• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aida Ratna Zulaiha Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aida Ratna Zulaiha Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Pencegahan Korupsi

pada Pengadaan Barang

dan Jasa Pemerintah

Aida Ratna Zulaiha

Direktorat Penelitian dan Pengembangan

Komisi Pemberantasan Korupsi

(2)

Akar Masalah Korupsi PBJ di Indonesia

1

2

3

4

Pendahuluan

Tindak Pidana Korupsi PBJ

Rekomendasi

(3)
(4)

Penanganan Kasus

PBJ di KPK

• Perkara : 142 dari 468 perkara

• Pengaduan: 12 693

• Kerugian keuangan negara mencapai 1 triliun

Sumber: KPK, 2015

Mengapa Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ)?

Ketidakefektifan

Anggaran Audit BPK

• Nilai 96.09 miliar : 8 obyek pemeriksaan pada 11 K/L,2 pemprov dan 14 pemkab/pemkot • Penyebab:  Barang belum/tidak dapat dimanfaatkan  Penggunaan anggaran

tidak tepat sasaran/tidak sesuai peruntukan

 Pemanfaatan barang/jasa tidak sesuai rencana

Sumber:Laporan BPK,2014

Penanganan

Persekongkolan

Tender PBJ di KPPU

2006-2012:

• Perkara: 97 dari 173 perkara yang diputus

• Terbukti : 75 dari dari 97 perkara

• Nilai proyek: 8.6 triliun dari 12.35 triliun

(5)

KORUPSI

PBJ di Indonesia* (TOP FIVE)

*Data kasus korupsi yang ditangani KPK s.d Per 31 Maret 2016

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Jumlah

Penyuapan

0 7 2 4 13 12 19 25 34 50 20 38 47 271

Pengadaan

Barang/Jasa

2 12 8 14 18 16 16 10 8 9 15 14 6 148 Penyalahgunaa n

Anggaran

0 0 5 3 10 8 5 4 3 0 4 2 0 44

Pungutan

0 0 7 2 3 0 0 0 0 1 6 1 1 21

Perijinan

0 0 5 1 3 1 0 0 0 3 5 1 1 20

Korupsi PBJ dan Penyuapan merupakan kategori 2 besar kasus

yang ditangani KPK

(6)

Jabatan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Jumlah

Swasta

1

4

5

3

12 11

8

10 16 24 16 18 18 146

Eselon I / II / III

2

9

15 10 22 14

12

15

8

7

2

7

7

130

Anggota DPR

dan DPRD

0

0

0

2

7

8

27

5

16

8

9

19 20 121

Tindak Pidana Korupsi

Berdasarkan Profesi/Jabatan

Sebanyak 146 orang dari Swasta menjadi Pelaku Korupsi yang ditangani KPK

(7)
(8)

II.

AKAR MASALAH KORUPSI PADA

PBJ

(9)

Akar Masalah

Korupsi

Pada PBJ

9 EFFECTS CENTRAL PROBLEM CAUSES

TINGGINYA KORUPSI PADA PBJ PEMERINTAH

Rendahnya Kualitas Barang/Jasa Pemerintah Kerugian Keuangan

Negara

Rendahnya nilai Manfaat yang didapatkan Pelaksanaan Regulasi Perencanaan & Penganggaran Sistem perundangan berbenturan, multitafsir, tumpang tindih, tidak kuat, tidak aplikatif. 3. Individu tidak berintegritas (koruptif dan tdk independen) 4. Kelemahan sistem SDM 5. Keterbatasan informasi harga pasar 6. Kolusi antara penyedia/vendor 7. Sistem screening di K/L/D tidak menyaring vendor yang berintegritas 8. Intervensi pada proses pemilihan penyedia 1. Stakeholders (oknum) perencanaan tidak berintegritas (mens rea) 2. Proses perencanaan tidak transparan 1. Organisasi pelaksana PBJ tidak berintegritas (mens rea) 2. Intervensi eksternal dlm PBJ Pengawasan bersifat reaktif, tidak proaktif, Pengawasan

(10)

III.

TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM

PBJ

(11)

Tindak Pidana Korupsi PBJ

TAHAPAN PROSES PBJ Proses Perencanaan Anggaran Perencanaan – Persiapan PBJ Pemerintah Pelaksanaan PBJ Pemerintah Proses Serah Terima dan Pembayaran Proses Pengawasan dan Pertanggung -jawaban

Sebelum ada Perpres PBJ Setelah ada Perpres PBJ

P

ada proses mana korupsi banyak terjadi?

o30 perkara, o66 terpidana,

oKerugian negara (BPK/BPKP) 1,15 T oUang pengganti (inkracht) 332,4 M Unsur:

DPR/DPRD, Kepala K/L/Pemda (KPA/satker), Kemenkeu, PPK,

Pimpro/Pokja ULP, Pengusaha/vendor

o 12 perkara, o 33 terpidana,

o Kerugian negara (BPK/BPKP 165,8 M o Uang pengganti (inkracht) 75,1 M Unsur:

PPK, PIMPRO/POKJA ULP, LPSE, Panitia Penerima Barang, Pengusaha/vendor

o 3 perkara o 8 terpidana Unsur:

PPK, Pimpro/ POKJA ULP, BPK/BPKP , Penegak hukum

(12)

Keterlibatan Pejabat Publik dan Perusahaan

Swasta dalam Korupsi PBJ

• Suap Pihak Swasta Kepada Pejabat Publik

• Pejabat Publik menggunakan perusahaan

boneka/perusahaan tertentu untuk diajak kerjasama

menjalankan korupsi

• Kolusi antar peserta tender, penetapan harga, kartel dan

praktik yang tidak kompetitif

OECD

(Buku; Fighting Corruption and Promoting Integrity in

Public Procurement)

• Vendor melakukan Penyuapan kepada Pembuat

Keputusan

• Kartel, para peserta tender memanipulasi pemenang

tender

• Kolusi, bentuk kesepakatan dari para peserta tender

untuk menetapkan giliran pemenang

tender/kesepakatan pembayaran kompensasi kepada

pihak yang kalah dalam tender

TII

(Panduan Mencegah Korupsi dalam Pengadaan Barang dan

Jasa Publik)

(13)

Proses Perencanaan Anggaran Perencanaan – Persiapan PBJ Pemerintah Pelaksanaan PBJ Pemerintah Proses Serah Terima dan Pembayaran Proses Pengawasan dan Pertanggung -jawaban

Tindak Pidana Korupsi PBJ

Modus umum korupsi Berdasarkan Kasus Korupsi

yang di Tangani KPK

B

agaimana modus

korupsi yang

dilakukan?

• Proyek/Paket dijual terlebih dahulu

kepada vendor sebelum anggaran

disetujui atau disahkan. Pengadaan tidak sesuai dengan kebutuhan (rekayasa dokumen).

• Persekongkolan antara DPR, pihak K/L

(KPA), dan Vendor. Proaktif bisa dilakukan oleh DPR, K/L, atau vendor.

• HPS dan spek teknis dibuat oleh vendor

Mark up harga

• Suap kepada pihak-pihak terkait

• Manipulasi pemilihan pemenang.

o Pengumuman terbatas o Manipulasi pemilihan

pemenang

o Manipulasi dokumen lelang.

o HPS dan spek teknis dibuat oleh vendor

o Mark up harga

o Suap kepada pihak-pihak terkait

o Persekongkolan KPA, PPK, Pokja ULP/Pimpro, PPHP, Bendahara. o Manipulasi dokumen serah

terima

o Suap kepada auditor (BPK atau BPKP) untuk menghilangkan temuan audit

o Suap kepada penegak hukum untuk meringankan hukuman

(14)

Rekomendasi Pencegahan Korupsi PBJ

berdasar Modus Korupsi

No

Modus Korupsi

Kasus Korupsi di KPK

Rekomendasi

1. Proyek/Paket sudah dijual terlebih dahulu kepada vendor sebelum anggaran disetujui atau disahkan. Pengadaan tidak sesuai dengan kebutuhan

(rekayasa dokumen).

- Kasus Pengadaan Helikopter – Abdullah Puteh

- Kasus Pengadaan Jasa Asuransi oleh KPU Tahun 2004

- Integrasi

perencanaan dan penganggaran

- Audit Pra, Proses dan Pasca PBJ (audit

khusus kemanfaatan pengadaan

barang/jasa 2. Persekongkolan antara DPR, K/L

dan Vendor. Proaktif bisa dilakukan oleh DPR, K/L atau vendor.

- Kasus Pengadaan Kapal Patroli – Ditjen Perhubungan Laut Departemen

Perhubungan

- Kasus Pengadaan Mesin Jahit –

Departemen Sosial, Tahun 2004-2008 - Kasus pengadaan mobil pemadam

kebakaran, Pemprov Jawa Barat Tahun 2002

3 Suap kepada pihak-pihak terkait

- Kasus penyuapan terkait pembangunan kawasan KTM melalui APBN-P, Tahun 2011

- Kasus pengadaan dan pemasangan PLTS di Depnakertrans RI yang

(15)

No

Modus Korupsi

Kasus Korupsi di KPK

Rekomendasi

4. HPS dan spek teknis dibuat oleh vendor

- Kasus Pengadaan Optimalisasi Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi Roda Dua dan Empat – Mabes POLRI, Tahun 2010-2011

- Kasus Pengadaan Solar Home System (SHS) – Kementerian ESDM, Tahun 2007-2008 - Kasus Pembangunan Kantor Penghubung

Pemprov Jambi di Jakarta, Tahun 20044

- Perluasan e-katalog, termasuk penguatan database harga dan spesifikasi barang dan jasa serta lembaga pengelola

5. Mark up harga - Kasus Pengadaan Ban OB van Studi

Transmitter Link (STL), Down Link, Digital Recorder, Telepon Satelit dan Pemancar & Peralatan dan STL serta Server jaringan radio dan teks spare part pemancar dan

computerized pemancar yang menggunakan dana ABT Tahun 2003

Rekomendasi Pencegahan Korupsi PBJ

(16)

16

Rekomendasi

1. Integrasi antara Perencanaan dan Penganggaran PBJ

2. Audit Pra, Proses dan Pasca PBJ (audit khusus kemanfaatan pengadaan barang/jasa

1. Perluasan e-katalog, termasuk penguatan database harga dan

spesifikasi barang dan jasa serta lembaga pengelola

2. Mendorong Perbaikan aplikasi “SIKaP” (Panduan Sistem

Informasi Kinerja Penyedia) oleh LKPP, sehingga mampu ; - Menampilkan perbaikan Kualitas Penyedia Barang dan Jasa, - Mencegah keikutsertaan kembali vendor yang wanprestasi,

blacklist, tersangkut KKN, dst,

- Mencegah persekongkolan vertical dan horizontal - Menyediakan menu penilaian kinerja penyedia oleh

pengguna barang/jasa di K/L/D/I. 3. Perbaikan dan Optimalisasi LPSE

- Mewajibkan dilakukan pemeriksaan lapangan terhadap

penyedia barang /jasa yang mendaftar di LPSE

- Audit Server LPSE

(17)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan kepada guru dan peneliti untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) Bagi peneliti

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pe- nalaran matematis siswa yang mengi- kuti pendekatan CTL tidak lebih tinggi daripada peningkatan kemam-

Jawaban tertulis dan wawancara siswa berdasarkan kualifikasi kemandirian belajar sangat rendah dan rendah yaitu SR-1, SR-2 dan R-1, R-2 dapat menuliskan apa yang diketahui

Memberikan gambaran pada Masyarakat setempat mengenai factor- faktor yang mempengaruhi tekanan darah seperti usia, jenis kelamin, status gizi, tingkat stres, frekuensi

Bagi memastikan keefisyenan rekabentuk bangunan balai polis terus kekal relevan dalam pengoperasian seharian dalam menjaga keselamatan dan ketenteraman awam, suatu indikasi

28,29 Data from experimental models of chancroid suggest that these lesions should be responsive to azithromycin, 31 and therefore, that mass distribution of azithromycin for yaws

Model Problem Based Learning menggunakan team teaching dengan teknik terintegrasi dan semi terintegrasi pada pembelajaran ditinjau dari kemampuan kritis (kognitif) dan

Perlakuan pendahuluan blanching tanpa penambahan larutan Na-metabisulfit selama 15 menit mendapatkan skor penerimaan panelis yang terendah sebesar 2,6 artinya