• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Penentu (Determining Factors) yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia Tahun 2012-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Penentu (Determining Factors) yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia Tahun 2012-2014"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Akuntansi telah menjadi bagian dari kehidupan bisnis maupun pemerintahan. Salah satu penyebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi adalah meningkatnya kebutuhan akan pengelolaan operasi perusahaan dan pertanggungjawaban keuangan. Akuntansi sangat erat hubungannya dengan informasi keuangan. Informasi keuangan ini berguna untuk pengambilan keputusan. Akuntansi tidak hanya sekedar menjadi alat pelaporan, alat pengukuran kinerja atau alat pertanggungjawaban melainkan menjadi dasar pemilihan strategi sebuah entitas.

Akuntansi menghasilkan informasi yang dituangkan dalam laporan keuangan. Informasi tersebut berupa data atau fakta yang diolah dan disajikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai makna bagi yang berkepentingan atau membutuhkan informasi tersebut. Informasi akuntansi tersebut digunakan oleh pemakai agar dapat membantu dalam membuat prediksi kinerja di masa mendatang. Di Indonesia Standar akuntansi keuangan dalam penyajian laporan keuangan telah mengadopsi IFRS (International Financial Reporting Standards). Hal ini sesuai ketentuan IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) yang telah menetapkan untuk melakukan adopsi penuh IFRS mulai tahun 2012. Adopsi penuh IFRS bukan berarti tidak memiliki standar sendiri dan menggunakan secara langsung IFRS.

(2)

bahasa Indonesia, DSAK juga melakukan analisis apakah IFRS dapat diterapkan di Indonesia dan sesuai dengan kondisi hukum dan bisnis yang ada. Jika diperlukan, DSAK akan membuat pengecualian penerapan IFRS atau sebaliknya menambahkan aturan dalam standar. Sedangkan di Malaysia standar akuntansi yang dikeluarkan oleh Malaysian Accounting Standards Board (MASB) mulai tanggal 1 Januari 2005 mengubah nama dari Financial Reporting Foundation

(FRF) menjadi Financial Reporting Standard (FRS). Perubahan nama tersebut merupakan awal untuk menyejajarkan Standar Akuntansi Malaysia dengan IFRS yang selanjutnya MASB layaknya DSAK di Indonesia akan aktif dalam penyusunan Standar Akuntansi yang sesuai dengan kondisi hukum dan bisnis di Malaysia (Immanuela : 2013).

Keputusan yang diambil oleh para pemakai laporan keuangan sangat bervariasi. Ditinjau dari sudut pandang manajemen, laporan keuangan merupakan media untuk mengomunikasikan kinerja keuangan perusahaan yang dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sedangkan ditinjau dari sudut pandang pemakai, informasi akuntansi diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang rasional dalam praktik bisnis yang sehat. Agar dapat memenuhi kebutuhan pemakai yang beragam tersebut maka laporan keuangan harus memiliki karakteristik kualitatif. Menurut IFRS, karakteristik kualitatif laporan keuangan dibagi kedalam dua bagian, yaitu kualitas Fundamental dan kualitas

Enhancing (kualitas yang meningkatkan), kualitas fundamental terdiri dari

(3)

dibandingkan), Verifiability (dapat diverifikasi), timeliness (tepat waktu), dan

understandability (dapat dipahami). Agar relevan informasi yang ada pada laporan keuangan harus memiliki nilai predikif sehingga dapat digunakan dalam melakukan prediksi keuangan. suatu informasi dapat dikatakan relevan apabila disajikan dengan memperhatikan prinsip materialitas.

Suatu informasi pada laporan keuangan dikatakan material apabila informasi tersebut mempengaruhi persepsi atau mempengaruhi sikap pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.Informasi yang ada pada laporan keuangan akan sangat bermanfaat apabila disajikan dengan andal atau dapat dipercaya. Suatu laporan keuangan dapat dipercaya apabila disajikan secara secara jujur. Disamping itu, laporan keuangan harus disajikan dengan prinsip subtance over form atau penyajian yang lebih mengutamakan hakikat ekonomi ketimbang hakikat formal. Laporan keuangan juga harus disajikan dengan prinsip kehati-hatian atau konservatif, dan lengkap. Informasi yang ada pada laporan keuangan harus memiliki sifat daya banding.

(4)

laporan keuangan tersebut kedalam dua pendekatan, sedangkan Braam et al

(2009) menyebutkan faktor pendukung tersebut dalam 5 bagian yang terdiri dari hukum negara, lingkungan institusional, pengaruh industri, ukuran perusahaan, dan leverage. Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada faktor-faktor penentu yang dikemukakan oleh Fanani (2009). Faktor-faktor penentu tersebut dapat dilihat dari dua pendekatan. Pendekatan pertama berkaitan dengan kajian faktor-faktor penentu yang menghasilkan pelaporan keuangan yang berkualitas. Fokus pendekatan ini berkaitan dengan faktor-faktor internal perusahaan yang terkait dengan faktor inheren atau faktor intrinsik yang melekat di perusahaan itu sendiri, yang di berbagai penelitian disebut sebagai faktor spesifik atau karakteristik perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah faktor-faktor innate

dinamis (siklus operasi, volatilitas penjualan), statis (ukuran perusahaan, umur perusahaan), kinerja perusahaan (proporsi rugi), risiko institusi (likuiditas,

leverage), dan risiko lingkungan (klasifikasi industri).

(5)

operasi perusahaan, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas dan

leverage.

Siklus operasi yang makin lama dapat menimbulkan ketidakpastian dan kesalahan estimasi yang makin besar, sehingga dapat menimbulkan kualitas pelaporan yang semakin rendah (Dechow dan Dichev 2002). Misalnya hal ketidakpastian dan kesalahan estimasi yang makin besar dapat diakibatkan oleh munculnya piutang tak tertagih yang biasanya tidak dapat diprediksi. Semakin lama piutang tersebut tidak dibayar maka akan menimbulkan estimasi laba di masa yang akan datang, yang tentunya akan mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh pihak-pihak yang bersangkutan, terutama para investor. Penelitian terdahulu tentang siklus perusahaan dilakukan oleh (Fanani: 2009), (Dechow dan Dichev: 2002) dan juga Pagalung (2006). Ada perbedaan hasil penelitian mereka mengenai siklus operasi perusahaan. Fanani (2009) menyatakan bahwa siklus operasi perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, sedangkan menurut Dechow dan Dichev (2002) serta Pagalung (2006) menyatakan bahwa siklus operasi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Volatilitas penjualan sangat erat kaitannya dengan laba perusahaan. Volatilitas penjualan juga dapat memberikan informasi tentang estimasi kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Sehingga pemakai laporan keuangan terutama pemilik perusahaan dapat melihat kinerja perusahaan dan memberikan keputusan.

(6)

Hubungan ukuran perusahaan dan kualitas laporan keuangan juga terletak pada seberapa besar aset perusahaan dan faktor pendukung pengelolaannya, misalnya perusahaan kecil hanya memiliki faktor- faktor pendukung untuk memproduksi dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan untuk menarik perhatian investor maka perusahaan akan cenderung memberikan return yang tinggi. Padahal hal tersebut akan sulit dilakukan jika perusahaan hanya memproduksi dalam jumlah terbatas. Padahal ukuran perusahaan sangat ditentukan oleh seberapa besar total penjualan yang dihasilkan perusahaan.

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu, untuk mengukur likuiditas dalam penelitian ini digunakan rasio lancar (current ratio). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fanani (2009) menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, namun berbeda dengan Astuti (2015) menurutnya likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

(7)

(2014) menurut mereka leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Alasan peneliti menggunakan perusahaan perkebunan yang ada di Indonesia dan Malaysia sebagai objek penelitian karena kedua negara telah lama melakukan kerja sama dibidang agribisnis, dan salah satunya adalah kerja sama perkebunan kelapa sawit terbesar, hal ini dapat dilihat dari kedua negara menguasai pasar kelapa sawit sekitar 85% di ASEAN. Indonesia dan Malaysia juga melakukan kerja sama investasi di sektor tanaman pangan, peternakan, dan karantina. Pemerintah Indonesia menyatakan hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing saat digulirkannya pasar bebas ASEAN. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti apakah faktor penentu kualitas laporan keuangan dapat mempengaruhi pemakai khususnya investor untuk melakukan investasi di Indonesia dan Malaysia.

(8)

laporan yang dikembangkan oleh NiCE. NiCE merupakan singkatan dari

Nijmegen Center of Economic yang merupakan sebuah universitas di Netherlands yang melakukan penelitian terhadap kualitas laporan keuangan dengan menggunakan indeks pengukuran yang didalamnya mencakup semua karakteristik kualitas laporan keuangan, oleh karena alasan tersebut maka peneliti memilih pengukuran ini sebagai pengukuran kualitas laporan keuangan.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Penentu (Determining Factors) yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia

Tahun 2012-2014”. 1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah siklus perusahaan, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas,

leverage berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan? 2. Apakah siklus perusahaan berpengaruh parsial terhadap kualitas laporan

keuangan?

3. Apakah volatilitas penjualan berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan?

(9)

5. Apakah likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan?

6. Apakah leverage berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan?

1.3Tujuan Penelitan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh siklus perusahaan, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas, leverage berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan.

2. Untuk mengetahui pengaruh siklus perusahaan parsial terhadap kualitas laporan keuangan.

3. Untuk mengetahui pengaruh volatilitas penjualan secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan

4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan parsial terhadap kualitas laporan keuangan.

5. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas parsial terhadap kualitas laporan keuangan.

(10)

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, sebagai wadah mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teori yang telah dipelajari selama kuliah serta menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan laporan keuangan.

2. Sebagai gambaran tentang pentingnya kualitas laporan keuangan dalam pengambilan keputusan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam berinvestasi bagi para investor, analis laporan keuangan, dan juga kreditur,

Referensi

Dokumen terkait

BE memiliki distribusi yang tidak lengkap, kecuali fonem vokal; (2) masing-masing fonem tersebut merupakan fonem asal yang dapat membentuk morfem pangkal secara fonetis; (3)

Sedangkan untuk daerah pelayaran kawasan timur adalah dari Fasilitas Apung pengolah limbah minyak menuju ke Pelabuhan Lembar Lombok selanjutnya menuju ke Pelabuhan

Pada periode akhir anak-anak, rasa takut timbul akibat fantasi yang dibentuk oleh anak itu sendiri yang menyebabkan harga dirinya terancam oleh lingkungannya (misalnya takut

sebagai penstabil pada bahan pangan yang juga dapat memperbaiki tekstur produk.. selai menjadi lebih plastis.Polisakarida tersebut berhasil

terlihat bahwa untuk jaringan yang hanya menggunakan Nawala sebagai content filtering tool , akses terhadap situs porno sebagian besar masih bisa dilakukan, di mana dari

Dewasa ini dunia 3D bukan hal yang asing di telinga kita, dalam bidang arsitektur apabila para perancang bangunan (arsitek) ingin merancang suatu bangunan dibuatlah model dari

[r]

Website ini dibuat dengan menggunakan bahasa Indonesia, sehingga para penggamarnya yang tidak dapat berbahasa Inggris juga bisa mendapatkan informasi sama seperti yang didapatkan