• Tidak ada hasil yang ditemukan

APM utk pembelajaran wulan marfuah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APM utk pembelajaran wulan marfuah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 PEMANFAATAN ALAT PERAGA UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERMAKNA

Oleh. Sri Wulandari Danoebroto

A. Karakteristik Matematika dan Proses Belajar yang Bermakna

Matematika merupakan ilmu pengetahuan dengan objek kajian yang bersifat abstrak. Ide-ide matematika dapat berkembang begitu luas, seluas daya imajinasi dan daya pikir manusia. Oleh karena itu, seakan ada lead times antara abstraksi matematika dengan realitas kehidupan saat ini. Dengan matematika kita dapat menjangkau dimensi n, sementara dalam realitas kehidupan (pada

umumnya) kita baru mampu menjangkau dimensi 3 yaitu melalui panca indera. Daya prediksi matematika tersebut menjadi salah satu alasan para ilmuwan muslim pada jaman keemasan Islam begitu gemar belajar matematika. Matematika saat itu dipelajari karena berguna untuk keperluan religi misalnya untuk melakukan perhitungan kalender Islam, menentukan waktu sholat, atau

untuk menentukan waktu yang akurat berdasarkan pola gerakan bulan.

Memahami kegunaan matematika akan menumbuhkan sikap menghargai pentingnya belajar matematika. Namun demikian, matematika di sekolah pada umumnya disampaikan langsung ke tataran yang abstrak, seakan terlepas dari kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Gagasan abstrak matematika yang murni terlahir dari pemikiran manusia seakan menjadi sesuatu yang turun dari langit bila disajikan secara “tiba-tiba” kepada siswa. Sifat matematika yang abstrak menjadi alasan mengapa matematika menjadi sulit dipahami. Keabstrakan matematika pula yang menjadi sebab mengapa siswa kurang memahami manfaat belajar matematika bagi kehidupannya. Beberapa alasan ini membuat siswa enggan bahkan takut atau cemas belajar matematika, karena matematika direpresentasikan dalam bahasa simbol semata. Simbol yang disajikan “tiba-tiba” tentu tanpa makna bagi siswa. Akibatnya, siswa hanya menghafalkan saja rumus matematika karena tidak memahami asal usul dan tujuannya.

(2)

2 belajar matematika dibuka kesempatan bagi siswa untuk merekonstruksi pengetahuan baru matematika berdasarkan skema berpikirnya.

B. Pemanfaatan Alat Peraga untuk Pembelajaran Matematika yang Bermakna

Salah satu alternatif agar pembelajaran matematika menjadi bermakna adalah dengan memanfaatkan alat peraga. Alat peraga sebagai alat bantu pembelajaran dapat berfungsi sebagai model konsep yang riil sehingga siswa dapat mempelajarinya dengan menggunakan panca inderanya. Dengan demikian, alat peraga berperan menurunkan derajat keabstrakan matematika. Secara sederhana, sebelum mempelajari tentang dimensi n, siswa memahami ide dasarnya melalui model objek berdimensi 2 atau berdimensi 3. Terjadi proses rekonstruksi pengetahuan melalui pengamatan, percobaan, atau pengalaman nyata lainnya.

Pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga dapat dipandang sebagai

pembelajaran dengan pendekatan induktif. Proses mempelajari pengetahuan matematika yang terkandung dalam suatu kondisi, kejadian khusus atau model tertentu. Hendaknya dalam proses pembelajaran matematika, dengan pendekatan apapun, melibatkan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Alat peraga sebagai objek riil yang dipelajari dimanfaatkan secara optimal

agar siswa terdorong untuk berpikir, belajar dengan panca inderanya (melihat, mendengar, menyentuh, bercakap-cakap), timbul rasa ingin tahunya, dan merasakan senang belajar.

Gagasan alat peraga matematika dalam kerangka rekonstruksi matematika umumnya menggunakan konsep dan prinsip geometri, bahkan untuk mempelajari konsep aljabar sekalipun. Hal ini karena geometri merupakan ide matematika yang dapat dimodelkan secara riil atau konkrit sehingga objeknya dapat dipelajari dengan menggunakan pancaindera manusia. Gagasan lainnya adalah dengan menggunakan model faktual yaitu pemodelan berdasarkan fakta dalam kehidupan sehari-hari.

C. Contoh Pemanfaatan Alat Peraga untuk Pembelajaran Matematika

Salah satu contoh alat peraga untuk merekonstruksi konsep bilangan melalui model faktual adalah Loncat Katak.

(3)

3 Alat peraga ini dapat dimanfaatkan untuk menemukan konsep bilangan yaitu pola bilangan, melalui aktivitas pemecahan masalah. Model faktual yang diangkat adalah figur katak dengan konteks masalah yang harus dipecahkan bersifat imajinatif namun bermakna bagi siswa.

Problematikanya adalah bagaimana kedua pasukan katak hitam dan katak hijau dapat bertukar tempat dengan batasan kondisi:

a. Katak berpindah satu persatu

b. Langkah perpindahan yang mungkin, karena figurnya adalah katak, yaitu melompat (melompati katak lain atau melompat maju selangkah)

c. Setiap katak hanya mampu melompati satu katak lainnya d. Katak tidak bisa melompat mundur

Siswa akan melakukan eksplorasi dengan memanipulasi alat peraga tersebut. Siswa memikirkan

strategi untuk menyelesaikan masalah tersebut, yang umumnya berdasarkan pengamatan penulis menggunakan strategi trial and error. Sejalan dengan aktivitas kognitif ini, siswa mengembangkan kemampuan psikomotoriknya melalui aktivitas memindahkan model katak sesuai analisis atau mengikuti intuisinya. Problematika pasukan katak ini cukup menggugah rasa

ingin tahu siswa dan memunculkan rasa fun in doing mathematics.

Proses pindah memindahkan katak ini sesungguhnya merupakan aktivitas yang teratur sehingga membentuk sebuah pola. Tugas siswa adalah menemukan keteraturan perpindahan ini yang bisa ditemukan jika tidak hanya mengandalkan strategi trial and error tetapi juga menganalisis dengan logikanya. Tantangannya adalah, jika banyaknya anggota pasukan katak masing-masing adalah n, maka berapa langkah yang diperlukan untuk memindahkan semuanya.

(4)

4 Contoh alat peraga untuk merekonstruksi prosedur aljabar melalui model geometri adalah Peraga Al Khwarizmi.

Salah satu cara mencari akar persamaan kuadrat adalah dengan menggunakan bentuk kuadrat

sempurna, bila persamaannya adalah maka rumus untuk mencari akarnya

adalah . Apabila rumus ini diberikan “tiba-tiba” pada siswa, maka mereka

akan cenderung menghafalkannya saja karena persamaan matematika itu tidak bermakna

baginya, kecuali hanya simbol p, q, dan x yang harus diingatnya.

Penyelesaian persamaan kuadrat dengan bentuk kuadrat sempurna merupakan salah satu temuan Al Khwarizmi, seorang matematikawan muslim yang juga mendapat julukan Bapak Aljabar. Al Khwarizmi memperoleh akar dari persamaan melalui eksplorasi terhadap

model geometri.

Untuk memahami atau menemukan asal usul rumus , siswa mengikuti

langkah-langkah Al Khwarizmi menyelesaikan persamaan . Bentuk aljabar tersebut diaktualkan dalam bentuk persegi panjang kemudian menggunakan pengetahuan tentang luas daerah persegi dan persegi panjang yang telah diketahui siswa sebelumnya, maka simbol p, q, dan x menjadi bermakna.

(5)

5 persamaan kemudian dibawa kepada generalisasi jika konstantanya adalah

sembarang bilangan p dan q.

Peraga Al Khwarizmi ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran dengan penyajian satu arah atau guru yang dominan menjelaskan asal usul rumus. Alternatif lainnya adalah guru memberi kesempatan siswa melakukan rekonstruksi sendiri sehingga kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya lebih terstimulasi.

D. Kesimpulan

Alasan perlunya memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran matematika adalah: 1. Menjadi alat bantu dalam proses pembelajaran matematika yang bermakna

2. Menurunkan derajat keabstrakan matematika, sehingga siswa menjadi lebih mudah memahaminya

3. Memotivasi siswa belajar matematika karena objek yang dipelajari konkrit, dapat dimanipulasi, dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang menantang dan mengasyikkan

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

5 Menara karya A.Fuadi (1) campur kode berwujud kata terdiri dari kata dasar (bentuk kata benda dan kata sifat) dan kata berimbuhan (bentuk kata benda) (2) campur kode berwujud

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi informasi berpengaruh positif terhadap karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen, kakteristik sistem informasi

Sutar Keterangan Telah Selesai Melaksanakan Penelitian Dari Rumah6. Sakit Umum Daerah Tarutung Kabupaten

Mengingat persoalan dunia virtual sangat beragam dan kompleks, ada baiknya para peneliti media baru tidak hanya terpaku pada metode ini saja, namun perlu melakukan

Yang semestinya janin yang dikandung adalah hasil dari perbuatan zina tetapi dengan melakukan kawin hamil, nasab janin tersebut “dicuci” sehingga berubah menjadi

Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan bekatul, kadar serat pada tempe dengan penambah- an bekatul semakin tinggi, sehingga tempe yang dihasilkan kaya akan serat

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA