• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA TENTANG P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA TENTANG P"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA TENTANG PENYALURAN

DISUSUN OLEH:

Selly Dwinisatina (14290104)

DOSEN PENGAMPU:

AFRIANTONI, M.Pd.I

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

(2)

PENDAHULUAN

Sarana pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, sedangkan prasarana pendidikan merupakan semua komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Sekolah yang baik akan menjaga fasilitas sarana dan prasarananya, sekolah akan menjaga dengan membentuk tim manajemen dalam bidang sarana prasarana. Manajemen sarana prasarana bukan hanya ditugaskan untuk menjaga dan merawat, tetapi mulai dari perencanaaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan dan pengawasan.

(3)

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sarana dan Prasarana

Prasarana pendidikan merupakan semua komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai contoh: jalan menuju sekolah, halaman sekolah, tata tertib sekolah dan sebagainya. Sedangkan sarana pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Contoh: gedung sekolah, ruangan, meja, kursi, alat peraga dan lain-lain.1

Menurut Tholib Kasan prasarana secara etimologi (arti kata) berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan. Prasarana pendidikan misalnya lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olah raga dan sebagainya. Sedangkan sarana pendidikan adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya.2

Adapun menurut E. Mulyasa prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sekaligus lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan. Sedangkan sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.3 Himpunan sarana ini

dikelompokkan dalam beberapa aspek, yaitu: 1. Sarana tenaga pengajar.

2. Sarana fisik.

3. Sarana administrasi, dan 4. Waktu.

1 Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan, (Malang: IKIP Malang, 1989), hlm. 135

2 Tholib Kasan, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Studia Press, 2000), hlm. 91

(4)

Secara umum sarana pendidikan terdiri atas 3 (tiga) kelompok besar, yaitu: a. Bangunan dan perabot sekolah.

b. Alat pelajaran yang terdiri atas pembukuan dan alat-alat peraga dan pengelolaan sarana prasarana. Kegiatan tersebut meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan dan pengawasan. Pendistribusian atau penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkup pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi atau pemegang yang satu kepada instansi/ pemegang yang lain. Dalam lingkungan yang sempit seperti sekolah, maka kegiatan ini dapat berwujud penyaluran atau kegiatan membagi atau mengeluarkan barang sesuai kebeutuhan guru atau seksi bagian dalam instansi tersebut untuk keperluan kegiatan belajar mengajar serta perkantoran. Pendistribusian atau penyaluran perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang itu. Dalam prosesnya ada 3 hal yang harus di perhatikan yaitu ketepatan barang yang di sampaikan, baik jumlah maupun jenisnya; ketepatan sasaran penyampaiannya, dan ketepatan kondisi barang yang di salurkan.5

Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan sarana, prasarana dan tanggung jawab pengelolaannya dari instansi yang satu kepada instansi yang lain. Dalam batasan ini ada dua pihak yang terlibat, yaitu:

a. Pihak sumber yakni dari mana sarana dan prasarana berasal dan disalurkan.

4 Sudarman Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 101-102.

(5)

b. Pihak penerima yakni kepada siapa pengirim sarana dan prasarana ditujukkan.

Di samping kedua pihak tersebut kadang-kadang masih ada pihak ketiga yaitu yang berperan sebagai penyalur atau ekspeditur yang juga berperan sebagai pihak pertama yaitu pihak sumber atau dapat pula berperan sebagai pihak penerima dan ada kalanya atas namanya sendiri.6

2. Langkah-langkah Penyaluran Sarana Prasarana a. Penyusunan Alokasi

Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian/ pendistribusian barang sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing- masing, maka perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga sungguh- sungguh dapat menunjang kegiatan instruksional.

Dalam penyusunan alokasi barang tersebut perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

6 Matin, Nurhattati Fuad, Manajemen Saran dan Prasarana: Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), hlm. 47-48

(6)

Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk mengisi daftar penyerahan barang, surat pengantar, tanda terima, biaya pengiriman dan lain sebagainya.

