• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pusat pendidikan dan terapi autis Batu Malang: Tema environmental behavior

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pusat pendidikan dan terapi autis Batu Malang: Tema environmental behavior"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS BATU MALANG

Tema: Environmental Behavior

TUGAS AKHIR

Oleh :

DEVI MAMLUATUL ULUMI NIM. 06560011

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

(2)

viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PENGESAHAN ... ii ABSTRAK ... iv KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR TABEL... xix

DAFTAR DIAGRAM ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Dan Manfaat ... 7

1.4 Batasan ... 8

BAB II TINJAUAAN PUSTAKA 2.1 Objek Rancangan... 9

2.1.1Pengertian Pusat Pendidikan dan Terapi ... 9

2.1.2Pengertian Autis ... 10

2.1.2.1 Penyebab Autis ... 11

2.1.2.2 Ciri-ciri secara Umum Penderita Autis ... 12

2.1.2.3 Gangguan Autis secara Umum ... 15

2.1.2.4 Gejala Autis Berdasarkan Usia ... 17

(3)

ix

2.1.3.1Metode Penanganan Autis ... 18

2.1.3.2Teknik Dasar Penangan Autis ... 20

2.1.3.3Tujuan Terapi Autis ... 20

2.1.3.4Jenis-jenis Terapi Autis ... 21

2.1.4Kurikulum Pendidikan Autis ... 23

2.1.4.1Pedoman Materi Program Kurikulum ... 23

2.1.5Pusat Pendidikan dan Terapi Autis ... 28

2.1.5.1Fasilitas yang Dibutuhkan ... 29

2.1.5.2Sarana dan Prasarana Penderita Autis ... 30

2.1.5.3Persyaratan Perabot Penderita Autis ... 30

2.1.6Teori Dasar Perancangan... 31

2.1.6.1Teori Ruang ... 31

a. Elemen Ruang... 33

b. Elemen Dekoratif dan Perabot ... 34

2.1.6.2Teori Bentuk ... 35

2.1.6.3Teori Warna ... 36

2.1.6.4Teori Persepsi ... 38

2.1.7Faktor Kenyamanan Thermal ... 43

2.1.7.1 Penghawaan... 43 2.1.7.2 Pencahayaan ... 44 2.1.7.3 Akustik ... 45 2.1.7.4 Sirkulasi... 46 2.2 Karakteristik Lahan ... 48 2.2.1 Lingkungan Alamiah ... 48

(4)

x 2.2.1.1 Potensi Tapak ... 48 a. Iklim ... 48 b. Vegetasi ... 48 c. Topografi... 49 d. Tanah... 49 e. Air ... 49 f. View ... 50 g. Kebisingan ... 50 2.2.2 Lingkungan Buatan ... 50 a. Batas Tapak... 50 b. Penzoningan ... 50 c. Pola Sirkulasi ... 51 d. Fasad Bangunan... 51 e. Utilitas ... 51 2.3 Tema Perancangan ... 51

2.3.1 Tinjauan Behavior dari Sudut Teori Arsitektur ... 51

2.4 Studi Banding ... 55

2.4.1 Studi Banding Objek (Pusa t Pendidikan dan Terapi Autis 55 2.4.2 Studi Banding Tema (Behavior) ... 61

2.4.3 Surabaya International School (SIS) ... 64

BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Rancangan ... 66

3. 2 Identifikasi Permasalahan... 66

(5)

xi

3.4 Analisis ... 68

3.5 Sintesis ... 68

3.6 Skema Proses Perancangan ... 68

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Tapak ... 70

4.2 Latar belakang Pemilihan Tapak Perancangan ... 72

4.2.1 Kondisi Fisik Tapak... 73

4.2.2 Kondisi Eksisting Tapak... 75

4.3 Potensi Tapak... 79

4.3.1 Kebisingan ... 79

4.3.2 Matahari ... 81

4.3.3 Vegetasi ... 82

4.3.4 Pola Penataan Masa ... 83

4.3.5 Sirkulasi ... 85

4.3.6 Angin ... 87

4.3.7 View ... 89

4.4 Analisis Objek Perancangan ... 91

4.4.1 Analisis Fungsi Bangunan... 91

4.4.2 Aktivita s dan Kebutuhan Ruang ... 92

4.4.3 Analisis Kedekatan dan Sirkulasi Antar Ruang ... 97

4.5 Analisis Pengguna ... 98

4.6 Analisis Sistem Utilitas ... 100

4.6.1 Pengadaan Air Bersih ... 100

(6)

xii

4.6.3 Sistem Komunikasi Listrik, Telepon, dan CCTV ... 103

4.6.4 Sistem pemadam Kebakaran ... 103

4.7 Analisis Bentuk ... 104

4.8 Analisis Sistem Struktur ... 115

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan ... 108

5.2 Konsep Tema Perancangan Environmental Behavior ... 109

BAB VI APLIKASI PERANCANGAN 6.1 Perfection ... 143 6.1.1 Perletakan ... 143 6.1.2 Pencapaian ... 144 6.1.3 Sirkulasi ... 145 6.1.4 View ... 146 6.1.5 Vegetasi... 147 6.1.6 Tata massa... 148 6.1.7 Struktur ... 149 6.1.8 Utilitas ... 150 6.2 Continuity ... 151 6.2.1 Perletakan ... 151 6.2.2 Pencapaian ... 152 6.2.3 Sirkulasi ... 153 6.2.4 View ... 153 6.2.5 Vegetasi... 154

(7)

xiii 6.2.7 Struktur ... 155 6.2.8 Utilitas ... 156 6.3 Transformation ... 157 6.3.1 Perletakan ... 157 6.3.2 Pencapaian ... 158 6.3.3 Sirkulasi ... 158 6.3.4 View ... 159 6.3.5 Vegetasi... 160 6.3.6 Tata massa... 161 6.3.7 Fasad Struktur ... 161 6.3.8 Utilitas ... 162 6.4 Safety ... 163 6.4.1 Perletakan ... 163 6.4.2 Pencapaian ... 164 6.4.3 Sirkulasi ... 164 6.4.4 View ... 165 6.4.5 Vegetasi... 166

6.4.6 Zoning Tata Massa dan Ruang ... 166

6.4.7 Struktur ... 167 6.4.8 Utilitas ... 167 BABVIII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 168 7.2 Saran ... 169 DAFTAR PUSTAKA ... 170

(8)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hukum kesamaan (law of similarity) ... 40

Gambar 2.2 Hukum ketertutupan ... 40

Gambar 2.3 Hukum kesinambungan ... 41

Gambar 2.4 Hukum Bidang dan Simetri ... 41

Gambar 2.5 Teori Sirkulasi Ruang ... 47

Gambar 2.6 Tampak depan Heaven`s Kids ... 56

Gambar 2.7 Denah ruang Heaven`s Kids ... 56

Gambar 2.8 Denah ruang lt 1 ... 57

Gambar 2.9 Denah ruang lt 3 ... 57

Gambar 2.10 Denah ruang lt 2 ... 57

Gambar 2.11 Elemen ruang (lantai) ... 58

Gambar 2.12 Elemen ruang (dinding) ... 58

Gambar 2.13 Elemen ruang (ceilling) ... 59

Gambar 2.14 Ruang belajar integratif ... 59

Gambar 2.15 Ruang terpai one on one ... 62

Gambar 2.16 Classical class ... 62

Gambar 2.17 Classical class ... 63

Gambar 2.18 Music class ... 63

Gambar 2.19 Perpustakaan ... 64

Gambar 2.20 Ruang kelas ... 65

Gambar 3.1 Tampak depan sekolah River`s Kid... 67

(9)

xv

Gambar 4.1 Peta Rencana Struktur Pusat Pelayanan ... 70

Gambar 4.2 Siteplan tapak dan hubungannya terhadap fasilitas pemerintahan 71 Gambar 4.3 Dimensi dan bentukan lahan ... 75

Gambar 4.4 Dimensi dan Bentukan Lahan ... 76

Gambar 4.5 Partisi Pagar Masif ... 77

Gambar 4.6 Vegetasi sebagai Pembatas Lingkungan ... 78

Gambar 4.7 Pemanfaatan Kontur Tanah sebagai Batas... 78

Gambar 4.8 Kombinasi pagar dan vegetasi sebagai pembeda ... 79

Gambar 4.9 Jenis vegetasi yang dimanfaatkan pada tapak ... 79

Gambar 4.10 Pemanfaatan space berupa sungai ... 80

Gambar 4.11 Sketsa penzoningan ... 81

Gambar 4.12 Pemilihan jenis vegetasi peneduh... 81

Gambar 4.13 Penggunaan material kaca pada bangunan ... 82

Gambar 4.14 Vegetasi sebagai komponen pembentuk lingkungan ... 83

Gambar 4.15 Penataan masa secara linier (Gestal`s Theory) ... 84

Gambar 4.16 Penataan masa secara grid ... 84

Gambar 4.17 Penataan masa kombinasi (linier dan grid) ... 85

Gambar 4.18 pemanfaatan ramp bagi pengguna cacat (disable people) ... 86

Gambar 4.19 Aksen bentuk pada eksterior jalan... 86

Gambar 4.20 Kombinas ramp dan tangga normal... 87

Gambar 4.21 pola sirkulasi ngin pada bangunan ... 88

Gambar 4.22 Bentukan atap ... 88

Gambar 4.23 Pemanfaatan selasar sebagai pelindung ... 89

(10)

xvi

Gambar 4.25 Bentukan Tangki Air... 101

Gambar 4.26 Hydran dan Sprinkle ... 103

Gambar 4.27 Rancangan Hydrant Taman ... 104

Gambar 4.28 Potensi Penggunaan Warna dan Bentukan yang Sederhana ... 105

Gambar 4.29 Contoh pemakaian struktur batu kali... 106

Gambar 4.30 Contoh rancangan struktur atap ... 107

Gambar 5.1 Konsep Pola Tata Masa dan Dimensi Bangunan ... 114

Gambar 5.2 Jenis Vegetasi yang dipergunakan pada tapak ... 116

Gambar 5.3 Konsep Safety dalam bentukan perabot ruang ... 123

Gambar 5.4 Lampu Daylighting... 124

Gambar 5.5 Bahan Vinyl pada Lantai ... 124

Gambar 5.6 Desain atap bertingkat untuk menghindari difraksi suara ... 125

Gambar 5.7 Hindari bentukan bangunan monumental... 125

Gambar 5.8 Detail jalan setapak dengan sisi safe (aman) pada sisi samping berupa rumput... 126

Gambar 5.9 Konsep sirkulasi linier ... 126

Gambar 5.10 Konsep sirkulasi linier ... 127

Gambar 5.11 Desain taman dan kolam perancangan sebagai media terapi suara... 128

Gambar 5.12 Konsep penghawaan alami melalui kisi-kisi ... 129

Gambar 5. 13 Aplikasi bentukan tangki air sebagai media belajar anak autis 130 Gambar 5.14 Potongan dinding ... 131

Gambar 5.15 Aplikasi peredam bunyi pada ruang ... 131

(11)

xvii

Gambar 6.1 Tinjauan Batas Tapak dalam Konsep perfection ... 143

Gambar 6.2 Tinjauan Lokasi Dekat dengan Fasilitas Pemerintahan... 144

Gambar 6.3 Tinjauan Aksebilitas terhadap Lokasi... 144

Gambar 6.4 Aplikasi Entrance pada Rancangan... 145

Gambar 6.5 Aplikasi Pergola Parkir... 145

Gambar 6.6 Aplikasi Taman Bermain dan Gasebo ... 146

Gambar 6.7 Aplikasi taman air... 146

Gambar 6.8 Aplikasi padang rumput dan taman ... 147

Gambar 6.9 Aplikasi kisi-kisi jendela dengan kaca Steno ... 147

Gambar 6.10 Aplikasi konsep continue (pemilihan vegetasi dan penempatan) pada rancangan ... 148

Gambar 6.11 Aplikasi penzoningan tata masa……… ... 148

Gambar 6.12 Aplikasi pondasi batu kali dengan material lokal... 149

Gambar 6.13 Aplikasi beberapa fasad lengkung pada rancangan ... 149

Gambar 6.14 Aplikasi sistem air bersih ... 150

Gambar 6.15 Aplikasi sistem air kotor... 150

Gambar 6.16 Aplikasi sistem hydrant ... 151

Gambar 6.17 Aplikasi desain tempat sampah beroda di salah satu bangunan kelas ... 151

Gambar 6.18 Outdoor area sebagai media belajar dan terapi autis ... 152

Gambar 6.19 Outdoor area seba gai media belajar dan terapi autis ... 152

Gambar 6.20 View luar berupa hamparan rumput sebagai wahana terapi ... 153

Gambar 6.21 Interior area sebagai media belajar dan terapi autis ... 153

(12)

xviii

Gambar 6.23 Outdoor Area sebagai Media Belajar dan Terapi Autis ... 155

Gambar 6.24 Aplikasi Struktur Atap Membran pada Galery ... 155

Gambar 6.25 Aplikasi Material Rumbia pada Ruang Terapi ... 156

Gambar 6.26 Sistem Utilitas Kawasan ... 157

Gambar 6.27 Dominasi Lahan Hijau pada Lay Out Plan... 157

Gambar 6.28 Ramp Baiu Pengguna Divable People ... 158

Gambar 6.29 Pembagian Dua Entrance ... 159

Gambar 6.30 Salah Satu Sudut Ruang Luar sebagai Media Belajar ... 159

Gambar 6.31 Aplikasi warna dan bentuk pada ruang terapi One On One ... 159

Gambar 6.32 Aplikasi vegetasi dengan ketinggian berbeda ... 160

Gambar 6.33 Aplikasi vegetasi sebagai media belajar anak autis ... 160

Gambar 6.34 Transformasi dimensi bangunan... 161

Gambar 6.35 Transformasi struktur atap bangunan ... 161

Gambar 6.36 Transformasi material atap ... 162

Gambar 6.37 Sistem distribusi air bersih ... 162

Gambar 6.38 Faktor kedekatan dengan fasilitas keamanan pemerintah ... 163

Gambar 6.39 Penggunaan marka jalan demi keselamatan pengguna jalan.... 163

Gambar 6.40 Transformasi kemiringan kontur tapak... 165

Gambar 6.41 Transformasi kemiringan kontur tapak... 165

Gambar 6.42 Penggunaan ruang kaca sebagai perantara view. ... 166

(13)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Pembagian Kelas Pembelajaran Metode ABA... 27

Tabel 2.2 Kebutuhan Fasilitas dan Ukuran ... 30

Tabel 2. 3 Pengaruh warna pada psiklogis anak ... 37

Tabel 4.1 Analisis Aktifitas dan Kebutuhan Ruang ... 92

Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan dan Besaran Ruang Anak Autis ... 94

Tabel 4.3 Analisis Kebutuhan dan Besaran Ruang Terapis/pengajar, Sta, dan pengguna lainnya... 95

Tabel 4.4 Analisis Pengguna dan Sifat Ruang ... 97

Tabel 4.5 Analisis Hubungan Ruang... 100

Tabel 4.6 Sistem Pembuangan Air Hujan ... 103

(14)

xx

DAFTAR DIAGRAM/BAGAN

Diagram 4.1 Analisis Fungsi Objek ... 69

Diagram 4.2 Analisis Aktifitas Anak Autis ... 93

Diagram 4.3 Analisis Aktifitas Terapis/pengajar ... 93

Diagram 4.4 Analisis pengguna ... 98

Diagram 4.5 Sistem pembuangan air kotor ... 102

Diagram 4.6 Sistem pembuangan air hujan ... 104

(15)

ABSTRAK

Devi, Mamluatul Ulumi. 2009. Pusat Pendidikan dan Terapi Autis Batu Malang. Dosen pembimbing Elok Mutiara, MT dan Yulia Eka Putrie, MT.

Terkait dengan manusia yang memiliki kekurangan (berkebutuhan khusus), anak autis adalah salah satu di antara sekian banyak syndrome yang menyerang sel saraf motorik. Keterbatasan ini yang menyebabkan anak autis sangat kurang peka terhadap lingkungan di sekitarnya. Ibarat sebuah benih, anak autis sering kali dipandang sebagai sesuatu yang sederhana. Padahal, perbedaan yang mereka memiliki dengan layaknya anak normal lain didapati potensi perkembangan yang “istimewa”. Tidak keseluruhan anak autis menyulitkan orang-orang yang berada di sekitarnya. Banyak dari mereka yang memiliki kelebihan, baik secara akademik maupun non-akademik. Oleh karena itu, pengenalan serta pembelajaran bagi penderita autis sangat penting, berkaitan dengan perkembangan sel motorik mereka yang lemah terhadap sosialisasi lingkungan. Permasalahan yang sampai sekarang belum dapat teratasi secara maksimal adalah mengenai pendidikan yang layak bagi anak-anak autis. Faktor biaya yang mahal bagi anak autis menjadi kendala utama, selain faktor kurang pekanya orangtua terhadap gejala penyakit autis, sehingga penanganan yang intensif masih sering menjadi kendala.

Pendidikan yang peka terhadap keberadaan anak berkebutuhan khusus (special need) dari kalangan miskin masih sangat kurang sekali. Faktanya, orientasi lembaga pendidikan anak berkebutuhan khusus di Indonesia yang belum bisa diakses kalangan miskin, mengakibatkan banyak sekali jumlah anak-anak terlantar yang pada akhirnya tidak memperoleh pendidikan dan bimbingan.

Jumlah anak autis yang masih belum terfasilitasi masih relatif banyak, dengan kondisi sekolah atau pusat terapi autis yang belum memenuhi standar mutu pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Hal inilah yang melatar belakangi perancangan Pusat Pendidikan dan Terapi Autis, guna mewadahi kaidah kegiatan belajar serta memfasilitasi kegiatan mereka dalam wujud kaidah perancangan arsitektur yang lebih baik.

Metode kajian dari rancangan ini meliputi metode pengumpulan data dengan cara survei lapangan secara langsung terkait studi banding tema, studi banding objek rancangan, serta pendalaman ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi dasar perancangan Pusat Pendidikan dan Terapi Autis Batu Malang. Tujuan dari pendalaman ayat-ayat Al-Qur’an ini adalah untuk menyempurnakan dalam proses perancangan dengan mengambil intisari nilai-nilai keislaman yang diterapkan dalam rancangan yaitu dengan tema Environmental Behavior, dimana tema yang mengadopsi perilaku lingkungan yang diinterprestasikan dalam rancangan sehingga rancangan dapat memberikan manfaat serta berkah yang dapat dipergunakan demi kemaslahatan secara umum.

Kata kunci: Pusat Pendidikan, Terapi, Autis, Batu Malang (persepsi manusia terhadap lingkungan), Jawa Timur

Referensi

Dokumen terkait

Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan (dengan persetujuan Dewan Komisaris), jika keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, untuk menetapkan dan membayar

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan jumlah leukosit dengan defisit fungsional neurologis pada

Meskipun belukar memiliki muatan bahan bakar yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan hutan lahan kering sekunder namun area yang terbakar pada tutupan lahan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi ekstrak ubi gadung dan ekstrak buah maja berpengaruh pada tingkat mortalitas larva ulatgrayak,

Hal itu sejalan dengan hasil penelitian Bolat dan Odaci (2016) pada siswa SMA tingkat akhir di Turki yang menunjukan bahwa efikasi diri pengambilan keputusan

Oleh itu, bagi menggalakkan lebih ramai menceburkan diri dalam penanaman tembikai di Sandakan khususnya, satu kajian telah dijalankan di Fakulti Pertanian Lestari, Universiti

Solehaqiqah bisa diandalkan, Anda tinggal pesan hewan apa yang Anda pilih untuk acara aqiqoh, apakah kambing atau domba.Di dalam Islam, dua hewan tersebut diperbolehkan walaupun

Penulis menggunakan konsep integrasi pada penelitian ini dengan melihat fakta bahwa upaya-upaya yang dilakukan Rusia dan sejumlah negara pecahan Uni Soviet untuk mencapai Uni