• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TEMU ILMIAH IPLBI 2015

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang

Interaksi-Masyarakat Perkotaan

Hari H. Siregar(1), Hanson E. Kusuma(2)

(1)Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB. (2)Kelompok Keilmuan Perancangan Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB.

Abstrak

Taman Kota sebagai ruang terbuka di wilayah perkotaan sudah layaknya difungsikan sebagai ruang interaksi warga kota untuk berbagai fungsi dan kepentingan yang bermanfaat.Keberadaan taman kota yang ada saat ini sudah mulai dilirik dan dimanfaatkan oleh warga kota secara maksimal, mengingat keberadaannya diimbangi dengan eksistensi mall atau pusat perbelanjaan yang pembangunannya marak di perkotaan. Hal ini menjadi alternatif pilihan lain yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat kota untuk tempat berinteraksi yang lebih nyaman. Yang belum banyak diteliti saat ini adalah bagaimanakah tingkat kenyamanan bagi masyarakat perkotaan dalam menggunakan fasilitas kota, kususnya taman kota sebagai ruang terbuka. Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana kriteria taman kota yang nyaman untuk berinteraksi bagi masyarakat perkotaan secara umum. Untuk mengetahui tingkat kenyamanan tersebut dilakukan sebuah metode pengumpulan data yang eksploratif berupa survei online dan analisis data isi. Dari hasil analisis data tersebut akan diperoleh berbagai kata kunci yang mendeskripsikan tingkat. Lebih lanjut frekuensi dari kata kunci-katakunci tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk mendefinisikan tingkat kenyamanan taman kota. Artikel ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan atau pengembangan taman kota yang nyaman di kemudian hari.

Kata-kunci : taman, interaksi, analisis data, kenyamanan, kota

Pengantar

Kenyamanan merupakan keadaan yang memun-culkan rasa nyaman, segar dan sejuk (KBBI). Sebagai salah satu respon psikologis manusia terhadap lingkungannya (Riska & Kusuma, 2014), kenyamanan merupakan salah satu respon yang sangat perlu dikaji lebih lanjut sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan atau perancangan produk arsitektur yang berhubungan dengan segala interaksi manusia dengan lingkungannya. Taman sebagai salah satu produk arsitektur, merupakan ruang terbuka yang sehari-hari dimanfaatkan masyarakat untuk berinteraksi dan berkegiatan, disamping fungsinya sebagai penyuplai oksigen dan pelengkap kebutuhan ruang terbuka hijau di perkotaan (Widyastri, Budi & Agus, 2012). Keberadaannya sebagai

ruang terbuka publik secara tidak langsung dapat mempengaruhi karakter dan budaya masyarakat di suatu perkotaan, karena idealnya sebuah taman kota harus dapat meng-inte-grasikan antara lingkungan, masyarakat, dan kesehatan melalui pendekatan ekologis terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang berdasarkan kontak terhadap alam.

Karena peran taman sebagai salah satu pembentuk karakter masyarakat perkotaaan, maka perlu dikaji lebih dalam tingkat kenyaman-an masyarakat dalam menggunakkenyaman-an tamkenyaman-an sebagai sarana untuk berinteraksi dan ber-aktifitas. Sehingga dikemudian hari artikel ini dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan dalam perencanaan dan perancangan taman yang nyaman bagi masyarakat perkotaan.

(2)

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi Masyarakat Perkotaan

Metode

Pengumpulan data dilakukan dengan metode pendekatan Grounded Theory (Creswell,1998). Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyan yang sifatnya terbuka

(open-ended) dengan tujuan memperoleh kata kunci-kata kunci terkait dengan rasa nyaman yang dipikirkan atau dirasakan oleh responden terhadap suatu taman kota sebagai sarana interaksi sosial (Creswell,2003).

Metode Pengumpulan Data

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode

non-randomsampling yakni dengan dengan

menggunakan accidental sampling (Kumar,

2005). Responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sebanyak 212 orang yang dilakukan secara online, dengan per-timbangan bahwa responden yang berpartisipasi adalah responden yang mampu menggunakan teknologi sebagai respon terhadap kemajuan teknologi yang ada saat ini. Diharapkan nantinya jawaban yang dihasilkan lebih terbuka karena responden memiliki waktu yang banyak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ter-dapat dalam kuesioner. Di dalam kuesioner akan terdapat pertanyaan yang meminta responden untuk menjelaskan pendapat mereka terkait dengan kriteria atau hal-hal yang mem-pengaruhi kenyamanan sebuah taman kota. Dari 212 yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner, 83.5% responden berusia 18-30 tahun dan 62.3% diantaranya adalah perem-puan. Dilihat dari latar belakang pekerjaannya 54.3% responden berlatar belakang pegawai dan karyawan perusahan.

Diagram 1. Histogram Karakteristik Usia dan Jenis

Kelamin Responden

Diagram2. Histogram karakteristik pekerjaan

responden

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis isi (content analysis), yang digunakan dengan tujuan mengumpulkan se-mua jawaban responden yang terkait dengan tingkat kenyamanan taman kota. Dalam metode ini dilakukan tiga tahapan analisis, yakni open coding, axial coding dan selective coding

(Creswell, 1998).

 Tahap open coding, merupakan tahapan mengidentifikasi kata-kata kunci yang telah diperoleh dari jawaban responden berupa data teks yang terkait dengan tingkat kenyamanan kota yang akan diteliti lebih lanjut. Setelah diidentifikasi satu responden bisa menyebutkan lebih dari satu kata kunci.  Tahapan axial coding, setelah kata-kata

kunci diperoleh dan dikumpulkan dari data teks tahap berikutnya adalah mengelompok-kannya kedalam kategori-kategori yang telah ditentukan sesuai dengan kedekatan makna dari tiap-tiap kata-kata kunci tersebut.  Selective coding, yaitu tahapan yang

dila-kukan setelah kategori-kategori kata kunci terkumpul untuk selanjutnya membuat cerita berdasarkan hubungan antar kategori dan penghitungan frekuensi. Hubungan antar kategori ini didapatkan dengan mela-kukan analisis distribusi frekuensi dan analisis korespondensi. > 30 tahun 12 - 18 tahun 18 - 30 tahun 12.3 4.2 83.5 50 100 150 200 Jumlah > 30 tahun 12 - 18 tahun 18 - 30 tahun Total Level 26 9 177 212 Count 0.12264 0.04245 0.83491 1.00000 Prob N Missing 0 3 Levels Frequencies Rentang Usia Arsitek Buruh Pabrik Dokter Ibu Rumah Tangga Pegaw ai/ Karyaw an Pegaw ai/Mahasisw a Pelajar/ Mahasisw a Pengusaha Prof esional Wirasw asta 1.4 0.5 0.5 2.4 54.8 0.5 36.1 0.5 1.0 2.4 25 50 75 100 Jumlah Arsitek Buruh Pabrik Dokter Ibu Rumah Tangga Pegaw ai/ Karyaw an Pegaw ai/Mahasisw a Pelajar/ Mahasisw a Pengusaha Prof esional Wirasw asta Total Le ve l 3 1 1 5 114 1 75 1 2 5 208 Count 0.01442 0.00481 0.00481 0.02404 0.54808 0.00481 0.36058 0.00481 0.00962 0.02404 1.00000 Prob N Missing 7 10 Levels Frequencies Pekerjaan Laki-Laki Perempuan 37.7 62.3 25 50 75 125 Jumlah Laki-Laki Perempuan Total Level 80 132 212 Count 0.37736 0.62264 1.00000 Prob N Missing 0 2 Levels Frequencies Jenis Kelamin

(3)

Hari H. Siregar

Analisis dan Interpretasi

Pada tahap awal analisis isi dilakukan identifikasi terhadap kata-kata kunci berdasarkan jawaban responden, tahapan ini disebut tahap open coding. Satu responden bisa saja menyebut lebih dari satu kata kunci. Berikut kutipan dari jawaban beberapa responden terkait kriteria taman yang nyamansebagai contoh.

“Taman kota yang bisa mengakomodir kebutuhan manusia dari sisi sosial,rekreasi dan 'fun' salah satunya dengan berdirinya fasilitas2 yg ada pada taman kota, contohnya taman ada tempat duduknya, ada air mancurnya, ada drinking fountains, vegetasi yang menarik dan menghiasi taman, tidak ada sampah berceceran”

(pelajar/mahasiswa)

“Taman yang nyaman, taman yg benar-benar bebas dari polusi udara, Bersih dan steril dari para pedagang yang berjualan di dalam taman” (pegawai/karyawan) “Banyak pepohonan,punya banyak tempat duduk dan yg terpenting tong sampah jgn lupa” (dokter)

“Taman kota yang nyaman adalah taman kota yang dapat memberikan rasa tenang (tidak bising), sejuk dan hijau, bersih, dan memiliki "cukup" fasilitas untuk bermain dan beristirahat diruang terbukanya”

(wiraswasta)

Berdasarkan deskripsi dari beberapa jawaban responden di atas dapat diperoleh kata-kata kunci terkait dengan kriteria taman yang nyaman, yakni “Bisa mengakomodir kebutuhan manusia”, “Ada tempat duduknya, Ada air mancurnya, Ada drinking fountains”, “Tidak ada sampah berceceran”, “Bebas dari polusi udara”, “Bersih”, “Steril dari para pedagang yang berjualan di dalam taman”, “Banyak pepohonan”, “Tong sampah jgn lupa”, “Tidak bising”, “Sejuk dan hijau”, “Memiliki fasilitas bermain”, dan “Memiliki tempat beristirahat”

Setelah semua kata-kata kunci teridentifikasi berdasarkan deskripsi jawaban responden, taha-pan selanjutnya adalah axial coding. Kata-kata

kunci yang telah diperoleh dikelompokkan berdasarkan kesamaan maknanya. Untuk men-cegah bias atau “rancu”, pengelompokan dapat dilakukan oleh lebih dari satu orang agar kategori-kategori yang ditentukan tidak bersifat subjektif. Pada tahapan ini diperoleh 16 kategori taman yang nyaman. Beberapa dari kategori dari taman yang nyaman tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Contoh axial codingtaman yang nyaman

Dari pengelompokan kata kunci menjadi kedalam beberapa kategori, maka dapat diana-lisis frekuensinya untuk mengetahui kategori mana yang frekuensinya paling sering disebut-kan oleh responden, atau biasa disebut analisis distribusi.Frekuensi kategori yang paling men-dominasi akan menjelaskan persepsi responden terhadap bagaimanakah taman kota yang nyaman.

Dari hasil analisis distribusi (lihat diagram 3) diperoleh bahwa ada lima kategori terbanyak

No Kategori Kata Kunci

1. Sarana dan Prasarana Memadai

Toilet bersih Ada fasilitas olahraga Aktivitas pendukung lengkap

Ada drinking water Banyak tempat duduk Fasilitas internet cepat Memiliki jalur pejalan kaki

2. Unsur Vegetasi yang Mendominasi

Banyak pohon Vegetasi cukup Rindang

Banyak pohon teduh Penghijauan yang cukup Banyak tumbuh-tumbuhan Hijau dan segar Dipenuhi Bungan dan pepohonan kecil Tanaman hijau 3 Bersih Bebas sampah Sampah tidak berserakan Tanpa sampah Tidak kotor Bersih dan rapi Tidak becek Jauh dari sampah

(4)

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi Masyarakat Perkotaan

yang disebutkan oleh para responden. Unsur vegetasi yang mendominasi merupakan kategori dengan frekuensi tertinggi dan disebutkan se-banyak 105 kali (19.2%), sarana dan prasarana memadai sebanyak 99 kali (18.1%), bersih sebanyak 92 kali (16.8%), indah secara visual sebanyak 51 kali (9.3%), dan sejuk sebanyak 44 kali (8%).

Selain itu dapat juga diperoleh 5 kategori yang paling sedikit disebut oleh responden, yakni kecil sebanyak 2 kali (0.4%), ramah terhadap hewan sebanyak 3 kali (0.5%), pencahayaan cukup dan unsur danau masing-masing disebut sebanyak 7 kali (1.3%), terbuka untuk semua golongan sebanyak 9 kali (1.6%) dan luas sebanyak 13 kali (2.4%). Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada diagram di bawah ini.

Diagram 3. Analisis distribusi kriteria kenyamanan

taman kota

Dari diagram di atas dapat dijelaskan bahwa adanya unsur vegetasi yang mendominasi, dalam hal ini pohon yang banyak serta keaneka-ragaman tanaman, pada suatu taman kota sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan ma-syarakat. Selanjutnya kenyamanan suatu taman kota juga dapat dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana yang kondisinya bagus sehingga masyarakat dapat menggunakannya dengan nyaman dan leluasa. Taman yang bersih, indah dan sejuk juga merupakan kombinasi kriteria

yang membuat masyarakat merasa nyaman untuk menjadikantaman sebagai wadah untuk saling bersosialisasi dan berinteraksi dengan nyaman.

Selain itu hasil analisis distribusi tersebut juga dapat menjelaskan bahwa luasan sebuah tamantidak memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan tingkat kenyamanan suatu taman kota. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa masyarakat tidak beranggapan bahwa luasan suatu taman kota memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan tingkat kenyaman suatu taman.

Setelah diperoleh hasil data analisis distribusi. Tahapan selanjutnya, tahapan akhir penelitian ini, adalah melakukan analisis korespondensi atau bisa juga disebut tahap selective coding. Karena pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka, jadi responden dapat menyebutkan lebih dari satu kata kunci pada saat bersamaan. Melalui tahapan ini kita akan mengetahui kata kunci manasajakah yang sering disebutkan oleh responden secara bersamaan. Tahapan ini ber-tujuan untuk mengetahui hubungan kategori-kategori tersebut dengan tujuan atau kepenting-an masyarakat dalam memkepenting-anfaatkkepenting-an tamkepenting-an kota. Hasil dari analisis korespondesi dari hubungan-hubungan tersebut dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Diagram4. Dendrogram analisis korespondensi

terkait hubungan kriteria kenyaman dan tujuan masyarakat menggunakan taman kota

Method = Ward

Akses Mudah Aman

Bebas dari Sektor Informal Bebas Polusi Bersih

Fungsional Indah Secara Visual

Kecil Luas

Memiliki Danau atau Sungai

Pencahayaan Cukup Ramah Terhadap Hew an

Sarana dan Prasarana Memadai Sejuk Dan Tidak Panas

Terbuka Untuk Semua Golongan Unsur Vegetasi yang Mendominasi

Bermain Gathering Olahraga Piknik Refresing Survey Dendrogram Hierarchical Clustering

(5)

Hari H. Siregar

Dari diagram di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan berdasarkan tingkat kebetulan atau

coincidence dari tiap-tiap kategori dan tujuan masarakat kota menggunakan taman untuk beraktivitas. Semakin dekat jarak dari kategori-kategori dalam dendrogram tersebut, maka tingkat kebetulan atau coincidence nya makin besar. Diantaranya bahwa kriteria taman kota yang nyaman untuk olahraga adalah taman yang harus bebas polusi, unsur vegetasinya harus dominan dan bebas dari sektor informal. Selain itu dendrogram tersebut juga menunjuk-kan bahwa kategori bersih dan sejuk sangat dekat hubungannya dengan kategori aman. Hal ini menunjukkan kriteria yang mempengaruhi kondisi taman kota yang nyaman merupakan taman kota yang suasana di dalamnya sejuk, bersih dan aman. Begitu pula dengan kondisi taman yang kecil tidaklah masalah bagi masyarakat asalkan pencahayaan di taman cukup, baik itu siang dan malam hari, hal ini sudah memberi rasa nyaman yang cukup bagi masyarakat untuk beraktifitas di taman kota. Selain itu, untuk bermain, taman yang nyaman menurut responden adalah taman yang ada danau dan sungai didalamnya. Sedangkan taman yang nyaman untuk refresing adalah taman yang sarana dan prasarananya memadai. Untuk menambah tingkat kenyamanan masya-rakat, kedua fungsi tersebut harus didukung oleh rasa aman, suasana taman yang sejuk serta taman yang bersih agar taman yang digunakan lebih nyaman untuk dilakukan beraktifitas.

Jika mengacu pada penelitian yang dilakukan dengan metode yang sama, yakni penelitian yang dilakukan oleh Riska &Kusuma (2014), terkait dengan penelitian mengenai kebetahan yang diartikan sebagai kondisi psikologis. Maka hal yang sama juga dapat diinterpretasikan bahwa tingkat kenyamanan yang dialami masyarakat juga merupakan bagian dari respon psikologis, karena kebetahan yang telah diteliti sebelumnya diartikan sebagai respon psikologis dimana manusia merasa nyaman dan puas terhadap sesuatu, dalam kasus ini adalah tempat atau ruang sebagai produk arsitektur.

Kesimpulan

Dari hasil analisis di atas maka dapat disimpul-kan bahwa kenyamanan terhadap taman kota dapat dipengaruhi oleh unsur vegetasi yang mendominasi dimana di dalamnya banyak terdapat pepohonan rindang dengan berbagai jenis tanaman dan bunga sehingga terlihat asri dan indah. Keberadaan vegetasi ini juga memberi keteduhan sehingga suasana taman kota yang tercipta lebih segar. Selain itu keberadaan vegetasi ini juga harus didukung dengan kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana taman kotayang kondisinya baik agar masyarakat dapat beraktifitas dengan maksimal. Kondisi taman yang aman dan bersih juga faktor yang dapat memberi rasa nyaman pada masyarakat ketika beraktifitas di dalamnya. Hasil eksplorasi terkait dengan tingkat kenya-manan masyarakat dalam beraktifitas di taman ini juga sudah dapat merepresentasikan pendapat masyarakat umum, karena responden yang terlibat dalam penelitian ini berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari pelajar/mahasiswa, pegawai, karyawan, ibu rumah tangga sampai ke kalangan profesional seperti dokter dan arsitek.

Namun karena proses pengumpulan data yang masih dilakukan secara online menunjukkan bahwa masyarakat yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang melek teknologi dan paham menggunakan internet. Untuk itu, penulis berharap bahwa akanada penelitian serupa yang dilakukan dengan melibatkan kelompok responden yang lebih luas lagi bukan hanya dari kelompok yang melek teknologi melainkan semua golongan dengan latar belakang dan kelompok usia yang lebih beragam lagi.

Untuk selanjutnya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam perencanaan atau perancangan taman kota yang nyaman untuk berinteraksi masyarakat kota. Hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk melanjutkan penelitian dibidang yang sama, sehingga penelitian yang dilakukan selanjutnya lebih mendetail dan lebih sempurna.

(6)

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi Masyarakat Perkotaan

Daftar Pustaka

Rachman, R. A & Kusuma, H. E. (2014). Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan LingkunganPerilaku. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 Palembang.

Rahmi, W. A., Faisal, B.& Soeriaatmadja, A. R, (2012). Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kota pada Kawasan Padat, Studi Kasus di Wilayah Tegallega, Bandung.Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol.1 No.1.

Creswell, J.W. (2003). Research Design:

Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications, Inc. Creswell, J.W. (1998). Qualitative Inquiry and

Research Design: Choosing Among Five Tradition. California: SAGE Publication, Inc. Kumar, Ranjit. (2005). Research Metodology, A

Step by Step Guide for Beginner. London:Sage Publications.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online

http://kbbi.web.id. Diakses pada tanggal 29 September 2015.

Gambar

Diagram  1.  Histogram  Karakteristik  Usia  dan  Jenis  Kelamin Responden
Tabel 1. Contoh  axial coding taman yang nyaman
Diagram  3.  Analisis  distribusi  kriteria  kenyamanan  taman kota

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari PEG 4000 sebagai basis dan Texapon ® N70 sebagai surfaktan terhadap sifat fisis dan stabilitas krim dari ekstrak buah

Adanya kebebasan kebijakan baik dalam bentuk keputusan maupun tindakan pejabat administratif (perbuatan Pejabat Pemerintahan) atau penyelenggara negara lainnya untuk

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian Utami dan Indriawati (2006) terletak pada pengukuran variabel yang digunakan yaitu muatan etika dan persepsi mahasiswa

Jenis Pekerjaan : Tanah Hasil Galian, Diratakan dan Dipadatkan (MP).. Satuan/Unit

Implikasi pada data tersebut telah membuat industri travel Indonesia berevolusi dengan cepat dan berpotensi mendatangkan keuntungan besar bagi perusahaan yang mampu

Hasil penelitian ini adalah (1) berdasarkan pertimbangan kebutuhan oksigen pada manusia, ternak dan kendaraan bermotor, maka kebutuhan luasan Hutan Kota/Ruang Terbuka Hijau

Kolom 7 Penyusunan Peraturan DPRD, Keputusan DPRD, Keputusan Pimpinan DPRD dan Keputusan Badan Kehormatan DPRD merupakan delegasi/ perintah dan peraturan yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mencari solusi permasalahan cahaya alami terhadap kenyamanan visual di ruang kerja pada rumah tinggal mahasiswa