• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Kuliah Ekonomi Makro 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Materi Kuliah Ekonomi Makro 1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Materi Kuliah Ekonomi Makro

“UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM” OLEH:

AHMAD HANAFI Abstrak

Sejak peradaban kuno mata uang logam telah menjadi alat pembayaran dalam melakukan transaksi perdagangan, jasa dan mengukur nilai walaupun belum sempurna seperti saat ini. Kebutuhan menghendaki adanya alat pembayaran yang praktis, efisien, mudah dibawa, disimpan yang memudahkan pertukaran barang atau jasa agar dalam melakukan kegiatan perdagangan dapat lebih mudah. Maka terciptalah alat pembayaran tersebut yaitu Uang, uang dalam Islam berfungsi sebagai 1. Alat Tukar 2.Alat hitung 3.Alat penyimpan kekayaan.

A. PENDAHULUAN

Mengawali pembicaraan masalah ekonomi maka tidak terlepas dari bahasan tentang “uang”. Apalagi, jika pembahasan ekonomi terfokus pada masalah yang berkaitan dengan moneter dan fiskal. Uang adalah alat untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup manusia.

Sejak peradaban kuno mata uang logam telah menjadi alat pembayaran dalam melakukan transaksi perdagangan, jasa dan mengukur nilai walaupun belum sempurna seperti saat ini. Kebutuhan menghendaki adanya alat pembayaran yang praktis, efisien, mudah dibawa, disimpan yang memudahkan pertukaran barang atau jasa agar dalam melakukan kegiatan perdagangan dapat lebih mudah .

Oleh karena itu, uang bagi sebagian besar penduduk bumi dipandang sebagai sesuatu yang amat penting. Sebab uang dapat dijadikan alat untuk memenuhi kebutuhan manusia, alat untuk mempermudah aktivitas ekonomi. Dengan adanya uang yang berfungsi sebagai alat pembayaran akan mempermudah pertukaran barang dan jasa, sehingga pekerjaan dapat dijalankan lebih mudah. Kebutuhan uang muncul karena adanya sistem barter yang ternyata bayak menimbulkan masalah. Orang tidak bebas memperjual belikan barang-barang yang mereka butuhkan antara keduannya .

B. KONSEP UANG

Kegiatan perekonomian tidak dapat terlepas dari uang. Uang telah lama digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan utama dalam menggerakkan perekonomian. Pada mulanya dalam sistem perdagangan dunia orang melakukannya melalui sistem barter. Sistem barter merupakan sistem pertukaran antara barang dengan barang atau barang dengan jasa atau sebaliknya. Namun sistem ini menimbulkan banyak kendala, oleh karenanya untuk mengatasi kendala itu dipikirkanlah menggunakan alat tukar yang lebih efisien dan efektif. Alat tukar tersebut kemudian dikenal dengan uang. Belakangan, uang bukan lagi sekadar berfungsi sebagai alat tukar, namun juga memiliki fungsi-fungsi lainnya yang lebih luas.

Sebelum lebih jauh membahas uang perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan “uang” dalam kamus umum bahasa Indonesia uang adalah alat penukar atau standar pengukur nilai yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.

Menurut Veithzal menyebutkan bahwa uang adalah suatu benda yang dapat ditukarkan dengan benda lain; dapat digunakan untuk menilai benda lain atau sebagai alat hitung; dapat digunakan sebagai alat penyimpan kekayaan, dan uang dapat juga digunakan untuk membayar utang di waktu yang akan datang .

Sedangkan Ahmad Hasan menjelaskan bahwa kata Nuqud (uang) tidak terdapat dalam al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW, karena bangsa Arab umumnya tidak menggunakan kata nuqud untuk menunjukan harga. Mereka menggunkan kata dinar untuk menunjukkan mata uang yang terbuat dari emas, kata dirham untuk menunjukkan mata uang yang tebuat dari perak. Mereka juga menggunakan kata Wariq untuk menunjukkan dirham perak, kata ‘Ain untuk menunjukkan dirham emas. Sedang kata fulus (uang tembaga) adalah alat tukar tambahan yang digunakan untuk membeli barang-barang murah .

Menurut Al-Ghazali dan Ibnu Khaldun, devinisi uang adalah apa yang digunakan manusia sebagai standar ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran dan media simpanan sebagai berikut:

(2)

Dari ketiga fungsi tersebut jelaslah bahwa yang terpenting adalah stabilitas uang, bukan bentuk uang itu sendiri, uang dinar yang terbuat dari emas dan diterbitkan oleh raja denarius dari kerajaan Romawi memenuhi kriteria uang yang nialainya stabil. Begitu pula uang dirham yang terbuat dari perak dan diterbitkan oleh ratu dari kerajaan Sasanid Persia juga memenuhi criteria uang yang nilainya stabil. Sehingga, meskipun dinar dan dirham diterbitkan oleh bukan Negara Islam, keduannya dipergunakan di zaman Rasulullah SAW.

C. PERUBAHAN FUNSI UANG

Uang dapat dilihat dan dua sisi yaitu sisi hukum dan sisi fungsi. Secara hukum uang adalah sesuatu yang

dirumuskan oleh undang-undang sebagai uang. Jadi, segala sesuatu dapat diterima sebagai uang jika ada aturan atau hukum yang menunjukkan bahwa sesuatu itu dapat digunakan sebagai alat tukar. Sementara secara fungsi, yang dapat dikatakan uang adalah segala Sesuatu yang menjalankan fungsi sebagai uang, yaitu dapat dijadikan sebagai: alat tukar-menukar, penyimpan nilai, satuan hitung, dan alat pembayaran tertunda. Sistem berbasis emas mi menurut para ekonom Islam dianggap lebih adil dan mampu menjadi kontrol bagi pemerintah untuk mencetak uang sesuai dengan nilai emas yang tersedia.

Pada abad kedua puluh, Amerika Serikat melalui bank sentralnya mulai mengambil alih membuat uang kertas (ditambah dengan uang logam untuk pecahan yang lebih kecil) tanpa didasarkan pada standar nilai emas dan mengakhiri Bretton Woods System. Sedangkan untuk mempertahankan nilai kertas yang sudah menjadi harta mi hanya diserahkan kepada pemerintah melalui kebijakan pengaturan sistem ekonomi moneter (managed money standard). Otoritas moneter mempertahankan nilai kertas melalui kebijakan menjaga keseimbangan jumlah uang yang beredar yaitu dengan menggunakan tingkat bunga. Sistem moneter dengan uang kertas yang ditetapkan pemerintah sebagai legal tender dan tidak didukung oleh komoditas apapun ini disebut dengan fiat money . Berlakunya managed money standard berdampak pada tingginya tingkat inflasi dan tidak stabilnya nilai tukar. Padahal uang merupakan alat ukur yang penting dalam kehidupan karena penurunan nilai uang akan memiliki efek buruk bagi kehidupan sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat.

D. STABILITAS DALAM NILAI UANG

Stabilitas dalam nilai uang tidak dapat dilepaskan dari tujuan dalam kerangka referensi yang Islami, karena hal ini ditekankan Islam secara jelas mengenai ketulusan dan keterbukaan dalam bungan dengan senmua manusia. Al-Qur’an dengan tegas menekankan perlunya ketulusan dan keadilan dalam nilai ukuran.

Artinya: “Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil” (QS. Al-An’am 152) ••

Artinya: “Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman". (QS. Al-A’raf. 85).

Ukuran-ukuran ini tidak hanya berlaku bagi individu tetapi juga bagi masyarakat dan Negara dan tidak boleh dikorbankan semata-mata karena kelaziman tolak ukur konvensional. Ini mencakup semua ukuran. Uang juga merupakan ukuran dari nilai, setiap penggerogotan yang sifatnya terus-menerus dan sangat berarti menurut ajaran Islam ini dapat ditafsirkan sama dengan membuat kerusakan di bumi kerena hal ini dapt mengakibatkan pada keadilan social dan sejahteraan umum.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa wajib bagi masyarakat Islam untuk mewujudkan keuangan, fiscal dan kebijakansanaan-kebijaksanaan pendapatan yang sehat dan melakukan pengendalian langsung bila mana diperlukan, termasuk pengendalian harga untuk meminimalisir penggerogotan nilai riil uang guna mencegah satu kelompok masyarakat secara sadar ataupun tidak memperdaya pihak lain dan menjarah norma-norma Islam akan kejujuran dan keadilan dalam ukuran.

E. KESIMPULAN

Konsep uang dalam Islam sangat jelas dan tegas bahwa uang adalah uang, di mana uang bukanlah capital. Sedangkan dalam ekonomi konvensional, istilah uang sering diartikan secara bolak-balik, yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai capital. Dalam ekonomi Islam uang memiliki tiga fungsi utama,yaitu:

1. Alat tukar, yaitu uang dapat digunakan untuk membeli semua barang dan jasa yang ditawarkan.

(3)

perjualbelikan.

3. Alat penyimpan kekayaan, yaitu menyimpan sejumlah kekayaan senilai uang yang disimpan. Uang yang disimpan dapat berupa uang tunai atau uang yang disimpan di bank dalam bentuk rekening. Namun uang adalah penyimpan nilai yang tidak sempuma. Jika harga meningkat, jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli denganjumlah uang tertentu akan turun. Memegang uang biasanya memiliki beberapa motif, antara lain:

a. Kemudahan bertransaksi yang ditentukan oleh tingkat pendapatan seseorang. b. Berjaga-jaga yang juga ditentukan oleh tingkat pendapatan seseorang. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hasan, Mata Uang Islami: Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami, Jakarta. PT RajaGrafindo Persada, 2005.

Muhammad Abu Saud, Garis-garis Besar Ekonomi Islam,Terjemah Achmad Rois. Jakarta. Gema Insani Press, 1996. Muhammad, Kebijkan Fiskal dan Moneter Dalam Ekonomi Islam, Jakarta. Salemba Empat,2002.

Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Jakarta: Ghalia Indonesia, Edisi kedua, 2003.

Veithzal Rivai, dkk, Bank and Financial Institution Management, Conventional and Shariah System, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Fungsi uang Fungsi uang terbagi menjadi dua, yaitu :

(4)

Fungsi Primer atau fungsi asli uang adalah : 1. Sebagai alat penukar ( Medium of exchange )

Maksudnya ialah uang berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) yaitu: uang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

2. Sebagai alat satuan hitung (A measure of relative value)

Maksudnya ialah uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran. 3. Sebagai alat penyimpan nilai (Valuta)

Maksudnya ialah uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.

Fungsi sekunder atau fungsi turunan uang 1. Sebagai alat pembayaran.

b Maksudnya ialah uang berfugsi sebagai alat pembayaran, karena memudahkan kita untuk bertransaksi sewaktu membeli barang,makanan ataupun membayar jasa sesorang. Contohnya : Ibu pergi ke pasar tradisional, maka dia wajib membayar dengan uang, atas apa yang dibelinya.

2. Sebagai alat bentuk penimbun kekayaan ( store of value).

b Maksudnya ialah uang berfungsi sebagai alat penimbun kekayaan, karena dengan uang,kita bisa menginvestasi-kan uang kita ke bank, maka lambat-laun uang yang kita miliki semakin tertimbun untuk masa depan kita. Contoh : Sebuah perusahaan menginvestasi-kan keuntungan dari perusahaan tersebut kepada bank, maka semakin banyak uang yang telah diinvestasiakan, semakin bertambah peluang untuk memajukan perusahaan tersebut(kekayaan bertambah).

3. Sebagai alat untuk menabung.

b Maksudya ialah uang berfungsi sebagai alat untuk menabung, karena secara pasti harta yang berbentuk uang, lebih memudahkan kita dalam menyisihkan sebagian harta yang kita miliki tersebut. Contoh : Murid menabung untuk biaya perpisahan, otomatis dia menabung dengan uang agar lebih mudah.

4. Sebagai setandar pembayaran hutang ( standard for differed payment ).

b Maksudnya ialah uang berfungsi sebagai standar pembayaran hutang, karena jika kita membayar hutang dengan sebuah jasa, tentu hutang itu tidak terlunaskan, karena kita menghutang juga untuk mendapatkan uang. Contoh : Bapak Edi berhutang kepada renternir,renternir memberinya sejumlah uang yang ia butuhkan. Dan pastinya, pak Edi melunaskan hutang tersebut dengan uang.

5. Sebagai alat penunjuk harga

b Setiap barang memiliki nilai atau harga serta kualitas sendiri-sendiri.Dalam hal ini, uang berfungsi sebagai penujuk harga maksudnya ialah uang sebai tombak pengukur kualitas dan harga atau nilai dari suatu barang

6. Sebagai alat pembentuk modal dan pencipta lapangan kerja.

(5)

mempunyai pekerjaan (uang sebagai penggairah masyarakat). Contoh : Michel bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan tujuan untuk mendapatkan uang.

7. Sebagai pendorong kegiatan ekonomi.

b Maksudnya ialah,kegiatan ekonomi tentu terdapat jual beli dengan menggunakan uang. Disinilah, peran uang sebagai pendorong kegiatan ekonomi.

8. Sebagai barang dagang atau komoditas

b Maksudnya ialah, dengan mata uang yang berbeda, kita bisa menukarkannya ke bank, namun pasti bank mengambil keuntungan dari uang ditukar tersebut. Jadi, keuntungan tersebut merupakan cara berdagang dari bank.

Nilai uang Nilai uang terbagi menjadi menjadi dua, yaitu :

a. Nilai uang yang dilihat dari bahan pembuatannya b. Nilai uang yang dilihat penggunaanya

a) Nilai uang yang dilihat dari bahan pembuatannya, sebagai berikut : 1. Nilai uang nominal

Nilai nominal uang adalah nilai yang tertera pada setiap mata uang yang bersangkutan. Contohnya, pada uang Rp100.000,00 tertera angka seratus ribu rupiah, maka nilai nominal uang tersebut adalah seratus ribu rupiah. Jadi, Nilai uang nominal adalah nilai uang yang tertera pada uang.

Dari dua nilai uang di atas menimbulkan dua istilah fiducier money dan full bodied money.

1) Fiducier money, yaitu uang yang memiliki nilai nominal lebih besar daripada nilai intrinsiknya. Contohnya ialah semua uang kertas.

2) Full bodied money, yaitu uang yang memiliki nilai nominal sama dengan nilai intrinsiknya. Contohnya ialah semua jenis mata uang logam sehingga uang logam disebut juga full bodied money.

2. Nilai intrinstik

Nilai intrinsik uang adalah nilai uang berdasarkan bahan-bahan pembuatan uang. Contohnya, untuk membuat uang logam Rp100,00 diperlukan logam perak seberat 1 gram. Dengan demikian, uang sebesar Rp100,00 sama dengan harga yang senilai dengan 1 gram perak. Inilah yang disebut nilai intrinsik uang.

Jadi, Nilai intrinstik adalah bahan pembuatan uang.

b) Nilai uang yang dilihat dari penggunaanya,sebagai berikut : 1. Nilai internal

Nilai internal adalah kemampuan suatu mata uang apabila ditukarkan dengan barang. Dengan kata lain, nilai internal uang adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa. Contoh uang sebesar Rp200.000,00 dapat ditukarkan dengan 1 gram emas. Ini berarti nilai internal uang Rp200.000,00 adalah sebesar 1 gram emas.

Jadi, nilai internal adalah nilai yang besarnya berdasarkan kemampuan uang itu apabila uang tersebut ditukar oleh barang atau jasa

(6)

Nilai eksternal adalah kemampuan uang dalam negeri apabila dibandingkan dengan mata uang asing (valuta asing). Dengan kata lain yang dimaksud nilai ekster nal uang adalah daya beli uang dalam negeri terhadap mata uang asing atau lebih dikenal dengan istilah kurs. Contohnya, uang Rp100.000,00 mampu ditukarkan dengan 10 Dollar Amerika Serikat (US$ 10 = Rp100.000,00). Ini berarti uang Rp100.000,00 mempunyai nilai ekster nal sama dengan 10 Dollar Amerika Serikat.

Jadi, Nilai eksternal adalah nilai yang besarnya berdasarkan kemampuan uang itu bila ditkar oleh mata uang asing.

UANG DAN BANK 1.Apa itu uang ?

Uang tidak lain adalah segala sesuatu yang dapat dipakai / diterima untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun utang. Dalam sejarah uang, beberapa jenis barang pernah dipakai sebagai uang ( misalnya, kerang, emas, perak, gigi binatang). Dengan demikian uang dapat juga didefinisikan sebagai benda-benda yang disetujui sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar menukar.perdagangan.

Agar masyarakat menyetujui penggunaan seseuatu benda sebagai uang, haruslah benda memenuhi syarat-syarat berikut :

a.Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu. b.Mudah dibawa-bawa

c.Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya d.Tahan lama

e.Jumlah terbatas (tidak berlebih-lebihan) f.Bendanya mempunyai mutu yang sama.

g.Pada masa ini uang kertas dan uang bank atau uang giral yaitu yang diciptakan oleh bank-bank umum / bank perdagangan, adalah tukar menukar yang terutama di semua negara didunia ini.

2.Peranan dan Fungsi uang

a.Uang Sebagai Satuan Pengukur Nilai

Dengan fungsi ini maka nilai suatu barang dapat diukur dan diperbandingkan. Misalnya, di Indonesia rupiah adalah dasar pengukur nilai dari barang-barang dan jasa yang diperdagangkan di pasar. Seseorang dapat mengukur nilai sebuah mobil atau sebuah rumah dengan rupiah, bahkan dengan diketahuinya nilai rupiah dari mobil dan rumah, maka dapat diketahui pula perbandingan nilai antara mobil dan rumah. Bayangkan kalau suatu perekonomian tanpa uang, mungkin sepeda dinilai 1/20 mobil. Nilai dari uang diukur dengan kemampuannya untuk membeli ( atau ditukarkan dengan ) barang dan jasa ( internal value ) serta valuta asing ( eksternal value ). Dengan demikian besarnya nilai uang ditentukan oleh harga barang dan jasa. Apabila harga barang NAIK ( TURUN) maka nilai uang akan TURUN ( NAIK ).

b.Uang Sebagai Alat Tukar Menukar

Fungsi ini memisahkan antara keputusan membeli dengan keputusan menjual. Kesamaan keinginan harus ada lebih dahulu untuk terjadinya tukur menukar barang dengan barang ( barter ). Dengan adanya uang keharusan adanya kesamaan keinginan itu tidak perlu ada untuk terjadinya pertukaran. Prosesnya ialah barang ditukar dengan uang, dan dengan uang ini dapat membeli/menukarkan dengan barang lain.

c.Uang Sebagai Alat penyimpan nilai / Penyimpan Kekayaan

Kekayaan seseorang dapat berupa barang atau uang. Dalam bentuk barang misalnya; mobil, rumah, perhiasan, sedang dalam bentuk uangnya misalnya; uang kas dan surat-surat berharga.

•Dalam perekonomian yang sudah maju jenis uang yang terutama adalah uang bank atau uang giral, uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya, karena penyimpanan dan pengurusannya dilakukan oleh bank umum ang menyimpan uang tersebut.

(7)

mengalami kemerosotan. Maka kekayaan yang berupa uang akan mengalami penurunan nilai kalau dibandingkan dengan kekayaan yang berbentuk barang. Dalam keadaan demikian uang bukanlah alat penyimpanan nilai yang baik.

d.Uang Sebagai Ukuran Bayaran Tertunda

Para pembeli memperoleh barangnya lebih dahulu dan membayarnya pada masa yang akan dating oleh karena itu uang harus stabil.

3.Definisi Uang

Ada bebarapa definisi uang, masing-masing berbeda sesuai tingkat likuditasnya. Biasanya didefinisikan sebagai berikut :

a.M1 : adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening Koran b.M2 : M1+tabungan+deposito berjangka ( time deposit) pada bank-bank umum

c.M3 : M1+M2+tabungan+deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan non bank

M1 adalah yang paling likuid, sebab proses untuk menjadikan sebagai uang kas sangat cepat dan tanpa kerugian nilai ( artinya satu rupiah menjadi juga satu rupiah ). Sedang M2 karena mencakup deposito berjangka maka likuditasnya lebih rendah, untuk menjadikannya uang kas, deposito berjangka perlu waktu (1,3,6,atau 12 bulan). Dan apabila dijadikan uang kas sebelum jatuh tempo tersebut kena penalty/denda ( jadi tidak stu rupiah menjadi satu rupiah, tetapi lebih kecil karena denda tersebut ).

4.Sejarah Uang

Uang dapat diklasifikasikan atas dasar yang berbeda-beda, seperti misalnya; -Sifat fisik dan bahan yg dipakai untuk membuat uang;

-Yang mengeluarkan/mengedarkan uang, yakni pemerintah, bank centra ( BI ) atau bank komersial; -Hubungan nilai uang sebagai uang dengan nilai uang sebagai barang.

Mari kita lanjut pembahasan ini dengan melihat kasifikasi uang berikut ini, kita akan tahu sejarah uang. a.Full Bodied Money

Adalah uang dimana nilainya sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Dalam sejarah uang, kita kenal pada permulaannya uang itu berupa barang seperti misalnya ternak, beras, atau kain. Jenis uang ini nilainya sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Dalam dunia modern, jenis uang full bodied money ini berupa emas dan perak ( keduanya merupakan standar logam ). Biasanya full bodied money ini dikeluarkan oleh pemerintah.

PENGGUNAAN EMAS DAN PERAK SEBAGAI UANG

Sifat-sifat yang menyebabkan kedua jenis logam tersebut sangat sesuai untuk digunakan sebagai uang adalah : -Banyak orang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan

-Emas maupun perak mempunyai mutu yang sama.

-Keduanya tidak mudah rusak, tetapi dapat dengan mudah dibagi-bagikan apabila diperlukan. -Jumlahnya sangat terbatas dan untuk memperolehnya perlu biaya dan usaha.

-Keduanya sangat stabil nilainya karena mereka tidak berubah mutunya dalam jangka panjang dan tidak mengalami kerusakan.

Kesulitan / kelemahan menggunakan uang dan perak sebagai uang : -Emas dan perak memerlukan tempat yang agak besar untuk menyimpan. -Emas dan perak merupakan benda yang berat.

-Emas dan perak sukar untuk ditambah jumlahnya.

Untuk mengatasi kesulitan mulailah diperkenalkan jenis uang baru yaitu uang kertas. b.Respresentative Full Bodied Money

(8)

jaminan sertifikat tersebut.

c.Credit Money ( Uang yang berlaku saat ini )

Adalah jenis uang yang mana nilainya sebagai uang lebih besar dari pada nilai sebagai barang Credit Money ini dapat berbentuk :

-Token Coins ( uang tanda )

Jenis uang ini berbentuk logam dengan nilai nominal ( sebagai uang ) lebih tinggi nilainya dari pada nilai sebagai barang ( sering disebut nilai intrinsic). Nilai nominalnya biasanya kecil, sebab uang jenis ini sering digunakan untuk perhitungan uang “kembali” yang biasanya merupakan pecahan kecil. Uang perak, merupakan salah satu contoh token coin. Sebelum tahun 1960-an harga perak relative rendah sehingga sebagai token coin nilainya masih terjamin karena nilai nominalnya lebih tinggi dari pada nilai intrinsic. Namun semenjak tahun 1960-an penggunaan perak menjadi lebih banyak sehingga harga perak naik, akibatnya banyak uang perak dilebur menjadi batangan perak. -Representative Token Money

Bedanya dengan full bodied money adalah bahwa representative token money dijamin dengan logam atau coin yang nilainya sebagai barang ( intrinsic) lebih rendah dari nilai nominalnya. Salah satu contohnya adalah sertifikat perak yg dikeluarkan di Amerika Serikat tahun 1978-1967.

-Uang kertas yang dikeluarkan oleh Pemerintah

Biasanya berbentuk uang kertas dan sering disebut fiat money. Kepercayaan masyarakat merupakan dasar penerimaan uang kertas tersebut sebagai uang. Namun masyarakat sering mengemukakan keberatannya lantaran pemerintah dapat mencatak uang ini guna membiayai deficit anggaran terutama pada masa perang.

-Uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Sentral

Kebanyakan uang kertas yang beredar di masyarakat dewasa ini berupa uang kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral. Di Indonesia, kita lihat setiap uang kertas selalu ada tulisannya Bank Indonesia.

-Demand deposit ( Uang Giral )

Bagian terbesar dari jumlah uang yang beredar merupakan uang giral. Makin maju suatu perekonomian biasanya uang giral makin besar. Uang giral ini merupakan simpanan di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain untuk melakukan pembayaran. Uang giral ini lebih praktis sebagai alat pembayaran karena :

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah disinggung sebelumnya, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terbentuknya engagement ditentukan oleh

penelitian ini hanya dilakukan di kelas VIII A. Pada awal kegiatan, dilakukan.. pengukuran perilaku seksual sebagai pretest. Selanjutnya diberikan perlakuan. berupa

Masa remaja merupakan masa rawan akan munculnya kenakalan remaja, terutama SMP, dimana terjadinya pubertas yakni dalam rentang masa SMP, banyak siswa yang mulai

Penguasaan materi dan kelas telah ditunjukkan oleh guru pamong dalam memberikan pembelajaran, sehingga dapat menjadi model yang baik bagi mahasiswa praktikan.

Dalam proses interaksi tersebut dibutuhkan komponen-komponen pendukung, antara lain adalah tujuan yang akan dicapai, materi pelajaran, peserta didik, guru, metode yang

Hasil penelitian menunjukkan sikap mahasiswa terhadap perilaku merokok adalah baik sejumlah 15 orang (57,70 %), dan yang tidak baik sejumlah 11 orang (42,30 %).. Hasil ini

sajadah merupakan sarana beribadah, alas sujud kita saat melakukan penghambaan kepada Allah Swt, dan tempat kita bersimpuh di hadapan-Nya.. Tidakkah kita merasa rindu terhadap

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa untuk karakteristik persampahan pada perkantoran di Kecamatan Rappocini, jenis sampah yang paling banyak adalah sampah kering,