• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERINGATAN DINI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN KARAWANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERINGATAN DINI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN KARAWANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PERINGATAN DINI PENANGGULANGAN HAMA DAN

PENYAKIT TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN

KARAWANG

Herry Wiriawan, Wawiko Supeno,

Harisno, dan Bens Pardamean

Laporan Teknis

Jakarta, 18/04/2012

Menyetujui :

Pembimbing 1 :

Pembimbing 2:

Dr. Harisno, Ir., MM. Bens Pardamean, B.Sc., M.Sc., Ph.D

Tanggal : 18-04-2012

Tanggal : 18-04-2012

(2)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PERINGATAN DINI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT

TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN KARAWANG

Herry

Wiriawan

Wawiko

Supeno

herry.wiriawan@gmail.com

wawiko@gmail.com

ABSTRAK

Aplikasi SIG dibuat dengan tujuan dapat mengidentifikasi luas lahan dan intensitas serangan hama dan penyakit tanaman padi untuk musim mendatang. Proses pembuatan Aplikasi dilakukan dengan mempelajari dari sistem aplikasi yang sudah ada, kemudian dilanjutkan dengan perancangan aplikasi sampai implementasi dari aplikasi tersebut. Dalam proses pembuatan aplikasi digunakan formula untuk mengetahui luas serang dan intensitas serangan hama dan penyakit pada musim mendatang. Dari hasil proses peramalan tersebut akan menghasilkan nilai yang dapat dikategorikan menjadi beberapa tingkatan status yang digunakan sebagai indikator peringatan dini. Dengan aplikasi yang ada, petani dapat mengetahui musim tanam padi yang aman dari serangan hama dan penyakit tersebut.(HW-WS).

Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Peramalan, Peringatan Dini

PENDAHULUAN

Pangan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Seiring dengan perkembangan penduduk maka konsumsi pangan akan meningkat. Peningkatan pangan terutama produksi beras merupakan salah satu aset yang cukup berharga dalam mensejahterakan masyarakat, perubahan produksi beras disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, kondisi musim dan faktor internal tanaman padi, yaitu hama dan penyakit. Kondisi musim yang tidak menentu dapat menjadi salah satu faktor penyebab kemunduran produksi beras,sehingga terjadi gagal panen. Selain itu serangan hama dan penyakit tanaman padi juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya gagal panen sehingga jika kondisi ini tidak ditanggulangi maka dalam jangka kurun waktu tertentu dapat menyebabkan masalah krisis pangan yang cukup serius. Dalam perkembangan teknologi sekarang ini, peran informasi sangat penting. Dengan membuat sistem yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi luas lahan, hama dan penyakit tanaman padi, maka masyarakat dan pemerintah dapat mengetahui pola serangan hama dan penyakit tanaman padi sehingga penyerangannya dapat dihindari dan diprediksi sehingga produksi beras akan meningkat dan membantu mensejahterakan masyarakat. Bagaimana meramal luas serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi di Kabupaten Karawang? dan Apakah Sistem Informasi Geografis dapat menjadi peringatan dini terhadap serangan hama dan penyakit tanaman padi di Kabupaten Karawang?. Dengan proyek ini, bertujuan membuat Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi dengan melakukan peramalan terkait dengan perumusan yang sudah valid. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai tindakan preventif yang dapat mempengaruhi hasil panen dan produktivitas dari tanaman padi di daerah kabupaten Karawang. Adapun manfaat dari proyek ini untuk mengetahui pola penyebaran hama dan penyakit tanaman padi dan dapat memprediksi munculnya serangan kembali hama dan penyakit tanaman padi di kabupaten Karawang.

(3)

METODE PENELITIAN

1. SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

Berikut ini adalah tahapan SDLC (System Development Life Cycle) dari perancangan aplikasi yang dibuat seperti yang terlihat pada Gambar 1, yaitu:

1. Requirements analysis and definition

Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT) sebagai Balai peramalan di bawah koordinasi Kementrian Pertanian Indonesia memiliki tanggung jawab salah satunya adalah proses peramalan serangan hama dan penyakit tanaman padi seluruh Indonesia, hasil ramalan akan berguna dalam pengambilan keputusan.Parameternya berdasarkan serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi. Wilayah yang akan diamati adalah kabupaten karawang, sebagai produsen padi yang besar di Indonesia. BBPOPT memerlukan aplikasi Sistem Informasi Geografis yang berbasis web untuk dapat mengetahui serangan hama dan penyakit tanaman padi di kabupaten karawang, BBPOPT dapat mengetahui serangan hama dan penyakit tanaman padi yaitu dengan cara meramal luas serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi, berdasarkan rumus peramalan yang digunakan di BBPOPT. Hasil dari peramalan tersebut akan menjadi peringatan dini dalam pertanian, Serangan hama dan penyakit tanaman padi akan dideteksi lebih awal melalui proses peramalannya. Sebelum menggunakan aplikasi berbasis web, BBPOPT menggunakan aplikasi berbasis desktop, aplikasi desktop memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya adalah mudah dalam instalasi, instalasi dilakukan di setiap komputer PC yang akan melakukan peramalan berikut hasilnya. Sedangkan kekurangannya adalah kesulitan dalam perawatan atau maintenance system. Selain itu kekurangannya adalah kurang praktis. Jika user ingin menggunakan aplikasi desktop maka harus menginstall dahulu aplikasi tersebut, sehingga aplikasi tersebut terlihat sulit dalam penggunaannya (not user friendly). Sedangkan keinginan daari BPPOPT adalah dengan adanya aplikasi maka dapat dengan mudah dalam penggunaannya.

Keunggulan aplikasi berbasis web adalah praktis dalam penggunaannya, hanya terhubung dengan jaringan lokal atau internet maka user dapat menggunakannya sewaktu-waktu tanpa instalasi aplikasi pada komputer. Aplikasi berbasis web menggunakan system client-server. Instalasi dan konfigurasi aplikasi dilakukan di server, sedangkan client hanya terhubung dengan server untuk menjalankan aplikasinya. Sistem client-server dijalankan pada jaringan lokal ataupun internet, terhubung antar jaringan. Aplikasi berbasis web dapat dengan mudah digunakan, cukup dengan hanya klik menu yang ditampilkan maka user akan memperoleh informasi yang diinginkan, tampilan yang disajikan cukup mudah dicerna oleh user, bahkan untuk tingkat pemahaman yang kurang akan ilmu komputer.

2. System and software design

Pada proses ini menjelaskan tentang tahapan perancangan system yang akan dibuat, beberapa langkah dalam pembuatan tahap-tahap perancangan system yaitu:

1. Studi Literatur dan Studi Pustaka

Dalam studi literatur, berisi informasi mengenai data tanaman padi, luas lahan yang menjadi lahan tanaman padi, intensitas penyerangan hama terhadap daerah tersebut. Studi pustaka tentang alur sistem yang sudah ada.

2. Analisa Data Yang Didapat

Setelah dilakukan studi literature dan studi pustaka, maka selanjutnya akan dilakukan analisa terhadap luas lahan tanam yang cocok untuk tanaman padi yang kemudian diukur dengan tingkat intensitas serangan hama dan dampak yang ditimbulkan. Hasil analisa tersebut kemudian dimasukan kedalam bentuk tabel data yang mendeskripsikan luas lahan, tingkat intensitas serangan hama, luas serangan hama.

3. Studi Sistem Informasi Geografis (SIG)

Setelah data hasil analisis sudah didapatkan, kemudian dilakukan studi GIS dengan mencari informasi yang berkaitan dengan penggunaan GIS di beberapa bidang, penelitan dan pengembangan yang telah dilakukan.

4. Penentuan Wilayah

Menentukan wilayah lahan tanaman berupa warna yang menggambarkan kondisi dari lahan tersebut. 5. Pembuatan Layer Peta

(4)

Setelah memahami mengenai mekanisme kerja GIS, kemudian akan dilakukan pembuatan layer-layer peta yang mendeskripsikan simbol dari luas perluasan lahan sawah, tingkat intensitas serangan hama pada tanaman padi. Setelah layer peta dibentuk kemudian dilakukan integrasi terhadap mapserver guna menampilkan data yang secara visual.

6. Pemindahan data kedalam PostgreSQL

Tahap ini akan memindahkan data yang terdapat pada file .shp ke PostgreSQL yang digunakan untuk keperluan merubah data nantinya.

7. Pembuatan Web SIG menggunakan MapServer

Setelah memindahkan data ke PostgreSQL, selanjutnya membuat WebGIS dengan menggunakan

mapserver yang memakai framework sebagai landasan pembuatan peta GIS. Kemudian

menggunakan PHP sebagai pemrograman Web untuk menghubungkan web dengan GIS sehingga peta dapat ditampilkan pada halaman web.

