat konsentrasi ion hidrogen yang ada dalam perairan.

2.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Benih Ikan Mas

Kegiatan produksi tentunya menentukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi faktor-faktor produksi adalah sumber-sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam produksi anatara lain sebagai berikut.

1. Induk

Induk adalah suatu komoditi yang harus disiapkan untuk melakukan suatu proses produksi dalam meningkatkan faktor produksi budidaya ikan mas air tawar di (BBPBAT) Sukabumi Jawa Barat. Maka dibutuhkan induk ikan mas yang sehat dan tidak cacat sehingga bisa dapat induk ikan mas yang bagus atau berkualitas setelah benih sudah siap barulah dilakukan pendederan, dimana pendederan

(24)

11

menjadi yaitu pendederan I dan pendederan II dan pendederan III untuk melihat standar pendederan ikan mas dapat di lihat pada tabel 2.

Adapun tebel standar pendederan ikan mas dapat dilihat pada tabel 2. yaitu :

Tabel 2. Standar Pendederan Ikan Mas

Standar Pendederan

I II III

Pupuk organic 500 200 200

Kapur 50 50 50

Ukuran tebar (cm) 0,6 – 0,7 2-3 5-8

Padat tebar (ekor) 100 50 25

Dosis pakan (% biomas) 20 10 5

Frekuensi (kali) 3 3 3

Lama (hari) 20 30 30

Sintasa (%) 60 70 80

Ukuran panen (cm) 2-3 5-7 8-10

Sumber : Hasil Pendederan Ikan Mas di BBPBAT Sukabumi (2018) 2. Lahan

Lahan adalah sebagai media yang digunakan untuk proses produksi yang dimulai dari persiapan kolam, persiapan kolam dilakukan di (BBPBAT) Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat mulai dari pengolahan tanah dasar dimulai dari pemabajakan dengan menggunakan cangkul kemudian diratakan, setelah itu dilakukan pengapuran dan pemupukan, pengapuran dilakukan setelah pembajakan dasar kolam dan dibiarkan selama satu hari dan dilanjutkan dengan pemupukan kotoran puyuh kemudian Kolam dibiarkan 2-3 hari agar pakan alami tumbuh.

3. Faktor tenagan kerja

Tenaga kerja adalah segalah kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai mana diketahui bahwa di (BBPBAT) Balai Besar Perikanan Budidaya

(25)

12

Air Tawar Sukabumi Jawa Barat bahwa penerimaan tenaga kerja secara langsung oleh di (BBPBAT) Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat melalui dinas perikanan di (BBPBAT) Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat yang mrekrut karyawan kemudian ditempatan di (BBPBAT).

4. Struktur biaya

Biaya merupakan faktor yang menjadi dasar penetapan harga yang diterapkan produk, perusahaan mengingkan agar harga yang di tetapkan dapat mencakup semua biaya untuk memproduksi, mendistribusikan, dan menjual produk serta tingkat laba yang sesuai dengan upaya yang dilakukan dan resiko yang dihadapi.biaya merupakan elemen penting dalam strategi penetapan harga. Biaya terbagi atas 2 yaitu.

a. Biaya eksplisit adalah biaya yang secara ekonomis harus ikut di perhitungkan sebagai biaya produksi, meskipun tidak di bayar dalam bentuk uang.

b. Biaya implisit adalah semua pengeluaran uang yang di gunakan untuk membayar faktor produksi, bahan –bahan transportasi.

5. Teknologi

Teknologi adalah alat yang digunakan untuk mempercepat dan meningkatkan proses produksi benih ikan mas di balai besar perikanan budidaya air tawar.

6. Overhead pabrik

(Factory Overhead) terdiri atas semua biaya manufaktur Overhead pabrik biasanya memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja lansung, elemen-elemen dari biaya overhead pabrik yaitu

(26)

13

pemeliharaan mesin, biaya produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan lain-lain (https://dyasandriyas007.wordpress.com)

2.7. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan akan menghasilkan produksi hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu mengingkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu diperlukannya tentang pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan output barang.Adapun beragam pengertian biaya produksi menurut para ahli akan dijabarkan dibawah ini.

a. Biaya produksi merupakan biaya-baiaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual (Mulyadi, 2012:14).

b. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa (Hamsen dan mowen,2002:24).

c. Biaya produksi adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk (barang) yang diperoleh dimana didalamnya terdapat unsur produk berupa biaya bahan baku, lahan, Faktor tenagan kerja, struktur biaya, overhead pabrik. (M.Nafarin,2004:497).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya faktor-faktor yang mempengaruhi produksi benih ikan mas adalah biaya yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang meliputi biaya bahan baku, lahan, Faktor tenagan kerja, struktur biaya, modal, overhead pabrik dan lain-lain.

(27)

14

2.8. Faktor Produksi

Faktor produksi yang digunakan dalam usaha benih ikan mas ini terdiri atas internal dan faktor eksternal. Faktor internal dalam kegiatan pembenihan ikan mas di di (BBPBAT) Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat. yaitu bibit, luas lahan, induk, pakan, tenaga kerja, sedangkan faktor eksternal dalam usaha pembenihan ikan mas diantarannya yaitu suhu, cuaca, salinitas.

Faktor produksi adalah segala sesuatu (barang atau jasa) yang dapat di gunakan untuk menciptakan atau menambah nilai guna dari barang dan jasa. Faktor produksi di bagi menjadi empat yaitu.

1. Tenaga kerja adalah faktor produksi yang berperan dalam mengelola sumber daya lainnya.

2. Modal merupakan faktor produksi yang memiliki peran dalam mempercepat serta membantu kelancaran proses produksi.

3. Sumber daya manusia adalah segalah faktor produksi yang berasal dari kekayaan alam yang dapat di gunakan untuk memeunuhi kebutuhan manusia. 4. Kewirausahaan adalah keahlian dan keterampilan yang di miliki oleh

seseorang dalam mengkoordinasi faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga memperoleh hasil yang di harapkan.

2.9. Analisis Faktor Produksi

Prosedur analisis dalam penelitian yaitu dengan melakukan estimasi menggunakan metode ordinary least square untuk model regresi faktor produksi benih ikan mas. Estimasi menggunakan metode ordinary least square dilakukan

(28)

15

dengan cara dengan cara menguji setiap parameter dengan menghitung nilai T (tabel) statistik dan nilai F (hitung) statistik.

Interpretasi dalam koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar kemampuan variabel dalam menjelaskan variabel terikat. Mempunyai nilai antara 0-1 dimana nilai yang mendekati 1 berarti semakin tinggi kemampuan variabel bebas dan menjelaskan varians. Variabel terikat nilai t (hitung) dan signifikansi, nilai t hitung > t tabel berarti ada pengaruh yang signifikansi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dengan signifikansi di bawah 0,05.

2.10. Analisis Regresi Linier

Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas variabel independen. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen. Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval dan ratio.

a. Analisis Regresi Sederahan

Analisis statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk mengenalisa data yang diperoleh melalui frekuensi aktifitas produksi produk dengan variabel bebas yaitu biaya produksi didalamnya terdapat beberapa indikator diantaranya bahan baku langsung, lahan, Faktor tenagan kerja, struktur biaya, dan lain-lain.

Hasil perhitungan tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh perusahaan yang bersangkutan adapun teknik statistik inferensial yang digunakan untuk analisis data adalah Analisis Regresi Sederahan adalah hubungan linear antara variabel independen (x) dengan satu variabel dependen (y)

(29)

16

dalam penelitian ini satu variabel independen (x) yaitu biaya produksi sedengkan satu varabel dependen (y).

b. Regresi linier berganda

Regresi linier berganda adalah suatu analisis yang digunakan secara persamaan untuk meneliti pengaruh dua atau lebih varaibel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan skala interval.

c. Regresi non linier.

Regresi non linier ialah bentuk hubungan atau fungsi di mana variabel bebas X dan atau variabel tak bebas Y dapat berfungsi sebagai faktor atau variabel dengan pangkat tertentu. Selain itu, variabel bebas X dan atau variabel tak bebas Y dapat berfungsi sebagai penyebut (fungsi pecahan), maupun variabel X dan atau variabel Y dapat berfungsi sebagai pangkat fungsi eksponen = fungsi perpangkatan.

(30)

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penulisan Tugas akhir ini dibuat berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat. Selama tiga bulan, mulai bulan Januari sampai Maret 2018.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan empat cara, yaitu:

1. Metode observasi, yaitu melakukan pengamatan terhadap berbagai kegiatan pengelolaan induk ikan mas

2. Metode partisipasi aktif, yaitu berperan serta dalam kegiatan operasional pengelolaan induk ikan mas bersama seluruh staf dan karyawan pada hatchery tersebut.

3. Metode wawancara, yaitu mendapatkan tambahan pengetahuan teoritis dan berbagai informasi yang terkait dengan kegiatan di lapangan melalui wawancara dengan staf atau teknisi.

4. Metode studi literatur, yaitu penelusuran pustaka melalui literatur yang ada pustaka hubungannya dengan pengelolaan induk ikan mas.

Metode observasi dan partisipatif aktif yakni turun ke lapangan kegiatan budidaya (pembenihan atau pembesaran) dan ikut terlibat langsung pada kegiatan budidaya perikanan sesuai bidang yang dipilih (pembenihan atau pembesaran) mulai dari persiapan sampai panen. Data yang dikumpulkan berupa:

(31)

18

1. Data Primer: Yaitu data yang diperoleh dari hasil pemantauan/ ukuran/

perhitungan pada saat ikut terlibat langsung pada kegiatan budidaya perikanan pada bidang yang dipilih pada setiap inti kegiatan.

2. Data Sekunder: Yaitu data yang diperoleh berdasarkan data literatur berupa laporan tahunan, buku-buku penunjang dan hasil wawancara dengan pembimbing lapangan.

Data yang digunakan untuk mengetahui tujuan TugasAkhir ini yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif yaitu berusaha menggambarkan analisis faktor – faktor yang mempengaruhi produksi benih ikan mas dibalai besar perikanan budidaya air tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat.

3.3. Metode Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian tugas akhir adalah sebagai berikut .

1. Untuk menjawab rumusan masalah pertama di gunakan regresi sederhana dengan rumus sebagai berikut.

Analisis Regresi Linier Sederhana

Y = a + bx Ket : Y : variabel dependen X : variabel independen A : konstanta B : koefisien regresi

(32)

19

Analisis statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk mengenalisa data yang diperoleh melalui frekuensi aktifitas produksi produk dengan variabel bebas yaitu biaya produksi didalamnya terdapat beberapa indikator diantaranya bahan baku langsung, lahan, Faktor tenagan kerja, struktur biaya, Overhead pabrik dan lain-lain.

Hasil perhitungan tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh perusahaan yang bersangkutan adapun teknik statistik inferensial yang digunakan untuk analisis data adalah Analisis Regresi Sederahan adalah hubungan linear antara variabel independen (x) dengan satu variabel dependen (y) dalam penelitian ini satu variabel independen (x) yaitu biaya produksi sedengkan satu varabel dependen (y)

2. Untuk menjawab rumusan masalah ke dua digunakan dengan Analisis regresi linier bergganda

Y : a + b1 x1 +b2 x2 + ... + bn xn.

Ket :

y : Dependen ( Nilai yang diprediksi)

x1. x2 : Variabel Independen

a : Konstanta (Nilai y. Apabila. x1. x2 ... xn = 0

b : koefisien regresi (Nilai peningkatan adapun penurunan)

3. Untuk menjawab rumusan masalah ke tiga di gunakan analisis Deskriptif kualitatif

(33)

20

3.4. Definisi Operasional

1. Ikan mas (cyprinus carpio) merupakan spesies ikan air tawar yang sudah lama di budidayakan dan terdomestikasi dengan baik didunia.Di China para petani telah membudidayakan sekitar 4000 tahun yang lalu sedangkan eropa beberapa ratus tahun yang lalu.

2. Pemijahan adalah proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan. Menurut Fatniwati (2004), pemijahan ialah suatu pristiwa keluarnya telur dari ovum ikan betina dan sperma dari induk ikan jantan. 3. Pengelolaan Kualitas Air

Air merupakan media hidup bagi ikan dan biota air lainnya, sehingga kondisi perairan sangat mempengaruhi bagi kelangsungan hidup dan kualitas ikan yang dibudidayakan.

4. Suhu

suhu kolam pemeliharaan induk yaitu, 25,1 oC. Sedangkan dikolam pendederan 25,3 oC. Suhu tersebut merupakan suhu yang layak untuk pemeliharaan ikan, Suhu merupakan efek terbesar dalam fisiologis ikan.Suhu yang baik untuk ikan mas (C. Carpio L) berkisar antara 20-25oC

5. pH

Nilai pH untuk pembenihan ikan mas dalam kisaran optimal yaitu 6,5 – 8,71 (Amri dan Khairuman, 2003). selama pemeliharaan masih dalam kondisi yang baik yaitu pada kolam pemeliharaan induk , 7,02 sedangkan dikolam pendederan yaitu 8,23. pH dalam perairan dipengaruhi oleh konsentrasi CO2 dan senyawa-senyawa yang bersifat asam. Semakin tinggi jumlah populasi maka akan semakin tinggi pula CO2, hal tersebut bisa membuat pH dalam air

(34)

21

menjadi rendah. Oksigen terlarut cukup baik karena pada kolam pemeliharaan terjadi sirkulasi air setiap hari, sehingga menyebabkan kandungan oksigen selalu terjaga.

6. Lahan

Adalah yang digunakan untuk proses produksi benih ikan mas yang dimulai dari persiapan kolam

7. Tenaga kerja

Adalah segalah kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghsilkan barang dan jasa.

8. Induk

Induk adalah suatu komoditi yang harus disiapkan untuk melakukan suatu proses produksi dalam meningkatkan faktor produksi budidaya ikan mas air tawar di (BBPBAT) Sukabumi Jawa Barat.

9. Teknologi

Yaitu untuk meingkatkan proses produski benih ikan mas agar lebih efesien dan efektif.

10. Biaya produksi

Biaya produksi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan akan menghasilkan produksi hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu mengingkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksi.

Referensi

Dokumen terkait

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

[r]

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan adaptasi yang dikembangkan PDAM dan pemangku kepentingan, IUWASH juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan aksi-aksi adaptasi

nasionalnya dan ini adalah hukum Inggris. 4etapi hukum Inggris ini menun$uk kembali kepada hukum Prancis yaitu hukum dari domisili. Maka apakah menurut hukum Prancis akan