• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ILMIAH SIMANTEK ISSN Vol. 3 No. 4 Nopember 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ILMIAH SIMANTEK ISSN Vol. 3 No. 4 Nopember 2019"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

96

KERJASAMA ORANGTUA DAN GURU MENDORONG KEGIATAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

SARIAMAN GULTOM

ABSTRACT

Learning achievement is very important in the process of improving the quality of education today. Given the declining quality of education in Indonesia today, the role of parent and teacher collaboration is very important in supporting the improvement of student learning achievement.

Keywords : Parents, Teachers, Student Achievements

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendidikan di sekolah bertujuan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dan sikap dalam diri siswa yang sedang berkembang. Para siswa sekarang di sekolah harus dibenahi dengan berbagai hal, guna menunjukkan siapa dirinya sebenarnya. Berkat pendidikan yang terima di sekolah setiap harinya, para siswa diharapkan mampu berdiri sebagai anggota keluarga, dan juga mampu menunjukkan idenitasnya sebagai warga masyarakat.

Pelaksanaan pendidikan di sekolah erat kaitannya dengan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang digariskan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yaitu pada TAP MPR RI No.II/MPR/1993 dan 99 yang berbunyi sebagai berikut : “Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian, berdisiplin, kerja keras, tangguh, bertangguh jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, mempertebal rasa cinta tanah air dan meningkatkan semangat kebangsaan” ( 1993 : 99 )

Sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yang telah dipaparkan di atas maka sekolah sebagai salah satu wadah pendidikan harus dengan segala kesungguhan melaksanakan tugas sebagai realisasi dari tujuan Pendidikan Nasional untuk menumbuh kembangkan nilai-nilai dan sikap yang ada pada diri siswa. Misalnya, seseorang siswa baru percaya diri sendiri, memiliki kesadaran dan disiplin, memiliki inisiatif, sikap kritis, sikap nasional dalam memecahkan masalah, menghargai setiap jenis pekerjaan dan prestasi kerja di masyarakat serta memiliki kesadaran untuk menghargai waktu. Sekolah juga harus membimbing siswa sebagai warga negara yang memiliki nilai-nilai Pancasila, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, mampu membudayakan alam sekitarnya serta mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan potensi yang memiliki. Hubungan antara orang tua dan anak yang demikian intim tidak dapat digantikan secara total oleh lembaga-lembaga sekolah.

Faktor kondisi orang tua sangat menentukan. Seperti yang diutarakan oleh Andrias Harefa dalam buku “ Pembelajaran di Era Serba Otonomi” sebagai berikut : peran, tugas dan tanggung jawab utama orangtua dapat dicarikan dengan satu kalimat sederhana yang sarat makna yakni :

“Mendidik, mengajar dan melatih anak-anaknya agar kelak mereka menjadi manusia-manusia dewasa dan mandiri, dalam arti beriman, berilmu dan berketerampilan, serta berkehidupan sosial yang sehat dalam masyarakat”.(Andrias Harefa 2001: 36)

Rumusan peran tugas dan tanggung jawab orang tua di atas kelihatannya sederhana. Padahal sangat tinggi tingkat kesulitannya, terlalu berat untuk dipikul oleh orang tua saja. Dibutuhkan orang sekampung ( masyarakat) untuk memberdasarkan anak-anak. Tidak ada satu keluarga atau orang tua yang sanggup menjalankan amanah yang begitu mulia dan sangat sulit itu tanpa bantuan banyak pihak yaitu masyarakat.

(2)

97

Anak membawa potensi untuk berkembang menjadi manusia yang sejati, orangtua yang paling bertanggung jawab untuk berkembang dan mengarahkan serta bimbingan anak tersebut. Orangtua sebagai pendidik utama benar-benar merupakan peletak dasar kepribadian anak. Dasar pendidikan tersebut akan bermanfaat atau berperan terhadap pengalaman-pengalaman selanjutnya yang datang kemudian.

Berdasarkan uraian-uraian di atas penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian sesuai dengan judul yang penulis pilih yaitu : “ Kerja Sama Orang tua dan Guru Mendorong Kegiatan Belajar Untuk Meningkatkan prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Swasta Budi Luhur Maligas Bayu.TP 2018/2019”.

Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam suatu penelitian pada umumnya bertitik tolak dari pengertian rumusan masalah penelitian itu sendiri.

Berkaitan dengan ini penulis mengutip pendapat Muhammad Ali yang menyatakan sebagai berikut :

“Tujuan penelitian sangat besar pengaruhnya terhadap komponen atau elemen penelitian lain terutama metode,teknik, alat atau generalisasi yang diperoleh. Oleh karena itu ketajaman seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian akan sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena tujuan penelitian itu pada dasarnya merupakan titik awal dan titik tujuan yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan penelitian yang dilakukan”.(1986 : 5)

Demikian pentingnya tujuan dalam suatu penelitian ilmiah, maka dalam penelitian ini penulis membagi tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui upaya orang tua dalam menangani pendidikan siswa/anak. 2. Untuk mengetahui adanya kerjasama antara orang tua (keluarga) dan guru (sekolah).

3. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa yang dilakukan siswa/i SMP Swasta Budi luhur maligas bayu kabupaten siamlungun.

Manfaat penelitian

Setelah dicapai tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini dihararapkan bermanfaat sebagai berikut :

1. Untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap dunia pendidikan khususnya dalam rangka atau siswa di SMP swasta Budi Luhur Maligas Bayu Kab.Simalungun.

2. Sebagian bahan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama mata pelajaran Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan.

3. Dapat menjadi literatur bacaan sebagai sumber ilmu pengetahuan.

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Kerangka Teori

Penelitian membutuhkan suatu kerangka teoritis sebagai dasar untuk pembahasan selanjutanya. Kerangka pemikiran berguna untuk memperoleh data guna memecahkan suatu masalah atau objek yang diteliti. Dalam kaitannya dengan penelitian ini perlu diuraikan sebagai berikut :

1. Kondisi sosial orang tua 2. Fungsi/ peran guru

3. Kerjasama orang tua dan guru 4. Jenis-jenis motivasi dalam belajar

5. Fungsi memotivasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa 6. Pengertian belajar dan prestasi siswa

7. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

Kondisi Sosial Orang Tua Pengertian Kondisi

Untuk mendapatkan pengertian kondisi, penulis akan menguraikan berdasarkan pendapat Dody D.A.Amrs Dally dalam kamus populer Bahasa Indonesia, dijelaskan : “Kondisi artinya : “Syarat keadaan”. (193 : 150 ).

(3)

98

Pendapat Drs.Suharto dan Drs. Tata Iryanto dalam kamus populer Bahasa Indonesia,dijelaskan : “Kondisi” dijelaskan : “Situasi keadaan”.(1989 :142)

Pengertian Sosial

Dalam Kamus Bahasa Indonesia terbaru oleh Drs. Suharto dan Drs. Tata Iryanto dijelaskan pengertian sosial berikut : “Sosial” artinya : “Mengenai masyarakat,suka bergaul” (1989 : 342 )

Dalam kamus populer Habeyb, dijelaskan pengertian sosial sebagai berikut : “Sosial” artinya : “ Santun ,kepada masyarakat”.(1979 : 330)

Pandangan Sosial tentang problem-problem Sosial.

Lewat salah satu tulisan dari Sarjono Soekanto antara lain mengatakan :

“Sosiologi meyelidiki persoalan-persoalan umum dalam masyarakat dengan maksud untuk menentukan dan penafsiran kenyataan-kenyataan kehidupan kemasyarakatan, sedang usaha-usaha perbaikannya merupakan bagian dari pekerjaan sosial (social work ).”

Sosiologi tidak terlalu menekankan pada pemecahan atau jalan keluar untuk mengatasi problem-problem hanya mungkin berhasil apabila didasarkan pada kenyataan serta latar belakangnya, maka sosiologi dapat pula ikut serta untuk mencari jalan keluar yang mungkin dianggap efektif “(1982 :368)

Pengertian Kondisi Sosial Orang Tua

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sosial orang tua meliputi : taat kehidupan, kebutuhan, proses pendidikan, pengajaran dan pelatihan, baik dari segi moral, agama, etika, budi pekerti dan etika pergaulan serta problem-problem menata kehidupan dlam keluarga.

Fungsi / Peran Guru Pengertian Fungsi

Pengertian fungsi menurut Drs. Suharto dan Drs.Tata Iryanto dalam kamus Populer Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : “Fungsi” adalah : “ kerja yang dapat dibedahkan dari kerja yang lain”.(1989 : 82)

Pengertian Peran

Pengertian peran menurut Kamus Populer Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : “ Peran” adalah : “ Pelaku sebagai tokoh dalam sandiwara dan sebagainya” ( Drs.Suharto,Drs,Tata Iryanto, 1989 : 198)

Pengetian Guru

Pengertian guru menurut kamus populer Bahasa Indonesia adalah : “Guru adalah : “Orang yang pekerjaannya mengajar”( Drs.Suharto, Drs Tata iryanto, 1989 : 98 )

Fungsi / peran Guru

Untuk memperoleh pengertian yang jelas tentang fungsi / peran guru maka penulis mengutip uaraian dari Drs.Syaiful Bahri Djamah tentang tugas guru sebagai berikut :

“Guru adalah figur seorang pemimpin . Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membagun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan manusia susila yang cakap yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membagun bangsa dan negara”. Dari kutipan di atas dapatlah kita pahami bahwa tugas guru tidaklah ringan, tidak hanya sebatas pagar sekolah tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat, diantaranya :

Tugas guru sebagai suatu profesi :

Guru dituntut untuk mengembangkan profesionalitas sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar dan melatih anak.

Yang dimaksud dengan mendidik adalah bahwa guru bertugas meneruskan / mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar adalah meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Sedangkan tugas guru sebagai pelatihan adalah mengembangkan keterampilan dan kecakapan-kecakapan tertentu yang langsung dapat dirasakan dalam pengisian lapangan kerja.

(4)

99 - Tugas guru pada sisi kemanusiaan :

Bahwa guru harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada anak didik, sehingga mereka mempunyai sifat kesetiakawanan sosial. Konsekuensinya sisi yang tidak bisa diabaikan bahwa guru juga harus terlibat dengan kehidupan di masyarakat dengan interaksi sosial.

- Tugas guru dibidang kemasyarakatan :

Guru bertugas untuk mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara Indonesia yang bermoral Pancasila. Ini akan bisa terlaksana dengan keteladanan yang ditampilkan oleh guru di tengah-tengah masyarakatnya.

Dari uraian di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa berfungsi dan peran guru adalah tidak ringan. Profesi guru harus berdasarkan panggilan jiwa sehingga dapat menunaikan tugas dengan baik dan ikhlas mengantarkan anak didik menjadi manusia dewasa, mandiri, cakap dan berguna bagi nusa dan bangsa di masa depan.

Kerjasama Orangtua dan Guru

Dalam kehidupan rumah atau keluarga adalah tempat pertama dan terutama dimana tunas-tunas bangsa mengalami proses pendidikan, pengajaran dan pelatihan. Berkaitan dengan hal di atas, penulis akan menurunkan pendapat dari Anrias Harefa dalam bukunya berjudul pembelajaran di Era Serba Otonom sebagai berikut :

“Fakta bahwa kebanyakan orangtua atau keluarga memiliki anak-anak, dan tidak satu keluargapun mampu mendidik, mengajar, melatih anak-anak mereka itu agar “ siap hidup”, “siap belajae”, “siap pakai”, dan “siap bergaul” tanpa bantuan “orang sekampung”, menurut adanya pembagian peran, tugas dan tanggungjawab dalam mamsyarakat, khususnya dalam proses pendampingan kaum muda yang belum dewasa dan belum dan belum mandiri” (Andreas Harefa, 2001:37). Dari uraian di atas, dapat memberikan pemahaman pada kita bahwa proses pendidikan tidak bisa lepas dari peran orangtua dalam mendidik anak mereka, agar pendidikan dapat berhasil dengan baik maka sinergi antara sekolah dan rumah sangat diperlukan. Secara konkrit sinergi antar guru dengan orangtua siswa sangat penting dalam membantu siswa untuk maju. Banyak kasus menunjukkan bahwa persoalan anak didik sering disebabkan oleh sikap orangtua, guru dan masyarakat, maka dalam mendampingi anak sangat penting kerjasama antara guru dengan orangtua.

Dari pihak sekolah dapat diupayakan antara lain :

a. Kerjasama dilakukan setiap kali memanggil orangtua siswa. Dalam perjumpaan dan dialog bersama menentukan pola pendidikan yang cocok dengan anak-anak tersebut. Dalam beberapa hal guru dapat mengumpulkan orangtua untuk diajak bicara tentang hal-hal yang baru.

b. Guru wali sangat baik memberikan ;laporan kepada orangtua tentang kemajuan dan kemunduran anak didik. Dengan pemberitahuan ini orangtua mengetahui akan anaknya, disamping orangtua siswa juga bisa memberikan masukan bagi sekolah.

c. Sekolah mengadakan pertemuan berkala antara guru-guru dengan orangtua iswa untuk membahas persoalan yang menyangkut pendidikan anak-anak mereka.

d. Orangtua siswa perlu diundang ke sekolah dan diajak bicara agar nilai-nilai yang ingin ditanamkan di sekolah dan yang ditekankan di rumah (keluarga) dapat disatukan dan dijadikan satu perpaduan yang saling menguatkan. Dengan demikian pendidikan anak ditangani bersama, semua pihak mempunyai andil dan saling memiliki.

Jenis-jenis Motivasi Dalam belajar

Pada pakar pendidikan banyak berbicara tentang pembagian motivasi, namun dalam penelitian ini penulis hanya membicarakan tentang masalah motivasi intrinsik dan motivasi ekstrionsik. Menurut pendapat suryabrata adalah sebagai berikut :

“ Motivasi intrinsik adalah motif yang timbul dari dalam diri orang yang bersangkutan, tanpa rangsangan dari luar individu yang bersangkutan, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif yang timbul dari luar diri individu yang bersangkutan “.

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu aktivitas tertentu. Hal ini terjadi karena pada dasarnya dorongan itu ada dan dimiliki oleh manusia itu sendiri.

Motivasi ekstrinsik adalah suatu doronngan yang timbul dari luar diri seseorang sehingga berusaha untuk melakukan aktivitas tertentu demi untuk mencapai sesuatu.

(5)

100

Peranan motivasi eksttinsik tidak kalah pentingnya jika dibandingkan dengan motivasi intrinsik sebab seorang siswa yang baru memasuki bangku sekolah sangat membutuhkan dorongan dari luar dirinya misalnya dorongan dan bimbingan dari orangtua dan tempat bergaulnya dalam menentukan sekolahnya.

Kerangka Konsep

Fungsi Motivasi dalam meningkatkan Proses Belajar Siswa

Belajar dengan motivasi sangat erat kaitanya, karena setiap kegiatan belajar dipengaruhi oleh motivasi yang timbul dari dalam maupun luar diri seseorang siswa.

Oleh sebab itu setiap guru dan orangtua dituntut untuk dapat memahami seluk beluk motivasi siswa untuk memilih suatu sekolah jurusan tertentu agar sesuai dengan bakat dan kemampuannya, untuk menghindar kegagalan belajarnya. Sehingga fungsi motivasi dapat memperbesar tercapainya prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Winarno Surakhmad, mengatakan “ motivasi yang sehat perlu ditumbuhkan secara internal di dalam dunia belajar yakni diambil dari sistem nilai lingkungan hidup siswa dalam penjelasan tugas perkembangannya” ( 1983 : 53 ).

Udin S. Winataputra mengemukakan :

“Kecelakaan diperoleh secara berangsur-angsur melalui belajar dalam waktu jangka panjang. Kebutuhan belajar dalam jangka panjang ini diperuntukkan untuk mendapat atau memiliki kecakapan atau kemampuan untuk berintraksi secarah efektif dengan lingkungan” (1998 :11)

Kita sebagai pendidik perlu tahu kebutuhan yang diinginkan oleh para siswa seperti kebutuhan berperstasi. Ada siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi ada juga yang rendah. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi maka siswa akan bekerja keras baik dalam situasi bersaing dengan orang lain maupun dengan bekerja sendiri. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi rendah, cenderung takut gagal dan tidak mau menanggung resiko dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Fungsi motivasi adalah sebagai berikut :

a. Motivasi sebagai penggerak yang memberi energi kepada seseorang untuk melakukan sesuatu ( seperti dorongan untuk belajar).

b. Motivasi dapat menentukan arah perbuatan, maksudnya motivasi dapat , mencegah penyelewengan dari jalan yang lurus untuk mencapai tujuan ( mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan).

c. Motivasi menyeleksi perbutan, maksudnya menentukan perbuatan yang harus dilakukan dan mengesampingkan perbuatan yang kurang bermanfaat dari tujuan semula.

Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi dalam belajar :

Menurut Atto Wilman didalam uraiannya tentang pertumbuhan dan menentukan manusia, ada enam motif yang menggerakkan anak untuk mau belajar yaitu :

a. Motif Psikologi

Setiap mahluk hidup mempunyai dorongan untuk berkembang sesuai dengan caranya masing-masing. Menurut kodratnya ingin mengetahui sesuatu, bukan hanya kesanggupan mengetahui sesuatu begitu saja, tetapi juga terdapat kencenderungan untuk bekerja dan mengenal.

b. Motif Praktis

Semua pengetahuan mempunyai nilai praktis. Untuk memperoleh kedudukan dalam hidup pada hakikatnya kita harus berhasil memenuhi kebutuhan tertentu.

c. Motif Pembentukan Kepribadian

Pengetahuan dan kesehatan tidaklah hanya mengahasilkan saja, tetapi juga menaikkan kepribadian alam segi estetik dan intelektualitik.

d. Motif Kesulitan

Terbentuknya kepribadian seseorang berarti bahwa wataknya ikut terbentuk dalam kesusilaan. e. Motif Sosial

Sebagai mahluk sosial, manusia harus belajar segala sesuatu yang layak diketahui dan dikerjakan dalam pergaulan. f. Motif Ketuhanan

Segala pengetahuan, kecakapan harus kita arahkan pada suatu tingkatan dimana kita menyadari hubungan kita sebagai mahluk Tuhan.

(6)

101

Motivasi mempunyai nilai dalam pengajaran dan menjadi tanggungjawab guru agar pengajaran yang diberikan berhasil dengan baik. Keberhasilan ini banyak bergantung pada usaha guru untuk dapat membangkitkan motivasi pada siswanya untuk belajar.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

Secara umum faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang dapat digolongkan menjadi dua jenis faktor internal dan faktor ekternal.

 Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar belajar siswa yang bersumber dari dalam diri siswa itu yaitu berupa pengaruh biologi dan psikologi yang meliputi :

a. Kesehatan jasmani

Pepatah lama mengatakan, “ Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”. Hal ini tidak dapat dipungkiri sebab tubuh yang kurang sehat akan mengakibatkan terganggunya konsentrasi belajar siswa sehingga dia akan menjadi lamban dan kurang bergairah dlam belajar yang pada akhirnya akam membawa dampak yang buru dalam hasil belajarnya.

b. Inteligensi

Intelegensi adalah kesanggupan jiwa untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat an tepat dalam situasi yang baru dihadapi. Jadi intelegensi merupakan salah satu faktor yang sangat besar juga pengaruh terhadap kemajuan belajar siswa sebab semakin tinggi inteligensi seseorang maka dia akan semakin baik pula prestasinya.

Jadi jika intelegensi dihubungan dengan proses belajar mengajar maka penyesuaian di sini maksudnya adalah penyesuaian terhadap metode mengajar, staf pengajar, peraturan sekolah, teman bergaul siswa, bahkan plajaran dan fasilitas lainnya yang dimiliki suatu sekolah. Seorang siswa yang mempunyai kecerdasan yang tinggi maka ia akan lebih cepat menerima dan memahami pelajaran dibandingkan dengan siswa yang kurang cerdas. Jadi berhasil tidaknya seorang siswa dalam menerima pelajaran sangat ditentukan juga oleh intelegensi yang dimilikinya.

c. Perhatian

Dalam proses belajar mengajar kepada siswa dituntut adanya suatu perhatian yang serius agar dapat memperoleh prestasi belajar yang memuaskan. Dalam hal ini seorang guru harus jeli memperhatikan situasi kelas dan guru harus dapat membagun perhatian siswa, sehingga pada saat proses belajar mengajar berlangsung, perhatian siswa akan berfokus pada pelajaran yang disajikan oleh guru. Jika siswa merasa tidak tertarik akan pelajaran yang disajikan guru maka disitulah akan timbul rasa bosan, malas, dan pada akhirnya akan mengakibatkan prestasi belajar siswa yang semakin merosot.

d. Minat

Minat adalah daya penggerak yang mendorong kita untuk memberikan perhatian terhadap suatu kegiatan ( aktivitas). Dari pengertian di atas berarti “ minat” akan dapat mendorong siswa untuk memberikan perhatian terhadap pelajaran yang dihadapinya. Belajar tanpa dibarengi minat maka akan membuat siswa akan merasa bosan dan malas serta konsentrasi yang rendah dalam belajar. Seorang siswa yang mempunyai minat yang tinggi terhadap suatu materi pelajaran maka perhatiaannya akan pelajaran itu semakin besar pula sehingga memungkinkan tingkat penguasaanya terhadap materi pelajaran tersebut akan semakin baik. Sebaliknya jika minat seorang rendah maka dia akan dapat mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatianya sehingga prestasi belajarnya akan gagal. Menurut pendapat The Liang Gie mengatakan, “ bahwa minat selain memungkinkan pemusatan pemikiran juga akan menimbulkan kegembiraan dalam usaha belajar”. Rasa gembira dalam belajar akan menimbulkan semangat belajar dan tidak mudah bosan sehingga kemungkinan besar si anak didik akan lebih mudah mencerna materi pelajaran yang disajikan oleh guru”.( 1983 : 12 ).

e. Bakat

Setiap manusia dilahirkan ke dunia ini sudah dikaruniai oleh Tuhan bakat yang melekat pada dirinya masing-masing. Bakat secara umum adalah suatu sifat yang benar kelihatanya secara nyata jika seseorang itu mendapat kesempatan untuk mengembangkannya.

(7)

102 f. Emosi

Dalam kegiatan belajar mengajar multak diperlukan pengendalian kestabilan emosional sebab ketidakterkendalian temperamen emosional akan dapat menimbulkan dampak yang negatif dalam mencari alternatif pemecahan malah yang dihadapi. Keadaan emosi yang stabil sudah barang tertentu memperlambat proses belajar mengajar. Begitu juga halnya dalam mengikuti pelajaran di kelas, jika siswa tidak emosi yang stabil maka siswa tersebut tidak akan dapat mengikuti pelajaran di kelas dengan baik, sehingga siswa yang sering mengalami hal yang demikian otomatis prestasi belajarnya akan semakin merosot.

g. Memotivasi

Dalam pendidikan sering kita jumpai subjek didik yang mempunyai prestasi yang baik dan untuk menghargainya, sering diberikan hadiah pada akhir pelajaran. Adapun maksud dari pemberian hadiah itu adalah untuk mendorong siswa agar lebih giat belajar demi meraih prestasi belajar yang lebih baik lagi. Dengan cara tersebut maka siswa akan bermotivasi untuk saling memacu prestasi belajarnya. Daya pendorong ini penting juga dilaksanakan untuk mencapai keberhasilan dengan cara demikian siswa akan lebih bergiat untuk belajar dan akan lebih kreatif.

 Faktor eksternal

Faktor prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya ditentukan oleh faktor internal saja, tetapi juga ditentukan oleh faktor eksternal yang meliputi anatara lain:

a. Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga yang kondusif akan menajdi si anak merasa aman sehingga si anak pun akan betah untuk belajar. Lingkungan keluarga dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain : orangtua, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.

b. Lingkungan sekolah

Ada empat hal yang penting menyangkut lingungan sekolah yakni : 1. Interaksi guru dengan siswa

2. Cara penyajian materi pelajaran 3. Hubungan antara sesama siswa. 4. Penggunaan media pendidikan. c. Faktor lingkungan masyarakat

Faktor lingkungan masyarakat juga mempunyai peranan penting dalam berhasil tidaknya prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan karena pada umumnya para siswa banyak bergaul dengan lingkungan sosialnya.

Faktor lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain : 1. Teman bergaul siswa di masyarakat

2. Aktifitas siswa di masyarakat 3. Gaya hidup masyarakat

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupkan kegiatan ilmiah yang bermaksud menemukan kebenaran. Penemuan kebenaran memlalui kegiatan penelitian dapat dilakukan dengan cara kualitatif. Mendefenisikan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan deskriptif analisis adalah suatu pengumpulan data dari suatu fenomena yang ada untuk dianalisis.

Di dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah pelaksanaan kerjasama orang tua dan guru mendorong kegiatan belajar untuk meningkatkan pretasi belajar siswa kelas VIII SMP Swasta Budi Luhur Maligas Bayu Kabupaten Simalungun T.P. 2014/2015.

Sebagai alat pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Angket

Angket digunakan untuk memperoleh data tentang kerjasama orang tua dan guru mendorong kegiatan belajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Swasta Budi Luhur Maligas Bayu Kecamatan Huta Bayu Raja Kabupaten Simalungun. Dalam hal ini angket yang diajukan berisikan berupa pertanyaan yang sifatnya tertutup jawaban yang telah tersedia di dalam angket tersebut. Tujuan yang diharapkan dari hasil jawaban angket ini adalah mengetahui

(8)

103

ukuran kerjasama orang tua dan guru di SMP Budi Luhur Maligas Bayu Kecamatan Huta Bayu Raja Kabupaten Simalungun.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua orang pihak yaitu wawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (moleong, 2004:186). Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dengan menggunakan alat bantu yaitu panduan wawancara.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penganalisaan secara kualitatif deskriptif yakni dengan menerangkan pokok-pokok permasalahan dan mendeskripsikannya dengan jelas sehingga pada akhirnya akan didapatkan kesimpulan. Kemudian untuk penganalisaan, maka akan dipakai rumus yang sesuai dan dapat berterima. Adapun rumus tersebut dapat dilihat seperti dibawah ini :

F = 𝑎

𝑛 x 100%

Keterangan :

F = Persentase Hasil Data a = Jawaban Hasil Data n = Total Responden

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data penelitian yang penulis tentukan dalam penyusunan penelitian ini adalah sebahagian jumlah SMP Swasta Budi Luhur Maligas Bayu Kecamatan Huta Bayu Raja Kabupaten Simalungun yaitu 88 orang sebagai populasi dan penulis menentukan sampel 50% yaitu 44 orang. Adapun nama-nama dimaksud adalah sebagai berikut :

No Nama-Nama Siswa Jenis Kelamin

1 Ahmad Syaril Laki-Laki

2 Alvina Fitri Ramadhani Perempuan

3 Angga Abdi Setia Budi Laki-Laki

4 Anjas Laki-Laki

5 Asima Mona Putri Ningsih Gultom Perempuan

6 Ayup Prayagi Laki-Laki

7 Bagus Satria Laki-Laki

8 Benni Andrian Syahputra Damanik Laki-Laki

9 Chandra Syahputra Laki-Laki

10 Cici Andriani Perempuan

11 Danu Wiranda Laki-Laki

12 Delvira Tri Agusta Nugraheni Perempuan

13 Desi Margareta Manurung Perempuan

14 Deslina Situmorang Perempuan

15 Diana Pertiwi Perempuan

16 Dinika Prayesti Perempuan

17 Fatma Indah Ayu Perempuan

18 Fatma Sari Perempuan

19 Fiski Rahma Laki-Laki

20 Fransisko Situmorang Laki-Laki

21 Friska Yulianti Pasaribu Perempuan

22 Gilang Bayu Pamungkas Laki-Laki

23 Gilang Ramadan Laki-Laki

24 Gunawan Setiawan Laki-Laki

(9)

104

26 Ikbal Purwanto Laki-Laki

27 Imam Nuraulia Wiraganda Laki-Laki

28 Ira Handayani Perempuan

29 Irma Juliani Perempuan

30 Irwan Syahputra Perempuan

31 Jaka Ramadani Laki-Laki

32 Jefri Aldi Permana Laki-Laki

33 Jimmy Sidabutar Laki-Laki

34 Jonatan Lasbe Siahaan Laki-Laki

35 Jonni Manurung Laki-Laki

36 Lestari Perempuan

37 Lestari Situmorang Perempuan

38 Lily Ariska Perempuan

39 Mahfuja Hidayah Rezkya Laki-Laki

40 Mita Alvina Perempuan

41 Muhammad Apriali Laki-Laki

42 Muhammad Jefri Laki-Laki

43 Muhammad Ramadani Laki-Laki

44 Muhammad Yudi Pratama Laki-Laki

Hasil

Hasil Penelitian adalah sebagai perwujudan atas hasil pengolahan data yaitu mulai dari persentase atas jawaban angket yang diberikan responden. Dalam uraian hasil penelitian ini diuraikan mengenai perhitungan rata-rata skor kerjasama orang tua dan guru dalam prestasi siswa. Untuk lebih jelasnya rata-rata kerjasama orang tua dan guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dari seluruh jawaban responden yang sudah penulis tentukan adalah sebagai berikut :

Nomor Pilihan Jawaban a N = 100 f

1. Rata-rata kerjasama orangtua dan guru 88 88

2. Rata-rata prestasi belajar siswa 84 84

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa siswa SMP Swasta Budi Luhur Maligas Bayu Kecamatan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun T.P. 2018/2019 memperoleh rata-rata mempunyai kerjasama yang erat antara orang tua dan guru sehingga dengan demikian prestasi belajar siswa dikategorikan meningkat dengan baik.

Pembahasan

Pembuktian hasil data dilakukan berdasarkan pengolahan data yang terkumpul melalui angket keseluruhan dari jumlah responden yang penulis tentukan. Maka dengan demikian hasil yang didapat sesuai dengan data yang diolah bahwa kerjasama orang tua dan guru mendorong kegiatan belajar untuk meningkatkan prestasi siswa kelas VIII SMP Swasta Budi Luhur Maligas Bayu Kecamatan Huta Bayu Raja Kabupaten Simalungun T.P. 2018/2019 adalah benar yaitu 88 %

kerjasama orang tua dan guru dan 84 % prestasi belajar siswa sesuai dengan data yang terkumpul.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut :

1. Bahwa orang tua sangat memperhatikan anaknya setelah pulang sekolah dan membimbing pada saat melaksanakan tugas rumah serta memperhatikan keseluruhan yang perlu dalam diri anak.

2. Guru adalah merupakan orang tua wali siswa di sekolah yang membimbing dan membina para anak didik agar mampu berbuat dan meningkatkan belajarnya baik dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga.

(10)

105

3. Dalam pembentukan kerjasama, orang tua dan guru sangat besar peranannya, dimana keduanya sama-sama dalam membina dan membimbing siswa antara lain guru menngajar dari segi formal dan orang tua dalam non formal. Sehingga dengan demikian prestasi belajar siswa dapat meningkat.

Saran

Adapun saran penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Agar tetap hubungan kerjasama orang tua dan guru terjalin seterusnya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Agar pihak sekolah tetap berhubungan erat kepada masyarakat demi majunya SMP Swasta Budi Luhur Maligas

Bayu kedepan.

3. Agar Orang tua tetap memperhatikan anak dirumah dan mendukung seluruhnya kegiatan yang dilakukan oleh anak sepanjang tidak menyalahkan aturan yang sudah ada dalam lingkungan rumah/keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad, 1992, Penelitian Pendidikan Prosedur Strategi, Aksara, Bandung.

Andreas Harefa, 2001, Pembelajaran di Era Reformasi serta Otonomi, Penerbit Buku Harefa, Andreas Jakarta. Djamariah Bahri Saiful, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta, Jakarta.

Dedy D.A. Armis Dally, 1982, Kamus Bahasa Indonesia, Aneka Ilmu, Semarang. Soerjono Soekanto, 1982, Sosiologi Suatu Pengantar, CV. Rajawali, Jakarta. Suharto Tata Iryanto, 1995, Kamus Bahasa Indonesia Terbaru, Indah Surabaya. Surakhmad Winarno, 1990, Penngantar Penelitian lmiah, Tarsito Bandung. Winataputra S. Udin, Kemampuan Berinteraksi, Rineka Cipta, Jakarta. Wilman Atto, Menggerakkan Anak Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan draf laporan yang telah diparaf kasubbag umum & keuangan dan Sekretaris menandatangani laporan SAIBA tersebut untuk kemudian diteruskan kepada petugas

Hasil penelitian ini yang dilakukan pada 22 mahasiswa angkatan 2015 FK UMSU yang berpuasa selama 8 jam dinyatakan bahwa terjadi peningkatan kadar glukosa darah setelah pemberian

Aktivitas bertanya memperoleh persentase 5% dan aktivitas yang tidak relevan dengan KBM memperoleh persentase 5%.Pada Siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan

Salah satu contoh penelitian yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap yaitu mengenai percobaan untuk mengetahui potensi hasil panen dari lima varietas padi.. Sawah

[r]

Mengetahui inventarisasi jenis tumbuhan pada ekosistem hutan yang meliputi kerapatan, frekuensi, Indeks Nilai Penting (INP), indeks keragaman, dan pola distribusi jenis tumbuhan

Pandangan (persepsi) masyarakat tentang remaja yang mengkonsumsi minuman keras dalam penelitian awal, mereka atau masyarakat khususnya mengatakan bahwa remaja sekarang ini tidak

Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa komunikasi pemasaran merupakan kegiatan atau usaha yang di lakukan oleh sebuah perusahaan guna menyebarluaskan informasi