• Tidak ada hasil yang ditemukan

By: Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, MSc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "By: Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, MSc"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

By:

(2)

-> Sejarah

Outline

-> Mikroba Lingkungan -> Bioremediasi

(3)

2800 SM India, Kepulauan Orkney (Scotland), Pulau Crete dan Lembah Eufrat telah membuat saluran pembuangan limbah cair rumah tangga.

Awal Masehi Roma membangun tandon air bersih dengan saluran dari pipa timah.

Awal abad 4M Roma telah didirikan jamban umum di pusat-pusat aktivitas penduduk.

Abad 6 M Kertas toilet (tisu) sudah digunakan di Cina.

2500 SM Pipa berbahan logam digunakan di Mesir dan 2000 SM di istana Knossos Crete.

(4)

• 1665 Robert Hooke menggunakan lensa sederhana untuk melihat sel mati dari tutup botol (gabus).

• 1676 Anthony van Leuwenhoeck mampu melihat benda menggunakan mikroskop sederhana hingga perbesaran

~300-500.

• 1841 Ignaz Semmelweis (Austria) memulai karir untuk dokter rumah sakit bersalin, dan menyadari kematian ibu dan anak setelah persalinan 18% berasal dari infeksi darah oleh streptococcus. ---pelopor sanitasi.

• 1859 Louis Pasteur menggunakan tabung gelas leher angsa yang menghubungkan udara luar dengan bejana berisi kaldu yang sudah direbus.

(5)

1970-an, dikenalkan mikrobiologi lingkungan dengan pokok tinjauan pada kesehatan masyarakat dan lingkungan dan terus berkembang hingga mencakup bidang yang luas dan berkait dengan bidang ilmu lainnya. Hurst et al. (1997) mendefinisikan bahwa mikrobiologi

lingkungan merupakan studi tentang keberadaan mikroba pada lingkungan alami maupun buatan.

Maier et al. (1999) mikrobiologi lingkungan didefinisikan

sebagai ilmu yang mempelajari pengaruh penerapan mikroba pada lingkungan, aktivitas, kesehatan dan kesejahteraan

(6)

Ekologi Mikroba

Bidang yang erat terkait dan seringkali dipersepsikan sama dengan mikrobiologi lingkungan yaitu: EKOLOGI MIKROBA

Ekologi mikroba yaitu ilmu yang mempelajari interrelasi atau interaksi antara mikroba dengan lingkungannya baik lingkungan biotik maupun abiotik.

(7)

-> Sejarah

Outline

-> Mikroba Lingkungan -> Bioremediasi

(8)

Mikroba yang paling banyak berperan dalam

(9)

Mikroba Lingkungan

1. Archaea

merupakan bakteri yang dapat hidup pada

kondisi yang ekstrim

A. Mikroba Termofilik

Organisme prokariot (bakteri, alga hijau-biru)

lebih toleran terhadap temperatur tinggi

dibanding eukariot

Termofil: organisme yg tumbuh pd >55

o

C

Termofil ekstrim : Tumbuh di atas 75

o

C

(10)

Mikroba Lingkungan

B. Mikroba Barofilik

 Lingk tekanan hidrostatik tinggi umumnya ditemukan di

perairan dalam dan di pengeboran sumur dalam

 Di lingkungan akuatik, tekanan meningkat +1 atm untuk

setiap 10 m kedalaman

 Pd bbrp sumur minyak bumi, tekanan mencapai 400 atm dan

temp 60 – 105o C

 Mikroba barofilik : mikroba yg hidup di lingk dgn tekanan tinggi

* tekanan 400 – 500 atm : barofilik

* tekanan 1 - < 400 atm : eurybaric / baroduric (barotolerant)

Pseudomonas bathycetes mampu mentoleransi tekanan 1.000 atm

(11)

Mikroba Lingkungan

C. Mikroba Xerofilik

Mikroba : bakteri, yeast, fungi, alga selain mikroba

halofilik ekstrim

Laju pertumb mikroba xerofilik biasanya lebih

lambat dan waktu germinasi spora lebih pendek

drpd mikroba non-xerofilik

Torulopsis halonitratophila

yg diisolasi dr fermentasi

kecap mrpk yeast halofilik , obligat pd 30

o

C

tetapi

dia

juga ditemukan halotolerant pd 20

o

C

Jadi sifat2 mikroba spt ini bervariasi dlm temp dan

aw

(12)

Mikroba Lingkungan

D. Mikroba Halofilik Ekstrim

 Contoh bakteri halofilik ekstrem yg tumbuh dalam NaCl jenuh adl archaebacteria Gram-- Halobacterium dan

Halococcus. Konsentrasi NaCl minimum 2,5 – 3.0 M dan optimal 4 – 5 M NaCl

 Kedua bakteri diatas tidak autolisis meskipun pd medium dgn konsentrasi garam rendah atau dalam akuades. Struktur permukaan sel yang kaku dan tebal mengandung polisakarida dgn rasio 1/3 sampai ½ drpd struktur

Polisakarida tersusun dr asam uronat dari glukosamin dan galaktosamin, dan asam uronat diduga memiliki fungsi yg sama dengan asam muramat dalam dinding sel

(13)

Mikroba Lingkungan

2. Fungi

Cendawan

: organisma berfilamen, non-fotosintetik,

merupakan organisma heterotrofik, eukaryotik.

