VISI
Pelopor institusi keuangan yang menjadi bank berkinerja baik dan sehat
MISI
Memenuhi harapan stakeholder dalam usaha perbankan dengan 5 pilar
Menjaga kepercayaan masyarakat
Memberikan pelayanan secara personal
Peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan
Melestarikan usaha perbankan dengan nilai-nilai tata kelola perusahaan (good
corporate governance) yang baik
Pelopor jasa keuangan yang berkembang dan inovatif
PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk pertama kali didirikan pada tahun 1906 dengan nama “Vereeniging Himpoenan Soedara” oleh para saudagar batik dan kulit di Bandung dan sekitarnya, dengan tujuan utama untuk menyalurkan usaha jasa keuangan secara simpan pinjam. Perkumpulan ini berdiri atas prakarsa 3 orang kaum saudagar saat itu, H. Basoeni, T.H. Damiri dan H. Bajoeri memperbincangkan untuk mengadakan satu perkumpulan dalam kalangan kaum saudagar, saat mereka memiliki persamaan atas keinginan tersebut maka dicarinya beberapa saudagar lainnya hingga terkumpul sebanyak 10 orang saudagar.
Pada tahun 1908, perkumpulan ini juga ikut berperan dalam pergerakan nasional sebagai mitra
dari perkumpulan Boedi Oetomo di daerah Jawa Barat yang bergerak di bidang perekonomian.
Perkumpulan ini semakin berkembang, pada tahun 1912 setelah usahanya terbatas pada simpan pinjam, perkumpulan diajukan permohonan untuk mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum dan dikabulkanya permohonan tersebut dengan pengesahan Anggaran Dasarnya
berdasarkan Gouvernents Besluit No. 33 tanggal 4 Oktober 1913.
Seiring dengan kemerdekaan Republik Indonesia, pada tahun 1955 dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1955 Lembaran Negara No. 2, tentang pengawasan terhadap urusan kredit, yang menetapkan bahwa semua perusahan dan badan yang mengadakan usaha-usaha untuk memberikan kredit atas tanggungan pendiri, adalah Bank Tabungan, maka pada tanggal 11 Nopember 1955 Menteri Keuangan memberi izin kepada Himpunan Saudara untuk melakukan usaha bank tabungan dengan daya laku surut mulai tanggal 4 Pebruari 1955.
Pada tahun 1967, dengan berlakunya Undang-Undang No. 14 tentang Pokok-pokok Perbankan beserta peraturan pelaksanaannya, dalam hal ini Keputusan Menteri Keuangan, tanggal 18 Desember 1968, Himpunan Saudara diwajibkan mengubah bentuk hukumnya dari Perkumpulan menjadi Perseroan Terbatas. Pada tanggal 15 Juni 1974, Perkumpulan Himpunan Saudara secara formil dibubarkan dan pada waktu bersamaan itu pula didirikannya Himpunan Saudara dalam bentuk hukumnya yang baru dengan nama PT. Bank Tabungan Himpunan Saudara (HS) 1906.
Dengan semakin berkembangnya usaha, maka pada bulan April 1992, PT. Bank Tabungan HS 1906 berubah menjadi PT. Bank HS 1906 (Bank Himpunan Saudara 1906) dengan adanya penyertaan modal serta manajemen/kepengurusan oleh MEDCO Group (perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang perminyakan dan gas bumi serta kontraktor) dan pada bulan Juli 1993 dengan berlakunya Undang-Undang Perbankan No. 7/92 berdasarkan SK Menteri Keuangan No. Kep.067/KM.17/1993, PT. Bank Himpunan Saudara 1906 beroperasi sebagai Bank Umum yang peresmiannya dilakukan oleh Menteri Keuangan RI saat itu, Drs. Mar’ie Muhammad.
Dalam usianya yang ke 100 tahun atau tepatnya pada tahun 2006, PT Bank Himpunan Saudara
1906, Tbk mengubah nama panggilan/call name menjadi BANK SAUDARA bersamaan pula
dengan perubahan logo perusahaan. Sedangkan bentuk hukum tetap PT. Bank Himpunan
Saudara 1906, Tbk. Pada tahun yang sama, dalam upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta menjadi perusahaan yang terbuka dan dimiliki oleh publik, dilakukan
penawaran saham perdana perseroan kepada masyarakat umum (Initial Public Offering), dan
pada tanggal 15 Desember 2006 PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk menjadi salah satu
perusahaan terbuka yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Saat ini, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk (BANK SAUDARA) telah memiliki 30
Kantor/outlet beserta jaringan ATM BERSAMA, senantiasa meningkatkan kinerja perusahaan
dengan tetap menjaga tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (BANK SAUDARA) bertekad untuk selalu meningkatkan kinerja perseroan serta pelayanan kepada masyarakat umum, direncanakan pada tahun-tahun mendatang Perseroan akan meningkatkatan statusnya menjadi Bank Devisa dengan
Kantor/outlet di Jakarta, Bandung, Bogor, Cibinong, Cirebon, Tangerang, Kuningan,
Tahun 2006, merupakan tahun dengan perkembangan makroekonomi yang terjaga dengan baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2006, Bank Indonesia telah
menurunkan BI Rate sebesar 300 basis points sehingga pada akhir tahun 2006 telah berada
dibawah 2 (dua) digit yaitu sebesar 9,75%. Penurunan tersebut diambil untuk mempertahankan
persepsi positif pelaku ekonomi, mendukung perbaikan iklim usaha, sekaligus menjaga
stabilitas di pasar keuangan di tengah arus modal masuk untuk portfolio placements yang
meningkat.
Di bidang perbankan, selama 3 tahun terakhir, industri perbankan nasional memperoleh kemajuan-kemajuan yang cukup baik. Secara kuantitatif, berbagai indikator kinerja keuangan dan operasional industri perbankan telah mengalami peningkatan cukup signifikan, seperti tercermin pada pertumbuhan total asset yang didukung pertumbuhan aktiva produktif.
Sampai dengan bulan November, total asset industri perbankan meningkat menjadi Rp. 1.635 T, sementara kredit bertambah sebesar Rp. 78,2 T (10,7%), sehingga jumlah keseluruhan kredit perbankan mencapai Rp. 806,3 T. Pertumbuhan kredit tersebut didanai oleh peningkatan dana pihak ketiga sebesar Rp. 123 T (10,9%) yang secara kumulatif meningkat menjadi Rp. 1.251 T. Permodalan perbankan pun dapat bertahan pada tingkat yang memadai tercermin pada rasio kecukupan modal (CAR) yang dapat bertahan pada level yang cukup tinggi sekitar 20%.
Di dalam penerapan good corporate governance (GCG), Bank Indonesia telah melakukan
survey yang menunjukan bahwa hampir seluruh bank telah melakukan self assesment. Hasil
dari self assesment tersebut menyimpulkan bahwa sekitar 98% dari bank-bank di Indonesia
telah menerapkan minimal 50% prinsip-prinsip GCG sebagaimana diwajibkan dalam Peraturan
Bank Indonesia nomor8/4/PBI/2006, tentang pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.
Untuk lebih menjamin penegakan governance dalam industri perbankan, Bank Indonesia telah
mengambil langkah strategis. Langkah tersebut diharapkan dapat membantu membersihkan citra dan persepsi negatif terhadap sistem keuangan di Indonesia terutama yang terkait dengan
kegiatan melawan hukum, seperti kejahatan perbankan, korupsi, dan money laundering.
1991
1991
Bandung Cimahi Subang Soreang Jakarta
Tanggerang
Cirebon Sumedang Majalengka
DEWAN DIREKSI
Komite Manajemen Risiko
Komite Hukum
Komite Kredit
Komite Sistem & teknologi
Komite Personalia
Komite RTGS
Komite ALMA
Komite Investasi
2003
2004
2005
Info Bank Award 2003
Predikat “SANGAT BAGUS” atas Kinerja Keuangan Tahun 2002
2006
Info Bank Award 2004
Predikat “SANGAT BAGUS” atas Kinerja Keuangan Tahun 2003
Info Bank Award 2005
Predikat “SANGAT BAGUS” atas Kinerja Keuangan Tahun 2004
Info Bank Award 2006
Predikat “SANGAT BAGUS” atas Kinerja Keuangan Tahun 2005
Museum Rekor Indonesia (MURI)
R.H. Gartina Dendadipura, S.H.
LAPORAN KOMISARIS UTAMA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kami memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat-Nya, PT.Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk (Bank Saudara) telah melampaui tahun 2006 dengan selamat.
Pada paro pertama 2006 kinerja perbankan umumnya mengalami berbagai tantangan antara lain karena belum stabilnya kondisi makro ekonomi (inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan sebagainya). Paro kedua 2006 berbagai indikator yang pada tahun 2005 mengalami tekanan mulai menunjukkan perbaikan. Tekanan inflasi yang masih cukup tinggi menurun di akhir triwulan ketiga 2006 sehingga di akhir tahun 2006 inflasi tercatat 6,6 % (year on year). Sejalan perkembangan makro ekonomi yang membaik, Bank Indonesia menurunkan BI Rate sebesar 300 basis point sepanjang tahun 2006, dari 12,75% menjadi 9,75%.
Dengan kondisi seperti itu, manajemen Bank Saudara telah melakukan berbagai langkah, kebijakan strategis agar Bank Saudara dapat tetap tumbuh dan berkembang. Hasil- hasil yang (72,01%). Sementara itu kinerja manajemen Bank Saudara tercermin juga dari beberapa rasio keuangan di tahun 2006 yang lebih baik dari tahun 2005 sebagai berikut :
Dalam pada itu manajemen Bank Saudara telah berupaya agar perkembangan tingkat kesehatan Bank senantiasa dalam kondisi “sehat”, yang tercermin dari penilaian atas beberapa faktor atau aspek yang mempengaruhi kinerja Bank Saudara yang meliputi permodalan, asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar yang secara keseluruhan ada pada peringkat “komposit 2”.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Tahun 2006 merupakan tahun yang lebih kondusif bagi perbankan Nasional dibandingkan dengan tahun sebelumnya meski belum optimal namun peran intermediasi pada tahun 2006 sudah mulai berjalan dengan baik sejalan dengan terus turunnya suku bunga SBI dari 12,75 % menjadi 9,75 %, demikian juga dengan Bank Saudara disamping telah melaksanakan peran tersebut di atas, tahun 2006 merupakan tahun yang penting dan bersejarah karena telah mampu membuat beberapa prestasi penting dan salah satunya telah berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan merubah status menjadi perusahaan terbuka. Tepat di usia yang ke 100 tahun (seabad).
Perubahan status menjadi perusahaan public jelas merupakan sebuah keputusan yang didasari
oleh pertimbangan yang sangat matang dan bisa dijadikan momentum penting guna
peningkatan kinerja Bank serta pelaksanaan tata kelola perusahaan yang lebih baik (Good
Corporate Governance). Dengan masuknya saham Masyarakat sebesar 33,33 % komposisi pemegang saham dan jumlah modal disetor mengalami perbaikan menjadi 150 Miliar. Dan sudah memenuhi ketentuan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) pada tahun 2010 nanti.
Dengan motto Seabad Bersaudara “mendampingi dan memahami” Bank Saudara ingin tampil dengan citra yang baru sebagai Bank di Jawa Barat yang mempunyai reputasi Nasional, langkah langkah menuju itu telah dilakukan pada tahun 2006 dan salah satunya dengan
merubah Call name perusahaan dari Bank HS 1906 menjadi Bank Saudara tanpa merubah
legalitas perusahaan yaitu PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk serta menyusun kembali Visi dan Misi perusahaan yang lebih nyata dan realistis dengan tetap memperhatikan faktor tuntutan perbankan di masa depan. 2. Memberikan pelayanan secara personal
3. Peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan
4. Melestarikan usaha perbankan dengan nilai-nilai tata kelola perusahaan (good
corporate governance) yang baik
Peningkatan dari sisi keuangan diikuti pula dengan keberhasilan dalam pengembangan dari sisi usaha Bank itu sendiri khususnya pemberian kredit kepada pengusaha dan masyarakat
dengan diciptakan produk-produk baru yang lebih customized seperti kredit untuk pekerja
(KUJA) yang dikhususkan bagi para pekerja atau buruh disamping kredit lain yang sudah di luncurkan terlebih dahulu seperti kredit waralaba, kredit untuk pegawai (KUPEG) dan kredit untuk para pensiunan (KUPEN). Sedangkan dari sisi penghimpunan dana tahun 2006 Bank Saudara meluncurkan produk barunya yaitu TASKA (Tabungan Saudara Berjangka) yang memiliki keunggulan serta kompetitif dibandingkan dengan produk yang serupa yang dapat dipilih oleh masyarakat.
Menyadari bahwa harapan masyarakat dari masa ke masa selalu meningkat dari sebuah jasa layanan, Bank Saudara ingin memberikan andil dalam memberikan pelayanan yang terus menerus meningkat lebih baik sehingga masyarakat atau khususnya Nasabah Bank mendapatkan kemudahan-kemudahan, untuk itu pula Bank Saudara senantiasa meningkatkan
layanan yang berbasis teknologi dimana untuk ATM telah berjalan baik sebagai member ATM
BERSAMA dan dalam waktu dekat akan memiliki phone banking dan SMS banking serta
fasilitas web banking.
Menyikapi dan mengantisipasi diberlakukannya regulasi mengenai perbankan yang kian ketat yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Bank Saudara harus menyiapkan SDM yang mampu menjawab perubahan yang akan terjadi, dan melalui pendidikan dan pelatihan yang terarah serta berkesinambungan, SDM Bank Saudara secara rutin diikutsertakan dalam program– program pelatihan baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri.
Keberhasilan dan prestasi yang telah mampu diraih selama tahun 2006, jelas akan lebih memotivasi manajemen dalam mengelola perusahaan dan mampu mempertahankan citra perusahaan sebagai bank dengan kinerja baik, dan obsesi ini Insya Allah bukan sesuatu yang mustahil direalisasikan, karena kami yakin tetap mendapat dukungan dari para Nasabah kami yang begitu loyal serta dukungan mitra-mitra strategis kami.
Perkenankan pula kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh stakeholder, Nasabah, para
Mitra strategis kami dan Masyarakat yang telah mempercayakan Bank Saudara sebagai bank yang dipilih untuk aktivitas perbankan, dan mampu meningkatkan kerjasama tersebut di masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Direktur Utama
Dalam rangka meningkatkan kinerja bank, melindungi kepentingan stakeholder dan
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika (code
of conduct) yang berlaku secara umum pada industri perbankan, Bank Saudara menyadari
pentingnya pelaksanaan kegiatan usaha dengan berpedoman pada prinsip-prinsip Good
Corporate Governance. Penerapan Good Corporate Governance yang efektif menjadi hal yang mutlak, serta merupakan wahana bagi Bank Saudara untuk bersikap profesional serta hati-hati
dalam pengelolaan usahanya demi kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain,
diantaranya nasabah, investor, regulator, pegawai serta masyarakat di lingkungan kerja Perseroan.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum yang dikeluarkan pada tanggal 30 Januari 2006, Bank
Saudara menerapkan pelaksanaan Good Corporate Governance dengan senantiasa
berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu tranparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independensi, dan kewajaran.
Seluruh ketentuan yang tercatum dalam Peraturan Bank Indonesia tersebut menjadi acuan
Bank Saudara di dalam melaksanakan penerapan Good Corporate Governance. Walaupun
demikian beberapa ketentuan yang belum selaras dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut sedang ditindaklanjuti dan diharapkan dapat terwujud dalam waktu yang dekat.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris yang profesional dan kompeten dengan pengalaman yang relevan. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan kemungkinan diangkat kembali. Para pemegang saham memiliki hak untuk memberhentikan dan/atau mengganti anggota Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham. tanggung jawab masing-masing. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999
tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar
Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan kemungkinan diangkat kembali. Para pemegang saham memiliki hak untuk memberhentikan dan/atau mengganti anggota Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Direksi Bank Saudara adalah :
Farid Rahman, S.E, MBA : Direktur Utama
Yanto M. Purbo, MBA : Direktur
Ir. Arief Budiman : Direktur
Komite Eksekutif
Komite-komite Eksekutif dibentuk oleh Direksi untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi pada bidang-bidang tertentu. Pada tahun 2006 Bank Saudara memiliki beberapa komite eksekutif di bawah Direksi yaitu :
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dan bertugas independen terhadap Direksi dalam melakukan tugas utamanya yaitu melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
Direksi
Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan bank sehari-hari, termasuk merumuskan dan melaksanakan strategi dan kebijakan bisnis, pengawasan dan pengelolaan risiko, pemeliharaan dan pengelolaan aset, pengelolaan sumber daya manusia, memastikan pencapaian dan tujuan usaha, terus berupaya meningkatkan efisiensi dan efektifitas biaya, serta melaporkan kinerja Bank Saudara secara keseluruhan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
(dalam miliar rupiah)
Keterangan 2006 2005
Gaji, Tunjangan, Bonus 4,55 4,72
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Sepanjang tahun 2006, Dewan Komisaris bersama-sama Direksi menyelenggarakan 12 (dua belas) kali pertemuan, dimana pertemuan tersebut diselenggarakan setiap bulan untuk membahas kemajuan Bank Saudara secara umum. Setiap pertemuan dibuatkan risalah pertemuan dan ditandatangani oleh Komisaris dan Direksi yang hadir untuk kemudian didistribusikan kepada semua anggota Komisaris dan Direksi, baik anggota yang hadir maupun yang tidak hadir dalam pertemuan.
Selain pertemuan tersebut, Dewan Komisaris dan Direksi bersama-sama Pemegang Saham Pengendali menyelenggarakan 2 (dua) kali pertemuan, dimana pertemuan tersebut dilaksanakan untuk membahas kemajuan Bank Saudara secara umum.
Tabel berikut mencantumkan daftar kehadiran masing-masing Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali serta topik pembahasan yang dilakukan pada pertemuan-pertemuan tersebut.
Keanggotaan dan kehadiran pertemuan Tata Kelola Perusahaan
Topik pembahasan yang dilakukan dalam pertemuan Dewan Komisaris dan Direksi
Tanggal Topik Pembahasan
16 Februari Perkembangan Usaha sd Januari 2006
Perkembangan Persiapan Pembukaan Kantor Cabang
Penerapan Manajemen Risiko & KYC
Perkembangan Persiapan Pembukaan Kantor Cabang
Penerapan Manajemen Risiko & KYC
Penanganan Pengaduan Nasabah
Sumber Daya Manusia
Penyelesaian AYDA dan Hapus Buku
Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia tahun buku 2005
Perkembangan pemeriksaan KAP tahun buku 2005
Rencana RUPS dan RUPSLB
Perkembangan perubahan logo dan call name Bank Saudara
Persiapan rencana Go Public
12 April Perkembangan Usaha sd Maret 2006
Perkembangan Persiapan Pembukaan Kantor Cabang
Pelaksanaan RUPS dan RUPSLB
Perkembangan perubahan logo dan call name Bank Saudara
13 Juni Perkembangan Usaha sd Mei 2006
Perkembangan Persiapan Pembukaan Kantor Cabang
Tindak lanjut hasil Pemeriksaan Bank Indonesia tahun buku 2005
Rencana Pembukaan Kantor Cabang
Rencana Pembukaan Kantor Kas
Peningkatan Status Kantor Kas menjadi Kantor Cabang Pembantu
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu
Rencana Pembukaan Kantor Cabang
Rencana menjadi Bank Devisa
26 Desember Laporan hasil personal committee
Rencana pemberian bonus kepada karyawan/wati
Dewan Komisaris beserta rekomendasi untuk tindak lanjutnya. Selanjutnya, Komisaris akan mengawasi dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah mengambil langkah-langkah seperlunya dan memadai atas hasil temuan audit tersebut.
Untuk memenuhi harapan para stakeholder, Satuan Kerja Audit Intern memiliki auditor internal
yang mempunyai kompetensi profesional. Hal tersebut diperoleh melalui program pelatihan yang dilaksanakan secara berkesinambungan seperti penambahan dan pembaharuan pengetahuan auditor tentang produk dan layanan perbankan, peraturan dan teknik audit secara berkala.
Di tahun 2006, SKAI melakukan 31 pekerjaan audit yang terdiri dari aktivitas audit Kantor Cabang dan Kantor Pusat. Seluruh temuan Audit tahun 2006, telah mendapatkan tindak lanjut yang memadai oleh auditee serta pihak yang terkait.
Aktivitas Audit Rencana Audit Realisasi Audit
Inspeksi Kantor Pusat 5 5
Inspeksi Kantor Cabang 2 2
Inspeksi Kantor Capem 9 9
Monitoring Cabang 15 15
Total Audit 31 31
Penunjukan Auditor Independen untuk pelaksanaan Audit Umum (General Audit) atas
berakhirnya tahun buku 2006, dilakukan dengan penawaran pada beberapa Kantor Akuntan
Publik. Berdasarkan pengajuan penawaran, Direksi menunjuk Kantor Akuntan Publik Andiek
Sumaryono dan Rekan yang berlokasi di Pondok Gede Bekasi sebagai Pelaksana Pekerjaan Audit Umum. Penunjukan itu ditindaklanjuti dengan Persetujuan Penunjukan Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sesuai dengan Surat Nomor : 171/HS-DIR/DEKOM/XII/06 Tertanggal 29 Desember 2006 Perihal Permohonan Persetujuan Penunjukan Kantor Akuntan Publik.
Penunjukan Auditor Independen Kantor Akuntan Publik Andiek Sumaryono & Rekan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Audit Umum Atas Laporan Keuangan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk untuk tahun yang berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Antara PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk dengan Kantor Akuntan Publik Andiek Sumaryono & Rekan Nomor : 203/Perj/DIR-KAP/I/2007 dan Nomor : 3/PJA/AR/I/07 tanggal 15 Januari 2007.
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 6/25/PBI/2004 tentang Rencana Bisnis Bank Umum yang dikeluarkan pada tanggal 22 Oktober 2004, setiap tahun Bank Saudara telah membuat rencana bisnis yang menggambarkan rencana kegiatan usaha Bank jangka pendek (satu tahun) dan jangka menengah (tiga tahun), termasuk strategi untuk merealisasikan rencana tersebut, rencana untuk memperbaiki kinerja usaha, dan rencana pemenuhan ketentuan kehati-hatian sesuai dengan target dan waktu yang ditetapkan.
Rencana bisnis disusun secara realistis dengan memperhatikan faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi kelangsungan usaha Bank serta tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat yang kemudian disetujui oleh Dewan Komisaris.
Ketepatan waktu dan akurasi laporan keuangan, laporan tahunan dan berbagai keterbukaan informasi lainnya selalu menjadi perhatian utama Bank Saudara. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 yang dikeluarkan pada tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, Bank Saudara selalu memastikan bahwa informasi keuangan selalu dipublikasikan dan dilaporkan kepada Bank Indonesia dan lembaga-lembaga terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pemodal dan stakeholder lainnya juga dapat mengakses informasi mengenai Bank Saudara
dan kegiatannya di situs internet Bank Saudara www.banksaudara.com atau melalui e-mail perusahaan yaitu saudara@banksaudara.com. Bank Saudara senantiasa meningkatkan kualitas situs internetnya dengan selalu menampilkan berita perusahaan terkini serta melakukan updating atas seluruh informasi yang terkait dengan perusahaan.
Dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat kepada Bank Saudara dan melindungi kepentingan nasabah sebagai konsumen pengguna jasa perbankan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 7/6/PBI/2005 yang dikeluarkan pada tanggal 20 Januari 2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah, Bank Saudara selalu memastikan penyediaan informasi mengenai karakteristik produk bank yang lengkap, akurat, terkini dan utuh.
Manajemen Risiko
Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Pesatnya perkembangan lingkungan eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan. Oleh karena itu agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan, Bank dituntut untuk menerapkan manajemen risiko.
Sebagai salah satu bentuk pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi, Bank Saudara telah membentuk Komite Manajemen Risiko melalui SK Direksi No. 084/Kep-Dir/Risk.Man/VI/04 tanggal 21 Juni 2004. Komite Manajemen Risiko memiliki kewenangan dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Menyusun Panduan Manajemen Risiko, serta perubahannya. b. Mengkoordinir dan memantau seluruh Strategi Manajemen Risiko.
c. Menyetujui Strategi Manajemen Risiko yang melampaui kewenangan Pimpinan Unit Kerja Operasional.
d. Meminta persetujuan dari Direktur Utama atas Strategi Manajemen Risiko yang melampaui batas kewenangan.
e. Menyusun contingency plan dalam kondisi tidak normal.
f. Memantau kecukupan permodalan Bank terhadap risk exposure sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia yang berlaku.
g. Menilai keseluruhan komposisi risiko dalam portofolio Bank.
h. Mengkaji proposal mengenai aktivitas/produk baru dan menilai kemampuan Bank untuk melaksanakan aktivitas/produk baru tersebut, serta mengkaji proposal perubahan sistem dan prosedur kerja terkait.
i. Mengevaluasi efektifitas sistem manajemen risiko yang diterapkan, yaitu memastikan bahwa kebijakan dan prosedur bank sudah dipergunakan dan dilaksanakan dengan baik. j. Melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur Utama secara
berkala.
Kebijakan dan prosedur manajemen risiko di Bank Saudara disusun berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 yang dikeluarkan pada tanggal 19 Mei 2003 tentang
Manajemen Risiko untuk Bank Umum maupun dokumen terkait dari Basel Committee on
Banking Supervision, khususnya Basel II Accord. Dengan menggunakan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang baik, sebuah sistem yang seimbang dapat diterapkan untuk mendapatkan hasil optimal dari operasi dan usaha perusahaan.
Bank Indonesia No. No. 5/8/PBI/2003 yang dikeluarkan pada tanggal 19 Mei 2003 tentang Manajemen Risiko untuk Bank Umum. Profil risiko dibuat setiap bulan yang dilaporkan dan dibahas pada Komite Manajemen Risiko dan setiap triwulan dilaporkan kepada Bank Indonesia.
LOW
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan efektivitas manajemen risiko pada industri perbankan adalah keahlian dan kompetensi sumber daya manusia di bidang manajemen risiko,
baik yang menjalankan fungsi kegiatan operasional (risk taking), fungsi manajemen risiko
maupun fungsi pengendalian intern. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keahlian manajemen risiko yang lebih memadai, maka Bank Saudara sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 7/25/PBI/2005 yang dikeluarkan pada tanggal 3 Agustus 2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, mengikutsertakan pengurus dan pejabat bank dalam sertifikasi manajemen risiko.
Jml Lulus Ujian (orang)
Tingkat Jabatan (org) Jml Wajib Ujian Level
L-I L-II L-III L-IV
Ket
Komisaris 2 I, II, III, IV - - - - Prog. Eksekutif (2005)
Direksi 3 I, II, III, IV - - - - Prog. Eksekutif (2004)
1 level di bawah Direksi 16 I, II, III 13 6 - - Pejabat hierarki 2A dan 2B
2 level di bawah Direksi 36 I, II 7 - - - Pejabat hierarki 3
3 level di bawah Direksi 68 I - - - - Pejabat hierarki 4
Total 125 20 6 - -
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Bank Saudara mengikutsertakan para peserta ujian
dalam bimbingan belajar yang diselenggarakan oleh provider pelatihan yang mempunyai
reputasi baik.
Tahun 2006 merupakan periode yang penuh tantangan bagi Bank Saudara terutama di bidang perkreditan. Kredit dapat tumbuh sebesar 27,04 % dari Rp. 569,91 Miliar di Desember 2005 menjadi Rp. 724,03 miliar di Desember 2006. Tingkat pertumbuhan ini di atas rata-rata pertumbuhan kredit di perbankan secara nasional yang sebesar 12,50 %.
Produk Kredit untuk Pegawai (KUPEG) masih menjadi unggulan dengan pertumbuhan sebesar 29,05 % dari Rp. 239,65 Miliar (Desember 2005) menjadi Rp. 309,27 Miliar (Desember 2006). Tingkat kompetisi di segmen Pensiunan semakin ketat dan hal ini terlihat dari pertumbuhan produk Kredit untuk Pensiun (KUPEN) yang mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya posisi KUPEN di Desember 2006 sebesar Rp. 241,92 Miliar meningkat 11,50 % dari posisi Desember 2005.
Tahun 2006 ini pula hadir produk baru yaitu Kredit untuk Pekerja (KUJA). Meskipun volumenya masih sebesar Rp. 18,44 Miliar di Desember 2006 namun pertumbuhannya sangat baik dan respon pasar sangat baik.
Komposisi KUPEG sebesar 42,72 % dari total portofolio mencerminkan keunggulan produk ini. Dengan customer base masih didominasi oleh beberapa BUMN dan perusahaan swasta besar. Hal yang juga menggembirakan adalah respon pasar yang baik terhadap produk ini di dua kantor cabang baru di Bogor dan Cirebon.
Program UMKM pada tahun 2006 difokuskan untuk perbaikan kredit bermasalah (NPL). Debitur-debitur yang bermasalah ditangani secara lebih intens. Kredit Waralaba untuk tahun 2006 belum menunjukan perkembangan yang berarti, dimana sudah mulai dikaji untuk kerjasama dengan beberapa Franchisor. Di masa mendatang Bank Saudara harus lebih bekerja keras untuk mengembangkan segmen UMKM ini agar komposisinya minimal mencapai 10 % dari total portfolio kredit.
Program Marketing dan Promosi yang dilakukan pada tahun 2006 difokuskan kepada beberapa
perubahan yang dilakukan terkait dengan perubahan logo dan corporate identity dan promosi
Program Customer Rewards merupakan salah satu upaya dalam mempertahankan eksistensi para nasabah. Program dilakukan oleh seluruh unit bisnis terhadap instansi yang memberikan kontribusi dalam peningkatan jumlah portofolio perkreditan. Realisasi dari program tersebut kepada seluruh Debitur Kredit Pensiunan Bank Saudara adalah berupa pemberian paket Sembako, dimana prosesnya dilakukan melalui kerjasama dengan kantor-kantor bayar pensiunan (Kantor Pos). Program tersebut dilaksanakan dari bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2006. Program sejenis untuk nasabah KUPEG dilakukan melalui beberapa pola yang antara lain adalah pemberian hadiah langsung dan diundi untuk para nasabah. Untuk nasabah KUJA direalisasikan dalam bentuk program Mudik Gratis pada saat hari raya Idul Fitri.
Program Bebas Provisi dan Administrasi merupakan perubahan atas program tahunan yang biasanya dilakukan dimana momentumnya memanfaatkan Hari Pahlawan 10 November. Program ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menjaga pertumbuhan kredit pensiunan akibat persaingan yang semakin ketat. Program ini dilakukan selama bulan November s.d 31 Desember 2006.
Kredit Hapus Buku dan Hapus Tagih yang berhasil ditagih selama tahun 2006 adalah sebesar Rp 1,4 miliar. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2005 sebesar Rp 1,54 miliar. Penurunan hasil penagihan ini masih dalam batas kewajaran mengingat kondisi masing-masing debitur juga mengalami kemunduran akibat kondisi makro ekonomi yang belum pulih. Selama tahun 2006 dilakukan penghapus bukuan sebesar Rp 3,6 miliar sebanyak 164 debitur. Kredit hapus buku dilakukan mengingat kondisi usaha debitur dan/atau jaminan yang sudah tidak memadai.
Tahun 2006 juga ditandai dengan berkembangnya Produk Tabungan Berjangka Saudara secara cukup signifikan yaitu dari Rp. 30 Juta di tahun 2005 menjadi Rp. 2,5 miliar di akhir tahun 2006 dengan jumlah penabung dari 50-an menjadi 3.500 orang. Hal tersebut disebabkan karena fitur produk yang menarik dan didukung promosi yang cukup gencar. Pada tahun 2006 juga telah dilakukan survey dalam rangka segmentasi TASKA ke sekolah-sekolah dan konsep TASKA komunitas yang rencananya akan mulai diimplementasikan tahun 2007.
Dari sisi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga, produk Deposito Berjangka masih mendominasi dengan jumlah sebesar Rp. 675,07 Miliar atau 78,87 % dari total DPK.
Produk Giro cukup menonjol perolehannya karena adanya beberapa nasabah baru serta sudah
berjalannya program Pengelolaan Dana Tunai (Cash Management) beberapa nasabah utama
(Prime Customers).
Penjaminan LPS pada tahun 2006 mengalami 2 (dua) periode waktu yaitu Maret menjadi maksimal Rp 5 Miliar dan September menjadi maksimal Rp 1 Miliar dimana respon nasabah relatif baik. Tidak terdapat penarikan secara besar-besaran dana pihak ketiga.
Proses kegiatan perbankan dapat berjalan dengan baik bila didukung salah satunya oleh sistem
aplikasi yang handal. Tahun 2003 Bank Saudara memutuskan untuk mengganti Aplikasi Core
Banking-nya dengan sebuah sistem core banking yang tersentralisasi. Dengan sistem tersentralisasi nantinya diharapkan kualitas serta fleksibilitas untuk pengembangan selanjutnya
menjadi lebih mudah. Sistem core banking yang dipakai adalah Alphabits yang didukung oleh
PT. Sigma Cipta Caraka. Dengan menggunakan aplikasi baru ini seluruh kantor/outlet Bank
Saudara sudah terhubung secara online.
Pengembangan selanjutnya atas aplikasi yang ada adalah dengan mengoptimalkan Core
Banking melalui penambahan layanan (delivery channel) diantaranya adalah pembayaran
telepon TELKOM secara Host To Host, serta ATM baik On Us maupun ATM Bersama (yang
diselenggarakan oleh PT Artajasa). Selanjutnya PT. Artajasa akan mengembangkan fitur-fitur baru yang nantinya Bank Saudara juga akan menambahkannya dalam layanan ATM Bank Saudara. Saat ini Bank yang sudah tergabung dalam ATM Bersama berjumlah 67 Bank dengan jumlah terminal ATM sebanyak lebih dari 11.000 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kegiatan operasional Bank Saudara saat ini telah didukung Infrastruktur Jaringan komunikasi Bank Saudara yang ONLINE – REALTIME diseluruh outlet, dengan berbasis teknologi MPLS
VPN-IP. Saat ini 30 outlet di berbagai daerah sudah terhubung secara online.
Selain itu Bank Saudara akan mengembangkan beberapa produk teknologi, seperti E-Banking
korporasi dan SMS Banking untuk lebih memberikan manfaat kemudahan dan keuntungan bagi para nasabahnya.
Bank Saudara telah memiliki situs website www.banksaudara.com, sehingga masyarakat luas dapat lebih mudah mengetahui informasi profil perusahaan, suku bunga, produk perbankan, berita terbaru dan lain-lain terkait PT.Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.
Sampai dengan akhir Desember 2006, komposisi karyawan terdiri 396 orang karyawan Bank Saudara dan 116 orang karyawan outsourcing. Jumlah karyawan yang direkrut Bank Saudara selama tahun 2006 adalah sebanyak 53 (lima puluh tiga) orang, berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta dengan reputasi baik dan memiliki nilai akademik yang tinggi.
Sebagai upaya mewujudkan adanya kepastian pelaksanaan aturan ketenagakerjaan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku bagi seluruh karyawan, Bank Saudara telah memiliki kumpulan peraturan-peraturan ketenagakerjaan yang dibuat oleh pihak manajemen Bank Saudara dan pihak pekerja, dinamakan Peraturan Perusahaan. Peraturan Perusahaan berisi peraturan-peraturan yang mengatur hubungan kerja, pendidikan dan pelatihan,
perjalanan dinas, waktu kerja, hari-hari libur dan cuti, struktur grade, corporate title dan hierarki
jabatan, penggajian, tunjangan-tunjangan, bonus tahunan, pengobatan dan perawatan kesehatan, jaminan sosial dan kesejahteraan, tata tertib disiplin kerja dan sanksi atas tindakan indisipliner, keluhan pegawai dan penyelesaiannya, dan pemutusan hubungan kerja. Peraturan Perusahaan ini telah disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi RI pada tanggal 7 Juli 2005 untuk masa 2 (dua) tahun ke muka.
Di sisi lain, Bank Saudara setiap tahunnya memberikan penghargaan bagi karyawan terbaik tingkat staff, non-banking staff dan supervisor tingkat pertama yang berprestasi sangat baik dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan semangat bekerja. Karyawan tersebut tidak mempunyai catatan negatif selama tahun kerja penilaian dan dapat dijadikan sebagai contoh/teladan bagi karyawan lainnya. Pemilihan nominasi penerima penghargaan berdasarkan
pada nilai Prestasi Kerja Karyawan (Performance Appraisal) serta penilaian khusus yang
diberikan oleh Komite Personalia. Penghargaan diberikan dalam 5 (lima) jenis kategori yaitu Marketing & Credit Support, Back Office, Frontliners, Kantor Pusat, serta Non Banking Staff. Masing-masing kategori dipilih 5 (lima) orang nominasi.
Saudara dan dari pihak eksternal yang relevan serta mempunyai reputasi baik dalam penyelenggaraan pelatihan. Pihak penyelenggara pelatihan eksternal diantaranya adalah LPPI, BCA Learning Service, PPM, Prasetya Mulya, PQM, IAI, Dale Carnegie, LP2ES Daarut Tauhiid, ESQ Leadership Center, Orbit Risk Management Group, Legal Banking Institute, Inixindo, American English Course, VRL Publishing London, BAAC-CIARD Bangkok, Asia Business Forum Singapore, Global Pro Training & Development Malaysia, dan lain-lain. Selama tahun 2006, Bank Saudara telah mengikutsertakan karyawan ke dalam 121 pelatihan, terdiri dari 115 pelatihan di dalam negeri dan 6 pelatihan di luar negeri. Materi pelatihan yang diberikan diantaranya adalah leadership, ESQ, financial, perkreditan, risk management, KYC/AML, perpajakan, audit, remunerasi, train the trainers, aspek hukum & legal, operating system & TSI, good corporte governance, rekrutmen & seleksi, service excellent, basic modul perbankan (operasi, kredit, SKAI,& treasury), manajemen sumber daya manusia, filling system & dokumentasi, manajemen untuk sekretaris, psychology, job analysis & evaluation, corporate communication, selling skill, akuntansi bank syariah, PSAK 24, spiritualitas kerja, tekhnik presentasi, handling customer complaint, customer relationship management, balanced scorecard, marketing funding, business english conversation, dan lain-lain.
Dalam rangka menambah/membekali wawasan pengetahuan dan keterampilan kerja bagi
karyawan berjenjang senior staff menuju jenjang officer (assistant manager), Bank Saudara
telah menyelenggarakan Program Pengembangan Karyawan (PPK) sebanyak 6 (enam)
angkatan. PPK dapat diikuti oleh setiap karyawan banking staff, dengan grade kepegawaian 6 (senior staff) dan telah berstatus sebagai karyawan tetap atau telah bekerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun di Bank Saudara. Para calon peserta terlebih dahulu harus mengikuti
dan lulus test tertulis seleksi masuk berupa menjawab secara essay pertanyaan mengenai
pengetahuan umum perbankan. Waktu penyelenggaraan PPK sekitar 32 minggu, terdiri dari 3 tahapan utama yaitu Classical Training tentang pengetahuan perbankan, On The Job Training pada unit-unit kerja, Presentasi Paper & Wawancara Direksi (Debriefing Komprehensif). Reward
bagi mereka yang lulus adalah promosi ke grade 7 (Assistant Manager) berikut seluruh hak dan
kewajiban yang terkait dengan promosi tersebut, sesuai Peraturan Perusahaan serta mendapat prioritas untuk diangkat/ditempatkan pada jenjang jabatan supervisor sesuai kebutuhan
perusahaan. Pada tahun 2006, Bank Saudara telah menyelenggarakan Program
Pengembangan Karyawan (PPK) untuk Angkatan ke VI yang diikuti oleh 28 (dua puluh delapan) peserta. Jumlah peserta yang lulus pada angkatan tersebut adalah sebanyak 26 (dua puluh enam) orang.
Dibidang remunerasi, Bank Saudara mempunyai skema remunerasi bagi para karyawan/ti sebagai berikut :
a. Compensation : gaji pokok, tunjangan-tunjangan yang bersifat tetap (makan, transportasi, jabatan, marketing, teller, cuti, Tunjangan Hari Raya), serta tunjangan-tunjangan tambahan yang bersifat tidak tetap (bergantung pada kehadiran).
b. Benefit : jaminan sosial ketenagakerjaan, program pensiun, penggantian biaya pengobatan, pinjaman karyawan, biaya perjalanan dinas.
Untuk mempermudah pemrosesan dan pembayaran remunerasi serta perhitungan pajak penghasilan, Bank Saudara telah menggunakan software “ABS Payroll & PPh 21” sejak tahun 2004.
Disamping jaminan sosial tenaga kerja, Bank Saudara juga telah menyelenggarakan Program Pensiun bagi karyawan, dalam bentuk pencadangan Dana Pensiun bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, yang terdiri dari :
a. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yaitu pencadangan dana pensiun bagi karyawan yang memasuki usia pensiun. Bank Saudara menanggung sebesar 8% dari take home pay karyawan setiap bulannya untuk DPLK;
b. Manulife Karyawan Sejahtera (MKS) yaitu pencadangan dana pensiun bagi karyawan yang belum diangkat menjadi karyawan tetap. Bank Saudara menanggung sebesar 8%
dari take home pay karyawan setiap bulannya untuk MKS;
c. Manulife Program Pesangon (MPP) yaitu tambahan pencadangan dana pesangon bagi karyawan yang keluar dari Bank Saudara namun pencadangan DPLK-nya belum mencukupi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pencadangan dana-dana tersebut di atas telah didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) nomor 24.
Untuk menjaga tingkat kesehatan jasmani karyawan beserta istri dan anaknya sehingga diharapkan karyawan dapat lebih tenang dalam bekerja, Bank Saudara menyediakan fasilitas penggantian biaya pengobatan yang cukup memadai, baik berupa pengobatan rawat jalan dan rawat inap, biaya melahirkan untuk karyawati dan istri karyawan serta penggantian biaya kacamata (frame & lensa).
Tahun 2006 merupakan saat bersejarah bagi Bank Saudara karena berhasil menjadi perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Adapun untuk menuju menjadi perusahaan terbuka, Bank Saudara melewati beberapa tahapan, dimana setiap tahapan dilakukan melalui proses yang cukup sulit, akan tetapi dengan keinginan Bank Saudara untuk lebih meningkatkan kinerja serta produktifitasnya, semua tahapan akhirnya dapat dilalui sesuai waktu dan rencana yang telah ditetapkan.
Program Initial Public Offering (IPO) atau Penawaran umum saham kepada publik atau
masyarakat, sudah direncanakan dan dicantumkan di Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) 2006-2008 dan selanjutnya dibentuk Tim IPO yang terdiri dari 6 orang.
Salah satu tahap awal dalam pelaksanaan IPO Bank Saudara, dilakukan dengan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 18 April 2006 yang antara lain telah menghasilkan keputusan sebagai berikut :
menyetujui perubahan status Bank Saudara dari perseroan tertutup menjadi perseroan
terbuka;
menyetujui rencana penawaran saham kepada Publik atas sebanyak-banyaknya 500 juta
saham.
Due Diligence Meeting & Public Expose
Due Dilligence berlangsung pada tanggal 21 September 2006 di Graha Niaga Jakarta yang dihadiri oleh ± 400 tamu undangan sebagai calon investor dan tanggal 22 September 2006
di Grand Hyatt Bandung yang dihadiri oleh ± 120 orang.
Mini Expose dan Penelaahan Pernyataan Pendaftaran Mini expose, dilakukan dihadiri oleh
Direksi Bank Saudara, seluruh profesi penunjang dan Direksi BEJ dimana pada pertemuan tersebut dipaparkan mengenai rencana Go Public Bank Saudara. Penelahaan Pernyataan Pendaftaran dilakukan untuk untuk melengkapi kekurangan dokumen dan tambahan penjelasan atas seluruh aspek baik Akuntansi, Legal, dan Keterbukaan sebagaimana diperlukan oleh pihak Bapepam dan BEJ.
Penawaran Saham
Pernyataan Efektif Bapepam&LK Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam & LK pada tanggal 4 Desember 2006. Setelah itu Bank Saudara melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat dengan masa penawaran tanggal 7, 8 dan 11 Desember 2006.
Penjatahan
Dari total permintaan yang diterima sejumlah ± 282.126.000 lembar saham merupakan permintaan atas porsi pooling yang mencerminkan kelebihan permintaan sebanyak 28 kali dari jatah pooling tersebut. Berdasarkan sistem penjatahan 98% adalah alokasi untuk penjatahan pasti dan 2% untuk porsi terpusat (pooling)
Refund & Pencatatan di Bursa Efek Jakarta (BEJ)
Jumlah pengembalian dana pemesanan Saham Bank Saudara (refund) sebesar Rp 31.229.575.500,00, sedangkan untuk Pencatatan efektif Saham Bank Saudara dengan kode
SDRA di BEJ dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2006. Listing Day dihadiri oleh
pemegang saham mayoritas Bpk. Arifin Panigoro didampingi Bpk. Hilmi Panigoro ,Ibu Yani Panigoro ,seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Bank Saudara serta jajaran Direksi PT Bursa Efek Jakarta.
Laporan Ke Bank Indonesia
Dengan penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 (lima ratus juta) saham senilai nominal Rp 50.000.000.000,00 (limapuluh miliar rupiah), maka modal disetor perseroan meningkat menjadi Rp 150.000.000.000,00 (seratus limapuluh miliar rupiah).
Dengan pelaksanaan penawaran saham kepada masyarakat ini pula, posisi CAR Bank Saudara mengalami peningkatan menjadi sebesar 8,15 % yaitu dari CAR 13.26 % pada bulan Nopember 2006 atau sebelum penawaran umum menjadi CAR 21,41 % setelah pelaksanaan penawaran saham.
Saham Bank Saudara atau tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan nama SDRA termasuk aktif diperdagangkan di bursa. Hal ini terlihat dari volume transaksi, perkembangan harga dan jumlah pialang yang aktif dalam transaksi SDRA.
Harga saham mengalami peningkatan sebagaimana tergambarkan dalam tabel berikut ini.
Perkembangan Transaksi SDRA Tanggal Harga dan Volume Transaksi : (15 des - 28 des)
Kantor Pusat
Kantor Cabang Pembantu Soekarno Hatta
Kantor Kas Cibinong
Gedung Kantor Pos Cibinong Jl. Tegar Beriman B4-No.7 Cibinong T:021.8762643 F: 021.8762643
Kantor Kas Tangerang
Jl. Daan Mogot No. 16 H Tangerang – Banten T:021.5521234 F: 021.5521234
Kantor Kas Majalengka
Jl. Alun-Alun Timur No. 3 Majalengka T:0233.8285460 F: 0233.8285460
Payment Point
AKTIVA
Dikurangi : Penyisihan penghapusan (95,462,167) (39,862,167)
Jumlah bersih 5 640,373,474 811,571,733
Penempatan pada Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia 165,860,000,000 50,500,000,000
Dikurangi: Diskonto Sertifikat Bank Indonesia (647,253,025) (66,600,370)
Jumlah bersih 2b,6 165,212,746,975
50,433,399,630
Surat-surat berharga :
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 0 0
Pihak ketiga 299,348,183 44,302,134,514
Jumlah Surat-surat Berharga 299,348,183 44,302,134,514
Dikurangi : Penyisihan penghapusan (34,527,303) (31,533,821)
Jumlah bersih 2d,7 264,820,880
44,270,600,693
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 46,483,000,000
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1,189,625,573
Dikurangi : Penyisihan penghapusan (11,211,377,031)
(6,445,134,248)
Jumlah bersih 2f,9 712,818,132,000
563,463,145,541
Penyertaan-setelah dikurangi penyisihan penghapusan 2g,10 387,437,000
387,437,000
Dikurangi : Penyisihan penghapusan (58,115,550)
(193,718,500)
Jumlah bersih 329,321,450 193,718,500
Aktiva Tetap :
Aktiva tetap ( harga perolehan ) 23,470,027,949 18,632,098,870
Dikurangi : Akumulasi penyusutan (7,029,128,705) (5,064,690,728)
2j,11 16,440,899,244
13,567,408,142
Aktiva pajak tangguhan 18 1,412,830,413 1,429,736,192
Modal saham-nilai nominal Rp 100 persaham
Modal dasar - 2.500.000.000 saham, modal ditempatkan
dan disetor penuh - 1.500.000.000 saham (tahun 2006),
1.000.000.000 saham (tahun 2005)
21
150,000,000,000
100,000,000,000
Agio Saham
22
6,453,099,446
2,313,025,000
Cadangan Umum
23
2,579,998,594
2,579,998,594
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906,Tbk
NERACA ( Lanjutan )
31 DESEMBER 2006 DAN 2005
(Dalam Rupiah)
31-12-2006
31-12-2005
Modal
Agio
Cadangan
Akumulasi
Jumlah
disetor
Saham
Umum
defisit
ekuitas
Saldo per 1 Januari 2005
75,000,000,000
2,313,025,000
2,579,998,594
(33,220,622,681)
46,672,400,913
Penambahan modal disetor
25,000,000,000
0
0
0
25,000,000,000
Koreksi saldo laba tahun lalu
0
0
0
2,474,338,413
2,474,338,413
Laba bersih tahun 2005
0
0
0
7,608,362,376
7,608,362,376
Saldo per 31 Desember 2005
100,000,000,000
2,313,025,000
2,579,998,594
(23,137,921,892)
81,755,101,702
( Disajikan kembali )
Penambahan modal disetor
50,000,000,000
0
0
0
50,000,000,000
Agio Saham
0
4,140,074,446
0
0
4,140,074,446
Laba bersih tahun 2006
0
0
0
13,092,273,476
13,092,273,476
131
U r a i a n
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PADA 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906,Tbk
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
U r a i a n
Catatan
Tahun 2006
( Disajikan kembali )
Pendapatan Bunga
2o,26
149,909,220,766
108,759,036,501
Pendapatan Provisi dan Komisi Kredit
2p,27
7,113,752,436
6,801,589,918
157,022,973,202
115,560,626,419
Beban Bunga
2o,28
(76,589,369,473)
(41,745,070,068)
Pendapatan Bunga - Bersih
80,433,603,729
73,815,556,351
Pendapatan Operasional Lainnya
2o,29
5,336,960,199
2,355,986,051
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
30
(3,900,836,623)
(6,038,324,630)
Beban Operasional Lainnya :
Umum dan Administrasi
2o,31
(31,757,662,485)
(32,965,014,633)
Tenaga Kerja
2o,32
(29,226,275,421)
(25,152,350,380)
Jumlah Beban operasional Lainnya
(60,983,937,906)
(58,117,365,013)
Laba Operasional
20,885,789,399
12,015,852,759
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
2o,33
(1,711,406,444)
(622,824,998)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
19,174,382,955
11,393,027,761
Tahun 2005
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906,Tbk
LAPORAN LABA RUGI
(Dalam Rupiah)
U r a i a n
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan bunga, provisi dan komisi 157,020,123,973 113,536,447,570
Penerimaan dari transaksi operasional lainnya 5,336,960,199 2,355,986,051
Pembayaran bunga ( 76,589,369,473 ) ( 40,434,218,793 )
Bunga diterima dimuka ( 32,179,475 ) ( 7,446,084 )
pembayaran beban operasional ( 69,524,839,781 ) ( 52,307,101,940 )
Penerimaan (pembayaran) untuk transaksi
non operasional - bersih ( 17,653,490,800 ) ( 622,824,998 )
Perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi : Penurunan (Kenaikan) Aktiva Operasi :
Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi 18,854,916,170 29,622,600,801
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Surat barharga untuk tujuan dimiliki hingga jatuh tempo ( 46,450,820,525 ) ( 41,418,839,296)
Surat berharga yang dibeli dgn janji untuk dijual kembali 46,475,860,752 20,450,000,000
Surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali ( 46,475,860,752 ) ( 20,450,000,000)
Penjualan aktiva tetap ( 4,973,611,769)
Pembelian Aktiva Tetap ( 2,873,491,102 )
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ( 49,324,311,627 ) ( 46,392,451,065 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Setoran modal 50,000,000,000 25,000,000,000
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan 50,000,000,000 25,000,000,000
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS 19,530,604,543 8,230,149,736
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 54,107,643,022 45,877,493,286
SALDO KAS DAN SETARA AKHIR TAHUN 73,638,247,565 54,107,643,022
Kas 20,985,770,925 13,657,500,825
Giro pada Bank Indonesia 52,012,103,165 24,788,983,713
R.H. Gartina Dendadipura SH
Komisaris Utama
Lahir tahun 1924, menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi di Universitas Gajah Mada tahun 1953. Karir dibidang Perbankan dimulai sejak tahun 1955 di salah satu Bank Pemerintah sampai tahun 1968 dan menjabat sebagai Direktur Utama Bank Jabar dari tahun 1976 sampai dengan tahun 1988. Bergabung dengan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk tahun 1992 sebagai anggota Dewan Komisaris, dan sejak tahun 1996 sampai sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama.
Maskan Iskandar, SH
Komisaris
Farid Rahman
Direktur Utama
Arief Budiman
Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia
Lahir tahun 1956, Lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia jurusan Mesin, memulai karir diperbankan tahun 1984 di Bank Duta Divisi Corporate banking, jabatan lain yang pernah diembannya adalah Financial Institution Department head Kantor pusat, Unsur Pimpinan Kantor Cabang Surabaya dan pimpinan salah satu cabang di Jakarta. Tahun 1996 bergabung dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sebagai salah satu anggota Direksi.
Yanto M. Purbo
Direktur Operasi dan Bisnis
Dandung Patria
Kepala Divisi Sumber Daya Manusia
Lahir tahun 1962. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Jurusan & Konsentrasi: Financial Management pada tahun 1987, lulus Program Pasca Sarjana - Bidang Studi Magister Bisnis & Adminstrasi Teknologi (MBA Teknologi) Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2002. Memulai karier di bidang perbankan pada tahun 1990 sebagai Kepala Bagian Operasi & Luar Negeri Kantor Cabang Bank Duta - Ujungpandang, setelah menyelesaikan Officer Development Program (ODP) di Bank Duta. Bergabung dengan PT Bank Himpunan sebagai Industrial Engineer. Akhir tahun 1988 mulai menapak karir di dunia perbankan dengan bekerja di Bank Duta sebagai Account Officer. Mulai tahun 1994 bergabung di Bank Saudara sebagai Kepala KCP Dalem Kaum. Perjalanan karirnya lebih banyak dihabiskan di bidang kredit dan marketing. Di tahun 2006 dipercaya oleh management Bank Saudara sebagai Ketua Tim Initial Public Offering yang mengantarkan Bank Saudara menjadi emiten di Bursa Efek Jakarta.
Dradjat Santosa
Kepala Divisi Sistem dan Teknologi
Lahir tahun 1960, lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Gajah Mada Yogyakarta, menyelesaikan studi dalam bidang Kajian Ilmu Informatika. Memulai karir di Perbankan pada tahun 1989 di Bank Duta sebagai Account Manager Corporate dan
Lahir tahun 1956, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran Bandung, dan menyelesaikan Magister Sains Bidang Kajian Ilmu Akuntansi di Fakultas Pasca Sarjana di Universitas yang sama, memulai karir di perbankan pada tahun 1990 di PT Bank Tabungan HS 1906 sebagai Staff Profesional, tahun 1991 sebagai anggota Direksi PT Bank Tabungan HS 1906, tahun 1993 sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Dalem Kaum Bandung PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.
Bambang Sutidjo
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko
Yusuf
Chief Dealer
Lahir tahun 1964, lulus Sarjana Muda tahun 1987 di AKU Bank Semarang jurusan Keuangan & Perbankan dan tahun 1992 lulus di Pendidikan lanjutan Kader Perbankan (PLKP) Institut Bankir Indonesia jurusan Keuangan Perbankan. Berkarier di Perbankan sejak tahun 1996 di Bank Tata sebagai Dealer Money Market. Tahun 1997 sampai dengan 2000 di Bank Nusa Nasional dan menjabat sebagai Dealer Treasury Risk Management dan bergabung di PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk pada tahun 2001 sebagai Chief Dealer.
Dedi A. Santika
Corporate Secretary
Bambang Wisaksono
Pemimpin Cabang Bandung
Lahir di Bandung, 7 Desember 1957. Mantan dosen Universitas Islam Bandung (UNISBA) ini meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR). Mengawali karirnya diperbankan sebagai Staf Credit Support di Bank Danamon pada tahun 1989, dan beberapa kali menjadi Head Credit Support di beberapa Kantor Cabang Bank Danamon. Bergabung dan memulai karir di PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk pada tahun 1995 sebagai Kepala Departemen Credit Support.
Hardono Budi Prasetya
Pemimpin Cabang Jakarta
Lahir tahun 1961 di Jakarta, lulusan Sarjana Muda dari STIESIA Surabaya jurusan Managemen Keuangan dan Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya. Pengalaman perbankan dimulai tahun 1989 sebagai Account Manager Corporate Banking di Bank Duta Pemuda Surabaya. Bergabung dan memulai karir di PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk pada tahun 1995 sebagai Marketing Manager.
Roni Supriana Surya
Pemimpin Cabang Cirebon
Lahir di Garut tahun 1968, lulusan Administrasi Niaga Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR). Bekerja sebagai Head Marketing di Bank Mega dan bergabung dan berkarir di PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sejak tahun 2002
Ahmad Tursadi
Pemimpin Cabang Bogor
Kantor Cabang
· Jl. Wastukancana No.79–Bandung 40116, Telp.(022)4209940 (hunting) Fax.(022)4209941
· Gedung MEDCO, Jl. Ampera Raya No. 20 – Jakarta 12560, Telp.(021)7821756 (hunting), Fax.(021)7821702
· Jl. Dr. Wahidin No. 51 – Cirebon 45122, Telp. (0231)242006, Fax.(0231)242066
· Jl. Pangkalan Raya No. 8 – Warung Jambu Bogor 16710, Telp.(0251) 377887, Fax.(0251)377209
Kantor Cabang Pembantu
Bandung
· Jl. Buah Batu No.110 – Bandung 40265, Telp.(022).7306347, Fax.(022) 7306347
· Ged. Propelat Jl. LL.RE. Martadinata No. 86 – Bandung 40114, Telp.(022)4208532-33, Fax.(022)4231106
· Jl. Kopo Cirangrang Komplek Ruko Kopo Mas Blok J -9 Bandung 40225, Telp. (022)5436802, Fax.(022)5436803
· Jl. Raya Cibabat No. 310-Cimahi 40513, Telp. (022) 6634656, Fax.(022)6634657
· Jl. Sukajadi No. 248-Bandung 40153, Telp.(022) 2042248, Fax.(022)2041213
· Jl. Soekarno Hatta No. 168F-Bandung 40286, Telp.(022)7509905-06, Fax. (022)7509902
Jakarta