• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Efek Haloperidol Pada Penanganan Agitasi Psikosis Akut Antara Individu Yang Merokok Dengan Yang Tidak Merokok Di Ugd Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Efek Haloperidol Pada Penanganan Agitasi Psikosis Akut Antara Individu Yang Merokok Dengan Yang Tidak Merokok Di Ugd Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Medan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN EFEK HALOPERIDOL PADA PENANGANAN AGITASI PSIKOSIS AKUT ANTARA INDIVIDU YANG MEROKOK DENGAN

YANG TIDAK MEROKOK DI UGD RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. MUHAMMAD ILDREM MEDAN

T E S I S

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Spesialis Kedokteran Jiwa

Oleh:

Poltak Jeremias Sirait 117106006

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I ILMU KEDOKTERAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PERBEDAAN EFEK HALOPERIDOL PADA PENANGANAN AGITASI PSIKOSIS AKUT ANTARA INDIVIDU YANG MEROKOK DENGAN

YANG TIDAK MEROKOK DI UGD RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. MUHAMMAD ILDREM MEDAN

T E S I S

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Spesialis Kedokteran Jiwa

Oleh:

Poltak Jeremias Sirait 117106006

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I ILMU KEDOKTERAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : PERBEDAAN EFEK HALOPERIDOL PADA PENANGANAN AGITASI PSIKOSIS AKUT ANTARA INDIVIDU YANG MEROKOK DENGAN YANG TIDAK MEROKOK DI UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. MUHAMMAD ILDREM MEDAN

Nama Mahasiswa : Poltak Jeremias Sirait Nomor Induk Mahasiswa : 117106006

Program Studi : Program Pendidikan Dokter Spesialis I Minat Studi : Ilmu Kedokteran Jiwa

Menyetujui Komisi Pembimbing

Pembimbing I

(Dr. dr. Elmeida Effendy, M.Ked.K.J., Sp.K.J. (K))

Diketahui An. Ketua Departemen

Sekretaris Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa

NIP. 19780404 200501 2 002 dr. Vita Camellia, M.Ked K.J., Sp.K.J.

Ketua Program Studi Ilmu Kedokteran Jiwa

(4)

PERNYATAAN

PERBEDAAN EFEK HALOPERIDOL PADA PENANGANAN AGITASI PSIKOSIS AKUT ANTARA INDIVIDU YANG MEROKOK DENGAN

YANG TIDAK MEROKOK DI UGD RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. MUHAMMAD ILDREM MEDAN

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis mengacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar rujukan.

Medan, Agustus 2016

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA : Poltak Jeremias Sirait

N I M : 117106006

Program Studi : Program Pendidikan Dokter Spesialis I Minat Studi : Ilmu Kedokteran Jiwa

Tanggal Lahir : 2 Desember 1976 Status Pernikahan : Menikah

Nama Istri : Carolina S Pardede

Nama Anak : Jericho Itzaak Martua Sirait

Riwayat Pendidikan : 1. SMA - SMA Negeri 1 Medan (1995) 2. Dokter - FKUI (2002)

3. M.Kes - FKM USU (2013) 4. M.Ked.K.J. - FK USU (2014)

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya maka penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis ini disusun untuk melengkapi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDS-I) Ilmu Kedokteran Jiwa di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun demikian besar harapan penulis kiranya tulisan ini dapat bermanfaat dalam menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang :

PERBEDAAN EFEK HALOPERIDOL PADA PENANGANAN AGITASI PSIKOSIS AKUT ANTARA INDIVIDU YANG MEROKOK DENGAN

YANG TIDAK MEROKOK DI UGD RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. MUHAMMAD ILDREM MEDAN

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama mengikuti PPDS-I Kedokteran Jiwa.

Dengan selesainya tesis ini, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

(7)

Dokter Spesialis-I Ilmu Kedokteran Jiwa di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. dr. Elmeida Effendy, M. Ked. K. J. , Sp. K. J.(K), selaku Ketua Program Studi PPDS-I Ilmu Kedokteran Jiwa FK USU, juga sebagai Pembimbing I penulisan tesis ini dan sebagai guru yang penuh kesabaran dan perhatian telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan, dukungan, kesempatan luas dan memberi masukan-masukan yang berharga kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

3. dr. Vita Camelia, M. Ked. K. J., Sp. K. J., selaku guru penulis yang dengan penuh kesabaran dan perhatian telah membimbing, memberikan pengarahan, mengkoreksi, dan memberikan buku-buku bacaan yang berharga selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

4. dr. Mustafa Mahmud Amin, M. Ked. K. J., M. Sc, Sp. K. J. (K), selaku Pembimbing II penulisan tesis ini dan guru penulis yang dengan penuh kesabaran dan perhatian telah membimbing, memberikan pengarahan, mengkoreksi, dan memberikan buku-buku bacaan yang berharga selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

(8)

6. Prof. dr. Bahagia Loebis, Sp. K. J. (K), selaku guru penulis, yang penuh kesabaran dan perhatian telah banyak memberikan bimbingan, pengetahuan, dorongan serta pengarahan yang berharga kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

7. dr. H. Harun Thaher Parinduri, Sp. K. J. (K), selaku guru penulis yang telah banyak memberikan bimbingan, pengetahuan, dorongan serta pengarahan yang berharga kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

8. (Alm) Prof. dr. H. Syamsir BS, Sp. K. J. (K), sebagai guru penulis yang telah membimbing, mengarahkan, memberikan dorongan dan masukan-masukan yang berharga kepada penulis selama menjalani pendidikan spesialisasi.

9. Prof. dr. H. M. Joesoef Simbolon, Sp. K. J. (K), selaku guru penulis yang memberikan bimbingan, pengetahuan, dan pengarahan yang berharga kepada penulis selama menjalani pendidikan spesialisasi. 10. dr. Dapot Parulian Gultom, Sp. K. J., M. Kes, sebagai Direktur

Pelayanan Medik Badan Layanan Umum Daerah RSJ Propinsi Sumatera Utara dan guru penulis, yang telah memberikan izin, kesempatan, fasilitas, dan pengarahan kepada penulis selama mengikuti pendidikan spesialisasi.

(9)

12. dr. Mawar Gloria Tarigan, Sp. K. J., sebagai guru yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan serta dorongan selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

(10)

14. Direktur Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Prof. Ildrem Medan, Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan atas izin, kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk belajar dan bekerja selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

(11)

penulis melalui diskusi-diskusi kritis dalam berbagai pertemuan formal maupun informal, serta selalu memberikan dorongan-dorongan yang membangkitkan semangat kepada penulis selama mengikuti pendidikan spesialisasi.

16. Ibu MDRT, dan keluarga, atas segala kisah hidupmu. Semoga semua permasalahan kehidupanmu dapat menjadi pelajaran yang berarti di ke depan hari.

17. Rekan-rekan peserta PPDS-I dalam Departemen lain yang telah memberikan masukan berharga, dorongan, semangat dan pertemuan-pertemuan yang membantu penulis selama mengikuti pendidikan spesialisasi.

18. Untuk istriku dr. Carolina S Pardede, dan anakku tercinta Jericho Itzaak Martua Sirait, terima kasih atas segala doa dan dukungan, kesabaran dan pengertian yang mendalam serta pengorbanan atas segala waktu dan kesempatan yang tidak dapat penulis habiskan bersama-sama dalam sukacita dan keriangan selama penulis menjalani PPDS-I Ilmu Kedokteran Jiwa dan menyelesaikan tesis ini. Tanpa semua itu, penulis tidak akan mampu menyelesaikan PPDS-I Ilmu Kedokteran Jiwa dan tesis ini dengan baik.

(12)

20. Kepada seluruh rekan peserta Program PPDS-I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, penulis ucapkan terimakasih atas dukungan dan dorongan yang telah diberikan selama penulis mengikuti Program Magister Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

Akhirnya penulis hanya mampu berdoa dan memohon semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada seluruh keluarga, sahabat, dan handai taolan yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah banyak memberikan bantuan, baik moril maupun materil, penulis ucapkan terimakasih.

Medan, Agustus 2016

(13)

ABSTRACT

Introduction

Smoking may interact with haloperidol, a first generation antipsychotic, which is still used widely in reducing agitation symptoms of psychosis. Previous evidences showed inconsisten findings about this interaction. Aim

To determine the haloperidol clinical response differentiation between smokers and non-smokers in reducing agitation of psychosis.

Method

Subjects who were smoker or non-smoker and came into Prof. M. Ildrem Mental Hospital, Medan with agitation symptoms were treated with intramuscular haloperidol injection. Clinical response were qounted with Bahasa Indonesia version of Overt Agitation Severity Scale (OASS). OASS were rated at the beginning and 4 times in 2 hours every 30 minutes. Subjects who did not response could received 2nd dose of haloperidol. The clinical responses were then compared between groups. Result

One hundred and four subject, 52 for each group were recruited. All subjects received 5 mg of haloperidol at the beginning. Age of subject between non-smokers group and smokers group were 33,56 (5,63) dan 30,38 (5,86) years old, consecutively. The mean of Body Mass Index were 25,89 (4,81) dan 23,99 (4,99), consecutively. There were 28 (53,8%) who received 5mg of haloperidol and 24 (46,2%) who received 10mg in non-smokers group. There were 23 (44,2%) who received 5mg of haloperidol and 29 (55,8%) who received 10mg in non-smokers group. All groups showed agitation symptoms reduction in 120 minutes. All groups fit dose-response relationship. 50% of OASS score reduction in non-smoker groups were gained in 22,77 minutes in subjects who received 5 mg and 37,36 minutes in subjects who received 10 mg. 50% of OASS score reduction in smoker groups were gained in 24,94 minutes in subjects who received 5 mg and 40,32 minutes in subjects who received 10 mg.

Conclusion

There was a significant haloperidol’s clinical response difference between smokers and non-smokers with agitated of psychosis.

(14)

ABSTRAK

Latar Belakang

Merokok dapat berinteraksi dengan haloperidol, obat antipsikotik generasi pertama yang masih luas digunakan dalam penanganan gejala agitasi pada psikosis akut. Bukti ilmiah interaksi ini masih inkonsisten.

Tujuan

Untuk mengetahui perbedaan efek haloperidol pada penanganan agitasi pada psikosis akut antara individu yang tidak merokok dan merokok.

Metoda

Individu yang tidak merokok dan merokok yang datang ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan, dengan gejala agitasi pada psikosis akut diberikan suntikan haloperidol intramuskular. Respon klinis berupa penurunan keparahan gejala agitasi diukur menggunakan instrumen Overt Agitation Severity Scale (OASS) versi Bahasa Indonesia. Pengukuran respon klinis diukur pada awal, pengamatan lanjutan menit ke-30, menit ke-60, menit ke-90 dan menit ke-120. Suntikan haloperidol dapat diberikan ulang apabila pada pemeriksaan selanjutnya sebanyak 5 mg. Respon klinis antara kedua kelompok kemudian dibandingkan.

Hasil

Sebanyak masing-masing 52 subjek penelitian untuk kelompok tidak merokok dan merokok berhasil diteliti. Rerata usia kelompok tidak merokok dan merokok masing-masing adalah 33,56 (5,63) dan 30,38 (5,86). Rerata indeks Masa Tubuh masing-masing 25,89 (4,81) dan 23,99 (4,99). Dari 52 subjek pada kelompok tidak merokok terdapat 28 (53,8%) yang menerima 5mg haloperidol 24 (46,2%) yang menerima 10mg. Pada kelompon yang merokok terdapat 23 (44,2%) yang menerima 5mg dan 29 (55,8%) yang menerima 10mg. Keseluruhan subjek menunjukkan penurunan gejala agitasi pada menit ke 120 dan memenuhi hubungan dosis respon monotonik (p=0,001). Respon klinis 50% individu yang tidak merokok dicapai pada menit ke 22,77 untuk yang menerima 5mg dan menit ke 37,36 untuk yang menerima 10mg. Respon klinis 50% individu yang merokok dicapai pada menit ke 24,94 untuk yang menerima 5mg dan menit ke 40,32 untuk yang menerima 10mg.

Kesimpulan

Terdapat perbedaan efek suntikan haloperidol antara individu yang tidak merokok dan merokok dengan agitasi pada psikosis.

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRACT ... xi

ABSTRAK ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3. Hipotesis Penelitian ... 2

1.4. Tujuan Penelitian ... 2

2.1.1. Mekanisme Kerja Obat ... 4

2.1.2. Fase Farmasetika ... 5

2.1.3. Fase Farmakokinetika ... 5

2.1.4. Fase Farmakodinamika ... 9

2.1.5. Faktor Genetik yang Memengaruhi Metabolisme Obat ... 10

2.2. Haloperidol ... 10

2.2.1. Struktur ... 11

2.2.2. Farmakokinetika ... 11

2.2.3. Farmakodinamika ... 12

2.2.4. Efek Samping ... 14

2.3. Interaksi Obat dengan Merokok ... 14

2.3.1. CYP1A1/1A2 ... 16

2.3.2. CYP2E1 ... 16

2.3.3. Mekanisme Induksi ... 16

(16)

2.4.1. Penatalaksanaan Cepat Agitasi pada Psikosis atau

Rapid Neuroleptizitation ... 18

2.4.2. Overt Agitation Severity Scale (OASS) ... 18

2.5. Konsep Hubungan Dosis-Respon ... 19

2.6. Kerangka Teori ... 20

2.7. Kerangka Konsep ... 21

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 22

3.1. Desain Penelitian ... 22

3.2. Waktu dan Tempat ... 22

3.3. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian ... 22

3.4. Kriteria Inklusi dan Ekslusi ... 22

3.5. Besar Sampel ... 23

3.6. Cara Kerja Penelitian ... 24

3.7. Definisi Operasional ... 26

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 28

4.1. Karakteristik Sampel dan Data Dasar Variabel Uji ... 28

4.2. Efikasi ... 29

4.2.1. Efikasi haloperidol pada individu yang menerima suntikan haloperidol intramuskular total 5 mg ... 29

4.2.2. Efikasi haloperidol pada individu yang menerima suntikan haloperidol intramuskular total 10mg ... 34

4.3. Keamanan ... 40

4.3.1. Proporsi Timbulnya Efek Samping Haloperidol ... 40

BAB 5 PEMBAHASAN ... 42

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ... 49

6.1. Simpulan ... 49

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Farmakokinetika Haloperidol ... 12

Tabel 2.2. Berbagai Substrat Isoenzim-Isoenzim Sitokrom P450 (CYP) Obat-Obat Psikotropika Berdasarkan studi in-vitro dan in-vivo ... 15

Tabel 3.1. Pengukuran Skor OASS Studi Pendahuluan ... 24

Tabel 3.2. Perhitungan Besar Sampel ... 24

Tabel 3.3. Definisi Operasional ... 26

Tabel 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian ... 29

Tabel 4.2. Skor OASS Berdasarkan Waktu Pemeriksaan pada Subjek yang Menerima Suntikan Haloperidol Intramuskular 5 mg ... 30

Tabel 4.3. Hubungan Dosis Respon Suntikan Haloperidol Intramuskular untuk Mencapai 50% Efek Respon pada Subjek yang Menerima Suntikan Haloperidol Intramuskular 5 mg ... 32

Tabel 4.4. Perbandingan Besar Perubahan Skor OASS antara Kelompok Individu yang Tidak Merokok dan Merokok pada subjek yang Menerima Suntikan Haloperidol Intramuskular 5 mg ... 33

Tabel 4.5. Skor OASS Berdasarkan Waktu Pemeriksaan pada Subjek yang Menerima Suntikan Haloperidol Intramuskular 10 mg ... 35

Tabel 4.6. Hubungan Dosis Respon Suntikan Haloperidol Intramuskular untuk Mencapai 50% Efek Respon pada Subjek yang Menerima Suntikan Haloperidol Intramuskular 10 mg ... 37

Tabel 4.7. Perbandingan Besar Perubahan Skor OASS antara Kelompok Individu yang Tidak Merokok dan Merokok pada subjek yang Menerima Suntikan Haloperidol Intramuskular 10 mg ... 39

Tabel 4.8. Kejadian Sindrom Ekstrapiramidal ... 40

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Kimia Haloperidol ... 11

Gambar 2.2. Kurva Hubungan Dosis-Respon 4 Jenis Obat ... 19

Gambar 2.3. Kerangka Teori ... 20

Gambar 2.4. Kerangka Konsep ... 21

Gambar 3.1. Cara Kerja Penelitian ... 25

Gambar 4.1. Penurunan Skor OASS pada Subjek yang Menerima Suntikan Haloperidol Intramuskular 5 mg ... 29

Gambar 4.2. Grafik Hubungan Dosis Respon Pengobatan pada Subjek yang Menerima Suntikan Haloperidol Intramuskular 5 mg ... 31

Gambar 4.3. Perbandingan Besar Perubahan Skor OASS pada Setiap Waktu Pemeriksaan antara Kelompok Individu yang Tidak Merokok dan Merokok pada Subjek yang Menerima Suntikan Haloperidol Intramuskular 5 mg ... 32

Gambar 4.4. Penurunan Skor OASS pada Subjek yang Menerima Suntikan Haloperidol Intramuskular 10 mg ... 35

Gambar 4.5. Grafik Hubungan Dosis Respon Pengobatan pada Subjek yang Menerima Suntikan Haloperidol Intramuskular 10 mg ... 37

(19)

DAFTAR SINGKATAN

Ah-Aryl Ah-Aryl Hydrocarbon Receptor APMS Adult Psychiatric Morbidity Survey ARE Ah-Responsive Element

BB Berat Badan

CYP Isoenzim Cytocrome P450

D2 Dopamin 2

EC50 Effect Concentration 50

ED50 Effect Dose 50

EM Extensive Metabolizer

Emax Efek Maksimum

FSH Follicle-Stimulating Hormone HSE Health Survey for England IM Intermediate Metabolizer

IMT Indeks Masa Tubuh

LH Luteinizing Hormone

Mrna Messenger Ribo Nucleic Acid MRP Multidrug-Resistance Protein NA+/K+ATPase Natrium/Kalium ATPase OASS Overt Agitation Severity Scale PAHs Polycyclic Aromatic Hydrocarbons PET Positron Emission Tomography

PM poor Metabolizer” (PM)

T1/2 Waktu Paruh

TB Tinggi Badan

THIN The Health Improvement Network UGT UDP-Glucoronyl-Transferase

Vd Volume Distribusi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan itu, Imam al-Ghaza>li menyimpulkan bahwa indikator kezuhud an adalah tak bedanya antara fakir dan kaya, mulia dan hina, pujian dan cacian karena orang zuhud berada

[r]

Suami tidak ber KB karena ingin cari anak dan istri sedang hamil sedang kondom selalu tersedia dalam jumlah yang cukup di klinik KB/PPKBD/Sub PPKBD dengan

Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan tindakan IMD dengan status pemberian ASI eksklusif di Desa Bandar Klippa Kecamatan

KETERKAITAN MAKNA SEMBAH DAN BUDI LUHUR MENURUT MANGKUNAGARA IV DENGAN HADIS NABI Makna Sembah yang diajarkan oleh Mangkunagara IV kepada rakyatnya dituangkan dalam Serat Wedhatama

Low Pass Filter (LPF) adalah filter yang hanya melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off ( f c ) dan akan melemahkan sinyal.. dengan frekuensi

Language Styles Used By The Hairdressers At Johny Andrean's Beauty Salon THR.. Anita

Dalam Fungsinya sebagai sekretaris yang professional, sekretaris dituntut mampu bekerja mandiri, bekerja tanpa pengawasan, untuk itu harus memiliki komitmen pada tugas .Tugas