Lampiran 1. Bagan kerja transesterifikasi minyak sawit mentah
Ditimbang 100 ml
Dimasukan ke dalam labu alas bulat
Ditambahkan 200 ml larutan KOH dengan variasi 1, 2, 3, 4 dan 5 g
Dimasukan sedikit demi sedikit sambil diaduk
Diatur pada suhu yang diinginkan dengan variasi suhu 30 ºC, 55 ºC dan 65 ºC
Direaksikan selama 2 jam Didinginkan
Dimasukan dalam corong pisah 500 ml Ditambahkan 50 ml akuades
Ditambahkan 5 ml HCL 5 M
Ditambahkan 50 ml N-hexana
Dicuci dengan 50 ml akuades sebanyak 2x Ditambahkan Na2SO4 anhidrat
Disaring
Diuapkan
Dianalisis menggunakan Kromatografi Gas Sampel
Lapisan Ester Lapisan Air
Lampiran 2. Bagan pengujian aktivitas antibakteri
Diambil dengan jarum ose steril
Ditanam biakan pada media miring nutrient agar Diinkubasi pada suhu 37ºC selama 18 - 24 jam
Diambil dengan jarum ose steril
Disuspensikan dalam 10 ml nutrient broth steril Divorteks hingga diperoleh kekeruhan yang sama dengan standar Mc. Farland 108 CFU/ml
Dipipet 0,1 ml suspensi bakteri
Dimasukkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi9,9 ml nutrient broth steril
Dihomogenkan
Dimasukkan 0,1 ml inokulum kedalam cawan petri Ditambahkan 25 ml nutrient agar ke dalam cawan petri
Dihomogenkan dan dibiarkan hingga memadat Dibuat lubang sumur dengan diameter 6 mm Dimasukan larutan sampel dengan berbagai konsentrasi sebanyak 50 µl pada lubang sumur Diinkubasi pada suhu 37ºC selama 48 jam Diukur diameter daerah hambatan dengan menggunakan jangka sorong
Biakan Murni Bakteri
Stok Kultur Bakteri
Suspensi Bakteri 108
Suspensi Bakteri 106
Lampiran 3. Gambar tumbuhan kelapa sawit dan buah kelapa sawit
Gambar 1 : Tumbuahan kelapa sawit
Lampiran 4. Gambar proses transtesterifikasi minyak sawit mentah
Gambar 3 :Minyak kelapa sawit mentah
Lampiran 5. Gambar hasil transesterifikasi minyak sawit mentah
Gambar 8 : Hasil transesterifikasi setelah n-hexana diuapkan
Lampiran 6. Gambar alat Kromatografi Gas
Lampiran 7. Hasil persentase ester yang diuji menggunakan Kromatografi Gas Tabel 7.1. Hasil persentase ester yang diuji menggunakan Kromatografi Gas
Lampiran 8. Hasil pengukuran daerah hambat pertumbuhan bakteri dari ester minyak kelapa sawit
Tabel 8.1. Hasil pengukuran daerah hambat pertumbuhan bakteri dari ester minyak kelapa sawit
Konsentrasi Ester (mg/ml)
Diameter Daerah Hambat Pertumbuhan Bakteri(mm)*
Staphylococcus aureus
D = Diameter daerah hambatan 1,2,3 = Perlakuan
* = Rata-rata