Kerangka Acuan: Konsultan Pengelola Proyek
Hibah Paket 3 – Proyek Hibah ICCTF COREMAP-CTI World Bank
GAMBARAN UMUM
Posisi: Manajer Proyek (Project Manager)
Nama Proyek: Integrasi Kebijakan Berbasis Sains dalam Mendukung Konservasi dan Pemanfaatan Secara Berkelanjutan Spesies yang Terancam Punah
Pelaporan: Ketua Yayasan Reef Check Indonesia Status pekerjaan: Konsultan (time based – monthly)
Lokasi penugasan: Bali-Based, dengan beberapa kunjungan ke lokasi proyek Durasi Penugasan: Oktober 2020 – Februari 2022
Kelengkapan dokumen lainnya:
X
Letter of interest (LI) termasuk informasi tentang kompetensi pelamar dan keahlian yang diinginkan (lihat point 4), deskripsi singkat pendekatan untuk pencapaian (point 2) dan besaran gaji yang diharapkan. LI tidak lebih dari 2 halaman
X Curriculum vitae, yang berisikan informasi historical salary X Copy of education certificate
LATAR BELAKANG
Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) bersama Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) sebagai implementing agency melanjutkan kegiatan Coral Reef Rehabilitation and Management Program – Coral Triangle Initiative (COREMAP – CTI) atau dikenal dengan Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang – Prakarsa Segitiga Karang. Program ini bertujuan untuk menjaga kelestarian terumbu karang Indonesia sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang mengandalkan laut dalam kehidupan mereka. Saat ini, program COREMAP – CTI telah memasuki fase ketiga. Dalam proyek COREMAP – CTI, ICCTF memfokuskan kegiatan dalam meningkatkan nilai efektivitas pengelolaan ekosistem target menuju Kawasan Konservasi Perairan (KKP) yang terkelola secara optimal. Proyek hibah COREMAP – CTI ini didanai oleh Global Environmental Fund (GEF) melalui Bank Dunia, dan memiliki lokasi proyek di wilayah:
1. Taman Wisata Perairan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur
2. Suaka Alam Perairan Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat
3. Suaka Alam Perairan Kepulauan Waigeo sebelah Barat, Papua Barat
4. Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat, Papua Barat
Yayasan Reef Check Indonesia (YRCI) sebagai salah satu mitra pelaksana ICCTF dalam proyek COREMAP – CTI akan melaksanakan Implementasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Jenis Terancam (Paket 3) yang akan fokus mendukung upaya konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan spesies terancam diantaranya hiu karang, pari manta, dan cetacea.
Yayasan Reef Check Indonesia melalui paket 3 akan berkontribusi dalam meningkatkan pengetahuan ilmiah spesies terancam yang sangat berguna bagi konservasi dan pengelolaannya di Indonesia. Sasaran kegiatan yang dilaksanakan oleh YRCI adalah: (1) Rangkaian kajian dan penyusunan panduan laku wisata untuk memperkuat kebijakan nasional tentang hiu karang, pari manta, dan cetacea serta implementasi ketentuan internasionalnya; (2) Peningkatan pemahaman para pemangku kepentingan dalam pengelolaan hiu karang, pari manta, dan cetacea; (3) Pengembangan bisnis wisata species berbasis masyarakat yang berkelanjutan; serta (4) Pengembangan kapasitas internal pelaksana, pelaporan, dan monitoring dan evaluasi proyek. RUANG LINGKUP PEKERJAAN, KEGIATAN, DAN CAPAIAN
Lingkup Pekerjaan
Yayasan Reef Check Indonesia membutuhkan konsultan individu untuk posisi Manajer Proyek guna mendukung pelaksanaan proyek paket 3. Posisi ini memiliki peran sentral dalam pengorganisasian dan koordinasi aspek-aspek yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan proyek sesuai dengan ketentuan organisasi dan Prosedur Operasi Standar ICCTF.
Konsultan diharapkan dapat secara aktif mendukung keseluruhan pelaksanaan proyek yang dalam hal ini meliputi:
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek paket 3 yang dilakukan oleh YRCI. 2. Bertanggung jawab terhadap penyediaan personil, penugasan, dan pemantauan pekerjaan
konsultan terkait dengan pelaksanaan proyek.
3. Bertanggung jawab dalam peningkatan kapasitas personil terkait ketentuan Prosedur Operasi Standar YRCI dan ICCTF.
4. Merencanakan, mengarahkan, dan mengkoordinasikan output dan outcome proyek sesuai dengan target.
5. Mengkoordinasikan pengelolaan anggaran dari tahap persiapan hingga pelaporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Membangun komunikasi dengan mitra pemerintah dan stakeholder dalam rangka
pelaksanaan proyek paket 3. Hal ini termasuk penanganan keluhan dari mitra pemerintah dan stakeholder
7. Membuat laporan yang memuat kemajuan proyek, masalah dan solusi
8. Melaksanakan dan mengelola perubahan proyek dan melakukan intervensi untuk mencapai
hasil proyek
9. Melakukan tugas lain yang ditugaskan oleh Ketua Yayasan
10. Mendukung pengembangan Yayasan Reef Check Indonesia dan sinergitas dengan program yayasan lainnya.
Capaian yang diharapkan:
Manajer Proyek akan memberikan laporan perkembangan rutin yang meliputi dan tidak terbatas pada hal-hal berikut:
1. Laporan bulanan, triwulan, realisasi pekerjaan/kegiatan, pengawasan dan evaluasi, laporan khusus, dan laporan akhir kegiatan
2. Laporan dan dokumentasi pelaksanaan Environmental & Social Safeguard Framework (ESSF)COREMAP - CTI, yang mengacu pada Environmental & Social Framework World Bank
4. Laporan pelaksanaan peningkatan kapasitas personil terkait Prosedur Operasi Standar YRCI dan ICCTF
5. Standar prosedur penanganan keluhan, log book keluhan (apabila ada), dan laporan penanganan (apabila ada) selama pelaksanaan kegiatan
6. Bersama Staff Keuangan, melaporkan posisi keuangan secara berkala 7. Laporan hasil evaluasi dan monitoring
PENGATURAN KERJA DAN KETENAGAKERJAAN Pengaturan Kelembagaan
Manajer Proyek bertanggung jawab kepada Ketua Yayasan Reef Check Indonesia untuk mendapatkan persetujuan dan penerimaan dari capaian yang disebutkan di atas dengan tetap melakukan koordinasi dengan konsultan/anggota tim yang lainnya. Manajer Proyek diharapkan berkomunikasi secara rutin dengan konsultan/anggota tim lain dan menyampaikan perkembangannya setiap bulan.
Durasi Penugasan
Konsultan bekerja selama 17 (tujuh belas) bulan, dari Oktober 2020 hingga Februari 2022. Lokasi Penugasan
Konsultan akan berbasis di Denpasar dengan beberapa kesempatan melakukan kunjungan ke lokasi pelaksanaan proyek.
Perencanaan Perjalanan
Perjalanan akan diatur dan mengacu pada ketentuan dan peraturan Pemerintah Indonesia. Kompensasi dan Waktu Pembayaran
Gaji akan diterima per bulan dengan nilai kontrak menyesuaikan anggaran Tidak terdapat bonus tahunan, yaitu gaji ke-13
Libur. Konsultan akan menerima hari libur nasional (sesuai surat edaran) yang diambil satu hari penuh dan tidak dapat dipindahkan untuk tahun berikutnya.
Cuti. Konsultan akan mendapatkan jatah cuti kerja 11 (sebelas) hari untuk masa kontrak ini, setiap tahunnya.
Potongan Pajak
Berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku, YRCI akan membantu dalam pembayaran pajak pendapatan dengan memotong langsung dari pembayaran gaji konsultan.
Asuransi Kesehatan dan Ketenagakerjaan
Asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan berdasarkan BPJS (Badang Penuyelenggara Jaminan Sosial), yang akan diambilkan dari alokasi anggaran posisi konsultan terkait.
PENGALAMAN DAN KUALIFIKASI Kualifikasi Akademis:
Pendidikan minimal S1 dari bidang perikanan, kelautan, atau bidang terkait lainnya. Pengalaman kerja:
• Pengalaman mengelola proyek bidang kelautan/perikanan/lingkungan setidaknya 3 (tiga)
tahun.
Kemampuan bahasa:
Berbahasa Indonesia yang baik secara lisan dan tulisan
Diutamakan mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris secara lisan dan tulisan
Persyaratan lainnya yang diinginkan:
• Pengalaman mengelola proyek terkait pengelolaan dan/atau riset biota laut dilindungi.
• Pengalaman menjalin hubungan kerjasama yang kooperatif dengan mitra pemerintah,
masyarakat, dan stakeholder lainnya terkait dengan kegiatan konservasi laut.
• Pengalaman dalam penyusunan laporan implementasi dan pembelajaran proyek
Kompetensi dan keterampilan khusus
• Keterampilan komputer wajib, setidaknya mahir dengan aplikasi Microsoft Office dan kemampuan software lainnya.
• Kemampuan dalam menyusun kompilasi pelaporan kegiatan.
• Keterampilan organisasi serta kemampuan untuk mengelola tim dan menjalin hubungan
kerjasama yang kooperatif.
• Kemampuan untuk mengikuti instruksi dan bekerja secara mandiri dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan melalui kontrak kerja maupun tambahan lainnya yang disepakati bersama.
• Keterampilan pemecahan masalah analitis dan interpretatif yang kuat.
• Mampu melakukan banyak tugas, menetapkan prioritas, dan memenuhi tenggat waktu
METODE EVALUASI DAN KRITERIA Analisis kumulatif:
Pada penggunaan metode pembobotan skor ini, konsultan terpilih akan diberikan kepada pelamar perorangan yang penawarannya telah dievaluasi serta memenuhi:
a) Kualifikasi akademis, pengalaman minimal, dan kemampuan bahasa,
b) Responsif/patuh/mentaati aturan, dan
c) Mendapatkan skor tertinggi dari kriteria-kriteria yang telah ditentukan dan kesesuaian permohonan finansial yang diajukan
o Bobot kriteria teknis: 80 o Bobot kriteria finansial: 20
Hanya kandidat yang mencapai poin minimum 55 yang akan dipertimbangkan untuk melakukan evaluasi keuangan
Kriteria Poin Maksimum
(100) Kriteria Teknis
Kriteria A: Persyaratan lainnya yang diinginkan: 60
1. Kriteria 1: Pengalaman mengelola proyek terkait pengelolaan dan/atau riset biota laut dilindungi.
(20)
2. Kriteria 2: Pengalaman menjalin hubungan kerjasama yang kooperatif dengan mitra pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya terkait dengan kegiatan konservasi laut.
(20)
3. Kriteria 3: Pengalaman dalam penyusunan laporan implementasi dan pembelajaran proyek
(20)
Kriteria B: Kompetensi dan kemampuan khusus (dilihat dari CV dan the letter of interest)
10
Kriteria C: Deskripsi singkat tentang pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan tugas sebagai bahan pertimbangan
10
1. Kriteria 1: Memahami tugas yang mencakup rencana implementasi
(metodologi /langkah-langkah yang sesuai) serta strateginya secara koheren
(4)
2. Kriteria 2: Aspek-aspek penting terkait penugasan dibahas dengan jelas dan rinci
(3)
3. Kriteria 3: Perencanaan logis dan realistis untuk implementasi proyek yang efisien
(3)