• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) T elp: (021) 7353018 / Fax: 7355262, T romol Pos. 7019 / Jks KL Website: www.staklimpondokbetung.net ; E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com

PROPINSI

PROPINSI

PROPINSI

PROPINSI BANTEN

BANTEN

BANTEN

BANTEN DAN

DAN

DAN

DAN DKI

DKI

DKI JAKARTA

DKI

JAKARTA

JAKARTA

JAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Evaluasi hujan yang terjadi pada bulan Juli 2009 masih ber variasi, yaitu Atas Normal, Normal dan Bawah Normal. Secara umum, hujan yang terjadi di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta didominasi dengan kisaran Bawah Normal dari rata-ratanya.

Informasi prakiraan hujan bulan September 2009 juga dipublikasikan pada laporan ini. Berdasarkan perhitungan statistik dan analisa dinamika atmosfer di wilayah tersebut, maka dapat diprakirakan hujan yang terjadi masih pada kisaran Normal dan Bawah Normal dari rata-ratanya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan.

Tak lupa kami ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

TANGERANG, AGUSTUS 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG – TANGERANG

URIP HARYOKO, MSi NIP. 195911191980021001

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...II DAFTAR ISI...III

1 TINJAUAN UMUM...1

1.1 Curah Huj an...1

1.2 Sifat Huj an...1

1.3 Intensitas Huj an...1

2 EVALUASI HUJAN BULAN JULI 2009...2

2.1 Evaluasi Sifat Huj an Bulan Juli 2009...2

2.2 Evaluasi Curah Huj an Bulan Juli 2009...2

2.3 Informasi Cuaca / Iklim Ekstrem Bulan Juli 2009...3

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pond ok Betung B ulan Juli 2009 ...3

2.5 Data Iklim Bulan Juli 2009 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta ...7

2.6 Data Automatic Rain Gau ge (ARG) Bulan Juli 2009...7

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN SEPTEMBER 2009...8

3.1 Kondisi Dinamis Atmosfer Secara Global ...8

3.2 Prakiraan Sifat Huj an Bulan September 2009...10

3.3 Prakiraan Curah Huj an Bulan September 2009...10

3.4 Perkembangan SOI (Southern Oscillation Index), Suh u Muka Laut terhadap ko ndisi Nino 3.4 dan IOD (Indeks Dipole Mode) dikaitkan dengan ko ndisi El Nino...11

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR BULAN SEPTEMBER 2009...13

LAMPIRAN 1. EVALUASI HUJAN W ILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JULI 2009 ...14

LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN W ILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN SEPTEMBER 2009...15

(4)

1 TINJAUAN UMUM

1.1 Curah Huj an

Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir dalam satuan milimeter (mm). Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan sat u met er persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau t ertampung air sebanyak satu liter.

1.2 Sifat Huj an

Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan s elama rentang waktu yang ditet apkan dengan jumlah curah hujan normalnya.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :

a. Sifat Huj an Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya.

b. Sifat Huj an Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya.

c. Sifat Huj an Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya.

Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.

Berikut adalah normal curah hujan bulan J uli dan September.

1.3 Intensitas Huj an

Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu wakt u. Umumnya memiliki satuan mm/jam.

Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :

a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 – 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam

Gambar 1. Peta Normal Curah Hujan Bulan Juli Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 2. Peta Normal Curah Hujan Bulan September Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(5)

2 EVALUASI HUJAN BULAN JULI 2009

Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka evaluasi curah hujan bulan Juli 2009 dapat diinformasi kan sebagai berikut:

2.1 Evaluasi Sifat Huj an Bulan Juli 2009

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN)

DKI Jakarta, Kota/Kab T angerang, Kota/Kab Serang, Kab Pandeglang bagian Selatan, Barat Daya dan Timur Laut, Kab Lebak

Normal

(N) Kab Serang bagian Utara dan Barat, Kab Pandeglang bagian Barat Laut Atas Normal

(AN)

Kab Serang bagian Utara dan Barat Daya, Kab Pandeglang bagian Barat Laut

2.2 Evaluasi Curah Huj an Bulan Juli 2009

CURAH HUJAN WILAYAH

0 – 100 mm Seluruh wilayah Banten dan DKI Jakarta

101 – 200 mm -

201 – 300 mm - > 300 mm -

Gambar 3. Peta Evaluasi Sifat Hujan Bulan Juli 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 4. Peta Evaluasi Curah Hujan Bulan Juli 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(6)

