• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implikatur Percakapan dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implikatur Percakapan dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

SINOPSIS NOVEL

Isi cerita dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerikakarya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra berlatar belakang tragedi 11 September 2001, ketika gedung tertinggi di Amerika Serikat saat itu, World Trade Center (WTC) 1 dan 2 runtuh ditabrak oleh American Airlines Flight 11 yang dibajak.

Hanum dan Rangga melanjutkan perjalanannya dari Eropa ke Amerika karena kebetulan sama-sama mendapat tugas. Hanum yang bekerja di perusahaan surat kabar “Heute ist Wonderbar” yang artinya “Hari ini Luar Biasa”, sebagai seorang reporter di Eropa mendapat tugas dari bos sekaligus sahabatnya, yaitu Gertrud. Hanum diperintahkan untuk menulis Artikel yang berjudul “Akan Lebih Baikkah Dunia Ini Tanpa Islam?”yang mengharuskannya pergi ke Amerika Serikat. Gertrud juga meminta kepada Hanum untuk mewawancarai dua narasumber dari pihak muslim dan non muslim di Amerika Serikat. Narasumber tersebut merupakan para keluarga korban serangan World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 di Washington DC, New York.Kemudian Rangga, suami Hanum ditugaskan oleh Professor Reinhard untuk menghadiri sebuah acara di Amerika Serikat dan menjumpai Philippus Brown untuk memintanya memberikan perkuliahan singkat di kampusnya.

(2)

LAMPIRAN 2

Data Penelitian

Peneliti melampirkan sebuah penggalan percakapan dari novel Bulan Terbelah di Langit Amerikakarya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra sebagai data dari penelitian ini. Data yang mencangkup kalimat-kalimat yang di dalamnya terdapat implikatur percakapan dan prinsip kesantunan terlampir sebagai berikut.

16)Data 1

Gertrud: Hanum, can you do me a favor? (suaranya tiba-tiba lebih memelas). Maaf meneleponmu malam-malam. Besok kau harus masuk kantor pagi-pagi..., (suaranya kini sedikit bergetar).

Hanum:

Gertrud: Batalkan..., (sambarnya) this is an emergency, Hanum.Ini bukan seperti yang biasanya. Besok kau harus datang pagi-pagi. Semakin pagi semakin baik, (tukasnya sambil menutup telepon).

Besok? Besok kan Sabtu, hari liburku, dan aku sudah punya rencana dengan suamiku.

(BTDLA, 2015: 21)

17)Data 2

Hanum: Morgen, Gertrud. Kau baik-baik saja?”(menyapa dengan ragu)

Gertrud: Morgen, Hanum. Aku...aku...., (dengan terbata)

Hanum:

(3)

ingin mati dalam damai, Hanum. Selama ini dia merasa tak damai. Dan dia bilang aku tak bisa membuatnya damai, walau aku selalu mengiriminya uang. Ibuku itu sangat sehat, tapi dia butuh motivasi untuk hidup, katanya. (Gertrud melanjutkan kata-katanya)

(BTDLA, 2015: 38)

18)Data 3

Hanum: (dengan suara agak serak). Aku...aku...bisa mengajari ibumu, mencari kedamaian itu jika kau mau, Gertrud, ehm... (berdeham sebentar, kemudian diam dan tersenyum sekadarnya).

Gertrud: (memandang Hanum sebentar lalu terkekeh, kemudian menyipitkan matanya). Kau mau mengajari ibuku untuk sembahyang seperti yang sering kau lakukan itu? (seru Gertrud dengan mata yang dia gerak-gerakkan). Bisa sakit punggung nanti dia,

Hanum: Bukan. Sebenarnya aku mau mengusulkan, kau bisa mengantar dan menjemputnya ke gereja setiap saat dia mau. Itu saja.

(terkekeh sambil menepuk-nepuk punggungnya).

(BTDLA, 2015: 40)

19)Data 4

Gertrud: Dewan redaksi ingin Heute ist Wunderbar menulis artikel perdana dalam format full service-nya dengan topik: “Would the world be better without Islam?” ‘Akankah dunia lebih baik tanpa Islam?’

(4)

Gertrud: Ini permintaan dewan redaksi, Hanum. Ayolah, bantu aku. Kita membutuhkan artikel yang benar-benar berbeda. Kau sudah mangkir dari liputan Regenbogen, aksi sepak bola wanita tanpa baju, foto bugil massal Spencer Tunik, tato wajah anak-anak, dan sekarang kau masih tak mau menggarap liputan yang menuntut daya pikirmu?

(BTDLA, 2015: 44)

20)Data 5

Gertrud: Kau tahu, sebentar lagi dunia akan memperingati tragedi 9/11. Dewan direksi memintaku membuat ulasan tentang itu. Seandainya Islam tak ada, tragedi itu pasti juga tidak pernah terjadi. Kau tau juga kan bom di London, bom Bali di negerimu, dan banyak lagi. Semua pelakunya muslim yang mengaku jihadis. Tenggat artikelnya mungkin seminggu setelah peringatan 9/11. (terdiam dengan menggigit bibirnya)

Hanum:

(BTDLA, 2015: 46)

Gertrud, aku hanya mau bilang, motif para muslim yang mengaku jihadis dengan melakukan teror itu jika dirunut-runut adalah masalah ekonomi. Jangan kau salahkan Islam. Tidak ada kaitan sama sekali. Sama dengan koran ini, Gertrud. Mencari sensasi, bukan karena kebenaran, tapi karena harus menyambung hidup biduk ekonomi yang sudah terseok-seok.

21)Data 6

Hanum: Gertrud, aku terima tantanganmu. Aku akan menulis artikel itu.

Gertrud:

Hanum: Oke, aku harus mulai dari mana?

(5)

Gertrud: Dewan Redaksi meminta Heute ist Wunderbar menulis artikel yang luar biasa tentang kejadian 9/11. Mereka ingin kita menulis artikel tentang semacam–ehm–kisah di balik tragedi 9/11. Karena kau muslim dan pelaku 9/11 itu terbukti muslim juga, koran ini ingin tahu persepsi orang muslim sekaligus nonmuslim tentang kejadian yang memilukan itu... Delapan belas hari lagi dunia akan memperingati 1 windu tragedi 9/11, (tandas Gertrud dengan mata berbinar).

(BTDLA, 2015: 51)

22)Data 7

Rangga: Jadi, kau betah di sini? Apa yang tak ingin kembali ke negerimu sendiri? Kau tak rindu pada kehidupan di sana?

Souleyman:

(BTDLA, 2015: 100)

Aku memang baru sepuluh tahun di sini. Umurku 40 tahun sekarang. Dua tahun pertama adalah tahun berat bagiku. Kau tahulah, setelah tragedi serangan itu, semua orang bermuka Arab dipanggil satu per satu oleh agen federal. Termasuk aku. Apalagi aku masih muda dan baru. But time heals, waktu menyembuhkan. Kembali ke Suriah jelas bukan pilihan. Amerika sudah memberiku banyak kehidupan.

23)Data 8

Pria tua: Kamu mau ke mana?

Hanum: Ke Penn-Station.

Pria tua: Kau yakin tidak salah mengambil bus, kan?

Hanum: Ini M 16 kan, aku lihat bus ini melewati Penn-Station, (terbata).

( dengan mengerutkan dahi sambil melihat papan rute di atas atap bus)

(6)

Penn-Station sebelum kamu naik tadi. Sekarang kau sudah hampir sampai di ujung station akhir, mungkin kau bisa....(sambil mengajari Hanum membaca garis rute bus M 16)

(BTDLA, 2015: 114)

24) Data 9

Julia: Jadi, kau wartawan yang harus mencari narasumber keluarga korban WTC?

Hanum: Ya, tadi siang sebelum kerusuhan, aku sudah berhasil mewawancarai seorang pria yang memprotes pembangunan masjid Ground Zero. Istrinya meninggal dalam tragedi itu.

Julia:

Hanum: Itu masalah gampang. Aku sudah sering mendapatkan pernyataannya di CNN TV dan BBC. Masalahnya, jika aku sudah mewawancarai orang biasa seperti narasumberku siang ini, aku harus mendapat narasumber yang sekelas.

Oh. Kalau begitu, mungkin kau harus bertemu dengan Imam Abdul Rauf.

(BTDLA, 2015: 124)

25) Data 10

Julia: Siapa yang menyangka, Christophorus Columbus sebenarnya bukan penemu pertama benua ini, Hanum.

Hanum: Bukankah emang dia penemu Amerika?

Julia: Pada 1492, Columbus sempat mengira dia terdampar di India, ketika menemukan tanah tak bertuan ini. Dia kecele karena dunia baru yang baru saja dia temukan ternyata sudah berpenghuni. Orang-orang bertubuh tegap berbalut jubah, berhidung mancung, dan berkulit merah.

(7)

(BTDLA, 2015: 131)

26) Data 11

Hanum:

Julia: Terima kasih, Hanum. Tapi tidak. Mungkin besok kau bisa ku kenalkan pada teman-temanku yang lain di masjid. Keluarga beberapa kawan juga tewas dalam tragedi itu, dan mereka muslim sejati.

Julia, maafkan aku. Aku berencana menulis profilmu sebagai salah satu keluarga korban WTC New York dari kalangan muslim. Kau bisa sekalian menceritakan pengalamanmu sebagai mualaf. Bagaimana?

(BTDLA, 2015: 139)

27) Data 12

Pak tua:

Rangga: Ya, mungkin mereka cuma mengadu nasib, mencari penghidupan yang lebih baik? Lantaran kehidupan di sini memang lebih baik, kan?

Kau lihat saja sekelilingmu....terlalu banyak orang China, India, Timur Tengah, dan Afrika yang hidup di sini, belum lagi imigran dari Meksiko dan negara-negara Amerika Latin itu, tak henti-hentinya mereka berdatangan dan membuat onar di negeri ini.

Pak tua: Kau pikir di sini pasar swalayan gratis? Kedatangan mereka membawa masalah. Kini semakin sulit mencari pekerjaan di sini, harga-harga barang menjadi mahal karena terlalu banyak permintaan yang harus dipenuhi, terlalu banyak nyawa yang harus dihidupi.

(BTDLA, 2015: 146)

28) Data 13

Hanum: Azima,....maaf, bolehkah aku memanggilmu Azima?

(8)

Hanum: (mengangguk paham).

(BTDLA, 2015: 156)

29) Data 14

Hanum: Kau mempelajari kedua-duanya?

Sarah:

(BTDLA, 2015: 162)

Ya, Grandma memintaku mendengarkan dia membaca Alkitab saat malam sebelum tidur, dan Mom mengajariku membaca Al-Qur’an sebelum aku berangkat sekolah sebelum Grandma bangun pagi.

30) Data 15

Collins: Masih ada ham babi untukmu. Makanlah, Nak. (sambil menyodorkan beberapa lapis ham untuk Hanum). Aduh, aku lupa lagi, siapa namamu, Young Lady? (sambil memotong-motongkan ham babi yang bongkahnya agak besar).

Hanum:

Collins: Oh, baiklah. Aku bingung saja dengan kalian ini. Kenapa bisa semua orang di sini menjadi vegetarian kecuali aku, (sambil menggeser kembali daging ham babi ke arahnya).

Hanum. Hm, maaf, Nyonya Collins, aku....ehm...aku tidak bisa makan daging. Aku...ehm, aku vegetarian. Jadi mungkin aku makan telur dan sereal saja, okay?

Referensi

Dokumen terkait

Batasan masalah dalam penelitian ini hanya difokuskan kepada upaya pencapaian target penerimaan pajak yakni melalui kepatuhan pajak yang akan diteliti dengan

Dengan demikian informasi rencana pembelian kembali saham ( buyback ) diterima oleh pasar dan dipandang sebagai good news ditandai dengan adanya perubahan harga saham yang

Dengan kegiatan membaca nyaring, siswa mampu mengidentifikasi kalimat yang di dalamnya terdapat kosakata berkaitan dengan peristiwa siang/malam hari

akan dilakukan berjudul “ Implementasi Sebagian Self-Regulated Learning Untuk Meningkatkan Kognitif Siswa SMK Berbantuan Multimedia.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah menghasilkan produk instrumen aspek sikap sosial pada pembelajaran tematik siswa kelas 4 dengan tema 8 subtema 2

Aspek teknis produksi yang terkait dengan usaha pengolahan otak-otak dan kaki naga yang dibahas antara lain yang menyangkut lokasi usaha, fasilitas produksi dan

law). Hukum yang dipakai tidak boleh hasil manipulasi atau "karangan" sendiri. Prinsip batal karena kecerobohan Pejabat. Keputusan Administrasi Negara yang diambil secara

Esensi pertahanan dan keamanan adalah perlawanan rakyat semesta untuk menghadapi setiap bentuk ancaman terhadap keselamatan bangsa dan negara, yang penyelenggaraanya disusun