• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI SUMBA BARAT DAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI SUMBA BARAT DAYA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI SUMBA BARAT DAYA

PERATURAN BUPATI SUMBA BARAT DAYA NOMOR : 1.a TAHUN 2009

TENTANG

PENETAPAN STANDARISASI PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA BARAT DAYA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat dibidang pendidikan, agama, kesehatan, keamanan dan ketertiban, partai politik, kepala daerah lainnya, lembaga masyarakat, maka Pemerintah dituntut untuk memberikan pelayanan optimal seimbang dan merata kepada masyarakat melalui bantuan keuangan yang bersifat stimulan ;

b. bahwa setelah memperhatikan permintaan dan permohonan masyarakat, baik perorangan, maupun kelompok, organisasi dan lembaga yang ditujukan kepada Bupati Sumba Barat Daya cenderung meningkat dari bulan ke bulan ;

c. bahwa sehubungan dengan itu perlu ditetapkan prosedur dan standarisasi dana pemberian bantuan dimaksud sesuai dengan alokasi dana yang tersedia pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sumba Barat Daya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851 ); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 ); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang - Undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ) ;

(2)

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 ) ;

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomorr 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ) ; 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ) ; 8. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan

Kabupaten Sumba Barat Daya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4692 ) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya Nomor 1 Tahun

2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun Anggaran 2009 ( Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 1 ) ;

11. Peraturan Bupati Sumba Barat Daya Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun Anggaran 2009.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENETAPAN STANDARISASI PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2009.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

a. Prosedur adalah suatu langkah yang ditempuh dalam penetapan pemberian bantuan kepada masyarakat ;

b. Standarisasi adalah sesuatu hal yang bersifat permanen / baku atau standar ;

(3)

mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah ;

d. Orang / perorangan adalah mereka yang secara pribadi mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah ;

e. Kelompok / organisasi adalah kumpulan orang yang terhimpun dalam satu wadah yang bekerja secara bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu ;

f. Lembaga adalah suatu institusi atau badan resmi yang secara fungsi mengemban tugas tertentu ;

g. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah Dinas Daerah yang mengelola bantuan keuangan selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah .

BAB II

KETENTUAN KHUSUS Pasal 2

Bantuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 BAB I huruf c, sesuai sifat dan tujuan adalah sebagai berikut :

1. Bentuk bantuan berupa uang 2. Sifat bantuan adalah :

a. Bantuan yang bersifat tidak tetap / sementara

b. Bupati Sumba Barat Daya selaku pemegang otorisasi apabila dalam keadaan tertentu berkewenangan untuk menetapkan pengeluaran sejumlah anggaran diluar ketentuan prosedur dan standarisasi ini ;

c. Jumlah bantuan yang bersifat kebijakan dan atau perintah hanya berada pada Bupati Sumba Barat Daya selaku pemegang otorisasi .

3. Tujuan bantuan adalah :

a. Peningkatan pelayanan masyarakat di Sumba Barat Daya dalam rangka pembinaan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui lembaga Gereja dan kegiatan – kegiatan keagamaan lainnya ;

b. Peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan masyarakat ; c. Peningkatan ketertiban dan keamanan masyarakat ;

d. Peningkatan pemberian bantuan kepada Kecamatan dan Desa serta Kelurahan dan Lembaga kemasyarakatan lainnya ;

e. Membantu Partai Politik dalam mengelola organisasi kepartaian. BAB III

KLASIFIKASI BANTUAN MASYARAKAT PERORANGAN, KELOMPOK, ORGANISASI DAN LEMBAGA

Pasal 3

Pemberi bantuan kepada orang – perorangan, kelompok dan lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf d, huruf e dan huruf f adalah mereka yang mengajukan permohonan bantuan dengan klasifikasi sebagai berikut :

a. Orang-perorangan :

1. Anak / orang yang mengalami musibah ;

2. Anak / orang yang terlantar dan penyandang cacat ; 3. Pengeliling ;

4. Anak / orang yang berprestasi ;

5. Mahasiswa yang sementara studi menyelesaikan Tugas Akhir, baik diploma, S1, dan S2 di Falkultas kedokteran dan MIPA ;

6. Peneliti.

b. Kelompok / organisasi adalah:

1. Organisasi keagamaan ( Katolik, Protestan, Islam, Hindu, Budha ) ; 2. Organisasi pemuda, pelajar dan mahasiswa ;

3. Organisasi sosial ( Yayasan / LSM, karang taruna ) ;

4. Organisasi pengguyuban ( ikatan keluarga, kelompok etnis ) ; 5. Organisasi profesi ;

(4)

7. Organisasi Perempuan ; 8. Organisasi Olahraga ; c. Lembaga :

1. Lembaga keagamaan ( Katolik, Protestan, Islam, Hindu, Budha ) ;

2. Lembaga pendidikan formal negeri maupun swasta dari TKK sampai dengan akademi dan perguruan tinggi.

BAB IV

MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN Pasal 4

Mekanisme pemberian bantuan tersebut di atas dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Permintaan / permohonan bantuan ditujukan kepada Bupati Sumba Barat Daya selambat – lambatnya 1 ( satu ) bulan sebelum kegiatan dimulai ;

2. Permohonan bantuan tersebut diteliti dan dikoordinasikan oleh pimpinan atas kemungkinan tersedianya dana ;

3. Realisasi pelayanan bantuan dapat dilaksanakan setelah mendapat disposisi atau petunjuk dari Bupati ;

4. Setiap permohonan bantuan harus diajukan dalam bentuk proposal yang dilampirkan anggaran dasar, anggaran rumah tangga untuk organisasi kemasyarakatan, kepemudaan ;

5. Status alamat kegiatan dan kedudukan organisasi harus jelas ;

6. Semua pihak yang telah terima bantuan wajib melaporkan dan mempertanggung jawabkan penerimaan bantuan kepada Bupati Sumba Barat Daya setelah 1 ( satu ) bulan bantuan tersebut dimanfaatkan ;

7. Organisasi, kelompok/lembaga yang tidak menyampaikan laporan pertanggung jawaban, maka permohonan bantuan pada tahun-tahun berikutnya tidak dapat dibantu / dilayani ;

8. Bagi organisasi/Lembaga yag telah ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini, mekanisme penyaluran bantuan dapat dilakukan berulang kali berdasarkan pada kebutuhan pelaksanaan program dan kegiatan organisasi/lembaga dengan mempertanggung jawabkan bantuan yang telah diterima.

BAB V

STANDARISASI BANTUAN Pasal 5

(1). Standarisasi bantuan sebagaimana dimaksud Pasal 1 huruf b BAB I dan Pasal 2 BAB II keputusan ini adalah bantuan yang diberikan dengan tetap memperhatikan manfaat bantuan ;

(2). Bantuan yang bersifat khusus telah diprogramkan dalam APBD Kabupaten Sumba Barat Daya ;

(3). Bantuan yang bersifat sementara yaitu bantuan yang diberikan sewaktu – waktu dengan memperhatikan kegiatan, permasalahan dan anggaran yang tersedia dalam tahun anggaran berjalan ;

(4). Bantuan yang bersifat kebijakan yaitu bantuan yang diberikan berdasarkan perintah Bupati Sumba Barat Daya untuk suatu kegiatan yang prinsip dan prioritas ;

(5). Pelaksanaan pemberian bantuan yang bersifat khusus sementara maupun perintah Bupati Sumba Barat Daya harus memperhatikan :

a. Aspek keuangan Daerah yang ditetapkan dalam APBD pada tahun anggaran berjalan ;

b. Aspek prosentase jumlah penduduk menurut keyakinan ; c. Aspek kontribusi terhadap pelaksanaan pembangunan ;

(5)

Pasal 6

Alokasi dana bantuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 7

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya

Ditetapkan di Tambolaka Pada tanggal 16 Februari 2009 BUPATI SUMBA BARAT DAYA,

KORNELIUS KODI METE Diundangkan di Tambolaka

pada tanggal 17 Februari 2009 SEKRETARIS DAERAH,

A. UMBU ZAZA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2009 NOMOR

Referensi

Dokumen terkait

dari diri mereka sendiri agar Allah mengampuni orang-orang yang beriman; bahkan para Malaikat Ar-Rahman tidak berani untuk meminta pengampunan dari Allah, kecuali bagi orang-orang

Catatan: Jika peserta kurang dari 5 orang di dalam 1 kelompok umur dan 1 kelompok gender, maka akan digabung dengan kelompok umur di atasnya/di bawahnya, lalu menggunakan

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh vortex generator terhadap peningkatan pressure drop

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERA'I'URAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINCKAT II WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI RUMAH

bahwa sehubungan dengan adanya penambahan alokasi dana desa dan beban kerja kepala desa maka perlu merubah Peraturan Bupati Simeulue Nomor 11 Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi kelompok mitra antara lain Anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Kimia (MGMP) masih mengalami kesulitan dalam: a)

Di tahun 2010 ini penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi belum memenuhi target, hanya penerimaan PBB dan BPHTB dan pajak lainnya yang melebihi target

Alasan tidak pernah menyatakan ketidakpuasan terhadap pemerintah desa (q5b8) File: SEC_Q5B Overview Type: Discrete Format: numeric Width: 1 Decimals: 0 Range: 1-8 Valid cases: