• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakan alat-alat mekanik yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi. Pada decade sebelum abad ke-20, alat-alat mekanik yang menyertai lahirnya publisistik surat kabar, buku majalah, brosur dan materi cetakan lain. Gejala ini makin meluas. Kemudian disusul televisi pada decade berikutnya. Kini sudah memasuki era telekomunikasi dengan

digunakannya sistem satelit ruang angkasa dan jaringan komputer.1

Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa), artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communications atau communications diartikan sebagai saluran, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication (Susanto, 1974).2

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa

1 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Jakarta, Grasindo, 2000;1 2 Ibid

(2)

berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi

massa). 3

Jalaluddin Rahmat dalam buku “Psikologi Komunikasi”, merangkum definisi komunikasi massa yaitu sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen,dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Jadi singkatnya komunikasi massa adalah proses komunikasi dengan menggunakan atau melalui

media massa.4

2.1.1 Karakteristik Komunikasi Massa

Karakteristik dari komunikasi massa antara lain : 5

a. Komunikator Terlembaga

Komunikasi massa melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.

b. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karena itu, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini.

3 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Grasindo, Jakarta, 2004; 69

4 Jalaludin Rahmat,Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi. PT Remaja Rosdakarya, Bandung 1998;189 5 Elvinaro Ardianto dan Lukiati K. Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media, Bandung 2004;6-12

(3)

c. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Komunikasi pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Komunikasi bersifat anonim artinya komunikator mengenal komunikan, sedangkan komunikasi massa bersifat heterogen berarti komunikan terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tinggat ekonomi.

d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Effendy (1981) mengartikan keserempakan media massa itu sebagai keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, penduduk tersebut satu sama lainnya berbeda dalam keadaan terpisah.

e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan (Mulyana, 2000:99). Dimensi isi menunjukan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan, sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu.

f. Komunikasi Massa Bersifat satu Arah

Pada proses komunikasi massa, komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan kontak langsung karena pada pesan disampaikan melalui

(4)

media massa. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog. g. Stimulasi Alat Indra Terbatas

Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.

h. Umpan Balik Tertunda (Delayed) Dan Tidak langsung

Dalam prose komunikasi massa, umpan balik bersifat tidak langsung (indirect) dan tertunda (delayed). Artinya, komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikannya. Tanggapan khalayak dapat diterima lewat telepon, email, atau surat pembaca itu menggambarkan feedback komunikasi massa indirect. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan telepon, menulis surat pembaca, mengirim email itu menunjukan bahwa feedback kimunikasi massa bersifat tertunda (delayed).

2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick (2001) terdiri dari :6

(5)

a. Pengawasan (surveillance)

Fungsi komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama ; (1) warning of beware surveillance (pengawasan peringatan) ; (2) instrumental surveillance (pengawasan instrumental). Funsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer.

b. Penafsiran (interpretationt)

Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Tujuan penafsiran adalah media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan.

c. Penyebaran Nilai (Transmission Of Values)

Dimana media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan mereka. Dengan perkataan lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.

d. Hiburan (Entertaiment)

Funsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pihak khalayak, karena dengan

(6)

membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan ditelevisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

2.1.3 Efek Komunikasi Massa

Pada umumnya manusia lebih tertarik kepada apa yang dilakukan media pada manusia daripada apa yang manusia lakukan pada media massa.

Donald K. Robert mengungkapkan, ada yang beranggapan bahwa “efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Karena fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa. Dalam proses komunikasi, pesan dalam media massa tersebut dapat menerpa

seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung. 7

2.2 Televisi Sebagai Media Massa

Siaran televisi pertama di Indonesia ditayangkan pada tanggal 17 Agustus 1962 yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke XVII. Siaran tersebut berlangsung mulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 11.02 wktu Indonesia bagian barat untuk meliput upacara peringatan hari Proklamasi di Istana Negara. Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) baru melakukan siaran secara continue pada 24 Agustus 1962. Liputan perdananya adalah upacara pembukaan Asian Games ke IV di Stadion Utama Senayan Jakarta. Seiring perkembangan jaman, saat ini siaran

7 Ardianto, Elvinaro. Dkk. 2007. Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media: Bandung. Hal 49

(7)

televisi di Indonesia telah menjangkau di seluruh Propinsi Indonesia berkat pemanfaatan satelit palapa.

2.2.1 Pengertian Televisi

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi yang dikenal sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam putih) maupun warna. Kata televisi merupakan gabungan dari bahasa Yunani yang dibagi menjadi dua arti antara lain, kata tele yang berarti jauh dan visio yang berarti penglihatan. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia, televisi secara tidak formal disebut

dengan TV, tivi, teve atau tipi.8 Dalam perkembangannya, televisi bukan saja barang

yang diminati oleh khalayak, dalam perekonomian yang sehat, stasiun televisi dapat menjadi ladang emas bagi pemiliknya, namun dalam perekonomian yang lemah

hanya menghabiskan dana pemiliknya.9

Televisi merupakan media massa elektronik yang memiliki keunggulan tersendiri dari segi penampilannya. Televisi dapat menampilkan gambar bergerak serta audio secara bersamaan. Karena media elektronik, maka dalam menyajikan

8 Rahmawati, Indah dan Rusnandi, Dodoy, Berkarier di Dunia Broadcast, Laksar Aksara, Bekasi. Hal 3 9 Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutahir, Ramdina Prakarsa, Jakarta, 2005, Hal 3

(8)

pesan-pesannya televisi sangat bergantung kepada energi listrik, artinya tanpa listrik

tidak akan dapat menyampaikan pesan.10

Dari semua media massa yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. 99 persen orang Amerika memiliki televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita, dan iklan. Mereka menghabiskan

waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari.11

Tahun 1948 merupakan tahun penting dalam dunia pertelevisian dengan adanya perubahan dari televisi eksperimen menjadi televisi komersial di Amerika. Karena perkembangan televisi yang sangat cepat dari waktu ke waktu media ini

memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari.12

2.2.2 Karakteristik Televisi

Beberapa karakteristik yang membedakan televisi dengan media massa

lainnya dan sekaligus menjadi keunggulan bagi televisi: 13

a. Audio Visual

Televisi memiliki kelebihan, yaitu dapat didengar sekaligus dapat dilihat, jadi apabila khalayak siaran radio hanya mendengar kata-kata, musik,

10 Ibid, Hal 6-7

11 Elvinaro Ardianto, Lukiyati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, edisi revisi, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2007, Hal 134

12 Ibid

13 Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala E. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, 2004. Hal 128

(9)

efek suara, maka televisi dapat melihat gambar yang bergerak sehingga dapat menimbulkan daya tarik.

b. Berpikir Dalam Gambar

Ada dua tahap berfikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Dalam proses visualisasi, pengarah acara harus berusaha menunjukan objek-objek tertentu menjadi gambaran jelas dan menyajkan sedemikian rupa, sehingga mengadung suatu makna. Kedua adalah, penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. c. Pengoperasian Lebih Kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televise siaran lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang, untuk menayangkan acara siaran berita yang dibawakan oleh dua orang pembaca berita saja melibatkan 10 orang. Maka terdiri dari produser, pengarah acara, pengarah teknik, pengarah studio, pemandu gambar, dua atau tiga juru kamera, juru video, juru video, juru rias, dan lain-lain.

(10)

Fungsi media televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar

dan siaran radio), yakni memberi informasi mendidik, menghibur, dan membujuk.14

Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Komunikasi Universitas Padjadjaran (UNPAD), yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk hiburan selanjutnya untuk memperoleh informasi.

2.3 Program Televisi

2.3.1 Pengertian Program Televisi

Kata program berasal dari programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada kata “siaran” untuk mengacu pada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian program memenuhi

pengertian yang sangat luas.15

14 Ibid Hal 182

(11)

Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audiens tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (service) yang dijula kepada pihak lain, dalam hal ini audiens dan pemasang iklan. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton.

2.3.2 Jenis Program Televisi

Morissan mengatakan program televisi dapat dikelompokan menjadi 2 bagian

besar berdasarkan jenisnya, yaitu:16

1. Program Informasi (berita)

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tujuan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard

news) dan berita lunak (soft news).

Berita keras (hard news) adalah segala informasi yang penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera diketahui oleh khalayak.

(12)

Berita lunak (soft news) segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus ditayangkan.

2. Program Hiburan (entertainment)

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Yang termasuk dalam program hiburan adalah drama, musik dan permainan (game).

2.4 Game Show Sebagai Bentuk Komunikasi Massa

Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan. Hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan. Melalui berbagai macam program acara yang ditayangkan televisi, khalayak

dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya.17

Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali. Caranya adalah dengan mengemas pesan sedemikian rupa, menggunakan metode penyajian tertentu dimana nantinya pesan tersebut dapat diterima oleh khalayak sasaran.

17 Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala E. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, 2004. Hal 17

(13)

Salah satu metode penyajian yang cukup atraktif dan dapat mengibur pemirsa salah satunya dengan menyajikan tayangan game show. Melalui tayangan game show, khalayak yang menyaksikan di rumah, seolah diajak untuk bermain bersama dengan peserta yang ada di studio. Ini menggambarkan bahwa pesan yang ingin disampaikan dapat menjadi hiburan individu atau kelompok.

Tak dapat dipungkiri bahwa program acara game show merupakan salah satu bentuk dari komunikasi massa, karena di dalam sebuah program game show ada seorang pembawa acara sebagai komunikator yang menyampaikan pesan-pesan tentang materi sebuah game kepada para peserta dan penonton dirumah sebagai komunikan. Hal ini serupa dengan pernyataan Freidson tentang devinisi komunikasi massa bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagai khusus populasi.

2.5 Game Show

Game Show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang, baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Menjawab pertanyaan atau memenangkan suatu bentuk

permainan, program ini pun dapat dirancang dengan melibatkan audien.18

Salah satu stasiun televisi yang menayangkan program acara dalam bentuk game show adalah ANTV. Game show Super Deal ANTV adalah sebuah game show

(14)

yang tayang di ANTV setiap hari senin- jumat Pukul 17.30 – 19.00 WIB, di dalam game show ini melibatkan 120 orang peserta dan dipandu oleh host utama yaitu Uya Kuya dan dibantu oleh beberapa artis pendukung seperti Luna Maya, Ule dan Sapri. Konsep permainan dalam Super Deal terbagi dalam dua jenis yaitu : Small Games dan Trading Games, sebelum memilih peserta untuk ke babak trading, Host akan meminta peserta untuk berjoged seheboh mungkin maka secara acak host akan memilih peserta yang dianggapnya seru dan heboh secara kostum ke babak trading. Namun tidak semua peserta yang masuk ke babak trading bisa membawa pulang hadiah karena setiap tawaran yang dilakukan host kepada peserta pasti tersembunyi beberapa jebakan yang disebut dengan istilah “Zonk”. Jika peserta mendapatka zonk maka peserta tidak dapat membawa hadiah apapun.

2.6 Proses Produksi

Bahwa ada tiga tahapan penting dalam produksi program televisi berdasarkan Standard Operational Procedure meliputi: 19

2.6.1 Pra Produksi

Pra produksi adalah tahapan awal dalam membuat sebuah program televisi, tahap awal ini meliputi perencanaan produksi.

Tahap awal ini adalah tahap pembuatan suatu konsep-konsep dasar sebuah program yang harus dijadikan konsep-konsep matang yang dapat membuat menarik

(15)

perhatian penonton. Masing-masing kepala bagian ikut rapat ini untuk membuat konsep yang sesuai dengan program yang akan dibuat.

2.6.2 Produksi

Produksi adalah tahap setelah semua ide dan konsep telah disepakati oleh seluruh tim yang telibat, ide dan konsep dijadikan rundown sehingga proses produksi dapat berjalan dengan melihat rundown acara. Seluruh crew yang terlibat harus memahami isi rundown itu karena setiap part sebuah program pada umumnya berjalan dengan konsep yang berbeda dengan part sebelumnya.

2.6.3 Paska Produksi

Paska produksi merupakan tahap akhir dalam pembuatan program televisi dan film. Proses paska produksi meliputi:

a. Editing

Editing adalah proses menyeleksi gambar dan suara yang akan digunakan dan membuang gambar yang tidak digunakan atau dibutuhkan. Dalam proses editing dikenal juga proses Adding Graphics, adalah proses penambahan efek-efek untuk memberikan hasil gambar yang lebih baik, dengan proses ini sebuah gambar yang menarik akan terlihat lebih menarik sehingga membuat penonton tidak bosan.

(16)

Dubbing adalah proses pengisian suara ke dalam gambar video yang ada dan bertujuan untuk memberikan informasi kepada penonton mengenai video tersebut. Dubbing sangat dibutuhkan apabila gambar yang ditayangkan dianggap kurang jelas dalam penyampaian informasi kepada penonton. Contoh didalam proses dubbing adalah pengisian suara yang biasa dikenal dengan kata voice over.

Mixing adalah proses setelah dubbing dilakukan. Mixing adalah proses penyelarasan antara video dan audio sehingga menghasilkan audiovisual yang baik.

2.7 Pelaksanaan Produksi

Bekerja di dunia penyiaran pada dekade terakhir ini, yakni sejak munculnya televisi swasta menjadi impian masyarakat, yang berminat dalam dunia broadcasting dan ketika dibukanya kesempatan masyarakat mendirikan televisi swasta berdasarkan SK Menpen No. 111/Kep/Menpen/1990/1987, sudah barang tentu membutuhkan tenaga-tenaga ahli dibidang komunikasi dan penyiaran yang handal dan

professional.20

Untuk memberi gambaran tentang pelaksanaan produksi program televisi

secara lebih rinci sebagai berikut.21

20 Suprato, Tommy, Berkarier Dibidang Broadcasting. Media Presindo, Yogyakarta, 2006, Hal 56 21 Ibid Hal 60-82

(17)

1. Executive Producer

Executive Producer adalah seorang yang mempunyai wawasan dan mengerti tentang program televisi secara keseluruhan dan memiliki kemampuan menuangkan idea atau pemikirannya dalam pembuatan program televisi. Selain itu, mampu mengelola dan melakukan koordinasi, kontibusi, dan distribusi produksi secara keseluruhan denga sistematis dan efisiensi. Executive Producer bertanggung jawab terhadap penyusunan dan pengembangan ide untuk program siaran.

2. Produser

Produser adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu program siaran dan harus mempunyai kemampuan berpikir dan menuangkan ide dalam suatu tulisan atau proposal untuk suatu program acara secara baik dan sistematis, serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerja sama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur-unsur produksi terkait. 3. Camera Person / Cameramen

Cameramen adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan kamera televisi selama rehearsel dan produksi program televisi. Ia mengoperasikan kamera menggunakan tripod dan dolly baik menggunakan kamera mini atau Electronic News Gathering yang digunakan diluar studio.

(18)

4. Pengarah Acara

Pengarah acara adalah seseorang yang bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi program siaran, pengarah acara bertugas di lapangan untuk mengendalikan produksi yang ditanganinya, oleh karena itu pengarah acara memilik peran yang sangat strategis dalam sebuah produksi acara televisi.

5. Script Writter / Penulis Naskah

Penulis naskah adalah seorang yang membuat naskah untuk bahan siaran dalam karya artsitik, ia memliki kemampuan merubah ide kedalam bentuk naskah yang merupakan hasil imajinasi dari sebuah proses penginderaan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisan yang menarik dan memiliki pesan baik bagi pemirsa. 6. Unit Manager

Unit manager adalah seseorang yang bertugas menyediakan kebutuhan logistik yang diperlukan untuk setiap elemen-elemen produksi dan mengawasi setiap penggunaan dana produksi, mengkoordinasi semua aktifitas produksi dan penyiaran, menyusun dan mempertanggung jawabkan administrasi keuangan. 7. Art Director / Penata Artistik

Penata artistik adalah seorang yang ahli dalam menata ruang atau lokasi pengambilan gambar yang sesuai dengan yang dikehendaki dalam skenario

(19)

dengan menyiapkan gambar visual untuk produksi siaran televisi dalam bentuk tercetak.

8. Graphic Artist

Graphic artist adalah seseorang yang memiliki keahlian dibidang grafis dengan kemampuan menciptakan, mendesain, dan menentukan variasi bentuk-bentuk visual untuk keperluan program, termasuk mengkreasi bagan, grafis dan title card.

9. Penata Cahaya

Penata cahaya adalah seseorang yang mampu mendesain dan menentukan pencahayaan untuk produksi televisi baik didalam ataupun diluar studio.

10. Audio / Video Engineering

Audio / Video Engineering adalah seseorang yang mengoperasikan peralatan audio/video di stasiun televisi, bertanggung jawab terhadap porsi suara termasuk musik dan spesial efek.

11. Technical Director

Technical Director adalah penghubung atau perantara yang prinsip antara pengarah acara dan kru teknik dalam menetapkan produksi. Ia selalu mengawasi teknisi audio dalam produksi.

(20)

2.8 Manajemen

2.8.1 Pengertian Manajemen

Kita mungkin sangat sering mendengar kata manajemen, namun jika seseorang ditanya mengenai apakah manajemen itu, maka jawabannya bisa sangat beragam. Hal ini tidak mengherankan karena tanggung jawab yang tercakup dalam manajemen bisa sangat beragam dan sekaligus kompleks.

Beberapa pengertian dari manajemen adalah :

a. Shoderbek, Cosier dan Aplin memberikan definisi manajemen sebagai suatu

proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pihak-pihak lain.22

b. James A.F. Stonner memberikan definisi manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.23

c. Henri Fayol juga memutuskan bahwa manajemen meliputi kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengkomandoan (commanding), pengkoordinasian (coordinating) dan pengendalian

(controlling).24

22 Peter P Schoderbek, Ricard A Cosier dan John C Aplin, Management System Conceptual

Considerations, Business Publication, 1985, Hal 8 dalam Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran, Hal 127

23 James A.F. Stonner, Management Prentice/Hall Internasional.inc, Eaglewood Cliffs, New York, 1981, Hal 8 dalam Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran, Hal. 128

(21)

Menurut George Robert Terry dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen yang diterbitkan oleh bumi aksara pada tahun 2005, konsep manajemen POAC yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.

1. Planning (Perencanaan) yaitu kegiatan perencanaan untuk dapat menentukan, dimana rencana merupakan tindakan yang diproyeksikan atau direncanakan bagi masa mendatang. Atau Planning dapat diartikan sebagai pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, system, anggaran dan standart yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2. Organizing (Pengkoordinasian) yaitu kegiatan menyusun kekuasaan formal dengan batasan-batasan yang jelas dan koordinasi untuk mencapai objek dan tujuan tertentu. Selain itu penentuan sumber daya dan kegiatan, perencanaan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja, penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian pendelegasian wewenang yang diperlukan tiap-tiap individu untuk melaksanakan tugasnya serta menciptakan struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan melalui peran pemimpin penugasan dan siapa melakukan apa.

3. Actuating (Pelaksanaan) yaitu kegiatan pelaksanaan dan organisasi yang telah dibentuk sebelumnya dan direalisasikan agar tujuan dari perencanaan dan pengkoordinasian tercapai, dimana dalam tahap ini apa yang menjadi tujuan dari perencanaan dan organisasi yang telah dibentuk akan terealisasikan supaya perencanaan dan pengkoordinasian tadi tidak sia-sia. Tujuan utamanya

(22)

adalah mengetahui sejauh mana perencanaan dan pengkoordinasian itu bisa berjalan.

4. Controlling (Pengawasan) yaitu kegiatan menemukan atau penetapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilakukan sesuai tujuan yang telah ditetapkan, baik positif maupun negatif. Fungsi ini meliputi penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan, pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standart yang telah ditetapkan dan pengambilan tindakan korektif yang diperlukan jika ada penyimpangan. Untuk itu fungsi ini juga bisa dapat dijadikan acuan berhasil atau tidaknya tujuan organisasi. Fungsi ini juga merupakan proses untuk mengamati secara terus menerus (berkesinambungan) pelaksanaan program kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan adanya standar kerja yang jelas. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan alat ukur apakah implementasi sesuai dengan rencana yang merupakan konsesus bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan terhadap pelaksanaan ketetapan, pengawasan terhadap standar kerja, pengawasan terhadap hasil.

2.8.2 Tujuan Manajemen

Pada dasarnya manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan menjadi lebih sulit.

(23)

Ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan (T Hanni Handoko,

Manajemen Edisi II, 1994, Hal 6).25

1. Untuk menapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Untuk menjaga keseimbangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi.

3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda; salah satu cara umum yang digunakan adalah dengan menggunakan patokan efisiensi dan efektivitas. Dari ketiga alasan utama mengapa manajemen dianggap penting bagi suatu organisasi, maka sudah sepatutnya organisasi memiliki manajemen yang baik.

2.9 Juru Kamera (Camera Person)

Juru kamera adalah orang yang mengoperasikan video kamera untuk recording film dan atau video. Dan juru kamera berhak mengambil gambar secara

pribadi sebagai stock gambar. Syarat menjadi juru kamera handal:26

25 T. hani Handoko, Manajemen Edisi II, BPFE, Yogyakarta, 1994, Hal 17 dalam Morissan, M.A,

Manajemen Media Penyiaran, Hal 127

(24)

1. Mempunyai naluri yang tinggi dalam menentukan pengambilan gambar yang bernilai estetika.

2. Dapat mengatur kuantitas cahaya saat pengambilan gambar. 3. Harus menguasai teknik pengambilan gambar.

4. Menguasai isi scenario.

5. Tidak gugup atau grogi saat pengambilan gambar.

2.9.1 Mengenali Kamera

Kamera merupakan alat penting dalam pembuatan sebuah program televisi, seiring dengan kemajuan teknologi, makin banyak jenis-jenis fungsi kamera yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan dan tuntutan sebuah program.

Berdasarkan penggunaannya, jenis kamera dapat dibagi 3 kategori yaitu:27

1. ENG (Electronic News Gathering)

Kamera ENG adalah kamera yang digunakan untuk meliput sebuah peristiwa, kejadian ataupun sebuah berita. Ciri-ciri dari kamera ini adalah bentuknya yang portabel artinya mudah dibawa kemana-mana, dilengkapi dengan shake reduction (peredam getaran/goncangan) serta dilengkapai dengan baterai dengan adanya daya tahan yang cukup lama.

27 Umbara, Diki & Pintoko, Wahyu Wary, How To Become A Cameraman, Interprebook, Yogyakarta, 2010, Hal 27-28

(25)

2. EFP (Electronic Field Production)

Kamera EFP adalah kamera yang digunakan untuk produksi non berita. Kamera ini biasana digunakan untuk produki drama, sinetron, program nondrama dan lain-lain. Ciri-ciri dari kamera ini adalah dilengkapi dengan aksesoris seperti tripod, crane atau jimmy jib dan kadang dilengkapi juga dengan zoom servo (remote pengatur perbesaran gambar), view finder dan juga intercom.

3. Kamera Studio

Kamera studio adalah kamera yang digunakan untuk produksi-produksi di dalam studio televisi. Ciri-ciri kamera ini dapat dilihat dari ukurannya yang besar dan berat. ukuran yang besar serta beban dari kamera ini dimaksudkan agar ketika mengambil gambar hasil yang didapat benar-benar still (tenang) dan smooth (halus). Selain itu kamera ini juga dilengkapi dengan zoom servo, pedestal (fungsinya seperti tripod), view finder dan intercom yang memungkinkan Program Director (PD) untuk men-direct juru kamera.

2.9.2 Kamera 1. Devinisi Shot

Hingga saat ini belum ada kesepakatan mengenai definisi tentang shot. Namun secara teknis, shot adalah ketika juru kamera mulai menekan tombol record hingga menekan tombol record kembali. Shot merupakan satu bagian dari rangkaian gambar yang begitu panjang, yang hanya direkam dengan satu take

(26)

saja. Shot yang baik adalah kombinasi berbagai komposisi gambar ke dalam sambungan gambar yang utuh dan indah dalam satu kali pengambilan gambar. Secara sederhana pengertian shooting adalah proses pengambilan gambar subjek ke dalam media, baik subjek bergerak atau tidak bergerak untuk kemepntingan audio visual. Shooting merupakan bagian dari sebuah produksi audio visual yang menggunakan kamera sebagai alat perekam.

Untuk itu penting untuk mengetahui makna dari sebuah shot. Dalam film, gambar tidak bisa di ambil seenaknya sendiri tanpa konsep yang jelas, karena dapat

membingungkan penonton (Naratama, 2004:71-72).28

2. Komposisi Shot

Teknis pengambilan gambar (shot) adalah teknik mengumpulkan materi (gambar) guna membangun suatu cerita. Pengambilan gambar dapat terlaksana dengan baik dan benar jika dipahami untuk apa gambar diambil, berapa besar ukurannya, bagaimana spesifikasinya (angle), moment mana yang bersesuaian, arah dan tujuan pergerakan, penentuan sebagai pesan atau kesan dan lain sebagainya. Hal ini memang bukan suatu acuan dasar karena bicara soal gambar (shot) sesunguhnya kita bicara karya seni.

Komposisi Shot:29

28 Ibid Hal 97-98

(27)

a. Long Shot

Shot jauh ini akan dilakukan untuk mengambil gambar yang sangat jauh, panjang luas dan berdimensi lebar. Shot ini biasanya untuk memperkenalan seluruh lokasi. Kalau dalam sebuah program shot ini sebagai opening scene atau briding scene dimana penonton dapat perlu divisualisasikan untuk menggambarkan adegan kolosal atau banyak objek. Posisi kamera diletakkan beragam, ada yang diposisikan sebagai top angle, ada pula yang menggunakan jimmy jib atau crane untuk memposisikan gambar yang lebih lebar.

b. Medium Shot

Medium shot biasanya digunakan sebagai komposisi gambar terbaik untuk wawancara. Dengan memperlihatkan subjek orang dari tangan ujung atas kepala, maka penonton aan dapat melihat dengan jelas ekspresi dan emosi dari wawancara yang sedang berlangsung. Medium shot biasa dikenal

sebagai portrait format atau posisi pas poto.30

c. Close Shot

Close shot adalah komposisi gambar yang paling popular. Close shot juga dapat diartikan sebagai komposisi gambar yang focus kepada wajah, maka komposisi close shopt seringkali menjadi bagian dari ungkapan emosi dari objek utama dan dalam penyutradaraan drama, komposisi ini merupakan

(28)

komposisi gambar yang paling baik untuk menggambarkan reaksi marah, kesal, kaget, senang, seding hingga reaksi jatuh cinta.

