• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan unsur paling penting dan menjadi dasar bagi

segala aktivitas kehidupan manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling

berhubungan satu sama lain, begitu juga hal nya bagi suatu lembaga atau

organisasi. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut dengan comunication,

berasal dari kata communication atau communis yang berarti sama maknanya atau

pengertian yang sama dengan maksut untuk mengubah pikiran,sikap, perilaku

penerima dan melaksanakan apa yang di inginkan oleh komunikator.3

Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai :

The Process by which an individual (the comunicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of othe individuals (communicates)4

Dengan kata lain, komunikasi adalah proses individu dalam mengirim

stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang

lain. Definisi Hovland menunjukan bahwa yang dijadikan objek studi Ilmu

3

Widjaja, A.W., Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara, Jakarta, 2005, Hal. 8.

(2)

14

komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan

pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public attitude).

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran

atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).5

Menurut pakar ilmu komunikasi, Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen H.

Broom, pengertian komunikasi adalah:

“ Communication as intercourse by words, letters or message, interchange of thoughts or opinion” 6

Komunikasi menurut Robert D.Ross bahwa komunikasi merupakan alat

yang penting dalam fungsi public relations. Public mengakui dan menghargai

suatu kinerja yang baik dalam kegiatan komunikasi secara efektif, dan sekaligus

kinerja yang baik tersebut untuk menarik perhatian public serta tujuan penting

yang lainnya dari fungsi public relations.7

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang komunikator

menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan

mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Berdasarkan

pengertian Hovland, bahwa pengertian komunikasi ditekankan kepada tujuan

utama komunikator dalam melakukan komunikasi adalah untuk mengubah sikap

komunikan.

5 Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2009, Hal. 11

6

Cutlip, Scott M., Allen H. Center and Glen H. Broom, Effective Public Relations, International Edition (8th Edition), Prentice Hall, New Jersey,2000, Page.260.

7

Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations & Media komunikasi, Raja Grafindo, Jakarta, 2012, Hal. 83.

(3)

15

Namun bentuk komunikasi yang disampaikan oleh Hovland adalah bentuk

komunikasi verbal yakni penggunaan kata-kata sebagai usaha melakukan

perubahan sikap orang.

Komunikasi dengan karyawan merupakan kunci utama suksesnya program

humas modern. Fungsi komunikasi internal adalah mengusahakan agar para

karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan manajemen dan mengusahakan

agar manajemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan karyawan.8

2.1.2 Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan

penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu

organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam

hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi

dalam suatu lingkungan.9

Definisi diatas juga diperkuat oleh Everet M. Rogers dan Rekha Agarwala

Rogers dalam bukunya, Communication in Organization, yang mendefinisikan

sebagai berikut:

“a stable system of individuals who work together to achieve, through a hierarchy of ranks and division of labour, common goals”.

8

Frazier Moore, Humas (Membangun Citra Dengan Komunikasi), PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2004, hal 87.

9

R. Wayne Pace and Don F. Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan kinerja organisasi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal. 31

(4)

16

Suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan

bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.

Salah satu definisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan satu

kumpulan atau satu sistem individual yang melalui satu hierarki jenjang dan

pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang di tetapkan. Dari batasan

tersebut dapat digambarkan bahwa di dalam suatu organisasi mensyaratkan

adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua

individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang sangat jelas,

seperti pimpinan, staf pimpinan dan karyawan. Disamping itu di dalam organisasi

juga mensyaratkan adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam setiap

intitusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya.10

Menurut seorang ahli komunikasi Charle Redding & George A. Sanborn,

komunikasi organisasi adalah sebuah kegiatan pengiriman dan penerimaan

informasi dalam konteks organisasi yang kompleks.11 Dalam hal ini komunikasi

berperan dalam pembentukan dan penerjemahan diantara individu terhadap

berbagai informasi yang ada dalam sebuah organisasi.

10 Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta 2007,

hal. 44

11

(5)

17

Kemudian menurut GoldHaber, Komunikasi organisasi diberi batasan

sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling

bergantung satu sama lain (the flow of messages within a network of

interdependent relationship).12

Uraian arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi vertikal dan

horizontal. Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan

fungsi yang sangat tegas. Ronald Adler dan George Rodman dalam bukunya

Understanding Human Communication yang dikutip oleh Djuarsa Sendjaja, mencoba menguraikan masing fungsi kedua arus komunikasi dalam organisasi

tersebut:13

a. Downward Communication atau Komunikasi kepada bawahan

Komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran

manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus

komunikasi dari atas kebawah ini adalah:

a) Pemberian atau penyampaian instruksi kerja (job instruction)

b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk

dilaksanakan (job reasonanble)

c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku

(procedures and practices)

d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

12

Loc.cit hal 45

13

(6)

18

b. Upward communications atau komunikasi kepada atasan

Upward communication terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini

adalah:

a) penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah

dilaksanakan

b) penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan

ataupun tugas yang ridak dapat diselesaikan oleh bawahan

c) penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan

d) penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun

pekerjaan nya.

c. Horizontal communication atau komunikasi horizontal

Tindakan komunikasi ini berlangsung diantara para karyawan atau bagian

yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi ini adalah

a) memperbaiki koordinasi tugas

b) upaya pemecah masalah

c) saling berbagi informasi

d) upaya memecahkan konflik

e) membina hubungan melalui kegiatan bersama

Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan mengenai kegiatan internal

(7)

19

dengan sesama karyawan pada suatu organisai (staff relations) atau sesama

anggota sebuah organisasi lebih berfokus pada aspek aspek manusiawi sehingga

hal tersebut tidak sepenuhnya sama dengan hubungan industri (Industrial

Relation).

Kegiatan internal Humas dapat berbagai macam jenisnya, seperti menjalin

komunikasi dengan baik antar karyawannya, menjaga iklim komunikasi,

menerbitkan media internal, dan sebagainya, yang menyangkut kelangsungan

kinerja organisasi itu sendiri beserta dengan anggota organisasinya.

2.1.3 Komunikasi Internal

Komunikasi internal menunjukan pertukaran informasi antara manajemen

organisasi dengan publik internalnya yaitu para karyawan. Karyawan merupakan

kunci utama suksesnya program yang berfungsi yaitu mengusahakan agar para

karyawan mengetahui apa yang sedang di fikirkan manajemen dan mengusahakan

manajemen mengetahui apa yang difikirkan oleh karyawan.14

Menurut Onong Uchjana Effendy, “Komunikasi internal adalah komunikasi antar manajer dengan komunikasi berada didalam organisasi dan terdapat jenjang kepangkatan yang menyebabkan adanya pegawai yang memimpin dan dipimpin, maka dalam manajemen tidak saja terjadi komunikasi antar pegawai yang sama status atau pangkatnya tetapi juga pegawai yang memimpin dan di pimpin, artinya komunikasi terjadi kesemua status atau pangkat”.15

14

Rachmadi. F., Public Relations dalam Teori dan Praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992

15

Onong Uchana Effendy, Human Relations dan Public Relations, Bandung : Mandar Maju, 1993, hal. 31

(8)

20

Komunikasi internal dapat dilakukan melalui beberapa jalur yaitu sebagai

berikut:16

a. Komunikasi arus kebawah (downward communication) yakni dari pihak

perusahaan kepada karyawannya. Misalnya berupa pimpinan, instruksi,

informasi, spesifikasi tekhnis suatu pekerjaan yang akan diberikan kepada

bawahannya.

b. Komunikasi arus keatas (upward communication), yaitu dari pihak

karyawan kepada perusahaan. Misalnya berbentuk pelaksanaan perintah

berbentuk tulisan dan lisan, atau laporan hasil dari pekerjaan, serta

sumbang saran dari pihak pekerja kepada pimpinan perusahaan.

c. Komunikasi sejajar (sideways communication) yang berlangsung antar

karyawan misalnya informasi mengenai pekerjaan atau menyangkut

kegiatan pendidikan dan pelatihan lainnya. Dapat juga mengenai kegiatan

diluar pekerjaan dalam bentuk olahraga, keagamaan, kekeluargaan,

kesejahteraan.

Sedangkan fungsi komunikasi internal menurut Frazier Moore yaitu:17

Terciptanya saling pemahaman dan kerjasama diantaranya karyawan dalam

bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.

16

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006 hal .276

17

Frazier Moore, Humas : Membangun Citra Dengan Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004, Hal. 276

(9)

21

2.2 Humas

2.2.1 Pengertian Humas

Humas sebagai metode komunikasi sering disebut humas sebagai

lembaga (Public Relations as state of being). Humas sebagai lembaga umumnya

hanya terdapat pada organisasi-organisasi besar karena kegiatan berkomunikasi

dengan public tidak mungkin dilakukan oleh si pemimpin organisasi sendiri.

Seperti telah dijelaskan, kegiatan humas sebenarnya harus dilaksanakan oleh

pemimpin organisasi sendiri. Akan tetapi, oleh karena publik yang menjadi

sasaran kegiatannya terlalu banyak jumlahnya, baik yang berada di dalam maupun

luar organisasi, maka dibentuklah suatu bagian khusus untuk melaksanakan

kegiatan itu, dengan nama bagian humas, seksi humas, biro humas, urusan humas,

atau istilah-istilah lain sesuai dengan struktur organisasi yang bersangkutan.18

Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang

terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua

khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan

pada saling pengertian.19.

Istilah humas diartikan sebagai segala kontak dan hubungan yang

diadakan oleh suatu organisasi dengan semua bentuk “Publik” baik publik internal

maupun publik eksternal. Hubungan-hubungan ini meliputi semua bentuk

komunikasi ataupun kekurangan komunikasi. Harus diingat pula, bahwa untuk

18 Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikologis, PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung, 2006, Hal. 19.

19

(10)

22

terjadinya komunikasi harus terdapat unsur “menerima dan memberi” atau dialog

antara pihak-pihak yang berhubungan. Oleh karena itu akan lebih mudah

mengembangkan suatu batasan kalau terlebih dulu kita menelaah unsur-unsur

yang harus ada dalam suatu definisi. Humas adalah 1) Suatu fungsi manajemen, 2)

Suatu fungsi komunikasi, 3) Suatu fungsi penelitian dan penilaian, 4) Suatu fungsi

yang dirancang untuk meningkatkan saling pensgertian, keserasian dan masukan

yang demokratis ke dalam suatu proses pengambilan keputusan.20

Sebagaimana telah dikemukakan, Definisi berikutnya, “Humas adalah

suatu filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta

pelaksanaanya, yang melalui intepretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa

berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya berusaha untuk

memperoleh saling perngertian dan itikad baik.21

2.2.2 Humas Pemerintah

Pada dasarnya terdapat beberapa bagian fungsi dan tugas humas

pemerintahan pemerintah dengan non pemerintah (lembaga komersil) perusahaan

profit dan perusahaan non profit adalah tidak adanya unsur komersil walaupun

humas pemerintah juga melakukan hal yang sama dengan hal publikasi, promosi

dan periklanan. Humas pemerintahan lebih menekankan demi meningkatkan

pelayanan umum (Public Service).22

20

Black Sam & Sharpe L.Melvin, Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis, PT. Intermasa, Jakarta, 1988, Hal.4

21

Frazier Moore, Humas (Membangun Citra Dengan Komunikasi), PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2004, hal 7

22

(11)

23

Keberadaan sebuah unit kehumasan (Hubungan Masyarakat) disebuah

lembaga atau instansi milik pemerintah merupakan keharusan secara fungsional

dan operasional dalam upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan suatu

kegiatan atau aktifitas instansi bersangkutan yang ditujukan baik untuk hubungan

masyarakat kedalam maupun kepada masyarakat luar pada umumnya.

Melalui unit atau program kerja humas, pemerintah dapat

menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan

tindakan-tindakan tertentu serta aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas atau

kewajiban-kewajiban pemerintahannya. Menurut John D. Millett dalam bukunya,

Management In Public Service the Quest for Effective Performance, artinya humas / pr dalam dinas instansi/lembaga kepemerintahan terdapat beberapa hal

untuk melaksanakan tugas utamanya, yaitu sebagai berikut:23

1. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan

aspirasi yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desires and

aspiration).

2. Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang saran untuk menanggapi apa

sebaiknya dilakukan oleh instansi / lembaga pemerintah seperti yang di

kehendaki oleh pihak publicnya (advising the public about what is should

desire).

23

Ruslan Rosady. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi edisi revisi 10. Jakarta : Rajawali. 2010. Hal. 341-342

(12)

24

3. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang

di peroleh antara hubungan publik dengan para aparat pemerintahan

(ensuring satisfactory contact between public and goverment official).

4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan

oleh suatu lembaga/instansi pemerintahan yang bersangkutan (informing

and about what an agency is doing).

Komunikasi pemerintah lokal secara umum dikatakan bahwa di bangun

dalam dua cara berbeda. Yang pertama terletak dalam suatu unit komunikasi

terpusat yang didasarkan pada pusat korporat atau bagian pimpinan dan bekerja

seperti sebuah agen pelayanan komunikasi penuh dengan tanggung jawab untuk

semua fungsi pemasaran dan komunikasi. Departemen tersebut akan meletakan

aturan-aturan dan panduan-panduan tentang keterlibatan komunikasi dan juga

memantau serta mengawasi cara-cara pelaksanaan nya. Yang kedua didasarkan

pada sebuah struktur yang terpisah tanpa unit terpusat, namun dengan sejumlah

petugas departemen yang menyediakan fungsi-fungsi pemasaran bagi suatu

pelayanan tertentu.24

Keberadaan unit kehumasan (Hubungan Masyarakat) di sebuah

lembaga atau instansi milik pemerintah merupakan keharusan secara fungsional

dan operasional dalam upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan

tentang suatu kegiatan atau aktivitas instansi bersangkutan yang di tujukan baik

untuk hubungan masyarakat kedalam, maupun kepada masyarakat luar pada

24

Butterick Keith, Pengantar Public Relations Teori dan Praktik. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2012. Hal.195-196

(13)

25

umumnya. Humas dapat merupakan suatu alat atau saluran (the PR as tools or

channels of goverment publication) untuk mempelancar jalannya interaksi dan

penyebaran informasi mengenai publikasi pembangunan nasional melalui kerja

sama dengan pihak pers, media cetak atau elektronik dan hingga menggunakan

media tradisional lainnya (wayang kulit atau wayang golek dan lain sebagainya).25

2.3 Employee Relationss

Dalam dunia Public Relations, dikenal hubungan masyarakat internal

(Employee relations), yaitu publik yang terdiri dari para pekerja (karyawan)

menjadi bagian utama dari unit usaha, perusahaan atau instansi itu sendiri.

Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations(1992), hubungan publik

internal tersebut sama pentingnya dengan hubungan masyarakat eksternal, karena

kedua bentuk hubungan masyarakat tersebut diumpamakan sebagai dua sisi mata

uang yang mempunyai arti sama dan saling terkait erat satu sama lain.26

Definisi Employee Relations menurut, Scott M.Cutlip, Allen H.Center

dan Gleen M.Broom adalah: The goals of employee communication are two

identify, establish and maintain mutual benefical relationship between the organization and the employee. Pelaksanaan kegiataan employee relations dipergunakan untuk mengenal,menyusun, dan kemudian memelihara hubungan

25

Ruslan Rosady. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi edisi revisi 10. Jakarta : Rajawali. 2010. Hal. 343

26

(14)

26

yang harmonis antara organisasi dengan para karyawannya dan manfaatnya dapat

dirasakan oleh kedua belah pihak yaitu pimpinan dan karyawan.

Pengertian Employee Relations (internal relations) yang lain adalah

merupakan hubungan yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan antara

pimpinan dengan karyawan, hal tersebut menjadi perhatian utama dalam kegiatan

manajemen perusahaan.27

Dengan demikian kegiatan employee relations memang penting

dilaksanakan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Saat ini masih banyak

perusahaan yang mengabaikan karyawan sebagai sasaran kegiatan PR. Banyak

memfokuskan kegiatannya ke public eksternal, padahal semestinya mendapat

perhatian yang sama dan seimbang. Fungsi PR tidak berkaitan dengan penerimaan

karyawan baru, penggajian, kenaikan pangkat, pensiun, dan yang lainnya, tetapi

berkisar pada kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang harmonis

antara pimpinan organisasi dengan para karyawan. Dengan menjalin hubungan

yang harmonis dengan karyawan, atau bawahan, mereka dapat dianggap oleh

perusahaan tidak hanya sekedar bekerja, dengan begitu pula atasan tidak segan

untuk memberikan semangat atau motivasi bagi karyawan.

“Employee Relations” merupakan suatu kekuatan yang hidup dan

dinamis yang dibina dan diabadikan dalam hubungan dengan perorangan

27

(15)

27

hari di belakang bangku kerja tukang kayu, dibelakang mesin, atau dibelakang

meja tulis”. Demikian seorang ahli purel Archibald William.28

Seorang PR atau Humas harus senantiasa mengadakan kontak pribadi

dengan para karyawan, dengan mengadakan kontak pribadi dengan para

karyawannya, berkomunikasi dengan mereka seperti mendatangi mereka dan

bercakap-cakap dengan mereka akan dapat diketahui sikap, pendapat, kesulitan,

keinginan, harapan dan perasaannya.

Seorang PR akan berhasil dalam pelaksanaan hubungan dengan

karyawan apabila ia memahami kebutuhan karyawan dan menciptakan hubungan

yang harmonis dengan karyawan dengan manajemen serta mendapatkan feedback

dari karyawan terhadap kegiatan-kegiatan komunikasi yang telah dilaksanakan.

Dari uraian tersebut terlihat bahwa Employee Relations merupakan

suatu kegiatan atau program yang perlu dilaksanakan oleh setiap perusahaan

untuk membina hubungan yang baik dengan karyawan juga untuk mengelola

sumber daya manusia agar lebih produktif untuk mencapai tujuan perusahaan dan

memajukan perusahaan.

28

Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan Public Relations, cv Mandar Maju, Bandung, 1993, Hal:144

(16)

28

2.4 Manajemen Public Relations

Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengatur. Pengaturan

dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan ururtan dari fungsi-fungsi

manajemen itu sendiri. Sehingga manajemen itu merupakan suatu proses untuk

mewujudkan tujuan yang diinginkan. Menurut Malayu Hasibuan, manajemen

adalah:

“Sebagai proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.”29

Manajemen Public Relations merupakan suatu proses pengorganisasian

jangka panjang dari berbagai fakta, sumber informasi menyangkut sesuatu

“kekuatan dan kelemahan” yang dimiliki oleh lembaga yang bersangkutan, hingga

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen kehumasan yang aktifitasnya untuk

mengungkapkan “peluang yang ada” secara langsung atau tidak langsung,

bertujuan menciptakan suatu persepsi atau kesan-kesan yang positif, baik

diberikan secara individual maupun penilaian opini public yang menguntungkan

terhadap lembaga, organisasi nama perusahaan dan produknya dewasa yang

penuh dengan resiko ancaman, persaingan yang cukup tajam.30

Pengertian di atas menyimpulkan bahwa manajemen PR sangat

bermanfaat dalam proses pengorganisasian dalam jangka panjang dengan

melakukan analisis akan kekuatan, kelemahan dan peluang dapat digunakan

dalam kerangka kegiatan PR yang bertujuan menciptakan citra yang positif demi

29

Hasibuan, Malayu, Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas, Bumi Aksara, 2004, hal.6

30

Rosady Ruslan, Manajemen PR & Manajemen Komunikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1998. Hal.131

(17)

29

menghalau dan menghadapi segala bentuk resiko, ancaman dan persaingan

perusahaan.

Menurut Mc Elreathm manajemen Public Relations adalah kegiatan

penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasiaan dari suatu kegiatan

komunikasi yang di sponsori oleh organisasi berawal dari pertemuan kelompok

kecil hingga berkaitan dengan konferensi pers melalui satelit internasional,

pembuatan brosur hingga kampanye nasional melalui multimedia,

menyelenggarakan acara open house bagi pendukung kampanye politik dan

pengumuman pelayanan public menghadapi kasus manajemen krisis.31

Manajemen humas dapat dikatakan sebagai penerapan fungsi-fungsi

manajemen dalam kegiatan kehumasan. Mc Elreath menyatakan, manajemen

humas berarti penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian suatu

kegiatan komunikasi.

Manajemen humas bisa mencakup:

1. Manajemen terhadap seluruh kegiatan kehumasan yang dilakukan oleh

organisasi.

2. Manajemen terhadap kegiatan-kegiatan kehumasan yang lebih spesifik

atau yang berupa satuan-satuan kegiatan kehumasan.

Fungsi dasar manajemen merupakan suatu proses kegiatan atau

pencapaian tujuan pokok dari organisasi atau lembaga dan biasanya berkaitan

dengan memanfaatkan berbagai potensi sumber daya yang dimiliki oleh

31

(18)

30

organisasi atau lembaga tersebut. Pada dasarnya dalam menunjang keberhasilan

mencapai tujuan utama manajemen perusahaan bekerja sama dengan berbagai

pihak terkait.32

Pengertian manajemen PR secara konseptual, fungsional dan

unsur-unsurnya dalam kegiatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengertian

manajemen PR dalam suatu organisasi, baik untuk tujuan komunikasi dua arah

timbal balik (reciprocal communication), membangun hubungan baik maupun

komunikasi persuasive yang searah (one way persuasive communication), yang

pada akhirnya bertujuan untuk membangun saling pengertian, menghargai,

dukungan baik dan hingga menciptakan citra positif.

2.5 Pengelolaan Media Internal

Dalam hubungannya dengan komunikasi perusahaan, media internal di

terbitkan secara teratur oleh bagian internal perusahaan atau lembaga atau

pemerintahan. hal ini dikarenakan keseluruhan proses produksi dan pengelolaan

media internal atau jurnal internal tersebut sebagai tugas pokok dan fungsi dari

Humas. Ada banyak cara untuk berkomunikasi dengan publik internal, kemajuan

teknologi telah mengubah cara komunikasi dihasilkan, didistribusikan,

ditampilkan, dan disimpan. Untuk berkomunikasi dengan khalayak internal,

Humas menggunakan media komunikasi internal sebagai alat komunikasi.

32

I Gusti Ngurah Putra, Manajemen Hubungan Masyarakat, Universitas Terbuka, Jakarta, 2010. hal.1

(19)

31

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang Humas dibantu beberapa langkah

yang harus dilakukan agar proses tersebut berjalan lancar Cutlip, Center, dan

Broom menguraikan proses kerja PR dalam fourstep problem-solving process,

sebagai berikut: 33

a. Fact Finding

Langkah pertama ini termasuk penyelidikan, pemeriksaan dan mengawasi

pengetahuan, opini, tingkah laku, dan perbuatan yang berhubungan dan

mempengaruhi tindakan dan kebijakan dari organisasi. Intinya, ini merupakan

fungsi intelijen organisasi. Ini merupakan landasan dari langkah-langkah lain

dalam proses penyelesaian masalah dengan menemukan “Apa yang terjadi saat

ini?”

b. Planning and Programming

Informasi yang telah terkumpul pada langkah pertama digunakan untuk

membuat keputusan mengenai publik program, tujuan, tindakan, dan strategi, dan

taktik dan tujuan komunikasi. Ini termasuk memfaktorkan penemuan dari langkah

pertama ke dalam kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua dalam proses

ini menjawab “Berdasarkan apa yang telah kita pelajari dari situasi, apa yang

seharusnya kita ubah atau lakukan, dan katakan?”

33

Scott M. Cutlip, Allen H. Center, and Glen M. Broom, Effective Public Relations, PT Pustaka Utama Grafiti, 1994, hal.320

(20)

32 c. Taking action and communicating

Langkah ketiga adalah mengimplementasikan program tindakan dan

komunikasi yang telah dibuat untuk mencapai tujuan tertentu untuk setiap publik

untuk menyelesaikan tujuan program. Pertanyaan pada langkah ini adalah “Siapa

yang seharusnya melakukan dan mengatakannya, dan kapan, dimana, dan

bagaimana?”

d. Evaluating the program

Langkah terakhir dari proses ini adalah menilai persiapan, implementasi, dan

hasil akhir dari program yang dijalankan. Penyesuaian dilakukan selama program

sedang dilakukan, berdasarkan dari feedback evaluasi mengenai bagaimana ini

bekerja. Program dilanjutkan atau diberhentikan setelah mengetahui “Bagaimana

yang sedang kita lakukan, atau bagaimana yang sudah kita lakukan?” Pada

perkembangannya, public relations telah berkembang menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari keberadaan sebuah perusahaan (korporasi). Profesional PR dilihat

sebagai kalangan yang mampu mengubah situasi buruk pada keadaan yang lebih

baik. Profesional PR dianggap mampu menciptakan hubungan baik dengan

kalangan jurnalis dan membantu pimpinan puncak perusahaan menjadi

(21)

33

Dalam pengelolaan, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia

yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai

tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia

adalah mahluk kerja. Oleh karena itu, pengelolaan timbul karena adanya

orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Sering kita mendengar kata

pengelolaan, namun banyak diantara kita tidak tahu pengertian pengelolaan

tersebut. Berikut pengertian pengelolaan menurut beberapa ahli:

1. Mary Parker Follet

Pengelolaan sebagai seni menyelesaikan pekerjaan, mengatur dan lebih

mengarah pada tujuan organisasi.

2. Ricky W Griffin

Pengelolaan sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengkordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran

(goals) secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat

dicapai sesuai dengan perencanaan sementara efisien berarti ada tugas

yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal.

3. Koontz and Donnel

Pengelolaan adalah terlaksananya pekerjaan sesuai dengan tujuan

(22)

34 4. Millet

Pengelolaan adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan yang

terorganisir secara formal sebagai proses untuk memperoleh tujuan yang

diinginkan.34

Dari semua keterangan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan adalah suatu proses dan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Mengelola sebuah organisasi atau perusahaan tidak dapat dilepaskan dari

peran pengelolaan komunikasi. Seluruh bagian yang ada di dalam perusahaan

dapat bergerak sesuai rencana karena komunikasi yang lancar antar tiap bagian.

Bukan hanya itu, komunikasi antara manajemen dan seluruh pegawai juga penting

untuk dijaga. Karena bila arus komunikasi mengalir dengan lancar, maka aspirasi

dapat di akomodasi dengan baik. Tetapi bila arus komunikasi tidak lancar, maka

aspirasi tersumbat.35

Media internal adalah saluran yang digunakan untuk mendukung kegiatan

Public Relations dalam berkomunikasi dengan publik internalnya (karyawan)

dalam suatu organisasi. Media atau saluran komunikasi diharapkan dapat menjadi

sarana dalam memberikan informasi mengenai langkah organisasi dalam

mencapai tujuan dan pemenuhan kebutuhan antara perusahaan dengan karyawan

dapat berlangsung lewat media komunikasi tersebut. Pengertian media internal

34

S. Rachmad Hakim,Nanang Indra P. Pelatihan Pengelolaan Website. Jakarta: Elex Media Komputerindo. 2009 hal.20

35

Fariani, Silvia Rita & Aryanto Widodo, Panduan Praktisi PR, PT Elex Media Komputindo, 2009, hal. 19

(23)

35

yang lainnya dapat di artikan secara luas, yakni sebagai bahan informasi yang di

terbitkan sacara teratur oleh bagian internal perusahaan atau lembaga atau

pemerintahan. Hal ini dikarenakan keseluruhan proses produksi dan pengelolaan

media internal atau jurnal internal tersebut sebagai tugas pokok dan fungsi dari

Humas.

Dalam hubungannya dengan komunikasi perusahaan, media internal

diterbitkan untuk mengelola proses penyusunan informasi yang berkaitan dengan

berbagai hal profil perusahaan yang dibutuhkan untuk aktivitas Humas Internal.

Hal ini selaras dengan pengertian media menurut Ronald adalah “merupakan jalur

penting dalam kegiatan-kegiatan public relations”.36 Karena dengan media, PR

dapat mengatur pesan penting yang akan disampaikan dalam suatu kemasan

dengan baik dan ditujukan kepada sasaran yang tepat.

Sedangkan pengertian media internal menurut Ardianto adalah media yang

dipergunakan untuk kepentingan kalangan terbatas dan nonkomersial serta lazim digunakan dalam aktifitas public relations.37

Disini peneliti mengartikan bahwa media internal adalah media yang

digunakan untuk kalangan tertentu yang dimaksut adalah karyawan. Dimana

media tersebut dibagikan secara gratis kepada karyawan untuk memberikan

berbagai informasi tentang perusahaan. Dengan demikian karyawan mendapat

36

Ronald D. Smith. Strategic Planning For Public Relations. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publisher. 1992, p. 153

37

Soemirat dan Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, hal.75.

(24)

36

informasi yang diperlukan tentang arah dan dinamika seputar perusahaan dimana

mereka bekerja yang juga dapat bermanfaat untuk mengambil sebuah keputusan.

2.6 Tujuan dan Fungsi Media Internal

Tujuan utama media internal adalah memberikan informasi kepada publik

mengenai kebijaksanaan dan kegiatan organisasi, menstimulasi peningkatan mutu

dengan memperkenalkan penampilan individual yang baik dan menekankan

kebutuhan akan hasil yang lebih baik serta peranan individual mereka dalam

tujuan organisasi.

Disamping media internal memiliki tujuan umum, senantiasa disertai dengan

tujuan khusus juga yaitu untuk memperbaiki hubungan kepegawaian, menjelaskan

struktur, finansial, dan peranan organisasi termasuk peranan keuntungan, serta

menampilkan desas-desus negatif yang mungkin bisa menimbulkan salah

pengertian dan ketidakpuasan.38 Tujuan diterbitkannya media internal oleh

perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi kepada karyawan mengenai kebijaksanaan dan

kegiatan perusahaan.

2. Menekan kebutuhan dan hasil yang diiinginkan karyawan.

3. Membantu meningkatkan semangat loyalitas karyawan.

4. Memberikan informasi kepada karyawan tentang produk dan operasional.

38

(25)

37

5. Memperbaiki hubungan perburuhan.39

Dalam media internal, adapun informasi yang terkandung didalamnya harus

mempunyai fungsi bagi pembacanya, diantaranya adalah:

1. Fungsi Normatif, artinya materi publikasi berfungsi informasi apabila

materi itu menambah pengetahuan baru bagi pembacanya.

2. Fungsi Edukatif, memperlihatkan kepada pembaca tentang cara baru untuk

melakukan suatu kegiatan atau cara baru untuk mengatasi sebuah

masalah.

3. Fungsi Hiburan, materi publikasi berfungsi menghibur apabila informasi

yang terkandung memberikan ganjaran psikologis.40

2.6.1 Jenis dan Bentuk Media Internal

Dalam melaksanakan kegiatan Humas untuk mengelola media internal

terdapat beberapa jenis media yang di produksi sendiri oleh perusahaan salah

satunya yaitu jurnal internal, Jurnal internal atau House Internal adalah istilah

yang dapat diartikan secara lebih luas yakni sebagai terbitan atau bahan

cetakan yang diterbitkan secara teratur untuk mencapai khalayak tertentu yaitu

para staff dan anggota organisasi. Berikut adalah variasi bentuk jurnal

internal:

39

Ibid.Hal 291

40

Uchjana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 1994, Hal 218

(26)

38

1. Majalah, jurnal internal dengan format majalah biasanya berukuran A4.

Isinya kebanyakan adalah tulisan fitur dan ilustrasi. Jurnal ini bisa dicetak

dengan menggunakan teknik lithografi atau photogravure. Hal ini

tergantung dari kebijakan dan kemampuan organisasi atau perusahaan.

2. Koran, meskipun mirip dengan koran tabloid, tapi isinya terdiri dari berita

yang disisipi dengan tulisan fitur dan ilustrasi. Proses percetakannya

biasanya lebih canggih, yakni secara offset-litho.

3. Newsletter, jumlah halamannya biasanya lebih sedikit, yakni 2 hingga 8

halaman, dan biasanya berukuran A4. Sebagian besar isinya adalah

tulisan-tulisan singkat dengan atau tanpa gambar. Percetakannya

menggunakan teknik lithografi atau dapat di produksi pada mesin fotokopi

kantor.

4. Majalah Dinding, bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan pada

dinding. Ini merupakan suatu medium yang biasa digunakan untuk

keperluan internal maupun eksternal.41

Media perusahaan yang biasa dipergunakan sebagai saluran atau sarana

komunikasi yang sering dipergunakan oleh praktisi public relations untuk

menyampaikan pesan kepada publiknya dan sekaligus mampu meningkatkan citra

melalui berbagai jenis media publikasi.42

41 Frank Jefkins, Public Relations, Edisi kelima, Erlangga 2004, hal 147 42

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi (cetakan ke-7), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, hal. 201-202

(27)

39

Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya Metodologi Penelitian Komunikasi,

jenis-jenis media publikasi organisasi antara lain sebagai berikut:43

1. Bulletin

Bulletin adalah publikasi organisasi yang mengangkat perkembangan

suatu topik atau aspek tertentu dan diterbitkan secara teratur dalam waktu

yang relatif singkat.

2. House jurnal

Media Internal atau House Organ (In House Journal) dipergunakan oleh

PR untuk keperluan publikasi atau sebagai sarana komunikasi yang

ditujukan pada kalangan terbatas, seperti karyawan, relasi bisnis, nasabah

atau konsumen.

3. Printed Media

Barang cetakan untuk tujuan publikasi PR dalam upaya penyampaia

pesan-pesannya yang terbentuk, seperti : brochure, leaflet, booklet, kop

Surat, kartu nama, kartu ucapan, diskusi panel, seminar, pameran dan lain

sebagainya

4. Media Pertemuan (Event)

Media pertemuan secara langsung bertemu dengan audiencenya melalui

tatap muka langsung misalnya presentasi, diskusi panel, seminar, pameran

dan lain sebagainya.

43

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000, hal.45

(28)

40 5. Broadcasting Media dan Internet

Publikasi PR yang disiarkan melalui stasiun TVRI milik pemerintah dan

stasiun TV komersial atau siaran radio komersial termasuk media

elektronik dan komputer serta internet (email)yang dimafaatkan sebagai

media publikasi dan komunikasi PR

6. Media Sarana Humas/PR

Yaitu media humas yang berkaitan dengan penempilan identitas

perusahaan (Corporate Identity) yang merupakan simbol atau nama

perusahaan, logo, warna standar dan preusan, serta kemasan produk.

Penampilan dan citra lobby kantor, pakaian seragam merupakan citra

penampilan preusan yang khas sebagai pembeda dengan kompetitor

lainnya.

7. Media Personal

Media personal merupakan media humas/PR yang berkaitan dengan

kemampuan untuk mengadakan pertemuan secara langsung, untuk maksud

mengadakan pendekatan personal atau melobi sehingga dapat menghasilkan

(29)

41

Buletin merupakan salah satu saluran atau media dalam menyampaikan pesan

dalam proses komunikasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi dengan

menggunakan media menurut Onong Uchjana Effendy memiliki peran dan fungsi

sebagai berikut:

1. Menyampaikan informasi (to informed), artinya apabila materi itu

menambah pengetahuan baru bagi pembacanya.

2. Mendidik (to educate), yaitu informasi yang memperkenalkan kepada

pembaca mengenai cara baru untuk melakukan suatu kegiatan atau

mengatasi suatu masalah

3. Menghibur (to entertain), yaitu jika informasi yang dikandung memberi

ganjaran psikologis.44

Melihat peran dan fungsi diatas berarti buletin merupakan suatu wadah untuk

menyajikan berita atau pesan yang disajikan dalam bentuk artikel atau sejenisnya

dengan tujuan untuk menyampaikan informasi, mendidik, dan menghibur.

Buletin merupakan sarana penting antara pimpinan dengan bawahan, antara

organisasi dengan seluruh karyawan sehingga dapat tercipta hubungan yang baik.

Selain itu merupakan bagian atau fungsi dari tugas utama dalam kehidupan di

lingkungan organisasi yang menjadi penghubung meskipun tidak langsung. Dan

menyampaikan pesan kepada komunikannya diusahakan agar dapat menarik

perhatian dan memberikan manfaat bagi komunikannya.

44

(30)

42

2.7 Kebutuhan Informasi

Manusia sebagai mahluk sosial yang pastinya membutuhkan suatu

informasi untuk menambah wawasan pemikirannya. Menurut Philip Kotler

Kebutuhan adalah keadaan yang ditandai dengan perasaan kekurangan atau

keinginan perwujudan tindakan tertentu”. Dengan demikian kebutuhan merupakan

perasaan kekurangan di dalam diri organism, yang diperlukan guna memperbaiki

kehidupan dan dirinya sendiri.45

Dalam teorinya Karl Weick dalam teori informasi organisasi, merupakan

salah satu teori komunikasi yang membahas mengenai pentingnya penyebaran

informasi dalam organisasi untuk menjaga kelangsungan hidup organisasi

tersebut. Teori ini menekankan proses dimana individu mengumpulkan,

mengelola, dan menggunakan informasi.46

Suatu organisasi pasti memerlukan informasi guna memajukan organisasi

tersebut sebab dengan adanya informasi maka perusahaan dapat melihat

kekurangan atau kelebihan perusahaan. Informasi merupakan suatu proses yang

memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta-fakta, nilai-nilai yang

bermanfaat. Jadi, didalamnya terdapat suatu proses transformasi data suatu

informasi. Informasi menjadi suatu hal penting yang terdapat dalam organisasi

sehingga perlu bagi semua anggota organisasi untuk mengetahui informasi yang

berhubungan dengan perusahaannya itu sendiri.

45

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat, 1995. Hlm 304

46

(31)

43

Menurut R. Wayne Pace dan Don F. Faules, informasi adalah suatu istilah

untuk merujuk kepada apa yang disebut pertunjukan informasi dan sering

digunakan untuk merujuk kepada nilai keberuntungan dan kerugian, evaluasi

kinerja, dan pendapat pribadi yang dinyatakan dalam surat, memo, laporan teknis

dan data.47

Pawit M Yusup mendefiniskan kebutuhan informasi sebagai berikut:

“Kebutuhan Informasi adalah fungsi dari keraguan ekstrinsik yang dihasilkan dari

suatu perbedaan pengamatan dari kriteria ukuran kepastian seseorang mengenai

obyek lingkungan yang penting, dan pernyataan terhadap suatu kriteria yang ingin

dicapai”.48

Informasi yang beredar dikalangan individu tidak selamanya langsung di

serap kepemikiran individu tersebut tentunya mereka memilih informasi yang

memang mereka butuhkan dan dianggap bisa menambah wawasan mereka dalam

memperoleh informasi. Suatu organisasi atau perusahaan sebelum memberikan

informasi kepada khalayak tentunya mereka harus mengetahui apa saja informasi

yang dibutuhkan sehingga nantinya informasi tersebut dapat menjadi acuan untuk

mereka dalam mengambil keputusan.

47

R. Wayne and Don F. Faules, Komunikasi Organisasi “Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan”, Editor Deddy Mulyana, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2006. Hal 29

48

Pawit M Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995, Hal. 53

Referensi

Dokumen terkait

Strategi Radio Sonora Yogyakarta dalam Persaingan Bisnis Siaran Radio, Yogyakarta : Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga.. Effendy, Onong

Effendy, Onong Uchjana.1990 .Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.. Frans Harsana Sastradiningrat, Implikasi Psikologi Sosial Tunanetra, (Jakarta : Depatemen Pendidikan

Yogyakarta: Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta.. Effendy,

Menurut Onong Uchjana Effendy (2008), faktor-faktor penghambat komunikasi adalah hambatan sosiopsikologis yaitu permasalahan yang terdapat pada komunikan, hambatan

Ilmu komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy dapat ditinjau dari beberapa komponen seperti komponen bentuknya yaitu komunikator, pesan, media, kemunikan dan

and company. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2005. Penanganan Remaja Yang Beresiko Tinggi. Jakarta: Departemen Kesehatan.). Effendy, Uchjana Onong. Ilmu Komunikasi Teori

Onong Uchjana Effendy MA., komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi,

Pola Asuh Orang Tua Dan Komunikasi Dalam Keluarga: Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak Jakarta: Rineka Cipta.. Effendy, Onong