MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN SESUAI DENGAN STANDAR
NASIONAL PENDIDIKAN
Tifanny Rossa
(171011500042)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian manajemen secara bahasa atau Etimologi di ambil dari bahasa Perancis Kuno yaitu Management yang artinya adalah seni melaksanakan atau mengatur.1 Manajemen ini juga dilihat sebagai ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan dalam organisasi, sebagai usaha bersama dengan beberapa orang dalam organisasi tersebut. Secara umum, pengertian manajemen merupakan suatu seni dalam ilmu dan pengorganisasian seperti menyusun perencanaan, membangun organisasi dan pengorganisasiannya, pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan. Bisa juga diartikan bahwa manajemen merupakan suatu ilmu pengetahuan yang sistematis agar dapat memahami mengapa dan bagaimana manusia saling bekerja sama agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain maupun golongan tertentu dan masyarakat luas. [2]
Pengertian Pendidikan menurut Undang Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) Pasal 1 Ayat 1 dikatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan prtensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pengertian Pendidikan secara umum Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pada dasarnya Sarana dan prasarana pendidikan terdiri dari dua unsur, yaitu sarana dan prasarana. Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses
1 http://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/
belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya suatu proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar.
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan untuk mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan efektif dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. manajemen sarana dan prasarana adalah proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah secara efektif dan efisisen. (Bafadal,2003) mendefenisikan Manajemen sarana dan Prasarana pendidikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Dari beberapa defenisi yang telah disebutkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisisen. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, karena pegelolaan sarana dan prasarana yang baik akan sangat mendukung untuk suksesnya proses belajar
mengajar di sekolah.[3]
Sekolah merupakan sebuah sistem yang memiliki tujuan. Berkaitan dengan upaya mewujudkan tujuan tersebut, seringkalian masalah dapat muncul. Masalah-masalah itu dapat di kelompokan sesuai dengan tugas-tugas administratif yang menjadi tanggung jawab administrator sekolah, sehingga merupakan substansi tugas-tugas administratif kepala sekolah selaku administrator. Di antaranya adalah tugas yang di kelompokan menjadi substansi perlengkapan sekolah.
Sarana dan Prasarana sekolah merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila ketersedian sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan pengelolaan dan pemanfaatan secara optimal.
Untuk mewujudkan dan mengatur hal tersebut pemerintah melalui PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan, pasal 1 ayat (8) mengemukakan standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa; (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu sekolah. Tetapi fakta dilapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang tidak dioptimalkan dan dikelola dengan baik Untuk itu diperlukan pemahaman dan pengaplikasian manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan berbasis sekolah. Bagi pengambil kebijakan di sekolah pemahaman tentang sarana dan prasarana akan membantu memperluas wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan, menggunakan dan
mengevaluasi sarana dan prasarana yang ada sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal guna mencapai tujuan pendidikan.
Manajemen sekolah dikatakan efektif dan efesien adalah terpenuhinya komponen komponen yang menunjang pengoptimalan belajar menganjar dalam sebuah sekolah. Yang mana, sarana prasarana sekolah yang salah satu dalam komponen tersebut tentunya sebagai kepala sekolah yang merupakan menejer dalam sekolah memperperhatikan secara maksimal dalam memenuhi sarana prasarana sekolah yang di kelolanya.
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian dari Sarana dan Prasarana Pendidikan.
2. Mengetahui Ruang Lingkup, Manfaat, Tujuan, dan Fungsi Manajemen Sarana dan Prasarana.
3. Mengetahui standar pendidikan nasional tentang Manajemen sarana dan prasarana pendidikan
II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Manajemen
Manajemen Menurut (Nanang Fattah, 2001:1) dapat diartikan sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan organisasi dengan segala aspeknya, agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan terdiri dari dua unsur, yaitu sarana dan prasarana. [4]
Menurut (Mulyasa, 2009:49), sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung digunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seprti papan tulis, spidol, penghapus alat tulis, buku dan media pengajaran.Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana menunjang jalannya suatu proses pendidikan atau pengajaran di suatu lembaga pendidikan seperti gedung, ruang kelas, halaman, kebun sekolah, jalan menuju sekolah dan sebagainya [5]
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan untuk mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Manajemen sarana
dan Prasarana adalah proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah secara efektif dan efesien. Mulyasa juga menambahkan bahwa tugas dari manajemen sarana dan prasarana yaitu mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti dalam proses pendidikan.
Manajamen sarana dan Prasarana Pendidikan dapat di definisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Definini ini menunjukan bahwa srana dan prasrana yang ada di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pemebelajaran di sekolah. Pengelolaan yang dimaksud agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
4 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung : PT Remaja Rosdakarya )h.1
Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di sekolah.
Dalam mengelola sarana dan prasarana di sekolah dibutuhkan suatu proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang pada umumnya yaitu : Mulai dari Perencanaan, Pengorganisasian, penggerakan, pemeliharaan dan pengawasan. Apa yang dibutuhkan oleh sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan semua sarana dan prasarana yang mendukung terhadap proses pembelajaran. Sarana pendidikan ini berkaitan erat dengan semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan prasarana pendidikan berkaitan dengan semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, seperti : ruang perpustakaan kantor sekolah, UKS, Kamar Kecil, ruang Osis, tempat Parkir, Ruang laboratorium dan lain lian. Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen penting yang harus terpenuhi dalam menunjang Sistem Pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan knstribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Manajemen saran dan prasarana yang baik
diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih rapi, dan indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan untuk berada disekolah.
Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan prasarana pendidikan dibagi menjadi
4 anatara lain : Perencanaan, Pengadaan, Pengaturan dan Penggunaan sarana dan
prasarana.
1. Perencanaan
Tahap pertama dari manajemen sarana dan prasarana adalah perencanaan
yang sekaligus merupakan dari langkah pengadaan. Pengadaan saran da
prasarana tidaklah semudah pengadaan meja dan kursi yang hanya
sarana dan prasarana diperlukan pengadaan pertimbangan yang lebih banyak
dan semuanya harus bersifat edukatif.
2. Pengadaan
Berkenaan dengan pengadaan sarana dan prasarana, ada tiga hal yang harus di
pahami. Pertama, bahwa pengadaan sarana dan prasarana harus melalui
perencanaan yang hati-hati Kedua, Bahwa banyak cara dalam pengadaan
sarana dan prasarana Ketiga, bahwa pengadaan sarana dan prasarana harus
diadministrasikan dengan tertib, sehingga semua pengeliaran uang yang
berkenaan dengan pengadaan saran dan prasarana itu dapat di pertanggung
jawabkan.
3. Pengaturan
Sehubung dengan pengaturan dan pengadaan sarana dan prasarana, maka
sarana dan prasarana dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu.
1) Alat yang langsung di digunakan dalam kegiatan.
2) Alat yang tidak langsung terlibat dalam kegiatan.
Langkah awal pengaturan yang dilakukan sebelum sarana dan prasarana
digunakan meliputi :
1) Memberikan identitas pada sarana dan prasarana dengan nomor dank ode
tertentu untuk jenis tertentu
2) Pencatatan alat ke dalam buku inventaris.
3) Penempatan saran dan prasarana pembelajaran secara tepat.
4. Penggunaan sarana dan prasarana,sarana dan prasarana digunakan media
untuk membatu mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan.
Fungsi Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pada dasarnya fungsi manajemen saran dan prasarana pendidikan dibagi menjadi
Menjadi anatara lain :
1. Fungsi Perencanaan Kebutuhan sara dan prasarana pendidikan.
Perencanaan saran dan prasarana pendidikan menurut (Suharsimin Arikunto )
adalah perencanaan kebutuhan yang meliputi semua barang yang diperlukan
2. Fungsi Pengadaan Saran dan Prasarana Pendidikan
Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua jenis
sarana dan prasarana pendidikan perseko,ahan yang sesuai dengan kebutuhan
dalam rangka menvapai tujuan yang telah di tetapkan. dalam konteks
persekolahanan, pengadaan merupakan segala kegiatan yang dilakukan
dengan cara menyediakan semua keprluan barang atau jasa berdasarkan hasil
perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar
berjalan denga efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
pengadaan sarana dan prasarana merupakan fuungsi operasional pertama
dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan, fungsi ini
pada hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana
dan prasarana pendidikan persekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik
berkaitan dengan jenis dan spesifikasi jumlah waktu maupun tempat dengan
harga dan sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.
3. Fungsi Pemeliharanaan Srana dan Prasarana Pendidikan
Pemeliharaan adalah usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan
kondisi teknis dan daya guna suatu alat produksi fasilitas kerja dengan
jalanmerwat, memperbaiki, merehabilitasi dan menyempurnakan.
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan perlu dilakukan agar kondisi
barang tetap dalam keadaan baik atau siap pakai dan dapat bertahan lama,
sehingga dapat menghemat pengeluarana aanggaran untuk pengadaan sarana
dan prasarana pendidik
4. Fungsi Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan
Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menampung hasil
pengadaan barang barang yang keluar atau akan didistribusikian dan disimpan
dalam gudang.
5. Fungsi Penghapusan
Untuk Mengeluarkan atau menghilangkan barang barang milik negara dari
daftar inventaris negara berdasarkan peraturan perundang undangan yang
berlaku. [6]
Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana
Secara umum tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah memberikan layanan secara professional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. secara rinci tujuannya adalah sebgai berikut :
1. Untuk Mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui system perencanaan dan pengadaan yang hati hati dan seksama. Melalui manajemen perlengkapan pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan oleh sekolh adalah sarana dan prasarana pendidikkan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.
2. Untuk MengupayakanPemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat. 3. Untuk Mengupayaka pemakaian sarana dan prasarana sekolah, sehingga
keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua Personil sekolah. [7]
Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah sekolah yang bersih, rapih, indah, sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid dan masyarakat yang berada di sekolah. Disamping itu juga diharapkan tersediannya alat alat
fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualikatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid murid sebagai pelajar.
Manfaat manajemen saran dan prasarana.
1. Menyiapkan data dan informasi dalam rangka menentukan dan menyusun rencana kebutuhan barang
2. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan atau pedoman dalam pengarahan pengadaan barang.
3. Memberikan datan dan informasi untuk dijadikan bahan atau pedoman dalam penyaluran barang
4. Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan barang (tua,rusak,atau lebih) sebagai dasar ditambah atau dikuranginya barang. 5. Memberikan data dan Informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan
barang.
Acuan Tentang Pelaksanaan Bidang Sarana dan Prasarana
Berdasarkan dengan manajemen sarana dan prasarana, pemerintah memeberikan acuan tentang pelaksanaan dalam bidang sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut :
1. Sekolah atau madrasah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana
2. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada standar sarana dan
prasarana
3. Seluruh program pengelolaan saran dan prasarana pendidikan di sosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik.
4. Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah atau madrasah 5. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah atau Madrasah
6. Pengelolaan Lboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan.
7. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstakulikuler disesuaikan dengan perkembangan kegiatan eksrakulikuler peserta didik dan mengacu pada standar sarana dan prasarana. [8]
B. Standar Nasional Pendidikan Tentang Manajemen Sarana dan Prasarana Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Dalam Standar Nasional Pendidikan Tentang Manajamen Sarana dan Prasarana terdapat beberapa Standar Nasional Yang ada pada Peraturan Menteri diantaranya : UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, UU No. 33 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SDLB, SMPLB, dan SMALB, UU No. 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SMK/MAK [9]
1. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang berbunyi dalam a. pasal 1 ayat (1), standar sarana dan prasarana untuk sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria minimum prasarana. Ayat (2) standar sarana dan prasarana sebagaimana di maksud pada ayat 1 tercantum pada lampiran peraturan menteri ini.
b. Pasal 2, Penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman permanen dan terpencil yang penduduknya kurang dari 1000 jiwa dan yang tidak bisa dihubungkan dengan kelompok yang lain dalam jarak tempuh 3 kmmelalui lintasan jalan kaki yang tidak membahayakan dapat
menyimpangi standar sarana dan prasarana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.[10]
2. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SDLB, SMPLB, dan SMALB.
a. Pasal 1, dalam peraturan ini yang di maksud dengan
1. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.
2. Prasarana adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi SDLB, SMPLB dan/atau SMALB.
3. Perabot adalah sarana pengisi ruang.
4. Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran.
5. Media pendidikan adalah peralatan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran.
6. Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar. 7. Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan
peserta didik dan guru untuk setiap mata pelajaran.
8. Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru.
9. Buku referensi adalah rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu
10.Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk.
11.Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu relatif singkat.
12.Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan untuk mendukung pembelajaran di sekolah.
13.Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi.
14.Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana SDLB, SMPLB dan/atau SMALB meliputi bangunan, lahan praktik, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan. 15.Bangunan adalah gedung yang digunakan untuk menjalankan fungsi
SDLB, SMPLB dan/atau SMALB.
16.Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus.
17.Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.
18.Ruang pembelajaran khusus adalah ruang terbuka atau tertutup untuk melaksanakan kegiatan terapi atau intervensi sesuai dengan jenis ketunaan.
19.Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) adalah ruang untuk latihan keterampilan gerak, pembentukan postur tubuh, gaya jalan dan olahraga bagi peserta didik tunanetra.
20.Ruang Bina Wicara adalah ruang untuk latihan wicara perseorangan bagi peserta didik tunarungu.
21.Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama adalah ruang untuk latihan mengembangkan kemampuan memanfaatkan sisa pendengaran
dan/atau perasaan vibrasi untuk menghayati bunyi dan rangsang getar di sekitarnya, serta mengembangkan kemampuan berbahasa khususnya bahasa irama bagi peserta didik tunarungu.
22.Ruang Bina Diri adalah ruang untuk kegiatan pembelajaran Bina Diri bagi peserta didik tunagrahita.
23.Ruang Bina Diri dan Bina Gerak adalah ruang untuk latihan koordinasi, layanan perbaikan disfungsi organ tubuh, terapi wicara dan terapi okupasional bagi peserta didik tunadaksa.
24.Ruang Bina Pribadi dan Sosial adalah ruang untuk konsultasi, bimbingan dan penanganan bagi peserta didik tunalaras.
didik berkebutuhan kusus yang dirancang sesuai dengan ketunaan yang dialami.
26.Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan SDLB, SMPLB dan/atau SMALB.
27.Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat dan menerima tamu.
28.Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi SDLB, SMPLB dan/atau SMALB.
29.Tempat beribadah adalah tempat warga SDLB, SMPLB dan/atau SMALB melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.
30.Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di SDLB, SMPLB dan/atau SMALB.
31.Ruang konseling/asesmen adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir, serta sebagai ruang untuk kegiatan dalam menggali data kemampuan awal peserta didik sebagai dasar layanan pendidikan selanjutnya.
32.Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik.
33.Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.
34.Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, peralatan SDLB, SMPLB dan/atau SMALB yang tidak/belum berfungsi, dan arsip SDLB, SMPLB dan/atau SMALB.
35.Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan sarana untuk melakukan pendidikan jasmani dan olah raga.[11]
3. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SMK/MAK
a. Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Madrasah aliyah kejuruan (MAK) adalah satuan pendidikan keagamaan tingkat menengah atas yang menyelenggarakan program kejuruan.
2. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.
3. Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi SMK/MAK. 4. Perabot adalah sarana pengisi ruang.
5. Peralatan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran.
6. Set adalah seperangkat peralatan dalam satu ruang untuk mendukung kegiatan belajar.
7. Media pendidikan adalah peralatan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran.
8. Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan peserta didik dan guru untuk setiap mata pelajaran.
9. Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta
didik dan guru.
10.Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu.
11.Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk.
12.Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu relatif singkat.
13.Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan untuk mendukung fungsi SMK/MAK.
15.Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana SMK/MAK meliputi bangunan, lahan praktik, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan.
16.Infrastruktur adalah prasarana penunjang untuk keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah.
17.Bangunan adalah gedung yang digunakan untuk menjalankan fungsi SMK/MAK.
18.Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus.
19.Ruang praktik, meliputi bengkel, studio, demplot, kandang, bangsal, dan ruang sejenis, adalah tempat pelaksanaan kegiatan praktik, perawatan dan perbaikan peralatan.
20.Lahan praktik adalah sebidang lahan untuk melaksanakan kegiatan praktik.
21.Area kerja adalah tempat melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam ruang yang hanya dibatasi dengan garis lantai. 22.Ruang guru praktik/instruktur adalah ruangan kerja instruktur dalam
ruang praktik/bengkel kerja/studio.
23.Bangunan praktik adalah bangunan bukan gedung untuk mendukung
pelaksanaan praktik di lahan.
24.Ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus.
25.Ruang sirkulasi adalah ruang penghubung antar bagian bangunan SMK/MAK.
26.Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.
27.Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar ruang kelas, beristirahat, dan menerima tamu.
28.Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan SMK/MAK.
30.Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, karir, dan bursa kerja.
31.Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di SMK/MAK. 32.Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakukan kegiatan
kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik. 33.Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.
34.Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar ruang kelas, peralatan SMK/MAK yang tidak/belum berfungsi, dan arsip SMK/MAK.
35.Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan sarana untuk melakukan pendidikan jasmani dan olah raga.
36.Tempat bermain adalah ruang terbuka atau tertutup untuk peserta didik dapat melakukan kegiatan bebas, termasuk kegiatan kesenian.
37.Tempat beribadah adalah tempat warga SMK/MAK melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah. 38.Program keahlian adalah program studi yang ditawarkan di
SMK/MAK.
39.Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada satu satuan kelas.[12]
C. Impikasi Standar Nasional Pendidikan Terhadap Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pada dasarnya dengan standar nasional pendidikan diharapkan mampu memeratakan segala kegiatan maupun sarana pendukung dalam pendidikan yang meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri. Namun selalu ada implikasi dari setiap penerapan sebuah kebijakan, dan tidak pula dengan standar sarana dan prasaran, karena implikasi dari penerapannya menimbulkan kendala-kendalan dan permasalahan baru yang pemecahannya tidaklah mudah karena akan berkaitan dengan standar nasional yang lain. Misalkan saja kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan, Peserta didik dan kelulusannya, penilaian dan pengelolaan maupun pelaksanaan pembiayaan yang sesuai dan merata.
III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian Manajemen sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai segenap proses pengadaan dan pendayagunaan komponen-komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Sarana pendidikan dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam yaitu sarana yang habis dipakai dan sarana yang tahan lama. Menurut bergerak tidaknya terdapat sarana bergerak dan sarana tidak bergerak. Sementara dari sisi hubungan terhadap proses pembelajaran ada tiga macam, yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pembelajaran. Prasarana pendidikan di sekolah dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu prasarana langsung dan tidak langsung.
Fungsi manajemen sarana dan prasarana meliputi perencanaan, pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan penghapusan. Pemerintah juga telah mengatur dalam Undang undang tentang Manajemen sarana dan prasarana diantaranya Undang –Undang No.24 Tahun 2007, Undang Undang No.33 Tahun 2008,
Undang No.40 2008 dengan demikian semua yang berkaitan dengan sarana dan prasarana sudah tertera di dalam Undang Undang.
B. Saran
1. Studi tentang sarana dan prasarana pendidikan dapat diperdalam dengan mengacu pada pendapat para pakar lain agar mendapatkan pengertian yang mendalam dan bervariasi.
2. Bagi pihak pemerintah, seharusnya perlu memperhatikan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di setiap sekolah
3. Bagi pihak sekolah, seharusnya perlu merawat dan menjaga setiap sarana dan prasarana yang ada di sekolahnya.
Daftar Pustaka
Ali Imron, dkk. 2003. Manajemen Pendidikan Malang : Universitas Ngeri Malang.
Bafadal Ibrahim, 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Barnawi & M Arifin. 2014 Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
bsnp-indonesia.org/standar-sarana-dan-prasarana, diakses tanggal 11Juni2018
Fattah Nanang, 2001. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2010/02/lamp-permen-no-40-tahun-2008-smk.pdf diakses tanggal 11Juni2018
http://bsnp-indonesia.org/standar-nasional-pendidikan/ diakses tanggal 11Juni2018
https://www.scribd.com/document/346115341/Nomor-24-Tahun-2007-Standar-Sarana-Dan-Prasarana diakses tanggal11Juni2018
https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-fungsi-dan-unsur-unsur-manajemen diakses12Juni2018
http://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/ diakses 12Juni2018
https://gadogadozaman.blogspot.com/2016/02/manajemen-sarana-dan-prasarana.html diakses12Juni2018
Mulyasa E, 2009. Manajemen Berbasis Sekolah Bandung: PT Remaja Rosdakarya.