2.9.3 Pergerakan Kamera (Camera Movement)

Pergerakan kamera juga merupakan salah satu yang harus diketahui oleh Juru Kamera. Secara teknis pergerakkan dimaksudkan untuk menghindari bergesernya perhatian penonton. Caranya adalah dengan melakukan pergerakkan kamera yang mengikuti pergerakkan subjek. Tapi yang harus diperhatikan tentu saja adalah tujuan atau motivasi dari pergerakkan kamera itu dibuat. Macam-macam pergerakkan kamera:

1. Pan Right & Pan Left : Pergerakkan kamera ke kanan dan ke kiri sesuai dengan poros.

2. Tilt Up & Tilt Down : Pergerakkan kamera naik dan turun sesuai dengan poros.

3. Track In & Track Out : Pergerakkan kamera lurus kedepan dan kebelakang. 4. Zoom in & Zoom Out : Pergerakkan lensa menjauh dan mendekati objek. 5. Follow Shot : Pergerakkan kamera mengikuti objek.

6. Crab Right & Crab Left : Pergerakkan kamera bergeser ke kanan dan ke kiri. 7. Swing Right & Swing Left : Pergerakkan kamera melengkung ke kanan dan ke

kiri.

(29)

9. Travelling Shot : Pergerakan kamera memutari objek atau menyapu semua objek, shot ini berguna untuk memperlihatkan kemegahan dari sebuah acara, mulai dari pencahayaan, panggung dan keramaian penonton.

2.9.4 Pengambilan Gambar (Camera Angle)

Sudut pengambilan gambar atau camera angle ini sebagai unsur yang penting. Sebagai juru kamera harus mengetahui posisi kamera pada saat membidik suatu objek, karna akan berpengaruh pada makna dan pesan yang akan disampaikan. Ada

lima camera angle yang harus diketahui seorang juru kamera:31

1. Bird Eye View

Adalah suatu teknik pengambilan gambar yang dilakukan juru kamera dengan posisi kamera diatas ketinggian objek yang direkam. Hasil perekaman teknik ini memperlihatkan lingkungan yang demikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah begitu kecil dan berserakan tanpa punya makna. Sudut pengambilan gambar ini misalnya dilakukan dari helicopter atau dari gedung bertingkat tinggi.

31 Baksin, Askurifai, Videografi (Aplikasi Untuk Berita, Film, video klip, dan perkawinan), Widya Padjadjaran, 2009, Hal 105

(30)

2. High Angle

High angle merupakan pengambilan gambar dari atas objek. Selama kamera diatas objek maka sudah dianggap high angle. Dengan high angle maka objek tampak lebih kecil. Disini bukan soal tampilan fisiknya, yang penting adalah kesan yang ditimbulkan dari pengambilan ini adalah kesan ‘lemah’, ‘tak berdaya’, ‘kesendirian’, dan kesan lain yang mengandung kontasi ‘dilemahkan’ atau ‘dikerdilkan’.

3. Eye Level

Posisi kamera dan objek lurus sejajar sehingga gambar yang diperoleh tidak ke atas atau ke bawah. Sudut pengambilan gambar semacam ini standar dilakukan juru kamera. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang berdiri atau pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian tubuh tepat tingginya sama dengan objek.

4. Low Angle

Menggambarkan seseorang yang berwibawa atau berpengaruh tidak bisa menggunakan high angle karena kesan yang ditimbulkan akan melenceng. Sudut pengambilan gambar yang tepat adalah low angle. Sudut ini membangun kesan ‘berkuasa’, baik dalam soal ekonomi, politik, sosial, dan lainnya. Seseorang yang ditampilkan denga sudut pengambilan ini akan mempunyai kesan ‘dominan’.

(31)

5. Frog Eye

Merupakan teknik pengambilan gambar yang dilakukan juru kamera dengan ketinggian kamera sejajar dengan dasar (alas) kedudukan objek. Dengan teknik ini dihasilkan satu pandangan objek yang besar, terkadang mengerikan dan bisa juga penuh misteri. Yang jelas sudut pengambilan ini mempunyai kesan dramatis, untuk memperlihatkan suatu pemandangan yang aneh, ganjil, ‘kebesaran’, atau ‘sesuatu’ yang menarik tapi diambil dengan variasi tidak biasa.

