BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang
Mutu pelayanan rumah sakit merupakan derajat kesempurnaan pelayanan rumah sakit Mutu pelayanan rumah sakit merupakan derajat kesempurnaan pelayanan rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat/ konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat/ konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi
dengan standar profesi dengan menggunakan dengan menggunakan potensi sumber daya yang potensi sumber daya yang tersedia di rumah tersedia di rumah sakitsakit secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika, secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika, hukum
hukum dan sosio dan sosio budaya dengan memperhatikan budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dankemampuan pemerintah dan masyarakat sebagai konsumen. Menurut Donabedian, pengukuran mutu pelayanan kesehatan masyarakat sebagai konsumen. Menurut Donabedian, pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan 3 (tiga) variabel, yaitu:
dapat diukur dengan menggunakan 3 (tiga) variabel, yaitu: 1.
1. Input (struktur) ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayananInput (struktur) ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kesehatan, seperti tenaga,dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan teknologi, organisasi, kesehatan, seperti tenaga,dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan teknologi, organisasi, informasi, dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan informasi, dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input
input yang bermutu pula. yang bermutu pula. Hubungan struktur Hubungan struktur dengan mutu pelayanan kesehatan dengan mutu pelayanan kesehatan adalahadalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan. 2.
2. Proses ialah interaksi professional antara pemberi pelayanan dengan konsumen (pasien/Proses ialah interaksi professional antara pemberi pelayanan dengan konsumen (pasien/ masyarakat). Proses ini merupakan variable peningkatan mutu yang penting.
masyarakat). Proses ini merupakan variable peningkatan mutu yang penting. 3.
3. Output / outcome ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadiOutput / outcome ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen (pasien/ masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
pada konsumen (pasien/ masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sudah diawali dengan penilaian Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sudah diawali dengan penilaian akreditasi
akreditasi rumah sakit rumah sakit yang yang mengukur dan mengukur dan memecahkan masalah memecahkan masalah pada tingkat pada tingkat input dan prosesinput dan proses.. Pada kegiatan ini rumah sakit harus melakukan berbagai standar dan prosedur yang telah Pada kegiatan ini rumah sakit harus melakukan berbagai standar dan prosedur yang telah ditetapkan. Rumah sakit dipacu untuk dapat menilai diri sendiri (self assesment) dan memberikan ditetapkan. Rumah sakit dipacu untuk dapat menilai diri sendiri (self assesment) dan memberikan pelayanan
pelayanan sesuai sesuai dengan dengan ketentuan ketentuan yang yang telah telah ditetapkan. ditetapkan. Sebagai Sebagai kelanjutan kelanjutan untuk untuk mengukurmengukur hasil kerjanya. Perlu adanya alat ukur yang lain, yaitu intrumen mutu pelayanan rumah sakit yang hasil kerjanya. Perlu adanya alat ukur yang lain, yaitu intrumen mutu pelayanan rumah sakit yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil (output). Tanpa mengukur hasil kinerja rumah sakit, menilai dan memecahkan masalah pada hasil (output). Tanpa mengukur hasil kinerja rumah sakit, tidak
tidak dapat dapat diketahui diketahui apakah apakah input input dan dan proses proses yang yang baik baik telah telah menghasilkan menghasilkan output output yangyang baik pula.
baik pula. Indikator rumah sakit Indikator rumah sakit yang disusun dengan yang disusun dengan bantuan WHO bantuan WHO bertujuan mengukur kinebertujuan mengukur kinerjarja rumah sakit secara nyata.
Berdasarkan standar akreditasi rumah sakit sesuai Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Berdasarkan standar akreditasi rumah sakit sesuai Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tahun 2011 dan standar akreditasi RS Joint Commition Internasional (JCI) edisi ke-4 berlaku tahun 2011 dan standar akreditasi RS Joint Commition Internasional (JCI) edisi ke-4 berlaku Januari
Januari 2011, 2011, bahwa bahwa upaya upaya peningkatan peningkatan mutu mutu dan dan keselamatan keselamatan Pasien Pasien (PMKP) (PMKP) merupakanmerupakan kriteria mayor
kriteria mayor dalam memenuhi standar dalam memenuhi standar dari elemen yang ada, dari elemen yang ada, yaitu harus yaitu harus terpenuhi minimalterpenuhi minimal 80% dari total masing-masing elemen penilaian dimana
80% dari total masing-masing elemen penilaian dimana harus dipenuhi sesuai standar akreditasi.harus dipenuhi sesuai standar akreditasi. Di I
Di Indonesia telah ndonesia telah dikeluarkan Undang-Undang dikeluarkan Undang-Undang Nomor 44 Nomor 44 tahun 2009 tahun 2009 tentang rtentang rumahumah sakit, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 sakit, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit menyebutkan bahwa rumah sakit sebagai salah tentang Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit menyebutkan bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang
yang sangat sangat strategis strategis dalam dalam mempercepat mempercepat peningkatan peningkatan derajat derajat kesehatan mkesehatan masyarakat, asyarakat, Undang- Undang-Undang Nomor : 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Kepmenkes Nomor: Undang Nomor : 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Kepmenkes Nomor: 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit serta Permenkes Nomor: 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit serta Permenkes Nomor: 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien serta sesuai dengan
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien serta sesuai dengan SpecificationSpecification Manual
Manual for for The The Joint Joint Commission Commission International International Library Library of of Measures Measures VersionVersion 2,02,0 Januari 2013 Januari 2013 maka rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar maka rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya di rumah sakit disusun Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya di rumah sakit disusun suatu indikator mutu untuk mengukur kualitas pelayanan. Indikator mutu rumah sakit adalah suatu indikator mutu untuk mengukur kualitas pelayanan. Indikator mutu rumah sakit adalah seperangkat alat ukur mutu pada output suatu pelayanan. Alat ukur ini lebih mencerminkan mutu seperangkat alat ukur mutu pada output suatu pelayanan. Alat ukur ini lebih mencerminkan mutu pelayanan
pelayanan medik, medik, mutu mutu pelayanan pelayanan pendukung pendukung dan dan tingkat ktingkat kecanggihan. ecanggihan. Indikator ini Indikator ini merupakanmerupakan indikator minimal yang seharusnya dapat dilaksanakan pada sebagian besar RS.
indikator minimal yang seharusnya dapat dilaksanakan pada sebagian besar RS.
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan RSI Sakinah Mojokerto dapat seperti yang Agar upaya peningkatan mutu pelayanan RSI Sakinah Mojokerto dapat seperti yang diharapkan, maka perlu disusun Panduan Indikator Mutu RSI Sakinah Mojokerto panduan diharapkan, maka perlu disusun Panduan Indikator Mutu RSI Sakinah Mojokerto panduan tersebut disusun sebagai acuan bagi pengelola RSI Sakinah Mojokerto dalam melaksanakan tersebut disusun sebagai acuan bagi pengelola RSI Sakinah Mojokerto dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Dalam buku panduan ini diuraikan tentang upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Dalam buku panduan ini diuraikan tentang pengertian,
pengertian, ruang ruang lingkup lingkup indicator indicator mutu, mutu, langkah-langkah langkah-langkah pelaksanaannya pelaksanaannya dan dan dilengkapidilengkapi dengan tabel indikator mutu.
Berdasarkan standar akreditasi rumah sakit sesuai Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Berdasarkan standar akreditasi rumah sakit sesuai Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tahun 2011 dan standar akreditasi RS Joint Commition Internasional (JCI) edisi ke-4 berlaku tahun 2011 dan standar akreditasi RS Joint Commition Internasional (JCI) edisi ke-4 berlaku Januari
Januari 2011, 2011, bahwa bahwa upaya upaya peningkatan peningkatan mutu mutu dan dan keselamatan keselamatan Pasien Pasien (PMKP) (PMKP) merupakanmerupakan kriteria mayor
kriteria mayor dalam memenuhi standar dalam memenuhi standar dari elemen yang ada, dari elemen yang ada, yaitu harus yaitu harus terpenuhi minimalterpenuhi minimal 80% dari total masing-masing elemen penilaian dimana
80% dari total masing-masing elemen penilaian dimana harus dipenuhi sesuai standar akreditasi.harus dipenuhi sesuai standar akreditasi. Di I
Di Indonesia telah ndonesia telah dikeluarkan Undang-Undang dikeluarkan Undang-Undang Nomor 44 Nomor 44 tahun 2009 tahun 2009 tentang rtentang rumahumah sakit, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 sakit, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit menyebutkan bahwa rumah sakit sebagai salah tentang Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit menyebutkan bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang
yang sangat sangat strategis strategis dalam dalam mempercepat mempercepat peningkatan peningkatan derajat derajat kesehatan mkesehatan masyarakat, asyarakat, Undang- Undang-Undang Nomor : 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Kepmenkes Nomor: Undang Nomor : 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Kepmenkes Nomor: 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit serta Permenkes Nomor: 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit serta Permenkes Nomor: 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien serta sesuai dengan
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien serta sesuai dengan SpecificationSpecification Manual
Manual for for The The Joint Joint Commission Commission International International Library Library of of Measures Measures VersionVersion 2,02,0 Januari 2013 Januari 2013 maka rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar maka rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya di rumah sakit disusun Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya di rumah sakit disusun suatu indikator mutu untuk mengukur kualitas pelayanan. Indikator mutu rumah sakit adalah suatu indikator mutu untuk mengukur kualitas pelayanan. Indikator mutu rumah sakit adalah seperangkat alat ukur mutu pada output suatu pelayanan. Alat ukur ini lebih mencerminkan mutu seperangkat alat ukur mutu pada output suatu pelayanan. Alat ukur ini lebih mencerminkan mutu pelayanan
pelayanan medik, medik, mutu mutu pelayanan pelayanan pendukung pendukung dan dan tingkat ktingkat kecanggihan. ecanggihan. Indikator ini Indikator ini merupakanmerupakan indikator minimal yang seharusnya dapat dilaksanakan pada sebagian besar RS.
indikator minimal yang seharusnya dapat dilaksanakan pada sebagian besar RS.
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan RSI Sakinah Mojokerto dapat seperti yang Agar upaya peningkatan mutu pelayanan RSI Sakinah Mojokerto dapat seperti yang diharapkan, maka perlu disusun Panduan Indikator Mutu RSI Sakinah Mojokerto panduan diharapkan, maka perlu disusun Panduan Indikator Mutu RSI Sakinah Mojokerto panduan tersebut disusun sebagai acuan bagi pengelola RSI Sakinah Mojokerto dalam melaksanakan tersebut disusun sebagai acuan bagi pengelola RSI Sakinah Mojokerto dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Dalam buku panduan ini diuraikan tentang upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Dalam buku panduan ini diuraikan tentang pengertian,
pengertian, ruang ruang lingkup lingkup indicator indicator mutu, mutu, langkah-langkah langkah-langkah pelaksanaannya pelaksanaannya dan dan dilengkapidilengkapi dengan tabel indikator mutu.
1.2. Tujuan 1.2. Tujuan
a)
a) Tujuan umumTujuan umum
Memberikan panduan dalam pelaksanaan indikator mutu pada tiap unit rumah sakit Memberikan panduan dalam pelaksanaan indikator mutu pada tiap unit rumah sakit terkait untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien RSI Sakinah terkait untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien RSI Sakinah Mojokerto.
Mojokerto. b)
b) Tujuan khususTujuan khusus 1.
1. Dapat terselenggaranya pemilihan indicator mutu sesuai dengan yang diperlukan tiap-Dapat terselenggaranya pemilihan indicator mutu sesuai dengan yang diperlukan tiap-tiap unit rumah sakit.
tiap unit rumah sakit. 2.
2. Memudahkan unit dalam pelaksanaan, penerapan dan pengukuran indikator mutu.Memudahkan unit dalam pelaksanaan, penerapan dan pengukuran indikator mutu. 3.
3. Memperjelas alur pelaksanaan dan pelaporan untuk mengetahui keberhasilanMemperjelas alur pelaksanaan dan pelaporan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan indikator mutu.
pelaksanaan indikator mutu. 1.3. Pengertian
1.3. Pengertian
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang akan Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang akan ditingkatkan
ditingkatkan dengan menetapkan dengan menetapkan indikator, indikator, kriteria kriteria serta serta standar ystandar yang ang digunakan untukdigunakan untuk mengukur mutu pelayanan rumah sakit. Berikut beberapa definisi aspek-aspek dalam mengukur mutu pelayanan rumah sakit. Berikut beberapa definisi aspek-aspek dalam pelaksanaan indicator mutu.
pelaksanaan indicator mutu. a)
a) IndikatorIndikator
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan dengan Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan dengan menggunakan instrumen. Menurut WHO, indikator adalah variable yang digunakan untuk menggunakan instrumen. Menurut WHO, indikator adalah variable yang digunakan untuk mengukur perubahan. Indikator yang ideal
mengukur perubahan. Indikator yang ideal harus memiliki 4 (empat) kriteria :harus memiliki 4 (empat) kriteria : 1.
1. Sahih (Sahih (valid valid ), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang akan dinilai.), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang akan dinilai. 2.
2. Dapat dipercaya (Dapat dipercaya (reliablereliable), yaitu mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat yang), yaitu mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat yang dinilai berulang kali, untuk waktu sekarang maupun yang akan datang.
dinilai berulang kali, untuk waktu sekarang maupun yang akan datang. 3.
3. Sensitif yaitu cukup peka untuk mengukur, sehingga jumlahnya tidak perlu banyak.Sensitif yaitu cukup peka untuk mengukur, sehingga jumlahnya tidak perlu banyak. 4.
4. Spesifik yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas.Spesifik yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas. b)
b) MutuMutu
Menurut Crosby, mutu adalah sesuai yang disyaratkan atau distandarkan (
Menurut Crosby, mutu adalah sesuai yang disyaratkan atau distandarkan (ConformancetoreConformancetore quirement
quirement ), yaitu sesuai dengan standar mutu rumah sakit yang telah ditentukan, baik inputnya,), yaitu sesuai dengan standar mutu rumah sakit yang telah ditentukan, baik inputnya, prosesnya maupun outputnya.
c) Indikator Mutu
Indikator mutu adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi mutu keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolok ukur presentasi kuantitatif / kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan terhadap besaran target atau standart yang telah ditetapkan sebelumnya / cara untuk menilai mutu atau kualitas dari suatu kegiatan dalam hal ini mutu pelayanan di rumah sakit.
d) Indikator Mutu Utama
Adalah indicator mutu yang diutamakan yang akan diimplementasi di rumah sakit meliputi kegiatan : penyusunan indikator mutu, sosialisasi, ujicoba, implementasi, validasi, analisa, pencatatan dan pelaporan, bench marking, publikasi, monitoring dan evaluasi, pelaporan ke
direksi dan yayasan dengan kriteria high risk, high volume, high cost dan problem prone. Sedangkan indikator mutu yang lainnya akan tetap dijadikan indikator mutu unit.
e) Indikator Mutu Unit
Adalah indikator mutu yang tetap dijalankan pada unit terkait, sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan. Dimana kegiatan validasi, monitoring dan evaluasi dan bencmarking dilakukan menyusul setelah indikator mutu utama terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.
f) Indikator Mutu Area Klinis
Indikator mutu area klinis adalah cara untuk menilai mutu atau kualitas dari suatu kegiatan dalam hal ini mutu pelayanan di rumah sakit yang berkaitan langsung dengan proses perawatan dan pelayanan terhadap penyakit pasien (kepentingan klinis).
g) Indikator Mutu Area Manajerial
Indikator mutu area manajerial adalah cara untuk menilai mutu atau kualitas dari suatu kegiatan dalam hal ini mutu pelayanan di rumah sakit yang berkaitan dengan proses me-manage / mengatur dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efekti dan efesien. Dimana penyelesaian pekerjaan inti melalui orang lain (definisi menurut Mary Parker Follet). Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal/ target.