Sistem Informasi Geografis Kelautan
Arus Laut Kepulauan Riau Berbasis Website
TUGAS AKHIR
Oleh :
Inda Yuliandina 3311101075
Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK NEGERI BATAM
BATAM 2014
HALAMAN PENGESAHAN
Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau Berbasis Website
Oleh :
Inda Yuliandina (3311101075)
Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
Ahli Madya di
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK NEGERI BATAM
Batam, 21 Juli 2014 Disetujui oleh;
Pembimbing,
Mufti Fathonah Muvariz, S.T, M.Eng NIK. 113101
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini, saya:
NIM : Inda Yuliandina Nama : 3311101075
adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Batam yang menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul:
Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau Berbasis Website disusun dengan:
1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 2. tidak melakukan pemalsuan data
3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa ijin pemilik
Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik.
Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Batam untuk mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil Tugas Akhir ini.
Batam, 21 Juli 2014
Inda Yuliandina 3311101075
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat, rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini dengan judul ”Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau Berbasis Website”.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Ahli Madya bagi mahasiswa program D3 pada program studi Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Selesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai, terutama kepada yang saya hormati :
1. Orang Tua dan keluarga yang selalu memberikan do’a dan dukungan serta menjadi inspirasi agar semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Dwi Ely Kurniawan, M.Kom selaku koordinator TA.
3. Bapak Mufti Fathonah Muvariz, S.T, M. Eng, selaku dosen pembimbing Tugas Akhir saya yang telah memberikan kritik dan saran bimbingan maupun arahan yang sangat berguna dalam penyususnan Tugas Akhir ini.
4. Orang-orang terdekat, serta teman-teman seperjuangan Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam Tahun Angkatan 2011.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Batam, Juli 2014
ABSTRAK
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KELAUTAN ARUS LAUT KEPULAUAN RIAU BERBASIS WEBSITE
Perairan Kepulauan Riau merupakan wilayah ekosistem perikanan yang dipengaruhi oleh gerakan air yang berasal dari Samudera Hindia yang melewati Selat Malaka dan gerakan arus yang berasal dari laut Cina Selatan. Dari fakta tersebut, maka data mengenai arus sangat dibutuhkan karena sangat bermanfaat bagi industri kelautan & perikanan. Sehingga dikembangkan suatu wadah yang mempermudah seseorang untuk mengetahui arus permukaan laut. Untuk hal itu, dibutuhkan sebuah website yang membahas mengenai sistem informasi geografis yang mampu menampilkan peta yang dapat diperbesar (zoom) dan dapat menampilkan data arus yang jelas dan detail agar pengunjung website bisa mengetahui data arus laut dengan mudah. Berdasarkan hal tersebut, maka akan sangat efektif jika menggunakan website Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau. Pengujian dilakukan dengan mendaftarkan titik-titik koordinat yang memiliki kecepatan dan arah arus di sekitar Kepulauan Riau ke dalam basis data MySQL. Hasil pengujian yang dilakukan terhadap akses waktu query dengan 5 kali percobaan menunjukkan bahwa Website Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau dapat berfungsi dengan baik.
Kata kunci : website, sistem informasi geografis, kelautan, arus laut, Kepulauan Riau
ABSTRACT
MARINE GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM THE SEA CURRENTS OF RIAU ISLANDS BASED ON WEBSITE
Riau Islands is a fishery ecosystem territory which influenced by the movement of water originating from the Indian Ocean through the Strait of Malacca and the current movements that originated in the South China Sea. From these facts, then the data about the currents are needed because very useful for marine industry and fisheries. So, we need a container that makes it easier for someone to find out the sea currents surface. Therefore, developed a website that discussed about geographic information system that is capable of displaying the map that can be enlarge (zoom) and can display the currents data clearly and details so the website visitors can find easily the ocean currents data. Based on it, it will be very effective if you use a Marine Geographic Information System the Currents of Riau Islands website. Testing is done by registering the points of coordinate that have the speed and direction of currents around the Riau Islands into a MySQL database. Results of testing performed on the query access time by 5 times website experiment shows that the function from Marine Geographic Information System the Sea Currents of Riau Islands is working properly.
Keywords: websites, geographic information systems, marine, sea currents, Riau Islands
DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Batasan Masalah ... 2 1.4 Tujuan ... 2 1.5 Manfaat ... 2 1.6 Sistematika Penulisan ... 3 2.1 Pengertian Laut ... 4 2.2 Arus Laut ... 5 2.3 Angin ... 7 2.3.1 Pengertian Angin ... 7
2.3.2 Faktor Terjadinya Angin ... 8
2.3.3 Jenis-jenis angin ... 8
2.4 Sistem Informasi Geografis (SIG) ... 10
2.4.1 Definisi Sistem Informasi Geografis ... 10
2.4.2 Komponen Sistem Informasi Geografis ... 11
2.5 Peta... 12
2.6 Unified Modelling Language (UML) ... 13
2.7 PHP (Hypertext Preprocessor) ... 16
2.7.1 Pengertian PHP ... 16
2.7.2 Alasan Mempelajari PHP ... 16
HALAMAN PENGESAHAN ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
2.8 MySQL ... 17
2.9 Yii Framework ... 18
2.9.1 Pengertian Yii Framework ... 18
2.9.2 Fitur Yii Framework ... 19
2.9.3 Kelebihan Yii Framework ... 20
2.9.4 Kekurangan Yii Framework ... 20
2.9.5 Yii dibandingkan framework lain... 20
2.10 Google Maps ... 21
2.11 Adobe Dreamweaver CS 6... 22
3.1 Perbandingan Sistem... 23
3.2 Perangkat Penelitian (Sistem) ... 24
3.2.1 Lingkungan Pengembangan ... 24
3.2.2 Lingkungan Operasi ... 24
3.3 Deskripsi Umum Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau ... 25
3.4 Spesifikasi Fungsional ... 26
3.5 Kategori Pengguna Website ... 26
3.6 Use Case Diagram ... 27
3.7 Skenario Diagram Use Case ... 28
3.7.1 Use Case Login Admin ... 28
3.7.2 Use Case Mengelola Artikel ... 29
3.7.2.1 Use Case Menambah Artikel ... 29
3.7.2.2 Use Case Mengubah Artikel ... 29
3.7.2.3 Use case Menghapus Artikel ... 30
3.7.3 Use Case Mengelola Data Arus Laut ... 31
3.7.3.1 Use Case Menambah Data Arus Laut ... 31
3.7.3.2 Use Case Mengubah Data Arus Laut ... 31
3.7.3.3 Use case Menghapus Data Arus Laut... 32
3.7.4 Use Case Mengelola Komentar ... 33
3.7.4.1 Use Case Menerima Komentar ... 33
3.7.4.2 Use Case Mengubah Komentar ... 33
3.7.4.3 Use Case Menghapus Komentar ... 34
3.7.5 Use Case Logout Admin ... 35
3.7.6 Use Case Melihat Beranda ... 35
3.7.7 Use Case Melihat Artikel ... 35
3.7.8 Use Case Memberikan Komentar ... 36
3.7.9 Use Case Mengakses Informasi Arus ... 36
3.7.10 Use Case Mengakses Peta Satelit ... 37
3.7.11 Use Case Melihat Profil ... 37
3.8 Analisis Kelas ... 37
3.9 Sequence Diagram ... 42
3.9.1 Sequence Diagram Melakukan Login Admin ... 42
3.9.2 Sequence Diagram Mengelola Data Arus Laut ... 42
3.9.3 Sequence Diagram Mengelola Artikel ... 43
3.9.4 Sequence Diagram Mengelola Komentar ... 43
3.9.5 Sequence Diagram Memberikan Komentar ... 44
3.10 Diagram Class ... 44
3.10.1 Rancangan Kelas Rinci ... 45
3.10.1.1 Rancangan Boundary Rinci ... 45
3.10.1.1.1 Kelas GUI Halaman Login ...45
3.10.1.1.2 Kelas GUI Halaman Utama Admin ...46
3.10.1.1.3 Kelas GUI Mengelola Data Arus Laut ...46
3.10.1.1.4 Kelas GUI Mengelola Artikel ...47
3.10.1.1.5 Kelas GUI Mengelola Komentar ...47
3.10.1.2 Rancangan Controller Rinci ... 48
3.10.1.2.1 Kelas Mengelola Data Arus Laut ...48
3.10.1.2.2 Mengelola Artikel ...48
3.10.1.2.3 Kelas Mengelola Data Komentar ...49
3.10.1.3.1 Kelas tbl_user ...49 3.10.1.3.2 Kelas aruslaut ...49 3.10.1.3.3 Kelas tbl_post ...50 3.10.1.3.4 Kelas tbl_tags ...50 3.10.1.3.5 Kelas tbl_lookup ...50 3.10.1.3.6 kelas tbl_comment ...50 3.11 Sitemap ... 51
3.12 Rancangan Antar Muka ... 52
3.12.1 Rancangan Halaman Beranda ... 52
3.12.2 Rancangan Halaman Artikel ... 53
3.12.3 Rancangan Halaman Informasi Arus ... 53
3.12.4 Rancangan Halaman Peta satelit ... 54
3.12.5 Rancangan Halaman Profil ... 55
3.12.6 Rancangan Halaman Login ... 55
4.1 Implementasi File Berbasis Data ... 56
4.1.1 Tabel tbl_user ... 56 4.1.2 Tabel tbl_post ... 56 4.1.3 Tabel tbl_tag... 56 4.1.4 Tabel tbl_lookup ... 57 4.1.5 Tabel tbl_comment... 57 4.1.6 Tabel aruslaut ... 57
4.1.7 Implementasi Antar Muka ... 58
4.1.7.1 Halaman Admin ... 58
4.1.7.1.1 Halaman Login Admin ...58
4.1.7.1.2 Tampilan Halaman Beranda Admin ...58
4.1.7.1.3 Tampilan Halaman Artikel ...59
4.1.7.1.3.1 Tambah Artikel ...60
4.1.7.1.3.2 Ubah Artikel ...60
4.1.7.1.3.3 Menyetujui Komentar ...61
4.1.7.1.4 Tampilan Halaman Informasi Arus ...62
4.1.7.1.4.1 Tambah Arus ...62
4.1.7.1.4.2 Ubah Arus ...63
4.1.7.2 Halaman User ... 64
4.1.7.2.1 Tampilan Halaman Beranda ...64
4.1.7.2.2 Tampilan Halaman Artikel ...64
4.1.7.2.3 Tampilan Halaman Informasi Arus ...65
4.1.7.2.4 Tampilan Halaman Peta Satelit ...66
4.1.7.2.5 Tampilan Halaman Profil ...66
4.2 Pengujian ... 67 4.2.1 Tujuan Pengujian ... 67 4.2.2 Strategi Pengujian ... 67 4.2.3 Deskripsi Pengujian ... 67 4.2.4 Skenario Pengujian... 68 4.2.5 Tabel Pengujian ... 72 5.1 Kesimpulan ... 77 5.2 Saran ... 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Website Perbandingan (hangnadim.kepri.bmkg.go.id/page/gel.php) 23
Gambar 3.2 Deskripsi Umum Sistem... 25
Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau ... 28
Gambar 3.4 Analisis Kelas ... 38
Gambar 3.5 Sequence Diagram Login Admin ... 42
Gambar 3.6 Sequence Diagram Mengelola Data Arus Laut ... 42
Gambar 3.7 Sequence Diagram Mengelola Artikel ... 43
Gambar 3.8 Sequence Diagram Mengelola Komentar ... 43
Gambar 3.9 Sequence Diagram Memberikan Komentar ... 44
Gambar 3.10 Class Diagram ... 45
Gambar 3.11 Sitemap Website ... 51
Gambar 3.12 Rancangan Halaman Beranda ... 52
Gambar 3.13 Rancangan Halaman Artikel ... 53
Gambar 3.14 Rancangan Halaman Informasi Arus ... 54
Gambar 3.15 Rancangan Halaman Peta Satelit ... 54
Gambar 3.16 Rancangan Halaman Profil ... 55
Gambar 3.17 Rancangan Halaman Login ... 55
Gambar 4.1 Tabel tbl_user ... 56
Gambar 4.2 Tabel tbl_post ... 56
Gambar 4.3 Tabel tbl_tag ... 56
Gambar 4.4 Tabel tbl_lookup ... 57
Gambar 4.5 Tabel tbl_comment ... 57
Gambar 4.6 Tabel aruslaut ... 57
Gambar 4.7 Halaman Login Admin ... 58
Gambar 4.8 Tampilan Halaman Beranda Admin ... 59
Gambar 4.9 Tampilan Halaman Artikel ... 59
Gambar 4.11 Ubah Artikel ... 61
Gambar 4.12 Menyetujui Komentar ... 61
Gambar 4.13 Tampilan Halaman Informasi Arus ... 62
Gambar 4.14 Tambah Arus ... 63
Gambar 4.15 Ubah Arus ... 63
Gambar 4.16 Tampilan Halaman Beranda ... 64
Gambar 4.17 Tampilan Halaman Artikel ... 65
Gambar 4.18 Tampilan Halaman Informasi Arus ... 65
Gambar 4.19 Tampilan Halaman Peta Satelit ... 66
Gambar 4.20 Tampilan Halaman Profil ... 66
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perbandingan Sistem yang Telah Ada ... 24
Tabel 3.2 Spesifikasi Fungsional ... 26
Tabel 3.3 Kategori Pengguna Website ... 27
Tabel 3.4 Spesifikasi Analisis Kelas ... 39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kepulauan Riau merupakan salah satu pulau di Indonesia yang berada di antara perairan Selat Malaka dan Selat Singapura. Dilihat dari perputaran arus yang ada maka perairan di Kepulauan Riau yang berada di selat malaka ini merupakan daerah subur bagi kehidupan perikanan dan biota lainnya. Perairan Kepulauan Riau merupakan wilayah ekosistem perikanan yang dipengaruhi oleh gerakan air yang berasal dari Samudera Hindia yang melewati Selat Malaka dan gerakan arus yang berasal dari laut Cina Selatan.
Dari fakta tersebut, maka data mengenai arus sangat dibutuhkan karena sangat bermanfaat bagi industri kelautan & perikanan, termasuk bagi masyarakat yang ingin pergi memancing dan lain-lain. Berdasarkan manfaat dari mengetahui arus laut tersebut, maka dibutuhkan suatu wadah yang dapat mempermudah seseorang untuk mengetahui arus permukaan laut. Untuk hal itu, Kepulauan Riau telah memiliki website yang membahas mengenai Sistem Informasi Geografis Arus Laut yang dibuat oleh BMKG Batam. Sistem informasi tersebut ditampilkan dalam bentuk peta yang statik dan informasi yang disampaikan kurang detail serta dikhawatirkan pengunjung kurang mengerti tentang isi dari informasi yang disajikan tersebut.
Dilihat dari kekurangan website yang telah ada, maka dibutuhkan sebuah website yang mampu menampilkan peta yang dapat diperbesar (zoom) dan dapat menampilkan data arus yang jelas dan detail agar pengunjung website bisa mengetahui data arus laut dengan mudah. Berdasarkan hal tersebut, maka akan sangat efektif jika menggunakan website Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada Tugas Akhir ini adalah:
1. Bagaimana membuat rancangan Sistem Informasi Geografis berbasis website untuk mengetahui arus laut di Kepulauan Riau ?
2. Bagaimana mengelola dan memetakan data pendukung menjadi pemodelan data spasial dengan penerapan model vektor ?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah:
1. Sistem informasi geografis ini berbasis website.
2. Sistem informasi hanya membahas tentang arus laut di perairan Kepulauan Riau.
3. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang didapat dari sumber yang sudah ada, dalam hal ini adalah pihak BMKG Batam.
1.4 Tujuan
Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah:
1. Merancang/membuat Sistem Informasi Geografis Kelautan berbasis website untuk mengetahui arus laut Kepulauan Riau.
2. Memetakan lokasi arus laut di perairan Kepulauan Riau disertai dengan informasi data arus laut.
1.5 Manfaat
Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah:
1. Memberikan informasi arus laut di Kepulauan Riau berbasis website. 2. Mempermudah seseorang dalam mengetahui data arus laut.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan yang berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan, Manfaat dan Sistematika Penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka yang berisi tinjauan pustaka dan dasar teori. BAB III : Analisis dan Perancangan yang berisi Batasan Sistem, Deskripsi
Umum Sistem, Spesifikasi Fungsional, Kategori Pengguna Website, Use Case Diagram, Skenario Diagram Use Case, Sequence Diagram, Analisis Kelas dan Rancangan Menu dan Antarmuka.
BAB IV : Implementasi dan Pengujian yang berisi implementasi dan pembahasannya serta hasil pengujian.
BAB V : Kesimpulan dan Saran yang berisi kesimpulan dari hasil perancangan website dan saran untuk perbaikan dan pengembangan.
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laut
Laut adalah bagian muka bumi yang tertutup air dan mempunyai salinitas yang cukup tinggi. Samudra adalah laut yang sangat luas dan terletak antara benua, misalnya Samudra Pasifik (165 juta km2). Samudra Atlantik (81 juta km2). Laut adalah perairan yang terletak di antara pulau-pulau (bagian muka bumi yang tertutup air dan punya kadar garam tinggi), misalnya Laut Tengah, Laut Kaspia, Laut Jawa (Munawir, 2008).
Telah berabad-abad lamanya laut menjadi tempat mata pencaharian manusia karena di dalam laut terdapat banyak sekali sumber daya alam. Bahkan, hingga saat ini masih banyak sumber daya alam di laut yang belum dikelola (Munawir, 2008).
Pengetahuan tentang kelautan sangat diperlukan guna mengoptimalkan pangelolaan sumber daya alam. Pengetahuan atau ilmu yang membahas tentang kelautan disebut oseanografi. Oseanografi dalam mempelajari lautan ditunjang dengan ilmu-ilmu lain, diantaranya berikut ini (Munawir, 2008).
1. Fisika oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan sifat-sifat fisik, baik yang terjadi dalam laut dan atmosfer serta daratan. Contohnya mempelajari terjadinya tenaga pasang dan gelombang, iklim, serta sistem aruslaut.
2. Geologi oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari asal trjadinya lautan. Contohnya penelitian tentang kerak bumi, vulkanisme dan gempa bumi. 3. Kimia oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari terjadinya reaksi kimia di
dalam dan di dasar laut, serta menganalisis sifat air laut. contohnya pengukuran salinitas air laut.
4. Biologi oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari organisme yang ada di laut. Contohnya penelitian tentang plankton.
2.2 Arus Laut
Menurut Lubis (2009), Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikSal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping). Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre
yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman (Pond dan Pickard, 1983).
Menurut Gross (1972), arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah vector
yang mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang bekerja yaitu eksternal dan internal. Gaya eksternal antara lain adalah gradien densitas air laut, gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air (Gross,1990).
Pond dan Pickard (1983) mengklasifikasikan gerakan massa air berdasarkan penyebabnya, terbagi atas:
a. Gerakan Dorongan Angin
Angin adalah faktor yang membangkitkan arus, arus yang ditimbulkan oleh angin mempunyai kecepatan yang berbeda menurut kedalaman. Kecepatan arus yang dibangkitkan oleh angin memiliki perubahan yang kecil seiring pertambahan kedalaman hingga tidak berpengaruh sama sekali.
b. Gerakan Termohalin
Perubahan densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas anatara 2 massa air yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar dibawah permukaan air sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin.
c. Arus Pasut
Arus yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dan benda benda angkasa. Arus pasut ini merupakan arus yang gerakannya horizontal. d. Turbulensi
Suatu gerakan yang terjadi pada lapisan batas air dan terjadi karena adanya gaya gesekan antar lapisan.
e. Tsunami
Sering disebut sebagai gelombang seismic yang dihasilkan dari pergeseran dasar laut saat terjadi gempa.
f. Gelombang Lain ; Internal, Kelvin dan Rossby/Planetary
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut, sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter (Bernawis,2000).
Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas) mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin musim sangat terlihat perubahannya antara musim barat dan musim timur maka arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina bagian atas, laut Jawa, dan laut Flores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah selatan.
Selain pergerakan arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan arus air vertikal yang dikenal dengan upwelling dan downwelling di daerah-daerah tertentu. Proses upwelling adalah suatu proses massa air yang didorong ke atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas. Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka kandungan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan suhu air permukaan lainnya. Walaupun sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga cederung mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan, dengan demikian di daerah upwelling umumnya kaya ikan (Gross, 1990).
2.3 Angin
2.3.1 Pengertian Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah (Handoyo dan Sudibyo, 2011).
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya
berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi (Handoyo dan Sudibyo, 2011).
2.3.2 Faktor Terjadinya Angin Faktor terjadinya angin, yaitu:
1. Gradien Barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
2. Letak Tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
3. Tinggi Tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
4. Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari.
2.3.3 Jenis-jenis angin
Angin memiliki beberapa jenis, yaitu (Handoyo dan Sudibyo, 2011): a. Angin Laut
Angin laut (sea breeze) adalah angin yang bertiup dari arah laut angin darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 di daerah pesisir pantai. Angin ini biasa dimanfaatkan
para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut. Angin laut ini terjadi pada siang hari.
b. Angin Darat
Angin darat (land breeze) adalah angin yang bertiup dari arah darat angin laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00 di daerah pesisir pantai. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.
c. Angin Lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah angin puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
d. Angin Gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
e. Angin Fohn
Angin fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis. angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperature dan kelengasan yang berbeda. Angin fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan Orografis.
f. Angin Munsoon
Angin munsoon, moonsun, muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Biasanya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
Angin munson dibagi menjadi 2, yaitu Munson Barat atau dikenal dengan Angin Musim Barat dan Munson Timur atau dikenal dengan Angin Musim Timur.
1. Angin musim barat
Angin musim barat/angin muson barat adalah angin yang mengalir dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini terjadi pada bulan Desember, januari dan Februari, dan maksimal pada bulan Januari dengan kecepatan minimum 3 m/s.
2. Angin musim timur
Angin Musim Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.
2.4 Sistem Informasi Geografis (SIG) 2.4.1 Definisi Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau yang biasa dikenal dengan Geographic
Information System (GIS) adalah sebuah alat bantu manajemen informasi yang
berkaitan erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta berbagai peristiwa yang terjadi di muka bumi. Definisi Sistem Informasi Geografis selalu berkembang, bertambah dan bervariasi. Hal ini telihat dari
banyaknya definisi Sistem Informasi Geografis yang telah beredar. Selain itu, Sistem Informasi Geografis juga merupakan suatu kajian ilmu dan teknologi yang relative baru, digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu, dan berkembang dengan cepat. (Prahasta, 2002)
Menurut Esri (1990), Sistem Informasi Geografis adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras computer perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, mengolah, mengupdate, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi.
2.4.2 Komponen Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geoografis merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem-sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan. Sistem Informasi Geografis terdiri dari beberapa komponen berikut (Gistut, 1994):
1. Perangkat keras
Pada saat ini Sistem Informasi Geografis tersedia untuk berbagai platform
perangkat keras mulai dari PC desktop, workstatios, hingga multiuser host
yang dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpannan
(harddisk) yang besar dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang
besar. Walaupun demikian, fungsionallitas Sistem Informasi Geografis tidak terikat secara ketat terhadap karakteristik-karakteristik fisik perangkat keras ini sehingga keterbatasan memori pada PC-pun dapat diatasi. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk Sistem Informasi Geografis adalah komputer (PC), mouse, digitizer, printer, dan
2. Perangkat lunak
Bila dipandang dari sisi lain, Sistem Informasi Geografis juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basis data memegang peranan kunci. Setiap subsistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, sehingga tidak mengherankan jika ada perangkat Sistem Informasi Geografis yang terdiri dari ratusan modul program (*.exe) yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri.
3. Data & informasi geografi
Sistem Informasi Geografis dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-import-nya dari perangkat-perangkat lunak Sistem Informasi Geografis yang lain maupun secara langsung dengan cara men-digitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.
4. Manajemen
Suatu proyek Sistem Informasi Geografis akan berhasil jika di manage
dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.
2.5 Peta
Peta merupakan gambaran wilayah geografis, bagian permukaan bumi yang disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Peta dapat digambarkan dengan berbagai gaya, masing-masing menunjukkan permukaan yang berbeda untuk subjek yang sama untuk menvisualisasikan dunia dengan mudah dan fungsional. (Carter dan Agtrisari, 2003)
Peta berbasis komputer (digital) lebih serba guna dan dinamis karena bisa menunjukkan banyak view yang berbeda dengan subjek yang sama. Peta ini juga memungkinkan perubahan skala, animasi gabungan, gambar, suara, dan bisa terhubung ke sumber informasi tambahan melalui internet. Peta digital dapat diupdate ke peta tematik baru dan bisa menambahkan detail informasi geografi lainnya (Carter dan Agtrisari, 2003).
2.6 Unified Modelling Language (UML)
Pada umumnya metode-metode yang ditujukan untuk pembangunan aplikasi berorientasi obyek menggunakan UML untuk memodelkan berbagai artefak dari perangkat lunak. UML adalah sekumpulan simbol dan diagram untuk memodelkan software. Desain software dapat diwujudkan dalam bentuk simbol dan diagram dengan menggunakan UML. Desain dalam bentuk simbol dan diagram, kemudian dapat diterjemahkan menjadi kode program. Telah tersedia
tools yang dapat membuat kode program berdasar UML class Diagram.
Implementasi kode program dari diagram UML dapat menggunakan bahasa pemrograman apa saja dengan syarat bahasa pemrograman berorientasi obyek (OOP) (Azis, 2005).
Berikut akan dijelaskan 4 macam diagram yang paling serin digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi obyek, yaitu use case diagram, sequence
diagram, collaboration diagram dan class diagram (Azis, 2005).
1. Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case
dan actor. Actor merepressentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang
Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. Use case
digambarkann berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di dalamnya. Actor
yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case.
Terkadang sebuah use case memiliki beberapa percabangan atau alur alternatif. Percabangan ini digambarkan menggunakan garis extends. Beberapa use case
kemungkinan memiliki kesamaan operasi, untuk menghindari pengulangan operasi ini digunakan garis uses.
Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain. Sebuah use case
dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang
common.
2. Sequence Diagram
Diagram ini menggambarkan interaksi antarobjek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari sebuah aktivitas tertentu, kemudian berproses mengikuti urutan tertentu, yang bisa terlihat melalui message antarobjeknya.
3. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antarobjek seperti
sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan
bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki urutan angka, level tertinggi dimulai dari nomor 1, sedangkan untuk message dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.
4. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi objek yang memiliki atribut/properti dan
layanan/fungsionalitas (metode/fungsi). Class diagram menggambarkan class dan hubungan antar-class di dalam sistem. Class diagram dibangun berdasar use case
diagram, sequence diagram, atau collaboration diagram yang telah dibuat
sebelumnya. (Azis, 2005)
Class digambarkan dengan sebuah kotak dibagi menjadi tiga bagian. Bagian paling atas diisikan nama class, bagian tengah diisikan variabel yang dimiliki
class, dan bagian bawah diisikan method-method dari class.
Hubungan antarkelas (Huda, 2010):
1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antarkelas, biasanya menggambarkan kelas yang memiliki atribut berupa kelas lain. Terdapat banyak jenis asosiasi, misalnya :
a. Asosiasi sederhana
b. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian, biasanya hubungan data master dan detailnya. Misal satu pembelian teridiri atas sejumlah item barang.
c. Navigability : menunjukkan arah query/komunikasi antarobjek,
bisa satu atau dua arah, terlihat pada tanda panahnya d. Campuran/Composit : campuran asosiasi
2. Generalisasi, yaitu hubungan hierarkis antara anak dan bapak, karena kelas dapat diturunkan dari kelas lain dan mewarisi semua atribut dan metode kelas asalnya serta menambahkan fungsionalitas baru
3. Implementasi (Realization), yaitu hubungan antara objek yang menjamin adanya pola khusus dalam perilaku anggota objek lainnya. Ini dapat diwujudkan dengan adanya kelas yang mengimplementasikan interface
4. Ketergantungan (Dependency) yaitu sebuah kelas membutuhkan objek lain untuk bisa memfungsikan dirinya sendiri dengan baik.
5. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu kelas ke kelas lain.
2.7 PHP (Hypertext Preprocessor) 2.7.1 Pengertian PHP
Menurut Oktavian (2010), PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor,
yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu :
a. hanya dapat dijanlankan menggunakan web server, misal : Apache. b. kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
c. kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti : MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
d. merupakan software yang bersifat open source. e. gratis untuk di-download dan digunakan.
f. memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti : Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
2.7.2 Alasan Mempelajari PHP
Beberapa alasan untuk mempelajari PHP adalah karena (Anhar, 2010):
1. Kesederhanaan. User yang baru belajar pemrograman, alasan pasti merupakan alasan utama untuk mulai belajar PHP. Karena kesederhanaan tersebut, maka kita menjadi merasa mudah untuk belajar PHP. User yang sedikit tahu atau bahkan sama sekali tidak mengerti tentang pemrograman PHP bisa denga cepat belajar dan mencoba membuat aplikasi web PHP. Selain itu, PHP memiliki benyak sekali fungsi built-in untuk menangani kebutuhan standar
pembuatan aplikasi web. Dengan adanya fungsi-fungsi tersebut, maka tentu saja proses belajar PHP terutama dalam pengembangan aplikasi akan jauh lebih mudah karena semua sudah tersedia. Kita sebagai user tinggal memakai dan mengembangkannya.
2. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
3. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai sistem operasi seperti : Linux, Unix, Macintosh dan Windows. PHP dapat dijalankan secara runtime melalui console serta dapat menjalankan perintah-perintah sistem. Open source artinya kode-kode PHP terbuka untuk umum dan kita tidak harus membayar biaya pembelian atas keaslian lisensi yang biasanya cukup mahal. Karena source code PHP tersedia secara gratis, maka hal tersebut memungkinkan komunitas milis-milis dan developer untuk selalu melakukan perbaikan, pengembangan, dan menemukan bug dalam bahasa PHP.
4. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana, mulai dari Apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
5. PHP juga dilengkapi dengan berbagai macam pendukung lain seperti support langsung ke berbagai macam database yang populer, misal: Oracle, PostgreSQL, MySQL dan lain-lain.
2.8 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris : database management sistem) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public
License (GPL), tetapi juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public
License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun
dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query
Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk
pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. (Pratama, 2010)
2.9 Yii Framework
2.9.1 Pengertian Yii Framework
Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii menyediakan reusability
maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Yii sendiri merupakan kepanjangan dari “Yes It
Is”. Yes It Is sendiri memiliki makna bahwa Yii mampu dan tepat anda pilih untuk
mengerjakan projek.
Yii merupakan free open source PHP Framework terbaru berbasis komponen dengan performasi tinggi untuk mengembangkan aplikasi web berskala besar. Ia menyediakan reuseabilitas maksimum dalam pemrograman Web dan bisa mengakselerasi proses pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai/i;/) singkatan dari easy, efficient dan extensible (mudah, efisien, dan bisa diperluas).
2.9.2 Fitur Yii Framework Fitur yang terdapat pada yii :
a. Menggunakan pola MVC, pola standart pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan, logic program, dan modelnya.
b. Menggunakan database abstraction layer seperti Data Access Objects
(DAO) dan Active Record untuk memudahkan interaksi antar database.
c. Terintegrasi dengan JQuery Javascript Framework. Walaupun menggunakan Jquery sebagai internal javascript library, namun Yii dapat menggunakan library lain tanpa terjadi bentrok.
d. Mendukung Internationalization (I18N) and localization (L10N) untuk memudahkan pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasi seperti penggunaan waktu dan tanggal.
e. Memiliki layer chace untuk chace data, halaman, sebagian, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatkan performance dengan beragam pilihan media chace. Pengguna media chace seperti database, APC, cache, dan sebagainya mudah diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.
f. Fitur penanganan error dan logging, sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debugging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.
g. Penggunaan theme, memudahkan pengembang aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.
h. Console, penggunaan perintah pada console untuk melakukan beragam
perintah otomatis seperti mengenerate struktur dasar aplikasi, model, crud, dan sebagainya.
i. Dukungan authentication dan authorization internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur authentikasi.
j. Widget, semacam kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete,
datepicker, dan lain-lain. Menggunakan Jquery sebagai javascript client
sidenya.
k. Form input dan validasi, memudahkan pengembang untuk bekerja dengan form pada aplikasi dan melakukan validasi input dari form.
l. Modular dan mudah ditambahkan dengan dukungan extensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dengan mudah dimasukkan.
2.9.3 Kelebihan Yii Framework
Ada beberapa keuntungan yang dapat penulis ambil dalam penggunaan framework
PHP Yii berikut. Keuntungannya antara lain adalah :
1. Yii adalah salah satu framework yang sangat ringan dan dilengkapi dengan solusi caching yang memuaskan.
2. Yii sangat cocok untuk pengembangan aplikasi dengan lalu lintas-tinggi, seperti portal, forum, sistem manajemen konten (CMS), sistem
e-commerce, dl l .
3. Yii didokumentasikan dengan jelas, efisien, dan kaya-fitur. 2.9.4 Kekurangan Yii Framework
Tidak banyak kekurangan yang ditemui pada penggunaan Yii. Yii cukup mencakup segala macam fitur-fitur yang diperlukan dalam membangun sebuah web. Namun, bukan berarti Yii tidak mempunyai kekurangan. Salah satu kekurangan Yii yang cukup signifikan adalah tidak compatible-nya Yii dengan PHP 4.
2.9.5 Yii dibandingkan framework lain
Seperti kebanyakan PHP framework, Yii adalah MVC framework. Yii melampaui PHP framework lain dalam hal efisiensi, kaya-fitur, dan didokumentasikan dengan jelas. Yii didesain dengan hati-hati dari awal agar sesuai untuk pengembangan
aplikasi Web secara serius. Yii bukan berasal dari produk pada beberapa proyek maupun konglomerasi pekerjaan pihak-ketiga. Yii adalah hasil dari pengalaman kaya para pembuat pada pengembangan aplikasi Web dan investigasi serta refleksi kerangka kerja pemrograman Web paling popular dan aplikasi.
Yii adalah kerangka kerja pemrograman umum Web yang bisa dipakai untuk mengembangkan semua jenis aplikasi Web. Oleh karena Yii sangat ringan dan dilengkapi dengan solusi caching yang memuaskan, ia sangat cocok untuk pengembangan aplikasi dengan lalu lintas-tinggi, seperti portal, forum, sistem manajemen konten (CMS), sistem e-commerce, dll
2.10 Google Maps
Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan
oleh Google dapat ditemukan di http://maps.google.com (Wikipedia.org). Ia menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia dan baru-baru ini, Bulan, dan juga menawarkan perencana rute dan pencari letak bisnis di U.S., Kanada, Jepang, Hong Kong, Cina, UK, Irlandia (hanya pusat kota) dan beberapa bagian Eropa. Google Maps masih berada dalam tahap beta (Mario. 2010).
Melalui fitur Google Maps, pengguna internet dapat browsing informasi grafis berikut (Mario, 2010) :
1. Satellite Map
Pengguna dapat menikmati gambar satelit planet bumi. Pengguna juga dapat menikmati foto satelit lebih detail lengkap dengan cara zooming
pada bagian peta yang diinginkan.
2. Hasil Pencarian Integrasi
3. Draggable Maps
Peta digital mapping yg dragable (bisa digeser) dengan bantuan mouse.
4. Terrain Maps (Peta Topograpi)
Terrain Maps menyediakan informasi fitur peta fisik atau peta topograpi
yg biasa disediakan buku peta Atlas.
5. Earth Map
Earth Map menyediakan informasi peta bumi dimana akan tampak bumi
secara utuh dan bila di-zoom akan terlihat awan yang menyelimuti bumi beserta pulau dan lautan yang tampak nyata dari ketinggian.
6. My Location
Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui letak dimana lokasi dari pengguna tersebut
2.11 Adobe Dreamweaver CS 6
Adobe Dreamweaver CS 6 adalah salah satu software update terbaru dari adobe. Adobe Dreamweaver CS 6 memiliki kinerja yang lebih baik dengan optimasi kode internal yang lebih handal. Selain itu, Adobe Dreamweaver CS 6 juga memiliki template yang cukup banyak sehingga akan lebih mudah untuk mengkreasikan website buatan dengan software ini. Adobe Dreamweaver CS 6 juga dilengkapi dengan tools yang banyak dan akan semakin mempermudah dalam mengerjakan proyek pembuatan website. Adobe Dreamweaver CS 6 adalah software pembuat website dengan kinerja yang lebih baik dari versi sebelumnya.
Fitur-fitur Adobe Dreamweaver CS 6, yaitu : memiliki tampilan web yang menarik, penambahan efek pada web, preview web, mendukung beberapa Bahasa pemrograman web (PHP, ASP, dan lain-lain), support 32 dan 64 bit dan fitur handal lainnya.
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Perbandingan Sistem
Sebagai perbandingan dalam membangun Sistem Informasi Geografis Arus Laut, penulis mengambil sebuah situs yang menyajikan informasi tentang arus laut yang penyajiannya masih sederhana dan kurang detail serta dikhawatirkan pengunjung kurang mengerti tentang isi dari informasi yang disajikan tersebut. Berikut ini, penulis sajikan situs yang menyediakan data arus laut yang telah ada dalam bentuk gambar, yang diambil dari website Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Hang Nadim – Batam.
(hangnadim.kepri.bmkg.go.id/page/gel.php)
Tabel 3.1 Perbandingan Sistem yang Telah Ada
Fitur
Sistem
Website yang telah ada Website yang ingin dibangun
Citra Satelit V V
Peta digital V
Informasi data angin dan arus V V
Artikel mengenai pelabuhan V
3.2 Perangkat Penelitian (Sistem)
Ada beberapa batasan dalam menjalankan website ini, pembatasan ini dimaksudkan karena masih terdapatnya keterbatasan dalam kompatibilitas. Batasan-batasannya adalah sebagai berikut :
3.2.1 Lingkungan Pengembangan
Lingkungan pengembangan website Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau adalah :
1. Sistem operasi : Windows 7 untuk membuat kode program oleh programmer
2. Web server 3. XAMPP versi 1.8.1 4. DBMS : MySql 5. Scripting language : PHP 6. Yii Framework 3.2.2 Lingkungan Operasi
Perangkat lunak yang dibutuhkan pada sisi server adalah : 1. Sistem Operasi : Windows 7
2. Web server 3. DBMS : MySql
4. Scripting language : PHP 5. Yii Framework
Perangkat lunak yang dibutuhkan pada sisi client adalah : 1. Sistem operasi : Microsoft Windows XP/ Vista/ 7
2. Penjelajah situs web (web browser) berbasis grafis atau teks : Mozilla, google chrome.
3.3 Deskripsi Umum Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau
Pada website ini, data yang didapat berasal dari BMKG Batam yang diberikan kepada pembuat website (admin). Kemudian admin mengolah data tersebut untuk dimasukkan ke dalam website. Website yang dibuat admin ini dapat diakses oleh 2 kategori pengguna, yaitu admin dan user. Admin dapat melakukan pekerjaannya sebagai administrator, yaitu melakukan login, mengelola artikel, mengelola komentar, mengelola data dan melakukan logout. User dapat mengakses website serta memberikan komentar untuk artikel yang ada di dalam website.
3.4 Spesifikasi Fungsional
Kode spesifikasi fungsional di awali huruf SF (Fungsional) diikuti dengan nomor urut dan fungsionalnya. Dibawah ini merupakan penjelasan kebutuhan fungsional dari sistem:
Tabel 3.2 Spesifikasi Fungsional
Kode Spesifikasi Fungsional Keterangan
SF001 Sistem dapat melakukan login
SF002 Sistem dapat menampilkan beranda
SF003 Sistem dapat mengelola data arus laut
SF004 Sistem dapat menampilkan peta perairan Kepri
SF005 Sistem dapat menampilkan peta satellite Kepri
SF006 Sistem dapat mengelola artikel
SF007 Sistem dapat menampilkan artikel
SF008 Sistem dapat memberikan komentar
SF009 Sistem dapat mengelola komentar
SF010 Sistem dapat menampilkan komentar
SF011 Sistem dapat menampilkan profil
SF012 Sistem dapat melakukan logout
3.5 Kategori Pengguna Website
Tabel di bawah ini menjelaskan secara umum tentang karakteristik pengguna terhadap sistem ini.
Tabel 3.3 Kategori Pengguna Website
Kategori Pengguna Aktifitas Hak Akses ke Aplikasi
Admin
Login, Mengelola Data Arus Laut, Mengelola Artikel, Mengelola Komentar, Logout
- SF001 - SF002 - SF003 - SF004 - SF005 - SF006 - SF007 - SF008 - SF009 - SF010 - SF011 - SF012
User Mengakses website, Memberikan Komentar - SF002 - SF004 - SF005 - SF007 - SF008 - SF010 - SF011
3.6 Use Case Diagram
Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem dan menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau.
System
Admin
User
Logout Mengelola Data Arus Laut
Akses Beranda
Akses Peta Satelit
Login
Akses Profil Akses Informasi Arus
Akses Artikel Mengelola Komentar Mengelola Artikel <<include>> <<include>> <<include>> <<include>>
Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau
3.7 Skenario Diagram Use Case 3.7.1 Use Case Login Admin
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Admin belum masuk ke sistem Kondisi Akhir : Admin telah masuk ke sistem
Skenario :
1. Admin memilih menu Login.
2. Admin memasukkan username dan password
dengan benar serta mengklik tombol login. 3. Sistem melakukan verifikasi.
3.7.2 Use Case Mengelola Artikel 3.7.2.1 Use Case Menambah Artikel
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Data artikel belum ada
Kondisi Akhir : Data artikel berhasil ditambah
Skenario :
1. Admin memilih menu Artikel.
2. Sistem menampilkan halaman Artikel. 3. Admin memilih menu Create New Post. 4. Sistem menampilkan form create.
5. Admin mengisi semua kolom yang dibutuhkan dan mengklik tombol create.
6. Sistem melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan pengulangan data.
7. Sistem melakukan operasi pada database.
8. Sistem mengkonfirmasi dan menampilkan keberhasilan penambahan artikel.
3.7.2.2 Use Case Mengubah Artikel
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Data artikel sudah ada Kondisi Akhir : Data artikel berhasil diubah
Skenario :
1. Admin memilih menu Artikel.
2. Sistem menampilkan halaman Artikel. 3. Admin memilih menu Manage Posts.
4. Sistem menampilkan data artikel yang ada (yang sudah dibuat).
5. Admin mengklik tombol update pada artikel yang ingin diubah.
6. Sistem menampilkan form update.
7. Admin mengubah isi kolom yang akan diperbarui atau terdapat kesalahan.
8. Sistem melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan pengulangan data.
9. Sistem melakukan operasi pada database.
10.Sistem mengkonfirmasi dan menampilkan keberhasilan perubahan pada artikel.
3.7.2.3 Use case Menghapus Artikel
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Data artikel sudah ada Kondisi Akhir : Data artikel berhasil dihapus
Skenario :
1. Admin memilih menu Artikel.
2. Sistem menampilkan halaman Artikel. 3. Admin memilih menu Manage Posts.
4. Sistem menampilkan data artikel yang ada (yang sudah dibuat).
5. Admin mengklik tombol delete pada artikel yang ingin diubah.
6. Sistem menampilkan pesan untuk konfirmasi penghapusan.
7. Admin mengklik tombol OK.
8. Sistem melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan pengulangan data.
9. Sistem melakukan operasi pada database. 10.Sistem mengkonfirmasi dan menghapus artikel.
3.7.3 Use Case Mengelola Data Arus Laut 3.7.3.1 Use Case Menambah Data Arus Laut
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Data artikel belum ada
Kondisi Akhir : Data artikel berhasil ditambah
Skenario :
1. Admin memilih menu Infomrasi Arus.
2. Sistem menampilkan halaman Informasi Arus. 3. Admin memilih menu Create New Data of Aruslaut. 4. Sistem menampilkan form create.
5. Admin mengisi semua kolom yang dibutuhkan dan mengklik tombol create.
6. Sistem melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan pengulangan data.
7. Sistem melakukan operasi pada database.
8. Sistem mengkonfirmasi dan menampilkan keberhasilan penambahan data arus laut.
3.7.3.2 Use Case Mengubah Data Arus Laut
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Data artikel sudah ada Kondisi Akhir : Data artikel berhasil diubah
Skenario :
1. Admin memilih menu Informasi Arus.
3. Admin memilih menu Manage Aruslauts.
4. Sistem menampilkan data arus laut yang ada (yang sudah dibuat).
5. Admin mengklik tombol update pada data arus laut yang ingin diubah.
6. Sistem menampilkan form update.
7. Admin mengubah isi kolom yang akan diperbarui atau terdapat kesalahan.
8. Sistem melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan pengulangan data.
9. Sistem melakukan operasi pada database.
10.Sistem mengkonfirmasi dan menampilkan keberhasilan perubahan pada data arus laut.
3.7.3.3 Use case Menghapus Data Arus Laut
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Data artikel sudah ada Kondisi Akhir : Data artikel berhasil dihapus
Skenario :
1. Admin memilih menu Informasi Arus.
2. Sistem menampilkan halaman Informasi Arus. 3. Admin memilih menu Manage Aruslauts.
4. Sistem menampilkan data arus laut yang ada (yang sudah dibuat).
5. Admin mengklik tombol delete pada data arus laut yang ingin diubah.
6. Sistem menampilkan pesan untuk konfirmasi penghapusan.
8. Sistem melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan pengulangan data.
9. Sistem melakukan operasi pada database.
10.Sistem mengkonfirmasi dan menghapus data arus laut.
3.7.4 Use Case Mengelola Komentar 3.7.4.1 Use Case Menerima Komentar
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Data komentar sudah ada
Kondisi Akhir : Data artikel berhasil ditampilkan
Skenario :
1. Admin memilih menu Artikel.
2. Sistem menampilkan halaman Artikel. 3. Admin memilih menu Approve Comments.
4. Sistem menampilkan data komentar yang dibuat oleh user.
5. Admin memilih approve pada data komentar yang diperbolehkan untuk ditampilkan ke dalam website. 6. Sistem menampilkan komentar.
3.7.4.2 Use Case Mengubah Komentar
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Data komentar sudah ada Kondisi Akhir : Data komentar berhasil diubah
Skenario :
1. Admin memilih menu Artikel.
3. Admin memilih menu Approve Comments.
4. Sistem menampilkan data komentar yang ibuat oleh user.
5. Admin memilih update pada koemntar yang ingin diperbarui.
6. Sistem menampilkan form update.
7. Admin mengubah isi kolom yang akan diperbarui. 8. Sistem melakukan pengecekan terhadap
kelengkapan dan pengulangan data. 9. Sistem melakukan operasi pada database.
10.Sistem mengkonfirmasi dan menampilkan keberhasilan perubahan pada komentar.
3.7.4.3 Use Case Menghapus Komentar
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Data komentar sudah ada
Kondisi Akhir : Data komentar berhasil dihapus.
Skenario :
1. Admin memilih menu Artikel.
2. Sistem menampilkan halaman Artikel. 3. Admin memilih menu Approve Comments.
4. Sistem menampilkan data komentar yang dibuat oleh user.
5. Admin memilih delete pada komentar ingin dihapus. 6. Sistem melakukan pengecekan terhadap
7. Sistem melakukan operasi pada database.
8. Sistem mengkonfirmasi dan menghapus data komentar.
3.7.5 Use Case Logout Admin
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Belum Logout Kondisi Akhir : Admin Logout
Skenario :
1. Admin memilih menu Logout. 2. Sistem melakukan proses logout. 3. Admin keluar dari halaman admin.
3.7.6 Use Case Melihat Beranda Aktor : Admin dan User
Kondisi Awal : Pengguna belum mengakses beranda Kondisi Akhir : Pengguna melihat beranda
Skenario :
1. Pengguna mengakses website Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau atau memilih menu Beranda.
2. Sistem menampilkan halaman Beranda. 3. Pengguna dapat melihat halaman Beranda.
3.7.7 Use Case Melihat Artikel
Aktor : Admin dan User
Kondisi Awal : Pengguna belum mengakses artikel Kondisi Akhir : Pengguna melihat artikel
1. Pengguna memilih menu Artikel. 2. Sistem menampilkan halaman artikel.
3. Pengguna dapat melihat dan membaca artikel seputar arus laut.
3.7.8 Use Case Memberikan Komentar
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Data komentar belum ada Kondisi Akhir : Berhasil memberikan komentar.
Skenario :
1. User memilih menu Artikel.
2. Sistem menampilkan halaman Artikel. 3. User memilih salah satu artikel.
4. User mengisi semua kolom komentar yang tersedia, lalu klik submit.
5. Sistem melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan pengulangan data.
6. Sistem melakukan operasi pada database.
7. Sistem menempilkan komentar pada halaman admin untuk diterima oleh admin jika diperkenankan untuk ditampilkan.
3.7.9 Use Case Mengakses Informasi Arus Aktor : Admin dan User
Kondisi Awal : Pengguna belum mengakses informasi arus Kondisi Akhir : Pengguna melihat informasi arus
Skenario :
1. Pengguna memilih menu Informasi Arus. 2. Sistem menampilkan halaman informasi arus.
3. Pengguna dapat melihat informasi arus laut Kepulauan Riau.
3.7.10 Use Case Mengakses Peta Satelit Aktor : Admin dan User
Kondisi Awal : Pengguna belum mengakses peta satelit Kondisi Akhir : Pengguna melihat peta satelit
Skenario :
1. Pengguna memilih menu Peta Satelit. 2. Sistem menampilkan halaman peta satelit. 3. Pengguna dapat melihat peta satelit.
3.7.11 Use Case Melihat Profil
Aktor : User dan Admin Kondisi Awal : Belum membuka Profil Kondisi Akhir : Sudah membuka Profil
Skenario :
1. Admin dan User mengklik menu Profil. 2. Sistem menampilkan halaman Profil.
3. Pengguna dapat melihat dan membaca mengenai profil pembuat website Sistem Informasi Geografis Arus Laut Kepulauan Riau.
3.8 Analisis Kelas
Analisis kelas merupakan gambaran sistem kerja dari website. Pada bab ini digambarkan analisis kelas dari website Sistem Informasi Geografis Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau sebagai berikut :
Admin
User
GUI Kelola Komentar GUI Halaman Login
Logout
GUI Artikel
GUI Peta Satelit GUI Profil GUI Informasi Arus
GUI Beranda
GUI Beranda Admin
GUI Kelola Artikel
GUI Kelola Data Arus Laut
Masukkan Username dan Password
Mengelola Artikel
Memberi Komentar Akses Artikel Akses Beranda Berhasil Logout
Akses Peta Satelit Mengelola Data Arus Laut
Akses Informasi Arus Mengelola Komentar Akses Profil Salah Benar tbl_user tbl_post aruslaut tbl_lookup tbl_tags tbl_comment
Gambar 3.4 Analisis Kelas
Gambar di atas menjelaskan tentang analisis kelas pada website ini. Adapun rincian kelas-kelas pada gambar tersebut terdapat pada tabel berikut.
Tabel 3.4 Spesifikasi Analisis Kelas
Jenis Kelas Nama Kelas Deskripsi Penanganan Use Case
Kelas Boundary
GUI Halaman Login
Kelas yang berperan sebagai antarnuka untuk Admin
melakukan login
Use Case Melakukan Login Admin
GUI Infromasi Arus Admin
Kelas yang berperan sebagai antarnuka untuk mengelola
data
Use Case Mengelola Data Arus Laut
GUI Artikel Admin
Kelas yang berperan sebagai antarnuka untuk mengelola
artikel
Use Case Mengelola Artikel
GUI Approve Comments
Kelas yang berperan sebagai antarnuka untuk mengelola
artikel
Use Case Mengelola Komentar
GUI Logout
Kelas yang berperan sebagai antarnuka untuk melakukan
logout
Use Case Logout Admin
GUI Beranda
Kelas yang berperan sebagai antarnuka untuk melihat
beranda
Use Case Melihat Beranda
GUI Artikel
Kelas yang berperan sebagai antarmuka untuk melihat
artikel
Use Case Melihat Artikel
GUI Komentar
Kelas yang berperan sebagai antarnuka untuk memberikan komentar
Use Case Memeberikan
GUI Informasi Arus
Kelas yang berperan sebagai antarmuka untuk menampillkan informasi Arus Laut Kepulauan Riau
Use Case Mengakses Informasi Arus
GUI Melihat Peta Satelit
Kelas yang berperan sebagai antarmuka untuk menampillkan peta satelit
Use Case Mengakses Peta Satelit
GUI Melihat Profil
Kelas yang berperan sebagai antarnuka untuk melihat
profil pembuat website Sistem Informasi Geografis
Kelautan Arus Laut Kepulauan Riau
Use Case Melihat Profil
Kelas Controller
Mengelola Data Arus
Kelas yang berfungsi untuk mengelola data Arus Laut
Kepulauan Riau
Use Case Mengelola Data Arus Laut
Mengelola Artikel
Kelas yang berfungsi untuk mengelola artikel
Use Case Mengelola Artikel
Logout Kelas yang berfungsi untuk melakukan logout
Use Case Logout Admin
Melihat Artikel Kelas yang berfungsi untuk menampilkan artikel
Use Case Melihat Artikel
Mengakses Informasi Arus
Kelas yang berfungsi untuk menampilkan informasi
arus
Use Case Mengakses Informasi Arus
Mengakses Peta Satelit
Kelas yang berfungsi untuk menampilkan peta satelit
Use Case Mengakses Peta Satelit
Melihat Profil
Kelas yang berfungsi untuk menampilkan profil pembuat website Sistem
Informasi Geografis Kelautan Arus Laut
Kepulauan Riau
Use Case Melihat Profil
Kelas Entity
tbl_user
Kelas yang berfungsi untuk menyimpan data login
admin
Use Case Melakukan Login Admin
tbl_arus Kelas yang berfungsi untuk menyimpan data arus
Use Case Mengelola Data Arus Laut, Use
Case Mengakses Informasi Arus
tbl_post
Kelas yang berfungsi untuk menyimpan data artikel
Use Case Mengelola Artikel, Use Case
Melihat Artikel tbl_tag
tbl_lookup
Tbl_comment Kelas yang berfungsi untuk menyimpan data komentar
Use Case Mengelola Komentar, Use Case
Memberikan Komentar