APLIKASI ANDROID UNTUK MENGUKUR
DAN MENINGKATKAN KEPUASAN
PERNIKAHAN MENGGUNAKAN ASPEK
PSIKOLOGI
Ferdianto, Heryanto Santoso, Jeffrey Johan, Widodo Budiharto Fakultas Ilmu Komputer, Bina Nusantara University
Jln. Kebon Jeruk Raya no.27 Kemanggisan, Jakarta Barat 11530 +6221-5350660
ABSTRAK
Penulisan ini berisi tentang pengembangan aplikasi Android berbasis fuzzy logic untuk mengukur dan meningkatkan kepuasan pernikahan menggunakan aspek psikologi. Berdasarkan aspek psikologi dan penelitian klasik, kestabilan dari pernikahan didasarkan pada kemampuan untuk membuat rasio interaksi positif 5 kali lebih banyak dibandingan interaksi negatif. Berdasarkan hal tersebut, kami mengusulkan sebuah metode untuk merekam informasi dari perilaku positif (bercanda, menunjukkan kasih sayang) dari pasangan sehari-hari yang menggunakan aplikasi kami. Kami mengusulkan metode di mana aplikasi ini dapat menentukan pengguna puas atau tidak dengan pernikahan mereka, dan juga dapat membantu pengguna untuk meningkatkan kepuasan pernikahan mereka berdasarkan penilaian dari hasil kuesioner dan penilaian perilaku pengguna pada pasangan mereka menggunakan fuzzy logic. Hasil eksperimen disajikan dan ditampilkan pada aplikasi yang berjalan dengan baik pada perangkat mobile berbasis pada platform Android.
Kata kunci: Pernikahan, Aplikasi, Android, Fuzzy Logic
ABSTRACT
This paper presents the development of Android application based on fuzzy logic to measure and improve marriage satisfaction using psychological aspects. From psychological aspects and classic research, stability of marriage is based on the ability to create a positive interaction ratio 5 times more than negative interactions. Based on that, we propose a method to record information of positive behaviors (kidding, showing affection) in everyday pair that using our application. We propose a method where these apps can determine are the users satisfied or not with their marriage, and also can help the users to increasing their marriage satisfaction based on the assessment of the results of questionnaire and the assessment of user’s behaviors to their partners using fuzzy logic. The experimental results are presented and shown the application are running well on mobile devices based on Android platform.
PENDAHULUAN
Pada zaman modern ini, setiap orang memiliki tuntutan pekerjaan yang lebih tinggi. Hal tersebut menyebabkan pasangan menghabiskan waktu yang cukup lama secara terpisah. Beberapa pasangan dapat mempertahankan keharmonisan rumah tangganya. Namun banyak pasangan yang tidak dapat menjaga keutuhan rumah tangga mereka. Masalah yang sering ditemui dalam rumah tangga adalah komunikasi yang tidak baik dan salah pengertian (miss communication). Dalam mencegah timbulnya masalah dalam hubungan pernikahan, masing-masing individu harus menginstropeksi diri. Namun, banyak pasangan yang tidak dapat menginstropeksi diri dan mengevaluasi keadaan pernikahannya.
Berdasarkan data survei yang dilakukan Opera, seperti dikutip Musofa (2013), 81% pengguna Android ialah laki-laki dan sebagian besar berusia diantara 25 - 34 tahun (40%). Usia 25 sampai 34 tahun ini merupakan usia yang umumnya seseorang akan menjalin hubungan intim dengan lawan jenis kemudian menikah (Papalia, Olds, Feldman, 2004). Oleh karena itu, aplikasi tentang hubungan pernikahan menjadi relevan untuk sebagian besar pengguna Android di Indonesia.
Saat ini, minimal terdapat 250 aplikasi Android gratis yang terkait tentang cinta, antara lain pada aplikasi berbahasa asing terdapat aplikasi yang dapat memberikan saran, motivasi untuk membantu pengguna dalam membangun pernikahan yang lebih baik. Sedangkan pada aplikasi berbahasa Indonesia, belum ditujukan untuk meningkatkan kualitas hubungan pernikahan pasangan suami-istri.
Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah yang muncul adalah membuat suatu metode untuk mengukur dan meningkatkan kualitas pernikahan dari pasangan suami-istri dengan menggunakan rumus dan teori psikologi. Penerapan aplikasi ini adalah membangun kecerdasan buatan dari ilmu psikologi dengan metode fuzzy logic. Kemudian, dengan mengimplementasikan ilmu-ilmu psikologi, aplikasi ini akan memberikan saran, tugas, dan motivasi kepada pengguna untuk meningkatkan kepuasan pernikahannya.
Dalam melakukan pengujian keberhasilan dari penelitian, digunakan uji hipotesis (uji t-paired).
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, digunakan metode perancangan Extreme Programming (XP) yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu:
1. Planning
Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan spesifikasi kebutuhan dari sistem yang akan dibangun. Untuk mengumpulkan kebutuhan tersebut dilakukan wawancara dengan client dan pakar. Selain itu juga dilakukan penyusunan kuesioner, dan penyebaran kuesioner untuk menentukan target pasar serta mengetahui kebutuhan target pasar tersebut. Selain itu, dilakukan analisis dari requirement yang didapat dari client dan pakar serta analisis hasil kuesioner yang sudah mendapat respon. Hasil analisis tersebut digunakan untuk menentukan biaya yang akan dikeluarkan, tools yang digunakan, waktu yang diperlukan untuk pengerjaan sistem, kebutuhan pasar, dan sebagainya.
2. Design
Pada tahap ini, dilakukan tahap perancangan antarmuka (UI) dan perancangan sistem. Perancangan antarmuka dibuat dengan prinsip eight golden rules. Perancangan tersebut dibuat dalam bentuk storyboard. Perancangan sistem untuk aplikasi yang akan dibangun dibuat dalam bentuk usecase diagram, sequence diagram, activity diagram, dan class diagram. Selain itu, dilakukan perancangan fuzzy logic dan rule-rule berdasarkan aspek psikologi yang didapat dari pakar.
3. Coding
Pada tahap ini, dilakukan pembuatan kode program (coding) yang disesuaikan dengan sistem dan antarmuka (UI) yang telah dirancang sebelumnya.
4. Testing
Setelah tahap pembuatan kode program (coding) selesai, maka dilakukan pengujian aplikasi yang telah selesai. Hal ini berfungsi untuk mengetahui apakah aplikasi sudah berjalan sesuai yang diharapkan, mencari tahu apakah ada error pada proses pemograman. Selain itu juga dilakukan acceptance test pada client, untuk mengetahui apakah aplikasi sudah sesuai keinginannya, dan apakah aplikasi ini sudah diterima client.
HASIL DAN BAHASAN
Permasalahan: Kepuasan pernikahan dapat ditingkatkan dengan penggunaan aplikasi CounseLove.
Untuk mengetahui apakah penggunaan aplikasi CouseLove membantu pengguna untuk meningkatkan kepuasan pernikahannya, akan digunakan sampel yang sama. Sampel yang didapatkan terdiri dari 10 orang yang sudah menikah. Mereka menggunakan aplikasi CounseLove untuk mengukur kepuasan pernikahannya. Selanjutnya mereka menggunakan aplikasi CounseLove untuk meningkatkan kepuasan pernikahanya selama 1 bulan, kemudian mereka kembali mengukur kepuasan pernikahan. Berikut adalah hipotesis yang digunakan.
H0 = Aplikasi ini tidak membantu pengguna untuk meningkatkan kepuasan pernikahannya.
H1 = Aplikasi ini membantu pengguna untuk meningkatkan kepuasan pernikahannya.
Tabel 1 Data Hipotesis
Nama Pengguna
Pengukuran
Pertama (%)
Pengukuran
Kedua (%)
d
Ahmad
42.86
52
9.14
Susan
31.58
52.5
20.92
Prima
51.67
56
4.33
Karo
56
54.21
1.79
Tamara
51.5
54.67
3.17
Steven
48.75
54,67
5.92
Maria
51.43
52.98
1.55
Edward
52.88
54.46
1.58
Edi
51.21
54.25
3.04
Reza
30
34.29
4.29
Statistik uji: (Sumber: Walpole, 2005: 305)t : Harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi pada distribusi t (tabel t). ̅ : Rata-rata dari selisih antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua.
: Rata-rata yang akan diuji.
: Simpangan baku dari selisih antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua. : Banyaknya sampel.
Keputusan:
Tolak H0, jika dengan derajat kebebasan – 1.
Untuk permasalahan ini, dengan menggunakan tabel distribusi t (two tail) dimana 0.05, maka diperoleh .; 2.262. Karena 3.0018 > 2.262, maka tolak H0.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa aplikasi CounseLove membantu pengguna untuk meningkatkan kepuasan pernikahannya.
Berikut adalah beberapa tampilan antarmuka dari aplikasi CounseLove secara berurutan sesuai dengan prosedur penggunaan aplikasi.
1. Halaman Menu Awal
Halaman pertama yang ditampilkan saat pengguna membuka aplikasi CounseLove adalah halaman menu awal. Pada halaman ini terdapat tiga tombol, yaitu “Mulai” untuk mulai menggunakan aplikasi, “Panduan” untuk mempelajari penggunaan aplikasi, dan “Keluar” untuk keluar dari aplikasi.
Gambar 1 Tampilan Halaman Menu Awal 2. Halaman Form Data Pribadi
Untuk melanjutkan penggunaan aplikasi, pengguna harus memilih tombol “Mulai” pada halaman menu awal. Setelah pengguna memilih tombol tersebut, maka halaman akan berpindah ke halaman form data pribadi. Pada halaman ini, terdapat formulir data pribadi yang harus diisi oleh pengguna. Setelah mengisi data, untuk lanjut ke halaman berikutnya pengguna harus menekan tombol next yang berada pada kanan atas layar.
Gambar 2 Tampilan Halaman Form Data Pribadi
Jika pengguna tidak mengisi formulir secara lengkap, maka akan ditampilkan pesan yang berada di tengah layar untuk memberi tahu pengguna data apa yang belum terisi.
Gambar 3 Tampilan Pesan pada Halaman Form Data Pribadi 3. Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan berisikan penjelasan fungsi dari aplikasi CounseLove. Setelah membaca persetujuan, pengguna dapat lanjut ke halaman berikutnya dengan menekan checkbox “Setuju” sehingga menjadi centang, kemudian memilih tombol next.
Gambar 4 Tampilan Halaman Persetujuan 4. Halaman Pengantar Kuesioner
Halaman pengantar kuesioner berisikan kata pengantar dan petunjuk mengikuti kuesioner (survei). Kuesioner ini berguna untuk mengukur kepuasan pernikahan pengguna. Setelah membaca pengantar kuesioner, pengguna dapat lanjut ke halaman berikutnya dengan menekan tombol next.
Gambar 5 Tampilan Halaman Pengantar Kuesioner 5. Halaman Kuesioner
Halaman kuesioner berisikan pertanyaan – pertanyaan yang berupa pilihan ganda. Setiap pertanyaan memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu “Sangat Puas”, “Puas”, “Kurang Puas”, “Sangat Tidak Puas”. Setelah memilih jawaban, pengguna harus menekan tombol next untuk lanjut ke pertanyaan berikutnya sampai 38 pertanyaan. Pada pertanyaan ke-38, setelah memilih jawaban, pengguna harus menekan tombol next untuk lanjut ke halaman berikutnya, yaitu halaman kesimpulan dan saran.
Apabila pengguna belum mengisi jawaban, tetapi menekan tombol next, maka akan ditampilkan pesan yang memberi tahu kesalahan pengguna.
Gambar 6 Tampilan Halaman Kuesioner 6. Halaman Hasil
Halaman hasil berisikan skor dari 9 aspek pernikahan, skor keseluruhan dari kuesioner, jawaban dengan nilai tertinggi, dan jawaban dengan nilai terendah.
Gambar 7 Tampilan Halaman Hasil 7. Halaman Kesimpulan dan Saran
Halaman kesimpulan dan saran berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil kuesioner yang telah diisi oleh pengguna.
Untuk lanjut ke halaman berikutnya pengguna harus menekan tombol next.
Gambar 8 Tampilan Halaman Kesimpulan dan Saran 8. Halaman Persetujuan Kedua
Setelah pengguna mendapatkan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil kuesioner pengukuran kepuasan pernikahannya, pengguna dapat melanjutkan penggunaan aplikasi CounseLove untuk meningkatkan kepuasan pernikahan. Pada halaman persetujuan kedua, dijelaskan bahwa data pribadi pengguna dan hasil kuesioner yang telah diisi akan di-upload ke web sebagai bahan penelitian bagi ilmu psikologi. Selain itu, hasil tersebut dapat dijadikan bahan uji hipotesis. Jika pengguna setuju dengan keterangan tersebut, maka pengguna harus memilih checkbox “Setuju”, sedangkan jika tidak setuju, makak pengguna harus memilih checkbox “Tidak Setuju”. Setelah pengguna memilih checkbox, maka untuk lanjut ke halaman berikutnya pengguna harus memilih tombol next. Jika penguna memilih setuju, maka halaman akan berpindah ke halaman beranda. Namun apabila pengguna memilih tidak setuju, maka halaman akan berpindah ke halaman menu awal.
Gambar 9 Tampilan Halaman Persetujuan Kedua 9. Halaman Beranda
Pada halaman beranda, terdapat tiga menu, yaitu “Kegiatan”, “Tugas”, dan “Artikel”. Menu “Kegiatan” dimaksudkan agar pengguna dapat mengisi kegiatan-kegiatan apa saja yang ia lakukan bersama pasangan. Menu “Tugas” berisikan list dari tugas-tugas yang diberikan kepada pengguna berdasarkan aspek psikologi dengan tujuan
meningkatkan interaksi antara pengguna dengan pasangan. Menu “Artikel” berisikan artikel-artikel tentang pernikahan sebagai tips, saran, atau pengetahuan bagi pengguna.
Terdapat juga bar level dengan tujuan membuat pengguna lebih tertarik menggunakan aplikasi ini. Jika pengguna mengisi kegiatan, ia akan mendapat skor 5. Jika mengerjakan tugas, akan mendapat skor 10. Jika membaca artikel akan mendapat skor 10.
Gambar 10 Tampilan Halaman Beranda
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Simpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi CounseLove dapat membantu pengguna dalam melihat keadaan pernikahannya dalam berbagai aspek.
2. Aplikasi CounseLove dapat membantu pengguna untuk meningkatkan kepuasan pernikahannya.
3. Aplikasi CounseLove dapat dijadikan bahan penelitian dan pengembangan ilmu psikologi tentang kepuasan pernikahan.
Saran
Saran yang patut dipertimbangkan untuk pengembangan dari penelitian ini, antara lain: 1. Memperluas cakupan golongan pasangan suami-istri.
2. Pengembangan fitur sound dengan menambah pilihan lagu. 3. Menampilkan font tulisan yang menarik.
4. Mengembangkan variasi pilihan jawaban berdasarkan teori psikologi. 5. Penambahan fitur chatting menggunakan web server.
6. Penambahan fitur kalender untuk mengatur jadwal kegiatan pasangan.
REFERENSI
Musofa, D. Z. 26 Juli (2013). Di Indonesia, Gadget Android didominasi Laki-laki. Merdeka.com (Online), diakses 30 September 2014 dari http://m.merdeka.com/teknologi/di-indonesia-gadget-Android-didominasi-laki-laki.html.
Papalia, D. E., Olds, S. W., Feldman, R. D. (2004). Human Development 9th edition. Boston: McGraw Hill.
Pressman, R.S. (2010). Software engineering: A Practioner’s Approach. (7th edition). New York: McGraw-Hill.
Walpole, R., E. (2005). Pengantar Statistika (edisi ke-3). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
RIWAYAT PENULIS
Ferdianto lahir di Jakarta pada tanggal 27 Mei 1993. Menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu komputer jurusan Teknik Informatika pada tahun 2015. Saat ini belum bekerja.
Heryanto Santoso di Jakarta pada tanggal 22 Juni 1993. Menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu komputer jurusan Teknik Informatika pada tahun 2015. Saat ini belum bekerja.Aktif di organisasi Binus Study Learning Community sebagai Human Capital.
Jeffrey Johan lahir di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1993. Menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu komputer jurusan Teknik Informatika pada tahun 2015. Saat ini belum bekerja.