• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Tidak Diaudit)

(2)

Alamat Kantor : Menara Imperium Lt. 18,.11. H.R. Rasuna Said­ Jakarta Metropolitan Kuningan Supernlok Kav. 1 Alamat Domisilil

Sesuai KTP atau Kartu Identitas Lain : Vila Delima Blok T-8, JI. Karang Tengah Raya,

Lebak Bulus Jakarta 12440

Nomor Telepon : 021-83792557

Jabatan : Direktur Utama

2. Nama : Yudhi Asmara Yasmine

Alamat Kantor : Menara Imperium Lt. 18, JI. H.R. Rasuna Said

Jakarta Metropolitan Kuningan Supernlok Kav. 1 Alamat Domisili!

Sesuai KTP atau Kartu Identitas Lain : JI. Lembang No. 38 RT 005 RW 005 Kel. Menteng

Kec. Menteng Jakarta Pus at

Nomor Telepon : 021-8282712

.Iabatan : Direktur

Menyatakan bahwa:

1. Bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi;

2. Laporan Keuangan Konsolidasi telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum;

3. a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan Konsolidasi telah dimuat secara lengkap dan benar;

b. Laporan Keuangan Konsolidasi tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar;

4. Bertanggungjawab atas sistem pengendalian internal dalam Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

JAKARTA 31 Oktober 2011 Atas Nama dan mewakili Direksi

PT Citra Kebun Raya Agri Tbk

Peter Chao

(3)

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK PERIODE

9 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak Diaudit) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2010 DAN 2009 vi

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE

9 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak Diaudit) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2010 DAN 2009 vii

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE 9 BULAN YANG

BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak Diaudit) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER

2010 DAN 2009 viii

(4)

ASET LANCAR

Kas dan Bank 2e & 2o 937.009.383 194.880.890 214.517.225 190.404.465

Investasi Jangka Pendek - Bersih 2c,2o,3&7 478.598.570.418 479.613.654.845 500.000.000.000 500.000.000.000 Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga - Bersih 2f,2o&4 - - 20.072.567.446 39.990.376.097 Piutang Lain-lain 2c,2f,2o,3,5&7 22.367.580.140 16.521.211.080 8.950.371.080

-Persediaan - Bersih 2g - - 760.366.677 5.298.258.414

Uang Muka - Bersih 2c,2j,6&7 9.972.000.000 9.972.000.000 12.854.159.388 12.865.781.696

Biaya Dibayar di Muka - 13.339.167 151.925.056 174.985.122

Jumlah Aset Lancar 511.875.159.941 506.315.085.982 543.003.906.872 558.519.805.794 ASET TIDAK LANCAR

Investasi Jangka Panjang 2o - - - 197.000.000.000

Piutang Lain-lain - Bersih : 2f,2o&5

- Pihak Ketiga - - 2.999.920.000

-- Pihak Berelasi 2c & 7 441.219.624.914 435.728.473.323 475.684.073.804 273.609.282.605 Aset Pajak Tangguhan 2m & 12 249.252.282 328.666.273 1.076.194.485 963.363.493 Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan

- Bersih 2h,2j&8 167.000.000 167.000.000 24.293.377.329 24.965.158.586

Tanah yang Belum Dikembangkan 2g - - - 3.262.550.363

Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan masing-masing sebesar Rp 3.225.597.848, Rp 2.531.853.778, Rp 1.590.331.024 dan Rp 535.537.927 per 30 Juni 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 dan Cadangan

Penurunan Nilai sebesar Rp 2.259.878.125 2i,2j&9 55.253.734.547 55.540.778.987 4.982.748.451 5.758.288.623 per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010

Biaya Ditangguhkan - Bersih 2j & 2r 1.642.943.731 1.617.208.231 10.805.545.122 10.679.520.984 Aset Lain-lain 2c,7&10 160.901.031.632 160.901.031.632 212.798.441.503 212.765.758.256 Jumlah Aset Tidak Lancar 659.433.587.106 654.283.158.446 732.640.300.694 729.003.922.910 JUMLAH ASET 1.171.308.747.047 1.160.598.244.428 1.275.644.207.566 1.287.523.728.704

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan

(5)

30 September 2 0 1 0 1 Januari 2009 dan Catatan 2 0 1 1 (Disajikan Kembali) 2 0 0 9 31 Desember 2008 LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang Bank 2o & 11 3.042.761.431 3.042.761.431 3.042.761.431 3.042.761.431 Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga 2o 266.787.490 266.787.490 266.787.490 301.358.190

Hutang Lain-lain 2o 2.064.513.875 2.064.128.878 2.958.442.974 477.450.445

Hutang Pajak 12 7.048.388.968 5.736.448.729 4.524.728.217 1.535.605.595

Beban Masih Harus Dibayar 2o 722.903.799 423.366.095 268.405.457 1.584.162.696 Hutang Pembiayaan Konsumen - Bagian yang

Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun 2o & 9 170.737.216 833.533.137 884.640.925 234.528.812 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 13.316.092.779 12.367.025.760 11.945.766.494 7.175.867.169 LIABILITAS JANGKA PANJANG

Hutang Pihak Berelasi 2c,2o&7 11.670.548.261 10.564.557.879 27.954.090.233 43.256.282.989

Liabilitas Pajak Tangguhan 2m & 12 1.775.097 732.606

-Liabilitas Imbalan Kerja 2k & 13 232.533.594 232.533.594 232.533.594 130.829.740 Hutang Pembiayaan Konsumen - Setelah

Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam

Waktu Satu Tahun 2o & 9 - - 197.941.763 1.223.652.451

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 11.903.081.855 10.798.866.570 28.385.298.196 44.610.765.180 Jumlah Liabilitas 25.219.174.634 23.165.892.330 40.331.064.690 51.786.632.349 E K U I T A S

Modal Saham - nilai nominal Seri A dan Seri B masing-masing sebesar Rp 250 dan Rp 125 per saham

Modal Dasar - 25.703.000.000 saham (2009 dan 2008 : 5.703.000.000 saham) Seri A dan 594.000.000 saham Seri B Ditempatkan dan Disetor Penuh -5.048.400.000 saham Seri A dan

8.400.000 saham Seri B 14 1.263.150.000.000 1.263.150.000.000 1.263.150.000.000 1.263.150.000.000 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali 2q 3.103.697.000 3.103.697.000 3.103.697.000 3.103.697.000

Biaya Emisi Saham 2n & 15 (61.054.486.729) (61.054.486.729) (61.054.486.729) (61.054.486.729) Saldo Laba (Rugi) :

Ditentukan Penggunaannya 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

Belum Ditentukan Penggunaannya 2o,3,7&23 (67.778.485.373) (76.444.745.598) 19.746.471.209 20.214.920.382 Ekuitas yang Dapat Diatribusikan

Langsung kepada Pemilik Entitas Induk 1.137.520.724.898 1.128.854.464.673 1.225.045.681.480 1.225.514.130.653 Kepentingan Non Pengendali 8.568.847.515 8.577.887.425 10.267.461.396 10.222.965.702 Jumlah Ekuitas 1.146.089.572.413 1.137.432.352.098 1.235.313.142.876 1.235.737.096.355 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.171.308.747.047 1.160.598.244.428 1.275.644.207.566 1.287.523.728.704

31 Desember

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan

(6)

(9 Bulan) (9 Bulan) 2 0 1 0 (1 tahun) Catatan (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit) (1 tahun) (Tidak Diaudit)

PENJUALAN 2l & 16 131.887.000 - - 8.464.200.000 BEBAN POKOK PENJUALAN 2l & 17 (129.266.000) - - (7.854.000.000) LABA KOTOR 2.621.000 - - 610.200.000

BEBAN USAHA 2l & 18

P e n j u a l a n - - - (41.525.905) Umum dan Administrasi (3.221.304.279) (2.192.898.657) (3.285.588.066) (6.857.873.086) Jumlah Beban Usaha (3.221.304.279) (2.192.898.657) (3.285.588.066) (6.899.398.991) RUGI USAHA KOMPREHENSIF (3.218.683.279) (2.192.898.657) (3.285.588.066) (6.289.198.991)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAN 2l

Selisih Nilai Wajar Piutang Pihak Berelasi 2o & 7 - 16.400.388.089 Pendapatan Bunga Obligasi 3 5.625.000.000 - 7.500.000.000 8.950.371.080 Pemulihan (Cadangan) Penurunan Nilai Tanaman

Perkebunan 2j & 8 - (23.875.420.586) Jasa Giro 6.442.003 2.347.832 3.370.606 1.175.826 Selisih Nilai Wajar Investasi Jangka Pendek 2o & 3 7.725.887.901 - 826.478.813 Beban Bunga (196.767.704) (14.494.948) (65.706.400) (122.759.135) Beban Administrasi Bank (4.111.500) (3.342.095) (3.034.399) (7.170.565) Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha 2f & 4 - (20.072.567.446) Cadangan Penurunan Nilai Biaya Ditangguhkan 2j - (9.188.336.892) Cadangan Penurunan Nilai Tanaman Blm Menghasilkan 87.866.000 - - Cadangan Penurunan Nilai Piutang Lain-lain 2f & 5 - (2.999.920.000) Cadangan Penurunan Nilai Aset Tetap 2j & 9 - (2.259.878.125) Rugi Penghapusan Aset Lain-lain 10 - (1.053.061.256) Cadangan Penurunan Nilai Persediaan 2g - (760.366.677) Cadangan Penurunan Nilai Uang Muka 2j - (312.913.394) Cadangan Penurunan Nilai Piutang Bunga dan Denda 2c,2f&7 - (1.805.833.337) Lain-lain - Bersih 729.167 634.957.661 98.945.000 844.809.735

Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 13.245.045.867 619.468.450 (35.762.022.667) 7.860.593.604 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 10.026.362.588 (1.573.430.207) (39.047.610.733) 1.571.394.613

PAJAK PENGHASILAN 2m & 12

Pajak Kini (1.290.774.215) (121.405.386) (1.205.672.810) (2.107.446.478) Pajak Tangguhan (78.368.062) 96.711.701 (748.570.703) 112.098.386 LABA (RUGI) BERSIH SETELAH PAJAK PENGHASILAN 8.657.220.311 (1.598.123.892) (41.001.854.246) (423.953.479) PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - - -LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF 8.657.220.311 (1.598.123.892) (41.001.854.246) (423.953.479) LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF YANG

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik Entitas Induk 8.666.260.225 (1.633.260.035) (39.314.401.556) (468.449.173) Kepentingan Non Pengendali (9.039.914) 35.136.143 (1.687.452.690) 44.495.694

J u m l a h 8.657.220.311 (1.598.123.892) (41.001.854.246) (423.953.479) LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 2t 1,71 (0,32) (7,77) (0,09) LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DILUSIAN 2t 1,69 (0,32) (7,69) (0,09)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan

(7)

Selisih Nilai Transaksi

Restrukturisasi Biaya Emisi Ditentukan Belum Ditentukan Kepentingan

Catatan Modal Saham Entitas Sepengendali Saham Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Non Pengendali Jumlah Ekuitas

SALDO PER 1 JANUARI 2009 1.263.150.000.000 3.103.697.000 (61.054.486.729) 100.000.000 20.214.920.382 1.225.514.130.653 10.222.965.702 1.235.737.096.355

RUGI BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN 2009 - - - - (468.449.173) (468.449.173) 44.495.694 (423.953.479)

SALDO PER 31 DESEMBER 2009 1.263.150.000.000 3.103.697.000 (61.054.486.729) 100.000.000 19.746.471.209 1.225.045.681.480 10.267.461.396 1.235.313.142.876

SALDO PER 1 JANUARI 2010 1.263.150.000.000 3.103.697.000 (61.054.486.729) 100.000.000 19.746.471.209 1.225.045.681.480 10.267.461.396 1.235.313.142.876

DAMPAK PENERAPAN AWAL PSAK No. 50 (REVISI 2006) DAN

PSAK No. 55 (REVISI 2006) 2o,3,7&23 - - - - (56.876.815.251) (56.876.815.251) (2.121.281) (56.878.936.532)

SALDO 1 JANUARI 2010 SETELAH PENERAPAN AWAL PSAK

NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) 2o,3,7&23 1.263.150.000.000 3.103.697.000 (61.054.486.729) 100.000.000 (37.130.344.042) 1.168.168.866.229 10.265.340.115 1.178.434.206.344

RUGI BERSIH KOMPREHENSIF PERIODE 9 BULAN - 2010

(Disajikan Kembali) (Tidak Diaudit) - - - - (1.633.260.035) (1.633.260.035) 35.136.143 (1.598.123.892)

SALDO PER 30 SEPTEMBER 2010 (Disajikan Kembali) (Tidak Diaudit) 1.263.150.000.000 3.103.697.000 (61.054.486.729) 100.000.000 (38.763.604.077) 1.166.535.606.194 10.300.476.258 1.176.836.082.452

SALDO PER 1 JANUARI 2010 1.263.150.000.000 3.103.697.000 (61.054.486.729) 100.000.000 19.746.471.209 1.225.045.681.480 10.267.461.396 1.235.313.142.876

DAMPAK PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN

PSAK NO. 55 (REVISI 2006) 2o,3,7&23 - - - - (56.876.815.251) (56.876.815.251) (2.121.281) (56.878.936.532)

SALDO 1 JANUARI 2010 SETELAH PENERAPAN AWAL PSAK

NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) 2o,3,7&23 1.263.150.000.000 3.103.697.000 (61.054.486.729) 100.000.000 (37.130.344.042) 1.168.168.866.229 10.265.340.115 1.178.434.206.344

RUGI BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN 2010

(Disajikan Kembali) 2o,3,7&23 - - - - (39.314.401.556) (39.314.401.556) (1.687.452.690) (41.001.854.246)

SALDO PER 31 DESEMBER 2010 (Disajikan Kembali) 2o,3,7&23 1.263.150.000.000 3.103.697.000 (61.054.486.729) 100.000.000 (76.444.745.598) 1.128.854.464.673 8.577.887.425 1.137.432.352.098

LABA BERSIH KOMPREHENSIF PERIODE 9 BULAN - 2011 - - - - 8.666.260.225 8.666.260.225 (9.039.914) 8.657.220.311

SALDO PER 30 SEPTEMBER 2011 1.263.150.000.000 3.103.697.000 (61.054.486.729) 100.000.000 (67.778.485.373) 1.137.520.724.898 8.568.847.511 1.146.089.572.409

Saldo Laba (Rugi)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan

(8)

( 9 Bulan) (9 Bulan) 2 0 1 0 2 0 0 9 Catatan (T idak Diaudit) ( Tidak Diaud it ) (1 Tahun) ( 1 T ah un) ARUS KAS DARI AKTIVIT AS OPERASI

Penerimaan dari Pelanggan 5.394.000 - - 29.228.428.651

Pembayaran Kas kepada :

Pemasok Operasional dan Lainnya (1.463.032.672) ( 1.374.467.791) (1.400.580.382) (5.050.142.301)

Direksi dan Karyawan (1.190.876.906) (64.506.000) (958.314.202) (725.460.392)

Penerimaan Penghasilan Bunga 6.442.003 2.347.832 3.370.606 1.175.826

Penerimaan Oper asional Lainnya 169.651.000 653.765.000 - 1.555.225.069

Kas Bersih Diper oleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Oper asi (2.472.422.575) (782.860.959) (2.355.523.978) 25.009.226.853

ARUS KAS DARI AKTIVIT AS INVESTASI

Perolehan Aset Lain- lain 10 - - ( 32.683.249)

Perolehan Aset T etap 9 (406.699.630) - (345.836.800) (279.252.925)

Investasi Pengembangan Perkebunan 8 (72.059.500) (385.702.442) (303.863.257) (802.368.000)

Pembayaran Uang Muka Kontraktor - - (2.988.297.692)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (478.759.130) (385.702.442) (649.700.057) (4.102.601.866)

ARUS KAS DARI AKTIVIT AS PENDANAAN

Pembayaran Hutang Pembiayaan Konsumen 9 (662.795.921) (249.049.552) (249.049.551) (375.598.575)

Pembayaran Bunga Pembiayaan Konsumen (65.706.400) (129.929.700)

Pembayaran kepada Pihak Berelasi 7 (32.013.000) (75.000.000) (6.149.123.721) (20.376.983.952)

Penerimaan dari Pihak Berelasi 7 4.388.119.119 1.807.266.501 9.449.467.372

-Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan 3.693.310.198 1.483.216.949 2.985.587.700 (20.882.512.227)

PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 742.128.493 314.653.548 (19.636.335) 24.112.760

KAS DAN BANK, AWAL 194.880.890 214.517.225 214.517.225 190.404.465

KAS DAN BANK, AKHIR 937.009.383 529.170.773 194.880.890 214.517.225

AKTIVITAS NON KAS

Penurunan Piutang Pihak Berelasi melalui Penurunan

Hutang Pihak Berelasi 7 - - 11.240.408.633

-Cadangan (Pemulihan) Penurunan Nilai atas :

- Tanaman Perkebunan (87.866.000) - 23.875.420.586 -- Piutang Usaha - - 20.072.567.446 -- Biaya Ditangguhkan - - 9.188.336.892 -- Piutang Lain--lain - - 2.999.920.000 -- Aset T etap - - 2.259.878.125 -- P e r s e d i a a n - - 760.366.677 -- Uang Muka - - 312.913.394

-- Piutang Bunga dan Denda - - - 1.805.833.337

Rugi Penghapusan Aset Lain-lain - - 1.053.061.256

-Perolehan Aset dalam Penyelesaian melalui : -

-- Kapitalisasi Uang Muka - - 2.749.246.000

-- Kapitalisasi Aset Lain--lain 9 & 10 - - 50.664.348.615

-Peningkatan Piutang Lain-lain melalui

Pendapatan Bunga MTN 5.625.000.000 - 7.500.000.000 8.950.371.080

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan

(9)

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan

PT Citra Kebun Raya Agri Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 435 tanggal 19 September 1990 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Shidki, SH dengan nama PT Ciptojaya Kontrindoreksa. Akta Pendirian Perusahaan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-9.936.HT.01.01.TH.95 tanggal 11 Agustus 1995 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 92 tanggal 17 Nopember 1995, Tambahan No. 9501.

Berdasarkan Akta No. 176 tanggal 30 Nopember 2007 dari Notaris Sutjipto, SH seluruh Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta penyesuaian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-01706.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Januari 2008.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 290 tanggal 30 Juni 2008 dari Notaris Sutjipto SH., di Jakarta, Perusahaan mendapatkan persetujuan dari pemegang saham atas perubahan kegiatan usaha utama Perusahaan dari bidang usaha properti menjadi bidang usaha perkebunan. Untuk memperbaiki kinerja keuangan Perusahaan dan dengan meyakini akan prospek yang baik dari sektor perkebunan terutama industri perkebunan dan pengolahan kelapa sawit, maka Perusahaan merencanakan pada tahun 2008 untuk merubah fokus kegiatan usahanya kepada sektor pertanian dan perkebunan yang berfokus pada penanaman, industry pengolahan, perdagangan, dan transportasi produk pertanian maupun perkebunan serta industri

pengolahan tanaman kelapa sawit. Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan

mengkhususkan pada penanaman dan industri pengolahan tanaman kelapa sawit, tanaman cassava dan produk lanjutannya seperti CPO(Crude Palm Oil), PKO(Palm Kernel Oil), dan tepung tapioka.

Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 28 Agustus 2009 dari Notaris Wahyu Nurani, SH, seluruh Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-19200 Tahun 2009 tanggal 30 Oktober 2009.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dalam Akta No. 30 tanggal 3 Maret 2011 dari Aulia Taufani SH, Notaris pengganti Sutjipto, SH, mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-11658 tanggal 20 April 2011.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang pertanian, perindustrian, perdagangan, jasa dan transportasi darat.

(10)

a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan)

Pada saat ini, aktivitas utama Perusahaan berfokus pada investasi pada anak perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian dan perkebunan, khususnya pada penanaman dan industri pengolahan kelapa sawit, cassava dan produk turunannya.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor di Menara Imperium Lt. 18, Jl. HR. Rasuna Said Kav 1, Metropolitan Kuningan Superblok, Jakarta 12980.

Entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan adalah Citra Group Pte. Ltd., berkedudukan di Singapura.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 5 Mei 1999, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam surat No. S-656/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum atas 63.600.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan harga nominal Rp 250 per saham dengan harga penawaran Rp 250 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sebanyak 168.000.000 saham di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 19 Mei 1999.

Pada tanggal 15 Juni 2001, Perusahaan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 8.400.000 saham Seri B dengan harga pelaksanaan Rp 125 per saham.

Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dalam Surat No. S-6571/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 834.960.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham di mana melekat sejumlah 58.800.000 Waran Seri I. Setiap pemegang 15 saham, berhak atas 71 HMETD, di mana 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dan atas setiap 71 saham baru melekat 5 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma. Waran Seri I merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dengan harga sebesar Rp 250 yang dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran yaitu tanggal 28 Juli 2008 sampai dengan tanggal 28 Januari 2013. Waran Seri I, selama tidak dilaksanakan, tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham dan hak atas dividen. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa periode pelaksanaannya, maka Waran tersebut akan kadaluarsa, tidak bernilai, tidak berlaku serta jangka waktunya tidak akan diperpanjang. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Januari 2008.

Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dalam Surat

(11)

1. U M U M (Lanjutan)

c. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50 % saham anak perusahaan dan/atau mempunyai pengaruh signifikan atas manajemen anak perusahaan sebagai berikut :

Persentase

Tahun Operasi Kepemilikan 30 September

Lokasi Bidang Usaha Komersial Efektif 2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 %

Anak Perusahaan

PT Horizon Agro Industry (HAI) Bandar Perkebunan Tahap Pengembangan 99,99 961.185.708.489 977.868.384.459 1.042.464.841.525 Lampung Cassava

Anak Perusahaan HAI

PT Surya Lestari Niaga (99,75 %) Jakarta Perkebunan Tahap Pengembangan 99,74 70.575.447.221 70.578.505.112 81.818.761.888 Cassava

PT Surya Nusa Makmur (99,75 %) Jakarta Perkebunan Tahap Pengembangan 99,74 68.376.142.613 68.468.879.942 81.828.079.611 Kelapa Sawit

PT Ary Kirana Lestari (90 %) Jambi Perkebunan Tahap Pengembangan 89,99 72.770.943.823 72.746.712.965 81.619.391.019 Kelapa Sawit

PT Surya Kuary Abadi (90 %) Jambi Perkebunan Tahap Pengembangan 89,99 79.945.717.793 79.931.125.125 88.496.508.133 Kelapa Sawit

Anak Perusahaan

31 Desember

Berdasarkan Keputusan Bupati Way Kanan No. B6/01-WK/HK/2009 tanggal 4 Pebruari 2009, HAI memperoleh ijin lokasi untuk pembangunan perkebunan cassava seluas ± 1.500 Ha yang terletak di Tanjung Raja Sakti, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Ijin lokasi tersebut berlaku sampai dengan tanggal 4 Pebruari 2012. Berdasarkan Keputusan Bupati Seluma No. 268 Tahun 2008 tanggal 5 Mei 2008, PT Surya Lestari Niaga (SLN) memperoleh ijin lokasi untuk memanfaatkan lahan sebagai perkebunan cassava seluas ± 3.000 Ha yang terletak di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Ijin lokasi tersebut berlaku sampai dengan tanggal 5 Mei 2009. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, SLN belum mengajukan perpanjangan ijin lokasi tersebut.

Berdasarkan Keputusan Bupati Seluma No. 215 Tahun 2007 tanggal 21 April 2007, PT Surya Nusa Makmur (SNM) memperoleh ijin lokasi untuk memanfaatkan lahan sebagai perkebunan kelapa sawit seluas ± 19.940 Ha yang terletak di Kecamatan Seluma Utara, Seluma Timur, Ulu Talo dan Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Ijin lokasi tersebut berlaku sampai dengan tanggal 21 April 2010. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, SNM belum mengajukan perpanjangan ijin lokasi tersebut.

Berdasarkan Keputusan Bupati Merangin No. 369 Tahun 2006 tanggal 12 Agustus 2006, PT Ary Kirana Lestari (AKL) memperoleh ijin lokasi untuk memanfaatkan lahan sebagai perkebunan kelapa sawit seluas ± 20.000 Ha yang terletak di Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi. Ijin lokasi tersebut berlaku sampai dengan tanggal 30 Juli 2008. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, AKL belum mengajukan perpanjangan ijin lokasi tersebut.

(12)

c. Anak Perusahaan (Lanjutan)

Berdasarkan Keputusan Bupati Merangin No. 336 Tahun 2006 tanggal 17 Juli 2006, PT Surya Kuary Abadi (SKA) memperoleh ijin lokasi untuk memanfaatkan lahan sebagai perkebunan kelapa sawit seluas ± 20.000 Ha yang terletak di Kecamatan Tabir dan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Jambi. Ijin lokasi tersebut berlaku sampai dengan Juli 2009.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, SKA belum mengajukan

perpanjangan ijin lokasi tersebut.

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Akta No. 30 tanggal 3 Maret 2011 dari Notaris Sutjipto, SH, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan per 30 September 2011 sebagai berikut :

Komisaris Utama : Adrianus Holy Marhendra

K o m i s a r i s : Lies Sri Rahayu

Komisaris Independen : Husni Thamrin Mukti

Direktur Utama : Peter Chao

D i r e k t u r : Yudhi Asmara Yasmine

Hong Moi Me

Berdasarkan Akta No. 82 tanggal 11 Oktober 2010 dari Notaris Sutjipto, SH, susunan

dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai

berikut :

Komisaris Utama : Patrick Loh

Komisaris Independen : Husni Thamrin Mukti

K o m i s a r i s : Kelly Setiadi Kurnia

Direktur Utama : Peter Chao

D i r e k t u r : Toh Tau Book

Angel Setiadi Kurnia Setia Widjaja

Berdasarkan Akta No. 198 tanggal 29 Oktober 2009 dari Notaris Aulia Taufani, SH, susunan

dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 sebagai

berikut :

Komisaris Utama : Patrick Loh

Komisaris Independen : Husni Thamrin Mukti

K o m i s a r i s : Kelly Setiadi Kurnia

Direktur Utama : Leong Hin Chuee

(Andrew Leong)

D i r e k t u r : Toh Tau Book

(13)

1. U M U M (Lanjutan)

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (Lanjutan)

Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan per 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 13 orang, 46 orang dan 7 orang. Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 324.000.000, Rp 365.000.000 dan Rp 574.000.000.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan telah disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku umum di Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim, keduanya diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kecuali beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti telah diungkapkan pada Catatan 2 atas Laporan Keuangan Konsolidasi.

Penerapan PSAK No. 1 dan No. 3 tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasi.

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep Biaya Perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan

dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi. Laporan Arus Kas

Konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disusun berdasarkan metode Langsung (Direct method).

Dasar penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi, kecuali untuk Laporan Arus Kas Konsolidasi adalah dasar Akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

(14)

b. Prinsip Konsolidasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2010) mengenai “Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”.

PSAK No. 4 (Revisi 2010) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi.

Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan dampak signifikan terhadap laporan keuangan berikut pengungkapannya.

Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50 % baik secara langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi signifikan termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

c. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010)

mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan

pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasi dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.

Penerapan PSAK No. 7 tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika :

a) Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i)

mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;

b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan;

c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagaiventure;

d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan atau induk; e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir

(15)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

c. Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan)

f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari

Perusahaan atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.

d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang asing dibukukan berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal Neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi pada operasi tahun/periode bersangkutan.

e. Kas dan Bank

Kas dan bank meliputi kas dan bank yang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.

f. P i u t a n g

Perusahaan menetapkan cadangan penurunan nilai piutang berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas masing-masing piutang pada setiap akhir tahun.

Piutang dan cadangan penurunan nilai piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.

(16)

g. P e r s e d i a a n

Persediaan yang meliputi kavling tanah, bangunan rumah dalam penyelesaian serta bangunan rumah yang telah selesai dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya-biaya untuk pematangan dan pengembangan tanah termasuk beban bunga atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah sebelum tahap penyelesaian, dikapitalisasi sebagai bagian dari harga pokok perolehan tanah.

Tanah yang dimiliki oleh Perusahaan untuk pengembangan di masa mendatang dikelompokkan sebagai “Tanah yang Belum Dikembangkan”. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke akun “Persediaan”.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode Rata-rata Tertimbang (Weighted Average method).

Cadangan penurunan nilai persediaan dilakukan untuk mengurangi nilai tercatat menjadi nilai realisasi bersih.

Pembibitan dinyatakan sebesar nilai perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan

direklasifikasi ke tanaman belum menghasilkan pada saat penanaman.

h. Tanaman Perkebunan

Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, alokasi biaya tidak langsung berdasarkan luas hektar yang dikapitalisasi, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman yang digunakan untuk mendanai tanaman belum menghasilkan selama periode-periode tanaman masih belum menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dicatat sebagai aset tidak lancar dan tidak disusutkan.

Tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap menghasilkan dan mulai disusutkan sejak saat konversi. Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 70 % dari jumlah pokok per blok sudah siap untuk dipanen dengan berat tandan rata-rata telah mencapai 3,5 kg atau lebih.

(17)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

i. Aset Tetap dan Penyusutannya

Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetap untuk penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.

Aset tetap pemilikan langsung dibukukan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode Garis Lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :

Bangunan 20 tahun

Kendaraan 5 tahun

Peralatan dan Perabot Kantor 4 - 5 tahun

Peralatan Kebun 5 tahun

Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi pada saat terjadinya. Pemugaran dan perbaikan dalam jumlah signifikan yang memenuhi

kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16, dikapitalisasi. Aset tetap pemilikan

langsung yang sudah tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaannya, tidak dipergunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap pemilikan langsung dan laba atau rugi yang terjadi diperhitungkan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi pada tahun/periode yang bersangkutan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada bulan aset tersebut digunakan. Persiapan lahan dalam penyelesaian merupakan biaya pembukaan lahan perkebunan dan persiapan tanaman. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke tanaman perkebunan belum menghasilkan pada saat persiapan lahan selesai dan siap untuk ditanam.

j. Penurunan Nilai Aset Non - Moneter

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), ”Penurunan Nilai Aset”.

Penurunan nilai aset dibebankan ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi pada periode/tahun yang bersangkutan pada saat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan jumlah terpulihkan aset tersebut lebih rendah daripada nilai tercatatnya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya, jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset.

(18)

k. Imbalan Kerja

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai ”Imbalan Kerja”, Perusahaan diwajibkan mencatat semua bentuk imbalan kerja karyawan, termasuk imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan imbalan kerja jangka panjang, pemutusan hubungan kerja dan imbalan kerja berbasis saham berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) dan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan”. Perhitungan penyisihan imbalan kerja menggunakan metode Proyeksi Kredit Unit aktuaria.

Perusahaan belum menghitung dan mencatat kewajiban imbalan kerja untuk tahun 2011 dan 2010, karena berkeyakinan bahwa implementasi peraturan tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi, sedangkan pada tahun 2009, Perusahaan melakukan penghitungan kewajiban imbalan kerja berdasarkan metode Proyeksi Kredit Unit akturia.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan“. PSAK ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK ini, tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasi.

Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. Berdasarkan PSAK tersebut maka :

1. Penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lain beserta kavling tanahnya

diakui dengan metode akrual penuh apabila telah memenuhi seluruh kriteria berikut ini :

a. Proses penjualan telah selesai; b. Harga jual akan tertagih;

c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang

terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh membeli; dan

d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada

pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansial adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

(19)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)

2. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh karena

pada saat pengikatan jual beli, seluruh kriteria berikut ini telah terpenuhi :

a. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang

disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; b. Harga jual akan tertagih;

c. Tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh

pembeli di masa yang akan datang;

d. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban

lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

e. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tanah tersebut.

Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan total biaya yang harus dikeluarkan (cost to cost basis).

Seluruh penerimaan hasil penjualan rumah dan tanah yang belum memenuhi persyaratan tersebut, dikelompokkan sebagai “Uang Muka Penjualan”. Sedangkan penerimaan administrasi lainnya atas penjualan rumah dan tanah dikelompokkan sebagai “Penghasilan Administrasi Penjualan”.

Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (basis Akrual).

m. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut Laporan Keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal Neraca. Perubahan nilai tercatat aset atau kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan penyisihan dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan temporer, termasuk perubahan tarif pajak dibebankan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif periode/tahun berjalan.

(20)

n. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham merupakan akumulasi biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang ekuitas dan tidak diamortisasi.

o. Aset dan Liabilitas Keuangan

Sebelum 1 Januari 2010, investasi efek hutang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar harga perolehan.

Dalam Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2010 terdahulu, Perusahaan belum

menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”, yang telah berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2010.

Pada tahun 2011, Perusahaan menetapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) secara retrospektif sejak tanggal 1 Januari 2010, sesuai dengan ketentuan tanggal berlaku efektif dari PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) tersebut.

Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.

Aset Keuangan

Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada awal pengakuannya sesuai dengan tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Klasifikasi aset keuangan sebagai berikut :

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika perolehannya ditujukan untuk dijual dalam waktu dekat atau terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Piutang derivatif termasuk dalam kelompok ini kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal Neraca dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi pada tahun/periode berjalan.

Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan.

(21)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

o. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

Aset Keuangan (Lanjutan)

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif.

Perusahaan memiliki aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain, piutang pihak berelasi dan aset lain-lain (uang jaminan).

(iii) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali :

a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan

yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

b) Investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan Suku Bunga Efektif.

Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo berupa investasi jangka pendek.

(22)

o. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

Aset Keuangan (Lanjutan)

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditujukan untuk dimiliki sampai periode yang tidak ditentukan, yang mana dapat dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya sampai dengan dihentikan pengakuannya.

Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

Liabilitas Keuangan

Klasifikasi liabilitas keuangan sebagai berikut :

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan (trading), yaitu jika perolehannya ditujukan untuk dibeli kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Hutang derivatif termasuk dalam kelompok ini kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan.

(23)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

o. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Perusahaan memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi hutang bank, hutang usaha kepada pihak ketiga, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang pembiayaan konsumen dan hutang pihak berelasi.

p. Penggunaan Estimasi

Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penerapan estimasi, maka realisasinya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Transaksi yang dilakukan dengan entitas sepengendali diterapkan metode Penyatuan Kepemilikan (Pooling of Interest). Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berupa pengalihan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak menimbulkan laba rugi bagi seluruh kelompok perusahaan atau bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali pada tanggal pemilikan dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam bagian Ekuitas di Neraca sesuai PSAK No. 38 “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

r. Biaya Pra-operasi

Biaya pra-operasi merupakan biaya yang berhubungan dengan pengurusan legal pendirian Perusahaan dan diamortisasi selama 3 tahun ketika Perusahaan mulai beroperasi dengan menggunakan metode Garis Lurus.

(24)

s. Informasi Segmen

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), mengenai ”Segmen Operasi”, mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dari aktivitas sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis entitas tersebut dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi.

Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasi.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Perusahaan dan Anak Perusahaan bergerak dalam satu segmen usaha yaitu dalam bidang perkebunan, sehingga segmen usaha tidak disajikan.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam

menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

t. Laba (Rugi) per Saham

Laba (rugi) usaha per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham Perusahaan yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Untuk tujuan penghitungan laba bersih per saham dilusian, laba bersih residual dan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar disesuaikan dengan mempertimbangkan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Efek berpotensi saham biasa dianggap dilutif hanya bila konversinya menjadi saham biasa akan menurunkan laba bersih per saham dari operasi normal berkelanjutan.

Jumlah saham beredar yang digunakan dalam perhitungan rugi bersih per saham untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 5.056.800.000 saham.

Jumlah saham dilusian yang digunakan dalam perhitungan rugi bersih per saham untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 5.115.600.000 saham.

(25)

3. INVESTASI JANGKA PENDEK Rinciannya sebagai berikut :

30 September 2 0 1 0

2 0 1 1 (Disajikan Kembali) 2 0 0 9

PT Duta Agro Asia 450.000.000.000 450.000.000.000 450.000.000.000

PT Transpacific General Trading 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000

J u m l a h 500.000.000.000 500.000.000.000 500.000.000.000

Selisih Nilai Wajar yang Belum Diamortisasi (21.401.429.582) (20.386.345.155)

-J U M L A H 478.598.570.418 479.613.654.845 500.000.000.000

31 Desember

Pada tanggal 18 Juni 2008, Anak Perusahaan (HAI) melakukan pembelian surat berharga dalam bentuk Medium Term Note (MTN) dari PT Duta Agro Asia dan PT Transpacific General Trading (keduanya pihak berelasi). MTN tersebut berjangka waktu 1 tahun sejak tanggal penerbitan dengan tingkat bunga 1,5 % per tahun yang dibayarkan setiap akhir bulan.

Jangka waktu MTN tersebut telah diperpanjang beberapa kali dan terakhir akan jatuh tempo pada tanggal 18 Desember 2011.

Berdasarkan Perjanjian Gadai Saham tanggal 18 Juni 2008, antara HAI dengan PT Duta Agro Asia dan PT Transpacific General Trading, HAI memperoleh jaminan atas MTN berupa saham PT Pontiac Agro Industry yang dimiliki oleh PT Duta Agro Asia dan PT Transpacific General Trading masing-masing sebanyak 450.000 saham dan 50.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, tidak terdapat nilai jaminan yang nilainya memadai jika MTN tersebut jatuh tempo, serta belum terdapat realisasi pembayaran bunga MTN tersebut sejak pembelian.

Penghasilan bunga MTN untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5.625.000.000, Rp 7.500.000.000 dan Rp 8.950.371.080.

4. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

Rinciannya sebagai berikut :

30 September

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

PT Almazia Nusantara 20.072.567.446 20.072.567.446 20.072.567.446

Dikurangi : Cadangan Penurunan Nilai (20.072.567.446) (20.072.567.446)

-Jumlah - Bersih - - 20.072.567.446

(26)

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang sebagai berikut :

30 September

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

7 - 12 bulan - - 20.072.567.446

Lewat Jatuh Tempo :

Lebih dari 12 bulan 20.072.567.446 20.072.567.446

-J u m l a h 20.072.567.446 20.072.567.446 20.072.567.446

Dikurangi : Cadangan Penurunan Nilai (20.072.567.446) (20.072.567.446)

-Jumlah Bersih - - 20.072.567.446

31 Desember

Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan cadangan penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp 20.072.567.446. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai piutang cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul atas piutang tak tertagih.

Sedangkan pada tahun 2009, berdasarkan hasil penelaahan terhadap masing-masing piutang pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga Perusahaan tidak melakukan cadangan penurunan nilai piutang usaha.

5. PIUTANG LAIN-LAIN

Rinciannya sebagai berikut :

30 September

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Jangka Pendek

PT Duta Agro Asia 19.867.833.972 14.805.333.972 8.055.333.972

PT Transpacific General Trading 2.207.537.108 1.645.037.108 895.037.108

K a r y a w a n 221.709.060 -

-Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah

Rp 50.000.000) 70.500.000 70.840.000

-J u m l a h 22.367.580.140 16.521.211.080 8.950.371.080

Jangka Panjang

PT Palembang Agro Industry 2.999.920.000 2.999.920.000 2.999.920.000

Cadangan Penurunan Nilai (2.999.920.000) (2.999.920.000)

-Jumlah Bersih - - 2.999.920.000

31 Desember

Piutang dari PT Duta Agro Asia dan PT Transpacific General Trading (keduanya pihak berelasi) merupakan piutang bunga atas Medium Term Notes.

Pada tahun 2010, Anak Perusahaan (SKA) menetapkan cadangan penurunan nilai piutang lain-lain sebesar Rp 2.999.920.000. Manajemen berpendapat bahwa cadangan yang dilakukan cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

(27)

6. UANG MUKA

Rinciannya sebagai berikut :

30 September

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Pembelian Tanah 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000

K o n t r a k t o r 2.332.689.746 2.332.689.746 2.152.689.746

Pembelian Mesin dan Infrastruktur 382.000.000 382.000.000 3.131.246.000

Lainnya 69.214.998 70.223.648 70.223.642

J u m l a h 10.283.904.744 10.284.913.394 12.854.159.388

Cadangan Penurunan Nilai (311.904.744) (312.913.394)

-B e r s i h 9.972.000.000 9.972.000.000 12.854.159.388

31 Desember

Pada tahun 2010, Anak Perusahaan (SNM, SLN, AKL, SKA) menetapkan cadangan penurunan nilai atas uang muka kontraktor sebesar Rp 312.913.394. Manajemen Anak Perusahaan berpendapat bahwa cadangan yang dilakukan cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanggal 12 Januari 2009, antara HAI dengan Ali Kuku, HAI membeli sebidang tanah seluas 122,5 Ha yang terletak di Kelurahan Way Kanan, Kecamatan Blambangan Umpu, Lampung dengan harga beli sebesar Rp 7.500.000.000. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, transaksi jual beli tersebut belum dibuatkan aktanya dan diragukan dapat direalisasikan.

Uang muka pembelian atas mesin dan infrastrukur merupakan uang muka kepada GMG International Tendering Co, Ltd untuk proyek 120 T/D sebesar RMB 33.571.800, proyek 150 T/D Casava Starch Plant di Lampung - Sumatera sebesar RMB 37.302.000 dan proyek Generator

untuk Heavy Diesel Oil sebesar USD 350.000. Selain itu, Perusahaan juga meminta GMG

International Tendering Co, Ltd untuk melakukan proyek pekerjaan 150 T/D Casava Starch Plant dengan nilai kontrak sebesar RMB 37.302.000 yang terletak di Bengkulu - Sumatera.

Uang muka atas kontraktor terutama merupakan uang muka atas pelaksanaan pekerjaan pembukaan lahan, penanaman palma dan legume cover crops dan pembuatan infrastruktur oleh PT Persada Agro Bisnis dan PT Natura Agro Lestari (keduanya pihak berelasi) yang berlokasi di Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Lampung; Kecamatan Talo Kecil dan Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Bengkulu; dan Kecamatan Tabir dan Kecamatan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Jambi. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, tidak terdapat realisasi atas uang muka tersebut sehingga diragukan dapat direalisasikan.

(28)

Rinciannya sebagai berikut :

30 September 2 0 1 0 30 September 2 0 1 0

2 0 1 1 (Disajikan Kembali) 2 0 0 9 2 0 1 1 (Disajikan Kembali) 2 0 0 9

Investasi Jangka Pendek

PT Duta Agro Asia 450.000.000.000 450.000.000.000 450.000.000.000 38,42 38,77 35,28 PT Transpacific General Trading 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 4,27 4,31 3,92 J u m l a h 500.000.000.000 500.000.000.000 500.000.000.000 42,69 43,08 39,20 Selisih Nilai Wajar yang Belum

Diamortisasi (21.401.429.582) (20.386.345.155) - (1,83) (1,76) -Jumlah - Bersih 478.598.570.418 479.613.654.845 500.000.000.000 40,86 41,32 39,20

Piutang Lain-lain

PT Duta Agro Asia 19.867.833.972 14.805.333.972 8.055.333.972 1,70 1,28 0,63 PT Transpacific General Trading 2.207.537.108 1.645.037.108 895.037.108 0,19 0,14 0,07 J u m l a h 22.075.371.080 16.450.371.080 8.950.371.080 1,88 1,42 0,70

Uang Muka

PT Natura Agro Lestari 1.045.000.000 1.045.000.000 955.000.000 0,09 0,09 0,07 PT Persada Agro Bisnis 1.045.000.000 1.045.000.000 955.000.000 0,09 0,09 0,08 J u m l a h 2.090.000.000 2.090.000.000 1.910.000.000 0,18 0,18 0,15

Aset Lain-lain - Uang Jaminan Proyek

PT Natura Agro Lestari 92.381.697.000 92.381.697.000 92.471.697.000 7,89 7,96 7,25 PT Persada Agro Bisnis 39.515.000.000 39.515.000.000 39.605.000.000 3,37 3,40 3,10 J u m l a h 131.896.697.000 131.896.697.000 132.076.697.000 11,26 11,36 10,35

Piutang Pihak Berelasi

PT Kharisma Prima Nusantara 198.650.151.692 201.929.972.429 216.485.702.600 16,96 17,10 16,97 PT Kurnia Selaras 199.482.528.417 199.482.528.417 199.612.528.417 17,03 17,04 15,65 PT Kurnia Cemerlang 19.886.568.914 19.886.568.914 19.886.568.914 1,70 1,70 1,56 PT Pontiac Agro Industry 15.387.080.186 15.387.080.186 15.387.080.186 1,31 1,31 1,21 PT Natura Agro Lestari 14.739.080.186 14.739.080.186 14.661.080.186 1,26 1,26 1,15 Antoni Ryant 4.850.000.000 4.850.000.000 4.850.000.000 0,41 0,41 0,38 PT Agro Inti Sejahtera 148.476.000 118.476.000 30.005.000 0,01 0,01 -PT Mandiri Kurnia Prima 100.000.000 100.000.000 100.000.000 0,01 0,01 0,01 PT Inter Mandiri Sukses 70.000.000 70.000.000 70.000.000 0,01 0,01 -PT Sakti Makmur Pratama 45.000.000 45.000.000 45.000.000 - - -PT Citra Indoniaga 40.000.000 40.000.000 - - - -PT Lingkar Niaga Gemilang 20.000.000 20.000.000 - - - -PT Transpacific Investama - - 5.845.745.784 - - 0,46 PT Royal Oak Development Asia Tbk - - 18.209.995 - - -Lain-lain 131.325.004 131.325.004 497.986.059 0,01 0,01 0,04 J u m l a h 453.550.210.399 456.800.031.136 477.489.907.141 38,71 38,86 37,43 Selisih Nilai Wajar yang Belum

Diamortisasi (10.524.752.148) (19.265.724.476) - (0,90) -Cadangan Penurunan Nilai (1.805.833.337) (1.805.833.337) (1.805.833.337) (0,15) (0,15) (0,14)

Jumlah - Bersih 441.219.624.914 435.728.473.323 475.684.073.804 38,56 37,81 37,29

Hutang Pihak Berelasi

PT Transpacific Investama 10.055.266.657 10.055.266.657 16.306.698.499 0,86 43,41 40,43 PT Royal Oak Development Asia Tbk 806.563.489 64.278.107 82.488.102 0,07 0,27 0,21 PT Transpacific Finance 180.000.000 150.000.000 - 0,02 0,65 -PT Nusa Etanol Asia 30.000.000 30.000.000 30.000.000 0,00 0,13 0,07 PT Kharisma Prima Nusantara - - 11.240.408.633 - - 27,87

31 Desember

Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas

(29)

7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut :

Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun Transaksi

PT Mandiri Kurnia Prima, PT Sakti Makmur Pratama, PT Agro Inti Sejahtera,

PT Royak Oak Development Asia Tbk, PT Transpacific Investama,

PT Nusa Etanol Asia, PT Citra Indoniaga,

PT Lingkar Niaga Gemilang, PT Transpacific Finance,

PT Kharisma Prima Nusantara dan PT Inter Mandiri Sukses

Afiliasi Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan

PT Kurnia Cemerlang Pemegang

saham Perusahaan

Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan

PT Pontiac Agro Industry Afiliasi - Pinjaman tanpa bunga, tanpa

jaminan dan pembayaran sesuai permintaan

- Sebagai jaminan atas MTN yang dimiliki HAI

Antoni Ryant Afiliasi Pinjaman setoran modal di

PT Surya Kuary Abadi (Anak Perusahaan HAI), tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan PT Duta Agro Asia dan

PT Transpacific General Trading

Afiliasi Pembelian investasi jangka pendek berupa MTN, dengan tingkat bunga 1,5 % per tahun dan jatuh tempo pada 18 Desember 2011

PT Persada Agro Bisnis Afiliasi Pekerjaan land clearing, penanaman dan pengembangan perkebunan milik Anak Perusahaan

PT Natura Agro Lestari Afiliasi - Pekerjaan land clearing,

penanaman dan pengembangan perkebunan milik Anak Perusahaan

- Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan

(30)

Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun Transaksi

PT Kurnia Selaras Afiliasi - Piutang sehubungan dengan

pembelian Mandatory

Exchangeable Bonds (MEB). Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan pencadangan piutang atas bunga MEB sebesar Rp 1.805.833.337

- Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan.

8. TANAMAN PERKEBUNAN BELUM MENGHASILKAN

Rinciannya sebagai berikut :

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan 24.042.420.586 87.866.000 23.954.554.586

Cadangan Penurunan Nilai (23.875.420.586) - 87.866.000 (23.787.554.586)

B e r s i h 167.000.000 167.000.000

2 0 1 1 (9 Bulan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan 24.293.377.329 303.863.257 554.820.000 24.042.420.586

Cadangan Penurunan Nilai - 23.875.420.586 - (23.875.420.586)

B e r s i h 24.293.377.329 167.000.000

2 0 1 0 (1 Tahun)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan 24.965.158.586 591.467.603 1.263.248.860 24.293.377.329

2 0 0 9 (1 Tahun)

Anak Perusahaan belum mengasuransikan tanaman belum menghasilkan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, wabah penyakit hama dan risiko kerugian lainnya.

Sejak tahun 2008, Anak Perusahaan belum melakukan kegiatan penanaman secara signifikan dan ijin lokasi perkebunan SLN, SNM, AKL dan SKA telah habis masa berlakunya. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, Anak Perusahaan belum melakukan perpanjangan atas ijin lokasi tersebut.

(31)

8. TANAMAN PERKEBUNAN BELUM MENGHASILKAN (Lanjutan)

Pemulihan cadangan penurunan nilai tanaman perkebunan belum menghasilkan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 sebesar Rp 87.866.000, sedangkan pada tahun 2010, SKA, AKL dan SNM menetapkan cadangan penurunan nilai tanaman perkebunan belum menghasilkan sebesar Rp 23.875.420.586. Manajemen berpendapat bahwa cadangan yang dilakukan cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

Berdasarkan evaluasi manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai tanaman perkebunan pada tanggal 31 Desember 2009.

9. ASET TETAP

Rinciannya sebagai berikut :

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Pemilikan Langsung

B a n g u n a n 28.250.500 - - - 28.250.500

K e n d a r a a n 2.325.459.800 - - - 2.325.459.800

Peralatan dan Perabot Kantor 1.914.114.550 9.145.000 - 7.556.500 1.930.816.050

Peralatan Perkebunan 45.376.500 - - (7.556.500) 37.820.000

Jumlah Pemilikan Langsung 4.313.201.350 9.145.000 - - 4.322.346.350

Dalam Penyelesaian

B a n g u n a n 1.243.708.800 397.554.630 - 1.641.263.430

Mesin-mesin 53.413.594.615 - - - 53.413.594.615

Infrastruktur - Jalan 485.434.700 - - - 485.434.700

Infrastruktur - Lain-lain 876.571.425 - - - 876.571.425

Jumlah Dalam Penyelesaian 56.019.309.540 397.554.630 - - 56.416.864.170

J u m l a h 60.332.510.890 406.699.630 - - 60.739.210.520

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

B a n g u n a n 3.825.066 1.059.390 - - 4.884.456

K e n d a r a a n 1.327.412.643 348.818.976 - - 1.676.231.619

Peralatan dan Perabot Kantor 1.178.506.402 338.192.703 - - 1.516.699.105

Peralatan Perkebunan 22.109.667 5.673.001 - - 27.782.668

J u m l a h 2.531.853.778 693.744.070 - - 3.225.597.848

Jumlah Tercatat 57.800.657.112 57.513.612.672

Cadangan Penurunan Nilai (2.259.878.125) - - - (2.259.878.125)

Jumlah Tercatat - Bersih 55.540.778.987 20.369.167 55.253.734.547 2 0 1 1 (9 Bulan)

(32)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Pemilikan Langsung

B a n g u n a n 28.250.500 - - - 28.250.500

K e n d a r a a n 45.475.000 - - 2.279.984.800 2.325.459.800

Peralatan dan Perabot Kantor 1.914.114.550 - - - 1.914.114.550

Peralatan Perkebunan 45.376.500 - - - 45.376.500

Jumlah Pemilikan Langsung 2.033.216.550 - - 2.279.984.800 4.313.201.350

Sewa Pembiayaan K e n d a r a a n 2.279.984.800 - - (2.279.984.800) -Dalam Penyelesaian B a n g u n a n 897.872.000 345.836.800 - - 1.243.708.800 Mesin-mesin - 53.413.594.615 - - 53.413.594.615 Infrastruktur - Jalan 485.434.700 - - - 485.434.700 Infrastruktur - Lain-lain 876.571.425 - - - 876.571.425

Jumlah Dalam Penyelesaian 2.259.878.125 53.759.431.415 - - 56.019.309.540

J u m l a h 6.573.079.475 53.759.431.415 - - 60.332.510.890

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

B a n g u n a n 2.412.542 1.412.524 - - 3.825.066

K e n d a r a a n 15.912.083 465.091.960 - 846.408.600 1.327.412.643

Peralatan dan Perabot Kantor 711.052.131 467.454.271 - - 1.178.506.402

Peralatan Perkebunan 14.545.668 7.563.999 - - 22.109.667

Jumlah Pemilikan Langsung 743.922.424 941.522.754 - 846.408.600 2.531.853.778

Sewa Pembiayaan

K e n d a r a a n 846.408.600 - - (846.408.600)

-J u m l a h 1.590.331.024 941.522.754 - - 2.531.853.778

Jumlah Tercatat 4.982.748.451 57.800.657.112

Cadangan Penurunan Nilai - 2.259.878.125 - - (2.259.878.125)

Jumlah Tercatat - Bersih 4.982.748.451 55.540.778.987 2 0 1 0 (1 Tahun)

(33)

9. ASET TETAP (Lanjutan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Pemilikan Langsung

B a n g u n a n 28.250.500 - - - 28.250.500

K e n d a r a a n 45.475.000 - - - 45.475.000

Peralatan dan Perabot Kantor 1.900.989.550 13.125.000 - - 1.914.114.550

Peralatan Perkebunan 37.820.000 7.556.500 - - 45.376.500

Jumlah Pemilikan Langsung 2.012.535.050 20.681.500 - - 2.033.216.550

Sewa Pembiayaan K e n d a r a a n 2.279.984.800 - - - 2.279.984.800 Dalam Penyelesaian B a n g u n a n 897.872.000 - - - 897.872.000 Infrastruktur - Jalan 485.434.700 - - - 485.434.700 Infrastruktur - Lain-lain 618.000.000 258.571.425 - - 876.571.425

Jumlah Dalam Penyelesaian 2.001.306.700 258.571.425 - - 2.259.878.125

J u m l a h 6.293.826.550 279.252.925 - - 6.573.079.475

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

B a n g u n a n 941.683 1.470.859 - - 2.412.542

K e n d a r a a n 6.817.083 9.095.000 - - 15.912.083

Peralatan dan Perabot Kantor 231.682.493 479.369.638 - - 711.052.131

Peralatan Perkebunan 6.181.668 8.364.000 - - 14.545.668

Jumlah Pemilikan Langsung 245.622.927 498.299.497 - - 743.922.424

Sewa Pembiayaan

K e n d a r a a n 289.915.000 556.493.600 - - 846.408.600

J u m l a h 535.537.927 1.054.793.097 - - 1.590.331.024

Jumlah Tercatat 5.758.288.623 4.982.748.451 2 0 0 9 (1 Tahun)

Akun biaya ditangguhkan - bangunan partisi dengan biaya perolehan dan akumulasi amortisasi masing-masing sebesar Rp 1.555.864.310 dan Rp 130.356.103 dalam Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2008 telah direklasifikasi sebagai aset tetap - peralatan dan perabot kantor agar sesuai dengan penyajian akun pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi tahun 2009.

Penyusutan aset tetap untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 693.744.070, Rp 941.522.754 dan Rp 1.054.793.097 disajikan dalam akun beban umum dan administrasi.

Bangunan dan mesin pabrik dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya sehubungan dengan pembangunan pabrik pengolahan cassava (ubi kayu) oleh HAI yang berlokasi di Tanjung Ratu, Kabupaten Way Kanan, Lampung di atas tanah milik pihak berelasi. Biaya perolehan sebesar Rp 53.413.594.615 pada tahun 2010 merupakan reklasifikasi dari aset lain-lain - uang jaminan sebesar Rp 50.664.348.615 dan uang muka pembelian mesin dan infrastruktur sebesar Rp 2.749.246.000 sesuai dengan pekerjaan yang telah dikerjakan. Persentase penyelesaian sampai dengan tanggal 30 Juni 2011 sebesar 70,1 % dan pabrik tersebut diestimasikan akan

Referensi

Dokumen terkait

Jenis Tungau debu rumah paling banyak ditemukan baik di ruangan keluarga maupun ruangan tidur yaitu Acarus spp dan tungau debu rumah lebih banyak ditemukan pada ruang

Karyawan dengan tingkat ko- mitmen organisasi yang tinggi lebih mau menunjukkan usaha dalam proyek peru- bahan dan lebih bersedia mengembangkan sikap positif terhadap

penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Adapun bahan hukum yang digunakan dalam penelitian

Dalam kondisi ini gunakan respirator partikulat (lebih baik dibandingkan dengan masker bedah), sarung tangan, gaun pelindung, serta pelindung mata, dan bila memungkinkan,

DAFTAR PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2015 DI RAYON 102 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN..

derajat. Sehingga subyek KDM mampu menentukan nilai x dengan benar. Karena subyek KDM belum memahami apa yang ditanyakan pada soal. Sehingga subyek KDM belum mampu

Kapasitor bank yang digunakan untuk perbaikan faktor daya supaya tahan lama, maka harus dirawat secara rutin dan teratur. Dalam perawatannya, kapasitor bank harus

Dari data diatas bisa diketahui bahwa yang dimaksud dengan Islam Moderat adalah islam yang rahmatan lil alamin (islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam). Islam