• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume 3 No.2 - Desember Irna Saptaningrum, S.S., M.Hum. Nasrullah Aziz, S.S. Paulina E. H Nugrahini,S.Si. Syahruddin Mansyur, M.Hum.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Volume 3 No.2 - Desember Irna Saptaningrum, S.S., M.Hum. Nasrullah Aziz, S.S. Paulina E. H Nugrahini,S.Si. Syahruddin Mansyur, M.Hum."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

T

UMOTOWA

Volume 3 No.2 - Desember 2020

PENGELOLA TUMOTOWA

Penanggung Jawab

: Kepala Balai Arkeologi Sulawesi Utara

Pemimpin Redaksi

: Dr. Irfanuddin Wahid Marzuki, S.S., M.A.

Dewan Redaksi

: Dra. Ipak Fahriani

Irna Saptaningrum, S.S., M.Hum

Nasrullah Aziz, S.S.

Paulina E. H Nugrahini,S.Si.

Syahruddin Mansyur, M.Hum.

Redaksi Pelaksana

: Henki Riko Pratama, S.S.

Vivi Sandra Sari, S.S.

Putra Kamajaya, S.Sn.

Editor Bahasa

: Greis M. Rantung, S.Pd., M.Pd.

Tata Letak dan Desain

: Henki Riko Pratama, S.S.

Putra Kamajaya, S.Sn.

Alamat Redaksi

:

BALAI ARKEOLOGI SULAWESI UTARA

Jalan Pingkan Matindas No.92, Paal Dua, Manado 95128

Telp & Faksimil (0431) 866733

Laman: www.balarsulut.kemdikbud.go.id

Surel: jurnaltumotowa@kemdikbud.go.id

Tumotowa merupakan sarana publikasi dan informasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang

arkeologi dan ilmu terkait.

Tumotowa diterbitkan oleh Balai Arkeologi Sulawesi Utara, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. Jurnal ini menyajikan artikel orisinal, tentang pengetahuan dan informasi

hasil penelitian atau aplikasi hasil penelitian serta pengembangan terkini dalam bidang arkeologi.

Tumotowa terbit dua kali dalam satu tahun (Bulan Juni dan Desember) dan sedang menuju akreditasi

LIPI.

Tumotowa ditujukan untuk ilmu pengetahuan sebagai referensi yang dapat diakses di kalangan peneliti,

(2)

i

Tumotowa Volume 3 No. 2, Desember 2020

DAFTAR ISI

Daftar Isi

i

Kata Pengantar

ii

Abstrak

iv

Abstract

vi

Nanang Saptono, Endang Widyastuti, dan Pandu Radea

Kajian Pendahuluan Temuan Struktur Bata di Sambimaya, Indramayu

The Introduction Study of Brick Structural Found in Sambimaya, Indramayu

66 - 77

Makmur

Tradisi Appanaung: Menjaga Keharmonisan Keluarga dan Kelestarian Makam Kuno

The Appanaung Tradition: Preserving Family Harmony and The Preservation of

Ancient Tombs

78 - 85

Helmi Yanuar Dwi Prasetyo dan Komang Ayu Suwindiatrini

Pemanfaatan Aplikasi Smartphone Android dalam Pengambilan Data Cagar Budaya

The Utilization of The Android Smartphone Applications in Cultural Resources Data

Collection

86 - 95

Zubair Mas’ud

Potensi Budaya Kemaritiman di Wilayah Raja Ampat

The Potential of Maritime Culture in Raja Ampat

96 - 103

Muhamad Alnoza

Kajian Perbandingan Raja Masa Klasik sebagai Actor-Based Model Berdasarkan

Data Epigrafi: Studi Kasus Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa dan Sri Jayabhupati

Jayamanahen)

The Comparative Studies of Classical Kings Era as “Actor-based Model” based on

Epigraphy data: Case Study Dapunta Hyang Sri Jayanasa and Sri Jayabhupati

Jayamanahen

104 - 115

Biodata Penulis

Panduan Penulisan

116 - 117

118

T

UMOTOWA

(3)

ii

Tumotowa Volume 3 No. 2, Desember 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa

Tumotowa Volume 3 No. 2 Desember 2020

dapat terbit tepat waktu.

Tumotowa merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan Balai Arkeologi Sulawesi

Utara. Penerbitan jurnal bertujuan untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian arkeologi di wilayah

kerja Balai Arkeologi Sulawesi Utara maupun informasi ilmiah lainnya tentang ilmu arkeologi untuk

kalangan arkeologi maupun masyarakat umum.

Tumotowa edisi kali ini, terdiri dari 5 artikel yang

bertemakan arkeologi klasik, etnoarkeologi, sistem informasi, dan maritim.

Artikel pertama ditulis oleh Nanang Saptono, Endang Widyastuti, dan Pandu Radea, dengan judul

“Kajian Pendahuluan Temuan Struktur Bata di Sambimaya, Indramayu”. Tulisan ini mengulas tentang

temuan struktur bata di kawasan Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu. Hasil kajian

menggunakan metode perbandingan dengan objek-objek lain menunjukkan bahwa struktur bata di

Sambimaya merupakan bekas bangunan profan yang berasal dari awal masa penyebaran Islam di

Indramayu sekitar abad ke-13 – 14 M.

Artikel kedua ditulis oleh Makmur, dengan judul “Tradisi Appanaung: Menjaga Keharmonisan

Keluarga dan Kelestarian Makam Kuno”. Tulisan ini membahas mengenai proses pelaksanaan dan

dampak yang dihasilkan oleh tradisi appanaung khususnya pada aspek kelestarian budaya materil

(makam kuno). Selain itu tulisan ini juga memberikan gambaran bagaimana fungsi budaya tradisi lisan

di tengah masyarakat.

Artikel ketiga ditulis oleh Helmi Yanuar Dwi Prasetyo dan Komang Ayu Suwindiatrini

membahas mengenai sistem informasi, dengan judul “Pemanfaatan Aplikasi Smartphone Android dalam

Pengambilan Data Cagar Budaya”. Tulisan ini membahas mengenai aplikasi yang tersedia pada ponsel

pintar berbasis Android yang dapat digunakan dalam pengambilan data cagar budaya yang selama ini

dianggap masih memerlukan banyak alat untuk mendapatkannya. Selain itu, artikel ini juga membahas

sejauh mana aplikasi yang disediakan secara gratis pada layanan Play Store di ponsel pintar berbasis

Android mampu mendapatkan data cagar budaya yang akurat.

Artikel keempat ditulis oleh Zubair Mas’ud tentang “Potensi Budaya Kemaritiman di Wilayah

Raja Ampat”. Metode yang digunakan yaitu melakukan survei dan menggali informasi dari masyarakat

setempat mengenai potensi kemaritiman di Raja Ampat. Hasil penelitian ini berupa gambar cadas

berbentuk perahu, perahu tradisional, dermaga dan perkampungan. Berdasarkan temuan tersebut

diketahui bahwa pendukung budaya bermukim di sekitar pesisir pantai sehingga lingkungan perairannya

mencerminkan adanya jejak aktifitas budaya kemaritiman. Pemanfaatan lingkungan menunjang aktifitas

dalam keseharian masyarakat.

Artikel terakhir berjudul “Kajian Perbandingan Raja Masa Klasik Sebagai Actor-Based Model

Berdasarkan Data Epigrafi: Studi Kasus Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa dan Sri Jayabhupati

Jayamanahen” oleh Muhamad Alnoza. Tulisan ini berfokus kepada kajian actor-based model pada

tokoh-tokoh raja masa klasik di Indonesia, yang dalam hal ini mengambil kasus Dapunta Hyang Sri

Jayanasa dan Sri Jayabupati Jayamanahen. Keduanya memiliki strategi yang bertendensi kepada

pemenuhan kebutuhan hidup rakyatnya.

T

UMOTOWA

(4)

iii

Tumotowa Volume 3 No. 2, Desember 2020

Redaksi mengucapkan terima kasih kepada para penulis, semoga jurnal ini bermanfaat untuk

pengembangan ilmu arkeologi serta meningkatkan perhatian masyarakat terhadap hasil penelitian

arkeologi. Kami menyadari bahwa hasil kerja yang kami lakukan masih jauh dari sempurna, untuk itu

kami mohon maaf apabila masih banyak kesalahan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan jurnal kami.

Hormat kami,

(5)

iv

Tumotowa Volume 3 No. 2, Desember 2020

LEMBAR ABSTRAK

Kata kunci yang dicantumkan adalah istilah bebas. Lembar abstrak ini boleh dikopi tanpa ijin dan biaya.

Nanang Saptono, Endang Widyastuti, dan Pandu Radea

Kajian Pendahuluan Temuan Struktur Bata di Sambimaya, Indramayu Tumotowa Desember 2020, Volume 3 No. 2, Hal. 66 - 77

Bata sudah digunakan untuk bangunan sejak lama. Sebaran struktur bata telah ditemukan di kawasan Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu. Berdasarkan temuan itu perlu kajian pendahuluan untuk identifikasi. Permasalahan yang dibahas adalah mengenai jenis bangunan, fungsi, dan kurun waktu. Struktur bata di Sambimaya berada pada beberapa gumuk yang keletakannya berada pada satu garis berorientasi barat daya – timur laut. Teknik pemasangan bata secara ditumpuk tanpa menggunakan lapisan perekat. Melalui metode perbandingan dengan objek-objek lain yang pernah ditemukan disimpulkan bahwa struktur bata di Sambimaya merupakan bekas bangunan profan yang berasal dari awal masa penyebaran Islam di Indramayu sekitar abad ke-13 – 14 M.

Kata kunci: Bata, struktur, orientasi, profan Makmur

Tradisi Appanaung: Menjaga Keharmonisan Keluarga dan Kelestarian Makam Kuno Tumotowa Desember 2020, Volume 3 No. 2, Hal. 78 - 85

Tradisi appanaung merupakan suatu tradisi yang wajib dilakukan oleh masyarakat di Kampung Sikapaya Desa Minasa Upa Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan dan dampak yang dihasilkan oleh tradisi appanaung khususnya pada aspek kelestarian budaya materil (makam kuno). Sehingga dapat memberikan gambaran bagaimana fungsi budaya tradisi lisan di tengah masyarakat. Metode yang digunakan ialah metode etnoarkeologi, merupakan penggabungan metode arkeologi dan antropologi. Data budaya tradisi appanaung menggunakan pengamatan terlibat (observation partisipation) dan wawancara mendalam (indepth intervieuw) terhadap orang-orang yang melaksanakan tradisi appanaung dan masyarakat di Kampung Sikapaya. Sedangkan dalam mendapatkan data budaya material dengan cara mengamati, mencatat, mengambar, dan memotret temuan bangunan makam kuno dengan jarak dekat, sehingga mendapatkan data arkeologi dalam konteks dan lingkungan sekitarnya. Hasil penelitian tentang tradisi

appanaung di Kampung Sikapaya wajib dilakukan oleh setiap orang dan diselenggarakan setelah melangsungkan

pernikahan. Tradisi ini diyakini oleh masyarakat dapat berfungsi sebagi penolak bala bagi rumah tangga yang baru. Harmonisasi rumah tangga yang baru dapat terwujud setelah mendapatkan restu dari leluhur, sehingga puncak tradisi

appanaung diselenggarakan di makam-makam kuno. Dari tradisi appanaung yang kemudian menuntun dan menggerakkan

masyarakat untuk melestarikan makam-makam kuno.

Kata kunci: Tradisi, makam kuno, kesejahteraan masyarakat Helmi Yanuar Dwi Prasetyo dan Komang Ayu Suwindiatrini

Pemanfaatan Aplikasi Smartphone Android dalam Pengambilan Data Cagar Budaya Tumotowa Desember 2020, Volume 3 No. 2, Hal. 86 - 95

Ponsel pintar ialah telepon genggam yang memiliki kemahiran dalam pemakaian dan manfaat setara dengan komputer. Gawai ini dibekali dengan hardware serta jaringan internet sehingga bisa digunakan untuk berbagai keperluan di era serba canggih ini. Saat ini ponsel pintar yang umum digunakan oleh banyak orang ialah dengan Operation System (OS) Android yang bersaing dengan OS Windows Mobile dan iOS. Android sebagai salah satu OS pada ponsel pintar dengan begitu banyak pengguna yang tersebar di penjuru dunia, jadi wajar jika mulai bermunculan berbagai aplikasi berbasis android yang bisa dimanfaatkan untuk pengambilan data Cagar budaya . Sebenarnya seringkali dalam kegiatan pendataan Cagar budaya terkendala alat pendataan seperti GPS, kamera, dan alat ukur lainnya terutama bagi masyarakat umum. Namun dengan fitur-fitur canggih yang tersedia pada ponsel pintar memungkinkan beberapa alat tersebut tergabung dalam sebuah satu gawai saja. Sehingga sangat memudahkan dalam pengambilan data baik yang dilakukan oleh instansi pemerintah maupun masyarakat umum untuk turut serta dalam pendaftaran Cagar budaya. Tulisan ini lebih lanjut memberikan contoh aplikasi yang tersedia pada ponsel pintar berbasis Android yang dapat digunakan dalam pengambilan data Cagar budaya yang selama ini dianggap masih memerlukan banyak alat untuk mendapatkannya. Selain itu juga untuk mengetahui sejauh

T

UMOTOWA

(6)

v

Tumotowa Volume 3 No. 2, Desember 2020

mana aplikasi yang disediakan secara gratis pada layanan Play Store di ponsel pintar berbasis Android mampu mendapatkan data Cagar budaya yang akurat.

Kata kunci: Ponsel pintar, android, aplikasi, pendataan cagar budaya Zubair Mas’ud

Potensi Budaya Kemaritiman di Wilayah Raja Ampat Tumotowa Desember 2020, Volume 3 No. 2, Hal. 96 - 103

Raja Ampat dikenal sebagai kawasan kepulauan yang terletak di daerah Papua Barat dan menempati wilayah kepala burung Papua. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri potensi budaya kemaritiman di wilayah Raja Ampat. Metode penelitian yang digunakan yaitu melakukan survei dan menggali informasi dari masyarakat setempat. Data yang diperoleh selanjutnya dideskripsi dan diinterpretasikan untuk memperoleh gambaran tentang berbagai tinggalan kemaritiman berdasarkan materi budaya dan lingkungannya. Temuan yang diperoleh berupa gambar cadas berbentuk perahu, perahu tradisional, dermaga dan perkampungan. Berdasarkan penelitian, pendukung budaya bermukim di sekitar pesisir pantai sehingga lingkungan perairannya mencerminkan adanya jejak aktifitas budaya kemaritiman. Pemanfaatan lingkungan menunjang aktifitas dalam keseharian masyarakat.

Kata kunci: Budaya, kemaritiman, raja ampat Muhamad Alnoza

Kajian Perbandingan Raja Masa Klasik sebagai Actor-Based Model Berdasarkan Data Epigrafi: Studi Kasus Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa dan Sri Jayabhupati Jayamanahen

Tumotowa Desember 2020, Volume 3 No. 2, Hal. 104 - 115

Kajian actor-based model merupakan salah satu kajian arkeologi lingkungan yang berfokus kepada interaksi satu individu kepada lingkungan dan pengaruhnya dengan suatu kebudayaan. Kajian ini berfokus kepada kajian actor-based model pada tokoh-tokoh raja masa klasik di Indonesia, yang dalam hal ini mengambil kasus Dapunta Hyang Sri Jayanasa dan Sri Jayabupati Jayamanahen. Untuk merekonstruksi bagaimana interaksi dua raja tersebut terhadap lingkungannya, digunakan metode penelitian arkeologi yang berbasis kepada data prasasti. Dari serangkaian penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa Dapunta Hyang Sri Jayanasa lebih berhasil dalam membuat strategi adaptasi dengan lingkungannya, sedangkan Sri Jayabupati kurang berhasil. Dapunta Hyang Sri Jayanasa berfokus kepada strategi adaptasi dalam pembangunan Taman Śrīkṣetra, sedangkan Sri Jayabupati berfokus kepada pelarangan memancing pada sungai di Kabuyutan Sang Hyang Tapak. Keduanya memiliki strategi yang bertendensi kepada pemenuhan kebutuhan hidup rakyatnya.

(7)

vi

Tumotowa Volume 3 No. 2, Desember 2020

ABSTRACT

The mentioned keywords are open terms. This abstract page can be copied without any permit or cost.

Nanang Saptono, Endang Widyastuti, and Pandu Radea

The Introduction Study of Brick Structural Found in Sambimaya, Indramayu Tumotowa December 2020, Volume 3 No. 2, p. 66 - 77

Brick has been used for buildings for a long time. In the area of Sambimaya Village, Juntinyuat District, Indramayu, a brick structure has been found. Based on these findings, a preliminary study is needed for identification. The problem discussed is regarding the type of building, function, and timeframe. The brick structure in Sambimaya is located in several dunes which are located in a southwest-northeastern line. The technique of laying bricks in a stack without using an adhesive layer. Through the method of comparison with other objects that have been found, it was concluded that the brick structure in Sambimaya was a former profane building dating from the early days of the spread of Islam in Indramayu around the 13th - 14th century AD.

Keywords: Brick, structure, orientation, profane Makmur

The Appanaung Tradition: Preserving Family Harmony and The Preservation of Ancient Tombs Tumotowa December 2020, Volume 3 No. 2, p. 78 - 85

The Appanaung tradition is a tradition that must be done by the community in Kampung Sikapaya of Minasa Upa village Bontoa District of Maros District. This research aims to determine the process of implementation and impact that is produced by appanaung tradition, especially in the preservation aspects of the culture of material (ancient tomb). So it can give an idea of how the cultural function of oral tradition in the community. In the achievement of using ethnoarchaeological methods, namely the merging of methods archeology and anthropology. To acquire cultural data the appanaung tradition using observations involved (observation participatory) and in-depth interviews with people who carry out the appanaung tradition and the community in Kampung Sikapaya. Meanwhile, in obtaining material cultural data by observing, noting, capturing, and photographing ancient tomb building findings with proximity, thus obtaining archaeological data in the context and surrounding environment. The results of the study of the appanaung tradition in Kampung Sikapaya must be done by everyone and held after the marriage. This tradition is believed by society to function as a reinforcement for the new household. The harmonization of the new household can be realized after obtaining the blessing from the ancestors so that the peak of the appanaung tradition was held in ancient tombs. From the appanaung tradition that led and mobilized the community to preserve the ancient tombs.

Keywords: Traditions, ancient tombs, community welfare. Helmi Yanuar Dwi Prasetyo dan Komang Ayu Suwindiatrini

The Utilization of The Android Smartphone Applications in Cultural Resources Data Collection Tumotowa December 2020, Volume 3 No. 2, p. 86 - 95

A Smartphone is a gadget that has the ability to resemble a computer. Smartphones are equipped with hardware and internet networks, so they can be used for various purposes in an era of sophistication. The most commonly used smartphones are those based on the Android Operating System (OS), which is also a competitor of Windows Mobile and iOS. As the most OS with the largest users in the world, it is reasonable that many developers aim at Android and develop applications for the collection of Cultural Heritage data. Often, during the Cultural Heritage data collection activities, the field team is constrained by several tools such as GPS, cameras, and measuring instruments, especially for the general public. But with the advanced features available on smartphones, all of that can be done quickly and accurately in one device. This is very helpful for agencies and the public in collecting data or registering Cultural Heritage. Furthermore, this article provides examples of several applications provided by developers on Android-based smartphones, which can be used to collect Cultural Heritage data. In addition, this also aims to find out which applications can support accurate data collection features, and are available for free on Play Store services provided by Android.

Keywords: Smartphone, android, aplication, collecting cultural heritage data

T

UMOTOWA

(8)

vii

Tumotowa Volume 3 No. 2, Desember 2020

Zubair Mas’ud

The Potential of Maritime Culture in Raja Ampat Tumotowa December 2020, Volume 3 No. 2, p. 96 - 103

Raja Ampat is known as an archipelago located in West Papua and occupies the bird's head region of Papua. This study aims to explore the potential of maritime culture in the Raja Ampat region. The research method used was conducting surveys and extracting information from the local community. The data obtained is then described and interpreted to acquire an overview of various maritime relics based on cultural materials and their environment. The findings obtained are in the form of rock images of boats, traditional boats, docks, and villages. Based on research supporting the culture of living around the coast, the water environment reflects traces of maritime cultural activities. The utilization of the environment supports activities in the community's daily life.

Keywords: Culture, maritime, raja ampat Muhamad Alnoza

The Comparative Studies of Classical Kings Era as “Actor-based Model” based on Epigraphy data: Case Study Dapunta Hyang Sri Jayanasa and Sri Jayabhupati Jayamanahen

Tumotowa December 2020, Volume 3 No. 2, p. 104 - 115

The actor-based model study is one of the environmental archaeological studies that focus on the interaction of an individual with the environment and its influence on culture. This study focuses on the study of actor-based models on figures of the kings of the classical period in Indonesia, which in this case takes the cases of Dapunta Hyang Sri Jayanasa and Sri Jayabupati Jayamanahen. To reconstruct how the two kings interacted with their environment, archaeological research methods based on inscription data were used. From a series of studies conducted it can be seen that Dapunta Hyang Sri Jayanasa is more successful in making adaptation strategies to its environment, while Sri Jayabupati is less successful. Dapunta Hyang Sri Jayanasa focuses on adaptation strategies in the development of Śrīkṣetra Park, while Sri Jayabupati focuses on prohibiting fishing on rivers in Kabuyutan Sang Hyang Tapak. Both have strategies that tend to meet the needs of their people.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang telah dilakukan tentang Jenis- Jenis Fitoplankton Yang Terdapat Pada Kolam Bekas Penambangan Emas Di Nagari Pamuatan Kecamatan

Data yang digunakan adalah data sekunder jumlah uang beredar (dalam arti sempit) dan inflasi Indonesia, yang diambil dari indicator ekonomi yang diterbitkan oleh BPS dan

Pada pengujian ini saya mencari bagian ruangan mana yang memiliki respon perubahan suhu dan kelembaban paling cepat untuk mencapai suhu dan kelembaban yang diharapkan oleh

khususnya media cetak Koran sebagai media pengajaran. Berdasarkan fungsi untuk tujuan instruksi. Berita banjir tersebut telah menginformasikan pembaca khususnya siswa

The findings obtained in the present study confirmed the concept according to which stronger inflammation of the periodontium (ii 8.74x109/l; ii 7.01x109/l),

Pada dimensi ini, ekspektasi pelanggan secara rata-rata juga bernilai sangat tinggi yaitu, yaitu di atas 4,800; yang menandakan bahwa harapan pelanggan terhadap

Teori keagenan menjelaskan bahwa seorang auditor dengan kualitas audit yang tinggi akan memiliki kemampuan dalam mendeteksi adanya praktik manajemen laba yang dilakukan

Sesuai dengan namanya, teknik ini berisi lima langkah/sesi yang ditujukan untuk menurunkan frekuensi merokok pada remaja putri akhir (17-22 tahun).Sesi pertama