TUGAS AKHIR – SB091358
RESPON PERTUMBUHAN TUNAS KULTUR MERISTEM APIKAL TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum) VARIETAS NXI 1-3 DAN HW-1 SECARA IN VITRO PADA
MEDIA MS DENGAN PENAMBAHAN ARGININ DAN GLUTAMIN FINTHA FENIA FATWA RASULLAH
NRP. 1509 100 006 Dosen Pembimbing : Tutik Nurhidayati, S.Si., M.Si.
Dra. Nurmalasari
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LATAR BELAKANG
Saccharum officinarum
adalah tanaman yang bernilai ekonomis cukup tinggi, karena tanaman ini
merupakan bahan baku utama dalam pembuatan
gula.
Nira dari tanaman tebu mengandung sukrosa yang dapat dikristalkan sehingga menjadi gula
pasir
NXI 1-3 HW -1
PT. Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI) Persero adalah badan usaha milik negara dibidang
LATAR BELAKANG
medium MS + arginin + BA 2 ppm + kinetin 0,5 ppm + PVP 300 ppm dan MS + glutamin + BA 2 ppm + kinetin 0,5 ppm + PVP 300 ppm (Pande, 2013) Arginin : 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, dan 50 ppm Glutamin : 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, dan 50 ppmArginin
Peranan arginin :
• Prekusor untuk sintesis urea
• Mempecepat penyembuhan jaringan yang rusak • Arginin menstimulasi sekresi hormon
pertumbuhan (growth hormone) dan digunakan untuk uji stimulasi hormon pertumbuhan.
Glutamin
Glutamin dikenal sebagai asam amino pembawa nitrogen dan dikenal sebagai asam amino yang berfungsi sebagai
prekursor sintesis nukleotida, substrat untuk pembentukan glikogen.
Glutamin penting sebagai sumber energi sel yang membutuhkan ATP siap pakai.
Glutamin akan memberikan α-ketoglutarat yang masuk ke dalam siklus Krebs.
1
• Bagaimanakah respon pertumbuhan tunas melalui kultur mersitem apikal tanaman tebu (Saccharum officinarum) varietas NXI 1-3 secara in vitro pada media MS dengan penambahan arginin?
2
• Bagaimanakah respon pertumbuhan tunas melalui kultur mersitem apikal tanaman tebu (Saccharum officinarum) varietas HW-1 secara in vitro pada media MS dengan penambahan arginin?
3
• Bagaimanakah respon apikal pertumbuhan tunas melalui kultur mersitem tanaman tebu (Saccharum officinarum) varietas NXI 1-3 secara in vitro pada media MS dengan penambahan glutamin?
PERMASALAHAN
4
• Bagaimanakah respon pertumbuhan tunas tanaman melalui kultur mersitem apikal tebu (Saccharum officinarum) varietas HW-1 secara in vitro pada media MS dengan penambahan glutamin?
BATASAN MASALAH
1. Varietas tebu yang digunakan yakni NXI 1-3 dan HW-1
2. Asal eksplan dari batang meristem apikal muda yang berumur 6 bulan
3. Medium yang digunakan adalah medium MS + arginin + BA 2 ppm + kinetin 0,5 ppm + PVP 300 ppm dan MS + glutamin + BA 2 ppm + kinetin 0,5 ppm + PVP 300 ppm
4. Konsentrasi asam amino yang digunakan antara lain :
Arginin : 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, dan 50 ppm Glutamin : 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, dan 50 ppm 5. Waktu pengamatan adalah 2 bulan
6. Parameter pengamatan adalah :
Jumlah tunas Panjang tunas
TUJUAN
1
• Mengetahui respon pertumbuhan tunas melalui kultur mersitem apikal tanaman tebu (Saccharum officinarum) varietas NXI 1-3 secara in vitro pada media MS dengan penambahan arginin
2
• Mengetahui respon pertumbuhan tunas melalui kultur mersitem apikal tanaman tebu (Saccharum officinarum) varietas HW-1 secara in vitro pada media MS dengan penambahan arginin
3
• Mengetahui respon kultur pertumbuhan tunas melalui mersitem apikal tanaman tebu (Saccharum officinarum) varietas NXI 1-3 secara in vitro pada media MS dengan penambahan glutamin
• Mengetahui respon pertumbuhan tunas melalui kultur mersitem apikal tanaman tebu (Saccharum officinarum) varietas HW-1 secara in vitro pada media MS dengan penambahan glutamin
MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan
panelitian tugas akhir adalah mendapatkan
informasi mengenai respon pertumbuhan
tunas meristem apikal pada tanaman tebu
varietas NXI 1-3 dan HW-1 pada media MS
dengan penambahan arginin dan glutamin
METODOLOGI
Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian tugas akhir ini dilaksanakan pada Desember 2012 – Februari 2013 di Laboraturium Penelitian dan Pengembangan Usaha PT. Perkebunan Nusantara XI
Surabaya.
Alat
neraca analitik spatula Erlenmeyer gelas ukur magnetic stirer pH meter autoclave alumunium foil
scalpel laminar air flow
pipet tetes
bunsen
Bahan
METODOLOGI
arginin glutamin phytagel kinetin
aquades Alkohol 70%
HCl NaOH
Mio inositol
Vitamin biogen Tebu varietas NXI 1-3
PVP BA
METODOLOGI
Cara Kerja1. Pembuatan
media
2. Sterilisasi alat
dan medium
3. Pengambilan
eksplan
4. Penanaman
eksplan
1. Pembuatan Medium 0ppm 10ppm 20ppm 30ppm 40ppm 50ppm 0ppm 10ppm 20ppm 30ppm 40ppm 50ppm arginin glutamin pH 5,8 Jika terlalu basa ditambah HCl. Jika terlalu asam ditambah NaoH Kinetin 0,5 ppm Mio inositol 1 ml/L Vit. biogen 1 ml/L Sukrosa 30 g/L Ditambahkan hingga 1 L BA 2 ppm PVP 30 g/L
2. Sterilisasi Alat dan Medium Sterilisasi hingga tekanan 1,5 atm selama 20 menit
METODOLOGI
2,5 g/L Didihkan sambil diaduk 20 ml/botol3. Sterilisasi Alat dan Bahan di Laminar Air
Flow
diletakkan dalam LAF kemudian di UV selama 1 jam
Diambil bagian meristem apikal yakni ruas pertama batang tebu 4. Pengambilan Eksplan
METODOLOGI
Penanaman eksplan dilakukan di dalam Laminar Air Flow (LAF) secara aseptis
Sterilisasi dengan dicelup alkohol 70% dan batang
dilewatkan ke bunsen
PARAMETER PENGAMATAN
Jumlah Tunas
Jumlah tunas eksplan yang terbentuk dihitung setelah 2 bulan inkubasi
Panjang Tunas
Semua tunas yang terbentuk diukur panjangnya dengan
menggunakan penggaris kemudian dirata-rata (dalam satuan cm).
METODOLOGI
Rancangan Percobaan dan Analisis Data
Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)
dengan 1 faktor perlakuan dan 2 kali ulangan
Data kuantitaif yang diperolah dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara kontrol dengan perlakuan, maka dilakukan uji Dunnet dengan selang kepercayaan 95%.
Hasil dan Pembahasan
0 ppm 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm 50 ppm 0 ppm 10 ppm 10 ppm 10 ppm 20 ppm 20 ppm 20 ppm 30 ppm 30 ppm 30 ppm 40 ppm 40 ppm 40 ppm 50 ppm 50 ppm 50 ppm Minggu ke-2 Minggu ke-4 Minggu ke-6 Minggu ke-8 NXI 1-3 dengan Penambahan Arginina a a a a b 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 0 ppm 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm 50 ppm jumlah tunas tebu NXI 1-3 dengan penambahan arginin
Jumlah Tunas Varietas NXI 1-3 dengan Penambahan Arginin menggunakan ANOVA dengan uji Dunnet selang kepercayaan 95%
Paramater Konsentrasi Jumlah Tunas
Jumlah Tunas 0 ppm 0.00 a 10 ppm 2.50 a 20 ppm 3.50 a 30 ppm 4.00 a 40 ppm 5.50 a 50 ppm 13.50 b
a a a a a a 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 0 ppm 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm 50 ppm panjang tunas tebu NXI 1-3 dengan penambahan arginin
Hasil dan Pembahasan
Parameter Konsentrasi Panjang Tunas
Panjang Tunas 0 ppm 0.00 a 10 ppm 1.75 a 20 ppm 1.85 a 30 ppm 3.95 a 40 ppm 3.45 a 50 ppm 2.8 a
Jumlah tunas dan panjang tunas berkorelasi negatif dengan nilai
korelasi Pearson 0,207 dan P-value 0,519
Panjang Tunas Varietas NXI 1-3 dengan Penambahan Arginin menggunakan ANOVA dengan uji Dunnet selang kepercayaan 95%
Hasil dan Pembahasan
HW-1 dengan Penambahan Arginin 0 ppm 0 ppm 0 ppm 0 ppm 10 ppm 10 ppm 10 ppm 10 ppm 20 ppm 20 ppm 20 ppm 20 ppm 30 ppm 30 ppm 30 ppm 30 ppm 40 ppm 40 ppm 40 ppm 40 ppm 50 ppm 50 ppm 50 ppm 50 ppm Minggu ke-2 Minggu ke-4 Minggu ke-8 Minggu ke-6Hasil dan Pembahasan
Parameter Konsentrasi Jumlah Tunas Jumlah Tunas 0 ppm 0.00 a 10 ppm 1.00 a 20 ppm 2.00 a 30 ppm 2.50 a 40 ppm 6.00 b 50 ppm 3.00 ab a a a a b ab 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 0 ppm 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm 50 ppm jumlah tunas tebu HW-1 dengan penambahan argininJumlah Tunas Varietas HW-1 dengan Penambahan Arginin menggunakan ANOVA dengan uji Dunnet selang kepercayaan 95%
Hasil dan Pembahasan
a a ab a b b 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 0 ppm 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm 50 ppm panjang tunas tebu HW-1 dengan penambahan argininParameter Konsentrasi Panjang Tunas Panjang Tunas 0 ppm 0.00 a 10 ppm 2.6 a 20 ppm 5.05 ab 30 ppm 3.50 a 40 ppm 5.6 b 50 ppm 5.50 b
Panjang Tunas Varietas HW-1 dengan Penambahan Arginin menggunakan ANOVA dengan uji Dunnet selang kepercayaan 95%
Jumlah tunas dan panjang tunas berkorelasi positif dengan nilai
korelasi Pearson 0,780 dan P-value 0,003
Hasil dan Pembahasan
0 ppm 0 ppm 0 ppm 0 ppm 10 ppm 10 ppm 10 ppm 10 ppm 20 ppm 20 ppm 20 ppm 20 ppm 30 ppm 30 ppm 30 ppm 30 ppm 40 ppm 40 ppm 40 ppm 40 ppm 50 ppm 50 ppm 50 ppm 50 ppm Minggu ke-2 Minggu ke-4 Minggu ke-6 Minggu ke-8 NXI 1-3 dengan Penambahan GlutaminHasil dan Pembahasan
Parameter Konsentrasi Jumlah Tunas Jumlah Tunas 0 ppm 0.00 a 10 ppm 1.00 a 20 ppm 2.50 a 30 ppm 3.50 ab 40 ppm 6.00 b 50 ppm 4.00 ab a a a ab b ab 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 0 ppm 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm 50 ppm jumlah tunas tebu NXI 1-3 dengan penambahan glutaminJumlah Tunas Varietas NXI 1-3 dengan Penambahan Glutamin menggunakan ANOVA dengan uji Dunnet selang kepercayaan 95%
Hasil dan Pembahasan
Parameter Konsentrasi Panjang Tunas Panjang Tunas 0 ppm 0.00 a 10 ppm 1.20 a 20 ppm 3.10 ab 30 ppm 3.00 ab 40 ppm 3.15 ab 50 ppm 2.15 ab a a ab ab ab ab 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 0 ppm 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm 50 ppm panjang tunas tebu NXI 1-3 dengan penambahan glutaminPanjang Tunas Varietas NXI 1-3 dengan Penambahan Glutamin menggunakan ANOVA dengan uji Dunnet selang kepercayaan 95%
Jumlah tunas dan panjang tunas berkorelasi negatif dengan nilai korelasi Pearson
0,852 dan P-value 0
Hasil dan Pembahasan
0 ppm 0 ppm 0 ppm 0 ppm 10 ppm 10 ppm 10 ppm 10 ppm 20 ppm 20 ppm 20 ppm 20 ppm 30 ppm 30 ppm 30 ppm 40 ppm 40 ppm 40 ppm 40 ppm 30 ppm 50 ppm 50 ppm 50 ppm 50 ppm Minggu ke-2 Minggu ke-4 Minggu ke-6 Minggu ke-8 HW-1 dengan Penambahan GlutaminHasil dan Pembahasan
Parameter Konsentrasi Jumlah Tunas Jumlah Tunas 0 ppm 0.00 a 10 ppm 1.00 a 20 ppm 2.00 a 30 ppm 1.50 a 40 ppm 4.50 b 50 ppm 2.50 ab a a a a b ab 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 0 ppm 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm 50 ppm jumlah tunas tebu varietas HW-1 dengan penambahan glutaminJumlah Tunas Varietas HW-1 dengan Penambahan Glutamin menggunakan ANOVA dengan uji Dunnet selang kepercayaan 95%
Hasil dan Pembahasan
Parameter Konsentrasi Panjang Tunas Panjang Tunas 0 ppm 0.00 a 10 ppm 1.4 a 20 ppm 2.05 a 30 ppm 3.90 ab 40 ppm 4.80 b 50 ppm 4.85 b a a a ab b b 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 0 ppm 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm 50 ppm panjang tunas tebu HW-1 dengan penambahan glutaminPanjang Tunas Varietas HW-1 dengan Penambahan Glutamin menggunakan ANOVA dengan uji Dunnet selang kepercayaan 95%
Jumlah tunas dan panjang tunas berkorelasi positif dengan nilai korelasi Pearson
0,837 dan P-value 0,001
Kesimpulan
Pertumbuhan tunas kultur meristem apikal tebu varietas NXI 1-3 berbeda nyata pada medium MS dengan penambahan arginin 50 ppm dibuktikan dengan jumlah tunas 16 buah sedangkan panjang tunas tidak berbeda nyata hingga penambahan arginin 50 ppm.
Pertumbuhan tunas kultur meristem apikal tebu varietas HW-1 berbeda nyata pada medium MS dengan penambahan arginin 40 ppm dibuktikan dengan jumlah tunas sebanyak 7 tunas sedangkan panjang tunas berbeda nyata pada penambahan arginin 40
ppm dengan rata-rata panjang tunas 5,6.
Pada penambahan glutamin 40 ppm pada medium MS menghasilkan respon pertumbuhan tunas kultur meristem apikal tebu varietas NXI 1-3 yang berbeda nyata dengan tunas sebanyak 6 buah sedangkan panjang tunas pada penambahan glutamin 20
ppm menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan rata-rata panjang tunas 3,15.
Pada penambahan glutamin 40 ppm pada medium MS menghasilkan respon pertumbuhan tunas kultur meristem apikal tebu varietas HW-1 yang berbeda nyata dengan jumlah tunas sebanyak 7 buah sedangkan panjang tunas menunjukkan hasil yang
Saran
Penelitian ini merupakan awal dari penelitian setelah didapatkan tebu varietas baru yakni NXI 1-3 dan HW-1. Menurut Asad (2009) arginin dan
glutamin berperan dalam menghasilkan tunas melalui diferensiasi dan pembelahan sel namun memiliki potensi pertumbuhan yang relatif rendah sehingga dianjurkan untuk memberikan auksin dengan konsentrasi rendah