8. Dokumentasi

Pada tahap ini penulis akan mendokumentasikan aplikasi SIG yang telah dibuatnya secara terperinci.

3. Implementation and unit testing

Pada tahap ini rancanganan sistem aplikasi yang dibuat akan memerlukan aplikasi pendukung, yaitu

webserver, database maupun framework, berikut adalah aplikasi pendukung tersebut, yaitu:

a) Aplikasi pendukung : Mapserver dan Pmapper

b) Database server : PostgreSQL beserta plugin PostGIS

4. Integration and system testing

Setelah aplikasi sudah implementasi, maka selanjutnyaadalah bertemu dengan user, aplikasi baru ini memerlukan follow up dari user pengguna di BBPOPT, aplikasi harus sesuai dengan user, jika aplikasi masih belum berjalan dengan baik atau masih terjadi error, maka perlu adanya perbaikan sistem. Perbaikan sistem ini tidak seluruhnya diganti atau diperbaiki, melainkan hanya sebahagian saja dari aplikasi tersebut, hal ini dilakukan karena adanya dokumentasi atau user manual dalam pembuatan rancangan sistem.

5. Operation and maintenance

Pada tahapan ini dilakukan proses pemeliharaan aplikasi.Pemeliharaan dilakukan berjangka waktu, setelah aplikasi sudah implementasi, user akan memberikan feedback tentang aplikasi yang dibuat. Jika masih terdapat kesalahan baik dari sistem maupun user maka aplikasi tersebut akan dilakukan perubahan. Perubahan dilihat berdasarkan tingkat kesalahan atau kerusakan, user hanya memerlukan

update aplikasi ataupun

Requirements definition

System and software design

Implementation and unit testing

Integration and system testing

Operation and maintenance

(5)

2. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian berada di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) kabupaten Karawang Kementerian Pertanian Indonesia. Penelitian dilaksanakan terhitung dari bulan November 2010 sampai dengan Oktober 2011.

3. Sumber Data

Data yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data asli yang berasal dari langsung dari staff BBPOPT melalui proses pengamatan maupun wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan langsung dari BBPOPT melalui dokumen dan laporan tahunan. Data yang diperlukan adalah

• Peta dasar mengenai kabupaten Karawang

• Data-data penyerangan hama sawah di kabupaten Karawang • Data-data penyakit yang menyerang sawah di kabupaten Karawang

4. Teknik Pengumpulan Data • Wawancara (Interview)

Bertanya langsung dengan staff BBPOPT baik dari staff teknis maupun fungsional • Studi Pustaka (Literatur Study)

Penulis memperoleh data dari buku-buku yang berkaitan dengan pertanian maupun SIG untuk penulisan teori maupun wawasan keilmuan penulis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Sistem Aplikasi Yang Sudah Ada

Kebutuhan informasi yang cepat saat ini bukan lagi hal yang sulit diterapkan, tersedianya jejaring internet dapat memungkinkan sebuah file yang dikirim dari tempat yang sangat jauh dapat diterima hanya dalam hitungan menit, bahkan detik. Teknologi ini yang kemudian dimanfaatkan oleh BBPOPT untuk mengembangkan teknologi SMS LPD OPT yang berbasis pada penggunaan SMS dalam mengirimkan data peringatan dini terhadap serangan OPT. Pengembangan teknologi ini diyakini dapat membantu para petugas di lapangan dalam melaporkan keadaan di lapangan yang bersifat emergence kepada pimpinan sehingga pimpinan yang dimaksud dapat mengambil keputusan dan kebijakan penanganannya dengan cepat dan tepat. Dukungan terhadap pemanfaatan teknologi ini perlu ditingkatkan karena akan sulit sekali menekan invasi teknologi keberbagai bidang termasuk bidang perlindungan tanaman, sehingga akan lebih baik kiranya apabila kita sebagai pelaku perlindungan tanaman berjalan seiring dengan perkembangan teknologi demi kepentingan dan kesejahteraan petani. Laporan Peringatan Dini ini berbasis SMS, dimana peringatan dini yang dibuat berasal dari laporan para petani yang ada disawah yang dikirimkan ke sistem melalui SMS. Dari laporan SMS yang masuk ke sistem, program akan melakukan kalkulasi untuk menghitung ada tidaknya potensi yang menyebabkan serangan hama di wilayah tertentu. Apabila terdeteksi akan adanya serangan hama, maka program akan memberikan laporan pada daerah mana saja yang mempunyai kemungkinan terserang kepada pihak POPT-PHP sehingga dapat dilakukan langkah preventif sebagai upaya mitigasi terhadap kerusakan yang lebih lanjut. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) menggunakan aplikasi SMS Gateway untuk mempercepat proses pelaporan pengamat OPT.

2. Analisis Data

Data-data yang dikumpulkan adalah data serangan hama dan penyakit tanaman padi di kabupaten Karawang, hama dan penyakit tanaman padi ini dipilih berdasarkan data yang kami peroleh dari BBPOPT, hama tersebut adalah wereng batang coklat (WBC) sedangkan penyakit adalah penyakit tungro, beberapa kriteria variabel yang diperhitungkan yaitu: luas tanaman dan luas tambah serang pada periode laporan. Data-data tersebut dikumpulkan sejak dari lima tahun terakhir, mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 sebagai data time series, data tersebut kemudian disusun berdasarkan musim hujan dan musim kemarau, dimana

(6)

musim hujan berawal dari bulan Oktober dan berakhir sampai bulan Maret. Sedangkan musim kemarau dari bulan April sampai bulan September. Data yang sudah disusun berdasarkan musim hujan dan kemarau nanti akan dilihat pola penyerangan dari hama WBC dan penyakit tungro berdasarkan perhitungan logaritmik statistika, sehingga dengan melihat pola serangan tersebut maka akan diprediksi serangan selanjutnya. Dalam pencarian data-data tersebut penulis memiliki kendala dalam kelengkapan data, sehingga penulis menggunakan rumus baku nasional berdasarkan musim hujan dan musim kemarau yang sudah tertulis dalam buku panduan pengamatan organisme pengganggu tanaman, berikut rumus penyerangan hama WBC dan penyakit tungro.

2.1. Wereng Batang Coklat (WBC)

Hama OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) ini diamati dengan menggunakan dua macam musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan dalam sebuah lahan sawah di suatu tempat.

Rumus peramalan serangan WBC pada musim kemarau (Pedoman POPT, 2008:38) :

Rumus peramalan serangan WBC pada musim hujan (Pedoman POPT,2008: 38)

Keterangan rumus peramalan serangan WBC pada musim kemarau dan hujan : Y = Ramalan luas serangan yang akan terjadi pada musim yang akan datang. X1 = Luas serangan yang terjadi pada 1 musim yang lalu.

X2 = Luas serangan yang terjadi pada 2 musim yang lalu.

2.2. Penyakit Tungro

Penyakit tungro diamati dengan menggunakan dua macam musim, yaitu musim kemarau dan musim hujandalam sebuah lahan sawah di suatu tempat

(7)

Rumus peramalan serangan Tungro pada musim hujan (Pedoman POPT,2008:49)

Keterangan rumus peramalan serangan tungro pada musim kemarau dan hujan : Y = Ramalan luas serangan yang akan terjadi pada musim yang akan datang. X1 = Luas serangan yang terjadi pada 1 musim yang lalu.

X2 = Luas serangan yang terjadi pada 2 musim yang lalu.

Jika luas serang sudah didapat, maka selanjutnya adalah mendapatkan intensitas yang terdapat di wilayah itu. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung intensitas serangannya, yaitu (Pedoman POPT, 2008) :

Intensitas = (Luas daerah terserang / Luas lahan tanam) x 100%

Jika intensitas sudah diperoleh, maka tahap selanjutnya adalah menentukan ambang batas serangan yang bisa ditoleransi berdasarkan nilai ambang yang terdapat pada pedoman POPT, dimana ambang batas dibagi dalam beberapa kategori kelompok (Ringan, Sedang, Berat, Puso).

Dalam menentukan wilayah yang aman untuk menanam padi, maka tiap lahan sawah di kabupaten karawang akan diberi warna sesuai dengan tingkat intensitas penyerangan hama dan penyakit seperti yang terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Warna wilayah dan batas ambang pengendalian OPT

Nama OPT Warna Status Tingkat

Kerusakan

Batas ambang pengendalian

Wereng Batang Coklat (WBC)

Hijau Tua Ringan 0 - 25%

Kuning Sedang 25 - 50%

Merah Berat 50 - 90%

Hitam Puso > 90%

Tungro Hijau Tua Ringan 0 – 11%

Kuning Sedang 12 - 25%

Merah Berat 26 - 75%

(8)

3. Aplikasi Sistem Informasi Geografis

Aplikasi ini dibuat untuk melakukan peramalan yang akan diproses untuk musim mendatang

seperti yang telah dijelaskan pada sesi pendahuluan. Aplikasi ini bertindak sebagai sistem peringatan

dini yang dapat memberitahukan informasi kepada pengguna apabila luas serangan dari opt sudah

melewati ambang batas yang tertera pada pedoman. Struktur navigasi dari aplikasi yang dibuat akan

terlihat seperti pada Gambar 2. dan untuk mengetahui penjelasan dari masing-masing komponen yang

terdapat didalamnya dapat dilihat pada Tabel 2.

(9)

Tabel 2. Komponen Aplikasi SIG

Nama Komponen Deskripsi

Input Data (Ramalan) Komponen ini berfungsi untuk melakukan proses input data yang akan diramalkan untuk musim mendatang

Lihat Data (Hasil Ramal) Komponen ini berfungsi untuk melihat data ramalan. Hasil dari ramalan ini dapat dicetak melalui media pdf atau pun cetak langsung di browser.

Bantuan Komponen ini berfungsi untuk menampilkan bantuan petunjuk fungsi dari tombol-tombol yang terdapat pada sebelah kanan tampilan peta.

Print Komponen ini berfungsi untuk mencetak tampilan peta secara keseluruhan dalam ukuran piksel tertentu.

Download Komponen ini berfungsi untuk mengunduh tampilan yang tertera pada peta ke media yang ditentukan.

Link Komponen ini berfungsi sebagai penghubung, apabila sewaktu-waktu pengguna ingin mempromosikan alamat web tempat aplikasi ini dipasang.

Komponen dibawah ini bisa dilihat apabila pengguna telah login dan mempunyai tingkat sebagai administrator.

Ubah Data User Berfungsi untuk mengubah data pengguna yang dapat mengakses proses ramalan dalam situs ini.

Ubah Data WBC Berfungsi untuk mengubah/memasukan data luas serangan opt wereng batang coklat (wbc) yang terjadi pada musim tertentu baik berupa data ramalan maupun data lapangan.

Ubah Data Tungro Berfungsi untuk mengubah/memasukan data luas serangan opt tungro yang terjadi pada musim tertentu baik berupa data ramalan maupun data lapangan.

Aplikasi ini menggunakan enam tabel untuk menyimpan data, yaitu tabel admin_kecamatan,

tabel wbc, tabel tmp_wbc, tabel tungro, tabel tmp_tungro, tabel users. Untuk penjelasan kegunaan

masing-masing tabel dapat dilihat pada Tabel 3.

(10)

Tabel 3. Penjelasan Tabel yang digunakan di Aplikasi SIG

Nama Tabel Deskripsi

admin_kecamatan Menampilkan batas-batas kecamatan yang terdapat di kabupaten Karawang.

Wbc Menyimpan data-data mengenai luas serangan dari opt Wereng Batang Coklat (WBC) per musim.

Tmp_wbc Menyimpan data sementara mengenai luas serangan dari opt WBC untuk musim mendatang.

Tungro Menyimpan data-data mengenai luas serangan dari opt Tungro per musim.

Tmp_tungro Menyimpan data sementara mengenai luas serangan dari opt Tungro untuk musim mendatang.

Users Menyimpan data pengguna yang dapat melakukan proses peramalan.

Dari masing-masing tabel yang digunakan mempunyai struktur yang dibuat dengan spesifikasi yang

berbeda sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pembuatan aplikasi ini menghasilkan output yang

ditujukan pada Gambar 3.

Gambar 3. Contoh hasil peringatan dini pada periode Oktober 2011.

Untuk mengetahui lebih jelas persentase serangan dari hama dan penyakit yang menyerang suatu daerah, dapat mengklik pada salah satu kecamatan yang terdapat dalam peta dan akan menghasilkan keluaran output seperti yang terlihat pada Gambar 4.

(11)

Gambar 4. Hasil informasi detail yang ditampilkan

Aplikasi ini juga dapat memberikan rekomendasi sebagai penunjang keputusan kepada pihak yang berkepentingan untuk menentukan tindakan mitigasi pada daerah yang akan terserang hama dan penyakit. Adapun hasil rekomendasi yang akan digunakan seperti yang terlihat pada Tabel 4 dan Tabel 5.

(12)

Proses dari tampilan data ramalan akan dijelaskan pada diagram alur pada Gambar 5. Pada gambar

tersebut akan dijelaskan proses yang terjadi hingga menampilkan peta ke aplikasi SIG.

Gambar 5. Diagram alur proses Aplikasi SIG.

Seperti yang terlihat pada Gambar 5. bahwa pada saat membuka aplikasi web ini pertama kali,

pengguna diberi kebebasan dalam memilih. Apabila pengguna merasa memiliki hak untuk melakukan

proses aplikasi, maka pengguna dapat login dan harus memiliki tingkatan administrator/supervisor

untuk dapat melakukannya. Jika pengguna tidak mempunyai hak akses, maka pengguna dapat langsung

melihat tampilan peta SIG. Hal ini dimaksudkan agar data dapat dikelola dengan baik dengan adanya

pengelolaan dari pihak administrator selaku sebagai pihak pengelola.

Aplikasi yang dibuat ini mempunyai beberapa keuntungan yang dapat dimanfaatkan antara lain, dengan adanya aplikasi web ini, pihak pengguna dalam hal ini pihak atasan dapat mengetahui tempat kejadian yang mempunyai tingkat serangan yang cukup parah selain itu aplikasi ini dapat akses dimana saja karena sifatnya yang mobile, sehingga pihak pengguna cukup membutuhkan koneksi internet dan browser untuk dapat melihat proses peringatan dini. Adapun kekurangan dari aplikasi ini adalah proses peramalan berdasarkan subround

hst (hari setelah tanam) yang sudah ada datanya dan sangat bergantung pada umur tanaman padi (tiga

bulan).

(13)

SIMPULAN

Dengan menggunakan rumus peramalan yang ada, dapat dilakukan peringatan dini terhadap tanaman padi yang terserang berdasarkan luas serangan dan intensitas dari hama dan penyakit tanaman padi tersebut, sehingga petani dapat mengetahui musim tanam padi yang aman dari serangan hama dan penyakit tersebut. Sistem Informasi Geografis kabupaten karawang dapat merepresentasikan ramalan serangan hama dan penyakit tanaman padi berdasarkan luas serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi. Adapun saran ingin disampaikan peramalan serangan hama dan penyakit tanaman dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh data-data yang memadai. Peramalan juga akan baik jika melibatkan faktor iklim dan cuaca sebagai variabel yang ikut berperan dalam memprediksi seranagan hama dan penyakit tanaman

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. (2008). Pedoman Pengamatan dan Pelaporan Perlindungan

Tanaman. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Departemen Pertanian Indonesia.

Gambar

Gambar 1. SDLC metode waterfall
Tabel 1. Warna wilayah dan batas ambang pengendalian OPT
Gambar 2. Struktur navigasi Aplikasi SIG.
Tabel 2. Komponen Aplikasi SIG
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dimana mahasiswa yang mempelajari bahasa kedua (Bahasa Arab) mungkin wajar melakukan kesalahan, ditambah lagi bahwa mereka harus menerjemahkan dari bahasa indonesia kedalam

Yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat selalu berada di kampus fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sahabat- sahabatku ( Dino, Helmi, Ikbal,

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH mengatakan, tujuan kegiatan tersebut agar polisi semakin dekat dengan anak anak, dan tidak lagi menjadi hal menakutkan di mata mereka.

Pada penelitian ini uji hipotesis menggunakan korelasi Kendall Tau dengan hasil yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,006 yang lebih kecil dari 5%

Hasil penelitian pengaruh periode pemuasaan terhadap nilai tingkat konsumsi pakan (TKP), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), rasio konversi pakan (FCR), laju pertumbuhan

Perhitungan kebijakan persediaan usulan menggunakan metode continuous review (s,S) dapat meminimasi biaya total persediaan pada PT XYZ dari Rp234.032.558,47 menjadi

Penelitian ini telah berhasil apabila dalam proses pembelajaran motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai, menggunting, dan menempel (3M) dengan metode demonstrasi dapat

3 Artinya, data tersebut diperoleh dari sumber asli seperti guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dan peserta didik melalui wawancara langsung untuk