• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan dan Karakteristisasi Selulosa Mikrokristal dari Kertas HVS Bekas dengan Variasi Waktu Hidrolisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan dan Karakteristisasi Selulosa Mikrokristal dari Kertas HVS Bekas dengan Variasi Waktu Hidrolisis"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Kertas merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam kegiatan

sehari-hari, sehingga pemakaian kertas setiap harinya berjumlah sangat besar. Kebutuhan

kertas yang besar tersebut selain mendorong produksi industri kertas, ternyata

juga menimbulkan berbagai masalah lain seperti penumpukankertas HVS bekas

yangtidak dimanfaatkan(Ahmad dan Saftyaningsih, 2013). Hal seperti ini

berpotensi buruk bagi lingkungan maupun kesehatan. Pemakaian kertas di

Indonesia terus meningkat pada tahun 1992-1996 sekitar 200 ribu ton.Kertas HVS

bekas dapat di daur ulang sebagai solusi pemanfaatan kertas HVS bekas agar

dapat mengurangi dampak buruknya terhadap lingkungan, salah satunya yaitu

dalam pembuatan selulosa mikrokristal (Dahlan, 2011).

Kertas memiliki kandungan selulosa tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk

menghasilkan produk bernilai komersil, salah satunya sebagai eksipien farmasi

(Halim, dkk., 2002). Komposisi kertas HVS sebagian besar terdiri dari selulosa

disamping kandungan lignin dan hemiselulosa. Kandungan selulosa pada kertas

HVS mampu mencapai 90% (Fuadi, dkk., 2015). Kandungan selulosa pada kertas

HVS bekas berpotensial untuk diolah menjadi selulosa mikrokristal sebagai bahan

tambahan pembuatan tablet (Ahmad dan Saftyaningsih, 2013).Pada penelitian

sebelumnya telah dilakukan pembuatan selulosa mikrokristal dari limbah ampas

tebu, jerami padi, kulit buah kakao, kulit kacang tanah, batang jagung, batang

rumput gajah, serbuk gergaji, tandan aren, serat tanaman sisal dan kapas.

(2)

2

Dibidang farmasi, turunan-turunan selulosa seperti karboksimetilselulosa,

polivinilpirolidon, dan selulosa mikrokristal sering digunakan sebagai eksipien

dalam formulasi sediaan tablet. Meskipun banyak eksipien tersedia, namun

selulosa mikrokristal memiliki peran sangat penting dalam pengembangan sediaan

tablet karena mampu berfungsi sebagai pengikat, disintegan, pelicin dan bahan

pengisi sekaligus penghancur yang menghasilkan tablet dengan kekerasan tinggi,

tidak mudah rapuh dan mempunyai waktu hancur yang relatif singkat serta dapat

memperbaiki sifat aliran ganul (Halim, dkk., 2002). Tidak hanya itu, selulosa

mikrokristal juga mampu mengurangi sedimentasi pada suspensi dan sirup kering,

sebagai bahan pengikat kering dan stabilisator untuk kapsul,penghilang lemak,

stabilizer dalam industri makanan, komposit dalam kayu, plastik dan kosmetik

(Bhimte dan Tayade, 2007).

Metode hidrolisis asam lebih sederhana, tanpa harus melalui beberapa

tahapan seperti pada hidrolisis secara enzimatis. Enzim merupakan senyawa

protein kompleks yang dihasilkan oleh sel-sel organisme dan berfungsi sebagai

katalisator suatu reaksi kimia. Kerja enzim sangat spesifik, waktu proses lebih

lama karena strukturnya hanya dapat mengkatalisis satu tipe reaksi kimia saja dari

suatu substrat, seperti hidrolisis, oksidasi dan reduksi.Hidrolisis secara asam

memerlukan waktu proses yang relatif lebih singkat, teknologi yang lebih

sederhana, pengaturan kondisi proses yang lebih mudah, serta biaya yang lebih

murah (Taherzadeh dan Karimi, 2007).Proses hidrolisis dengan menggunakan

asam dipengaruhi oleh ukuran bahan, kecepatan pengadukan, konsentrasi asam,

rasio bahan, suhu, dan waktu. Semakin halus ukuran bahan permukaan maka

semakin luas kecepatan reaksi sehingga akanbertambah cepat dan akan

(3)

3

memperbesar konversi reaksi. Semakin tinggi temperatur hidrolisis maka

hidrolisis akan berlangsung lebih cepat(Edison, dkk., 2015).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor lama waktu

hidrolisis dengan konsentrasi asam klorida (HCl) dan interaksi antara keduanya

dalam pembuatan mikrokristalin selulosa, menetapkan hubungan antara pengaruh

lama waktu hidrolisis dengan konsentrasi HCl sehingga dapat menentukan kondisi

optimum untuk mendapatkan mikrokristalin selulosa dari kertas HVS bekas serta

mengetahui karakterisasi bila dibandingan dengan Avicel pH 102.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah penelitian ini

adalah:

1. Apakah selulosa mikrokristal dapat dibuat dari kertas HVS bekas ?

2. Apakah karakterisasi dari kertas HVS bekas memberikan hasil yangsama

dengan Avicel pH 102?

3. Apakah waktu hidrolisis dapat mempengaruhi hasil selulosa mikrokristal dari

kertas HVS bekas?

1.3Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka hipotesa penelitian ini

adalah:

1. Selulosa mikrokristal dapat dibuat dari kertas HVS bekas.

2. Karakterisasi dari kertas HVS bekas memberikan hasil yang

samadengan Avicel pH 102.

3. Variasi waktu hidrolisis diduga dapat mempengaruhi hasil dari selulosa

mikrokristalkertas HVS bekas.

(4)

4 1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bahwa selulosa mikrokristal dapat dibuat dari kertas

HVS bekas.

2. Untuk mengetahui perbandingan karakterisasi antara selulosa

mikrokristal dari kertas HVS bekas dan Avicel pH 102.

3. Untuk mengetahui bahwa waktu hidrolisis dapat mempengaruhi hasil

dari selulosa mikrokristalkertas HVS bekas.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi

mengenai kertas HVS bekas sebagai sumber alternatif selulosa mikrokristal dan

karakterisasinya memenuhi persyaratan Avicel.

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik belajar lagi Peserta didik ikut sertifikasi tingkat derajat Tutor mengajar & membimbing sesuai kompe-tensi PESERTA DIDIK Tutor menguji peserta

Lebih jauh lagi beliau menjelaskan (qoulan karima) yaitu kata-kata yang santun, sopan dan bukan kata-kata yang kasar seperti halnya kata-kata yang diungkapkan oleh orang-orang

Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran jarak jauh paket C sesuai kesepakatan antara pendidik dan peserta didik yang diketahui oleh pengelola di satuan pendidikan. Kesepakatan

Berbagai penelitian pendidikan menyebutkan bahwa komputer adalah media yang dapat digunakan untuk (1) meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran,

Chandra Suwondo, Penerapan Budaya Kerja Unggulan 5S ( Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu , dan Shitsuke ) di Indonesia, (Yogyakarta: Universitas Borobudur, 2012).. Teknik

Sebagai sebuah jasa, definisi dari Dasar Pengenaan Pajak yang tepat menurut UU PPN adalah penggantian.Menurut ketentuan SE-01/PJ.33/1998, yang menjadi Dasar Pengenaan PPN

73 Bangunan gedung dengan ventilasi yang memadai Ventilasi udara, jendela, dan pencahayaan ruang. 74 Instalasi listrik dengan daya minimun 900 watt 1.Rekening listrik