• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 SOSIALISASI K3 PERKANTORAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2 SOSIALISASI K3 PERKANTORAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA KEMENTERIAN KESEHATAN RI

1

(2)

PENDUDUK INDONESIA

255 JUTA (BPS, 2016)

PENDUDUK INDONESIA

255 JUTA (BPS, 2016)

SEKTOR INFORMAL, UMKM (SME) INDUSTRI

Potensi Bahaya Ringan, Sedang

1-2-3, Berat

PERKANTORAN

Potensi Bahaya Ringan, Sedang 1-2-3, Berat Potensi Bahaya Ringan

(3)

FAKTOR RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN

DI TEMPAT KERJA/PERKANTORAN

POSISI KERJA TIDAK ERGONOMIS POSISI KERJA

TIDAK ERGONOMIS

BEBAN KERJA YANG BERLEBIH

BEBAN KERJA YANG BERLEBIH

TERLALU LAMA MENATAP

LAYAR KOMPUTER

BEKERJA DENGAN TUGAS YANG SAMA UNTUK WAKTU YANG

LAMA

KONSUMSI RAPAT YANG TIDAK SEHAT KONSUMSI RAPAT YANG TIDAK SEHAT

PEK ER J A

GI Z I

REPRODU K SI

PT M

Terjatuh, Terbentur/

Tersandung,

Terpeleset dan

Termasuk Tergencet

Kebakaran, eletrik

shok, gempa, banjir

dan huruhara dan

bahaya biologi

Terjatuh, Terbentur/

Tersandung,

Terpeleset dan

Termasuk Tergencet

Kebakaran, eletrik

shok, gempa, banjir

dan huruhara dan

bahaya biologi

FAKTOR RISIKO KESELAMATAN DI PERKANTORAN

(4)

PERUBAHAN POLA PENYAKIT

TERKAIT DENGAN FAKTOR PERILAKU

1990

ISPA, TB,

DIARE

2010

STROKE,

KECELAKAAN,

JANTUNG, KANKER,

DIABETES

FAK T A

Faktor Risiko Masalah Perilaku Pekerja Perkantoran

(5)

KESEHATAN, KELUARGA DAN PEKERJA

5

Keluarga Sakit, Pekerja

Sehat = Beban Keluarga

Keluarga Sehat, Pekerja Sakit

=

Masalah Keluarga

Keluarga Sakit, Pekerja Sakit

=

Bencana Keluarga

Keluarga Sehat, Pekerja

Sehat =

(6)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

(Inpres 1 Tahun 2017)

Suatu tindakan sistematis dan terencana

yang dilakukan secara bersama-sama

oleh seluruh komponen bangsa dengan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup

6 Peningkatan

Edukasi Hidup Sehat Peningkatan

Kualitas Lingkungan

Peningkatan Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit Penyediaan

Pangan Sehat dan Percepatan

Perbaikan Gizi Peningkatan

Perilaku Hidup Sehat

(7)

T U GAS SEK TOR

DALAM

GERM AS

DAGRI

PP &

PA

PAN & RB

Partisipasi perempuan untuk deteksi dini PTM, KIE

Kampanye Gemar OR, Sarana OR

Koord & Fasilitasi Pemda

UKS, Sekolah Ramah Anak, Aktivitas Fisik

Konseling pra nikah, Poskestren

Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan

Jalur sepeda dan pejalan kaki

Cukai dan pajak rokok, minuman beralkohol

Promosi makan sayur dan buah dalam negeri

Keamanan dan mutu pangan segar

Sarana aktivitas fisik di pemukiman dan TTU, Ruang

terbuka hijau

Meningkatkan pelayanan Promprev

Keamanan PJAS, Keamanan mutu pangan olahan

Mengendalikan pencemaran air,

penghapusan bahan bekas tambang berbahaya, bank sampah

Perusahaan melalukan deteksi dini penyakit pada pekerja, ruang ASI, OR di tpt kerja, KTR

Instansi pemerintah pst & daerah menyediakan sarana

aktivitas fisik, OR, deteksi dini rutin, ruang ASI, KTR, mkn sayur buat pd rapat

(8)

K3 Perkantoran

adalah

Segala kegiatan untuk

menjamin dan

melindungi keselamatan dan

kesehatan karyawan

melalui upaya

(9)

Mewujudkan kantor

yang

sehat, aman,

dan nyaman

demi

terwujudnya

karyawan

sehat, selamat,

bugar

,

berkinerja,

dan produktif

.

(10)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

adalah HAK PEKERJA

10

Amandemen UUD 1945 Pasal 28 h Setiap org berhak hiidupsejahtera,batin,bertem

pat tinggal dan mendapat lingk hidup yang baik dan sehat berhak memperoleh

yankes

Pasal 34

Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas yankes dan yan umum yang

layak

Amandemen UUD 1945 Pasal 28 h Setiap org berhak hiidupsejahtera,batin,bertem

pat tinggal dan mendapat lingk hidup yang baik dan sehat berhak memperoleh

yankes

Pasal 34

Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas yankes dan yan umum yang

layak

UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan

Kerja

Bab XII Kesehatan Kerja Pasal 164 166:

secara tegas menyatakan ruang

lingkup, tugas dan tanggung jawab Pemerintah, Pengusaha

dan Pekerja UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan

Kerja

Bab XII Kesehatan Kerja Pasal 164 166:

secara tegas menyatakan ruang

lingkup, tugas dan tanggung jawab Pemerintah, Pengusaha

dan Pekerja

Tempat Kerja/Kantor wajib melaksanakan K3

Tempat Kerja/Kantor wajib melaksanakan K3

• Permenkes No. 48 tahun 2016 tentang Standar K3 perkantoran

UU No. 1 Tahun 1970 Ttg Keselamatan

Kerja

UU No. 13 Tahun 2013

Tentang Ketenagakerjaa

(11)

Mengapa K3 Perkantoran

Penting

1.

Kantor adalah tempat kerja yang mempunyai faktor resiko dan

potensi bahaya.

2.

Rata-rata pekerja di kantor bekerja selama + 8 jam sehari.

3.

Profil Masalah Kesehatan Karyawan di Indonesia tahun 2005:

40,5% terkena Gotrak, 8% penyakit jantung pembuluh darah, 6%

gangguan syaraf

4.

Riskesdas 2013: Prevalensi cidera karena

(12)

BAHAYA POTENSIAL

DI PERKANTORAN

Bahaya

Fisik

Bahaya

(13)

PERMENKES NO 48 TH 2016 TTG KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

BAB I Ketentuan Umum

BAB II Penyelenggaraan K3 Perkantoran

BAB III Pencatatan dan Pelaporan

BAB IV Pembinaan dan Pengawasan

BAB V Ketentuan Peralihan

BAB VI Ketentuan Penutup

(14)

PENYELENGGARAAN K3

PERKANTORAN

Penetapan kebijakan K3 perkantoran; Perencanaan K3 perkantoran;

Pelaksanaan rencana K3 perkantoran; Pemantauan dan evaluasi K3 perkantoran; dan

Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3 perkantoran.

Membentuk dan

mengembangkan

SMK3

Perkantoran; dan

Membentuk dan

mengembangkan

SMK3

Perkantoran; dan

Keselamatan kerja;

Kesehatan kerja;

Kesehatan lingkungan kerja

perkantoran; dan

Ergonomi perkantoran.

Menerapkan

Standar K3

Perkantoran

Menerapkan

(15)

Standar K3 Perkantoran

Keselamatan Kerja

1. Persyaratan Keselataman Kerja

Perkantoran 2. Kewaspadaan

Bencana Perkantoran

Kesehatan Kerja

1. Peningkatan Kesehatan kerja

2. Pencegahan penyakit di perkantoran 3. Penanganan

penyakit 4. Pemulihan

kesehatan bagi

karyawan

Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran  sarana bangunan

 penyediaan air

 toilet

 pengelolaan limbah

 cuci tangan pakai sabun

 pengamanan pangan

 pengendalian

vektor dan binatang pembawa penyakit

Ergonomi

1. Luas Tempat Kerja 2. Tata letak

peralatan kantor 3. Kursi

4. Meja kerja 5. Postur kerja 6. Koridor 7. Durasi kerja 8. Manual

(16)

Peningkatan Kesehatan Kerja di

Perkantoran

Peningkatan pengetahuan kesehatan kerja

Pembudayaan PHBS di tempat

kerja

Penyediaan Ruang dan Kesempatan memerah ASI waktu kerja di Perkantoran

(17)

Pencegahan Penyakit di

Perkantoran

Pengendalian faktor risiko; dan

eliminasi; subsitusi;

pengendalian teknis atau rekayasa; pengendalian administratif; dan/atau penggunaan alat pelindung diri.

P

Penemuan dini kasus penyakit dan penilaian

status kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan pra penempatan atau sebelum bekerja;

(18)

PENANGANAN PENYAKIT DI

PERKANTORAN

Mengobati secara dini penyakit

Mencegah keparahan dari penyakit menular dan penyakit tidak menular,

gangguan kesehatan, penyakit akibat kerja, penyakit terkait kerja,

dan cidera akibat kerja mekanisme rujukan ke fasilitas

pelayanan kesehatan terdekat sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

(19)

Pemulihan kesehatan karyawan

Perkantoran

Bekerja

Kembali

pengkondisian

Kembali bekerja bagi karyawan yang telah mengalami sakit parah atau kecelakaan kerja dengan kondisi tidak dapat mengerjakan tugas semua

pengkondisian karyawan untuk dapat bekerja kembali sesuai dengan

(20)

Penerapan K3 Perkantoran vs RB

Reformasi Birokrasi merupakan sebuah proses perubahan dalam

rangka meningkatkan pelayanan publik, kapasitas dan

akuntabilitas kinerja birokrasi dan profesionalisme SDM

Pengelola gedung wajib menerapkan K3

(21)

SDM Pelaksana K3 Perkantoran

Teknisi

JF PKK

(22)

Pelaksana K3 Perkantoran di KL

Permenkes 48 tahun 2016

Sosialisasi

Pembinaan

Monitoring evaluasi

(23)

KESIMPULAN

23

1. HIDUP SEHAT merupakan tanggungjawab seluruh komponen bangsa; baik aparatur pemerintah dan atau masyarakat itu sendiri.

2. GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT atauGERMASmenjadi pilihan sekaligus perwujudan pelaksanaan tanggungjawab seluruh komponen bangsa.

3. Pemerintah menginisiasi dan memfasilitasi perwujudan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melalui penentuan kebijakan dan perubahan PARADIGMA PELAYANAN.

4. Paradigma pelayanan kesehatan harus berubah kearahUPAYA PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF (tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif) yang mejangkau seluruh masyarakat yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perkantoran sangat penting untuk melindungi pekerja dari segala gangguan akibat proses kerjanya.

6. Pendekatan kantor sehat adalah mewujudkan HAK MASYARAKAT PEKERJAdi bidang kesehatan

7. Untuk melaksanakan K3 di Perkantoran diperlukan adanya Komitmen dari Pimpinan

(24)

SALAM SEHAT

SEHAT

DIMULAI DARI

SAYA

TERIMA K ASIH

Referensi

Dokumen terkait

Trauma laring dapat menyebabkan edema dan hematoma di plika ariepiglotika dan plika ventrikularis, oleh karena jaringan submukosa di daerah ini mudah membengkak.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai perbandingan kekuatan balok beton menggunakan begel model rangka dengan balok beton menggunakan begel yang

Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah “Hubungan Kualitas Tidur dan Kualitas Hidup dengan Tingkat Depresi Ibu yang Mempunyai Anak Autisme di Rumah Sakit

Kajian ini mencadangkan pendekatan bercerita perlu dilaksanakan secara kreatif oleh guru melalui kaedah penggunaan boneka dan bahan maujud dalam kalangan

Gayamsari terdapat 3 kelurahan dari 7 kelurahan kelurahan di kecamatan ini yang terdampak banjir rob yakni, Kelurahan Sawah Besar, Kelurahan Kaligawe dan

41 sistem untuk menggambarkan proses yang ada di dalam suatu perosedur.” (2007:84), sedangkan pengertian bagan alir proses menurut Jogiyanto dalam bukunya yang

Seseorang pekerja asing boleh bekerja dalam jenis kerja yang lain yang tidak dinyatakan di dalam permit kerja beliau jika pihak kedutaan mengizinkannyaD. 15 Apakah yang akan

Bahaya fisik Tidak diklasifikasikan sebagai sebuah zat yang berbahaya bagi kondisi fisik Bahaya kesehatan Tidak diklasifikasikan sebagai sebuah zat yang berbahaya bagi kesehatan