• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN AL-QUR’AN MELALUI METODE SOROGAN DAN TAKRIR DI MTs NEGERI 2 KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN AL-QUR’AN MELALUI METODE SOROGAN DAN TAKRIR DI MTs NEGERI 2 KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

131 BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai hasil penelitian yang berjudul

“Pembelajaran Al-Qur’an melalui metode sorogan dan takrir di MTs Negeri 2

Kota Blitar” maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran membaca Al-Qur’an melalui metode sorogan

Tujuan metode sorogan dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an

adalah untuk menambah kedekatan antara guru dan siswa, dapat

mengetahui kemampuan dari masing-masing siswa, serta guru akan lebih

mudah memberikan koreksi. Pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan

menggunakan metode sorogan di MTsN 2 Kota Blitar, terdiri dari tiga

tahapan. Pertama persiapan pembelajaran membaca Al-Qur’an

menggunakan metode sorogan yaitu nderes Al-Qur’an terlebih dahulu,

sebelum sorogan. Dalam pelaksanaan siswa langsung mendatangi guru,

supaya guru lebih mudah memberikan koreksi. Evaluasi dilakukan ketika

siswa sorogan dengan membawa bukti laporan prestasi bengkel Al-Qur’an.

Evaluasi juga dilakukan tiga bulan sekali yaitu dengan diadakan tes.

Adapun kelebihan metode sorogan ini antara lain siswa dapat dibimbing

dan diarahkan secara langsung, terkontrolnya perkembangan dan

kemampuan diri siswa. Sedangkan kekurangannya adalah membuat siswa

(2)

132

karena dalam pembelajarannya metode ini membutuhkan waktu yang

lama.

2. Pembelajaran menghafal Al-Qur’an melalui metode takrir

Tujuan metode takrir ini selain untuk memudahkan hafalan yang

lebih penting adalah untuk menjaga dan mempertahankan hafalan yang

sudah dimiliki seorang penghafal Al-Qur’an agar jangan sampai lupa dan

tetap terjaga dengan baik. Pembelajaran menghafal Al-Qur’an melalui

metode takrir mencakup tiga faktor, yaitu persiapan, pelaksanaan dan

evaluasi. Persiapan yang dilakukan siswa yaitu takrir (mengulang-ulang)

bacaan hingga sampai benar-benar hafal dan lancar. Pada tahap

pelaksanaan, takrir dihadapan guru yang mana siswa menyetorkan

hafalannya kepada guru supaya guru bisa membenarkan jika terjadi

kesalahan dalam menghafal. Dalam tahap ini juga mencakup tahapan

evaluasi yaitu dengan membawa bukti setoran atau raport hafalan, pada

saat ini siswa menyetorkan hafalan kemudian guru memberi nilai.

B. Saran

1. Bagi Lembaga Pendidikan

Untuk selalu mempertahankan dan mengoptimalkan metode

sorogan dalam membaca Al-Quran dan metode takrir dalam menghafal

Al-Qur’an da diharapkan dapat dijadikan bahan acuan tentang belajar

(3)

133

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan

atau tambahan untuk mendapat pengajaran yang lebih baik bagi siswa

yang belajar membaca serta menghafal Al-Qur’an.

3. Bagi penghafal Al-Qur’an

Agar tidak mengesampingkan untuk mentakrir (mengulang)

secara istiqamah dalam menghafal Al-Qur’an, karena istiqamah dalam

takrir adalah sangat penting sesudah menghafal. Serta marilah kita

bangun kembali rasa semangat itu untuk selalu menjaga dan

mengamalkan Al-Qur’an.

4. Bagi siswa

Dengan adanya metode sorogan, setiap siswa diharapkan

benar-benar melaksanakan dan menerapkan metode tersebut dengan istiqamah

yang baik dan sungguh-sungguh serta meningkatkan kedisiplinan dalam

sorogan. Karena dengan adanya rasa tanggung jawab dan disiplin dari

masing-masing siswa itulah, dapat mengoptimalkan dari pelaksanaan

metode sorogan. Dengan demikian akan tercapai apa yang dimaksud.

5. Bagi peneliti yang akan datang

Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan atau tambahan yang

lebih mendalam untuk meneruskan penelitian terutama dalam belajar

Referensi

Dokumen terkait

Perhatikan contoh soal berikut ini untuk memahami cara menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak..

Melalui diskusi dan studi literatur, peserta didik mampu menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk hidup dan mampu menyusun laporan hasil percobaan

Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami

menunjukkan bahwa rasio klaim dari nasabah BRIngin Life Syariah untuk produk BRIngin Ajisaka Syariah yang berasal dari lembaga keungan mikro jauh lebih besar

Hasil pengukuran menunjukan bahwa jalan Kembang Jepun secara global berada di dalam kerangka-garis-utama kota ( urban super grid ); secara lokal jalan ini tidak hanya mempunyai

Namun Interaksi antara penambahan asam sunti dan perbandingan gum arab dan gelatin memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar serat kasar,

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja Dan Kinerja Studi Pada Pegawai Di Lingkungan Sekretariat Daerah

Jika ada pekerjaan galian atau pengerukan yang dilakukan sebelum caisson, palung dan cofferdam terpasang pada tempatnya, maka setelah selesai pembuatan dasar pondasi, Kontraktor