2.3 Informasi Cuaca / Iklim Ekstrem Bulan Juli 2009

KRITERIA TERJADI TANGGAL

Angin dengan kecepatan > 45 km/jam - Suhu Udara > 35 OC -

Suhu Udara < 17 O

C -

Kelembaban Udara < 40 % -

Curah Hujan Harian > 100 mm

DKI Jakarta

- Katulampa : 25 Juli 2009; 112mm Lebak

- BPP Sajira : 25 Juli 2009; 105mm

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Juli 2009

Tabel / Gambar Keterangan

Tabel 1. Curah Hujan Maksimum Stasiun Klimat ologi Pondok Betung bulan Juli 2009 (mm)

Periode men it 5 men it 30 men it 60 jam 2 jam 3 jam 6 jam 12

mm 7.0 15.0 28.0 29.4 29.4 29.4 29.4

Tanggal 26 26 26 26 26 26 26

Curah hujan maksimum Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada bulan Juli 2009 untuk semua periode tercatat pada tanggal 26. Periode 5 menitan sebesar 7.0 mm, 30 menitan sebesar 15.0 mm, 60 menitan sebesar 28.0 mm, periode 2 jam-an dan selanjutnya sebesar 29.4 mm.

Gambar 5. Intensitas Hujan Harian pada Area Pondok Betung Bulan Juli 2009

Intensitas curah hujan yang terjadi pada bulan Juli 2009 sudah mengalami penurunan. Hujan dengan kriteria enteng terjadi sebesar 6%, hujan dengan kriteria sedang terjadi sebesar 3% dan hujan dengan kriteria lebat tidak terjadi pada bulan ini (0%).

Sedangkan prosentase tidak ada hujan sebesar 91%.

(7)

Gambar 6. Suhu Udara Rata-rata pada Area Pondok

Betung Bulan Juli 2009 Suhu udara rata-rata pada bulan Juli 2009 sebesar 27.9oC.

Suhu udara maksimum absolut pada bulan Juli 2009 bernilai 35.6o

C tercatat pada t anggal 7. Sedangkan suhu udara minimum absolut 21. 0oC

tercatat pada tanggal 28.

Gambar 7. Kelembaban Udara Rata-rata pada Area

Pondok Betung Bulan Juli 2009 Kelembaban udara rata-rata pada bulan Juli 2009 sebesar 70%. Sedangkan kelembaban udara bernilai maksimum tercatat pada tanggal 3 sebesar 84% dan bernilai minimum sebesar 60% tercatat pada tanggal 13.

Gambar 8. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan Juli 2009

Penguapan pada bulan Juli 2009 yang terukur pada ruangan (pitce) rata-rata bernilai 3.9 mm, bernilai maksimum 6.9 mm pada tanggal 28 dan bernilai minimum 1.7 mm pada tanggal 26.

Sedangkan untuk penguapan rata-rata dengan panci terbuka sebesar 4.4 mm, bernilai maksimum 7.5 mm pada tanggal 25 dan bernilai minimum sebesar 2.0 mm pada tanggal 26.

(8)

Gambar 9. Kecepatan Angin Rata-rata pada Area

Pondok Betung Bulan Juli 2009 Kecepatan angin maksimum bulan Juli 2009 di Stasiun Klimatologi tertinggi sebesar 14 knots tercatat pada pukul 15.00 WIB sedangkan kecepatan angin maksimum terendah tercatat pada pukul 07.00 WIB sebesar 0 knots.

Gambar 10. Windrose Area Pondok Betung

Bulan Juli 2009 Arah angin terbanyak pada bulan Juli 2009 berasal dari arah Utara. Kecepatan angin rata-rata tercatat sebesar 7-11 knots sebanyak 41. 9%.

(9)

Gambar 11. Temperat ur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Juli 2009

Suhu T anah Gundul (0C) Suhu T anah Berumput (0C)

Waktu Pengamatan (WIB) 5 cm 10 cm 20 cm 5 cm 10 cm 20 cm 07.30 26.2 33.2 31.8 26.8 30.5 30.2 13.30 27.4 31.0 31.5 27.9 29.1 29.7 17.30 28.9 28.9 29.1 28.9 29.0 29.0

Gambar 12. Penyinaran Matahari Harian pada Area Pondok Betung Bulan Juli 2009

Lama penyinaran matahari bulan Juli 2009 bernilai maksimum sebesar 100%, terjadi pada tanggal 7, 12, 28, 29 dan 30.

Sedangkan bernilai minimum sebesar 23%, terjadi pada tanggal 25 dan 26.

(10)

Gambar 13. Grafik Klimogram Stasiun Klimatologi

Pondok Betung Bulan Juli 2009 Kondisi dingin lembab pada bulan Juli 2009 terjadi pada pukul 07. 00 – 09. 00 WIB dan 19.00 WIB. Pukul 10.00 WIB terjadi kondisi dingin kering, kondisi panas kering terjadi pada pukul 11.00 – 16.00 WIB. Sedangkan kondisi panas lembab terjadi pada pukul 17.00 – 18.00 WIB

2.5 Data Iklim Bulan Juli 2009 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Tempe ratur (0C) Hujan

No Pos Hujan

Rat a-r ata Mak s Min

Kele mbaban Udar a (%) Lama Penyinar an Matah ari (%) Jumlah (mm) Hari Hujan (hari) 1 Stasiu n Kl imato lo gi

Pon dok B etun g 27.9 33.9 23.8 70.0 81.2 37.6 5

2 Stasiu n Met eor olo gi

Cen gk are ng 27.0 32.0 23.0 77.8 18.2 41.1 4

3 Stasiu n Met eor olo gi

Cur ug 26.4 33.0 21.7 76.0 75.9 25.6 8

4 Stasiu n Geof isik a

Tang era ng 27.4 32.8 22.9 74.0 64.0 29 4

5 Stasiu n Met eor olo gi

Sera ng 26.9 32.6 22.4 77 84.0 3.1 4

2.6 Data Automatic Rain Gauge (ARG) Bulan Juli 2009

Das ari an No Lokasi A RG I II III Jumlah (mm) 1 Jakart a Pus at 0 0 15.8 15.8

2 Jakart a Sel atan 20.2 2.4 60.4 83.0

3 Jakart a Utar a 14 0 2.2 16.2 4 Jakart a Barat *) *) *) 5 Jakart a Timur 0 0 3.6 3.6 6 Pan de gla ng 0.8 *) *) 7 Cio mas *) *) *) 8 Pamar ay an 0 0 8 8 9 Cis ala k 0 0 0 0

(11)

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN SEPTEMBER 2009

3.1 Kondisi Dinamis Atmosfer Secara Global

Kondisi dinamis atmosfer regional sampai dengan pertengahan bulan Agustus 2009 menunjukkan bahwa keadaan Suhu Muka Laut (SML) di perairan wilayah Indonesia dalam keadaan hangat, berada pada variasi kisaran 28-32°C, daerah perairan yang memiliki kisaran tinggi (>30°C) terjadi di perairan sekitar Samudera Hindia bagian tengah dan ut ara Sumatera sampai Selat Malaka dan Kepulauan Riau, wilayah perairan pasifik sekitar perairan Filipina memiliki kecenderungan terjadi penghangatan dibandingkan dengan keadaan seminggu sebelumnya (Gambar14-a). Indeks Dipole (Indian Ocean Dipole) sampai bulan Juli berada pada nilai Negatif, diprakirakan pada bulan Agustus sampai September memiliki kecenderungan positif dan bergerak ke arah 0 (nol) (Gambar 14-b). Prakiraan keadaan anomali Nino 3. 4 memiliki nilai anomali yang cukup kuat yaitu bernilai positif ant ara 1.0 s/d 1.5, menandakan akan terjadi konvektivitas yang cukup signifikan pada wilayah Laut Nino 3.4 yaitu sekitar samudera pasifik bagian Tengah (Gambar 15-a). Dari nilai IOD dan Nino 3.4 tersebut mengindikasi kan wilayah Indonesia pada umumnya mengalami kondisi kekurangan uap air.

Gambar 14. (a) Suhu Permukaan Laut Agustus 2009 dan (b) Dipole Mode

Sumber.http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst-090823.gif Sumber. http://www.poama.bom.gov.au/experimental/ Poama15/sst_index_rt.html

Pola angin di Indonesia mulai akan mengalami pola angin monsoon timuran, beberapa gangguan berupa pusat tekanan rendah akan ter konsentrasi di wilayah Perairan Filipina. Daerah pembelokan angin masih akan cenderung bergerak ke arah utara Indonesia, hal tersebut dapat terlihat pada gambar kondisi anomali MSLP (Mean Sea Level Pressure) (gambar 15-b). Kondisi anomali suhu udara permukaan dengan ketinggian 2 m di at as permukaan laut memiliki anomali positif di seluruh wilayah Indonesia, dan memiliki anomali negatif yang meluas di sekitar Selat an Jawa, sehingga efektivitas konveksi yang terjadi menurun, anomali positif yang cukup tinggi disekitar wilayah Jawa (Gambar 16-a).

Gambar 15. (a) Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 dan (b) Anomali MSLP

(12)

Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) memperlihatkan trend kenai kan mulai pertengahan Agustus untuk wilayah Indonesia Bagian Timur dan Tengah dengan nilai energi maksimum mulai antara 4-20 W/m², sedangkan untuk wilayah Jawa diprakirakan akan meningkat pada awal bulan September (Gambar 16-b). Prediksi Probabilitas hujan untuk wilayah Indonesia bagian tengah seperti Sulawesi memiliki nilai akumulasi anomali negatif (-50 s/d -200 mm), hanya wilayah Sumatera yang masih memiliki anomali positif berada pada interval 50 s/d 100 mm, sehingga mempengaruhi anomali curah hujan di I ndonesia yang masih diprakirakan negatif (Gambar 17).

Gambar 16. (a) Suhu Udara Permukaan ketinggian 2 m dan (b) OLR

Su mbe r. http: //www.ec mwf.in t/pr odu cts/fo rec asts/d/ cha rts/se ason al/fo reca s Su mbe r. http: //www.b om. gov.a u/b mrc/cl for/c fstaf f/ma tw/m apr oom / t/s easo nal_ ran ge_f orec ast/g rou p_p ublic/s easo nal_c hart s_p ublic_ RMM /fcsts/ m.to tan om.O LR.uv 850 .gif

2t m!m ean% 2 0sea% 2 0level% 2 0pr essur e!2% 2 0mo nths!E ast% 20Asia! 20 090 1!ens em ble% 20 mea n/

Berdasarkan kondisi dinamis tersebut di at as maka diprakirakan keadaan cuaca pada bulan September untuk Wilayah Indonesia pada umumnya masih bersifat cukup kering dan diprakirakan bersifat normal sampai bawah normal. Prakiraan Hujan Bulan September 2009 peluang terjadinya hujan di wilayah Banten dan DKI Jakarta masih ada, tet api curah hujan yang terjadi bersifat ringan dan lokal, yang diprakirakan terjadi di wilayah Pandeglang bagian Utara, sehingga pada umumnya nilai normal curah hujan pada wilayah bant en akan mengalami penurunan di beberapa wilayah yang diprakirakan akan berada disekitar banten Bagian Utara sseperti Serang dan Cilegon sampai Jakarta Bagian Utara serta sebagian wilayah Bant en bagian Selat an seperti Malingping dan Bayah, wilayah t engah Pandeglang dan Lebak akan berada sedikit di Atas Normalnya.

Gambar 17. Prakiraan Anomali Curah Hujan periode JAS 2009

Sumber. http://www.ecmwf.int/products/forecasts/d/charts/seasonal/forecast/seasonal_range_forecast/ group_public/seasonal_charts_public_rain!2m%20temperature!2%20months!East% 20Asia!200901!ensemble%20mean/

(13)

3.2 Prakiraan Sifat Huj an Bulan September 2009

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal DKI Jakarta, Kota/ Kab Tangerang, Kota/Kab Serang, Kab Pandeglang bagian Selatan dan Kab Lebak bagian Selatan

Normal

(N) Kab Serang bagian Barat Daya dan Tenggara, Kab Pandeglang bagian Utara dan Kab Lebak bagian Utara

Atas Normal -

3.3 Prakiraan Curah Huj an Bulan September 2009

CURAH HUJAN WILAYAH

0 - 100 mm DKI Jakarta, Kota/Kab Tangerang, Kota/Kab Serang, Kab Pandeglang dan Kab Lebak

101 – 200 mm Kab Pandeglang bagian Timur Laut, Kab Lebak bagian Barat Laut

201 – 300 mm -

> 300 mm - Gambar 18. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan September 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 19. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan September 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(14)

3.4 Perkembangan SOI (Southern Oscillation Index), Suhu Muka Laut terhadap kondisi Nino 3.4 dan IOD (Indeks Dipole Mode) dikaitkan dengan kondisi El Nino

Kondisi nilai SOI dalam 2 tahun terakhir (2008-2009) pada umumnya memiliki nilai konstan yang positif, hanya memiliki nilai negatif pada bulan Mei 2008 (-4.3) (Tabel 2). Kecenderungan kondisi nilai SOI mulai tahun 2004 sampai 2007 pada umumnya didominasi oleh nilai negatif, hanya diselingi oleh nilai positif pada pertengahan 2006 sampai awal 2007, dapat dikatakan bahwa selama tahun t ersebut memiliki nilai yang lemah unt uk mempengaruhi musim di Indonesia (Gambar 20).

Tabel 2. Nilai SOI (Southern Oscillation Index)

Year Jan Feb Mar Apr Ma y Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2000 5.1 12.9 9.4 16.8 3.6 -5.5 -3.7 5.3 9.9 9.7 22.4 7.7 2001 8.9 11.9 6.7 0.3 -9.0 1.8 -3.0 -8.9 1.4 -1.9 7.2 -9.1 2002 2.7 7.7 -5.2 -3.8 -14.5 -6.3 -7.6 -14.6 -7.6 -7.4 -6.0 -10.6 2003 -2.0 -7.4 -6.8 -5.5 -7.4 -12.0 2.9 -1.8 -2.2 -1.9 -3.4 9.8 2004 -11.6 8.6 0.2 -15.4 13.1 -14.4 -6.9 -7.6 -2.8 -3.7 -9.3 -8.0 2005 1.8 -29.1 0.2 -11.2 -14.5 2.6 0.9 -6.9 3.9 10.9 -2.7 0.6 2006 12.7 0.1 13.8 15.2 -9.8 -5.5 -8.9 -15.9 -5.1 -15.3 -1.4 -3.0 2007 -7.3 -2.7 -1.4 -3.0 -2.7 5.0 -4.3 2.7 1.5 5.4 9.8 14.4 2008 14.1 21.3 12.2 4.5 -4.3 5.0 2.2 9.1 14.1 13.4 17.1 13.3 2009 9.4 14.8 0.2 8.6 -5.1 -2.3 1.6 S um ber : ww w.b om.g ov.au

Gambar 20. Grafik SOI (Southern Oscillation Index)

Sumb er:w ww.b om.g ov.a u

Pengaruh nilai positif SOI sepanjang tahun 2008 sampai pertengahan t ahun 2009 berdampak pada kondisi curah hujan yang pada umumnya mengalami kondisi peningkatan di Indonesia, hal tersebut dapat dikatakan mengalami masa La Nina tetapi kondisi La Nina tersebut termasuk dalam kategori La Nina sedang. Dampak tersebut secara langsung menyebabkan kondisi keterlambat an masuknya musim kemarau di Indonesia, khususnya Banten dan DKI Jakarta. Normal terjadinya musim hujan di Banten dan DKI Jakarta terjadi mulai periode SON (September Okt ober Nopember), nilai SOI terakhir memiliki trend yang kurang dimana pada Mei dan J uni memiliki nilai Negatif, sedang kan pada bulan Juli memiliki nilai Positif (+1,6).

(15)

Suhu Muka Laut di wilayah Nino 3.4 mengalami kenai kan, sedangkan di wilayah Samudera hindia masih t etap hangat. Wilayah perairan Indonesia juga memiliki nilai anomali suhu muka laut yang positif, sehingga massa uap air masih cukup berimbang di tiga wilayah tersebut (Gambar 21).

Gambar 21. Suhu Muka Laut (SML) per 1 Agustus 2009

Sumber : Stas iun K lim atol og i Po nd ok Betu ng

Keadaan Suhu Muka laut tersebut di atas memberikan dampak pada nilai indeks Nino 3.4 dan IOD (Indian Ocean Dipole).

Nilai Indek Nino 3.4 diprakirakan akan memiliki nilai yang positif konstan ant ara +1.0 s/d +1.5 sampai menjelang akhir tahun 2009 (Gambar 15-a), sedangkan nilai IOD diprakirakan akan bernilai negatif sampai menjelang akhir tahun 2009 (Gambar 14-b)

Grafik Indek Nino 3. 4 dan IOD memperlihatkan kondisi dinamika at mosfer yang masih cenderung stabil dan seimbang antara Suhu Muka Laut di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, sehingga dampak El Nino yang diprakirakan pada t ahap moderate (sedang) dapat diimbangi dengan banyaknya uap air di wilayah Indonesia yang masih cukup menghangat. Kondisi El Nino ini akan lebih banyak mempengaruhi wilayah Indonesia Bagian Timur, dimana normal musimnya diprakirakan akan mundur dari rata-ratanya. Sedangkan unt uk wilayah Jawa bagian Barat s eperti Banten dan DKI Jakarta masih akan dipengaruhi oleh kondisi dinamika atmosfer di wilayah Samudera Hindia, namun diprakirakan akan normal dan sedi kit mundur dalam terjadinya musim hujan tahun 2009/2010.

(16)

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR BULAN SEPTEMBER 2009

Prakiraan potensi banjir bulan September 2009 Propinsi Banten dan DKI J akarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir.

Gambar 22. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan September 2009 Propinsi DKI Jakarta

Gambar 23. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan September 2009 Propinsi Bant en

Pada bulan September 2009 secar a umum sel uruh wilayah Bant en dan D KI J akarta dipr akirakan berpot ensi banjir deng an ti ng kat aman. Beberapa daer ah yang dipr akirakan berpot ensi banjir dengan ti ng kat rendah adalah Bayah bagian bar at, Malingpi ng dan Ci keusi k bagian T enggara.

(17)

Lampiran 1. Evaluasi Huj an W ilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Juli 2009

I. DKI JAKARTA 1. BMG 59 50 - 68 10 BN

2. Pondok Betung 80 68 - 92 38 BN

3. Tanjung P riok 35 30 - 40 16 BN

4. Cengkareng 53 45 - 61 41 BN

5. Hal im 69 59 - 79 57 BN

II. TANGERA NG 6. Curug (BMG) 61 52 - 70 26 BN

7. Tangerang 33 28 - 38 29 N 8. Mauk 42 36 - 48 14 BN 9. Kresek 23 20 - 26 0 BN 10. Bal araja 34 29 - 39 0 BN III. S E R A N G 11. Serang (BMG) 51 43 - 59 3 BN 12. C i o m a s 70 60 - 81 3 BN 13. Ci nangka 54 46 - 62 111 AN 14. Ci ruas (Singamerta) 33 28 - 38 5 BN 15. Kram at Watu 32 27 - 37 *) 16. Pam arayan 81 69 - 93 37 BN 17. Kasemen 18 15 - 21 63 AN 18. Carenang 34 29 39 18 BN 19. Padari ncang 74 63 85 60 BN

IV. PANDEGLANG 20. Pandegl ang 236 201 - 271 24 BN

21. Labuan 49 42 - 56 60 AN 22. Menes 71 60 - 82 64 N 23. Ci baliung 106 90 - 122 9 BN 24. Munjul 208 177 - 239 20 BN 25. Ci keusik 115 98 - 132 *) 26. Banjarsari (Bd. Ci lemer) 78 66 90 17 BN V. L E B A K 27. Rangkasbitung 113 96 - 130 106 N

28. Ci panas (B anjar Iri gas i) 112 95 - 129 91 BN

29. Bayah 221 188 - 254 21 BN

30. Leuwidamar 127 108 - 146 31 BN

31. Mal ingpi ng (Bd. Ci langkahan) 74 63 - 85 51 BN

32. Ci beber 42 36 - 48 *)

RR SIF AT

WILAYAH STASIUN PENGAMAT AN X

(mm ) N

EVALUASI HUJAN

WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA

BULAN : JULI 2009

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm) N : Normal curah hujan (ant ara 0.85 X – 1.15 X) RR : Curah hujan bulan berjalan (mm)

(18)

Lampiran 2. Prakiraan Huj an W ilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan September 2009

I. DKI JAKARTA 1. BMG 39 33 - 45 30 BN

2. Pondok Betung 108 92 - 124 90 BN

3. Tanjung P riok 26 22 - 30 20 BN

4. Cengkareng 38 32 - 44 30 BN

5. Hal im 76 65 - 87 60 BN

II. TANGERA NG 6. Curug (BMG) 78 66 - 90 40 BN

7. Tangerang 72 61 - 83 45 BN 8. Mauk 18 15 - 21 10 BN 9. Kresek 20 17 - 23 14 BN 10. Bal araja 42 36 - 48 32 BN III. S E R A N G 11. Serang (BMG) 44 37 - 51 25 BN 12. C i o m a s 82 70 - 94 55 BN 13. Ci nangka 90 77 - 104 70 BN 14. Ci ruas (Singamerta) 35 30 - 40 22 BN 15. Kram at Watu 18 15 - 21 12 BN 16. Pam arayan 73 62 - 84 60 BN 17. Kasemen 13 11 - 15 10 BN 18. Carenang 28 24 32 15 BN 19. Padari ncang 51 43 59 45 BN

IV. PANDEGLANG 20. Pandegl ang 232 197 - 267 200 N

21. Labuan 70 60 - 81 65 N 22. Menes 91 77 - 105 100 N 23. Ci baliung 43 37 - 49 31 BN 24. Munjul 66 56 - 76 46 BN 25. Ci keusik 71 60 - 82 52 BN 26. Banjarsari (Bd. Ci lemer) 28 24 32 24 N V. L E B A K 27. Rangkasbitung 133 113 - 153 142 N

28. Ci panas (B anjar Iri gas i) 93 79 - 107 100 N

29. Bayah 138 117 - 159 95 BN

30. Leuwidamar 85 72 - 98 75 N

31. Mal ingpi ng (Bd. Ci langkahan) 108 92 - 124 82 BN

32. Ci beber 43 37 - 49 30 BN

RR SIF AT

WILAYAH STASIUN PENGAMAT AN X

(mm ) N

PRAKIRAAN HUJAN

WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA

BULAN : SEPTEMBER 2009

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm) N : Normal curah hujan (antara 0. 85 X – 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm)

(19)

Lampiran 3. Peta Sebaran Pos Huj an untuk Evaluasi Bulanan

Gambar

Gambar 1. Peta Normal Curah Hujan             Bulan Juli Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Gambar  4.  Peta  Evaluasi  Curah  Hujan Bulan Juli  2009  Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Tabel  1.  Curah  Hujan  Maksimum  Stasiun  Klimat ologi  Pondok Betung bulan Juli 2009 (mm)
Gambar  6.  Suhu  Udara  Rata-rata  pada  Area  Pondok
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peneilitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.. Copyright ©2018 Ilmu Keolahragaan, Universitas PGRI Madiun. Variabel penelitian dalam penelitian ini

1) Penerapan algoritma Affine cipher dan Vigeere cipher pada aplikasi secret messages ini belum sempurna, ada beberapa karakter yang tidak bisa di dekripsi kembali

Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kepedulian, dan keterampilan masyarakat tentang pemilihan obat secara tepat dan rasional dalam melakukan swamedikasi melalui

Kembangkan aplikasi menjadi lebih lengkap, yaitu dengan menambahkan image bangun yang secara otomatis akan muncul, beserta data yang diinputkan saat

Berdasarkan permasalahan tersebut, pada penelitian tugas akhir kali ini, peneliti akan membuat aplikasi pengiriman pesan dengan menggunakan algoritma AES dengan panjang

NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENULISAN VISI PEMBANGUNAN INDONESIA TAHUN 2045... Membentuk Tim Koordinasi

1. Menghasilkan sistem steganografi dengan metode Discrete Haar Wavelet Transformation dan kriptografi dengan metode Vigenere Cipher untuk menjaga keamanan

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah yang diangkat pada tugas akhir ini adalah bagaimana membuat Aplikasi Pengiriman Teks via Email yang Aman