• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANTANGAN MENGHADAPI PANDEMI COVID 19 DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MAN MODEL PALANGKA RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TANTANGAN MENGHADAPI PANDEMI COVID 19 DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MAN MODEL PALANGKA RAYA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Mila | 23

TANTANGAN MENGHADAPI PANDEMI COVID 19 DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MAN MODEL PALANGKA

RAYA Mila

Email: mila@iain-palangka.ac.id

Dosen Bahasa Indonesia Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya Jln. G.Obos Komplek Islamic Centre Palangka Raya

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode deskriftif yaitu membuat gambaran secara sistematis mengenai beberapa hubungan-hubungan yang akan diteliti. Sedangkan instrumen penelitian dalam penelitiannya menggunakan angket, yaitu daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawaban yang berhubungan dengan faktor penyebab kesulitan belajar. Variabel dalam penelitian ini hanya ada satu atau merupakan variabel mono atau variabel mandiri. Variabel mono tersebut adalah faktor penyebab kesulitan belajar. Alat penggali data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang merupkan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, sehingga responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan kenyataan dalam faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa. Kata kunci: pelajaran bahasa Indonesia, tantangan pandemi covid-19, proses

pembelajaran

ABSTRACT

This research is a quantitative study that uses descriptive methods, namely making a systematic picture of some of the relationships to be studied. While the research instrument in his research used a questionnaire, which is a list of questions that have provided answers related to the factors causing learning difficulties. There is only one variable in this research or it is a mono variable or an independent variable. The mono variable is a factor that causes learning difficulties. The data mining tool used in this study was a questionnaire which was a data collection technique that was carried out by giving a set of written questions to the respondent to answer, so that the respondent only had to choose an alternative answer that was in accordance with the facts in the factors causing student learning difficulties.

Keywords: Indonesian language lessons, the challenge of the Covid-19 pandemic, the learning process

PENDAHULUAN

Upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan mengalami berbagai perubahan. Perubahan itu terjadi karena antara dunia pendidikan dan masyarakat menghendaki kesesuaian dengan tuntunan zaman. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi: Pendidikan adalah usaha

(2)

Mila | 24 sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sesuai dengan bunyi undang-undang di atas, maka dalam penyelenggaraan pendidikan diharapkan siswa mampu mencapai prestasi yang tinggi dan memuaskan. Selain itu juga diharapkan dapat mengetahui cara belajar yang baik dan memiliki kepribadian yang baik, berakhlak mulia serta mempunyai keterampilan sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja dan terprogram agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mutu pendidikan sebenarnya bukan tugas dan tanggungjawab pemerintah saja, tetapi merupakan tugas dan tanggungjawab bersama antara guru, masyarakat, sekolah, dan pemerintah. Masing-masing pihak mempunyai andil yang cukup besar dalam usaha peningkatan mutu pendidikan nasional. Dalam meningkatkan mutu pendidikan banyak komponen pendidikan yang harus diperhatikan, seperti sarana dan prasarana, siswa maupun lingkungan pendidikan, agar proses kegiatan belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan dapat berjalan dengan lancar.

Salah satu permasalahan dalam pendidikan adalah bagaiman cara belajar siswa yang baik dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam tantangannya menhadapi wabah dunia yaitu Covid-19 yang mengakibatkan berubahnya sistem pembelajaran di sekolah. Masalah ini perlu mendapatkan perhatian secara serius dan mendasar karena pendidikan merupakan pilar yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan utama manusia, bahkan belajar merupakan hak dan kewajiban setiap manusia sepanjang hidupnya, karena dengan belajar manusia menjadi lebih baik dan bernilai. Proses belajar mengajar yang baik adalah terjadinya komunikasi secara aktif antara siswa dan pendidik, karena keberhasilan belajar ditandai dengan adanya perubahan-perubahan pada diri siswa, seperti cara belajar yang menyebabkan perubahan-perubahan pada pola fikir, perasaan, pemahaman, dan tingkah laku.

Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. (Slameto, 2003:2). Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif, dan psikomotorik”. (Syaiful Bahri Djamarah, 2008: 13) dan Menurut Kimble (Khairunnisa, 2008:2) ”Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang potensial akibat adanya penguatan”.

Pada prinsipnya setiap siswa berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun dari kenyataan sehari-hari setiap siswa memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga dan kebiasaan belajar siswa yang berbeda. Dari sinilah kemudian

(3)

Mila | 25 timbul adanya kesulitan belajar (learning difficulty) yang tidak hanya menimpa siswa yang berkemampuan rendah, tetapi juga yang dialami oleh siswa berkemampuan tinggi. Selain itu, kesulitan belajar juga dapat dialami oleh siswa berkemampuan rata-rata, karena disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik yang sesuai dengan harapan.

Sekolah merupakan salah satu jenjang pendidikan formal yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, seperti kegiatan antar guru dan murid untuk mencapai suatu tujuan. Dalam proses belajar mengajar guru seringkali menemui beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar terutama pada saat mengikuti pelajaran, seperti anak cepat bosan dalam menerima pelajaran, kurang terfokusnya siswa pada saat pelajaran berlangsung, lamban dalam menerima pelajaran, menunjukkan tingkah laku yang berlainan, mudah mengantuk dalam menerima pelajaran dan hasil belajar dibawah nilai rata-rata kelompok, sehingga pada akhir pelajaran ada sejumlah siswa yang belum tuntas dalam menguasai bahan belajarnya. Hal ini dapat dilihat pada saat guru melakukan tes dan hasilnya tidak semua siswa berhasil dengan baik. Pada kenyataannya setelah dilakukan studi pendahuluan atas ijin dengan Kepala Sekolah MAN Model Palangka Raya dan kerjasama dengan guru Bahasa Indonesia untuk melakukan pengamatan, ternyata ada beberapa kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama dapat dilihat dari hasil tes tersebut ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata, yaitu nilai 5. Dari keterangan tersebut berarti masih ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata dan belum mencapai ketuntasan belajar.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode deskriftif yaitu membuat gambaran secara sistematis mengenai beberapa hubungan-hubungan yang akan diteliti. Sedangkan instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan angket, yaitu daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawaban yang berhubungan dengan faktor penyebab kesulitan belajar. Variabel dalam penelitian ini hanya ada satu atau merupakan variabel mono atau variabel mandiri. Variabel mono tersebut adalah faktor penyebab kesulitan belajar. Alat penggali data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang merupkan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket dalam penelitian ini merupakan daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawaban, sehingga responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan kenyataan. Angket dibuat sesuai dengan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada musim wabah dunia yaitu Covid-19 yang melanda dan mengubah sistem proses pembelajaran.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tantangan Menghadapi Pandemi Covid 19 Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia

(4)

Mila | 26 Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok atau utama dalam proses pendidikan di sekolah. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya suatu pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar yang dialami siswa sebagai anak didik di sekolah. Padasaat ini dunia mengalami bencana yang luar biasa akibat pandemi Covid-19, hal ini juga yang menyebabkan sekolah-sekolah mengubah gaya dan proses pebelajarannya secara daring atau online.

Berdasarkan hasil dari angket yang disebarkan kepada 29 siswa, dapat diketahui faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh siswa adalah sebagai berikut: a. Faktor Intern

1) Masalah Kesehatan Fisik

Tabel 1

MASALAH KESEHATAN FISIK

Item Pertanyaan

Alternatif Jawaban

Ya Tidak

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 1. Mudah mengalami sakit

2. Mudah mengalami capek 3. Sering mengantuk saat pelajaran 4. Susah berkonsentrasi

5. Memiliki cacat tubuh

6. Memiliki gangguan penglihatan 7. Memiliki gangguan pendengaran

20 22 21 17 2 2 1 68.9 % 75,9 % 72,5% 58,7% 6,9% 6,9% 3,4% 9 7 8 12 27 27 28 31.1% 24,1 % 27,5 % 41.3% 93,1% 93,1% 96,6% Total 85 293.3 % 115 406,3% Rata-Rata 12 41,9 % 17 58,1%

Berdasarkan tabel tersebut di atas mengenai kesehatan fisik pada item mudah mengalami sakit sebagian besar (68,9%) menjawab mudah mengalami sakit dan sebagian kecil (31,1%) menjawab tidak mudah mengalami sakit.

Pada item pertanyaan mudah capek sebagian besar (75,9%) menjawab mudah capek dan sebagian kecil (24,1%) menjawab tidak mudah mengalami capek. Pada item pertanyaan sering mengantuk saat pelajaran sebagian besar (72,5%) menjawab sering mengantuk saat pelajaran dan sebagian besar (27,5%) menjawab tidak sering mengantuk saat pelajaran. Pada item pertanyaan susah berkonsentrasi cukup besar (58,6%) menjawab susah berkonsentrasi dan cukup besar (41,3%) menjawab tidak susah berkonsentrasi. Pada item pertanyaan memiliki cacat tubuh yang mengganggu aktivitas sebagian terkecil (6,9%) menjawab memiliki cacat tubuh yang mengganggu aktivitas dan sebagian terbesar (93,1%) yang menjawab tidak memiliki cacat tubuh yang mengganggu aktivitas. Pada item pertanyaan memiliki gangguan penglihatan sebagian terkecil (6,9%) menjawab memiliki gangguan penglihatan dan sebagian terbesar (93,1%) menjawab tidak memiliki gangguan penglihatan. Pada item pertanyaan memiliki gangguan pendengaran sebagian terkecil (7,2%) menjawab memiliki gangguan pendengaran dan sebagian terbesar (96,6%) menjawab tidak memiliki gangguan pada pendengaran.

(5)

Mila | 27 Tabel 2 MINAT Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Ya Tidak

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 1. Memilih sekolah atas

keinginan sendiri

2. Menyenangi pelajaran yang disampaikan di sekolah 3. Mencatat materi pelajaran

yang disampaikan di sekolah 4. Sering belajar kelompok

bersama teman-teman 5. Selalu mengulang pelaran di

rumah

6. Sering berdiskusi dengan teman 17 22 25 9 6 16 58,6% 75,9% 86,2% 31,1% 20,7% 55,1% 12 7 4 20 23 13 41,4% 24,1% 13,8% 68,9% 79,3% 44,9% Jumlah 95 327,6% 79 272,4% Rata-Rata 16 54,6% 13 45,4%

Berdasarkan tabel tersebut di atas mengenai minat pada item pertanyaan memilih sekolah atas keinginan sendiri cukup besar (58,6%) menjawab memilih sekolah atas kemauan sendiri dan cukup besar (41,4%) menjawab tidak memilih sekolah atas kemauan sendiri.

Pada item pertanyaan menyenangi pelajaran yang disampaikan di sekolah sebagian besar (75,9%) menjawab menyenangi pelajaran yang disampaikan disekolah dan sebagian kecil (24,1%) menjawab tidak menyenangi pelajaran yang disampaikan di sekolah. Pada item pertanyaan mencatat materi yang disampaikan di sekolah sebagian besar (86,2%) menjawab mencatat materi yang disampaikan di sekolah dan sebagian terkecil (13,8%) menjawab tidak mencatat materi yang pelajaran yang disampaikan di sekolah. Pada item pertanyaan sering belajar kelompok bersama dengan teman sebagian kecil (31,1%) menjawab sering belajar kelompok bersama dengan teman dan sebagian besar (68,9%) menjawab tidak sering belajar kelompok bersama teman. Pada item pertanyaan selalu mengulang pelajaran di rumah sebagian terkecil (20,7%) menjawab selalu mengulang pelajaran di rumah dan sebagian besar (79,3%) menjawab tidak selalu mengulang pelajaran di rumah. Pada item pertanyaan sering berdiskusi dengan teman cukup besar (55,1%) menjawab sering berdiskusi dengan teman dan cukup besar (44,9%) menjawab tidak sering berdiskusi dengan teman.

3) Motivasi Tabel 3 MOTIVASI Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Ya Tidak

(6)

Mila | 28 Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 1. Belajar karena ingin

mewujudkan cita-cita 2. Orang tua memperhatian

prestasi belajar anda 3. Mempunyai teman yang

berprestasi

4. Ingin melanjutkan kuliah

27 24 27 25 93,1% 82,8% 93,1% 86,2% 2 5 2 4 6,9% 17,2% 6,9% 13.8% Jumlah 103 355,2% 13 44,8% Rata-rata 26 88,8% 3 11,2%

Berdasarkan tabel 10 tersebut di atas mengenai motivasi pada item pertanyaan belajar karena ingin mewujudkan cita-cita sebagian terbesar (93,1%) menjawab belajar karena ingin mewujudkan cita-cita dan sebanyak sebagian terkecil (6,9%) menjawab belajar tetapi tidak ingin mewujudakan cita-cita.

Pada item pertanyaan orang tua memperhatikan prestasi belajar anda sebagian terbesar (82,8%) menjawab orang tua memperhatikan prestasi belajar dan sebagian terkecil (17,2%) menjawab orang tua tidak memperhatikan prestasi belajar. Pada item pertanyaan mempunyai teman yang berprestasi sebagian terbesar (93,1%) menjawab memiliki teman yang berprestasi dan sebagian terkecil (6,9%) menjawab tidak memiliki teman yang berprestasi. Pada item pertanyaan ingin melanjutkan kuliah sebagian terbesar (86,2%) menjawab ingin melanjutkan kuliah dan sebagian terkecil (13,8%) menjawab tidak ingin melanjutkan kuliah.

b. Faktor Eksternal

1)Cara Orang Tua mendidik

Tabel 4

CARA ORANG TUA MENDIDIK

Item Pertanyaan

Alternatif Jawaban

Ya Tidak

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 1. Orang tua anda tidak peduli

dengan prestas belajar anda 2. Orang tua pemarah

3. Orang keras

4. Selalu dimanjakan orang tua

6 18 7 17 20,7% 58,6% 24,2% 58,6% 23 11 22 12 79,3% 41,3% 75,8% 41,4% Jumlah 48 162,2% 68 237,8% Rata-rata 12 40,5% 17 59,5%

Berdasarkan tabel tersebut di atas mengenai cara orang tua mendidik pada item pertanyaan orang tua anda tidak perduli dengan prestasi belajar anda sebagian terkecil (20,7%) menjawab orang tua perduli dengan prestasi belajar dan sebagian besar (79,3%) menjawab orang tua tidak perduli dengan prestasi belajar.

(7)

Mila | 29 Pada item pertanyaan orang tua pemarah cukup besar (58,6%) menjawab memiliki orang tua pemarah dan cukup besar (41,3%) menjawab tidak memiliki orang tua yang pemarah. Pada item pertanyaan orang tua keras cukup besar (40,5%) menjawab memiliki orang tua yang keras dan cukup besar (59,%) menjawab tidak memiliki orang tua yang keras. Pada item pertanyaan selalu dimanjakan orang tua cukup besar (51,7%) menjawab selalu dimanjakan orang tua dan cukup besar (48,3%) menjawab tidak selalu dimanjakan orang tua.

2)Hubungan Orang Tua Dengan Anak

Tabel 5

HUBUNGAN ORANG TUA DENGAN ANAK

Item Pertanyaan

Alternatif Jawaban

Ya Tidak

Frekuensi Persentase Frekuensi Pesentase 1. Orang tua jarang me

luangkan waktu

2. Jaran mendapat perhatian dari orang tua

3. Interaksi dengan orang tua sangat kurang

4. Sering ditinggal orang tua karena sibuk

5. Orang tua tidak pernah melibatkan anak dalam urusan rumah tangga

13 7 11 20 19 44,9% 24,1% 37,9% 68,9% 65,5% 16 22 18 9 10 55,1% 75,9% 62,1% 31,1% 34,5% Jumlah 70 241,3% 75 258,7% Rata-rata 14 48,2 % 15 51,8%

Berdasarkan tabel 12 mengenai hubungan orang tua dengan anak pada item pertanyaan orang tua jarang meluangkan waktu cukup besar (44,9%) menjawab orang tua mereka jarang meluangkan waktu dan cukup besar (55,1%) menjawab orang tua mereka meluangkan waktu.

Pada item pertanyaan jarang mendapat perhatian dari orang tua sebagian kecil (24,1%) menjawab jarang mendapat perhatian dari orang tua dan sebagian besar (75,9%) menjawab mendapat perhatian dari orang tua. Pada item pertanyaan interaksi dengan orang tua sangat kurang sebagian kecil (37,9%) menjawab interaksi dengan orang sangat kurang dan sebagian besar (62,1%) menjawab interaksi dengan orang tua cukup bagus. Pada item pertanyaan sering ditinggal orang tua karena sibuk sebagian besar (68,9%) menjawab sering ditinggal orang tua karena sibuk dan sebagian kecil (31,1%) menjawab tidak pernah ditinggal orang tua karena sibuk. Pada item pertanyaan orang tua tidak pernah melibatkan anak dalam urusan rumah tangga sebagian besar (65,5%) menjawab orang tua tidak pernah melibatkan anak dalam urusan rumah tangga

(8)

Mila | 30 dan sebagian kecil (34,5%) menjawab orang tua pernah melibatkan anak dalam urusan rumah tangga.

3)Suasana Rumah/Keluarga Tabel 6 SUASANA RUMAH/KELUARGA Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Ya Tidak

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 1. Di dalam keluarga sering

terjadi pertengkaran

2. Suasana rumah terlalu gaduh

3. Keluarga tidak harmonis

7 5 3 24,1% 17,2% 10,4% 22 24 26 75,9% 82,8% 89,6% Jumlah 15 51,7% 72 248,3% Rata-rata 5 17,2% 24 82,8%

Berdasarkan tabel 13 tersebut di atas pada item pertanyaan di dalam keluarga sering terjadi pertengkaran sebagian kecil (24,1%) menjawab sering terjadi pertengkaran dan sebagian besar (75,9%) tidak sering terjadi pertengkaran.

Pada item pertanyaan suasana rumah terlalu gaduh sebagian terkecil (17,2%) menjawab suasana terlalu gaduh dan sebagian terbesar (82,8%) menjawab suasana rumah tidak gaduh. Pada item pertanyaan keluarga tidak harmonis sebagian terkecil (10,4%) menjawab memiliki keluarga tidak harmonis dan sebagian terbesar (89,6%) menjawab memiliki keluarga yang harmonis. 4)Keadaan Sekolah Tabel 7 KEADAAN SEKOLAH Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Ya Tidak

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 1. Keadaan ruang sekolah

susah membuat konsentrasi dalam belajar

2. Buku-buku diperpustakaan kurang menunjang PBM 3. Kelengkapan alat

pembelajaran

4. Lingkungan sekolah kurang asri 17 15 13 18 58,6% 51,7% 44,9% 62,1% 12 14 16 11 41,4% 48,3% 55,1% 37,9% Jumlah 63 217,3% 53 182,7% Rata-rata 16 54,3% 14 45,7%

Berdasarkan tabel tersebut di atas mengenai keadaan sekolah pada item pertanyaan keadaan ruang sekolah susah membuat konsentrasi dalam belajar

(9)

Mila | 31 cukup besar (58,6%) menjawab keadaan ruang sekolah susah membuat konsentrasi dalam belajar dan cukup besar (41,4%) menjawab keadaan ruang sekolah tidak susah membuat konsentrasi dalam belajar.

Pada item pertanyaan buku-buku di perpustakaan kurang menunjang proses belajar mengajar cukup besar (51,7%) menjawab buku-buku di perpustakaan kurang menunjang proses belajar mengajar dan cukup besar (48,3%) menjawab buku-buku di perpustakaan sudah cukup menunjang proses belajar mengajar. Pada item pertanyaan tersedianya alat-alat pelajaran cukup besar (44,9%) menjawab sudah tersedia alat-alat pelajaran yang lengkap dan cukup besar (55,1%) menjawab belum tersedia alat-alat pelajaran yang lengkap. Pada item pertanyaan lingkungan sekolah kurang asri sebagian besar (62,1%) menjawab lingkungan sekolah kurang asri dan sebagian kecil (37,9%) menjawab lingkungan sekolah asri.

5)Guru Tabel 8 GURU Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Ya Tidak

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 1. Tidak menyukai

kepribadian/cara guru mengajar

2. Guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi pelajaran

3. Materi yg disampaikan terlalu sulit dipahami 4. Kesempatan bertanya

mengenai materi yang dibahas 7 17 18 23 24,1% 58,6% 62,1% 79,3% 22 12 11 6 75,9% 41,4% 37,9% 20,7% Jumlah 65 224,1% 51 176% Rata-rata 16 56% 13 44%

Berdasarkan tabel tersebut di atas mengenai guru pada item pertanyaan tidak menyukai kepribadian/cara guru saat mengajar sebagian kecil (24,1%) menjawab tidak menyukai kepribadian/cara guru saat mengajar dan sebagian besar (75,9%) menjawab menyukai kepribadian/cara guru saat mengajar.

Pada item pertanyaan guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi pelajaran cukup besar (58,6%) menjawab guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi pelajarani dan cukup besar (41,4%) menjawab guru tidak terlalu cepat dalam menjelaskan materi pelajaran. Pada item pertanyaan materi yang disampaikan terlalu sulit dimengerti sebagian besar (62,1%) menjawab materi yang disampaikan terlalu sulit dan sebagian kecil (37,9%) menjawab materi yang disampaikan tidak terlalu sulit untuk dimengerti. Pada item pertanyaan diberi

(10)

Mila | 32 kesempatan untuk bertanya saat pelajaran sebagian besar (79,3%) menjawab diberi kesempatan untuk bertanya saat pelajaran dan sebagian terkecil (20,7%) menjawab tidak diberi kesempatan untuk bertanya saat pelajaran.

6) Lingkungan Sosial Tabel 9 LINGKUNGAN SOSIAL Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Ya Tidak

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 1. Suka berteman dengan orang

yang tak bersekolah

2. Lingkungan tempat tinggal kurang memperhatikan pendidikan

3. Tidak suka dengan kegiatan masyarakat yang saling membantu 7 6 5 24,1% 20,7% 17,2% 22 23 24 75,9% 79,3% 82,8% Jumlah 18 62 % 69 238% Rata-rata 6 20,6% 23 79,4%

Berdasarkan tabel berikut di atas mengenai lingkungan sosial pada item pertanyaan suka berteman dengan orang yang tak bersekolah sebagian kecil (24,1%) menjawab suka berteman dengan orang yang tak bersekolah dan sebagian besar (75,9%) menjawab tidak suka berteman dengan orang yang tak bersekolah.

Pada item pertanyaan lingkungan tempat tinggal kurang memperhatikan pendidikan sebagian terkecil (20,7%) menjawab lingkungan tempat tinggal kurang memperhatikan pendidikan dan sebagian besar (79,3%) menjawab lingkungan tempat tinggal memperhatikan pendidikan. Pada item pertanyaan tidak suka dengan kegiatan masyarakat yang saling membantu sebagian terbesar (93,1%) menjawab suka dengan kegiatan masyarakat yang saling membantu dan sebagian terkecil (6,9%) menjawab tidak suka dengan kegiatan masyarakat yang saling membantu.

Berdasarkan analisis angket yang disebarkan kepada 29 responden (siswa) diketahui bahwa siswa di MAN Model Palangka Raya menyatakan bahwa faktor lingkungan sosial dapat menyebabkan kesulitan belajar. Walaupun sebagian kesil siswa yang menyatakan suka berteman dengan orang yang tak bersekolah,namun dapat menyebabkan kesulitan belajar. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga. Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga akan berpengaruh terhadap belajar siswa, jika kehidupan masyarakat memiliki kebiasaan yang tidak baik maka akan berpengaruh jelek kepada siswa yang berada di situ, sebaliknya jika lingkungan anak adalah

(11)

orang-Mila | 33 orang yang terpelajar yang baik-baik maka hal itu dapat mendorong semangat siswa untuk belajar lebih giat lagi (Slameto, 2003:71).

REKAPITULASI DATA ANGKET

VARIABEL SUB VARIABEL

ALTERNATIF JAWABAN TOTAL Ya Tidak Tantangan Menghadapi Pandemi Covid 19 Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia A. Faktor Internal 1. Keadaan Fisik 2. Minat 3. Motivasi 41,9% 54,6% 88,8% 58,1% 45,4% 11,2% 100% 100% 100% Jumlah 185,3 % 114,7% Rata-rata 61,8% 38,2% 100%

VARIABEL SUB VARIABEL

ALTERNATIF JAWABAN TOTAL Ya Tidak B. Faktor Eksternal 1. Faktor Keluarga 2. Faktor Sekolah 3. Faktor lingkungan sosial 35,3% 55,1% 20,6% 64,7% 44,9% 79,4% 100% 100% 100% Jumlah 111% 189% Rata-rata 37% 63% 100% KESIMPULAN

Faktor internal Tantangan menghadapi pandemi Covid-19 dalam proses pembelajaran siswa pada aspek kesehatan fisik menyebabkan kesulitan belajar pada item sebagian besar mudah mengalami sakit, sebagian besar mudah capek, sebagian besar sering mengantuk saat pelajaran berlangsung dan susah berkonsentrasi diklasifikasikan ke dalam cukup besar menyebabkan kesulitan belajar. Pada aspek minat selalu mengulang pelajaran di rumah diklasifikasikan ke dalam sebagian terkecil dan tidak mengulang pelajaran dirumah diklasifikasikan ke dalam sebagian besar penyebab kesulitan belajar. Sedangkan pada aspek motivasi pada semua item yang menjawab diklasifikasikan ke dalam presentasi sebagian terkecil penyebab kesulitan belajar.

Tantangan menghadapi pandemi Covid-19 dalam proses pembelajaran siswa pada aspek cara orang tua mendidik anak pada item orang tua pemarah cukup besar

(12)

Mila | 34 yang menyebabkan kesulitan belajar. Pada aspek hubungan orang tua dengan anak hampir seluruh item diklasifikasikan dalam cukup besar yang menyebabkan kesulitan belajar. Aspek suasana rumah/keluarga semua item diklasifikasikan dalam sebagian terkecil yang menyebabkan kesulitan belajar. Aspek guru pada item guru terlalu cepat menjelaskan materi pelajaran diklasifikasikan ke dalam cukup besar penyebab kesulitan belajar. Aspek keadaan sekolah hampir semua item diklasifikasikan dalam cukup besar penyebabkan kesulitan belajar. Aspek lingkungan sosial semua item diklasifikasikan ke dalam sebagian terkecil yang menyebabkan kesulitan belajar.

Tantangan menghadapi pandemi Covid-19 dalam proses pembelajaran siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah penyampaian materi dan penggunaan metode yang kurang menarik sehingga membuat siswa cepat bosan dengan cara mengajar yang tidak bervariasi. Berdasarkan nilai rata-rata dari hasil prosentase terhadap faktor kesulitan belajar yang memperoleh prosentase tertinggi adalah faktor keadaan fisik dan dan faktor sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Belajar, Merdeka. (2020). Kebijakan Lompat-Lompat ala Menteri Pendidikan RI

Nadiem Makariem . www.muslimahnews.com: Muslimah News.

Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta

Dimyanti dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Levinson, M. (2010). Mapping Multicultural Education. Subject: Philosophy, Social

and Political Philosophy, Epistemology DOI: 10.1093/oxfordhb/9780195312881.003.0024, -.

Mulyadi. 2008. Diagnose Kesulitan Belajar. Malang: Nuha Litera

Mulyono Abdurrahman, 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Ngalimun, 2013. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Ningsih, W. (2019). Merdeka Belajar Melalui Empat Pokok Kebijakan Baru di Bidang Pendidikan. Suara Guru Online: Suara Guru Online.

Rafiek, M. 2011. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta

Uzer, Moh Usman. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wahyu. 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Banjarmasin: Universitas Lambung

Mangkurat

Referensi

Dokumen terkait

Menurut UU RI No.7 tahun 1996, yang dimaksud dengan pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang

Konsep register berkaitan dengan konsep variasi bahasa karena munculnya variasi bahasa sangat dimungkinkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam kaitan

Afriyati, 2011, Hubungan Usia Dengan Skor Mini Mental State Examination (Fungsi Kognitif) Pada Lansia, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang,

Pengolahan data dilakukan dalam lima tahap yaitu mengorganisasikan data, meninjau kelengkapan data, mengelompokkan data, membuat konsep deskripsi jabatan, dan menyerahkan

grade baik. Setelah itu, dirumuskan program-program pembinaan yang perlu dilakukan oleh kepala madrasah, pengawas bahkan pimpinan pesantren untuk melakukan pembinaan

Hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDI Al Muawwanah Surabaya bahwa tujuan pembelajaran PAI adalah agar siswa dapat menjadi

Pengaruh Rasio Leverage dan Aktivitas terhadap Return on Assets pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.. Muhammad

Hingga saat ini penelitian mengenai kadar PAI-1 plasma pada penderita stroke iskemik akut yang dihubungkan dengan status neurologis pada hari ke 1 dan hari ke 14 belum