• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU LINGKUNGAN DA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EKOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU LINGKUNGAN DA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

EKOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU LINGKUNGAN DAN PRINSIP

BERKELANJUTAN

Makalah

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Dasar Ilmu Lingkungan Yang dibina oleh Bapak Dr. H. Sueb, M.Kes

Disajikan Pada Hari Kamis Tanggal 08 Februari 2018

Disusun oleh :

Kelompok 2 Offering 1 2018

1. Rizqi Layli Khusufi NIM: 170342615601 2. Tesa Alif Mudibiyanto NIM: 170 34261..

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI

PRODI BIOLOGI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan dan Prinsip Berkelanjutan” dengan lancar.

Dalam penulisan makalah, kami menyadari masih banyak kesalahan baik segi bahasa penulisan atau ejaan kata. Kami menerima kritik dan saran dari pembaca untuk penulisan makalah yang lebih baik kedepannya.

Terima kasih saya ucapkan kepada Dr. H. Sueb, M. Kes sebagai dosen dasar ilmu lingkungan. Semoga penulisan makalah ini bermanfaat dan dapat diterapkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dengan menerapkan ilmu ekologi dan prinsip berkelanjutan.

Malang, 04 Februari 2018

(3)

Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan dan Prinsip Berkelanjutan

Rizqi Layli Khusufi, Tesa Alif Mudibyanto dan Dr. H. Sueb, M. Kes.

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Email: rizqilaylikhusufi09@gmail.com dan sueb.fmipa@um.ac.id

Abstrak. Lingkungan alam mempunyai suatu keteraturan. Ketidakmampuan manusia untuk menyesuaikan aktivitasnya dengan pola tersebut dapat mengubah lingkungan. Banyak perubahan seperti itu dapat mengancam dan membahayakan nyawa. Tujuan penulisan makalah untuk mengkaji ekologi sebagai dasar ilmu lingkungan, konsep ekologi yang meliputi faktor biotik dan abiotik, siklus materi, aliran energi, dan prinsip berkelanjutan. Metode penulisan makalah mengkaji dari berbagai buku ajar dan berbagai artikel jurnal internasional dan berbagai artikel jurnal nasional. Ekologi sebagai dasar ilmu lingkungan spesifik mengkaji hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya (abiotik dan biotik). Prinsip berkelanjutan berguna untuk memberi solusi berbagai masalah lingkungan.

Kata kunci: ekologi, ilmu lingkungan, abiotik, biotik, siklus materi, aliran energi, dan prinsip berkelanjutan.

Abstract. The natural environment has an order. The inability of humans to adjust their activities to that pattern can change the environment. Many such changes can threaten and endanger lives. The purpose of writing papers to study ecology as the basis of environmental science, ecological concepts including biotic and abiotic factors, material cycles, energy flow, and sustainable principles. The method of writing a review paper from various textbooks and various international journal articles and various articles of national journals. Ecology as the basis of specific environmental science examines the mutual relations of living things with their environment (abiotic and biotic). The principle of sustainability is useful to provide solutions to various environmental problems.

(4)

PENDAHULUAN

Lingkungan alam mempunyai suatu keteraturan, kita menyadari bahwa lingkungan hidup mempunyai kemajemukan dalam pola, organisasi dan hubungan satu sama lain (Winarno 1992). Pada pertengahan abad ke-20, kita melihat planet kita dari luar angkasa untuk pertama kalinya. Dari luar angkasa, kita melihat bola kecil dan rapuh yang didominasi bukan oleh aktivitas manusia dan bangunan tapi dengan pola awan, lautan, kehijauan, dan tanah. Ketidakmampuan manusia untuk menyesuaikan aktivitasnya dengan pola tersebut mengubah sistem planet, pada dasarnya. Banyak perubahan seperti itu disertai ancaman bahaya yang mengancam nyawa. Realitas baru ini, yang darinya tidak ada jalan keluar, harus diakui dan dikelola (Morelli, 2011).

Pada awal tahun 1896, ilmuwan Swedia Svante Arrhenius telah memperkirakan bahwa aktivitas manusia akan mengganggu cara matahari berinteraksi dengan bumi, yang mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim. Prediksinya telah menjadi kenyataan dan perubahan iklim kini mengganggu stabilitas lingkungan global. Beberapa contoh isu lingkungan yang signifikan secara global adalah penipisan lapisan Ozon, Pemanasan global, Hilangnya keanekaragaman hayati dan sebagainya (Khan, 2013).

Menurut kelompok kami berbagai permasalahan lingkungan tersebut disebabkan aktivitas manusia dalam mengelola lingkungan termasuk mengeksploitasi sumber daya alam yang tidak didasari dengan wawasan tentang lingkungan, bagaimana memperlakukan lingkungan dan pengetahuan mengenai prinsip berkelanjutan. Ilmu yang terkait dengan masalah tersebut adalah ekologi karena ekologi merupakan dasar dari ilmu lingkungan.

Ilmu lingkungan sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan karena membantu kita memahami bagaimana sistem lingkungan bekerja, bagaimana keadaannya terdegradasi, dan faktor apa yang dapat membantu memulihkannya. Pembangunan berkelanjutan merupakan komponen penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini tanpa mengorbankan sumber daya dan sistem lingkungan untuk generasi mendatang yang mengacu pada peningkatan akses terhadap perawatan kesehatan, pendidikan, dan kondisi lain yang diperlukan untuk kehidupan yang sehat dan produktif, terutama di daerah dengan kemiskinan ekstrim. (Cunningham, 2013).

(5)

Rumusan Masalah

Bagaimana konsep ekologi?

Bagaimana konsep prinsip pembangunan berkelanjutan?

Bagaimana solusi berkelanjutan untuk berbagai masalah lingkungan?

Tujuan

Untuk mengkaji konsep ekologi.

Untuk mengkaji konsep prinsip pembangunan berkelanjutan.

Untuk mengkaji solusi berkelanjutan untuk berbagai masalah lingkungan.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Ekologi dan Ilmu lingkungan

Ekologi (dari kata Yunani oikos, yang berarti "rumah" atau "tempat tinggal," dan logo, yang berarti "studi tentang") adalah studi tentang bagaimana organisme berinteraksi dengan lingkungan hidup mereka (biotik) organisme lain dan dengan makhluk tidak hidup ( abiotik) lingkungan tanah, air, bentuk materi lainnya, dan energi terutama dari matahari. (Miller, 2009). Tujuan mendasar dari ekologi adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana organisme berinteraksi dengan lingkungan biotik dan abiotik daripada mengatasi masalah sosial, konservasi atau ekonomi tertentu (Sutherland, et al. 2013)

Menurut Miller 2009 Ilmu lingkungan adalah ilmu yang menggunakan konsep dan informasi dari ilmu pengetahuan alam seperti ekologi, biologi, kimia, dan geologi dan ilmu sosial seperti ekonomi, politik, dan etika untuk membantu kita memahami :

 Bagaimana bumi bekerja

 Bagaimana kita mempengaruhi sistem pendukung kehidupan bumi (lingkungan)  Bagaimana mengatasi masalah lingkungan yang kita hadapi.

Pengertian Populasi, Komunitas, dan Ekosistem

Menurut Miller 2009 populasi adalah sekelompok individu dari spesies yang sama yang tinggal di tempat yang sama pada waktu yang sama. Contohnya termasuk sekolah ikan todak di Laut Merah, tikus lapangan yang tinggal di ladang jagung, kupu-kupu raja berkerumun di pohon, dan orang-orang di suatu negara. Komunitas, atau komunitas biologis, terdiri dari semua populasi spesies yang berbeda yang tinggal di tempat tertentu. Misalnya, spesies ikan patin di kolam biasanya berbagi kolam dengan spesies ikan lainnya, dan dengan tanaman, serangga, itik, dan banyak spesies lain yang membentuk komunitas. Ekosistem adalah komunitas dari spesies yang berbeda yang berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan hidup, air, bentuk materi, dan energi mereka yang tidak hidup, kebanyakan berasal dari matahari. Ekosistem bisa alami atau buatan (buatan manusia). Contoh ekosistem buatan adalah ladang tanaman, peternakan pohon, dan waduk.

Komponen Biotik dan Abiotik ekosistem

(6)

Pengertian Berkelanjutan (Sustainability)

Keberlanjutan adalah kemampuan berbagai sistem alam, sistem budaya dan ekonomi manusia untuk bertahan dan menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi lingkungan tanpa batas waktu (Miller, 2009).

Keberlanjutan adalah pencarian akan stabilitas ekologis dan kemajuan manusia yang dapat bertahan dalam jangka panjang. Tentu saja, baik sistem ekologi maupun institusi manusia tidak dapat berlanjut selamanya. Namun, kita dapat bekerja untuk melindungi aspek terbaik dari kedua bidang dan untuk mendorong ketahanan dan kemampuan beradaptasi dalam keduanya. Direktur Organisasi Kesehatan Dunia Gro Harlem Brundtland telah mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai "memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri." Dalam istilah ini, pembangunan berarti memperbaiki kehidupan masyarakat. Pembangunan berkelanjutan, berarti kemajuan dalam kesejahteraan manusia sehingga kita dapat memperpanjang atau memperpanjang banyak generasi, bukan hanya beberapa tahun (Cunningham 2013).

Menurut Morelli 2011 lingkungan berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai kondisi keseimbangan, ketahanan, dan keterkaitan yang memungkinkan masyarakat manusia memenuhi kebutuhannya sementara tidak melebihi kapasitas ekosistem pendukungnya untuk terus meregenerasi layanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut maupun tindakan kita yang mengurangi keanekaragaman hayati. Tujuan utama upaya pengembangan definisi lingkungan berkelanjutan adalah untuk membantu profesional lingkungan dan pihak lain mengoperasionalkan sebagian konsep pembangunan berkelanjutan sebagaimana tercantum dalam masa depan kita bersama.

PEMBAHASAN

1. Konsep ekologi

Menurut kelompok kami dalam ekologi mengkaji lebih spesifik mengenai interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya baik lingkungan hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik). Dalam interaksi tersebut juga terjadi aliran energi dan siklus materi. Pandangan kami sesuai dengan padangan Miller 2009 bahwa para ilmuwan mengklasifikasikan materi yang terkait dengan ekologi ke dalam tingkat organisasi dari atom ke biosfer ahli ekologi fokus pada organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Struktur ekosistem yaitu abiotik dan biotik. Dalam ekosistem terdapat proses yang disebut aliran energi dan siklus materi.

1) Aliran energi

(7)

setelah mereka mati dan mengembalikan nutrisi mereka ke tanah untuk digunakan kembali oleh produsen. Terdapat dua jenis aliran energi yaitu rantai makanan dan jaring makanan.

a. Rantai makanan

Gambar rantai makanan (Miller 2010)

Salah satu fitur terpenting dari rantai makanan adalah bahwa transfer energi dari satu tingkat trofik ke yang lain tidak lengkap. sesuai dengan hukum kedua termodinamika, karena energi ditransfer dari satu bentuk ke bentuk lain, beberapa energi yang dapat digunakan hilang. Sebagian besar terdegradasi ke energi panas sebenarnya yang berakhir di lingkungan. Biasanya, energi yang benar-benar tersedia untuk digunakan oleh organisme tingkat trofik berikutnya hanya 5 sampai 20 persen dari masukan awal. Dengan kata lain 80 sampai 95 persen energi disimpan, digunakan untuk respirasi, atau hilang sebagai panas. semua akhirnya ditransfer sebagai panas ke lingkungan (Miller, 1975).

b. Jaring makanan

(8)

Gambar jaring makanan (Miller,

Banyak hewan memakan sejumlah spesies dan generalis atau omnivora yang berbeda seperti manusia, beruang, dan tikus dapat makan tanaman dan hewan di beberapa tingkat trofik yang berbeda. Akibatnya, banyak rantai makanan saling silang dan saling terkait untuk membentuk sistem kompleks yang disebut jaring makanan (Miller, 1975).

2) Siklus materi

Masyarakat sekitar sering menyebut siklus materi adalah siklus kimia karena pada siklus materi terdapat unsur kimia yang berperan seperti air, nitrogen, karbon, dan fosfor. Opini tersebut sesuai dengan pandangan Miller 20 bahwa Siklus materi didorong secara langsung atau tidak langsung oleh energi matahari dan gravitasi yang masuk, meliputi siklus hidrologi (air), karbon, oksigen, nitrogen, fosfor, dan belerang.

a. siklus karbon dan oksigen

gambar siklus karbon dan oksigen (Miller, 1975)

Energi dari matahari menggerakkan siklus dan terdegradasi ke bentuk yang kurang berguna (energi matahari - energi kimia - panas) saat mengalir melalui ekosfer. karbon dan oksigen diubah dari CO2 dan h2o menjadi gula pada tanaman hijau dan akhirnya menjadi molekul organik lainnya melalui proses fotosintesis (Miller, 1975).

(9)

Gambar siklus air (Miller, 2010)

Siklus air didukung oleh energi dari matahari dan melibatkan tiga proses penguapan, presipitasi, dan transpirasi utama. Energi matahari masuk menyebabkan penguapan air dari lautan, danau, sungai, dan tanah. Penguapan mengubah air cair menjadi uap air di atmosfer, dan gravitasi menarik air kembali ke permukaan bumi sebagai curah hujan (hujan, salju, hujan es, dan embun). Di atas daratan, sekitar 90% air yang mencapai atmosfer menguap dari permukaan tanaman, melalui proses yang disebut transpirasi, dan dari tanah (Miller, 2010).

c. Siklus nitrogen

Siklus nitrogen terdiri dari beberapa langkah utama. Dalam fiksasi nitrogen, bakteri khusus di tanah dan alga bluegreen (cyanobacteria) di lingkungan perairan menggabungkan gas N2 dengan hidrogen untuk membuat amonia (NH3). Bakteri menggunakan beberapa

amonia yang mereka hasilkan sebagai nutrisi dan buang sisanya ke tanah atau air. Beberapa amonia diubah menjadi ion amonium (NH4+) yang bisa dijadikan nutrisi oleh tanaman.

(Miller 2010).

Amonia yang tidak dikonsumsi oleh tanaman bisa mengalami nitrifikasi. Dalam proses ini, bakteri tanah khusus mengubah sebagian besar NH3 dan NH4 + di dalam tanah menjadi ion nitrat (NO3-), yang mudah diambil oleh akar tanaman. Tanaman kemudian menggunakan bentuk nitrogen ini untuk menghasilkan berbagai asam amino, protein, asam nukleat, dan vitamin. Hewan yang makan tanaman akhirnya mengkonsumsi senyawa yang mengandung nitrogen ini, seperti halnya pengumpan detritus, dan pengurai. (Miller, 2010)

Tanaman dan hewan mengembalikan senyawa organik yang kaya nitrogen ke lingkungan sebagai limbah dan partikel bekas dan melalui tubuh mereka saat mereka mati dan didekomposisi atau dimakan oleh pengumpan detritus. Dalam ammonifikasi bakteri pengurai khusus mengubah detritus ini menjadi senyawa anorganik yang mengandung nitrogen sederhana seperti ammonia (NH3) dan garam yang mengandung air yang mengandung ion amonium (NH4 +). (Miller 2010)

(10)

nitrogen (N2) dan gas nitrous oxide (N2O). Gas-gas ini dilepaskan ke atmosfer untuk memulai siklus nitrogen lagi. (Miller, 2010)

d. Siklus fosfor

fosfor adalah komponen molekul penting secara biologis seperti asam nukleat dan molekul pengalihan energi seperti ADP dan ATP. Ini juga merupakan komponen utama tulang dan gigi vertebrata. Fosfat dapat hilang dari siklus dalam waktu lama saat mengalir dari darat ke sungai dan dibawa ke laut. Di sana dapat diendapkan sebagai endapan laut dan tetap terjebak selama jutaan tahun. Suatu hari, proses geologi dapat mengangkat dan mengekspos endapan dasar laut ini, dari mana fosfat dapat terkikis untuk memulai siklus kembali (Miller, 2010)

e. Siklus sulfur

Sulfur bersirkulasi melalui biosfer dalam siklus sulfur, ditunjukkan pada Gambar 3-16. Sebagian besar belerang di bumi disimpan di bawah tanah di bebatuan dan mineral, termasuk garam sulfat (SO42-) yang terkubur jauh di bawah endapan laut. Sulfur juga memasuki

atmosfer dari beberapa sumber alami. Hidrogen sulfida (H2S) - gas yang tidak berwarna dan beracun dengan bau telur busuk - dilepaskan dari gunung berapi aktif dan dari bahan organik yang dipecah oleh pengurai anaerobik di rawa banjir, rawa, dan pasang surut. Sulfur dioksida (SO2), gas yang tidak berwarna dan menyengat, juga berasal dari gunung berapi (Miller, 2010).

2. Prinsip Berkelanjutan

Menurut kelompok kami untuk pembangunan berkelanjutan agar bisa mengatasi berbagai permasalahan lingkungan harus memiliki prinsip dasar berkelanjutan. Karena kebanyakan dari masyarakat tidak memiliki wawasan tentang lingkungan dan tidak memahami dampak dalam jangka panjang yang akan terjadi dimasa yang mendatang. Pendapat kami sesuai dengan pendapat Miller 2009 kita harus mempelajari bagaimana kehidupan di bumi telah bertahan dan disesuaikan dengan perubahan besar dalam kondisi lingkungan selama miliaran tahun. Kita bisa membuat transisi ke masyarakat yang lebih berkelanjutan dengan menerapkan pelajaran ini dari alam ke gaya hidup dan ekonomi kita. Terdapat empat prinsip berkelanjutan :

 Ketergantungan pada energi surya: Matahari menghangatkan planet ini dan memberi energi yang digunakan tanaman untuk menghasilkan makanan bagi diri mereka sendiri dan untuk kita dan kebanyakan hewan lainnya. Tanpa matahari, tidak akan ada tanaman, tidak ada binatang, dan tidak ada makanan. Matahari juga menggerakkan bentuk tidak langsung energi matahari seperti angin dan air yang mengalir, yang bisa digunakan untuk menghasilkan listrik. (Miller, 2010)

(11)

 Chemical Cycling: Proses alami mendaur ulang nutrisi, atau bahan kimia yang dibutuhkan tanaman dan hewan untuk tetap hidup dan bereproduksi. Karena bumi tidak mendapatkan kiriman baru dari bahan kimia ini, mereka harus terus-menerus diayunkan dari organisme ke lingkungan dan tempat tinggal mereka yang tidak hidup. Tanpa bersepeda kimia, tidak akan ada udara, tidak ada air, tidak ada tanah, tidak ada makanan, dan tidak ada kehidupan (Miller, 2010)

 Kontrol Populasi: persaingan untuk sumber daya terbatas di antara spesies yang berbeda menempatkan batas pada seberapa banyak populasi mereka dapat tumbuh. (Miller, 2009).

3. Solusi Berkelanjutan untuk berbagai masalah lingkungan

1) Masalah keanekaragaman hayati

Menurut kelompok kami keanekaragaman hayati perlu dijaga untuk mencegah kepunahan spesies, karena saat ini banyak aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati sehingga banyak spesies punah karena manusia. Pendapat kami sesuai dengan pendapat Miller 2009 Aktivitas manusia mengurangi keanekaragaman hayati dengan menyebabkan kepunahan banyak spesies dan dengan menghancurkan atau merendahkan habitat yang dibutuhkan untuk pengembangan spesies baru. kita harus mencegah kepunahan spesies liar karena layanan ekologi dan ekonomi yang mereka berikan, dan karena banyak orang percaya bahwa spesies liar memiliki hak untuk ada terlepas dari kegunaannya kepada kita. Kita dapat membantu mempertahankan keanekaragaman hayati terestrial dengan mengidentifikasi dan melindungi daerah yang terancam punah (hotspot keanekaragaman hayati), memulihkan ekosistem yang rusak (menggunakan ekologi restorasi), dan berbagi dengan spesies lain di luar negeri yang kami dominasikan (menggunakan ekologi rekonsiliasi).

Mempertahankan perikanan laut akan memerlukan pemantauan populasi ikan dan kerang yang lebih baik, pengelolaan perikanan kooperatif di antara masyarakat dan negara, pengurangan subsidi perikanan, dan pilihan konsumen yang cermat di pasar makanan laut. Mempertahankan keanekaragaman hayati perairan dunia memerlukan pemetaannya, melindungi titik api air, menciptakan cadangan laut yang besar dan terlindungi sepenuhnya, melindungi ekosistem air tawar, dan melakukan pemulihan ekologi lahan basah pesisir dan darat yang terdegradasi (Miller 2009).

2) Masalah perkotaan dan urbanisasi

Urbanisasi terus meningkat dengan mantap dan jumlah dan ukuran daerah perkotaan berkembang pesat, terutama di negara-negara kurang berkembang. Sebagian besar kota tidak dapat dipertahankan karena penggunaan sumber daya, limbah, polusi, dan kemiskinan yang tinggi. Perencanaan penggunaan lahan perkotaan memperlambat degradasi udara, air, lahan, keanekaragaman hayati, dan sumber daya alam lainnya yang dihasilkan. pertumbuhan pintar atau alat urbanisme baru mencegah dan mengendalikan pertumbuhan dan gletser perkotaan. Konsep ecocity menurut Miller 2009 :

 Gunakan sumber energi terbarukan dan sumber energi terbarukan lainnya

(12)

 Membangun dan dan mendesain ulang kota untuk orang-orang, bukan untuk mobil.

 Gunakan energi dan sumber daya materi dengan efisien.  Mencegah polusi dan mengurangi limbah.

 Menggunakan kembali, mendaur ulang, dan kompos 60- 85% dari semua limbah padat kota.

 Melindungi dan mendorong keanekaragaman hayati dengan melestarikan lahan yang belum dikembangkan dan melindungi dan memulihkan sistem alam dan lahan basah di dalam dan di sekitar kota.

 Mempromosikan kebun kota, pasar petani, dan pertanian yang didukung masyarakat.

 Gunakan zonasi dan alat lainnya untuk menjaga agar kota tetap terjaga di tingkat lingkungan yang berkelanjutan.

3) Solusi berkelanjutan untuk energi

Menurut kelompok kami teknologi pada masa sekarang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi energi. Pendapat kami sesuai dengan Miller 2009 kita memiliki berbagai teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi operasi industri, kendaraan bermotor, peralatan, dan bangunan dengan tajam. kita dapat membuat transisi ke masa depan energi yang lebih berkelanjutan dengan :

 sangat meningkatkan efisiensi energi,

 Menggunakan campuran sumber energi terbarukan, termasuk biaya lingkungan dari sumber energi dalam harga pasar mereka.

 energi terbarukan (non-fosil) meliputi: energi matahari, pasang surut, angin, panas bumi, pembangkit listrik tenaga air dan biofuel: masing-masing menggunakan kembali barang mengurangi konsumsi bahan dan sumber energi, dan mengurangi polusi dan degradasi modal alami; daur ulang melakukannya sampai tingkat yang lebih rendah. Pendekatan berkelanjutan terhadap limbah berbahaya adalah yang pertama menghasilkan lebih sedikit, kemudian mengubahnya menjadi bahan yang kurang berbahaya, dan akhirnya dengan aman menyimpan apa yang tersisa.

SIMPULAN

(13)
(14)

DAFTAR RUJUKAN

Cunningham, W. P., dan Cunningham, M. A. 2013. Principles Of Environmental Science: Inquiry & Applications, Seventh Edition. New York: McGraw-Hill.

Khan, Z. A. 2013. Global Environmental Issues and its Remedies. Journal of Sustainable Energy and Environment. Vol 1, No 8.

Morelli, J. 2011. Environmental Sustainability: A Definition for Environmental Professionals.

Journal of Environmental Sustainability.vol 1.

Spoolman, S. E., dan Miller, G. T. 2009. Living in the Environment: Concepts, Connections, and Solutions. Sixteenth Edition. Canada: Brooks/Cole.

Spoolman, S. E., dan Miller, G. T. 2010. Environmental Science. Thirtheenth Edition. Canada : Brooks/Cole.

Sutherland, W. J., Freckleton, R. P., Godfray, H. C. J., Belssinger, S. R., Benton, T., Cameron, D. D., Carmel, Y., Coomes, D. A., Coulson, T., Emmerson, M. C., Halls, R. S., Hays, G. C., Hodgson, D. J., Hutching, M. J., Johnson, D., Jones, J. P. G., Keeling, M. J., Kokko, H., Kunin, W. E., Lambin, X., Lewis, O. T., Malhl, Y. Mleszkowska, N. Gulland, J. M., Norris, K., Phillmore, A. B., Purves, D. W., Reld, J. M., Reuman, D. C., Thompson, K., Travis, J. M. J., Turnbull, L. A., Wardle, D. A., & Wlegand, T. 2013. Identification of 100 Fundamental Ecological Questions. Journal of Ecology. Vol 101, 58-67.

(15)

Gambar

Gambar rantai makanan (Miller 2010)
gambar siklus karbon dan oksigen (Miller, 1975)

Referensi

Dokumen terkait

Gb.1.17 para ahli ekologi modern juga banyak melakukan penelitian dan pengembangan dalam hal mengatasi kerusakan lingkungan. Ekologi bentang alam merupakan penerapan

Di dalam danau tidak hanya hidup si ikan, tetapi juga ada makhluk hidup lain  saling berinteraksi  juga ada interaksi antara penyusun tempat tinggal tersebut.. •

Pengalaman Belajar : Mengkaji makhluk hidup dan kehidupannya melalui pendekatan proses, mengkaji hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya, termasuk peran

Ekologi merupakan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya, dalam perspektif agama Hindu, hubungan antara manusia dan lingkungannya disebut Tri Hita Karana,

Terbagi menjadi 2 macam yaitu Abiotik (lingkungan yang terdiri dari benda mati atau tidak hidup) dan Biotik (lingkungan yang terdiiri dari makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan

Berdasarkan hal tersebut di atas, ruang lingkup kajian ekologi dimulai dari tingkat populasi sebagai komponen biotiknya dan sistem populasi pada tingkat biosistemnya, karena

Sehingga bisa disimpulkan bahwa agroekosistem merupakan kesatuan lingkungan pertanian yang tersusun dari komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak

Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya Frekuensi : suatu jumlah getaran yang mampu