2.10 Tugas Juru Kamera Televisi

Dalam setiap proses komunikasi terdapat berbagai unsur yang menjadikan kesuksesan terselenggaranya kegiatan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan peran dari semua unsur yang menjadi bagian dari sistem tersebut. Menurut Maslow dalam buku Naisaban yang berjudul para psikologi terkemuka dunia peran bisa diartikan sebagai

kebutuhan aktualisasi diri.32

Juru kamera sebagai bagian dari kru produksi, mempunyai tugas dan tanggung jawab yang spesifik. Pada umumnya seorang juru kamera tidak bekerja

(32)

sendiri (kecuali untuk hal tertentu), dan secara umum tugas dan tanggung jawab juru

kamera meliputi:33

1. Berdiskusi dengan produser serta program director (PD), membahas tentang rencana produksi.

2. Mempelajari naskah.

3. Menginterpretasikan sebuah adegan atau scene.

4. Memberi masukan bagaimana agar bisa mendapatkan gambar yang baik. 5. Memilih peralatan kamera serta penunjangnya.

6. Bekerjasama dengan program director.

7. Melakukan pengambilan gambar atau shooting.

Kamerawan (juru kamera) sebagai bagian dari kru produksi memang akan bekerja pada tahapan produksi, namun bukan berarti tidak memiliki andil pada dua

tahapan lainnya.34

2.10.1 Pra Produksi

Pada tahap ini, seorang kamerawan diberikan pengarahan dari seorang sutradara atau program director tentang rencana visual yang akan dibuat. Secara sistematis rencana ini dibuat ke dalam breakdown script. Dengan breakdown script memudahkan semua elemen kru dalam bekerja nantinya. Program director

33 Umbara, Diki & Pintoko, Wahyu Wary, How To Become A Cameraman, Interprebook, Yogyakarta, 2010, Hal 85

(33)

mendiskusikan shot-shot seperti apakah yang harus dibuat. Pada acara berita televisi, bersama reporter dia harus membuat shot list atau daftar shot sebagai panduan shot-shot apa saja yang diperlukan untuk kepentingan berita tersebut, demikian juga untuk juru kamera dokumenter. Untuk kamerawan yang bekerja di studio, dia akan mendengarkan briefing dari produser serta program director untuk membuat camera

card, sebagai panduan kamerawan di studio.

Dalam acara multicamera yang melibatkan lebih dari satu orang juru kamera, yang diberi pengarahan biasanya hanya seorang chief kamerawan. Tidak hanya pasif menerima arahan, seorang chief kamerawan baiknya memberikan masukan juga pada program director serta produser.

2.10.2 Produksi

Ini tahap penting bagi seorang kamerawan, shooting script serta director treatment menjadi acuan untuk membuat shot bagi kamerawan. Pada produksi single camera, sebelum melakukan pengambilan gambar sutradara meminta pada kamerawan untuk membuat komposisi serta angle tertentu. Sedangkan pada produksi multicamera, program director bisa minta komposisi tertentu pada saat pengambilan gambar berlangsung.

2.10.3 Paska Produksi

Tidak banyak hal yang dilakukan oleh kamerawan pada tahap ini. Untuk produksi berita dan dokumenter, kamerawan terkadang diminta bantuan oleh editor

(34)

untuk menjelaskan hal-hal tertentu yang bisa jadi tidak dimengerti oleh editor, namun biasanya hal ini bisa di handle oleh reporter atau produser. Untuk memudahkan editor dalam bekerja, setelah pengambilan gambar, kamerawan membuat camera report yang berisi tentang semua keterangan shot lengkap dengan timecode atau keterangan waktu.

Gambar

Graphic  artist  adalah  seseorang  yang  memiliki  keahlian  dibidang  grafis  dengan  kemampuan  menciptakan,  mendesain,  dan  menentukan  variasi   bentuk-bentuk visual untuk keperluan program, termasuk mengkreasi bagan, grafis dan  title card

Referensi

Dokumen terkait

Menurut opini Akuntan Publik, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan investasi Dana

- Mengumpulkan data-data input dan output dari plant Dari data tersebut kita lakukan peran- cangan JST plant dengan melakukan pelatihan untuk mendapatkan nilai bobot dan

Apakah memang penggunaan media sosial di kalangan para pemuda tani dapat menjadi subsitusi atau hanya komplementer bagi saluran komunikasi politik berbasis

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kadar Fe(III) dalam air pada 10 sampel air sumur di kecamatan Tanggulangin kabupaten Sidoarjo tergolong layak untuk

Peran ICCTF adalah untuk menggalang, mengelola dan menyalurkan pendanaan yang berkaitan dengan penanganan perubahan iklim serta mendukung program pemerintah untuk

Non Player Character atau NPC, adalah sebuah objek dalam game yang berupa objek karakter dapat berupa manusia, hewan, robot, dan lain – lain yang tidak

Namun berbeda dengan pendapat yang lain, Komisi Eropa (2001) dalam Widjaja dan Pratama (2008:7) mendefinisikan CSR (Corporate Social Responsibility) dengan lebih praktis, yang

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah , sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul