• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

2 1 6 - 41 ooo ---5 4 3

(3)
(4)

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan

Pajak dibayar dimuka

Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar

Aset Tidak Lancar Aset tetap

Sumberdaya batubara

Biaya eksplorasi & evaluasi tangguhan Aset pajak tangguhan

Aset lain-lain

Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha

Utang pajak Utang bank Utang lain-lain

Biaya yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Utang bank

Utang lain-lain

Liabilitas imbalan kerja

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas

Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk : Modal saham

Agio saham

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba

Kepentingan non-pengendali Jumlah Ekuitas

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

(204.853) -15,28 112.752.899 14.000.000 511.201 136.401.554 2.128.492 2q,13b 9.216.224.000 -12 32.587.800 120.013.871 9.307.138.186 272.597.818

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

9.179.425.764 100.014.179 3.087.436.045 20 21.672.896 6.091.989.719 109.658 2k,14 99.916.280 13.728.159 15 60.000.000 376.996 2r,17 1.977.463 2k,14 36.182.085 78.341.282 1.349.189.119 7.835.829 18 19 10.505.454 2.400.000.000 14.582.527 16 113.129.895 272.597.818 1.148.124 543.458 20.204.622 2q,13a 8 2f,6,28 2g,7 60.421.300 9.287.132.300 9.000 2.135.110 9.307.138.186 2h,9 2q,13c 2.343.005.454 5.329.638 42.476.059 127.979 94.738.064 352.351 661.124 31 Des 2013 310.909 1.575.367 420.550 20.005.886 4.503.082 114.849.665 10.125.649 7.777.097 2e,2n,4 2f,2n,5 51.496 17.958.472 2l,10 2l,11 152.583.948 (Diaudit) Catatan 30 Sep 2014

(5)

Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba bruto

Beban usaha Beban penjualan

Beban umum dan administrasi Laba usaha

Pendapatan (beban) di luar usaha Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan

Laba bersih periode berjalan Pendapatan komprehensif lain Laba komprehensif periode berjalan Laba bersih diatribusikan ke :

Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali

Laba komprehensif diatribusikan ke : Pemilik entitas induk

Kepentingan non-pengendali

Laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk (Rupiah penuh)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

0,56 2t,26 0,00 1.382.848.869 212.884 1.341.353.290 145.697 41.495.579 20 67.187 1.382.848.869 212.884 1.341.353.290 145.697 41.495.579 20 67.187 1.382.848.869 212.884 212.884 1.382.848.869 -5.622.567 (173.207) 2q,13c 1.377.226.302 386.090 (1.696.931) 8.027.378 1.378.923.233 25 (7.641.288) 2.734.053 24 6.697.828 708.479 23 16.113.124 1.745.601 30.838.331 27.228.003 2o,21 176.862.516 25.482.403 22 146.024.185 30 Sep 2014 Catatan 30 Sep 2013

(6)

Saldo 1 Januari 2013

Laba komprehensif periode berjalan Saldo 30 September 2013

Saldo 1 Januari 2014 Tambahan modal disetor Tambahan agio saham

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

Penyesuaian restrukturisasi

Laba komprehensif periode berjalan Saldo 30 September 2014

Selisih nilai transaksi Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk

2.340.000.000 (204.853) 212.884

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

restrukturisasi (204.853) -103.764.134 21.672.896 67.187 3.024.267.569 60.000.000 10.505.454 11.585.784 145.697 3.024.267.569

Saldo laba non-pengendali Kepentingan

Jumlah ekuitas Modal saham Agio saham entitas sepengendali

10.505.454 60.000.000 10.505.454 60.000.000 2.400.000.000 2.343.005.454 -(204.853) 100.014.179 41.495.579 11.731.480 3.087.436.045 103.977.017 1.349.189.119 21.740.083 21.672.896 7.835.829 - 2.340.000.000 9.179.425.764 1.341.353.290 2.332.500.000 - - 2.332.500.000 1.382.848.869

(7)

Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas dihasilkan dari operasi

Pendapatan bunga/jasa giro

Keuntungan divestasi saham PT Zensei Indonesia Keuntungan penjualan aset & kewajiban

Beban keuangan Lain-lain

Pembayaran pajak penghasilan Arus kas bersih dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Piutang pihak berelasi

Pembelian aset tetap Pelepasan aset tetap Investasi saham pada RITS

Biaya eksplorasi & evaluasi tangguhan Aset lain-lain

Arus kas bersih dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Utang pihak berelasi

Pembayaran pinjaman bank Tambahan modal disetor Agio saham

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Penyesuaian restrukturisasi

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas Kas dan setara kas awal periode

Kas dan setara kas akhir periode

(204.853) -212.850.391

Catatan 30 Sep 2014 30 Sep 2013

(27.179.334) (114.257.603) 179.875 5,21 85.483.908 9 9 10 11 58.304.574 98.592.789 25 127.503 24.265 25 9.150.000 -25 16.875.192 -25 (605.328) (7.536.910) 25 (5.888.254) (128.643) 13 - (1.259.572) 77.963.686 89.691.928

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

28 (17.095.787) 140.882 4.650.927.144 (59.692.369) 51.496 31.786.879 (5.278.142) 30.320.315 5.329.638 1.466.564 (4.734.168.972) 320.757 28 98.752.899 -(120.120.902) (59.692.369) 19 2.332.500.000 -18 2.340.000.000 -(9.000) 108.048.343 (4.765.000.000) (60.421.300) 308.773 14

(8)

1. INFORMASI UMUM a. Pendirian Perseroan

b. Penawaran umum saham Perseroan Penawaran Umum Perdana Saham

Penawaran Umum Terbatas (PUT) I

c. Susunan pengurus Perseroan

Dewan komisaris :

Komisaris utama :

Komisaris :

Komisaris independen :

Pada tanggal 26 September 2008, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui suratnya No. S-6957/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum saham perdana atas 240.000.000 saham (Nominal Rp 100/saham) Perseroan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 150 per saham. Pada tanggal 17 Oktober 2008 saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Maria Tjandra, SH Teguh Luntoro Jusuf Herjanto Vern Subagya

Pada tanggal 30 Juni 2014, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No.S-333/D.04/2014 untuk melaksanakan PUT I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 23.400.000.000 HMETD yang dapat dikonversi menjadi saham sejumlah yang sama, atau dengan rasio 1(satu) saham lama memiliki hak untuk membeli 39 saham, nilai nominal Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp200 per saham. Dalam PUT I Perseroan tersebut PT Danareksa Sekuritas bertindak sebagai Pembeli Siaga, namun seluruh HMETD dilaksanakan oleh pemegang saham, baik melalui pemesanan maupun pemesanan tambahan.

31 Des 2013 30 Sep 2014

Akta 117 tanggal 4 Juli 2014 Akta 42 tanggal 16 Mei 2008 PT Sekawan Intipratama Tbk (”Perseroan”) didirikan berdasarkan akta notaris Lilia Devi Indrawati, SH. No. 68 tanggal 5 November 1994, yang diubah dengan akta No. 266 tanggal 28 Desember 1994 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2 -179 HT.01.01.TH.95 tanggal 5 Januari 1995 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 19 Tambahan No. 1466 tanggal 5 Maret 1999. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 42 tanggal 16 Mei 2008 dari notaris Maria Tjandra, SH., mengenai perubahan status menjadi perusahaan terbuka dan perubahan anggaran dasar Perseroan yang disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40 tahun 2007. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU - 37192.AH.01.02. TH.2008 tanggal 1 Juli 2008.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi bidang perindustrian, perdagangan, pertambangan, pembangunan, pengangkutan, pertanian, percetakan, dan jasa. Kegiatan utama Perseroan adalah di bidang industri percetakan dan perdagangan. Perseroan dan pabriknya berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur. Perseroan telah memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2003.

Perseroan dan Entitas Anak tidak mempunyai entitas induk karena tidak ada pemegang saham Perseroan yang memiliki porsi kepemilikan efektif atau hak suara diatas 50%.

Pada tanggal periode pelaporan, seluruh saham Perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Rennier A.R. Latief Chandra Purwanto

Susunan pengurus dan Komite Audit Perseroan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :

Erry Firmansyah Humberg Lie, SH

(9)

1. INFORMASI UMUM - Lanjutan

c. Susunan pengurus Perseroan - Lanjutan

Dewan direksi : Direktur utama : Direktur : Komite audit : Ketua : Anggota : Anggota :

d. Entitas anak yang dikonsolidasikan

Kepemilikan langsung RITS Ventures Limited

PT Zensei Indonesia

Kepemilikan tidak langsung Melalui RITS Ventures Ltd Reach Point Offshore Ltd

Melalui Reach Point Offshore Ltd Golden View Offshore Inc

Melalui Golden View Offshore Inc PT Wana Bara Prima Coal

Melalui PT Wana Bara Prima Coal PT Indo Wana Bara Mining Coal

PT Zensei Indonesia (Zensei)

Zensei didirikan di Gresik, Jawa Timur, berdasarkan akta No.47 tanggal 19 Oktober 2015 dari Maria Tjandra, SH, notaris di Surabaya, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-32330.HT.01.01.TH.2005 tanggal 6 Desember 2006. Akta pendirian Zensei ini telah diumumkan melalui Berita Negara Indonesia No.23, Tambahan Berita Negara No.3165 tanggal 6 Desember 2005.

95,00 95,00 90,00 90,00 93.757.181 87.637.921 93.756.951 87.637.691 83.337.534 77.218.274 73.688.739 70.818.411 100,00 100,00 89.381.522 86.109.354 65,00 - 40.670.236 77,78 77,78 Bidang kegiatan usaha Investasi tangga 100,00 100,00

Jumlah aset sebelum eliminasi (ribuan Rupiah)

09/14 Onny Soendjaja Oei Denny Kurniawan

Vern Subagya Herlina Kumalasari Onny Soendjaja Yuli Soedargo 12/13 Fredy Winanto Kepemilikan saham (%) 09/14 12/13 Chandra Purwanto Herlina Kumalasari

Pembentukan komite audit Perseroan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.1.5.

Jumlah gaji dan kesejahteraan dewan komisaris dan direksi Perseroan dan Entitas Anak selama tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, masing-masing adalah sebesar Rp 972.500.000 dan Rp 1.429.932.172. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perseroan dan Entitas Anak memiliki masing-masing 32 orang dan 201 orang karyawan tetap (tidak diaudit).

Fredy Winanto Kutai Barat Status/tahun Investasi Industri alat kesehatan dan kebutuhan rumah Investasi Nama entitas anak beroperasi Pertambangan Pertambangan Domisili/ tempat kedudukan BVI, UK Gresik beroperasi Jakarta beroperasi 30 Sep 2014 Belum Belum operasi komersial Belum BVI, UK Belum beroperasi 2006 Belum BVI, UK beroperasi 31 Des 2013

Akta 117 tanggal 4 Juli 2014 Akta 42 tanggal 16 Mei 2008 Humberg Lie, SH Maria Tjandra, SH

(10)

1. INFORMASI UMUM - Lanjutan

d. Entitas anak yang dikonsolidasikan - Lanjutan

RITS Ventures Limited (RITS)

Kepengurusan RITS pada tanggal-tanggal laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Direktur :

Reach Point Offshore Limited (RPO)

Kepengurusan RPO pada tanggal-tanggal laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Direktur :

Direktur :

Direktur :

Golden View Offshore Incorp. (GVO)

Kepengurusan GVO pada tanggal-tanggal laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Direktur :

Direktur :

Direktur :

PT Wana Bara Prima Coal (WBPC)

Berdasarkan persetujuan para pemegang saham melalui RUPSLB tanggal 30 Juni 2014, kepemilikan saham Perseroan atas Zensei telah didivestasi pada tanggal 4 Juli 2014 kepada PT Sakti Unggulan Perdana. Lihat Catatan No.3

RITS didirikan di British Virgin Island, UK, pada tanggal 9 Februari 2011 berdasarkan BVI Business Act 2004 dengan tanda daftar No.1631193. Alamat terdaftar RITS adalah Portcullis Trust Net Chambers, PO Box 3444, Road Town, Tortola, British Virgin Islands

30 Sep 2014 31 Des 2014 Albela Anthony Jonathan Scholten

RITS didirikan di British Virgin Island, UK, pada tanggal 23 Agustus 2011 berdasarkan BVI Business Act 2004 dengan tanda daftar No.1632708. Alamat terdaftar RITS adalah Portcullis Trust Net Chambers, PO Box 3444, Road Town, Tortola, British Virgin Islands

30 Sep 2014 31 Des 2014 Albela Wee Kim Leng Clinton

- Anthony Jonathan Scholten - Michael Andrew Scholten

RITS didirikan di British Virgin Island, UK, pada tanggal 8 Juni 2011 berdasarkan BVI Business Act 2004 dengan tanda daftar No.1652897. Alamat terdaftar RITS adalah Portcullis Trust Net Chambers, PO Box 3444, Road Town, Tortola, British Virgin Islands.

30 Sep 2014 31 Des 2014 Albela Wee Kim Leng Clinton

- Anthony Jonathan Scholten - Michael Andrew Scholten

WBPC didirikan di Bekasi berdasarkan akta No.31 tanggal 16 Oktober 2010 dari Titi Indrasari, SH, notaris di Bekasi, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-51248.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 1 November 2010. Anggaran dasar WBPC telah diubah dengan akta No.31 tanggal 12 Agustus 2011 dari Veronika Sri Hartati, SH, notaris di Serang, dan akta perubahan ini juga telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-45814.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 20 September 2011.

(11)

1. INFORMASI UMUM - Lanjutan

d. Entitas anak yang dikonsolidasikan - Lanjutan

Susunan pengurus WBPC pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai berikut :

Komisaris :

Direktur :

PT Indo Wana Bara Mining Coal (IWBMC

Susunan pengurus WBPC pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai berikut :

Komisaris :

Direktur :

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Pernyataan kepatuhan

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

30 Sep 2014 31 Des 2014 Rendy Diego Soedarjo Rendy Diego Soedarjo

Iwan Bogananta Iwan Bogananta

IWBMC didirikan di Melak, Kutai Barat, berdasarkan akta No.16 tanggal 23 Oktober 2006 yang selanjutnya diubah dengan akta No.28 tanggal 28 Februari 2008, keduanya dari Rita Imelda Ginting, SH, notaris di Jakarta, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-92346.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 2 Desember 2008.

30 Sep 2014 31 Des 2014 Rendy Diego Soedarjo Rendy Diego Soedarjo

Iwan Bogananta Iwan Bogananta

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional, yaitu, mata uang pada lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi.

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 jo. No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya perolehan dan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

Laporan keuangan konsolidasian PT Sekawan Intipratama Tbk dan Entitas Anak tanggal 30 September 2014 disusun dan diotorisasi oleh Direktur Perseroan pada tanggal 30 Oktober 2014

Laporan keuangan konsolidasian Perseroan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), serta Peraturan Bapepam dan LK (sekarang "Otoritas Jasa Keuangan/OJK") untuk entitas yang berada dibawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

a.

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

(12)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian - Lanjutan Standar akuntansi baru

- PSAK No. 60 (Revisi 2010) : - PSAK No. 38 (Revisi 2012) :

Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

- ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan

- ISAK No. 28 :

- ISAK No. 29 :

- PPSAK No. 12 :

Pencabutan standar akuntansi

- PSAK No. 51 : Akuntansi Kuasi-Reorganisasi c. Prinsip-prinsip konsolidasi

d. Kombinasi bisnis

Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perseroan :

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan konsolidasian, Perseroan sedang mengevaluasi kemungkinan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh Standar dan interpretasi berikut dimasa mendatang yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014

Instrumen Keuangan: Pengungkapan

Pencabutan atas standar akuntansi dan interpretasinya berikut ini yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perseroan :

Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perseroan dan entitas yang dikendalikan secara langsung atau tidak langsung oleh Perseroan. Suatu entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif berakhir, dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perseroan tidak lagi mempunyai pengendalian efektif. Pengaruh dari transaksi dan saldo antara Perseroan dan Entitas Anak, yang bersifat material, telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Kepentingan non-pengendali disajikan di dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas entitas induk. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan ke entitas induk dan kepentingan non-pengendali.

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari suatu akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, yang diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur kepentingan non-pengendali pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan termasuk dalam beban administrasi.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perseroan dan entitas anak mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.

Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali

Pengakhiran liabilitas Keuangan dengan Instrument Ekuitas

Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka Pencabutan PSAK No. 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi melalui laba rugi.

(13)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan d. Kombinasi bisnis - Lanjutan

e. Kas, setara kas dan deposito

f. Piutang usaha dan piutang lainnya

g. Persediaan

Penyisihan piutang tak tertagih dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap status piutang pada setiap akhir periode pelaporan. Penyisihan piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

Perseroan dan entitas anak mengakui persediaan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih. Biaya persediaan dihitung dengan menggunakan metode rata-rata bergerak.

Perseroan dan entitas anak menetapkan penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelahaan berkala pada setiap akhir periode pelaporan atas kondisi fisik dan nilai realisasi bersih persediaan.

Deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan dalam "Investasi lain-lain". Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai bagian dari "Aset Lain-lain".

Piutang usaha dan piutang lainnya pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortized costs) dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali dampak diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan untuk piutang tak tertagih.

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali sampai penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada biaya perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap kepentingan non-pengendali atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perseroan dan entitas anak yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang berhubungan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu dapat dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.

(14)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan h. Aset tetap

Bangunan Alat berat

Mesin dan peralatan Kendaraan

Peralatan kantor

i. Penurunan nilai aset non-keuangan

Informasi dari sumber eksternal : a)

8 tahun 8 tahun

12,50% 12,50%

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Setelah pengakuan, aset tetap diukur dengan menggunakan model biaya.

Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan, dan penurunan nilai jika ada.

Masa manfaat

Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan aset tetap untuk menjaga manfaat keekonomian masa yang akan datang dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyempurnaan yang menambah nilai (kegunaan) dan masa manfaat, dan penambahan dalam jumlah yang signifikan dikapitalisasi.

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah paling tidak setiap tahun.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi pada tahun berjalan.

Aset dalam penyelesaian meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut dan biaya-biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai aset selama masa pembangunan. Akumulasi biaya aset dalam pembangunan akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk dipergunakan.

Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset non-keuangan pada akhir periode pelaporan dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset non-keuangan.

4 tahun

Tarif 5,00%

25,00%

Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan nilai, Perseroan dan entitas anak dan entitas anak minimum mempertimbangkan, hal-hal berikut ini :

25,00% 20 tahun

4 tahun

selama periode tersebut, nilai pasar aset telah turun secara signifikan lebih dari yang diekspektasikan sebagai akibat dari berjalannya waktu atau pemakaian normal.

(15)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan i. Penurunan nilai aset non-keuangan - Lanjutan

b)

c)

d)

Informasi dari sumber internal : e) f) g) h) i. ii. j. Provisi k. Pinjaman

perubahan signifikan dalam hal teknologi, pasar, ekonomi atau lingkup hukum tempat Perseroan dan entitas anak dan entitas anak beroperasi atau di pasar tempat aset dikaryakan, yang berdampak merugikan terhadap Perseroan dan entitas anak dan entitas anak, telah terjadi selama periode tersebut, atau akan terjadi dalam waktu dekat.

suku bunga pasar atau tingkat imbalan pasar dari investasi telah meningkat selama periode tersebut, dan kenaikan tersebut mungkin akan mempengaruhi tingkat diskonto yang digunakan dalam menghitung nilai pakai aset dan menurunkan jumlah terpulihkan aset secara material.

jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya.

terdapat bukti mengenai keusangan atau kerusakan fisik aset.

telah terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat perubahan signifikan yang berdampak merugikan sehubungan dengan seberapa jauh, atau cara, aset digunakan atau diekspektasikan akan digunakan. Perubahan ini termasuk dalam hal aset yang menjadi tidak digunakan, rencana untuk menghentikan atau restrukturisasi operasi yang didalamnya aset digunakan, rencana untuk melepas aset sebelum tanggal yang diekspektasikan sebelumnya, dan penilaian ulang umur manfaat aset dari tidak terbatas menjadi terbatas.

terdapat bukti dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk, atau akan lebih buruk, dari yang diekspektasikan.

untuk investasi pada entitas anak, yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian tersendiri berdasarkan metode biaya sesuai dengan PSAK 4, investor mengakui dividen dari investasi tersebut, dimana terdapat bukti bahwa :

Jumlah tercatat investasi dalam laporan tersendiri melebihi jumlah tercatat aset neto investee, termasuk goodwil yang terkait; atau

Dividen melebihi total laba (rugi) komprehensif entitas anak, pada periode dividen diumumkan.

Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (cash-generating units). Aset non-keuangan yang diturunkan nilainya direview untuk kemungkinan adanya pembalikan terhadap nilai penurunan setiap tanggal pelaporan. Penurunan (pemulihan) nilai aset dibebankan (dikreditkan) atas laba rugi periode berjalan.

Provisi diakui apabila Perseroan dan entitas anak mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau konstruksi aset kualifikasian ("qualifying asset ") dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai secara substansial.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah periode pelaporan.

(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan l. Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan

m. Instrumen keuangan

a). Aset keuangan

i.

ii. Pinjaman yang diberikan dan piutang

iii. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo

Perseroan dan entitas anak mengklasifikasikan instrumen keuangan pada saat awal pengakuannya sebagai berikut:

Aset keuangan Perseroan dan entitas anak diklasifikasikan berdasarkan tujuan perolehannya dalam kategori sebagai berikut :

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.

Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai ”Pendapatan bunga”.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap/telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi estimasi penurunan nilai.

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut sampai dengan jatuh tempo, kecuali: (1) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; (2) investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan (3) investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Biaya pengembangan dikapitalisasi termasuk biaya-biaya untuk mengembangkan area of interest sebelum dimulainya kegiatan operasi dalam area of interest yang bersangkutan. Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi selama masa produksi yang diharapkan atau berdasarkan estimasi umur tambang atau periode izin usaha pertambangan, mana yang lebih pendek.

Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi dan apabila diperlukan, penyesuaian dibuat untuk menghapuskan biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan sepanjang nilainya tidak dapat dipulihkan kembali di masa yang akan datang.

Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi yang dihitung sejak tanggal dimulainya produksi komersial dari setiap area of interest yang bersangkutan.

Biaya eksplorasi diakumulasi untuk setiap area of interest dan ditangguhkan sebagai aset apabila izin usaha pertambangan masih berlaku dan biaya-biaya tersebut diharapkan akan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan, atau apabila kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk memastikan apakah kegiatan tersebut akan dapat menghasilkan cadangan yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan, dalam area of interest terkait masih berlangsung.

(17)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan m. Instrumen keuangan - Lanjutan

iv. Aset keuangan tersedia untuk dijual

b). Liabilitas keuangan i. ii. c). i. ii.

d). Penentuan nilai wajar

e). Penurunan nilai aset keuangan

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal neraca. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan dan entitas anak untuk aset keuangan adalah harga penawaran, sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual. Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu.

Kategori ini terdiri dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Perseroan dan entitas anak mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Saling hapus antar aset keuangan dan liabilitas keuangan

Aset dan liabilitas keuangan Perseroan dan entitas anak dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika,

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Pada setiap tanggal akhir periode pelaporan, manajemen Perseroan dan entitas anak menelaah apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi. Selanjutnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajarnya sampai dengan dihentikan pengakuannya, dimana laba atau rugi atas perubahannya dicatat pada laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba dan rugi yang sebelumnya dicatat pada laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif serta keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.

Perseroan dan entitas anak mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori sebagai berikut: Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

(18)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan m. Instrumen keuangan - Lanjutan

i.

ii. Aset keuangan tersedia untuk dijual

f).

i. Aset keuangan

-Aset keuangan yang dicatat pada biaya

Manajemen pertama - tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Jika aset keuangan memiliki tingkat bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif yang berlaku.

Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi.

Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, jumlah dari selisih antara biaya (dikurangi pembayaran pokok dan amortisasi) dan nilai wajar saat ini, dikurangi kerugian penurunan nilai sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi, ditransfer dari defisiensi modal ke laporan laba rugi. Pemulihan sehubungan dengan instrumen ekuitas diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual tidak dihapus melalui laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan

Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

Perseroan dan entitas anak tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

Perseroan dan entitas anak telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

Ketika Perseroan dan entitas anak telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perseroan dan entitas anak.

(19)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan m. Instrumen keuangan - Lanjutan

ii. Liabilitas keuangan

Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

US$.1 JPN¥.1

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

a).

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b).

i. ii.

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv.

v.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. n. 31 Des 2013 12.212 o.

Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

12.189 114

116 Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi.

Pembukuan Perseroan dan entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional bagi Perseroan dan entitas anak dan Entitas Anak. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan saldo aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebagai berikut:

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:

Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: 30 Sep 2014

Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan pasca kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(20)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan p. Pendapatan

q. Perpajakan

Imbalan kerja

a) Imbalan kerja jangka pendek

b) Imbalan pasca kerja r.

Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Pendapatan bersih adalah pendapatan dari penjualan barang dan jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi diskon, retur, insentif penjualan, pajak barang mewah dan pajak pertambahan nilai.

Beban pajak suatu periode terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laporan laba rugi, kecuali untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak penghasilan diakui dalam ekuitas.

Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah substantif berlaku pada tanggal akhir periode pelaporan.

Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan metode balance sheet liability, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya.

Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal akhir periode pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.

Perseroan dan entitas anak mengakui pendapatan apabila pendapatan dapat diukur dengan andal dan besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan diperoleh.

Perseroan dan entitas anak diharuskan menyediakan pensiun minimum yang diatur dalam UU No.13 Tahun 2003 sebagai kewajiban imbalan pasti. Jika imbalan pensiun berdasarkan UU No.13 Tahun 2003 lebih besar, maka selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan keberatan / banding, pada saat keputusan atas keberatan / banding tersebut telah ditetapkan.

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.

Kewajiban imbalan pasca kerja merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan penyesuaian atas kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang tidak diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung oleh Departemen Sumberdaya Manusia Perseroan dan entitas anak dengan menggunakan projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga yang berlaku.

(21)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan Imbalan kerja - Lanjutan

s. Pelaporan segmen

Segmen usaha adalah suatu komponen dari entitas : a.

b. c.

t. Laba per saham

u. Dividen

v. Penggunaan estimasi

di mana terseida informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumberdaya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk atau jasa yang menyerupai segmen usaha yang dilaporkan di periode sebelumnya.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam menyusun informasi segmen sama dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi total laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham saham biasa yang beredar pada periode pelaporan.

Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi total laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode pelaporan, yang disesuaikan untuk mengasumsikan konversi efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif.

Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perseroan dan entitas anak diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan dan entitas anak.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan standar akuntansi keuangan mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.

Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi periode berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut.

r.

Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama masa rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

Efektif tanggal 1 Januari 2011 PSAK No.5 "Segmen Operasi" mengharuskan segmen usaha diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perseroan dan entitas anak dan entitas anak yang secara reguler direview oleh "pengambil keputusan operasional" dalam rangka mengalokasikan sumberdaya dan menilai kinerja segmen usaha.

yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang yang sama)

yang hasil usahanya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumberdaya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

(22)

3. TRANSAKSI DIVESTASI DAN AKUISISI

Transaksi divestasi aset dan liabilitas Perseroan

Kepemilikan saham (65%) pada Zensei Aset tetap

Aset lainnya Liabilitas Jumlah

Akuisisi Saham (100%) RITS Ventures Limited

4. KAS DAN SETARA KAS

Kas

Bank dalam Rupiah PT Bank ICB Bumiputera PT Bank Permata Syariah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mutiara Tbk

PT Bank Ganesha PT Bank DBS Indonesia Bank dalam Dolar AS

PT Bank ICB Bumiputera PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mutiara Tbk

PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia Bank dalam Yen Jepang

PT Bank CIMB Niaga Tbk Deposito berjangka

PT Bank DBS Indonesia

Perseroan mengakuisisi kepemilikan saham (100%) Ridgetop Holding Ventures Ltd pada RITS Ventures Ltd, nilai nominal US$.1 dengan harga akuisisi sebesar Rp.4.765.000.000.000. RITS memiliki tidak langsung 66,50% saham IWBMC yang memiliki cadangan mineral (batubara) sebanyak 288,10 juta MT dengan nilai berdasarkan laporan penilaian independen sebesar Rp9.216.224.000.000.

(39.777.653) 17.173.341 26.025.192 92.500.000

66.474.808

Biaya perolehan Harga Laba (rugi) Jumlah tercatat pelepasan pelepasan

41.650.000 50.850.000 - - 9.150.000 2.073 24.240 10.611 -85.262 12.062 524.580 8.091 3.577.251 413.811 4.990 5.329.638 51.496 241.493 177.951 2.510 221.770 30 Sep 2014 31 Des 2013 11.085 10.234 19.849 33.272

Pada tanggal 30 Juni 2014 Perseroan menyelenggarakan RUPSLB yang menyetujui pelaksanaan penjualan (divestasi) aset dan liabilitas Perseroan, termasuk kepemilikan saham Perseroan pada PT Zensei Indonesia, kepada PT Sukses Andalan Perdana, serta akuisisi kepemilikan saham (100%) RITS Ventures Ltd. Transaksi divestasi dan akuisisi yang dimaksud telah dilaksanakan masing-masing pada tanggal 4 Juli 2014 dan 25 Juli 2014.

39.479.503 32.500.000

11.370.497 39.777.653 (17.173.341)

(23)

4. KAS DAN SETARA KAS - Lanjutan

Kisaran suku bunga tabungan dan deposito per tahun pada tanggal-tanggal laporan keuangan adalah sebagai berikut : Tabungan Rupiah Dolar AS Deposito berjangka 5. PIUTANG USAHA Pihak ketiga Lokal Dalam Rupiah Dalam Dolar AS Asing (ekspor) Dalam Dolar AS Dalam Yen Jepang

Penyisihan penurunan nilai piutang

Piutang usaha berdasarkan umur : 1 - 30 hari

31 - 90 hari 91 - 180 hari 181 - 360 hari > 360 hari

Penyisihan penurunan nilai piutang

382.199 382.199 42.597.831 31 Des 2013 3,00% - 3,50% 1,75% - 2,00% 30 Sep 2014 30 Sep 2014 31 Des 2013 7,00% - 8,00% 7,00% - 8,00% 42.476.059 1.856.801 30.538.954 739.404 2.320.487 113.743 30 Sep 2014 31 Des 2013 42.215.631 (121.771) 41.476.228 3,00% - 3,50% 1,75% - 2,00% 42.597.831 (121.771) 42.476.059 7.767.846

Berdasarkan penelaahan pada akhir periode pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang telah memadai untuk menutup kerugian yang timbul dari kegagalan penagihan piutang.

Piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2013 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Permata Tbk (lihat catatan 14).

Pada tanggal-tanggal laporan keuangan tidak ada kas dan setara kas Perseroan dan entitas anak yang dibatasi penggunaannya, atau ditempatkan pada pihak berelasi.

(24)

6. PIUTANG LAIN-LAIN

Pihak berelasi Karyawan

PT Fullilaki Danprima

PT Rezeki Mandiri Prima Coal PT Ratna Sejahtera Prima Coal PT Bina Insan Rezeki Mandiri PT Ratna Sejahtera Mandiri PT Bina Insan Hamparan Coal PT Bina Insan Anugrah Utama Sungroup Management Ltd Fundamental Resources Pte Ltd PT Evio Securities

PT Segara Prima Coal Mandiri PT Indowana Energi

Pihak ketiga

PT Perdana Karya Perkasa Tbk Lain-lain

7. PERSEDIAAN

Bahan baku dan penolong Barang jadi

Barang dalam proses Lain-lain

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Uang muka pembelian Uang muka perjalanan dinas Uang muka sewa

Biaya dibayar di muka, asuransi Biaya dibayar dimuka, lain-lain

22.450 -22.450 -139.450 7.507.988 -139.450 -62.861 357.644 5.500 30 Sep 2014 289.870 -30 Sep 2014 31 Des 2013 127.979 125.600 125.600 -662.793 8.068.009 275.000 -1.265 171.995 129.475 -444.837 30 Sep 2014 31 Des 2013 68.975.068 25.589.736 94.738.064 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan dapat digunakan dan tidak diperlukan penyisihan persediaan usang pada tanggal 31 Desember 2013.

Saldo persediaan pada tanggal 31 Desember diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 69.600.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.

46

8.787 31 Des 2013 Pada tanggal 31 Desember 2013, persediaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Permata Tbk (lihat catatan 14).

307.254 1.819.069 420.550 2.135.110 Piutang lain-lain merupakan pinjaman kepada karyawan tanpa syarat bunga dengan pembayaran melalui pemotongan gaji, dan berdasarkan penelaahan, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain kolektibel.

17.958.472

127.979

(25)

9. ASET TETAP

Biaya perolehan Tanah Bangunan

Mesin dan peralatan Instalasi listrik Alat pengangkutan

Inventaris kantor dan pabrik Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan

Bangunan

Mesin dan peralatan Instalasi listrik Alat pengangkutan

Inventaris kantor dan pabrik

Nilai buku

Biaya perolehan Tanah Bangunan

Mesin dan peralatan Instalasi listrik Alat pengangkutan

Inventaris kantor dan pabrik Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan

Bangunan

Mesin dan peralatan Instalasi listrik Alat pengangkutan

Inventaris kantor dan pabrik

Nilai buku

Alokasi penyusutan aset tetap Beban pokok penjualan (catatan 22) Beban penjualan (catatan 23)

Beban umum dan administrasi (catatan 24)

Saldo awal 13.497.065 28.875.767 110.637.967 3.059.343 3.911.732 8.314.640 266.000 13.497.065 28.875.767 110.637.967 3.059.343 3.911.732 8.314.640 266.000 6.488.793 8.337.446 91.415 312.529 842.170 4.029.632 40.328.636 70.445.636 1.040.690 13.599.270 3.430.012 30.077.653 991.582 1.799.758 1.393.707 10.281.875 258.477 624.521 114.849.665 30 Sep 2014 30 Sep 2013 6.801.322 9.271.031 30 Sep 2014 Saldo akhir Pengurangan Penambahan 5.070.322 53.712.848 114.849.665 9.000 9.000 696.853 5.140.938 129.239 312.261 522.032 6.801.322 168.562.513 4.823.718 40.359.528 1.250.059 2.209.221 168.562.513 5.520.572 45.500.465 1.379.297 2.521.482 5.592.354 60.514.170 9.000 9.000 9.000 31 Des 2013

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir 13.497.065 13.497.065 5.137.378 12.312.487 59.707.291 1.912.360 3.791.525 5.446.441 14.107.102 18.978.479 110.774.271 16.563.280 50.930.676 1.146.982 335.264 2.868.199 168.562.513 76.981.779 215.058 28.875.767 110.637.967 3.059.343 3.911.732 8.314.640 266.000 215.058 1.250.059 4.823.718 5.070.322 53.712.848 40.359.528 19.193.537 2.209.221 215.058

(26)

9. ASET TETAP - Lanjutan

Ikhtisar reklasifikasi aset dalam pelaksanaan Bangunan

Mesin dan peralatan Instalasi listrik

10. SUMBERDAYA BATUBARA

11. BIAYA EKSPLORASI DAN EVALUASI DITANGGUHKAN Entitas anak

Sosialisasi Perijinan

Administrasi dan umum Konsultan JORC

Pengujian & analisa laboratorium Pengeboran (drilling)

Berdasarkan laporan penilaian independen oleh KJPP Yanuar Bey & Rekan No.Y&R/AV/14/117.R1 tanggal 17 Juni 2014 nilai wajar cadangan mineral (batubara) IWBMC sebesar

Rp.9.216.224.000.000,-20.049.765 -1.173.358 -7.211.906 -1.837.541 -30 Sep 2014 31 Des 2013 20.049.193 1.500.000 930.451 30 Sep 2014 31 Des 2013 16.548.028 18.978.479 Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi aset tetap cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi. Manajemen juga berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada akhir periode pelaporan. Aset tetap berupa tanah dan bangunan, mesin dan alat pengangkutan milik Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank DBS Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 (lihat catatan 14).

60.421.300 10.099.537 Biaya eksplorasi ditangguhkan adalah biaya pengembangan area batubara entitas anak, PT Indo Wana Bara Mining Coal (IWBMC), yang dimiliki Perseroan melalui RITS Ventures Ltd. IWBMC menguasai area batubara seluas 5.000 ha berlokasi di Melak, Kutai Barat, Kalimantan Timur, berdasarkan IUP-Operasi Produksi No.545/K.875e/2010 tanggal 25 Oktober 2010 dari Bupati Kutai Barat, berlaku sampai dengan 25 Oktober 2030. Berdasarkan Laporan Evaluasi Cadangan Batubara yang diterbitkan bulan September 2013 oleh LAPI ITB, area batubara IWBMC memiliki cadangan terukur sebesar 288,10 juta metrik ton, sedemikian rupa beban amortisasi biaya eksplorasi ditangguhkan di atas yang akan diperhitungkan sejak area batubara IWBMC diproduksi secara komersial adalah Rp210/metrik ton.

IWBMC diakuisisi Perseroan melalui RITS Ventures Ltd terhitung sejak tanggal 24 Juli 2014, dan sampai dengan tanggal laporan keuangan, IWBMC belum beroperasi secara komersial.

(27)

12. UTANG USAHA Pihak ketiga Lokal Dalam Dolar AS Dalam Rupiah Impor Dalam Dolar AS

Utang usaha berdasarkan umur : 1 - 30 hari

31 - 90 hari 91 - 180 hari 181 - 360 hari > 360 hari

Utang usaha merupakan utang kepada pemasok atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu. 13. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar dimuka

Perseroan

Pajak pertambahan nilai Entitas anak

Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak pertambahan nilai

b. Utang pajak

Perseroan

Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29 Entitas anak

Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26

3.600 -217.759 -24.628.292 50.612 30 Sep 2014 31 Des 2013 30 Sep 2014 31 Des 2013 7.204.136 31.832.428 755.372 32.587.800 32.587.800 6.625 21.227.855 9.441.601 1.861.107 310.909 109.658 1.575.367 7.777.097 30 Sep 2014 31 Des 2013 30 Sep 2014 31 Des 2013 2.628 1.487.115 838.012 17.644 65.700 27.471 12.669 49.864 1.500 3.566 6.054 7.615 4.495 21.467 2.122.047 42.704 4.241.443 3.608 120 20.473 575.475

(28)

13. PERPAJAKAN - Lanjutan c. Pajak penghasilan Perseroan Kini Tangguhan Entitas anak Kini Tangguhan Konsolidasian Kini Tangguhan

Pajak penghasilan kini - Perseroan

Laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak

Laba (rugi) sebelum pajak - Entitas Anak yang dikonsolidasi Laba (rugi) sebelum pajak - Perseroan

Penyesuaian fiskal : Imbalan kerja

Penyusutan dan amortisasi

Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak bersifat final Tunjangan karyawan

Pajak

Selisih nilai wajar aset bersih terhadap harga perolehan RITS Penghasilan kena pajak

Pajak penghasilan kini Dikurangi :

Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29

188.544 (5.622.567) 173.207 30 Sep 2014 30 Sep 2013 30 Sep 2014 30 Sep 2013 1.239.212 (5.844.120) 1.036.623 (5.622.567) (1.086.366) 23.850.435 50.836 20.360 221.553 (2.122.989) 1.259.572 (5.622.567) 173.207 (1.359.264.121) 46.481 13.231 1.377.226.302 386.090 (8.864.024) 335.254 (1.335.531.942) 346.778 (127.503) (14.339) 31.386 9.247 30.640 (44.790) 20.360 3.608 1.018 20.473 54.436 NIHIL 79.658 20.709 3.844 Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perseroan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah, dan oleh karenanya, laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan.

Rekonsiliasi antara laba Perseroan sebelum pajak penghasilan dengan estimasi penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir 30 Sep 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

(29)

13. PERPAJAKAN - Lanjutan Pajak penghasilan tangguhan

Perseroan Aset tetap Imbalan kerja Piutang usaha Entitas anak

Akumulasi rugi fiskal Aset tetap Imbalan kerja Piutang usaha Utang bank Aset lain-lain Perseroan Aset tetap Imbalan kerja Piutang usaha Entitas anak

Akumulasi rugi fiskal Aset tetap Imbalan kerja Piutang usaha Utang bank Aset lain-lain Perseroan Aset tetap Imbalan kerja Piutang usaha (231.083) -pajak tangguhan Aset (liabilitas) Aset (liabilitas)

pajak tangguhan Manfaat (beban) pajak tangguhan 31 Des 2013 30 Sep 2014 21.756 (21.756) -(31.286) 31.286 -231.083 221.553 (221.553) -3.631.112 (3.631.112) -263.283 (141.702) 121.581 373.687 9.630.381 10.004.068 20.076 (20.076) -Aset (liabilitas) 8.686 (8.686) -(15.315) 15.315 -4.281.529 5.844.120 10.125.649 4.503.082 5.622.567 10.125.649

Manfaat (beban) pajak tangguhan 31 Des 2012 pajak tangguhan 31 Des 2013 pajak tangguhan Aset (liabilitas) 167.611 63.472 231.083 21.756 - 21.756 (34.763) 3.476 (31.286) 373.687 373.687 154.605 66.948 221.553 8.686 - 8.686 (29.901) 14.586 (15.315) 2.301.137 1.329.974 3.631.112 214.224 49.059 263.283 2.532.696 1.748.833 4.281.529 38.550 (18.474) 20.076

Aset (liabilitas) Aset (liabilitas) 2.687.301

1.815.781 4.503.082

pajak tangguhan Manfaat (beban)

(34.763)

- (34.763) 21.756

-pajak tangguhan 31 Des 2012 pajak tangguhan 30 Sep 2013

167.611 21.756 154.605 - 154.605 167.611

(30)

-13. PERPAJAKAN - Lanjutan Entitas anak Aset tetap Imbalan kerja Piutang usaha Utang bank Aset lain-lain 14. UTANG BANK

Jatuh tempo satu tahun atau kurang : Perseroan

PT Bank CIMB Niaga Tbk Entitas anak

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia Jatuh tempo lebih dari satu tahun :

Entitas anak

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia

Dikurangi : Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi Bagian jangka pendek

Perseroan Entitas anak 2.301.137 214.224 - 214.224 38.550 -(29.901) - (29.901) 2.532.696 - 2.532.696 20.000.000 99.916.280 38.550 2.301.137 -8.686 - 8.686 12.304.385 16.705.438 50.906.457 2.687.301 - 2.687.301 30 Sep 2014 31 Des 2013 20.204.622 (61.260) (7.220.569)

Pada bulan Juni 2013, Entitas Anak memperoleh fasilitas uncommitted account payable financing dengan batas maksimum sebesar Rp 30.000.000.000 dari PT Bank DBS Indonesia. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 9,50%-10% per tahun untuk mata uang Rupiah dan 4,90%-5,40% untuk mata uang Dollar Amerika Serikat. Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit, pinjaman yang diperoleh Entitas Anak akan digunakan untuk tambahan modal kerja. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Juni 2014 dan dijamin dengan aset tetap tertentu milik Entitas Anak.

Pada tahun 2013, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank DBS Indonesia berupa fasilitas Amortizing Term Loan Facility sebesar Rp 16.500.000.000 yang terutang dalam 60 kali angsuran bulanan dengan grace period enam bulan sejak tanggal pertama penarikan dan akan berakhir pada bulan Oktober 2018. Tingkat bunga sebesar 10,25% pertahun pada tahun 2013. Fasilitas tersebut dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas lainnya yang diperoleh dari bank yang sama.

16.087.500 11.398.951 120.120.902 30 Sep 2013 31 Des 2012 pajak tangguhan

Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan pinjaman tetapdengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp 5.000.000.000, serta pinjaman transaksi khusus dengan batas maksimum sebesar Rp 6.000.000.000 dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit, pinjaman yang diperoleh Perusahaan akan digunakan untuk tambahan modal kerja. Fasilitas ini dijamin dengan aset tetap tanah dan bangunan,mesin dan persediaan milik Perusahaan. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Maret 2014.

Manfaat (beban) pajak tangguhan Aset (liabilitas) Aset (liabilitas) pajak tangguhan

Referensi

Dokumen terkait

ASAM KARBOKSILAT DAN ANHIDRIDA, VII.CARBOXYLIC ACIDS AND THEIR ANHYDRIDES, HALIDA, PEROKSIDA DAN ASAM PEROKSINYA HALIDES, PEROXIDES AND PEROXYACIDS SERTA TURUN HALOGENASI,

Aspek CTL akan yang tampak antara lain Learning Community, Contruktivisme (membangun pengetahuan sedikit demi sedikit melalui keterlibatan secara aktif dalam

Upaya perjuangan HAM yang dilakukan oleh FIDH terhadap kasus penghilangan paksa Sombath Somphone dilakukan dalam kerangka jaringan advokasi transnasional, sehingga membutuhkan

dalam penerapan Manajemen Risiko di Bank dan Perusahaan Anak, pada tahun 2015 telah diselenggarakan forum diskusi setiap triwulanan yang mencakup pembahasan yang

Pendidikan doktoral di SB-IPB saya rasakan menambah pengetahuan lebih dalam lagi dalam bidang keuangan terutama ketika saya membuat disertasi dengan melakukan riset di 374

Selain itu Bank juga akan dapat mengantisipasi berbagai regulasi yang akan diterbitkan, baik oleh Bank Indonesia khususnya yang terkait dengan implementasi ketentuan

Dampak krisis keuangan global telah berimbas ke perekonomian Indonesia dan mengakibatkan jatuhnya pasar modal dan keuangan di Indonesia, hal ini tercermin dengan jatuhnya Indeks

Pada Departemen Sarana dan Umum PT Pupuk Sriwidjaja Palembang apabila hal yang tidak begitu penting dapat memakai surat saja karena dapat menghemat tenaga dan waktu