KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN ACEH TAMIANG KABUPATEN ACEH TAMIANG
NOMOR : NOMOR :
TENTANG TENTANG
KETETAPAN KAMUS INDIKATOR MUTU PRIORITAS AREA KLINIS KETETAPAN KAMUS INDIKATOR MUTU PRIORITAS AREA KLINIS
DAN FORMULIR PENCATATAN SERTA PENILAIANNYA DAN FORMULIR PENCATATAN SERTA PENILAIANNYA
KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG, DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG,
Menimbang Menimbang Mengingat Mengingat :: :: a.
a. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan danBahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD Kabupaten ACeh Tamiang perlu keselamatan pasien di RSUD Kabupaten ACeh Tamiang perlu ditetapkan atau dibuat kamus indikator mutu prioritas area ditetapkan atau dibuat kamus indikator mutu prioritas area klinis dan formulir pencatatan serta penilaiannya;
klinis dan formulir pencatatan serta penilaiannya; b.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudBahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a , perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur dalam huruf a , perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang tentang kamus indikator mutu prioritas area klinis dan tentang kamus indikator mutu prioritas area klinis dan formulir pencatatan serta penilaiannya;
formulir pencatatan serta penilaiannya;
1.
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang PembentukanUndang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Naggroe Aceh Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Naggroe Aceh Darussalam;
Darussalam; 2.
2. Undang-Undang Undang-Undang Nomor Nomor 11 11 Tahun Tahun 2006 2006 tentangtentang Pemerintahan Aceh;
Pemerintahan Aceh; 3.
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah SakitUndang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
5072);
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN ACEH TAMIANG KABUPATEN ACEH TAMIANG Jl.Kesehatan
Jl.Kesehatan Kec.Karang Baru Kec.Karang Baru - 24476 Telp/Fax : 06- 24476 Telp/Fax : 0641-33298341-332983 IGD
4.
4. Undang-Undang Undang-Undang Nomor Nomor 23 23 Tahun Tahun 2014 2014 tentangtentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Tahun 2014 2014 Nomor Nomor 224,Tambahan 224,Tambahan Lembaran Lembaran NegaraNegara Republik
Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 5587)sebagaimana 5587)sebagaimana telah bebetelah beberaparapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No.9 Tahun kali diubah terakhir dengan Undang-undang No.9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No. 23 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran N
Lembaran Negara Regara RepublikIndonesia epublikIndonesia Nomor Nomor 5679);5679); 5.
5. Undang-Undang Undang-Undang Nomor Nomor 36 36 Tahun Tahun 2014 2014 tentang tentang TenagaTenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 298,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
Nomor 5607); 6.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 TentangPeraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
Pengelolaan Keuangan Daerah; 7.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentangPeraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara
Lembaran Negara Republik Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 5340);5340); 8.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2006 tentangPeraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai mana telah Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai mana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
Tahun 2011; 9.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentangPeraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (Lembaran Negara Republik Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121)
4.
4. Undang-Undang Undang-Undang Nomor Nomor 23 23 Tahun Tahun 2014 2014 tentangtentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Tahun 2014 2014 Nomor Nomor 224,Tambahan 224,Tambahan Lembaran Lembaran NegaraNegara Republik
Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 5587)sebagaimana 5587)sebagaimana telah bebetelah beberaparapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No.9 Tahun kali diubah terakhir dengan Undang-undang No.9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No. 23 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran N
Lembaran Negara Regara RepublikIndonesia epublikIndonesia Nomor Nomor 5679);5679); 5.
5. Undang-Undang Undang-Undang Nomor Nomor 36 36 Tahun Tahun 2014 2014 tentang tentang TenagaTenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 298,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
Nomor 5607); 6.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 TentangPeraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
Pengelolaan Keuangan Daerah; 7.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentangPeraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara
Lembaran Negara Republik Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 5340);5340); 8.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2006 tentangPeraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai mana telah Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai mana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
Tahun 2011; 9.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentangPeraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (Lembaran Negara Republik Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121)
10.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang
Tentang Pedoman Pedoman Teknis Teknis Pengelolaan Pengelolaan Keuangan Keuangan BadanBadan Layanan Umum Daerah;
Layanan Umum Daerah; 11.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentangPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Perijinan dan Klasifikasi Rumah Sakit.
Perijinan dan Klasifikasi Rumah Sakit. 12.
12. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 5 Tahun 2008Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Aceh Tamiang;
Daerah Kabupaten Aceh Tamiang; 13.
13. Keputusan Bupati Aceh Tamiang Nomor 1181 Tahun 2015Keputusan Bupati Aceh Tamiang Nomor 1181 Tahun 2015 tentang
tentang Penetapan Penetapan Penerapan Penerapan Pola Pola Pengelolaan Pengelolaan KeuanganKeuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun Anggaran 2015.
Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun Anggaran 2015.
MEMUTUSKAN : MEMUTUSKAN : Menetapkan Menetapkan KESATU KESATU KEDUA KEDUA KETIGA KETIGA :: :: :: ::
Memberlakukan kamus indikator mutu prioritas area Memberlakukan kamus indikator mutu prioritas area klinis dan formulir pencatatan serta penilaiannya sesuai klinis dan formulir pencatatan serta penilaiannya sesuai kesepakatan dari masing-masing bidang/unit terkait kesepakatan dari masing-masing bidang/unit terkait dengan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien untuk dengan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien untuk dijalankan di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang;
dijalankan di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang;
Kamus indikator mutu prioritas area klinis dan formulir Kamus indikator mutu prioritas area klinis dan formulir pencatatan serta penilaiannya sebagaimana dimaksud pencatatan serta penilaiannya sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU bertujuan sebagai ketetapan dalam diktum KESATU bertujuan sebagai ketetapan indikator mutu prioritas area klinis yang akan dinilai indikator mutu prioritas area klinis yang akan dinilai dan dievaluasi serta akan dilaporkan kepada Direktur dan dievaluasi serta akan dilaporkan kepada Direktur oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD Kabupaten Aceh Tamiang.
Kabupaten Aceh Tamiang.
Susunan ketetapan kamus indikator mutu prioritas area Susunan ketetapan kamus indikator mutu prioritas area klinis sebagaimana dimaksud diktum KESATU terlampir klinis sebagaimana dimaksud diktum KESATU terlampir yang
yang merupakan merupakan bagian bagian tidak tidak terpisahkan terpisahkan dalamdalam keputusan ini;
KEEMPAT
KELIMA
:
:
Ketetapan kamus indikator mutu prioritas area klinis sebagaimana dimaksud diktum KESATU mempunyai formulir penilaian terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam keputusan ini;
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Karang Baru
Pada tanggal 4 Januari 2016 M 23 Jumadil Awwal 1437 H DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG,
URAIAN KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIS
A. INDIKATOR AREA KLINIS (IAK)
Lampiran I : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG
NOMOR TANGGAL
: TAHUN 2016
: 4 JANUARI 2016 M
23 JUMADIL AWWAL 1437 H
Judul Pengkajian Awal Risiko Pasien Jatuh pada Pasien Rawat Inap dalam Waktu 24 jam.
Dimensi Mutu Keselamatan pasien.
Tujuan Tergambarnya usaha pencegahan terjadinya risiko pasien jatuh. Alasan Pengukuran Indikator/ Dasar Pemikiran/ Literatur
Sesuai amanat dari standar akreditasi RS dari komponen Sasaran Keselamatan Pasien.
Definisi Operasional
Pengkajian awal risiko pasien jatuh adalah pengkajian yang dilakukan untuk menilai risiko pasien jatuh pada saat pasien masuk rawat inap dalam waktu 24 jam.
Kriteria :
- Inklusi Pasien baru rawat inap baik pasien dewasa maupun pasien anak-anak.
- Eksklusi Pasien rawat jalan.
Jenis Indikator Persentase
Numerator Jumlah pasien baru yang masuk ke ruang perawatan dan mendapatkan pengkajian risiko jatuh dalam periode satu bulan.
Denominator Jumlah seluruh pasien baru yang masuk ke ruang perawatan dalam bulan yang sama.
Cara Pengukuran / Formula Numerator x 100% Denominator Target Pengukuran Indikator 100%
Sumber Data Rekam Medik
Target Sampel dan Ukuran Sampel (n)
Seluruh populasi pasien baru dalam 1 bulan.
Tempat
Pengambilan Data
Unit Rawat Inap
Metodologi Pengumpulan Data Concurrent Pengumpul Data / Validator / PIC
Penanggung jawab PMKP di Unit Rawat Inap
Frekuensi Penilaian Data
IAK 1. A S S E S ME NT PASIEN
IAK 2. PELAYANAN LABORATORIUM Periode Waktu
Pelaporan
Tiap bulan
Rencana analisis : Analisis dilakukan tiap 3 bulan. Bagaimana
hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.
Judul Pelaporan Hasil Nilai Kritis Laboratorium
Dimensi Mutu Keselamatan dan Mutu pelayanan, kesinambungan pelayanan, efektifitas dan efisiensi.
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelaporan hasil nilai kritis untuk penanganan pasien segera.
Alasan
Pengukuran Indikator/
Dasar Pemikiran/ Literatur
Dipilih karena emergency dan high risk
Definisi Operasional
Pelaporan hasil nilai kritis laboratorium yang dimaksud adalah pelaporan hasil pemeriksaan nilai kritis laboratorium yang telah disepakati dan dilaporkan dalam waktu kurang dari 30 menit setelah hasil diverifikasi.
Kriteria :
- Inklusi - Nilai kritis yang disepakati : a. Hematologi dewasa :
- Hb < 7 dan > 20 gr/dL - Hematokrit < 20 dan > 60% - Trombosit < 60.000 / mm - PT > 3 detik dari kontrol
- PTTK > 7 detik dari kontrol b. Hematologi anak:
- Hb < 7 gr/dL
- Trombosit < 50.000 / mmk c. Hematologi untuk newborn :
-
Hb < 12 gr/dL-
Trombosit <50.000 d. Kimia klinik untuk dewasa :-
Glukosa < 70 mg/dL-
Natrium < 120 mmol/dL-
Kalium < 2.5 dan > 6.2 mmol/dL e. Kimia klinik untuk anak dan neonatus-
Glukosa < 50 mg/dL-
Bilirubin total > 10 mg/dL- Eksklusi Bukan termasuk kategori nilai kritis yang telah disepakati.
Tipe Indikator Hasil
Jenis Indikator Rate based
Numerator Jumlah nilai kritis yang dilaporkan < 30 menit.
Denominator Jumlah seluruh kasus nilai kritis.
Cara Pengukuran / Formula Numerator x 100% Denominator Target Pengukuran Indikator 100%
Sumber Data Catatan hasil pemeriksaan laboratorium.
Target Sampel dan Ukuran Sampel (n)
Pelaporan hasil nilai kritis laboratorium Tempat Pengambilan Data Instalasi Laboratorium Metodologi Pengumpulan Data Concurrent Pengumpul Data / Validator / PIC
Penanggung jawab PMKP di Instalasi Laboratorium
Frekuensi Penilaian Data Tiap hari Periode Waktu Pelaporan Tiap bulan
Rencana analisis : Analisis dilakukan tiap 3 bulan.
Bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.
Judul Waktu Tunggu Pelayanan Rontgen Thorax
Dimensi Mutu Efektifitas dan efisiensi.
Tujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan radiologi.
Alasan
Pengukuran Indikator/
Dasar Pemikiran/ Literatur
Standar Pelayanan Minimal Radiologi
Definisi Operasional
Waktu tunggu hasil pelayanan rontgen thorax adalah tenggang waktu mulai pasien mendaftar di instalasi radiologi untuk dilakukan pemeriksaan rontgen thorax sampai dengan hasil pemeriksaan tersedia (rontgen basah).
Kriteria :
- Inklusi Pasien yang melakukan pemeriksaan rontgen thorax
- Eksklusi Pasien yang tidak melakukan pemeriksaan rontgen thorax
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan rontgen thorax kurang dari sama dengan 60 menit yang diamati dalam periode satu bulan.
Denominator Jumlah pasien dengan pemeriksan rontgen thorax yang diamati dalam bulan yang sama.
Cara Pengukuran / Formula
Numerator
x 100% Denominator
IAK 3. PELAYANAN RADIOLOGI DAN DIAG NOSTIC IMAG ING Target
Pengukuran Indikator
100%
Sumber Data Laporan waktu tunggu pemeriksaan rontgen thorax.
Target Sampel dan Ukuran Sampel (n)
Seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan rontgen thorax.
Tempat Pengambilan Data Instalasi Radiologi Metodologi Pengumpulan Data Concurrent Pengumpul Data / Validator / PIC
Penanggung jawab PMKP di Instalasi Radiologi
Frekuensi Penilaian Data Tiap hari Periode Waktu Pelaporan Tiap bulan Mohon dijelaskan mengenai rencana analisis :
Analisis dilakukan tiap 3 bulan.
Mohon dijelaskan bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.
IAK 4. PROSEDUR BEDAH
Judul Angka Kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO)
Dimensi Mutu Keselamatan pasien.
Tujuan Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial RSUD Kabupaten ACeh Tamiang.
Alasan
Pengukuran Indikator/
Dasar Pemikiran/ Literatur
Salah satu indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
Definisi Operasional
- Infeksi luka operasi (ILO) yang dimaksud adalah infeksi yang terjadi pada daerah insisi dalam waktu 30 hari pasca prosedur operasi bersih dan hanya meliputi kulit, sub kutan, atau jaringan lain diatas fascia.
- Yang termasuk prosedur operasi bersih :
a. Operasi dilakukan pada daerah/kulit yang pada kondisi prabedah tidak terdapat peradangan.
b. Tidak membuka traktus respiratorius, traktus gastrointestinal, orofaring, traktus urinarius atau traktus billier.
c. Operasi berencana dengan penutupan kulit primer, dengan atau tanpa pemakaian drain tertutup.
Keterangan :
Sehubungan dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh RSUD Kabupaten ACeh Tamiang sehingga penegakkan diagnosis infeksi luka operasi hanya berdasarkan pemeriksaan klinis oleh DPJP (tanpa dilakukan kultur).
Kriteria :
- Inklusi - Dinyatakan ILO bila terdapat paling sedikit 1 keadaan sebagai berikut:
a. Keluar cairan purulen dari luka insisi atau drain di atas fascia.
b. Biakan positif dari cairan atau jaringan yang diambil secara aseptik.
peradangan, kecuali bila hasil biakan negatif.
d. Dokter yang menangani menyatakan terjadi infeksi.
- Eksklusi - Yang tidak termasuk ILO :
a. Potensial kontaminasi prosedur. b. Prosedur operasi kotor.
Tipe Indikator Hasil
Jenis Indikator Rate based
Numerator Jumlah pasien pasca operasi bersih yang mengalami infeksi dalam satu bulan.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di operasi bersih dalam bulan yang sama. Cara Pengukuran / Formula Numerator x 100% Denominator Target Pengukuran Indikator < 2%
Sumber Data Laporan Sub Komite PPI
Target Sampel dan Ukuran Sampel (n)
Seluruh pasien yang dioperasi bersih.
Tempat
Pengambilan Data
Unit rawat inap dan rawat jalan (Bedah, THT, Urologi, Gigi, Mata, Kandungan)
Metodologi Pengumpulan Data
IAK 5. PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA DAN OBAT LAINNYA Pengumpul Data /
Validator / PIC
Penanggung jawab PMKP di Unit Rawat Inap dan Rawat Jalan Frekuensi Penilaian Data Tiap hari Periode Waktu Pelaporan Tiap bulan
Rencana analisis : Analisis dilakukan tiap 3 bulan.
Bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.
Judul Peresepan Analgetik Pasien Rawat Jalan
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya peresepan analgetik terhadap pasien rawat jalan sesuai dengan manajemen pengelolaan obat.
Alasan
Pengukuran Indikator/
Dasar Pemikiran/ Literatur
Penghematan biaya untuk pengeluaran obat analgetik (high cost).
Definisi Operasional
Peresepan analgetik ditandai dengan
prn (bila perlu) dan
ditulis indikasi serta jumlah maksimal dalam 1 hari.Kriteria :
- Inklusi Peresepan analgetik rawat jalan.
- Eksklusi Peresepan analgetik rawat inap.
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator Jumlah resep yang bertanda
prn, indikasi serta jumlah
maksimal dalam 1 hari.Denominator Jumlah resep rawat jalan yang berisi analgetik.
Cara Pengukuran / Formula Numerator x 100% Denominator Target Pengukuran Indikator 100%
Sumber Data Resep Rawat Jalan
Target Sampel dan Ukuran Sampel (n)
Seluruh resep rawat jalan yang berisi analgetik.
Tempat
Pengambilan Data
Instalasi Farmasi Rawat Jalan
Metodologi Pengumpulan Data
IAK 6. KESALAHAN PENGOBATAN ( ME DI CA TION E R R OR) DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC)
Pengumpul Data / Validator / PIC
Penanggung jawab PMKP di Instalasi Farmasi Rawat Jalan
Frekuensi Penilaian Data Tiap hari Periode Waktu Pelaporan Tiap bulan
Rencana analisis : Analisis dilakukan tiap 3 bulan.
Bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.
Judul Kejadian Kesalahan dan Kejadian Nyaris Cedera yang terkait dengan Kesalahan Pengobatan di Rawat Inap.
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat ke pasien.
Alasan
Pengukuran Indikator/
Dasar Pemikiran/ Literatur
Salah satu elemen penilaian di PMKP.
Definisi Operasional
Medication error atau kesalahan pengobatan merupakan setiap peristiwa yang menyebabkan kesalahan/ketidaktepatan penggunaan obat sehingga membahayakan pasien.
- Kesalahan nama obat, dosis obat, jumlah obat atau instruksi pemberian obat, rute obat, bentuk obat, kekuatan obat.
- Kesalahan dalam menimbang obat.
- Kesalahan dalam penyerahan obat, contoh obat diberikan kepada orang yang salah atau bangsal yang salah.
a. Jumlah resep adalah jumlah total resep dalam 1 bulan. b. Monitoring dilakukan pada seluruh area yag menggunakan
obat.
c. Pelaporan berdasarkan laporan insiden.
Kriteria :
- Inklusi Semua insiden yang terkait dengan medication error.
- Eksklusi Insiden selain medication error.
Tipe Indikator Hasil
Jenis Indikator Rate based
Numerator Angka kejadian yang terkait dengan kesalahan pengobatan dalam waktu satu bulan.
Denominator Jumlah keseluruhan resep dalam satu bulan yang sama.
Cara Pengukuran / Formula Numerator x 100% Denominator Target Pengukuran Indikator 0%
IAK 7. PENGGUNAAN ANESTESI DAN SEDASI Target Sampel dan
Ukuran Sampel (n)
Seluruh resep dalam satu bulan yang sama.
Tempat
Pengambilan Data
Unit Rawat Inap, Instalasi Farmasi
Metodologi Pengumpulan Data Concurrent Pengumpul Data / Validator / PIC
Penanggung jawab PMKP di Unit Rawat Inap dan Instalasi Farmasi Frekuensi Penilaian Data Tiap hari Periode Waktu Pelaporan Tiap bulan
Rencana analisis : Analisis dilakukan tiap 3 bulan.
Bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.
Judul Pengkajian Pre Anastesi General Sebelum Pembedahan
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Peningkatan mutu pelayanan anastesi
Alasan
Pengukuran Indikator/
Dasar Pemikiran/ Literatur
Elemen Penilaian wajib PMKP
Definisi Operasional
- Pengkajian pre anastesi adalah pengkajian yang dilakukan oleh dokter anastesi sebelum dilakukan prosedur pembedahan - Dokter anastesi yang melakukan pengkajian tersebut adalah
dokter anastesi yang akan melakukan pembiusan atau dokter yang bertugas jaga saat itu
- Pengkajian yang dilakukan tertuang dalam berkas rekam medik pada lembar verifikasi dan penandaan lokasi pasien pra operasi pada saat melakukan kunjungan preoperasi
- Waktu pelaksanaan kunjungan tercantum di lembar verifikasi dan penandaan lokasi pasien pra operasi di rekam medis.
Waktu operasi adalah waktu rencana prosedur pembedahan yang tercantum di appointment operasi.
Kriteria :
- Inklusi Semua pengkajian pre anestesi general sebelum pembedahan.
- Eksklusi Pengkajian anestesi lainnya.
Tipe Indikator Proses Jenis Indikator Persentase
Numerator Jumlah pengkajian pre anastesi general dokter anastesi ke pasien sebelum prosedur pembedahan yang terdokumentasi
dalam rekam medis pasien dalam satu bulan.
Denominator Jumlah pasien yang dilakukan operasi dengan general anaestesi dalam waktu satu bulan yang sama.
Cara Pengukuran / Formula Numerator x 100% Denominator Target Pengukuran Indikator 100%
Sumber Data Rekam medik
Target Sampel dan Ukuran Sampel (n)
Seluruh pasien yang akan dioperasi.
Tempat
Pengambilan Data
Unit Rawat Inap
Metodologi Pengumpulan Data Concurrent Pengumpul Data / Validator / PIC
Penanggung jawab PMKP Unit Rawat Inap
Frekuensi Penilaian Data Tiap hari Periode Waktu Pelaporan Tiap bulan
PMKP 7c. REAKSI OBAT TIDAK DIHARAPKAN YANG SERIUS
Bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.
Judul Pelaporan Efek Samping Obat
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mencegah terjadinya insiden akibat efek samping obat yang tidak diharapkan Alasan Pengukuran Indikator/ Dasar Pemikiran/ Literatur
Elemen Penilaian wajib PMKP
Definisi Operasional
- Efek samping obat adalah segala sesuatu khasiat yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi pada dosis yang dianjuran.
- Efek samping obat secara umum dikelompokkan menjadi 2 : 1. Efek samping yang dapat diperkirakan, meliputi :
Efek farmokologi yang berlebihan (disebut juga efek toksik) dapat disebabkan karena pemberian dosis relatif yang terlalu besar bagi pasien yang bersangkutan (terutama kelompok pasien dengan risiko tinggi, seperti bayi, usia lanjut, pasien dengan penurun fungsi ginjal atau hati, trombositopenia, neutropenia, (an).
2. Efek samping yang tidak dapat diperkirakan : - Reaksi alergi
- Demam
- Ruam kulit (skin rashes) - Penyakit jaringan ikat
- Gangguan sistem darah, trombositopenia, neutropenia (atau agranulosis), anemia hemolitika, dan anemia aplasia.
- Gangguan pernafasan - Reaksi idiosinkratik
Kriteria :
- Inklusi Semua obat-obatan di gudang Apotek RSUD Kabupaten ACeh Tamiang.
- Eksklusi
-Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator Insiden efek samping obat dalam satu yang sama
Denominator -Cara Pengukuran / Formula Numerator Target Pengukuran Indikator 100%
Sumber Data Pelaporan insiden
Target Sampel dan Ukuran Sampel (n)
Seluruh pasien yang menggunakan obat-obatan di RSUD Kabupaten ACeh Tamiang
Tempat Pengambilan Data Instalasi Farmasi Metodologi Pengumpulan Data Concurrent Pengumpul Data / Validator / PIC
PMKP 7e. KETIDAKCOCOKAN
(DISCREPANCY)
ANTARA DIAGNOSIS PRA DAN PASCA OPERASIFrekuensi Penilaian Data Tiap bulan Periode Waktu Pelaporan Tiap bulan
Rencana analisis : Analisis dilakukan tiap 3 bulan.
Bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.
Judul Kesesuaian Diagnosa Pre dan Post Operasi
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mencegah kesalahan tindakan operasi
Alasan
Pengukuran Indikator/
Dasar Pemikiran/ Literatur
Elemen Penilaian wajib PMKP
Definisi Operasional
- Kesesuaian diagnosa pre dan post operasi adalah kesesuaian
catatan dokter yang ditulis antara diagnosa pre dan post operasi.
- Diagnosa pre dan post operasi harus sesuai dengan catatan
dokter.
- Diagnosa pre dan post operasi harus tercatat dalam catatan
dokter dan laporan operasi.
- Dalam prosedurnya, dokter operator wajib menuliskan diagnosa
- Catatan diagnosa pre dan post operasi tercatat di rekam medis.
Kriteria :
- Inklusi Semua tindakan operasi/pembedahan di IBS.
- Eksklusi Tindakan operasi/pembedahan selain di IBS.
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator Jumlah kejadian ketidak sesuaian diagnosa pre dan post operasi dalam satu bulan.
Denominator Jumlah operasi dalam satu bulan
Cara Pengukuran / Formula Numerator x 100% Denominator Target Pengukuran Indikator 100%
Sumber Data Pelaporan insiden, Rekam Medik
Target Sampel dan Ukuran Sampel (n)
Seluruh pasien yang akan dioperasi.
Tempat Pengambilan Data IBS Metodologi Pengumpulan Concurrent
PMKP 7f. KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD) SELAMA ANESTESI Data
Pengumpul Data / Validator / PIC
Penanggung jawab PMKP IBS
Frekuensi Penilaian Data Tiap bulan Periode Waktu Pelaporan Tiap bulan
Rencana analisis : Analisis dilakukan tiap 3 bulan.
Bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.
Judul Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Selama Anastesi
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mencegah terjadinya kejadian yang tidak diharapkan selama anastesi. Alasan Pengukuran Indikator/ Dasar Pemikiran/ Literatur
Elemen Penilaian wajib PMKP
Definisi Operasional
- Kejadian yang tidak diharapkan selama anastesi adalah kejadian yang tidak diharapkan dalam proses anastesia.
- Dokter anastesi yang memantau selama proses anastesi. - Monitoring selama anastesia tercatat dalam catatan anastesia.
- Kejadian tidak diharapkan meliputi pasien jatuh, kesalahan pemberian obat, alergi dan ketidak sesuaian antara rencana anastesia dengan pelaksanaannya.
- Untuk pencegahan terjadinya KTD (kejadian yang tidak diharapkan) dokter anastesi melakukan pengkajian preanastesi.
Kriteria :
- Inklusi Semua tindakan operasi/pembedahan di IBS.
- Eksklusi Tindakan operasi/pembedahan selain di IBS.
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator KTD (kejadian yang tidak diharapkan) yang terjadi dalam
periode 1 bulan.
Denominator Jumlah operasi dalam satu bulan.
Cara Pengukuran / Formula Numerator x 100% Denominator Target Pengukuran Indikator 100%
Sumber Data Pelaporan insiden
Target Sampel dan Ukuran Sampel (n)
Seluruh pasien yang akan dioperasi.
IAK 8. PENGGUNAAN DARAH DAN PRODUK DARAH Pengambilan Data Metodologi Pengumpulan Data Concurrent Pengumpul Data / Validator / PIC
Penanggung jawab PMKP IBS
Frekuensi Penilaian Data Tiap bulan Periode Waktu Pelaporan Tiap bulan
Rencana analisis : Analisis dilakukan tiap 3 bulan.
Bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.
Judul Angka reaksi transfusi
Dimensi Mutu Keselamatan pasien, dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya angka kejadian reaksi transfusi
Alasan
Pengukuran Indikator/
Dasar Pemikiran/ Literatur
Definisi Operasional
Reaksi transfusi adalah kejadian tidak diharapkan yang terjadi akibat transfusi darah, dalam bentuk reaksi alergi, infeksi akibat transfusi, hemolisis akibat golongan darah yang tidak sesuai atau gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi darah.
Kriteria :
- Inklusi Kejadian akibat reaksi transfusi.
- Eksklusi Kejadian bukan reaksi transfusi.
Tipe Indikator Outcome
Jenis Indikator Rate based
Numerator Jumlah kejadian reaksi transfusi darah atau produk darah lainnya yang dilaporkan dalam satu bulan.
Denominator Jumlah pasien yang menggunakan transfusi darah atau produk darah lainnya dalam bulan yang sama.
Cara Pengukuran / Formula Numerator x 100% Denominator Target Pengukuran Indikator ≤ 0,01%
Sumber Data Laporan insiden
Target Sampel dan Ukuran Sampel (n)
IAK 9. KETERSEDIAAN, ISI DAN PENGGUNAAN CATATAN MEDIK Tempat
Pengambilan Data
Unit Rawat Inap
Metodologi Pengumpulan Data Concurrent Pengumpul Data / Validator / PIC
Penanggung jawab PMKP Unit Rawat Inap
Frekuensi Penilaian Data Tiap hari Periode Waktu Pelaporan Tiap bulan
Rencana analisis : Analisis dilakukan tiap 3 bulan.
Bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.
Judul Kelengkapan Pengisian
Informed Consent
pada Tindakan Pembedahan.Dimensi Mutu Legalitas hukum tindakan medik
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dan tenaga kesehatan lain dalam kelengkapan informed consent pada tindakan pembedahan.
Alasan
Pengukuran Indikator/
Terkait dengan hak pasien dalam pelayanan tindakan pembedahan.
Dasar Pemikiran/ Literatur
Definisi Operasional
- Informed consent lengkap adalah informed consent yang telah diisi lengkap oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya sebelum tindakan pembedahan dilakukan.
- Form informed consent disimpan di dalam berkas rekam medis.
Kriteria :
- Inklusi Informed consent tindakan pembedahan.
- Eksklusi Informed consent selain tindakan pembedahan (inform consent pemberian obat, inform consent intervensi injeksi intra articular).
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator Jumlah pengisian informed consent pada tindakan pembedahan yang lengkap dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah pengisian informed consent pada tindakan pembedahan dalam 1 bulan yang sama.
Cara Pengukuran / Formula Numerator x 100% Denominator Target Pengukuran Indikator 100%
IAK 10. PENCEGAHAN DAN KONTROL INFEKSI, SURVEILANS DAN PELAPORAN Sumber Data Rekam medik
Target Sampel dan Ukuran Sampel (n)
Seluruh informed consent tindakan pembedahan.
Tempat
Pengambilan Data
Unit Rawat Inap
Metodologi Pengumpulan Data Concurrent Pengumpul Data / Validator / PIC
Penanggung jawab PMKP Unit Rawat Inap, Bidang Rekam Medik Frekuensi Penilaian Data Tiap hari Periode Waktu Pelaporan Tiap bulan
Rencana analisis : Analisis dilakukan tiap 3 bulan.
Bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial.
Alasan
Pengukuran Indikator/
Dasar Pemikiran/ Literatur
Termasuk standar penilaian pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit.
Definisi Operasional
Phlebitis adalah peradangan pada pembuluh darah vena yang ditandai dengan tanda peradangan (tumor, rubor, color, dolor dan fungtio laesa).
Keterangan :
Sehubungan dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh RSUD Kabupaten ACeh Tamiang sehingga penegakkan diagnosis phlebitis hanya berdasarkan pemeriksaan klinis oleh DPJP (tanpa dilakukan kultur).
Kriteria :
- Inklusi Peradangan pada pembuluh darah vena .
- Eksklusi Peradangan selain di pembuluh darah vena.
Tipe Indikator Hasil
Jenis Indikator Rate based
Numerator Jumlah kasus phlebitis dalam satu bulan dikalikan 1000
Denominator Jumlah lama hari pemakaian kateter perifer (infuse line)
Cara Pengukuran / Formula Numerator x 100% Denominator Target Pengukuran Indikator < 2,2 ‰
Sumber Data Unit Rawat Inap
Target Sampel dan Ukuran Sampel (n)
Semua pasien rawat inap dalam satu bulan yang sama.
Tempat
Pengambilan Data
Unit Rawat Inap
Metodologi Pengumpulan Data Concurrent Pengumpul Data / Validator / PIC
Penanggung jawab PMKP Unit Rawat Inap, Sub Komite PPI
Frekuensi Penilaian Data Tiap hari Periode Waktu Pelaporan Tiap bulan
Rencana analisis : Analisis dilakukan tiap 3 bulan.
Bagaimana hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf :
Hasil data indikator disosialisasikan dalam acara rapat koordinasi KMKP dengan manajemen dan semua unit pelayanan terkait.