Struktur satuan selulernya berupa

hifa

yang

merupakan bentukan seperti benang tubular,

tunggal.

Dinding sel cendawan tersusun oleh khitin mikrofibril

semikristalin yang terpadu dengan mathriks amorf

-glukan, mungkin juga protein

Secara umum talus cendawan terdiri dari 2 bagian

yaitu miselium dan spora. Sebagaimana diutarakan

di atas bahwa miselium tersusun oleh jalinan hifa.

(14)
(15)
(16)
(17)

Mikroba Lingkungan

3. Simbiosis antara:

Jamur

Bakteri

(18)

Interaksi bakteri-tumbuhan, infeksi

Agrobacterium tumefaciens (kiri), pembentukan bintil akar akibat interaksi Rhizobium-tumbuhan (tengah dan kanan).

(19)

Koloni mikroba dari

tanah pada perakaran

tumbuhan yang berbeda

(20)
(21)
(22)
(23)

-> Sejarah

Outline

-> Mikroba Lingkungan -> Bioremediasi

(24)
(25)

Berbagai metode penanggulangan

limbah pencemar

Secara fisik

Secara kimiawi

Secara biologi

Bioteknologi pengolahan limbah

pencemar

(Bioremediasi)

(26)

This Powerpoint is hosted on www.worldofteaching.com Please visit for 1000+ free powerpoints

Bioremidiasi

Bioremediasi merupakan suatu upaya

pemulihan kondisi lingkungan dengan

menggunakan aktivitas biologis untuk

mendegradasi dan/atau menurunkan toksisitas

dari berbagai senyawa pencemar.

Mikroorganisme dari kelompok bakteri,

khamir, dan kapang merupakan kelompok

utama yang berperan penting dalam

(27)

Bioremidiasi

 Teknologi bioremediasi oleh mikroba merupakan hasil

pemikiran yang sistematik dari integrasi berbagai bidang ilmu, antara lain mikrobiologi, ekologi, fisiologi, biokimia, dan genetika yang dipadukan dengan menggunakan

prinsip rekayasa untuk memaksimumkan reaksi metabolik mikroba yang diinginkan dalam pemulihan lingkungan

yang tercemar.

 Pemahaman tentang mikrobiologi dan lingkungannya

merupakan faktor penting dalam perkembangan teknologi biodegradasi.

 Kunci utama penentu keberhasilan pengolahan limbah

pencemar di lingkungan secara biologi adalah mengetahui faktor-faktor yang berinteraksi dalam biodegradasi itu

(28)

Advantages of bioremediation

Can be done on site

Keeps site disruption to a minimum

Eliminates transportation cost and liabilities

Eliminates waste permanently

Eliminates long term liability

Biological systems, often less expensive, are used

Can be coupled with other treatment techniques

into a treatment train

(29)

Bioremediasi didasarkan pada suatu

pemahaman atas tiga prinsip utama yaitu:

(1) pengetahuan tentang fisiologi mikroba meliputi proses metabolisme yang mengarah pada detoksifikasi senyawa berbahaya dan pengendalian genetik mikroba yang

mengontrol fungsi-fungsi tersebut;

(2) pengetahuan tentang ekologi mikroba yang meliputi struktur dan fungsi dari komunitas mikroba di alam;

(3) pengetahun tentang kerekayasaan (engineering) yaitu cara-cara aplikasi proses-proses metabolisme mikroba di alam

(30)

Bioremediasi mempunyai dua tujuan yaitu

 menstimulasi pertumbuhan mikroba baik yang indigenus yaitu mikroba asli maupun non indigenus non indigenus atau mikroba yang sengaja dimasukkan dari luar ke daerah yang terkontaminasi, dan

 menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai untuk

meningkatkan intensitas kontak langsung antara mikroba dengan senyawa kontaminan di lingkungan baik yang

terlarut maupun yang terikat oleh partikel untuk

mengalami biotransformasi, biodegradasi, bahkan sampai biomineralisasi.

(31)

Keberhasilan bioremediasi bergantung

pada banyak faktor diantaranya

karakteristik substrat pencemar yang akan

didegradasi oleh mikroba.

keanekaragaman mikroba indigenus dan non

indigenus potensial pendegradasi limbah pencemar,

faktor biotik dan abiotik lingkungan yang

mempengaruhi aktivitas biodegradasi limbah

pencemar

(32)

Aplikasi kajian mikroba dalam bioremediasi

limbah pencemar di lingkungan meliputi :

• Eksplorasi mikroba potensial dari lingkungan alami terutama dari kawasan tercemar.

• Isolasi, karakterisasi, dan identifikasi mikroba potensial pendegradasi limbah pencemar.

• Uji aktivitas mikroba dalam mendegradasi limbah pencemar.

• Pengukuran faktor-faktor yang memengaruhi proses degradasi oleh mikroba

• Studi mekanisme interaksi mikroba dengan substrat pencemar

• Pencarian kondisi optimum yang dibutuhkan oleh mikroba dalam mendegradasi limbah pencemar.

(33)

Aplikasi kajian mikroba dalam bioremediasi

limbah pencemar di lingkungan meliputi :

• Deteksi hasil metabolisme dari proses biodegradasi.

• Eksplorasi gen-gen yang bertanggung jawab dalam proses biodegradasi.

• Pengembangan metode pembuatan konsorsium mikroba potensial pendegradasi limbah pencemar

• Pengembangan metode inokulasi mikroba potensial ke lingkungan tercemar.

• Monitoring viabilitas dan aktivitas mikroba (indigenus dan non indigenus) dalam mendegradasi limbah pencemar.

(34)

Hasil penelitian

Aplikasi metode bioremediasi dalam

penanggulangan pencemaran memberikan hasil

yang bervariasi

– Memacu

– Menghambat ???

– Tidak berpengaruh ???

Bioremediasi tetap merupakan alternatif yang paling aman meskipun membutuhkan biaya yang mahal

(35)

Bioremediation technologies can be

broadly classified as :

Ex situ technique

• Are those treatment modalities which involve the physical

removal of the contaminated material to another area (possibly within the site) for treatment

• Examples : Bioreactors, land farming, composting, some

form of solid phase treatment

In situ technique

• Involve treatment of the contaminated material in place

• Examples : Bioventing for the treatment of contaminated

soils and biostimulation of indigenous aquifer microorganism

(36)

Bioremediation treatment technologies

Treatments Definition

Bioaugmentation Addition of bacterial cultures to a

contaminated medium; frequently used in bioreactors and ex situ systems

Biofilters Use of microbial stripping columns to treat air emission

Biostimulation Stimulation of indigenous microbial

populations in soils and/ or ground water; may be done in situ or ex situ

Bioreactors Biodegradation in a container or reactor; may be used to treat liquids or slurries

Bioventing Methods of treating contaminated soils by drawing oxygen through the soil to

(37)

Bioremediation treatment technologies

Treatments

Definition

Composting

Aerobic, thermophilic treatment

process in which contaminated

materials is mixed with a bulking

agent; can be done using static piles,

aerated piles, or continuously fed

reactor

Land farming Solid-phase treatment systems for

contaminated soils; may be done in

situ or in a constructed soil treatment

cell

(38)

Pencemaran di lingkungan

Bioremediasi Biodegradasi

Mikroorganisme

Faktor lingkungan yang menjamin Survival mikroba dan interaksinya

Jenis substrat

(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

Eksplorasi mikroba potensial

Eksplorasi mikroba potensial yang dapat

digunakan sebagai agen dalam bioremediasi

umumnya dilakukan pada lingkungan yang

terkontaminasi oleh limbah pencemar baik di

tanah maupun di perairan.

Kegiatan tersebut diarahkan selain untuk

mendapatkan koleksi isolat mikroba indigenus juga

untuk mengurangi kemungkinan terjadinya

interaksi negatif ketika dilakukan penambahan

mikroba potensial tersebut ke suatu lingkungan

tercemar.

(45)

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis ini efektivitas HE dapat meningkat sesuai yang diinginkan jika jumlah pelat ditambah dan dapat menurunkan suhu keluaran sisi primer penukar kalor, sehingga

a. Mengetahui perbedaan sifat-sifat senyawa aldehid dan keton. b. Mengetahui jenis-jenis pereaksi yang membedakan senyawa aldehid dan

Kegiatan pada Kawasan Industri Makassar (KIMA), pembuangan limbah oli dari usaha perbengkelan yang banyak tersebar maupun aktivitas kendaraan bermotor, pembuangan

Dalam penelitian ini, diusulkan penerapan pendeteksian serangan evil twin pada sisi pengguna jaringan nirkabel di area publik dengan melakukan pengamatan dan

Sebagai wujud tanggung jawab atas kewajiban tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat akan diarahkan kepada SMK Methodist 8 Medan, khususnya Program Keahlian

23 Chairul Anwar Politeknik Negeri Bandung Teknik Aeronautika Teknik Mesin 24 Chandra Nur Fatah AF Universitas Gadjah Mada Teknik Mesin Teknik Mesin 25 Cosmas Kusuma Dewa

El Filibusterismo Kabanata 1 – Sa Kubyerta Tauhan: Donya Victorina Kapitan Don Custodio Ben-Zayb Padre Irene Simoun Padre Camorra Padre Sybila Padre Salvi Pangyayari:.. Sa Bapor Tabo

Temuan fisik pada spinal cord injury sangat bergantung pada lokasi yang terkena: jika terjadi cedera pada C-1 sampai C-3 pasien akan mengalami tetraplegia dengan