• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN PUBLIK PT. RIMBA HUTANI MAS 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINGKASAN PUBLIK PT. RIMBA HUTANI MAS 2021"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 of 43

RINGKASAN PUBLIK

PT. RIMBA HUTANI MAS

2021

\

Kantor Pusat : Jl. Marsda Iswahyudi Lrg Bajuri No. 1 Pal Merah

PO Box 147, Jambi – 36135 Telp. : (0741) 572471, 572402; Fax (0741) 573483

(2)

Page 2 of 43 I. PENDAHULUAN

A. Profil Perusahaan

Nama Unit Manajemen : PT. Rimba Hutani Mas

Alamat Unit Manajemen : Jl. Marsda Iswahyudi Lrg Bajuri No. 1 Pal Merah

PO Box 147, Jambi – 36135 Telp. : (0741) 572471, 572402; Fax (0741) 573483

Lokasi Unit Manajemen : Provinsi Jambi (Kab. Tanjung Jabung Barat,Kab. Batanghari,Kab. Muara Jambi)

Nomor SK Konsesi : SK Menteri Kehutanan No. 689/Menhut-II/2010 tanggal 13 Desember 2010

Luas : 35,814.20 Ha

B. Visi, Misi dan Kebijakan Perusahaan

Visi PT RHM adalah “Terwujudnya pengelolaan sumberdaya hutan sebagai ekosistem secara efisien dan profesional guna menjamin kelestarian fungsi produksi, ekologi dan sosial dalam membangun hutan tanaman.”

Sedangkan Misi PT RHM adalah Mengelola dan mengembangkan Sumber Daya Hutan (SDH) secara profesional guna meningkatkan manfaat bagi pemangku-kepentingan, dengan cara: • Menyelenggarakan kegiatan pengusahaan hutan tanaman berdasarkan prinsip-prinsip

pengelolaan hutan secara lestari melalui kegiatan sebagai berikut;

• Membangun dan mengelola hutan tanaman dengan tujuan produksi kayu secara optimal dengan menerapkan teknologi tepat guna dan dengan dukungan manajerial dan sumber daya manusia yang handal dan professional.

• Berupaya mempertahankan mutu lingkungan hidup melalui pengelolaan sumberdaya hutan secara benar.

• Berkomitmen untuk melaksanakan pengelolaan hutan lestari melalui sertifikasi hutan baik mandatory maupun voulantory (PHPL, PHTL LEI, IFCC, FSC etc).

• Melakukan perlindungan dan konservasi keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya pada areal yang telah ditetapkan dalam tata ruang.

• Mengelola sumberdaya hutan sebagai ekosistem secara partisipatif bersama stakeholders.

• Berupaya meningkatkan ekonomi masyarakat setempat melalui peran serta masyarakat secara langsung maupun tidak langsung.

(3)

Page 3 of 43

Selain visi dan misi, perusahaan juga mempunyai kebijakan, Komitmen dan pernyataan yang mendukung pengelolaan hutan secara lestari, yaitu Kebijakan Sosial, Kebijakan Produksi, Kebijakan Lingkungan, Kebijakan Tanpa Bakar, Kebijakan Strategis, Kebijakan Operasional, Kebijakan K3, Kebijakan Kesejahteraan Karyawan, Komitmen Sumberdaya Manusia, Komitmen Pemakaian Pestisida dan Bahan Kimia, Komitmen Penerapan FSC-CW, Komitmen Penerapan FCP, dan Pernyataan Non GMO.

1. Kebijakan Sosial

Operasional Hutan Tanaman Industri (HTI) memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan sosial masyarakat di sekitar wilayah operasional HTI. Masyarakat merupakan stakeholders penting bagi perusahaan sehingga perusahaan berkomitmen untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Dalam hal ini perusahaan menetapkan kebijakan sebagai berikut :

• Menjamin prosedur FPIC (Free Prior and Informed Consent) kepada masyarakat adat dan komunitas local

• Bertanggungjawab dalam penanganan keluhan sesuai prosedur grievance • Mengupayakan prosedur resolusi konflik yang bertanggung jawab

• Melakukan dialog terbuka dan konstruktif dengan para pemangku kepentingan ditingkat, local dan nasional.

• Melakukan pemberdayaan program pengembangan masyarakat atau CSR (Corporate Sosial Responsibility)

• Berkerjasama dengan multistaholders dalam pemberdayaan dan pembangunan masyarakat sekitar konsesi perusahaan dan

• Mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat dan berkontribusi secara positif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat

• Menghindari penggunaan kekerasan dan pemaksaan kerja, dengan tegas menghapus pekerja anak-anak, serta menghapus diskriminasi di dalam pekerjaan dan profesi kerja. • Mendukung dan menghormati perlindungan hak asasi manusia dan memastikan bahwa

perusahaan tidak mendukung pelanggaran hak asasi manusia

Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.

2. Kebijakan Produksi

• Operasional Hutan Tanaman Industri harus memperhatikan segala aspek untuk menjamin kelangsungan produksi yang berkesinambungan mulai dari kegiatan pembukaan wilayah hutan, pembibitan, penyiapan lahan, penanaman, pemanenan dan pengembangan yang merupakan komponen dasar dalam kegiatan produksi dan perusahaan menjamin bahwa :

(4)

Page 4 of 43 • Mematuhi semua peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan di tingkat

local dan nasional, termasuk sebagai konsensi internasional yang sudah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia

• Membangun kemantapan kawasan yang didasarkan pada sistem zonasi yang menjamin keberlangsungan fungsi produksi, lingkungan dan sosial.

• Membangun hutan tanaman industri dari material tanam Non-GMO yang didukung oleh sistem silvikultur yang tepat dan perlindungan hutan yang efektif untuk mencapai produktifitas lahan.

• Pengaturan hasil didasarkan pada daur produktif dan etat (luas dan volume).

• Menerapkan sistem pemanenan yang ramah lingkungan dan prinsip keterlacakan bahan baku kayu.

• Melaksanakan pembukaan wilayah hutan (PWH), pemanenan serta penyiapan lahan tanpa bakar (PLTB).

• Penyiapan lahan dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek konservasi tanah dan air yang ramah lingkungan dan tidak mengancam kawasan lindung, jenis yang dilindungi serta areal konflik lahan.

• Membuat rencana mikro planning beserta verifikasinya untuk pemanenan kayu • Menjamin ketersediaan alat penyiapan lahan yang memenuhi aspek legal • Menjamin ketersediaan benih yang bukan dari hasil rekayasa genetika

• Menyampaikan kebijakan produksi ini kepada semua karyawan, Kontraktor dan Sub Kontraktor serta Tamu Perusahaan.

3. Kebijakan Lingkungan

Kami mengakui bahwa kegiatan operasional Hutan Tanaman Industri memiliki dampak terhadap lingkungan terutama pada saat persiapan area, penanaman pemanenan dan penangkutan kayu. Secara terus menerus akan dikembangkan daya guna lingkungan dan penanggulangan dampak dengan pelaksanaan praktek kelola lingkungan yang terbaik. kami akan :

• Mengkaji, mengelola, memantau dan mengembangkan sumberdaya hutan sesuai dengan prinsip-prinsip kelestarian.

• Mematuhi, menerapkan dan mengevaluasi peraturan perundangan-undangan lingkungan dan persyaratan lainnya yang terkait, (CITES dan Redlist IUCN).

• Menyampaikan kebijakan lingkungan sesuai dengan tujuan dan target lingkungan kepada seluruh karyawan, mitra-kerja dan masyarakat sekitar.

• Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan guna menghindari kerusakan lingkungan dan mengembangkan daya guna lingkungan secara terus menerus.

(5)

Page 5 of 43 • Memelihara dan meningkatkan nilai konservasi pada kawasan yang teridentifikasi sebagai

kawasan bernilai konservasi tinggi (High Conservasi Value Forest) dan areal High Carbon Stock guna melestarikan jenis-jenis vegatasi dan satwa yang telah masuk dalam kategori dilingkungan dan/atau langkah, jarang, terancam punah dan endemic berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, CITES dan Redlist IUCN.

• Bekerja sama dan menyampaikan secara terbuka kepada masyarakat sekitar, pemerintah, dan kelompok profesional lainya.

• Demikian kebijakan lingkungan ini disusun untuk dapat dilaksanakan bersama.

4. Kebijakan Tanpa Bakar

Untuk mendukung pengelolaan hutan lestari maka ditetapkan : • Kami sangat tegas menerapkan kebijakan tanpa bakar

• Kami tidak pernah memulai pembakaran dan berkonsentrasi penuh didalam menjaga dan melawan pembakaran lahan oleh pihak-pihak lain

• Kami focus terhadap perlindungan aset tanaman kami yang sangat bernilai yang sangat penting untuk kelestarian bisnis jangka panjang kami.

• Pembakaran dengan sangat tegas dilarang pada seluruh kegiatan operasional yang dicantumkan dalam standar prosedur operasional perusahaan.

• Kami menggunakan sarana dan prasarana pemadam kebakaran untuk membantu pemerintah daerah dan desa-desa sekitar area konsesi

• Mematuhi seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan di tingkat local dan nasional, termasuk berbagai konvensi internasional yang sudah diratifikasi oleh pemeritah Republik Indonesia.

PT. Rimba Hutani Mas (RHM) memastikan bahwa ”Kebijakan Tanpa Bakar” ini dikomunikasi dan dapat dipahami oleh seluruh karyawan, mitra dan seluruh pihak yang bekerja untuk dan atas nama perusahaan.

5. Kebijakan Strategis

• Melarang pembakaran dalam rangka kegiatan operasional terutama dalam persiapan lahan dan menerapkan metode PLTB (Persiapan Lahan Tanpa Bakar).

• Melakukan sosialisasi secara terus menerus dalam upaya peningkatan kesadaran karyawan dalam menghadapi kebakaran lahan dan hutan.

• Membentukan team pengendalian kebakaran lahan dan hutan yang terampil dan tangguh dengan melakukan pelatihan secara berkesinambungan.

• Membuat SOP dan WI bidang pengendalian kebakaran lahan dan hutan.

• Menjalin kerjasama dengan aparat pemerintah dan masyarakat sekitar HTI dalam bidang pengendalian kebakaran lahan dan hutan.

(6)

Page 6 of 43 • Mematuhi seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan di tingkat

local dan nasional, termasuk berbagai konvensi internasional yang sudah diratifikasi oleh pemeritah Republik Indonesia

Membentuk organisasi Satgasdamkarlahut dan team pemantau hostpot

6. Kebijakan Operasional, Pencegahan Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan

A. Sumber Daya Manusia

• Membentuk team khusus (Tenaga Inti Pemadam) di setiap Blok

• Meningkatkan keterampilan anggota team dengan melakukan pelatihan (Internal dan External) secara berskala

• Melakukan simulasi untuk menilai kesiapan team inti pemadam

• Melibatkan masyarakat sekitar dalam upaya pencegahan dengan melakukan penyuluhan dan pembentukan KMPA (Kelompok Masyarakat Peduli Api)

B. Persiapan Sarana dan Prasarana

• Menyediakan sarana dan prasarana pengendalian kebakaran lahan dan hutan sesuai dengan standar yang dibutukan

• Memelihara dan merawat peralatan sehingga dalam kondisi siap pakai saat dibutuhkan C. Monitoring

• Penerapan kondisi kerawanan areal (Peta Rawan Kejadian Kebakaran) • Penentuan indeks bahaya kebakaran (Pembuatan Stasium Iklim Mikro)

• Pengawasan Langsung areal (Patrol Darat, Udara, Sungai, Pengawasan dari Menara Pemantauan dan Citra Satelit)

D. Kampanye

• Apel siaga, pameran, penyuluhan secara langsung dan tak langsung E. Kegiatan Lain

• Pembangunan posko kebakaran, sekat bakar, pemadaman langsung, kerjasama instansi pemerintahan dan masyarakat, membuat rencana kerja

F. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan di tingkat local dan nasional, termasuk berbagai konvensi internasional yang sudah diratifikasi oleh pemeritah Republik Indonesia

(7)

Page 7 of 43 7. Kebijakan K3

PT. Rimba Hutani Mas, adalah perusahaan yang bergerak dibidang Hutan Tanaman Industri (HTI) yang mempunyai komitmen dan tekad untuk menerapkan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan peraturan perundangan dan standar yang berlaku guna melindungi pekerjaan, property dan proses kerja perusahaan.

Kami percaya bahwa:

a. Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dikendalikan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan aman.

b. Penyakit-penyakit termasuk HIV/AIDS ditempat kerja dapat dicegah dan ditanggulangi sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan aman.

c. Untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan aman, harus melibatkan peran aktif setiap orang dalam melaksanakan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja

Kebijakan kami adalah:

a. Menciptakan dan memelihara kondisi dan keadaan aman dalam bekerja

b. Memberikan pemahaman kepada semua pekerja mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja termasuk di dalamnya pemahaman tentang HIV/AIDS dan cara

pencegahan/penanggulangannya.

c. Mendorong pekerja untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

d. Menegakkan dan memelihara prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta mewajibkan kepada semua pekerja, kontraktor, dan orang yang berada di dalamnya untuk mematuhinya. e. Mengembangkan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan.

Guna melaksanakan ini kami berusaha sebaik mungkin untuk:

a. Mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pekerja dan semua pihak yang terlibat dengan kegiatan di perusahaan kami.

b. Mencapai dan memelihara standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang tinggi melalui perbaikan secara terus-menerus, dengan kerja sama seluruh pekerja

c. Menyediakan sumber daya yang cukup untuk mendukung kebijakan kami

8. Kebijakan Kesejahteraan Karyawan

PT Rimba Hutani Mas adalah salah satu perusahaan terbesar di industri kehutanan. Perusahaan menghargai dan menghormati hubungan perusahaan dengan karyawannya. Kebijakan ini ditetapkan untuk menjaga hubungan yang baik antara perusahaan dan karyawan dalam upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keberlanjutan perusahaan.

(8)

Page 8 of 43 • PT Rimba Hutani Mas berkomitmen untuk mematuhi semua undang-undang dan peraturan

ketenagakerjaan di Negara tempat perusahaan beroperasi. Selain itu PT Rimba Hutani Mas juga mematuhi konvensi dan standar internasional yang telah diratifikasi oleh Negara-Negara seperti Konvensi Organisasi Buruh Internasional (ILO).

• PT Rimba Hutani Mas berkomitmen bahwa perusahaan hanya bekerja dengan kontraktor dan pemasok yang menaati undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. • PT Rimba Hutani Mas tidak mentolerir segala bentuk pelecehan atau diskriminasi dalam

praktik ketenagakerjaan, baik berdasarkan jenis kelamin, etnis, agama, ras, atau disabilitas. • PT Rimba Hutani Mas menghormati hak-hak karyawan untuk membentuk, bergabung atau

tidak bergabung dengan asosiasi buruh sebagaimana diatur dalam, antara lain, Kebebasan Berserikat ILO dan Perlindungan atas Hak untuk Mengatur Konvensi tahun 1948. Kami berkomitmen untuk menjaga komunikasi yang baik dengan karyawan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui asosiasi pekerja mereka.

• PT Rimba Hutani Mas tidak menerima atau tidak mengizinkan segala bentuk kerja paksa dalam praktik ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam, antara lain, Konvensi Penghapusan Kerja Paksa ILO 1957.

• PT Rimba Hutani Mas sepenuhnya mendukung dan mematuhi undang-undang pekerja anak termasuk hukum yang berlaku tentang pengaturan usia minimum, antara lain, Konvensi Usia Minimum ILO Tahun 1993 dan Konvensi Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak Tahun 1999.

• PT Rimba Hutani Mas berupaya melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

• PT Rimba Hutani Mas akan terus menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) di fasilitas perusahaan, dan PT Rimba Hutani Mas berusaha untuk mencapai standar internasional melalui program sertifikasi seperti ISO 14001, 45001. • PT Rimba Hutani Mas peduli pada kesejahteraan karyawan dengan menjamin fasilitas dan

layanan kesehatan dan medis kepada karyawan

• PT Rimba Hutani Mas mengutamakan keterampilan karyawan dan peningkatan pengetahuan sebagai salah satu prioritas tertinggi, oleh karena itu berbagai peluang pelatihan dan pendidikan diberikan kepada karyawan PT Rimba Hutani Mas.

• PT Rimba Hutani Mas menghormati dan melindungi hak asasi manusia karyawan dan berkomitmen untuk melakukan pekerjaan yang berkelanjutan dengan kebutuhan sosial, lingkungan, dan ekonomi.

• PT Rimba Hutani Mas menghormati privasi tempat kerja dan informasi pribadi serta tidak akan menggunakannya untuk tujuan lain selain terkait tentang masalah pekerjaan sesuai dengan hukum dan peraturan yang relevan.

• PT Rimba Hutani Mas menyediakan informasi, pendidikan, pelatihan dan sumber daya untuk membantu karyawan, kontraktor, dan pemasok untuk mendukung perusahaan sebagai komitmen kami untuk menjaga kesejahteraan mereka.

(9)

Page 9 of 43

PT Rimba Hutani Mas berhak untuk mengubah kebijakan kesejahteraan karyawan ini kapan saja. Tidak ada dalam kebijakan ketenagakerjaan ini yang menyatakan atau menyiratkan bahwa kontrak antara PT Rimba Hutani Mas dan karyawannya merupakan jaminan kelanjutan bekerja dengan PT Rimba Hutani Mas.

9. Komitmen Sumberdaya Manusia

PT. Rimba Hutani Mas berkomitmen bahwa dalam mengelola Sumber Daya Manusia sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pekerja serta menjamin dan melindungi hak-hak pekerja dan hak azasi manusia di seluruh wilayah konsesinya yang dapat memberikan dampak positif berkelanjutan pada penghidupan dan kesejahteraan pekerja, sesuai yang telah tertuang dalam konvensi ILO yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut, PT Rimba Hutani Mas berkomitmen :

1. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan di tingkat lokal dan nasional, termasuk berbagai konvensi internasional yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia.

2. Dalam keadaan dan kondisi apapun tidak melakukan, menggunakan atau dengan cara lain memanfaatkan segala bentuk kerja paksa atau wajib kerja dalam bentuk apapun terhadap pekerjanya di seluruh aktivitas bisnisnya sesuai dengan konvensi ILO No. 29 tentang Kerja Paksa dan Konvensi ILO No. 105 tentang Penghapusan Kerja Paksa.

3. Mengakui, menghormati dan merealisasikan hak-hak pekerja termasuk memberikan hak kebebasan dalam berserikat dan Perundingan bersama sesuai dengan konvensi ILO No. 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Konvensi ILO No. 98 tentang Hak Berorganisasi dan Melakukan Perundingan Bersama serta menerapkan konvensi ILO No. 144 mengenai Konsultasi Tripartit.

4. Menjamin perlakuan yang adil dan setara dan tidak melakukan diskriminasi antara pekerja pria dan wanita termasuk dalam proses perekrutan, pemberian upah, pekerjaan dan jabatan dengan cara menerapkan standar yang sama tentang perlakuan yang adil dan setara sesuai dengan konvensi ILO No. 100 tentang Pemberian Upah yang sama bagi pekerja pria dan wanita dan Konvensi ILO No. 111 tentang diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan, serta melarang semua bentuk kekerasan dan pelecehan seksual.

5. Tidak menggunakan tenaga kerja anak-anak dibawah umur dan menghindari serta tidak melakukan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak sesuai usia minimal yang telah dituangkan dalam konvensi ILO No. 138 tentang Usia Minimal dan Konvensi ILO No 182 tentang penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak.

6. Membayar upah/gaji tidak di bawah standar upah minimum yang telah ditetapkan dan diatur sesuai undang-undang, peraturan pengupahan dari daerah setempat dan perjanjian bersama termasuk yang terkait dengan kerja lembur.

(10)

Page 10 of 43

7. Melakukan perekrutan tenaga kerja yang legal dan sah secara hukum dan sesuai dengan hubungan ketenagakerjaan yang diakui dan ditetapkan melalui undang-undang.

8. Memastikan bahwa jam kerja dan hari istirahat sesuai dengan semua undang-undang yang berlaku terkait jam kerja reguler, dan jam lembur termasuk istirahat, waktu istirahat dan setiap pekerjaan lembur harus bersifat sukarela dan dikompensasi sesuai konvensi ILO No. 106 mengenai istirahat mingguan dalam perdagangan dan kantor-kantor.

9. Menerapkan Konvensi ILO No. 19 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Konvensi ILO No. 120 tentang Hygiene dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor.

10. Menyediakan fasilitas bagi karyawan sesuai dengan yang tertuang dalam Peraturan Perusahaan

11. Melaksanakan program pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan tenaga kerja

12. Menentang keras segala bentuk perbuatan yang mengarah ke Pelecehan Seksual.

PT Rimba Hutani Mas memastikan bahwa komitmen ini dikomunikasikan dan dipahami dan dijalankan oleh perusahaan, pekerja, mitra dan seluruh pihak yang bekerja untuk dan atas nama PT Rimba Hutani Mas.

10.Komitmen Pemakaian Pestisida dan Bahan Kimia

PT. Rimba Hutani Mas (PT. RHM) adalah perusahaan yang memprosuksi kayu hutan tanaman, menyadari dan memahami bahwa aspek K3 dan Lingkungan merupakan komponen penting dalam mendorong usaha yang lestari. PT. RHM berkomitmen dalam mengendalikan pemakaian pestisida dan bahan kimia sebagai berikut :

• Mematuhi seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan di tingkat local dan nasional, termasuk berbagai konvensi internasional yang sudah diratifikasi oleh pemeritah Republik Indonesia terutama yang berhubungan dengan pemakaian pestisida dan bahan kimia lainnya.

• Mendukung pengembangan dan adopsi metode penanggulangan hama penyakit yang rama lingkungan, serta berusaha untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan pestisida kimia. Tidak menggunakan pestisida yang termasuk golongan 1A dan 1B dalam daftar WHO dan yang mengandung hidrokarbon klorin (chiorinated hydrocarbon), pestisida yang persisten, beracun atau zat turunannya akan tetap aktif secara biologis dan terakumulasi dalam rantai makanan setelah penggunaanya, juga pestisida lain yang dilarang berdasarkan perjanjian internasional.

• PT. RHM memiliki kebijakan dan strategi tertulis untuk mendukung perkembangan dan pemakaian metode-metode pengendalian hama non kimia dan ramah lingkungan, serta berusaha untuk menghindari penggunaan pestisida kimia.

(11)

Page 11 of 43 • Apabila ada penggunaan bahan kimia, PT. RHM memiliki daftar terbaru dari semua

pestisida yang diguunakan dilapangan, termasuk nama dagang, bahan aktif, jumlah bahan aktif yang digunakan, tanggal pemakaian, lokasi pemakaian dan alasan pemakaian.

• Bahan kimia yang dilarang oleh FSC (FSC-POL-30-601), dilarang di Eropa, Amerika Serikat dan Negara-negara tujuan lainnya, atau termasuk golongan 1A dan 1B dalam daftar WHO, dan mengandung hidro karbonklorin tidak digunakan. Kecuali apabila permohonan pengecualian resminya telah disetujui oleh FSC. Dalam beberapa kasus PT. RHM mengikuti ketentuan-ketentuan dalam persetujuan pengecualian (derogation approval)

• PT. RHM tidak menyimpan dan tidak memakai pestisida yang termasuk dalam daftar FSC untuk pestisida “sangat berbahaya” dalam satuan pengelolaan hutan.

• Apabila bahan kimia digunakan, seluruh staf dan kontraktor yang terlibat dalam penggunaannya harus telah menerima pelatihan untuk prosedur penanganan, pemakaian, dan penyimpanan.

• Apabila bahan kimia digunakan, PT. RHM menerapkan prosedur yang aman untuk pengangkutan, penyimpanan, penanganan, pemakaian dan keadaan darurat, sesuai dengan publikasi ILO mengenai “Panduan : Keselamatan dan Kesehatan dalam penggunaan agro-kimia (safety & Health in the Use of Agrochemicals: A Guide)”, “Keselamatan dalam penggunaan bahan kimia ditempat kerja (safety in the use of chemicals at Work)” atau dokumen lainnya mengenai penggunaan pestisida yang aman. Semua peralatan untuk pengangkutan, penyimpanan dan pemakaian bahan kimia harus dirawat sehingga selalu dalam kondisi aman dan tahan bocor.

• Pemakaian bahan kimia dalam radius 10 m dari aliran air dan 30 m sekitar penampungan air dan danau –danau harus dilarang

• Pemakaian bahan kimia bila diramalkan akan hujan deras, selama musim hujan, harus dilarang

• Perendaman semai tumbuhan, yang diberi perlakuan dengan bahan kimia, di saluran atau aliran air sebelum penanaman harus dilarang.

PT. RHM memastikan bahwa komitmen ini dikomunikasikan, dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan, mitra dan seluruh pihak yang bekerja untuk dan atas nama perusahaan. PT. RHM akan menerapkan Komitmen ini di semua konsensi hutan yang dimiliki, dikelola dan pada perusahaan dimana PT. RHM menanamkan Modalnya.

11.Komitmen Penerapan FSC-CW

PT. Rimba Hutani Mas (PT.RHM) Akan selalu berusaha untuk melakukan pengelolaan hutan secara lestari berdasarkan prinsip dan kriteria FSC-Controlled Wood dan berkomitmen untuk :

(12)

Page 12 of 43

1.1.Kayu dipanen secara illegal

1.2.Kayu berasal dari pengelolaan yang terdapat pelanggaran hak-hak tradisional dan sipil 1.3.Kayu berasal dari hutan yang nilai konservasi tingginya terancam oleh kegiatan-kegiatan

manajemen PT. RHM

1.4.Kayu berasal dari areal hutan dan ekosistem hutan lainya yang dikonversi menjadi plantation atau penggunaan non hutan.

1.5.Kayu berasal dari hasil rekayasa genetic

2. Menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku

3. Berupaya maksimal untuk menjaga lingkungan serta mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh kegiatan operasional Hutan Tanaman.

4. Menjaga areal hutan yang termasuk dalam kriteria HCV (High Conservasion value) dan HCS (High Carbon Stock)

5. Berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan tanaman sesuai dengan cakupan kegiatan operasional unit manajemen PT. RHM

6. Melakukan pengelolaan Hutan Tanaman dengan melibatkan peran serta Stakeholder didalamnya.

PT. Rimba Hutani Mas (PT.RHM) memastikan bahwa komitmen penerapan FSC- Controlled Wood ini dikomunikasikan kepada seluruh karyawan, mitra kerja dan pihak yang bekerja untuk dan atas nama perusahaan.

12.Komitmen Penerapan FCP

PT. Rimba Hutani Mas (PT.RHM) akan selalu berusaha untuk melakukan pengelolaan hutan secara lestari dengan memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan dan social. Untuk itu PT. RHM telah menuangkannya dalam Kebijakan Kebijakan Hutan yang berkomitmen untuk :

Komitmen 1.PT. RHM dan seluruh pemasoknya hanya mengembangkan area yang buka lahan hutan, sesuai hasil identifikasi penilaian HCVF dan HCS secara independen (Komitmen Kelola HCV dan HCS)

Komitmen 2.PT. RHM mendukung strategi dan target Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan rendah emisi dan penurunan gas rumah kaca (Komitmen Kelola Gambut)

Komitmen 3. Untuk menghindari dan penyelesaian konflik sosial diseluruh rantai pasokannya, PT. RHM aktif meminta dan mengikuti-sertakan saran dan masukan dari stakeholder termasuk masyarakat sipil (Komitmen Kelola Sosial)

(13)

Page 13 of 43

Komitmen 4. Sumber serat kayu RHM dating dari seluruh penjuru dunia dan saat ini PT. RHM mengembangkan prosedur untuk memastikan bahwa pasokan ini mendukung prinsip manajemen hutan yang bertanggug jawab (Komitmen Kelola Mitra yang Bertanggung Jawab)

Komitmen 5. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan di tingkat local dan nasional, termasuk berbagai konvensi internasional yang sudah diratifikasi oleh pemeritah Republik Indonesia

PT. Rimba Hutani Mas (PT.RHM) memastikan bahwa komitmen penerapan Kebijakan Konservasi Hutan ini dikomunikasikan kepada seluruh karyawan, mitra kerja dan pihak yang bekerja untuk dan atas nama perusahaan.

(14)

Page 14 of 43 II. KONDISI UMUM PT. RIMBA HUTANI MAS

A. Gambaran Umum

Tabel 1. Gambaran Letak Areal Konsesi PT. RHM

Blok Luas (Ha) Letak Geografis Letak Administrasi Pemerintahan Letak Administrai Pemangkuan Hutan Letak kelompok Hutan Sei Dasal 9.975,20 103° 11’ 35” – 103° 28’ 10” BT 1° 11’ 25” – 1° 17’ 06” LS

Kab. Tanjab Barat Kab. Muaro Jambi

KPH Tanjab Barat Kantor Kehut M. Jambi

S. Betara Ulu S. Tapah Sei Dn Bangko 16.640 103° 12’ 43” – 103° 21’ 49” BT 1° 19’ 58” – 1° 32’ 13” LS

Kab. Muaro jambi Kab. Batanghari

KPH Batanghari Kantor Kehut M. Jambi

S. Dn Bangko S. Air Hitam

Taman

Raja 9.199

102° 51’ 08” – 102° 57’ 30” BT

1° 05’ 07” – 1° 15’ 20” LS Kab. Tanjab Barat KPH Tanjab Barat

S. Asam S. Tantang S. Pengabuan Hulu

Areal PT. RHMterdiri dari kelas lereng A/datar (0-8%) seluas 20,06%, kelas lereng B/landai (8-15%) seluas 24,97%, kelas lereng C/bergelombang (15 - 25%) seluas 31,15%, kelas lereng D/agak curam (25-40%) seluas 0%, kelas lereng E/sangat curam (>40%) seluas 23,82%.

B. Tata Ruang

Pengaturan tata ruang areal kerja PT. RHM mengacu pada ketentuan yang berlaku, terutama yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.17/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2017 jo P.12/Menlhk-II/2015 Tentang Pembangunan Hutan Tanaman Industri.

Tabel 2. Rencana Tata Ruang Areal Kerja PT. RHM

Tata Ruang Luas (Ha) %

Tanaman Pokok (TP) 20.411 56.99

Tanaman Kehidupan (TK) 6.971 19.46

Kawasan Lindung (KL) 8.141,2 22,73

Kawasan Fungsi Lindung Ekosistem Gambut

(KFLG) 291 0.81

(15)

Page 15 of 43 C. Penentuan Jenis Tanaman

Pemilihan dan pengembangan jenis tanaman pokok di PT RHM didasarkan pada tujuan pembangunan hutan tanaman, kesesuaian lahan, nilai ekonomi dan kesesuaian dengan pembangunan masyarakat sekitar hutan. Sesuai dengan tujuan pembangunan hutan tanaman PT RHM yaitu rehabilitasi sumberdaya hutan untuk mendukung pasokan bahan baku industri pulp, sehingga jenis tanaman yang dipilih adalah tanaman yang dapat menjadi bahan baku pulp (fiber).

Kesesuaian lahan diperoleh dengan kajian silang antara jenis tanaman dan kelas lahan (species site matching). Berdasarkan beberapa kriteria tersebut, maka jenis tanaman pokok yang dikembangkan saat ini adalah Acacia mangium dan Eucalyptus spp. untuk daerah kering, dan Acaciacrassicarpa untuk daerah basah (rawa).

Sistem silvikultur yang sesuai untuk diterapkan oleh PTRimba Hutani Masadalah sistem silvikultur Tebang Habis dengan Permudaan Buatan (THPB), dengan jenis tanaman yang dipilih untuk tanaman pokokEucalyptus pellita. Daur untuk semua jenis tanaman pokok ditetapkan rata-rata 5 tahun dengan jarak tanam yang digunakan 3 x 2.5 m.

D. Keanekaragaman Tumbuhan dan Satwa Liar

Tabel 3.Daftar satwa yang dilindungi yang berada di areal Kerja PT. RHM berdasarkan status perlindungan jenis fauna (PP 7/1999, CITES dan Redlist IUCN).

1. Daftar Jenis Mamalia

No. Nama Ilmiah Nama Lokal

Status Konservasi IUCN CITES PP No.

7/1999

1. Cervus unicolor Rusa sambar VU - -

2. Callosciurus notatus Bajing kelapa - - -

3. Panthera tigris

sumatrae Harimau sumatera CR App. I √

4. Aonyx cinerea Berang-berang VU App. II -

5. Felis bengalensis Kucing hutan - App. II √

(16)

Page 16 of 43 No. Nama Ilmiah Nama Lokal

Status Konservasi IUCN CITES PP No.

7/1999

7. Nannosciurus melanotis

Bajing kerdil telinga

hitam - - -

8. Hylobates agilis Ungko EN App. I √

9. Hystrix brachyura Landak - - √

10. Sus scrofa Babi hutan - - -

11. Sus barbatus Babi janggut VU - -

12. Exilisciurus exilis Bajing kerdil dataran

rendah - - -

13. Nycticebus coucang Kukang besar/malu-malu VU App. I √

14. Muntiacus Muntjak Kidang, muncak - - √

15. Tapirus indicus Tapir EN App. I √

16. Mydaus javanensis Sigung - - √

17. Nycticebus coucang Malu-malu NU App. I √

18. Presbytis melalophos Simpai atau surili

sumatera EN App. II -

19. Ratufa affinis Jelarang bilalang - App. II -

20. Tapirus indicus Tapir EN App. I √

21. Tragulus javanicus Pelanduk jawa DD - √

22. Tragulus napu Napu LC - √

23. Tupaia minor Tupai kecil - App. II -

Sumber : Laporan Inventarisasi Flora dan Fauna 2020

2. Daftar Jenis Aves

No Nama Ilmiah Nama Lokal

Status Konservasi IUCN CITES PP No.

7/1990

1. Aethopyga siparaja Burung madu sepah

raja - - √

(17)

Page 17 of 43

No Nama Ilmiah Nama Lokal

Status Konservasi IUCN CITES PP No.

7/1990

3. Anorrhinum galeritus Rangkong - App. II √

4. Anthreptes singalensis Burung madu belukar - - √

5. Anthreptes malacensis Burung madu kelapa - - √

6. Anthracoceros malayanus Kangkareng hitam NT App. II √

7. Argusianus argus Kuau NT App. II √

8. Arrachnothera

crassirostris Pijantung kampung - - √

9. Arrachnothera longirostra Pijantung kecil - - √

10. Arrachnothera flavigaster Pijantung tasmak - - √

11. Arrachnothera chrysogenys

Pijantung telinga

kuning - - √

12. Buceros rhinoceros Rangkong badak NT App. II √

13. Ceyx erithaca Udang api - - √

14. Ficedula zanthopygia Sikatan emas - - -

15. Gracula religiosa Beo - App. II √

16. Halcyon smyrnensis Cekakak belukar - - √

17. Halcyon cloris Cekakak sungai - - √

18. Haliaeetus leucogaste Elang laut perut putih - App. II √

19. Harpactes kasumba Luntur kasumba NT - √

20. Harpactes duvaucelii Kesumba puteri NT - √

21. Hirundo rustico Layang-layang asia - - -

22. Hypogramma

hypogrammicum Burung madu rimba - - √

23. Lanius tigrinus Bentet loreng - - -

24. Leptocoma sperata Burung madu

pengantin - - √

(18)

Page 18 of 43

No Nama Ilmiah Nama Lokal

Status Konservasi IUCN CITES PP No.

7/1990

26. Microhierax fringillarus Alap-alap capung - App. II √

27. Muscicapa dauurica Sikaran bubik - - -

28. Ninox scutulata Burung hantu kecil - App. II -

29. Nyctyornis amictus Cirik-cirik kumbang NT - √

30. Pelargopsis capensis Pekakak emas - - √

31. Pernis ptilorhynchus Sikep madu asia - App. II √

32. Phylloscopus borealis Cikrak kutub - - -

33. Psittacula longicauda Betet ekor panjang NT App. II -

34. Psittinus cyanurus Tajaring NT App. II -

35. Rhynoplax vigil Rangkong gading NT App. I √

36. Rhypidura javanica Kipasan belang - - √

37. Spilornis cheela Elang ular bido - App. II √

38. Spizaetus cirrhatus Elang brontok - App. II √

39. Spizaetus alboniger Elang Gunung - App. II √

40. Strix leptogrammica Burung hantu punggur - App. II -

Sumber : Laporan Inventarisasi Flora dan Fauna 2020

3. Daftar Jenis Reptil

No Nama Ilmiah Nama Lokal

Status Konservasi IUCN CITES PP No.

7/1990

1. Limnonectes crybetus Bangkong tuli - - -

2. Phyton reticulatis Ular sanca - App. II -

3. Varanus salvator Biawak Air - App. II -

4. Naja sumatrana Ular Kobra - App. II -

(19)

Page 19 of 43 4. Daftar Jenis Tumbuhan

No Nama Latin Nama Lokal Status Perlindungan Sumber Data

IUCN CITES PP7/99 LIPI HCVF

1 Acriopsis javanica II V

2 Aglaia grandis Miq. Kedondong LR

(NT) V

3 Aglaia odoratia Ridan LR

(NT) V

4 Aglaia palembanica Kedondong LR

(NT) V

5 Aglaia rubiginosa Kedondong LR

(NT) V

6 Aglaia silverstris Merrill Bebeko LR

(NT) V

7 Agroskophyllum bicuspidatum II V

8 Anisoptera costata Mersawa EN V

9 Anisoptera curtisii Dyer. Mersawa CR V

10 Aquilaria malaccensis Benth. Gaharu VU II V

11 Baccaurea dulcis Tampui EN V

12 Bulbophyllum limbatum II V

13 Bulbophyllum macrantum II V

14 Bulbophyllum odoratum II V

15 Bulbophyllum taeniophyllum II V

16 Bulbophyllum vaginatum II V

17 Cantleya corniculata Daru-daru VU V

19 Cymbidium finlaysonianum II V

20 Dendrobium aloifolium II V

21 Dendrobium tenellum II V

22 Dipterocarpus crinitus Keruing Bulu EN V

23 Dipterocarpus gracilis Keruing Keladan CR V

24 Dryobalanops lanceolata Kapur EN V V

25 Dryobalanops oblongifolia Kapur EN V

26 Elaeocarpus glabrescens Medang LR

(CD) V

27 Eria javanica II V

28 Eria pulchella II V

29 Eusideroxylon zwageri VU V V

30 Gonystylus forbesii Gilg. Ramin II V

31 Gonystylus maingayi Ramin II V

32 Gonystylus velutinus Ramin II V

33 Hopea ferruginea Parijs. CR V

34 Hopea mengerawan Miq. Mengerawan CR V

35 Hopea pachycarpa VU V

(20)

Page 20 of 43

No Nama Latin Nama Lokal Status Perlindungan Sumber Data

IUCN CITES PP7/99 LIPI HCVF

37 Horsfieldia crassifolia Warb. Pendarahan LR

(NT) V

38 Horsfieldia glabra Warb. Pendarahan VU V

39 Horsfieldia polypherula Pendarahan VU V

40 Koompassia malaccensis Kempas LR

(CD) V

41 Memecylon wallichii Ridl. Kelat VU V

42 Nepenthes ampullaria Jack Kantung semar II P V

43 Ochanostachys amentacea Petaling DD V

44 Parashorea aptera Sloot Meranti batu CR V V

45 Parashorea lucida Tembalun Daun CR V

46 Parashorea malaanonan CR V

47 Pentaspadon motleyi Hook.f. Plajau DD V

48 Plocoglottis javanica II V

49 Santiria rubiginosa Bl. Kedondong VU V

50 Shorea acuminata Dyer Meranti rambai CR V

51 Shorea acumitatissima Meranti rambai CR V

52 Shorea bracteolate EN V

53 Shorea conica CR V

54 Shorea johorensis Meranti batu CR V

55 Shorea lepidota Bl. Meranti nilau CR P V

56 Shorea leprosula Miq. Meranti CR V

57 Shorea macrophylla VU V

58 Shorea macroptera Meranti kunyit CR V

59 Shorea ovalis Blume Meranti EN V

60 Shorea parvifolia Dyer Meranti EN V

61 Shorea pauciflora King. Meranti EN V

62 Shorea palembanica Meranti CR P V V

63 Shorea platycarpa Meranti Batu CR V

64 Shorea seminis Meranti Terentai CR P V V

65 Shorea singkawang Miq. Mrt. sengkawang CR P V

66 Shorea teysmanniana Meranti merah EN V

67 Shorea uliginosa VU V

68 Thecostele alata II V

69 Thrixpermum acuminatissimum II V

70 Vatica pauciflora Tenam EN V

Sumber : Laporan Inventarisasi Flora dan Fauna 2020

Keterangan:CR (Critically Endangered) = terancam punah, EN (Endangered) = terancam, VU Vulnerable) = rentan, LR (Low Risk)=beresiko rendah), I: appendix I; II: appendix II; III: appendix III

(21)

Page 21 of 43 E. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Areal kerja PT RHM terletak di tiga kabupaten (Provinsi Jambi). Secara umum desa-desa yang berkaitan dengan pengelolaan sosial sebagian besar terletak di luar areal konsesi PT RHM. Desa – Desa di sekitar areal kerja PT RHM berjumlah 17 desa(Tabel 4).

Tabel 4. Desa – Desa di Sekitar Areal Kerja PT.RHM

Kabupaten Jumlah

Desa Desa

Batanghari 5 Kaos, Lubuk Ruso, Olak Rambahan, Teluk Ketapang, Bukit Sari

Muaro

Jambi 1 Suko Awin Jaya Tanjung

Jabung Barat

11 Terjun Gajah, Dusun Mudo, Kuala Dasal, Lubuk Bernai, Lubuk Lawas, Suban, Rantau Benar, Dusun Kebun, Sei.Ari, Lubuk Kambing, Muara Danau

(22)

Page 22 of 43 III. KEGIATAN PENGELOLAAN HUTAN LESTARI

PT. RIMBA HUTANI MAS

Kegiatan pengelolaan hutan lestari PT. RHM dilakukan dengan memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan hutan lestari. Pengelolaan lestari ini tidak lepas dari kebijakan perusahaan yang menerapkan sistem pengelolaan hutan yang ramah lingkungan dan dapat diterima oleh masyarakat yang tentunya juga dapat menguntungkan secara ekonomi bagi masyarakat. Selain itu untuk menunjukan komitmennya, sejak Tahun 2013 PT RHM mulai melaksanakan penyusunan Integrated Sustainable Forest Management Plan (ISFMP) yang bertujuan untuk mencapai pengelolaan hutan secara lestari dengan memadukan semua unsur sebagai bagian dalam penentuan perencanaan pengelolaan hutan. Pola pengelolaan diarahkan dengan skema pendekatan landscape. Langkah-langkah yang sudah dilaksanakan antara lain:

• Penilaian High Conservation Value Forest/Area, High Carbon Stock, Growth & Yield • Penyusunan Rekomendasi Pengelolaan areal gambut oleh Panel Pakar

• Pemetaan Social Conflict Area

• Penyusunan dan Pelaksanaan Konsultasi Pemegang Kepentingan (stakeholders) kunci wilayah Jambi untuk menentukan tingkat kepentingan rekomendasi

• Penyusunan Kelompok Kerja ISFMP.

ISFMP mulai diterapkan di tahun 2017 sebagai acuan dan pedoman dalam pengelolaan hutan lestari di PT. RHM.

A. ASPEK PRODUKSI

1. Perencanaan

Dasar kegiatan operasionalPT. RHMadalah Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (RKUPHHK-HT) Periode 2017 - 2026 yang disahkan menurut

SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(SK.6144/MenLHK-PHPL/UPH/HPL.1/11/2017) tanggal 14November 2017. RKUPHHK ini menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) perusahaan. RKT selanjutnya menjadi dasar legal di dalam melaksanakan seluruh kegiatan operasional hutan tanaman.

(23)

Page 23 of 43

2. Penataan batas

Luas definitif areal kerja PT. RHM ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 689/Menhut-II/2010 tanggal 13Desember 2010 seluas 35.814,20 Ha. Penataan batas dilakukan baik pada batas luar dan batas dalam konsesi yang telah terealisasi pada tahun 2020sepanjang ±12.938 Km.

3. Pembukaan wilayah hutan dan pengadaan sarana prasarana

PT.RHMmelaksanakan kegiatan Pembukaan Wilayah Hutan (PWH) yang meliputi pembangunan jaringan kanal dan jalan, base camp, dan sarana prasarana lainnya.

4. Pembibitan

PT Rimba Hutani Mas tidak melakukan persemaian sendiri untuk penyediaan bibit tanaman unggulan. Bibit yang digunakan merupakan pembelian dari pihak ketiga.

Tabel 5.Rekapitulasi Pengadaan Bibit 2016 s/d 2020

Tahun Spesies Realisasi bibit

Renc (batang) Real (batang)

2016 Acacia Sp 1,760,089 726,626 Eucalyptus Sp 7,090,787 2,777,671 Total 8,850,876 3,504,297 2017 Acacia Sp 1,340,769 230,669 Eucalyptus Sp 4,479,953 2,357,283 Total 5,820,722 2,587,952 2018 Acacia Sp - 3,482 Eucalyptus Sp 9,256,688 6,417,995 Total 9,256,688 1,894,862 2019 Acacia Sp 844,379 - Eucalyptus Sp 10,170,661 7,131,643 Total 11,015,040 7,131,643 2020 Acacia Sp 1,331,687 - Eucalyptus Sp 7,897,537 8,830,205 Total 9,229,224 8,830,205

5. Penyiapan Lahan dan Penanaman

Kegiatan penyiapan lahan mempunyai tujuanuntuk mempersiapkan lahan yang akan ditanami agar bersih dari pohon dan/atau tanaman pengganggu. Kegiatan awal penyiapan lahan berupa pembersihan lahan dari pohon, semak belukar, gulma, dan vegetasi lainnya

(24)

Page 24 of 43

yang tumbuh di areal tanaman. Kegiatan penyiapan lahan PT. RHM menerapkan prinsip Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).

Penanaman dilakukan secara rutin setiap tahun dan dilakukan pada petak yang telah dilakukan pengukuran, jarak tanam yang diatur sesuai dengan kaidah silvikultur, jarak tanam di tanah mineral 3 x 2,5 m (semua jenis).

Tabel 6.Rencana dan Realisasi Penanaman berdasarkan RKT (s/d 2020)

Tahun RKT Tanam %

Rencana (Ha) Realisasi (Ha)

2016 5.796 2.291 39.52 2017 3.787 1.213 32.03 2018 6.313 4.379 69.36 2019 7.397 4.864 65.76 2020 6.113 6.022 98.51 6. Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan tanaman mengacu pada Standard Operating Procedure meliputi kegiatan pemupukan, penyulaman, dan penyiangan (weeding). Jadwal pelaksanaan pemeliharaan tanaman (luas dan waktunya) mengikuti jadwal penanaman dan jadwal teknis silvikultur HTI.

7. Pemanenan (Harvesting)

Sejauh ini perusahaan telah mempunyai mekanisme sendiri untuk menanggulangi dampak negatif terhadap tanah dengan sistem low soil compaction yaitu dengan membuat mulsa menggunakan potongan ranting dan daun bekas pohon yang sudah ditebang di areal tebangan. Sistem penebangan yang diterapkan di unit manajemen terdiri dari sistem semi mekanis dengan menggunakan gergaji mesin tangan (chainsaw) dan sistem mekanis dengan menggunakan alat berat.

Tabel 7.Rencana dan Realisasi Pemanenan (s/d 2020)

Tahun RKT

Hutan Tanaman Industri

Luas (Ha) Volume (m3)

Renc. Real. % Renc. Real. %

2016 8,872 4,328 48.78 588,330 426,799 72.54 2017 6,644 2,319 34.90 612,325 181,701 29.67 2018 6,170 4,005 64.91 680,069 463,862 68.21 2019 6,705 5,949 88.72 758,507 689,126 90.85 2020 5,341 4,993 93.48 638,173 487,061 76.32

(25)

Page 25 of 43 B. ASPEK EKOLOGI

Dasar kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan PT. RHM yaitu berdasarkan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) dan Dokumen AMDAL yang telah disetujui sesuaiKepgub Jambi No. 475 Tahun 2004 tanggal 22November 2004, Persetujuan Analisis Dampak Lingkungan, Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Kegiatan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman (IUPHHKHT) PT. Rimba Hutani Mas di Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Batanghari dan Muaro Jambi, Propinsi Jambi

1. Pengelolaan Kawasan Lindung

PT RHM telah mengalokasikan KL seluas 8.141,2 ha (22,73%). Penetapan KL ini tidak hanya untuk memenuhi ketentuan tata ruang areal hutan tanaman sebesar 10%, namun disesuaikan pula dengan kaidah-kaidah penetapan KL sesuai standar Deliniasi Mikro (Kepmen Kehutanan oleh Dirjend. Bina Produksi Kehutanan No. S.902/VI-BPHT/2005 tanggal 23November 2005). Pada awalnya KL yang ditetapkan seluas 6.616 ha dan saat ini bertambah seluas 1.842,2 ha menjadi 8.141,2 Ha. Jenis KL di areal kerja PT RHM meliputi kawasan sempadan sungai, kawasan perlindungan satwa liar, dan kawasan pelestarian plasma nutfah.

2. Pengelolaan dan Pemantauan Flora dan Fauna

Pada areal kawasan lindung terdapat sejumlah jenis flora dan fauna yang tersebar di sekitar areal berhutan. Diatara flora dan fauna tersebut teridentifikasi jenis-jenis yang dilindungi berdasarkan CITES, IUCN, serta peraturan lokal yang mengaturnya.

3. Pengelolaan dan Pemantauan HCV

Penilaian HCVF di areal PT. RHM sudah dilakukan pada tahun 2014 oleh APCS Konsultan. Dari hasil identifikasi di lapangan dapat diketahui nilai-nilai konservasi yang terdapat atau tidak ada padakawasan-kawasan hutan yang ada di dalam UM, yaitu :

(26)

Page 26 of 43

Tabel 8.Hasil Identifikasi HCV PT. RHM

HCV Komponen Ada Tidak

Ada CV 1. Kawasan yang

mempunyai tingkat

keanekaragaman hayati yang penting

1.1. Kawasan Lindung √

1.2. Spesies Dilindungi dan hampir punah √

1.3. Kawasan habitat spesies terancam dan dilindungi √

1.4. Konsentrasi Temporal Penting √

CV 2.Kawasan bentang alam yang penting bagi dinamika ekologi secara alami

2.1. Bentangan hutan √

2.2. Kawasan alam yang berisi dua atau lebih

ekosistem √

2.3. Kawasan yang berisi populasi yang mampu

bertahan hidup √

CV 3.Kawasan yang

mempunyai ekosistem langka atau terancam punah

Kawasan hutan yang merupakan tipe utama ekosistem

yang representatif √

CV 4.Kawasan yang menyediakan jasa-jasa lingkungan alami

4.1. kawasan untuk penyedia air dan pengendalian

banjir bagi Maasyarakat Hilir √

4.2. Kawasan yang penting untuk pencegah erosi dan

sedimentasi √

4.3. Kawasan hutan yang berfungsi sebagai sekat alam

untuk mencegah kebakaran √

CV 5.Kawasan hutan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat lokal (misalnya ; subsisten, kesehatan)

CV 6.Kawasan hutan yang sangat penting untuk identitas budaya tradisi masyarakat lokal (kawasan budaya, ekologi, ekonomi dan agama bagi masyarakat lokal)

Sumber :Laporan Penilaian NKT Tahun 2014 oleh PT. Asia Pacific Consulting Solutions

4. Perlindungan Hutan

Beberapa potensi gangguan terhadap kawasan hutan adalah bahaya serangan hama dan penyakit, bahaya kebakaran hutan, bahaya pencurian kayu hutan tanaman, penebangan liar kayu alam di kawasan lindung, tanaman unggulan setempat dan tanaman kehidupan serta gangguan akibat tekanan terhadap lahan (klaim dan konversi lahan).

(27)

Page 27 of 43 C. ASPEK SOSIAL

1. Pembangunan Sosial Masyarakat

Terkait dengan kelestarian sosial perusahaan memiliki kebijakan pembangunan sosial masyarakat yang tertuang dalam program kelola sosial, berupa program pemberdayaan masyarakat desa sekitar hutan. Arah dari program tersebut adalah terjadinya minimasi konflik dengan masyarakat baik konflik pemanfaatan hasil hutan maupun konflik kawasan hutan, serta mendorong terciptanya kondisi masyarakat yang mandiri dalam membangun wilayah desanya.

2. Ketenagakerjaan

Tenaga kerja PT. RHM saat ini tersebar di seluruh distrik dan kantor pusat. Tenaga kerja tersebut menduduki posisi dan jabatan sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan perusahaan. Disamping tenaga kerja tetap, PT. RHM juga menyerap tenaga kerja harian dan borongan, baik yang berasal dari daerah sekitar konsesi maupun dari daerah lainnya.

Tabel 9. Data Tenaga Kerja PT. RHMperiode November 2020

Tenaga Kerja Jumlah (orang)

• Jumlah total • Perincian : - Laki-laki - Perempuan 100 99 1 • Tingkat pendidikan 1. No Education 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. Academy 6. S1 7. S2 - 2 5 65 4 24 -

Karyawan PT. RHM juga dibebaskan untuk beserikat yaitu tergabung dalam Serikat Pekerja (SP). Perjanjian perusahaan dengan pekerja tertuang dalam Peraturan Perusahaan (PP) yang dikeluarkan oleh organisasi SP dan perusahaan.

(28)

Page 28 of 43 IV. MONITORING DAN EVALUASI TAHUN 2020

Monitoring kegiatan perusahaan dilakukan dengan membuat pelaporan maupun dokumentasi agar kegiatan yang dilakukan dapat terekam dengan baik. Sehingga kinerja perusahaan menjadi terkontrol dengan baik. Adapun monioring dan evaluasi dilakukan pada masing-masing aspek.

A.Aspek Produksi

Pembukaan wilayah hutan dan pengadaan sarana prasarana

PT.RHMmelaksanakan kegiatan Pembukaan Wilayah Hutan (PWH) yang meliputi pembangunan jaringan kanal dan jalan, base camp, dan sarana prasarana lainnya (Tabel 10).

Tabel 10. Data Existing Infrastruktur PT. RHM.

Kabupaten Panjang Jalan (m) Grand

Total

Utama Cabang Ranting

Tanjabbar - 1.027.170 52.890 1.080.060 Batanghari 339.110 867.940 54.440 1.261.490 Muaro Jambi 14.880 491.970 15.850 522.700

Grand Total 353.990 2.387.080 123.180 2.864.250

Penyiapan Lahan dan Penanaman

Tabel 11.Rencana dan Realisasi Penanaman Tanaman Pokok Tahun 2016 s/d 2020

Tahun Spesies Tanam %

Renc (ha) Real (ha)

2016 Acacia Sp 960 397 Eucalyptus Sp 4,836 1,894 Total 5,796 2,291 40% 2017 Acacia Sp 732 126 Eucalyptus Sp 3,055 1,608 Total 3,787 1,734 46% 2018 Acacia Sp - 2 Eucalyptus Sp 6,313 4,377 Total 6,313 4,379 69% 2019 Acacia Sp 461 - Eucalyptus Sp 6,936 4,864 Total 7,397 4,864 66% 2020 Acacia Sp 727 - Eucalyptus Sp 5,386 6.022 Total 6,113 6.022 98%

(29)

Page 29 of 43

Untuk memonitor hasil kegiatan penanaman dilakukan Plantation Monitoring Assessment (PMA) yang bertujuan untuk menghitung survival rate (persen hidup) tanaman, mengidentifikasi gulma dan monitoring pertumbuhan tanaman. Kegiatan tersebut dilakukan pada umur tanaman 2 bulan sehingga apabila ditemukan hasil tanaman yang kurang baik bisa dilakukan penyulaman. Selain itu juga dilakukan monitoring kualitas tanaman pada umur tanaman , 6 bulan, 12 bulan, dan seterusnya hingga tanaman 1 (satu) tahun sebelum dipanen.

Hasil kegiatan PAT tahun 2016 sampai tahun 2020adalah sebagai berikut : Tabel 12.Kualitas Tanaman Umur Tanaman 2 Bulan, 6 Bulan, dan 12 Bulan

Tahun

2 Bulan 6 Bulan 12 Bulan

Stocking (%) Stocking (%) Stocking (%)

Acra Aman Ep Rata-rata Acra Aman Ep Rata-rata

2016 101,62 96,11 94,03 95,18 78,07 85,89 83,92 2017 101,6 80,08 92,16 91,59 81,74 88,31 87,85 2018 101,3 93,4 97,5 97,4 74,95 92,02 90,77 2019 102,3 99,8 99,8 67,5 96,0 96,0 2020 102,2 100 100 100,1 100,1

PT. RHM membuat PSP berdasarkan tipe lahan (dry land &wet land), jenis tanaman (spesies), dan rotasi. Pengukuran tahun 2020dilakukan pada tanaman umur 1 - 5 tahun dan tanaman > 5 tahun. Tabel 13. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan PSP dan PHI 2020

No Parameter Rencana Realisasi Pencapaian (%)

1 Survey Permanen Sample Plot (PSP)

a. Jumlah Plot 78 78 100

b. Luas (Ha) 858,81 858,81 100

2 Survey Pre Harvesting Inventory (PHI)

a. Jumlah Plot 208 91 44

b. Luas (Ha) 474,58 267,42 56

Tabel 14. Data Pre Harvesting Inventory (PHI) 2020

Blok Kabupaten Spesies Luas

(Ha) Umur (Bln) Tinggi (m) DBH (cm) Stocking per Ha Potensi (m3/Ha) MAI (m3/Ha/thn) Sei Dasal TANJABBAR Acacia crassicarpa 234,59 6,9 18,18 26,76 38,9 19,47 2,8 Acacia mangium 32,83 6,9 16,64 22,27 95,5 33,81 9,52 Eucalyptus sp. - - - - Total 267,42 4,6 11,61 16,34 44,8 17,76 4,12 Danau Bangko BATANGHARI Acacia crassicarpa - - - -

(30)

Page 30 of 43

Blok Kabupaten Spesies Luas

(Ha) Umur (Bln) Tinggi (m) DBH (cm) Stocking per Ha Potensi (m3/Ha) MAI (m3/Ha/thn) Acacia mangium - - - - Eucalyptus sp. - - - - Total - - - - MUARO JAMBI Acacia crassicarpa - - - - Acacia mangium - - - - Eucalyptus sp. - - - - Total - - - - Grand Total - - - - -

PT. RHMjuga telah memiliki data pengukuran riap dan telah dilakukan analisa hingga diperoleh nilai MAI (m3/Ha/Th) untuk setiap jenis tanaman pokok yang ditanam. Pengukuran PSP tahun 2020 pada tanaman berukur 5 tahun dilakukan pada 2 spesies (A. Crasiccarpa dan A. mangium).

Pemeliharaan Tanaman

PT. RHM menggunakan pestisida maupun herbisida dalam kegatan pemeliharaan tanaman baik pada tingkat persemaian maupun aplikasi di lapangan setelah penanaman. Berdasarkan telaahan data penggunana bahan kimia dari gudang logistik untuk kegiatan penanaman dan pemeliharaannya diketahui terdapat beberapa jenis pestisida yang digunakan atau tergolong pestisdia dan herbisida. Insektisida yang digunakan antara lain dapat dilihat dalam table berikut:

Tabel 15. Penggunaan Bahan Kimia

No. Identitas/nama produk GHS Nama Bahan Aktif

1 Erkafuron 20 WG Metsulfuron-methyl

2 K C L Potassium chloride 100%

3 Kixor 70 WG Saflufenasil 70 %

4 Miracle S240 Polyether modified trisiloxane

5 N P K

Monoammonium phosphate Diammonium phosphate Potassium chloride

Urea

Rock Phosphate Kieserite Dolomite

6 Roll Up 480 SL Glyphosate

Rosasol-N Kalium, Magnesium, Nitrogen, Phospate 7 Starane 290 EC Fluroksipir metilheptil ester 290 g/L 8 Stargate 600 SC Klotianidin 600 g/L

9 T S P TSP 46 (P2O5 46%)

(31)

Page 31 of 43 Pemanenan (Harvesting)

Kinerja atau performa pemanenan di areal kerja PT. RHM bila dilihat berdasarkan data RKT 2020 (Luas Lahan dan Volume) berturut-turutmenghasilkan realisasi mencapai 76,32%dari target yang ditetapkan.

Tabel 16.Rencana dan Realisasi Pemanenan (s/d 2020)

Tahun Kegiatan

Rencana Pemanenan Realisasi Pemanenan

%

Luas (ha) Produksi (m3) Luas (ha) Produksi (m3)

LOA HTI LOA HTI LOA HTI LOA HTI

2011 Acacia mangium - 1.403 - 204.000 - 466 - 60.594 35,39% Eucalyptus pellita - - - 115 - 11.606 Kayu bulat 177 - 21.847 - 31 - 505 - 2,31% 2012 Acacia mangium - 1.645 - 2.701.046 - 573 - 28.960 1,07% Eucalyptus pellita - 1.929 - 231.855 - 324 - 39.548 17,06% 2013 Acacia mangium - 3.015 - 344.474 - 2.165 - 175.829 51,04% Eucalyptus pellita - 3.219 - 333.963 - 2.392 - 187.731 56,21% 2014 Acacia mangium - 5.380 - 572.230 - 4.235 - 494.791 86,47% Eucalyptus pellita - 2.235 - 186.007 - 1.545 - 151.864 81,64% 2015 Acacia mangium - 2.694 - 311.184 - 2.382 - 201.192 64,65% Eucalyptus pellita - 2.526 - 204.449 - 1.611 - 88.917 43,49% 2016 Acacia mangium - 2.964 136.925 1.095 127.040 92.78% Eucalyptus pellita - 5.908 451.405 3.233 299.759 66.40% 2017 Acacia mangium - 3.120 311.041 1.080 82.981 26.68% Eucalyptus pellita - 3.524 301.284 1.239 98.720 32.76% 2018 Acacia - 2.252 225.543 1.231 118.901 52.72%

(32)

Page 32 of 43 Tahun

Kegiatan

Rencana Pemanenan Realisasi Pemanenan

%

Luas (ha) Produksi (m3) Luas (ha) Produksi (m3)

LOA HTI LOA HTI LOA HTI LOA HTI

mangium Eucalyptus pellita - 3.917 454.525 2.774 344.960 75.89% 2019 Acacia mangium - 2.801 280.960 2.304 215.375 76.66% Eucalyptus pellita - 3.905 477.564 3.645 473.751 99.20% 2020 Acacia mangium - Eucalyptus pellita - 5.341 638.173 4.993 487.061 76.32% Total 177 50.026 21.847 7.834.767 31 30.073 5.381 3.384.750 43.20%

Lacak Balak/ Chain of Custody (CoC)

Sebagai perusahaan hutan tanaman industri PT. Rimba Hutani Mas (PT. RHM) berkomitmen untuk melakukan kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu yang bersumber dari pengelolaan hutan secara lestari yang diproduksi dari material tanam Non-GMO dengan berdasarkan atas prinsip-prinsip lacak balak kayu (CoC).

Untuk mencapai komitmen ini PT. RHM menerapkan praktek-praktek pemanfaatan hasil hutan sebagai berikut :

(33)

Page 33 of 43 Gambar 3. Diagram Alur Pergerakan Kayu Areal Rawa/Semi Rawa

PT Rimba Hutani Mas telah memiliki sistem penulusuran kayu yang berbasis komputer yang disebutdengan Wood Tracking Sistem (WOTS). Sistem ini memungkinkan untuk menelusuri perjalanan dokumen yang menyertai pengangkutan kayu. Berdasarkan sistem ini dapat diketahui apabila dokumen dan kayunya telah sampai ke tujuan akhir penerima. Berdasarkan informasi dokumen “Surat Pengantar Angkutan KB/KBK” dapat diketahui asal usul kayu yang dikirimkan.

Gambar 4. Dokumen Buku Catatan Pengukuran/Buku Ukur, Label No.Tumpukan KBK, SPA KBK, SKSHHK yang diinputkan ke Sistem Wood Tracking

(34)

Page 34 of 43 B. Aspek Ekologi

Kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan PT Rimba Hutani Masmeliputi pengelolaan kawasan lindung, flora dan fauna dilindungi, pengelolaan tanah dan air serta pengamanan dan perlindungan hutan. Kegiatan tersebut disajikan pada table berikut.

Tabel 17. Realisasi Kegiatan AspekEkologi Tahun 2020

No Kegiatan Lokasi Rencana Realisasi Keterangan Kategori

A Kawasan Lindung (KL) 1 Penegasan tanda batas KL

dengan rintis batas cat biru, pemasangan plang dan patok beton. Kawasan HCV-HCS 10.000 m 10 pc 10pc 11.878,03 m 10 pc 10 pc - Pengelolaan HCV-HCS.

2 Pembuatan dan pemasangan plang larangan/himbauan membakar dan menguasai kawasan hutan, berburu satwa dan perambahan.

Kawasan HCV-HCS 10pc 10 pc - Pengelolaan HCV-HCS. 3 Rehabilitasi KL Kawasan HCV-HCS 50 Ha 1 Ha - Pengelolaan HCV-HCS.

B. Flora dan fauna dilindungi 1 Monitoring dan evaluasi flora

dan fauna di kawasan lindung

KL 1 kali 1 kali Pemantauan

HCV-HCS

2 Penanganan konflik satwa. KL - - - Pengelolaan

HCV-HCS. 3 Sosialisasi/ Pendidikan

Konservasi dan Lingkungan serta FCP.

Sekolah dan

masyarakat sekitar.

24 kali 24 Kali Pengelolaan

HCV-HCS.

C Tanah dan Air

1 Penerapan di operasional kegiatan spreading, debarking, felling coupe system dan matting

Areal produktif Sesuai RKT continue Pengelolaan KTA

2 Pengukuran iklim di SPIM (Stasiun Pengamat Iklim Mikro)

PT. RHM Data SPIM Data SPIM continue Pemantauan

3 Monitoring dan evaluasi komponen lingkungan : a. Monitoring dan evaluasi

plot erosi.

Blok Danau Bangko dan Dasal

10 plot 10 plot Monitoring

KTA.

(35)

Page 35 of 43

No Kegiatan Lokasi Rencana Realisasi Keterangan Kategori

debit air sungai dan laju sedimentasi.

KTA.

c. Monitoring dan evaluasi plot subsiden.

d. Monitoring dan evaluasi kualitas air sungai dan kanal.

9 lokasi 9 lokasi 9 lokasi Monitoring

KTA.

e. Monitoring dan evaluasi biota perairan.

7 lokasi 7 lokasi 7 lokasi Monitoring

KTA. f. Monitoring dan evaluasi

kualitas udara ambient, emisi udara (mesin genset) dan kebisingan.

PT. RHM genset emisi udara, jalur transportasi kayu genset emisi udara, jalur transportasi kayu 4 Sosialisasi/ training

pengelolaan B3 dan Limbah B3.

Distrik Danau Bangko

16 orang 16 orang

5 Pelaporan Monev lingkungan :

a. Laporan Monev RKL dan RPL

PT. RHM 2 periode 2 periode Monitoring

lingkungan.

b. Pelaporan Pengelolaan Penyimpanan B3 dan Limbah B3.

PT. RHM 4 periode 4 periode Monitoring

lingkungan.

c. Laporan Monev SPAS PT. RHM 2 periode 2 periode Monitoring

lingkungan. d. Laporan Monev

Pengelolaan Air Buangan Kegiatan Nursery

Monitoring lingkungan.

D Pengamanan dan Perlindungan Hutan 1 Penjagaan pos akses masuk

areal konsesi.

Pos Jaga continue continue continue Pengelolaan

2 Patroli keamanan seluruh areal dari perambahan, perburuan, kebakaran, pencurian dsb.

Areal konsesi

continue continue continue Pengelolaan

3 Monitoring hama dan penyakit tanaman.

Areal produktif

continue continue continue Pemantauan

4 Monitoring hotspot dan rawan kebakaran.

Areal konsesi

continue continue continue Monitoring

dan pemantauan

(36)

Page 36 of 43

Pengelolaan KL dengan penegasan tanda batas untuk memastikan batas operasional produksi kayu sehingga kondisinya tidak terganggu. Untuk meningkatkan perlindungan dan sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dilaksanakan kolaborasi konservasi dengan penanaman jelutung dan buah-buahan di areal kawasan lindung bekas okupasi tanaman sawit. Untuk mempertahankan dan perlindungan flora fauna dilindungi dilakukan training/ sosialisasi dan edukasi pencegahan dan mitigasi konflik manusia dengan satwa ke karyawan, kontraktor dan masyarakat sekitar.

Berdasarkan hasil analisa laboratorium terhadap parameter komponen tanah dan air tahun 2018 kualitas lingkungan mengalami peningkatan dengan konsentrasi yang menurun dan masih di bawah baku mutu yang disyaratkan. Secara lengkap disajikan pada laporan monitoring dan evaluasi RKL dan RPL PT Rimba Hutani Mas.

C. Aspek Sosial

kelola sosial pada RKUPHHK-HTI ini terbagi menjadi 4 pendekatan yaitu pendekatan kegiatan kelola sosial, pemberdayaan masyarakat, pengembangan pola kemitraan dan rencana kelembagaan.

Tabel 18. Rencana dan realisasi kegiatan sosial 2020

NO. Kegiatan Satuan

Tanjabbar Batanghari Muaro Jambi

Ket.

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi 1. Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat

1.1 Pembangunan Penyaluran Infrastruktur

a. Pemukiman Paket - - -

b. Sarana

Pendidikan Paket 3 1 4 1 - - Honor Guru

c. Sarana

Peribadatan Paket 1 2 1 1 - 3

Pembagian Al-Quran Desa Lubuk Bernai

d. Sarana Kesehatan Paket - - -

e. Sarana Olah Raga Paket - - - Tidak Ada Budget

1.2 Peningkatan Sumber Daya Manusia

a. Pelatihan dan

Penyuluhan Paket 1 1 1 1 - -

Penyuluhan DMPA kepada Pelaku Usaha DMPA

(37)

Page 37 of 43

NO. Kegiatan Satuan

Tanjabbar Batanghari Muaro Jambi

Ket.

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

b. Bantuan dan Subsidi Paket - 1 - 2 - 1 Bantuan Sembako untuk Masyarakat Yang terdampak covid 19 2. Pembinaan Kelembagaan Masyarakat

2.1 Kerjasama dengan koperasi/masyarakat sekitar hutan

a. Ekonomi Paket 3 1 1 1 1 1 Bantuan DMPA Usaha Ternak DOMBA,Hortikultura ,Perikanan b. Pangan Paket - - - c. Kewirausahaan Paket - - -

d. Sosbud dan Kesehatan

-Kesehatan Paket 1 1 2 4 1 2

Bantuan Masker Vitamin APD Disinfektan Covid 19

Kemasyarakatan Paket 10 0 5 0 6 0 Pelaksanaan

Terkendala Covid 19

-Kepemudaan Paket 2 1 - - 1 - Bantuan Kepemudaan

-Keagamaan Paket 10 2 6 2 6 - Bantuan MTQ,Bantuan Isra Miraj,Maulid Nabi,Tahun Baru islam 2.2. Membangun

Kemitraan Usaha Paket 1 1 - - - -

Sumber: Community Development 2020

Program pengembangan ekonomi merupakan upaya dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat, terbukanya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha serta tumbuhnya ekonomi pedesaan. Program ini merupakan bentuk upaya perusahaan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan hutan tanaman.

Pemanfaatan SDA/SDH oleh masyarakat yang bermukim di dalam dan sekitar areal konsesi yang teridentifikasi oleh UM adalah dalam bentuk pemanfaatan hasil hutan bukan

Gambar

Gambar 1. Kebijakan-kebijakan di  PT RHM
Tabel 2. Rencana Tata Ruang Areal Kerja PT. RHM
Tabel 3.Daftar satwa yang dilindungi yang berada di areal Kerja PT. RHM  berdasarkan status    perlindungan jenis fauna (PP 7/1999, CITES dan Redlist IUCN)
Tabel 4. Desa – Desa di Sekitar Areal Kerja PT.RHM
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan oleh humas SMK Pelita Nusantara 1 dalam meningkatkan citra sekolah, (2) kendala

Penelitian ini tidak konsisten terhadap penelitian Khalid & Ali (2005) maka hipotesis 1& 3 tidak didukung, karena responden pada penelitian ini berbeda,

perawatan akan melaporkan pasien kepada dokter CST atau konselor Tim Penanggulangan HIV/AIDS RSUD Palabuhanratu, tentang kondisi pasien dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengujikan kedalaman beberapa faktor yang berpengaruh pada pemilihan celebrity endorser, yaitu: kredibilitas, daya tarik, kecocokan antara citra

masih kurang yaitu hanya 35% dari seluruh kepatuhan perawat di ruang rawat inap. Selain itu tanggung jawab kerja perawat tingkat penanggung jawab shift sekitar 40%, inisiatif

Tertaalok kapada pemerhatian yang berikut, saya mengaku bahawa, menun t oditan ini, pada pendapat saya, Kira 2 dan Kunchi Kira 2 ini telah dj-perbuat dengan chara yang

Analisis yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui prosedur penjualan jasa kredit dan piutang, serta memberikan usulan perbaikan pada perusahaan dengan melakukan

Struktur dan sifat elektrolit padat merupakan keadaan intermediet dari padatan kristal normal yang memiliki struktur tiga dimensi dan ion yang immobile (tidak