Barang yang telah di terima di inventarisasikan oleh panitia pengadaan, setelah kebenarannya di periksa berdasarkan daftar yang ada perlu surat pengantar, tidak berarti semua personil sekolah bisa menggunakan secara bebas. Barang-barang tersebut perlu di atur lebih lanjut untuk memudahkan pengawasan dan pertanggung jawaban. Apabila pendistribusiannya tidak di atur dengan sebaik-baiknya, pengelolaan perlengkapan sekolah akan mengalami kesulitan dalam membuat laporan pertanggung jawabannya.

Dalam kaitan dengan perihal di atas, perlu adanya penyusunan alokasi pendistribusian. Dengan terlebih dahulu di lakukan penyusunan alokasi pendistribusian barang-barang yang telah di terima oleh sekolah yang dapat di salurkan sesuai dengan kebutuhan barang pada bagian-bagian sekolah, dengan melihat kondisi, kualitas, dan kuantitas barang yang ada. Semakin jelas alokasinya, semakin jelas pula pelimpahan tanggung jawab pada penerima.

Dengan demikian pendistribusian akan lebih mudah di laksanakan dan di kontrol setiap saat. Tujuan akhir penyusunan alokasi tersebut pada akhirnya adalah untuk menghindari pemborosan yang seharusnya tidak terjadi.8

3. Sistem Peyaluran Barang Sarana Prasarana

Berdasarkan keseluruhan uraian tentang distribusi di atas dapat di tegaskan bahwa pada dasarnya ada 2 sistem pendistribusian barang yang dapat di tempuh oleh pengelola perlengkapan sekolah, yaitu sistem langsung dan sistem tidak langsung.9

a. Sistem secara langsung

Dengan menggunakan sistem pendistribusian langsung, berarti barang-barang yang sudah di terima dan di inventarisasikan langsung di salurkan pada bagian-bagian yang membutuhkan tanpa melalui proses penyimpanan terlebih dahulu.

b. Sistem secara tidak langsung

8Ibid

(7)

Sistem pendistribusian tidak langsung berarti barang-barang yang sudah di terima dan sudah di inventarisasikan tidak secara langsung di salurkan, melainkan harus di simpan terlebih dahulu di gudang penyimpanan dengan teratur. Hal ini biasanya di gunakan apabila barang-barang yang lalu ternyata masih tersisa.10

Untuk dapat di katakan berjalan secara efektif, dalam pendistribusian harus memenuhi beberapa asas pendistribusian. Ada beberapa asas pendistribusian yang perlu di perhatikan,yaitu :

1) Asas ketepatan 2) Asas kecepatan 3) Asas keamanan 4) Asas ekonomi11

Namun jika di gunakan sistem pendistribusian tidak langsung maka barang-barang yang perlu di simpan di gudang perlu mendapatkan pengawasan yang efektif. Dalam rangka mempermudah pengawasannya perlu di buat kartu stok barang yang di tempelkan pada barang tersebut untuk mempermudah dalam pengenalan dan pengawasan.

10Ibid

(8)

KESIMPULAN

Sarana pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, sedangkan prasarana pendidikan merupakan semua komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan atau proses pengelolaan saran dan prasarana meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan dan pengawasan.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Ary H. Gunawan. 2011. Administrasi Sekolah (Asministrasi Pendidikan Makro). Jakarta: Rineka Cipta

A. Sahertian, Piet. Dimensi- dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional

Danim, Sudarman. 1994. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Kasan, Tholib. 2000. Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan. Jakarta: Studia

Press

Matin, Fuad Nurhattati. 2016. Manajemen Saran dan Prasarana: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Mulyasa, E. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Sarana dan prasarana juga dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu perangkat atau fasilitas atau perlengkapan dasar yang secara langsung maupun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan sekolah menengah pertama negeri se-kecamatan pengsaih sudah dilakukan dengan baik karena

Sarana prasarana pendidikan menurut permenristekdikti meliputi: (1) sarana pendidikan, yaitu perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar,

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan

Sarana dan prasarana pendidikan adalah semua perangkat atau fasilitas atau perlengkapan dasar yang secara langsung dan tidak langsung

Termasuk semua komponen pengajaran sarana prasarana akan berproses didalamnya, Komponen inti dalam proses belajar mengajar adalah sarana prasarana olahraga yang

Manajemen sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Dari

Satu hal yang perlu di pertegas dalam definisi tersebut adalah bahwa manajemen sarana prasarana sekolah merupakan suatu proses pendayagunaan yang sasarannya adalah perlengkapan