• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Abstrak"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Indonesia Library >> UI - Tesis (Open)

Eksistensi Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam UUD

1945 Setelah Perubahan (Analisis Yurisdis Terhadap Pasal 1 Ayat (1)

dan Pasal 37 Ayat (5) UUD 1945 Amandemen Keempat) / Ahmadi

Ahmadi, author

Deskripsi Lengkap: http://lib.ui.ac.id/abstrakpdfdetail.jsp?id=20269644&lokasi=lokal

---Abstrak

[Sebagai bangsa yang telah merdeka selama lebih dari setengah abad, Negara Indonesia telah mengalami dinamika ketatanegaraan dan diskurusus mengenai dasar dan bentuk Negara yang cukup panjang. Dari pra-Kemerdekaan (menjelang Tahun 1945), sebagai titik kulminasi dari gerakan politik dalam periode ini adalah pertarungan

kelompok politik dalam penentuan dasar dan bentuk Negara. Pada era reformasi yang bergulir pada tahun 1998 wacana dasar dan bentuk Negara tetap menjadi bahan perdebatan. Ketidakpuasan atas bentuk Negara kesatuan republik Indonesia, tidak hanya menjadi bahan perdebatan di dalam Parlemen, dan kalangan akademisi bahkan dalam masyarakat secara umum, tetapi telah mengkristal menjadi gerakan yang mengancam keutuhan bangsa dan gerakan separatis dibeberapa daerah – daerh tertentu, khususnya Aceh dan Papua.

Eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi masalah yang krusial dalam agenda perubahan (amandemen) Konstitusi atau amandemen Undang – Undang Dasar Tahun 1945 oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) hasil Pemilihan Umum Tahun 1999. Ditengah maraknya terdengar tuntutan perubahan bentuk Negara , Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR) membuat suatu keputusan yang amat penting dan berharga dengan tetap mempertahankan

eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilihan yang tetap, rasional, dan bersifat final. Hal itu

tercantum pada ketentuan Pasal 1 Ayat (1) Undang – Undang Dasar 1945, sekaligus diperkuat dengan ketentuan larangan untuk merubah bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia,

pada Pasal 37 Ayat (5). Bentuk Negara Indonesia menjadi absolut, meskipun ketentuan perubahan Konstitusi berada

ditangan MPR, tetapi untuk merubah materi yang dilarang oleh Konstitusi itu sendiri merupakan hal yang sulit. Amandemen Konstitusi dalam Jumlah yang banyak dan

(2)

mendasar terus dilakukan untuk menata sistem Ketatanegaraan yang lebih baik dan memadai. Ikhtiar Konstitusional tersebut, tidak saja diperlukan karena

sudah tidak seirama dengan perkembagan pemikiran rakyat, tetapi juga untuk menciptakan kesejahteraan rakyat.

Penataan lembaga – Lembaga Negara secara struktural dan fungsional, melalui pembatasan – pembatasan kekuasaan, sekaligus menumbuhkan independensi lembaga – lembaga Negara itu dalam melaksanakan kekuasaan yang diberikan kepadanya dengan menerapkan prinsip cheks and balances. Sistem penyelenggaraan Pemerintahan yang selama ini dianggap tidak ideal dengan menganut sistem Pemerintahan yang bersifat sentralistik diubah menjadi Sistem

Pemerintahan yang bersifat desentralistik, melalui

pemberian Otonomi seluas – luasnya dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebijakan politik

konstitusional ini merupakan solusi terbaik untuk mencegah dominasi Pemerintah Pusat yang cenderung otoriter. Melalui sistem ini terbangun keharmonisan

pemerintahan secara utuh dengan mengutamakan peningkatan

kesejahteraan rakyat.;Indoinesia Nation, Indonesian Language,Indonesian Matherland. Among of them are basic became a Indonesian

Nation. In 1998 Indonesian has a reformation for all sector, thats are dissatisfaction of human society and make dis integration in some province like Aceh and Papua the caused of it are there are fill disjustifaction in

Indonesia.

That most problem to make chenges on UUD 1945 throught executive Parliement (MPR). In 1999 result of democratise Party executive Parliement has make a dicision that is Indonesian Eksistencies rebublic (NKRI). Amandemen UUD 1945 is needed of human society, they are need a limited fower,independen institution,construct institution,Humans prosperity,it can be chek and balance in principle.

Centralistic at long period that human society fill can cheges in desentralistic trought a large otonoms but still in (NKRI)Indonesian Existencies republic.

The political policy is a best solution of the

central institution that otoritair. Trught this system

they hope to increasing of humans prosperity., Indoinesia Nation, Indonesian Language,Indonesian Matherland. Among of them are basic became a Indonesian

(3)

Nation. In 1998 Indonesian has a reformation for all sector, thats are dissatisfaction of human society and make dis integration in some province like Aceh and Papua the caused of it are there are fill disjustifaction in

Indonesia.

That most problem to make chenges on UUD 1945 throught executive Parliement (MPR). In 1999 result of democratise Party executive Parliement has make a dicision that is Indonesian Eksistencies rebublic (NKRI). Amandemen UUD 1945 is needed of human society, they are need a limited fower,independen institution,construct institution,Humans prosperity,it can be chek and balance in principle.

Centralistic at long period that human society fill can cheges in desentralistic trought a large otonoms but still in (NKRI)Indonesian Existencies republic.

The political policy is a best solution of the

central institution that otoritair. Trught this system

they hope to increasing of humans prosperity., <b>ABSTRAK</b><br> Sebagai bangsa yang telah merdeka selama lebih dari

setengah abad, Negara Indonesia telah mengalami dinamika ketatanegaraan dan diskurusus mengenai dasar dan bentuk Negara yang cukup panjang. Dari pra-Kemerdekaan (menjelang Tahun 1945), sebagai titik kulminasi dari gerakan politik dalam periode ini adalah pertarungan

kelompok politik dalam penentuan dasar dan bentuk Negara. Pada era reformasi yang bergulir pada tahun 1998 wacana dasar dan bentuk Negara tetap menjadi bahan perdebatan. Ketidakpuasan atas bentuk Negara kesatuan republik Indonesia, tidak hanya menjadi bahan perdebatan di dalam Parlemen, dan kalangan akademisi bahkan dalam masyarakat secara umum, tetapi telah mengkristal menjadi gerakan yang mengancam keutuhan bangsa dan gerakan separatis dibeberapa daerah – daerh tertentu, khususnya Aceh dan Papua.

Eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi masalah yang krusial dalam agenda perubahan (amandemen) Konstitusi atau amandemen Undang – Undang Dasar Tahun 1945 oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) hasil Pemilihan Umum Tahun 1999. Ditengah maraknya terdengar tuntutan perubahan bentuk Negara , Majelis

(4)

amat penting dan berharga dengan tetap mempertahankan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilihan yang tetap, rasional, dan bersifat final. Hal itu

tercantum pada ketentuan Pasal 1 Ayat (1) Undang – Undang Dasar 1945, sekaligus diperkuat dengan ketentuan larangan untuk merubah bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia,

pada Pasal 37 Ayat (5). Bentuk Negara Indonesia menjadi absolut, meskipun ketentuan perubahan Konstitusi berada

ditangan MPR, tetapi untuk merubah materi yang dilarang oleh Konstitusi itu sendiri merupakan hal yang sulit. Amandemen Konstitusi dalam Jumlah yang banyak dan mendasar terus dilakukan untuk menata sistem

Ketatanegaraan yang lebih baik dan memadai. Ikhtiar Konstitusional tersebut, tidak saja diperlukan karena

sudah tidak seirama dengan perkembagan pemikiran rakyat, tetapi juga untuk menciptakan kesejahteraan rakyat.

Penataan lembaga – Lembaga Negara secara struktural dan fungsional, melalui pembatasan – pembatasan kekuasaan, sekaligus menumbuhkan independensi lembaga – lembaga Negara itu dalam melaksanakan kekuasaan yang diberikan kepadanya dengan menerapkan prinsip cheks and balances. Sistem penyelenggaraan Pemerintahan yang selama ini dianggap tidak ideal dengan menganut sistem Pemerintahan yang bersifat sentralistik diubah menjadi Sistem

Pemerintahan yang bersifat desentralistik, melalui

pemberian Otonomi seluas – luasnya dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebijakan politik

konstitusional ini merupakan solusi terbaik untuk mencegah dominasi Pemerintah Pusat yang cenderung otoriter. Melalui sistem ini terbangun keharmonisan

pemerintahan secara utuh dengan mengutamakan peningkatan kesejahteraan rakyat.

<hr>

<b>ABSTRACT</b><br>

Indonesian Independent since 1945, has basic nation is Indoinesia Nation, Indonesian Language,Indonesian Matherland. Among of them are basic became a Indonesian Nation. In 1998 Indonesian has a reformation for all

sector, thats are dissatisfaction of human society and make dis integration in some province like Aceh and Papua the caused of it are there are fill disjustifaction in

(5)

That most problem to make chenges on UUD 1945 throught executive Parliement (MPR). In 1999 result of democratise Party executive Parliement has make a dicision that is Indonesian Eksistencies rebublic (NKRI). Amandemen UUD 1945 is needed of human society, they are need a limited fower,independen institution,construct institution,Humans prosperity,it can be chek and balance in principle.

Centralistic at long period that human society fill can cheges in desentralistic trought a large otonoms but still in (NKRI)Indonesian Existencies republic.

The political policy is a best solution of the

central institution that otoritair. Trught this system they hope to increasing of humans prosperity.]

Referensi

Dokumen terkait

pada percobaan di rumah kaca menunjukkan bahwa perbedaan waktu awal berbunga antara kedua tetua padi hibrida Hipa 8 adalah 8 hari, denganmodus waktu berbunga untuk BP51-1

Ramli Eksekutif membutuhkan suatu perangkat lunak yang membantu perhitungan Harga Pokok Produksi dan mengestimasi aktivitas-aktivitasnya sehingga menghasilkan cost

After the researcher analyzed the data, so that we know the students‟ ability in using punctuation in descriptive paragraph writing at the first semester of the

A kritikai kutatásmódszertani könyvek és tanulmá - nyok (Alvesson, 2011; Alvesson – Deetz, 2000; Alvesson – Sköldberg, 2000; Madison, 2005; Thomas, 1993; Wa -

Tabel 1. Data Hasil Tes Daya tahan, Kecepatan, Kecepatan Reaksi Tusukan, Kekuatan Otot Tungkai Atlet Anggar Kota Surakarta 2018. Pada item reaksi tusukan

The research results show the mportant aspect of the development program which are: (a) Maintaining Tuban reputation as one of primary cattle product supplier

[r]

Dapatan kajian menunjukkan bahawa tidak terdapat perbezaan yang signifikan antara faktor suasana sekolah, latar belakang, psikologi, sikap pelajar dan rakan sebaya terhadap