• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Sensus Pajak Nasional merupakan salah satu program penggalian potensi perpajakan guna pengamanan penerimaan Negara dan pencapaian target penerimaan perpajakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sensus Pajak Nasional merupakan upaya dari DJP untuk kegiatan pengumpulan data mengenai kewajiban perpajakan dalam rangka memperluas basis pajak dengan mendatangi subjek pajak (orang pribadi atau badan) di seluruh wilayah Indonesia, agar masyarakat yang mempunyai harta benda yang belum dilaporkan pajaknya agar dilaporkan pajaknya dan juga masyarakat yang blm mempunyai NPWP bisa segera membuat atau secara langsung mengisi formulir yang ada pada petugas sensus pajak tersebut.

Sensus Pajak Nasional telah dimulai 30 September 2011 dan untuk tahun 2011 akan berakhir 31 Desember 2011. Selanjutnya akan direvisi dan dilanjutkan di tahun 2012. Direktorat Jendral Pajak dan Kementrian Keuangan telah mematok target 12 juta wajib pajak baru yang bisa diraih melalui program Sensus Pajak Nasional ini. Namun target realisasi Sensus Pajak Nasional 2011 ditargetkan sebanyak 985.000 wajib pajak namun ternyata baru realisasi 40% hingga akhir Oktober 2011.

Program Sensus Pajak Nasional tahun 2012 mulai dilaksanakan pada bulan Mei 2012. Direktorat Jendral Pajak hingga 31 Juli 2012 mencatat jumlah wajib pajak baru yaitu berjumlah 1,08 juta wajib pajak. Penambahan tersebut terdiri dri penambahan wajib pajak orang pribadi sebanyak 932.713 orang dan 148.572 wajib pajak badan. Dengan

(2)

penambahan ini, maka jumlah wajib pajak di Indonesia sebanyak 22,89 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 20,814 juta diantaranya merupakan wajib pajak orang pribadi dan jumlah wajib pajak badan berjumlah 2,07 juta.

Dirjen Pajak Fuad Rahmany berencana untuk memperpanjang program sensus Pajak hingga tahun 2013, selain itu sektor yang akan di sensus diperluas hingga ke sektor manufacturing dan pertambangan.

Dengan kegiatan ini diharapkan semua orang atau badan usaha yang belum melaksanakan kewajiban membayar pajak, dapat melaksanakannya sesuai ketentuan perpajakan. Alasan utama dari program ini adalah karena masih banyaknya wajib pajak baik badan maupun orang pribadi yang belum memenuhi kewajiban pajaknya.

Hal-hal yang dilakukan oleh KPP Pratama Ciawi dalam rangka melaksanakan Sensus Pajak Nasional adalah dengan dibentuknya tim SPN, mendatangi tempat-tempat yang terdapat potensi perpajakan seperti toko-toko, atau tempat usaha tetapi belum mempunyai NPWP. Penunjang publikasi dan sosialisasi dalam Sensus Pajak Nasional seperti brosur tandem, kaos, tempat handphone, pewangi mobil, souvenir lain yang menampilkan SPN, seminar dan workshop.

(3)

TABEL 4.1

Jumlah Wajib Pajak terdartar di KPP Pratama Ciawi

Tahun 2010-2012

Tahun Jumlah Wajib Pajak Awal Tahun Jumlah Wajib Pajak Akhir Tahun Pertambahan Persentase Kenaikan / Penurunan 2010 86240 88731 2491 2.89% 2011 88731 108330 19599 22.09% 2012 108330 127274 18944 17.49%

Sumber : Data Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi

Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa pertambahan jumlah wajib pajak dari awal tahun 2010 sampai di akhir tahun 2010. Tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 2.89 % atau 2491 wajib pajak, tidak begitu banyak pertambahannya dikarenakan sensus pajak nasional belum dilaksanakan, sensus pajak nasional dilaksanakan di triwulan ke IV tahun 2011. Dari tahun 2011 dan 2012 selalu ada pertambahan jumlah wajib pajaknya walaupun tidak begitu banyak tetapi selalu bertambah setiap tahunnya. Tahun 2011 mengalami kenaikan kembali sebesar 22.09 % atau 19599 wajib pajak. Terjadi penurunan jumlah wajib pajak di tahun 2012 dari tahun sebelumnya yaitu 17.49% atau 18944 wajib pajak.

Kenaikan jumlah wajib pajak terdaftar dari tahun 2010 sampai tahun 2012 membuktikan bahwa masyarakat khususnya pengusaha sudah menyadari kewajibannya dalam mendaftarkan diri sebagai Pengusaha Kena Pajak dibuktikan dengan bertambahnya Wajib Pajak terdaftar setiap tahunnya.

(4)

TABEL 4.2

Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan KPP Pratama Ciawi

Tahun 2010

(dalam rupiah)

Jenis pajak Target Realisasi

Persentase Kenaikan atau Penurunan (%) PPh Non Migas 107,286,401,250 76,522,579,646 (-) 28.67 PPh Migas - - - PPN dan PPnBM 82,361,374,400 71,168,142,254 (-) 13.59 PBB dan BPHTB 51,086,141,823 52,320,915,427 (+) 2.42 Pajak Lainnya 10,639,155 16,317,375 (+) 53.37 SPM/DTP/Offline - 22,074,341,575 - Total 240,744,556,628 222,102,296,277 (-) 7.74

Sumber : Data Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi

SPM = Surat Perintah Membayar

DTP = Ditanggung Pemerintah/ Offline

Offline = yang g diakui pembayarannya

Tabel 4.2 menunjukkan target dan realisasi penerimaan pajak penghasilan tahun 2010. Di tahun 2010 ini penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi belum memenuhi target, hanya penerimaan PBB dan BPHTB dan pajak lainnya yang melebihi target penerimaan. Total persentase penerimaan pajak penghasilan tahun 2010

(5)

adalah Rp. 222,102,296,277 atau penurunan 7.74% dengan target awal sebesar Rp. 240,744,556,628.

Rincian penerimaan pajak penghasilan Kantor Pelayanan Pajak Ciawi adalah sebagai berikut PPh Non Migas dengan realisasi Rp. 76,522,579,646 atau penurunan 28.67% dari target yaitu sebesar Rp. 107,286,401,250. PPN dan PPnBM dengan dengan realisasi Rp. 71,168,142,254 atau penurunan 13.59 % belum sesuai dengan target Rp. 82,361,374,400. PBB dan BPHTB dengan realisasi Rp. 52,320,915,427 atau kenaikan 2.42% sudah sesuai dengan target yaitu sebesar Rp. 51,086,141,823. Sedangkan Pajak Lainnya dengan realisasi Rp. 16,317,375 atau kenaikan 53,37 % sesuai dengan pencapaian target sebesar Rp. 10,639,155.

Pajak lainnya disini meliputi :

1. Bea materai

2. Penjualan Benda Materai

3. Pajak tidak langsung lainnya

4. Bunga penagihan PPh (Pajak Penghasilan)

5. Bunga penagihan PPN (Pajak Pertambahan Nilai)

6. Bunga penagihan PPnBM ( Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah)

(6)

TABEL 4.3

Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan KPP Pratama Ciawi

Tahun 2011

(dalam rupiah)

Jenis pajak Target Realisasi

Persentase Kenaikan atau Penurunan (%) PPh Non Migas 119,591,387,800 106,092,204,710 (-) 11.29 PPh Migas - - - PPN dan PPnBM 90,168,232,560 88,658,615,684 (-) 1.67 PBB dan BPHTB 51,776,563,464 52,710,647,453 (+) 1.80 Pajak Lainnya 57,740,175 60,000,000 (+) 3.91 SPM/DTP/Offline - 39,919,000,000 - Total 261,593,923,999 287,440,467,847 (+) 9.88

Sumber : Data Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi

SPM = Surat Perintah Membayar

DTP = Ditanggung Pemerintah/ Offline

Offline = yang tidak diakui pembayarannya

Tabel 4.3 menunjukkan target dan realisasi penerimaan Pajak Penghasilan tahun 2011. PPh Non Migas dengan realisasi sebesar Rp. 106,092,204,710 atau penurunan 11.29 % belum sesuai target sebesar Rp. 119,591,387,800. Begitu juga dengan PPN dan PPnBM dengan realisasi sebesar Rp. 88,658,615,684 atau penurunan 1.67 % belum sesuai target sebesar Rp. 90,168,232,560. Tetapi penerimaan PBB dan BPHTB dengan realisasi

(7)

Rp. 52,710,647,453 atau kenaikan 1.80% telah sesuai dengan target yaitu sebesar Rp. 51,776,563,464. Begitu juga dengan penerimaan pajak lainnya dengan realisasi sebesar Rp. 60,000,000 atau kenaikan 3.91% sudah sesuai dengan target yaitu 57,740,175.

Dengan demikian total penerimaan pajak penghasilan tahun 2011 sebesar Rp.287,440,467,847 atau kenaikan 9.88% sudah sesuai dengan target yaitu sebesar Rp. 261,593,923,999.

TABEL 4.4

Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan KPP Pratama Ciawi

Tahun 2012

(dalam rupiah)

Jenis pajak Target Realisasi

Persentase Kenaikan atau Penurunan (%) PPh Non Migas 133,158,811,150 153,159,447,807 (+) 15.02 PPh Migas - - PPN dan PPnBM 118,809,292,034 153,744,693,789 (+) 29.40 PBB dan BPHTB 20,642,137,569 20,656,282,072 (+) 0.06 Pajak Lainnya 63,448,185 32,895,000 (-) 48.15 SPM/DTP/Offline - - Total 272,673,688,938 327,593,318,668 (+) 20.14

(8)

SPM = Surat Perintah Membayar

DTP = Ditanggung Pemerintah/ Offline

Offline = yang tidak diakui pembayarannya

Dapat dilihat pada tabel 4.3 realisasi penerimaan Pajak untuk PPh non Migas sudah mencapai target bahkan melebihi yang ditargetkan yaitu sebesar Rp. 153,159,447,807 atau kenaikan 15.02 % dari target sebesar Rp. 133,158,811,150. PPN dan PPnBM juga sudah melebihi target yaitu Rp.153,744,693,789 atau kenaikan 29.40 % dengan target awal Rp.118,809,292,032. PBB dan BPHTB dengan realisasi Rp. 20,656,282,072 atau kenaikan 0.06% sudah sesuai dengan target sebesar Rp. 20,642,137,569. Sedangkan pajak lainnya dengan realisasi sebesar Rp. 32,895,000 mengalami penurunan 48.15 % dari target Rp. 63,448,185.

Total jumlah penerimaan pajak di tahun 2012 dengan realisasi Rp. 327,593,318,668 atau kenaikan 20.14 % sudah melebihi target sebesar Rp. 272,673,688,938.

Walaupun Sensus Pajak Nasional (SPN) dilaksanakan ditriwulan IV tahun 2011, pencapaian target ditahun 2012 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 dikarenakan pelaporan Sensus Pajak Nasional dihitung ditahun berikutnya karena adanya beberapa tahapan-tahapan dalam proses pengolahan data sehingga laporan penerimaannya masuk ditahun berikutnya yaitu tahun 2012.

Penerimaan PBB dan BPHTB dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 mengalami penurunan dikarenakan mulai awal tahun 2012 penerimaan PBB dan BPHTB dipindahkan ke pemerintahan kota di masing-masing wilayah.

(9)

Hambatan dalam upaya peningkatan penerimaan pajak melalui Sensus Pajak Nasional pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi adalah sebagai berikut :

1. Wajib Pajak Menolak Menigisi Formulir Sensus Pajak Nasional

Masih ada sedikitnya Wajib Pajak menolak dalam pengisian formulir Sensus Pajak Nasional. Mungkin Wajib Pajak belum paham atau memang tidak mau mengisi dikarenakan ketakutan dalam hal pembayaran pajaknya dikorup oleh pegawai pajak yang sekarang ini marak dibicarakan.

2. Penghindaran Diri Wajib Pajak.

Yang dimaksud penghindaran diri Wajib Pajak misalnya WP meninggalkan lokasi Sensus pada saat petugas Sensus Pajak Nasional mendatanginya, atau Wajib Pajak Tidak Mau mengisi surat Formulir Sensus Pajak Nasional.

3. Wajib Pajak Tidak Memberikan Data Sebenarnya.

Wajib Pajak tidak memberikan data-datanya dengan jujur, misalnya dalam hal pelaporan wp tersebut yang harusnya Rp. 20.000.000 dia berkata jadi Rp. 10.000.000 padahal pegawai pajak punya data statistik Wajib Pajak tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Pada rumusan Mello (2011) tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam konteks perusahaan, titik berat seseorang menilai keadilan adalah dengan membanding hasil (outcomes) yang

Kemajuan disiplin ilmu yang berarti bahwa peneliti membutuhkan lebih banyak pengetahuan untuk membuat kemajuan yang signifikan, permintaan seringkali hanya bisa

PENERAPAN TEKNOLOGI BIOFLOK PADA KEGIATAN BUDIDAYA UDANG VANAME : TINJAUAN ASPEK. EKONOMI

The Antarctic Ice margins between Larsemann Hills and Amery Ice shelf is a potential region for ice loss as there are a number of glaciers in this area. During 33rd ISEA, an

DQE reports are circulated to various mission teams as feedback on daily basis. However, it is required to systematically archive the quality information during various phases

PROGRAM STUDI PENDIPROFESI GURUDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIKC. UNIVERSITAS NEGERI

User profiles and people search are not available in Microsoft Search Server 2008, and the Business Data Catalog feature of SharePoint Server is only available with the

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan mempergunakan SPSS diperoleh bahwa variabel pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja