• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan, Pengalaman Kerja Audit, Akuntabilitas, Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal (Studi Kasus Kantor Inspektorat Wilayah Jawa Tengah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan, Pengalaman Kerja Audit, Akuntabilitas, Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal (Studi Kasus Kantor Inspektorat Wilayah Jawa Tengah)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA AUDIT, AKUNTABILITAS, DAN PROFESIONALISME TERHADAP KUALITAS

HASIL KERJA AUDITOR INTERNAL

(Studi Kasus Kantor Inspektorat Wilayah Jawa Tengah)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

MIA DWI ANGGRIYANI B 200 120 138

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA AUDIT, AKUNTABILITAS, DAN PROFESIONALISME TERHADAP KUALITAS

HASIL KERJA AUDITOR INTERNAL

(Studi Kasus Kantor Inspektorat Wilayah Jawa Tengah)

SKRIPSI

Oleh:

MIA DWI ANGGRIYANI B 200 120 138

Telah diperiksa dan disetujui oleh: Dosen Pembimbing

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA AUDIT, AKUNTABILITAS, DAN PROFESIONALISME TERHADAP KUALITAS

HASIL KERJA AUDITOR INTERNAL

(Studi Kasus Kantor Inspektorat Wilayah Jawa Tengah) Oleh:

MIA DWI ANGGRIYANI B 200120138

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Sabtu, 3 Juni 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Fauzan SE, M.Si, Akt ( ) (Ketua Dewan Penguji)

2. Eny Kusumawati, SE, MM, Ak ( ) (Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Triyono, SE.,Msi,Dr. ( ) (Anggota 2 Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat pernah ditulis oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggungjawab sepenuhnya.

Surakarta, 3 Juni 2017 Penulis

Mia Dwi Anggriyani B200120138

(5)

1

PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA AUDIT, AKUNTABILITAS, DAN PROFESIONALISME TERHADAP KUALITAS

HASIL KERJA AUDITOR INTERNAL

(Studi Kasus Kantor Inspektorat Wilayah Jawa Tengah)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, pengaruh pengalaman kerja audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal,pengaruh profesionalisme terhadap kualitas hasil kerja auditor internal dan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan,pengalaman kerja audit, akuntabilitas dan profesionalisme terhadap kualitas hasil kerja auditor internal.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Sampel digunakan dengan menggunakan metode sensus. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 54. Analisis data menggunakan regresi berganda dengan bantuan software SPSS V19.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, pengalaman kerja audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal dan pengetahuan, pengalaman kerja audit akuntabilitas dan profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal.

Kata Kunci: akuntabilitas, kualitas hasil kerja auditor internal, pengalaman audit, Pengetahuan dan profesionalisme.

ABSTRACT

This study was aimed at identifying the impact of knowledgeon the quality of the work outcomesof internal auditors, the impact of auditing experience on the quality of work outcomes of internal auditors, the impact of auditors.

This study is a quantitative research. The samples of this studyincluded 54 internal auditors who were chosen by applying census method accounta bility on the quality of work outcomes of internal auditors, and identifying the impact of knowledge, auditing experience and accountability on the quality of work outcomes of internal. Thedata was analysed using double regression analysis with the assistance of SPSS V19 software.

The results of this study showed that knowledge positively and significantly affected the quality of work outcomes of internal auditors, auditing experience positively and significantly affected the quality of work outcomes of internal auditors, accountability positively and significantly affected the quality of work outcomes of internal auditors, and knowledge, auditing experience, accountability significantly affected the quality of work outcomes of internal

(6)

2

auditors, and professionalism significantly affected the quality of work outcomes of internal auditors

Key words: accountability,auditing experience,knowledge,professionalism, the quality of work outcomes of internal auditors

1. PENDAHULUAN

Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat. Tuntutan ini wajar, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya pengelolaan (bad governance) dan buruknya birokrasi (oleh Sunarsip 2001 dalam Wandita, Yuniarta, Darmawan 2014)

Jasa audit terhadap laporan keuangan sangat dikenal dibidang akuntansi, karena jasa ini adalah jasa yang sering digunakan oleh pihak diluar perusahaan seperti kreditor, Bapepam, investor, calon investor dan pihak yang lain yang memiliki kaitan untuk menilai suatu perusahaan dan mengambil keputusan yang berhubungan dengan perusahaan itu. disini auditor memiliki fungsi sebagai pihak ketiga yang menghubungkan manajemen perusahaan dengan pihak luar perusahaan yang memiliki kepentingan, untuk memberikan keyakinan dan memberikan opini tentang kewajaran suatu laporan keuangan sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen wajar dan dapat dipercaya sehingga keputusan yang diambil tepat dan bermanfaat bagi perusahaan (Riani,2008:3 dalam Wandita, Yuniarta, Darmawan 2014).

Kualitas auditor dapat dipengaruhi oleh rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas), dan kompetensi yang dimiliki oleh seorang auditor dalam menyelesaikan proses audit tersebut. De Angelo dalam Elisha Muliani Singgih dkk. (2010), mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam system akuntansi kliennya. Menurut Irahandayani (2003), kualitas auditor dapat dikelompokan menjadi dua yaitu: berkualitas (dapat

(7)

dipertanggung-3

jawabkan) dan tidak berkualitas (tidak dapat dipertanggungjawabkan) oleh Ilmiyati dan Yohanes Suhardjo (2012).

Pada saat sekarang ini, keberadaan dan peran profesi auditor mengalami peningkatan yang sesuai dengan perkembangan bisnis dan perubahan global. Keberadaan dan peran auditor yang cukup strategis tersebut dikuatkan dan diatur oleh perundangan-undangan yang berlaku.Namun demikian, seiring dengan meningkatkan kompetisi dan perubahan global, profesi akuntansi pada saat ini dan masa mendatang menghadapi tantangan yang semakin berat.

Syarat diri auditor yang ketiga adalah due professional care.Penting bagi auditor untuk mengimplementasikan due professional care dalam pekerjaan auditnya. Hal ini dikarenakan standard of care untuk auditor berpindah target yaitu menjadi berdasarkan kekerasan konsekuensi dari kegagalan audit. Kualitas audit yang tinggi tidak menjamin dapat melindungi auditor dari kewajiban hukum saat konsekuensi dari kegagalan audit adalah keras (Kadous, 2000)

2. METODE PENELITIAN

2.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kantor inspektorat yang berada di Jawa Tengah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja dikantor inspektorat di Jawa Tengah dan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik yang dilakukan berdasarkan kriteria yang disesuaikan dengan tujuan penelitian atau pertimbangan dari peneliti.

2.2 Definisi Operasional dan Pengukurannya Variabel 2.2.1 Variabel Dependen

Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah kualitas hasil kerja auditor internal. Terdapat empat belas (14) item pertanyaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert 5 poin. Angka

(8)

4

5 berarti Sangat Setuju, angka 4 berarti Setuju, angka 3 berarti Netral, angka 2 berarti Tidak Setuju, dan angka 1 berarti Sangat Tidak Setuju Jawaban dari responden digunakan untuk menentukan tingkat kinerja auditor , yaitu tingkat kinerja auditor yang rendah untuk jawaban pada skala rendah dan yang lebih tinggi kinerja auditor untuk jawaban pada skala tinggi.

2.2.2 Variabel Independen a. Pengetahuan

Variabel Independen di bawah ini adalah pengetahuan. Terdapat sepuluh (10) item pertanyaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert 5 poin. Angka 5 berarti Sangat Setuju, angka 4 berarti Setuju, angka 3 berarti Netral, angka 2 berarti Tidak Setuju, dan angka 1 berarti Sangat Tidak Setuju Jawaban dari responden digunakan untuk menentukan tingkat kinerja auditor , yaitu tingkat kinerja auditor yang rendah untuk jawaban pada skala rendah dan yang lebih tinggi kinerja auditor untuk jawaban pada skala tinggi.

Jawaban dari responden digunakan untuk menentukan tingkat pengetahuan yang dihadapi oleh auditor, yaitu tingkat pengetahuan yang rendah untuk jawaban pada skala rendah dan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi untuk jawaban pada skala tinggi.

b. Pengalaman Kerja

Variabel Independen di bawah ini adalah pengalaman kerja. Terdapat delapan (8) item pertanyaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert 5 poin. Angka 5 berarti Sangat Setuju, angka 4 berarti Setuju, angka 3 berarti Netral, angka 2 berarti Tidak Setuju, dan angka 1 berarti Sangat Tidak Setuju Jawaban dari responden digunakan untuk menentukan tingkat kinerja auditor , yaitu tingkat kinerja auditor yang rendah untuk jawaban pada skala rendah dan yang lebih tinggi kinerja auditor untuk jawaban pada skala tinggi.

Jawaban dari responden digunakan untuk menentukan tingkat pengalaman kerja yang dihadapi oleh auditor, yaitu tingkat

(9)

5

pengalaman kerja yang rendah untuk jawaban pada skala rendah dan tingkat pengalaman kerja yang lebih tinggi untuk jawaban pada skala tinggi.

c. Akuntabilitas

Variabel Independen di bawah ini adalah akuntabilitas. Terdapat tigabelas (13) item pertanyaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert 5 poin. Angka 5 berarti Sangat Setuju, angka 4 berarti Setuju, angka 3 berarti Netral, angka 2 berarti Tidak Setuju, dan angka 1 berarti Sangat Tidak Setuju Jawaban dari responden digunakan untuk menentukan tingkat kinerja auditor , yaitu tingkat kinerja auditor yang rendah untuk jawaban pada skala rendah dan yang lebih tinggi kinerja auditor untuk jawaban pada skala tinggi.

Jawaban dari responden digunakan untuk menentukan tingkat akuntabilitas yang dihadapi oleh auditor, yaitu tingkat akuntabilitas yang rendah untuk jawaban pada skala rendah dan tingkat akuntabilitas yang lebih tinggi untuk jawaban pada skala tinggi. d. Profesionalisme

Variabel Independen di bawah ini adalah profesionalisme. Terdapat enam (6) item pertanyaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert 5 poin. Angka 5 berarti Sangat Setuju, angka 4 berarti Setuju, angka 3 berarti Netral, angka 2 berarti Tidak Setuju, dan angka 1 berarti Sangat Tidak Setuju Jawaban dari responden digunakan untuk menentukan tingkat kinerja auditor, yaitu tingkat kinerja auditor yang rendah untuk jawaban pada skala rendah dan yang lebih tinggi kinerja auditor untuk jawaban pada skala tinggi.

Jawaban dari responden digunakan untuk menentukan tingkat profesionalisme yang dihadapi oleh auditor, yaitu profesionalisme yang rendah untuk jawaban pada skala rendah dan tingkat profesionalisme yang lebih tinggi untuk jawaban pada skala tinggi.

(10)

6 2.3 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan Analisis regresi linear berganda

(multiple linear regression) dilakukan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen (explanatory) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009). Model regresi linear berganda ini dirumuskan sebagai berikut:

KHKAI = α + β1PH+ β2PKA+ β3AK+β4PF + e

Notasi:

KHKAI = kualitas hasil kerja auditor internal α = Nilai intersep konstan

β = Koefisien regresi PH = Pengetahuan

PKA = Pengalaman Kerja Audit AK = Akuntabilitas

PF = Profesionalisme e = Variabel pengganggu

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

3.3.1 Uji Normalitas

Nilai kolmogorov smirnov z sebesar 0,429 dengan nilai p-value sebesar 0,993. Kesimpulan dari hasil pertimbangan tersebut adalah nilai 0,993>0,05; sehingga menunjukan bahwa distribusi data dalam penelitian ini adalah normal.

3.3.2 Uji Multikolinearitas

Seluruh variabel independen dalam penelitian ini memiliki nilai VIF kurangdari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 sehingga dapat disimpulkan hubungan linear di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi tidak mengandung multikolinearitas.

(11)

7 3.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Nilai signifikansi masing-masing variabel independen dalam penelitian lebih besar dari 0,05; sehingga menunjukan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 3.4 Pembahasan

3.4.1 Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal

Variabel Pengetahuan diketahui nilai thitung sebesar 3,282 > ttabel

2,021 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,002 <  = 0,05. Oleh karena itu, H1 diterima dan Ho ditolak, artinya variabel pengetahuan mempunyai pengaruh secara individual terhadap kualitas hasil kerja. Hal ini dikarenakan pengetahuan audit dalam melakukan sebuah pekerjaan akan mempengaruhi auditor dalam menyeleksi kesalahan dan mendekteksi risiko-risiko yang akan terjadi selama proses audit. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi pengetahuan seseroang auditor maka semakin bermanfaat suatu keputusan yang diambil. Sehingga kedepannya dapat melaksanakan tugas yang lebih baik. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Wandita, Yuniarta dan Darmawan (2014) yang menyatakan bahwa pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor internal.

3.4.2 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal

Variabel pengalaman kerja diketahui nilai thitung sebesar 2,051 >

ttabel 2,021 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,003 <  = 0,05. Oleh

karena itu, H2 diterima dan Ho ditolak, artinya variabel pengalaman kerja mempunyai pengaruh secara individual terhadap kualitas hasil kerja. Hal ini dikarenakan semakin banyak pengalaman kerja, maka semakin meningkat atau semakin baik kualitas hasil pemeriksaan yang dilakukannya. Pengalaman kerja juga sangat mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Semakin lama seorang auditor menekuni profesinya maka akan semakin tepat dalam mendeteksi sebuah kesalahan. Sehingga

(12)

8

akan dapat meningkatkan kualitas hasil kerjanya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Wandita, Yuniarta dan Darmawan (2014), Ayuningtyas, Pamudji (2012), dan Syafitri, Wiwit (2014) yang menyatakan bahwa pengalaman kerja mempunyai pengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor internal.

3.4.3 Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal

Variabel akuntabilitas diketahui nilai thitung sebesar 4,124 > ttabel

2,021 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 <  = 0,05. Oleh karena itu, H3 diterima dan Ho ditolak, artinya variabel akuntabilitas mempunyai pengaruh secara individual terhadap kualitas hasil kerja. Hal ini dikarenakan semakin besar tingkat akuntabilitas seorang auditor maka semakin tinggi pula kualitas hasil kerja auditor. Akuntabilitas merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki seorang auditor dalam melaksanakan pekerjaannya. Akuntabilitas sebagai bentuk dorongan individu untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dilksanakan, sehingga mampu menyelesaikan tugas dengan tepat dan cermat. Tingkat akuntabilitas individu dalam melakukan suatu pekerjaan menentukan bagaimana sebuah informasi diproses. Hasil dari informasi yang diproses tersebut, akan mempengaruhi respon keputusan atau tindakan yang akan diambil. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Wandita, Yuniarta, dan Darmawan (2014), Ilmiyati, Suharjo (2012), dan Singgih, Bahwono (2010) yang menyatakan bahwa akuntabilitas mempunyi pengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor internal.

3.4.4 Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal

Variabel profesionalisme diketahui nilai thitung sebesar 2,239 >

ttabel 2,021 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,030 <  = 0,05. Oleh

karena itu, H4 diterima dan Ho ditolak, artinya variabel profesionalisme mempunyai pengaruh secara individual terhadap kualitas hasil kerja. Hal ini dikarenakan profesionalisme merupakan suatu nilai yang

(13)

9

mengedepankan keahlian dan kompetensi dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab. Nilai profesionalisme diwujudkan dalam perilaku yang menjunjung tinggi kompetensi dan tanggung jawab serta komitmen untuk senantiasa memberikan solusi yang terbaik. Karena dengan sikap profesionalisme yang dimiliki auditor, auditor mampu menghadapi berbagai tekanan yang dapat muncul dari dalam dirinya sendiri maupun dari pihak luar. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Handyani, Yusrawanti (2013), Susilawati, Atmawinata (2014), dan penelitian Singgih, Bahwono (2010) yang menyatakan bahwa profesionalisme mempunyai pengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor internal.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengujian dengan analisis regresi berganda yang telah dilakukan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, pengalaman kerja, akuntabilitas dan profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal.

4.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang diperoleh serta keterbatasan dalam penelitian, sehingga saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1) Bagi kantor inspektorat diharapkan mampu memahami faktor-faktor

yang dapat meningkatkan kualitas hasil kerja auditor tidak hanya dilihat faktor pengetahuan, pengalaman kerja, akuntabilitas dan profesionalisme. 2) Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambah wilayah cakupan dalam penelitian ini tidak hanya wilayah Inspektorat Salatiga, Jateng, Kabupaten Semarang dan Grobogan saja melainkan semua wilayah yang ada di Propinsi Jawa Tengah.

(14)

10 DAFTAR PUSTAKA

Agusti, Restu dan Nastia Putri Pertiwi. 2013. Pengaruh Kompetensi Dan

Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Pada KAP Se Sumatra. Pekan

Baru: Universitas Bina Widia. Vol 21, No 3 Tahun 2013, Hal: 1-13. Ayuningtyas, Harvita Yulian Dan Sugeng Pamudji. 2012. Pengaruh Pengalaman

Kerja, Independensi, Obyektivitas, Integritas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit pada Inspektorat Di Jawa Tengah. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol 1, No 2, Hal 1-10.

Edi Sujana. 2012. Pengaruh Kompetensi, Motivasi,Kesesuaian Peran,dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Internal Ikspektorat

Pemerintah Kabupaten. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Singaraja: ISSN. Vol 2,No 1 Tahun 2012, Hal: 1-27.

Handayani dan Yusrawati. 2013. Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Internal Auditor pada Bank Mandiri Medan. Riau: Universitas Islam Fakultas Ekonomi Riau Vol 1, No 21 Tahun 2013, Hal: 57-71.

Hardiningsih, Pancawati. 2010 .Pengaruh Independensi, Cor Porate Governance, dan Kualitas Audit terhadap Integritas Laporan Keuangan. Semarang: ISSN. Vol 2, No 1 Tahun 2010, Hal: 61-76.

Ilmiyati, dan Yohanes Suhardjo.2012. Pengaruh Akuntabilitas dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit.Semarang:ISSN.Vol 1, No 1 Hal: 43-56.

Najib, Ariffudin, Asri Usman 2013.Pengaruh Keahlian Independensi dan Etika terhadap Kualitas Audit. Sulawesi Selatan: BPKP Perwakilan Provinsi Sul-Sel

Primaraharjo, Bhinga dan Jesica Handoko 2011.Pengaruh Kode Etik Profesi Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit Auditor Independen di Surabaya. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala. Vol 3 No 1 Hal: 27-51.

Safitri, Wiwit.2014.Pengaruh Keahlian, Independensi, Pengalaman Audit Dan Etika Terhadap Kualitas Editor Pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau: Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang.

Singgih, dan Icuk Rangga Bawono 2010.Pengaruh Independensi, Pengalaman,

Due Profesional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit. Purwokerto: Universitas Jendral Sudirman Purwokerto.

Susilawati, dan Maya R Atmawinata 2014.Pengaruh Profesionalisme dan Independensi Auditor Internal Terhadap Kualitas Audit: Studi Pada Inspektorat Profinsi Jawa Barat: STIE STEMBI.

Wandita, Ni Luh Putu Tri Angga, Gede Adi Yuniarta dan Nyoman Ari Surya Darmawan. 2014. Pengaruh Pengetahuan, pengalaman kerja audit, dan akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Referensi

Dokumen terkait

Relay SR3B261FU akan mengatur sistem pelepasan beban dimana apabila terjadi trip pada pembangkit 310 kW maka waktu yg dibutuhkan untuk mengembalikan frekuensi ke posisi normal 50

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil dan pembahasan pada Rancang Bangun Game “ Who Wants to Be a Brillianaire ” berbasis Android adalah game ini dapat

(4) Dalam hal Pejabat Lelang Kelas II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf d tidak terbukti bersalah berdasarkan putusan yang telah mempunyai kekuatan

Menurut website BPJS (2012), Gaya hidup orang Indonesia semakin sehat berdasarkan riset. Disimpulkan, masyarakat Indonesia usia 15 – 64 tahun semakin sadar akan

Informan: jika itu menurut saya, yang harus dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembelajaran perusahaan sudah baik, seperti menjalin dan mengembangkan

Bahwa memperhatikan kronologis pencalonan Bakal Pasangan Calon yang diusung oleh PKP Indonesia di Kabupaten Dogiyai sebagai Laporan KPU Provinsi Papua, serta mencermati proses

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok. Pertimbangan untuk nasihat lain •

Pranata Komputer adalah Pegawai Aparatur Sipil Negara yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan