• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Ilmu Pertanian PENGERTIAN PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengantar Ilmu Pertanian PENGERTIAN PERTANIAN"

Copied!
181
0
0

Teks penuh

(1)

II. PENGERTIAN DAN SEJARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN

2. 1. Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti mata kuliah, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang:

1. Pengertian Pertanian 2. Sejarah Pertanian 3. Pembagian Pertanian

4. Kelebihan dan Kekurangan Pertanian 5. Paket Teknologi Pertanian

6. Pertanian Tangguh

2.2. Pengertian Pertanian

Pertanian adalah segala jenis kegiatan yang berdasarkan dari pertumbuhan tumbuhan dan hewan yang dimanfaatkan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian dapat meliputi budidaya tanaman (bercocok tanam) ataupun pembesaran hewan ternak seperti pemanfaatan mikroorganisme. Pertanian juga merupakan mata pencaharian sebagian besar penduduk dunia.

(2)

pengolahan tanaman. Sedangkan dalam arti luas, yaitu kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup seperti pengolahan tanaman ataupun ternak agar memberikan suatu produk yang nantinya digunakan untuk kepentingan manusia.

2.3. Sejarah Pertanian 2.3.1. Perkembangan Pertanian

Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu menjaga ketersediaan kebutuhan pangan bagi mereka sendiri. Pertanian menganjurkan suatu kelompok orang untuk menetap sehingga terjadilah kemunculan peradaban. Seiring dengan perkembangan zaman, terjadilah perubahan dalam sistem kepercayaan, teknologi pertanian. Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Bahkan pertanian dikatakan sebagai revolusi kebudayaan pertama yang dialami manusia.

Ketika berakhirnya zaman es sekitar 11.000 SM, menjadikan bumi lebih hangat dan mengalami musim kering yang lebih panjang. Hal tersebut dapat menguntungkan perkembangan tanaman semusim, yang dalam waktu relatif singkat memberikan produk alam yang dapat disimpan. Ketersediaan produk-produk alam tersebut, untuk pertama kalinya memunculkan perkampungan, sebab kegiatan pemburuan dan peramuan tidak perlu dilakukan setiap saat.

(3)

diantaranya Cato (234-149 SM), Varro (116-27 SM), Columella (abad pertama M), Peter crescentius(1240), Palissy (1563), francis home (1750-1800).

Berdasarkan bukti-butkti peninggalan artefak, para ahli sejarah menyatakan bahwa praktik pertanian berawal di daerah “bulan sabit yang subur” di Mesopotamia sekitar 8000 SM sebab saat itu daerah tersebut masih lebih hijau daripada keadaan pada masa sekarang. Menurut Valvilov, daerah ini juga merupakan satu dari pusat keanekaragaman tanaman budidaya. Tanaman-tanaman yang dibudidayakan pertama kali yaitu gandum, buncis, kacang arab, flax (Linum usitatissimum), dan jelai (barley). Di lokasi lain, dikembangkan jenis tanaman lain yang sesuai dengan keadaan topografi dan iklim. Di daerah Tiongkok, padi (Oryza sativa) mulai dibudidayakan sejak 7500 SM kemudian diikuti dengan kedelai, kacang hiaju, dan kacang azuki. Di daerah Sahel, Afrika, padi (Oryza glaberrima) mulai dikembangkan pada 5000 SM. Tiga daerah di Amerika yaitu, Amerika Tengah, Peru-Bolivia, dan hulu Amazon mulai membudidayakan jagung, labu, kentang, dan bunga matahari.

Perkembangan kegiatan pertanian secara anthropologi diantaranya sebagai berikut :

 Kegiatan bercocok tanam (Dilembah mesopotamia sekitar 12.000 tahun SM )

 Pengolahan tanah ( Di Palestina pada 2500-3000 tahun SM )

o Pengairan / Irigasi (4000 tahun SM di mesir dan cina, lembah mesopotamia, cina)

(4)

karena relatif mudah untuk memperoleh makanan. Teknologi budidaya padi serta perladangan mulai dikenal pada saat migrasi masyarakat Austronesia ke wilayah Nusantara.

2.3.2. Perkembangan Usaha Tani

Perkembangan pertanian dan usaha tani di Indonesia pada zaman penjajahan hingga sekarang telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pertanian di Indonesia diawali dengan sistem ladang berpindah-pindah, dimana masyarakat menanam apa saja, namun hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Ladang berpindah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat. Ladang di buat dengan cara membuka hutan atau semak belukar pohon atau semak belukar yang sudah di tebang / di babat setelah kering kemudian di bakar. Setelah hujan tiba ladang kemudian ditanami dan di tunggu hingga panen tiba. Setelah ditanami 3 – 4 kali, lahan kemudian di tinggalkan karena sudah tidak subur lagi. Kejadian ini berlangsung terus menerus, setelah jangka waktu 10 – 20 tahun, para petani ladang kembali ke ladang yang pertama kalimereka buka.

(5)

berladang yang berpindah-pindah “ belum di tinggalkan. Pada zaman Hindia-Belanda sekitar tahun 1620, sejak VOC menguasai di Batavia kebijakan pertanian bukan untuk tujuan memajukan pertanian di Indonesia, melainkan hanya utuk -memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi VOC. Sedangkan, pada tahun 1830, Van Den Bosch sebagai gubernur jendral Hindia Belanda mendapatkan tugas rahasia untuk meningkatkan ekspor dan munculah yang disebut tanam paksa. Sebenernya undang-undang Pokok Agraria mengenai pembagian tanah telah muncul sejak 1870, namun kenyataannya tanam paksa baru berakhir tahun 1921. Dalam sistem tanam paksa ( culturstelsel ) ini, , Van den Bosch mewajibkan setiap desa harus menyisihkan sebagian sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor khusunyakopi,tebu,niladantembakau.

Setelah Indonesia merdeka, maka kebijakan pemerintah terhadap pertanian tidak banyak mengalami perubahan. Pemerintah tetap mencurahkan perhatian khusus pada produksi padi dengan berbagai peraturan seperti wajib jual padi kepada pemerintah. Namun masih banyak tanah yang dikuasai oleh penguasa dan pemilik modal besar, sehingga petani penggarap atau petani bagi hasil tidak dengan mudah menentukan tanaman yang akan ditanam dan budidaya terhadap tanamannya puntak berkembang.

(6)

produktivitas sektor pertanian. Pada tahun 1979 pemerintah meluncurkan program INSUS (Intensifikasi Khusus), yang meningkatkan efektifitas penerapan teknologi Pasca Usaha Tani melalui kelompok-kelompok tani dengan luas areal per kelompok rata-rata 50 hektar,setiap kelompok diberi bantuan kredit modal dalam menjalankan usaha pertaniannya (Lokollo, 2002). Kemudian pada tahun 1980-an pemerintah meluncurkan program SUPRAINSUS (SI). Program ini merupakan pengembangan dari Panca Usaha Tani untuk mewujudkan peningkatan

produktivitas tanaman padi.

(7)

pertanian organik, berbagai kebijakan harga dan subsidi tah berusaha untuk mendongkrak kontribusi sektor pertanian Indonesia terhadap perekonomian dengan membuka lahan peranian baru, sistem pertanian organik, berbagai kebijakan harga dan subsidi organik khususnya, telah dicanangkan pemerintah sejak akhir tahun 1990-an dan mengusung Indonesia go organik pada tahun 2010, sistem ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian mengingat rusaknya kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan dalam waktu lama serta pencemaran lingkungan oleh penggunaan pestisida kimia. Semua upaya pemerintah tersebut bertujuan untuk meningkatkan distribusi pendapatan petani sehingga dengan ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian.

2.4.1 Pembagian Pertanian 2.4.2 Pertanian Berburu

(8)

2.4.2 Pertanian pengumpul

Manusia pengumpul makanan dan pemburu di asia tenggara dalam hal ini berarti mereka tidak menetap lama pada suatu tempat. Tempat hidup mereka umumnya di gua atau lubang-lubang di kaki tebing batu. Biasanya mereka makan dedaunan, bunga, biji, buah, kulit, umbi, dan akar tanaman. Pengetahuan untuk menghilangkan racun dari bahan makanan serta secara mengawetkan juga banyak dimiliki oleh para pengembara tersebut

2.4.3 Ladang Berpindah

Ladang berpindah merupakan kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat dengan cara membuka hutan atau semak belukar untuk membuat lahan. Biasanya setelah pohon-pohon ditebang atau dibabat dibiarkan kering lalu dibakar. Setelah hujan tiba, ladang kemudian ditanami dan tunggu sampai panen tiba. Barulah kemudian, ladang ditinggalkan karena sudah tidak subur lagi setelah ditanami 3-4 kali. Hal tersebut berlangsung terus-menerus setelah jangka waktu 10-20 tahun. Namun kemudian, mereka kembali lagi ke ladang yang telah mereka buka sebelumnya.

Sistem ini memiliki dampak negatif, diantaranya sebagai berikut.  Mengurangi luas lahan

 Terjadinya kerusakan hutan

 Tanah menjadi tandus sehingga menyebabkan lahan kritis

 Tanah menjadi mudah erosi

(9)

 Pencemaran udara  Banjir

2.4.4 Pertanian Primitif

(10)

ladang atau sawah pada lahanyang baru saja dibuka hasilnya rendah.Karena sebenar-nya diperlukan sekitar 10-15tahun untuk menjadikan lahan tersebut 2.4.5 Pertanian Tradisional

Pertanian tradisional yaitu kegiatan pengolahan tanaman dan lingkungan dengan menggunakan alat-alat sederhana. Pola bertani secara tradisional sesungguhnya sangatlah bersahabat dengan alam, dan dapat mendukung ekosistem, sebab dengan tanaman yang berbagai jenis, petani akan memelihara berbagai macam hewan agar tetap hidup karena rantai makanan untuk flora dan fauna yang hidup didalamnya tetap terjaga. Sebenarnya, pertanian tradisional dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya asalkan terdapat komitmen antara pemerintah pusat dan daerah.

Pada sistem ini, petani lebih menerima keadaan tanah, curah hujan, dan varietas tanaman sebagaiamana adanya yang diberikan oleh alam. Bantuan terhadap pertumbuhan tanaman hanya sekedarnya, seperti pengairan, penyiangan, serta melindungi tanaman dari gangguan binatang liar berdasarkan cara yang diturunkan oleh nenek moyang. Dalam pertanian tradisional, produksi dan produktivitas rendah karena hanya menggunakan alat yang sangat sederhana (teknologi yang dipakai rendah).

2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Pertanian Tradisional 2.5.1 Kelebihan

(11)

 Lebih ramah lingkungan

 Dapat melestarikan budaya asli pedesaan yang umumnya sering berkaitan dengan ritual dalam pertanian

2.5.2 Kelemahan

Kelemahan pertanian tradisional yaitu :

 Membutuhkan tenaga kerja yang banyak

 Sangat tergantung pada iklim.

 Selalu berpindah-pindah tempat budidaya tanaman

2.6

Pertanian Modern

Pertanian modern yaitu dimana kegiatan-kegiatan mengolah hasil alam dibantu dengan alat-alat teknologi masa kini, seperti petani membajak sawah dengan mesin traktor, tidak lagi menggunakan bantuan kerbau seperti dulu dan sebagainya. Pertanian modern meliputi pertanian organik, hidroponik, holtikultura, dll.

(12)

cepat. Kemudian, cara pengawetan hasil pertanian dikembangkan untuk menghindari kerusakan.

2.6 Paket Teknologi Pertanian

2.6.1 Paket Teknologi

Terdapat dua jenis paket teknologi pertanian yang biasa di gunakan yaitu 1. Intensifikasi khusus ( insus ) yaitu kegiatan intensifikasi berdasarkan kelompok tani dalam satu hampar usaha tani yang luasnya 15-50 ha.

2. Suprainsus adalah insus yang disertai kerjasama antara kelompok tani pelaksanaan insus dalam hamparan usaha tani yang lebih luas yaitu minimum dalam satu unit petak persier yang didukung dengan kerja sama antara kelompok tani WKPP dan WKBPP antara 1500s/d30.000 ha.

Supra insus merupakan rekayasa teknik produksi, sosial dan ekonomi.

a. Rekayasa teknik produksi bertujuan untuk meningkatkan produktifitas yang lebih tinggi yaitu dengan menerapkan unsur teknologi padi yang di sebut dengan teknologi produksi suprainsus

b. Rekayasa sosial bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kerja sama antar kelompok tani dalam proses pengambilan keputusan dan kerjasamanya.

(13)

2.6.2 Tujuan Supra Insus

Tujuan Supra insus adalah sebagai berikut :

1.Melestarikan suasembada pangan khususnya beras dengan meninggkatkan produktifitas persatuan luas lahan menjadi lebih tinggi.

2. Meninggkatkan pendapatan petani beserta keluargnya. 3. Meningkatkan kerja sama antar kelompok tani.

Sepuluh (10) jurus kemampuan yang dimiliki setiap kelompok tani. Terdapat sepuluh jenis kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap kelompok tani, :

a.Mencari,menyampaikan,merencanakan,dan memanfaatkan informasi. b.Merencakan kegiatan untuk mencapai suatau tujuan.

c.Melaksankan rencana kerja.

d.Mengadakan dan mengembangkan fasilitas dan sarana. e.Memupuk modal.

f.Mentaati perjanjian.

g.Mengatasi keadaan darurat.

h.Mengembangkan dan membina kader

i.Membina hubungan melembaga dengan KUD. j.Mencapai produktivitas yang tinggi

2.6.3 Panca usaha tani

Komponen usaha tani adalah sebagai berikut:

(14)

3. Pemupukan 4. Perairan

5. Pengendalian jasad pengganggu ( hama,penyakit, dan gulma ) 6. Panen dan pasca tani

7. Pemasaran

2.6.4 Tabel Paket

N o

Komiditas Nama Paket

1 Padi Teknologi pengolahan beras berodium

2 Kentang Pengendalian hama pengorok daun pada

kentang

3 Bawang merah Budidaya bawang merah dengan biji

4 Kubis Pengendalian hama terpadu pada

tanaman pada sayuran

5 Jeruk Bibit jeruk bebas penyakit

6 Jeruk Indeksing penyakit sistemik jeruk

7 Jeruk Okucang : pembibitan jeruk di lahan pasang surut

8 Jeruk Pegendalian penyakit blendok dengan bubur califonia

9 Jeruk Penguningan kulit buah jeruk

(15)

11 Krisan Budidaya bunga krisan hemat energy

12 Apokat Penyeragaman Veriatas apokat

13 Bunga-bungaan Ekstraksi minyak atsiri bunga melati

14 Bunga-bungaan Formula untuk memperpanjang

keseragaman Bunga potong 15 Bunga-bungaan Pembuatan bunga kering 16 Bunga-bungaan Penawaran bunga sedap malam

17 kelapa Pabrik kelapa sawit supermini

18 Sagu Teknologi Perbanyakan In Vitro Tanaman

Sagu

2.7. Pertanian Tangguh

Pertanian Tangguh adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan secara alami dan mandiri. Pemanfaatan sumber alam terutama berarti budi daya secara organik dan berkesinambungan serta mandiri dan tangguh. Usaha pertanian tangguh memiliki ciri-ciri penting:

1. Pertanian Tangguh-berani dan optimis terhadap kegiatan pertanian yang sedang dilakukan

(16)

3. Pertanian Tangguh-slengean dan cuek terhadap apa kata orang

4. Pertanian Tangguh-menjalin kerjasama dengan berbagai orang (yang positif tentunya)

5. Pertanian Tangguh-punya komunitas untuk bertani bersama-sama dalam mewujudkan pertanian

terpadu

6. Pertanian Tangguh-berkomunikasi secara baik dan santun 7. Pertanian Tangguh-bekerja sangat keras dan cerdas

Terkait dengan pertanian tangguh, usaha pertanian tangguh adalah sekumpulan kegiatan pertanian yang dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun hewan). Petani tanguh adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani secara tangguh. Khusus untuk pembudidaya hewan ternak disebut sebagai peternak tangguh. Ilmuwan tangguh serta pihak-pihak lain yang tangguh yang terlibat dalam perbaikan metode pertanian tangguh dan aplikasinya juga dianggap terlibat dalam pertanian tanguh.

(17)

sehingga sektor - sektor ini sangat penting untuk dikembangkan di negara kita. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.

Cakupan obyek pertanian yang dianut di Indonesia meliputi budidaya tanaman (termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan), kehutanan, peternakan, dan perikanan. Sebagaimana dapat dilihat, penggolongan ini dilakukan berdasarkan objek budidayanya:

* budidaya tanaman, dengan obyek tumbuhan dan diusahakan pada lahan yang diolah secara intensif,

* kehutanan, dengan obyek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar,

* peternakan, dengan obyek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia),

* perikanan, dengan obyek hewan perairan (ikan, amfibia dan semua non-vertebrata).

(18)

Dari sudut keilmuan, semua objek pertanian sebenarnya memiliki dasar-dasar yang sama karena pada dasar-dasarnya usaha pertanian adalah kegiatan ekonomi: * pengelolaan tempat usaha,

* pemilihan bibit, * metode budidaya, * pengumpulan hasil, * distribusi,

* pengolahan dan pengemasan, * pemasaran.

Sebagai kegiatan ekonomi, pertanian dapat dipandang sebagai suatu sistem yang dinamakan agribisnis. Dalam kerangka berpikir sistem ini, pengelolaan tempat usaha dan pemilihan bibit (varietas, galur, dan sebagainya) biasa diistilahkan sebagai aspek "hulu" dari pertanian, sementara distribusi, pengolahan, dan pemasaran dimasukkan dalam aspek "hilir". Budidaya dan pengumpulan hasil merupakan bagian dari aspek proses produksi. Semua aspek ini penting dan bagaimana investasi diarahkan ke setiap aspek menjadi pertimbangan strategis. Bentuk - Bentuk Pertanian di Indonesia

(19)

2. Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada pengairan air hujan,ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian.

3. PekaranganPekarangan adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam rumah (biasanyadipagari dan masuk ke wilayah rumah) yang dimanfaatkan untuk ditanami tanaman pertanian.

(20)

3. Apa yang dimaksud dengan perjinakan tumbuhan? 4. Sebutkan beberapa macam pembagian pertanian!

5. Menurut pendapatmu apa yang dimaksud dengan pertanian?

III. UNSUR-UNSUR PERTANIAN

3.1 Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti mata kuliah,diharapkan mahasiswa akan mampu menjelaskan tentang :

1. Proses Produksi

2. Petani

3 Usahatani

4. Perusahaan Pertania

3.2 Produksi Pertanian

(21)

matahari, susunan atmosfir, kandungan udara dalam tanah, reaksi tanah, faktor bibit dan kandungan unsur hara tanaman yangsecara umum dapat dinyatakan sebagai berikut :

(X1, X2, X3, X4, X5, ...Xn)Q = Keterangan :

Q = pertumbuhan tanaman X = faktor lingkungan

(22)

Sifat-sifat proses produksi biologi dalam pertanian mempunyai banyak implikasi bagipengembangan pertanian itu sendiri, antara lain :

a. Pertanian memerlukan tempat yang tersebar luas

Sumber energi bagi pertumbuhan setiap individu tumbuh-tumbuhan adalah mataharimaka pertanian tidak dapat dikonsentrasikan seperti pabrik yang sumber energinyadapat disediakan dalam bentuk listrik atau bahan-bahan lainnya.Pertanian memerlukan areal yang luas di atas permukaan bumi ini. Implikasinya adalah :

-Produksi per satuan luas tanah harus diusahakan sebesar-besarnya.

-Diperlukan transport yang juga tersebar untuk mengakut hasilnya dan menyediakan sarana produksi.

- Lingkungan hidup petani tidak dapat dikonsentrasikan dalam satu tempat seperti

kota, tetapi tersebar juga dalam satuan- satuan kecil.

(23)

maka jenis usahatani (jenistanaman dan jenis pengusahaannya) bervariasi disesuaikan dengan keadaan danirama perubahan iklim.

Sifat-sifat fisik tanah (dalam arti luas) termasuk keadaan topografi, drainase kedalamtanah, permeabilitas, tekstur dan struktur tanah sampai batas-batas tertentu sudah dapat dikuasai oleh manusia.

Sifat kimia dan biologi tanah (derajad keasaman, kandungan unusur hara dansebagainya) relatif lebih mudah dapat dikuasai oleh manusia dari pada sifat-sifat fisik.Kekurangan unsur hara dapat dengan mudah diatasi dengan pemupukan. Tetapi sifat kimia bervariasi dari tempat ketempat lain, mungkin dari jarak yang dekat,sehingga memerlukan pengetahuan yang agak detail mengenai keadaannya.

Faktor-faktor iklim dan sifat-sifat tanah secara keseluruhan menentukan potensi produksi suatu tanaman. Perbedaan faktor-faktor tersebut di Indonesia dari suatu tempat ke tempat lain cukup banyak.

Implikasi dari pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pengembangan pertanian adalah :

(1) pengembangan usaha pertanian haruslah didasarkan atas faktor-faktor tersebut; (2) kegiatan-kegiatan produksi dan jumlah serta jenis input yang diperlukan disesuaikan dengan keadaan tempat faktor-faktor tesebut.

c. Kegiatan dan produksi pertanian bersifat musiman

(24)

produksi pertanian sifatnya lain, yaitu dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor-faktor biotik lainnya seperti musim, serangan hama penyakit, yang berbeda dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lainnya. Pelaksanaan pekerjaan (operasi) tertentu misalnya membajak dan menanam hanya dapat dilakukan jika keadaan iklim dan tanah memungkinkan.Tanaman pertanian mempunyai pola pertumbuhan musiman, mulai dari saat menanam sampai panen. Hanya pada waktu-waktu tertentu saja dalam masa ini tenaga manusia diperlukan di luar saat itu tidak ada lain kecuali menunggu. Keadaan ini mengharuskan petani dan buruh tani perlu mempunyai ketrampilan yang luas untuk dapat melakukan diversifikasi usaha.

d. Suatu perubahan dalam suatu tindakan memerlukan perubahan juga dalamhal lain

Penambahan pupuk diperlukan untuk meningkatkan produksi.Tetapi hal ini dapat terjadi jika varietas tanaman yang diperlukan dirubah dengan varietas yang berespon terhadap pemupukan.

e. Pertanian modern selalu berubah

(25)

3.3 Petani

Perbedaan utama antara tumbuh-tumbuhan dan binatang liar dengan pertanian adalah adanya manusia.Tidak pernah ada manusia apabila sinar matahari tidak menerpa permukaan bumi ini.Manusia yang berusaha mengatur atau mengusahakan tumbuh-tumbuhan dan hewan dan menggunakan hasilnya, merubah tempat tumbuhan dan hewan serta lingkungannya agar dapat memenuhi kebutuhan manusia, manusia ini disebut petani atau pengusaha pertanian. Dalam kegiatan usahatani, petani mempunyai beberapa peranan, yaitu:

a. Petani sebagai penggarap

Peranan pertama petani adalah memelihara tanaman dan hewannya agar mendapatkan hasil yang diperlukan. Dalam hal tanaman termasuk penyiapan tempat pembibitan,pengolahan tanah,penanaman,pemupukan,penyiangan tumbuhan pengganggu, pengaturan air, pemberantasan hama dan penyakit serta panen.Dalam hal hewan termasuk mengembala atau memberikan makanan sampai dengan perkembangbiakan.Beberapa pekerjaan tersebut juga dilakukan oleh pertanian primitif, sedangkan tambahannya pengetahuan didapat dalam perkembangannya.

b. Petani sebagai manajer

(26)

otot dan mata,maka ketrampilan sebagai manajer dalam menjalankan usahanya menyangkut kegiatan otak yang didorong oleh keinginan yang tercakup di dalam perencanaan sebagai manajer adalah pengambilan keputusan atau pemilihan alternatif tanaman atau ternak.Keputusan-keputusan yang harus diambil oleh petani mencakup jenis tanaman atau varietas yang akan diterima, menggunakan pupuk atau tidak, memilih jenis ternak yang akan dipelihara, penentuan pembagian kerja yang tersedia untuk berbagai kegiatan terutama pada saat dimana berbagai kegiatan harus dilakukan pada saat yang sama.Dengan makin majunya pertanian, maka petani dalam melaksanakan kegiatan pertanian harus lebih memusatkan pada aspek pembelian dan penjualan.Ia harus memutuskan:

(1) Apakah membeli benih unggul, pupuk, insektisida atau alat-alatbaru; (2)Harus memutuskan apakah akan mempergunakan tenaga tambahan

untuk mengerjakan sawahnya;

(3) Berapa banyak hasil pertaniannya dijual, kapan menjual dan kepada siapa menjualnya?

(27)

sehingga dapat memanfaatkan setiap kesempatan yang ada, yang memungkinkan mereka membuat usahataninya lebih produktif dan meningkatkan manfaat antara biaya dan penerimaan dari usahataninya.

c. Petani sebagi manusia

Seorang petani adalah tidak lebih hanya sebagai penggarap dan manajer.Ia adalah seorang manusia dan anggota dari dua kelompok manusia yang penting baginya,yaitu keluarga dan masyarakat atau tetangga. Keadaan petani sebagai perorangan banyak ditentukan oleh keanggotaannya didalam kedua kelompok tadi.Banyak hal-hal yang dapat dilakukan olehnya ditentukan oleh kedua kelompok tadi.

Selain itu ada sifat-sifat yang dimiliki oleh petani, yakni: a. Sebagai perorangan petani berbeda satu sama lain

(28)

nampaknya tidak dapat bertahan.Mereka membiarkan rumput-rumputan tumbuh merajalela dan ternak berkeliaran.Mereka terjerumus semakin dalam ke jurang hutang. Mereka kehilangan harapan mungkin tanahanyapun akan hilang.

b. Petani hidup dibawah kemampuan

Sebenarnya petani dapat belajar dan menambah pengetahuan lebih banyak jika mereka ada kesempatan dan dorongan.Mereka dapat mencoba lebih banyak cara-cara dari yang mereka pergunakan.Umumnya petani hidup menurut kebiasaan.Mereka mengenal suatu cara dan belajar terus menerus tidak terlihat pada cara itu.Ada tiga macam kebiasaan mental petani yang penting bagi perkembangan pembangunan pertanian yaitu :

1. Kebiasaan mengukur, yaitu berpikir dalam mengukur penggunaan sarana produksi yang akan dipergunakan termasuk juga jumlah benda-benda. Dengan kebiasaan ini janganlah puas dengan menyatakan panen baik atau hasil cukup tetapi seharusnya dalam jumlah ton atau kilogram per hektar.

2. Kebiasaan bertanya, biasanya dilakukan dengan pertanyaan, mengapa tanaman ini lebih baik dari tanaman itu ? Kenapa hasil disini lebih buruk dari hasil yang disana ?

(29)

penghambat dalam penerapan metode-metode baru. Kebiasaan tersebut dapat menyebabkan kesukaran dalam mempelajari cara-cara baru dari suatu pekerjaan, dan menghambat penerapan metode-metode baru yang lebih baik. Orang menganggap kebiasaannya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan dan merasa sebagai menghianati dirinya sendiri jika merubah kebiasaan itu dengan cara baru yang disarankan orang lain.Kebiasaan tersebut seperti rendahnya kemampuan dalam fisik. Apakah akan merupakan hal yang berguna atau suatu yang merugikan tergantung dari masalah yang dihadapi. Dalam pertanian kebiasaan, merupakan hal berguna dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah dipelajari tetapi dapat juga merupakan penghambat dalam mempelajari teknologi baru.

Oleh karena itu petani sebagai manusia, sesungguhnya hidup jauh di bawah kemampuan, maka tujuan dari pembangunan pertanian adalah membantu mereka dalam mempermudah terbentuknya petani-petani sedemikian rupa sehingga secara teratur menggunakan kemampuan mereka lebih besar.

c. Petani merupakan sekelompok konklusi

(30)

sentimentil bahwa menggaraptanah hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri (menggarap saja).Beberapa petani mencintai tanahnya tetapi mereka mengharapkan lebih dari pada hanya kesenangan untuk melakukan hobinya.Apa yang mereka inginkan adalah makanan, dan uang untuk memenuhi kebutuhan petani dan keluarganya. Selanjutnya mereka ingin merasa bangga dan puas bahwa telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan bahkan lebih berhasil dari tetangga-tetangganya. Mereka akan lebih puas apabila hasil pekerjaannya diketahui oleh anggota-anggota lain dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

2. Tidaklah benar bahwa petani demikian sadarnya akan ketidaktentuan cuaca dan harga sehingga mereka mencoba dengan metode baru kecuali jika mereka yakin metode tersebut akan berhasil ?Banyak dari kekolotan petani-petani itu adalah sebenarnya kecerdikan. Mereka terlalu cerdik untuk mengambil risiko, terutama jika mereka hanya memiliki sejumlah uang simpanan yang sedikit, memiliki tanah yang sempit dan hidup dekat pada batas minimum.Untuk mengatasi kekolotan ini maka metode atau teknologi yang diajarkan/dipakai haruslah memberikan harapan kenaikan penerimaan yang cukup besar.

(31)

masyarakat adalah penting bagi kita pada umumnya.Kita tidak ingin dicemooh orang dan tidak ingin diasingkan dari pergaulan, petani-petani memiliki perasaan ini.Sebagian dari tugas pengembangan pertanian adalah mengusahakan agar merubah pandangan social dari menghormati orang-orang yang menunjukan produktivitas tinggi dengan merubah cara-cara usahataninya meskipun banyak menghadapi percobaan yang mengandung risiko.

4. Tidaklah benar bahwa petani-petani yang paling maju adalah petani yang paling yakin akan peniliannya sendiri dan yang merasa kurang kurang memerlukan persetujuan dari orang-orang lain ?Petani-petani demikian tidak begitu kuatir akan cemoohan orang karena merekayakin, meskipun mereka membuat kesalahan, kesalahan tersebut dapat diperbaikidan berhasil pada suatu waktu nanti. Orang demikian ini adalah pionir, merupakan inovator dalam masyarakat. Meskipun mereka kurang menghargai persetujuan atau permufakatan dari kerabatnya, tetapi mereka tidaklah tidak menyadari hal itu. Mereka bersikap demikian disebabkan karena keyakinan mereka bahwa pada akhirnya mereka akan berhasil mendapatkan persetujuan itu.

(32)

sebagai manusia, sebagai orang yang cerdas dan bertanggung jawab, mereka akan menerima suatu pertolongan atau nasehat dari orang lain jika hal itu tidak melanggar harga diri dan integritas sebagai manusia.

d. Pengaruh Keluarga

Telah dikemukakan di atas bahwa petani sebagai penggarap dan manajer yang mengambil keputusan tentang apa yang akan ditanam dan sebagainya. Mungkin lebih tepat jika dikatakan bahwa keputusan dibuat oleh keluarga petani, oleh karena berbagai macam kegiatan berusahatani dilakukan oleh keluarga sehingga berbagi pekerjaan dibagi antara keluarga, dimana berbeda-beda menurut adat kebiasaan suatu tempat. Di dalam suatu daerah pria menanam tanaman, sedangkan di daerah lain pekerjaan ini adalah tugas istri. Kadang-kadang pria yang membawa barang kepasar, sedangkan di tempat lain hal ini dilakukan oleh wanita. Pada banyak masyarakat desa pria yang melakukan pekerjaan di sawah, sedangkan istri yang mengatur anggaran belanja. Dalam keadaan demikian ini maka wanita memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan berapa besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk pupuk, obat-obatan dan alat-alat kerja.

(33)

orang tua di pedesaan menginginkan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak mereka dan bersedia bekerja keras serta menerapkan teknologi baru untuk menginginkan hal tersebut.Mereka juga menginginkan fasilitas kesehatan yang baik dapat dipergunakan oleh keluarganya.Demikian juga dengan perusahaan dan produk-produk baru seperti sepeda, sepedamotor, mobil bahkan alat-alat kosmetik telah merupakan perangsang bagi keluarga petani untuk meningkatkan produksi agar dapat meningkatkan kemampuan (daya)beli mereka.

Kebanyakan keputusan-keputusan tentang pertanian masih dibuat petani sebagai perorangan. Tetapi ia membuat keputusan-keputusan tersebut adalah dalam rangka memenuhi hasrat untuk memberikan sesuatu yang lebih bagi keluarganya dan dipengaruhi oleh anggota-anggota keluarganya. Oleh karena itu mereka tergantung pada hasil yang didapat dari usahatani, maka anggota-anggota keluarganya mungkin memberikan tekanan kepada petani dalam mengambil keputusan ini atau itu. Dipihak lain hasrat petani untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya adalah merupakan dorongan yang efektif dalam banyak hal untuk meningkatkan produktivitas usahatani.

e. Pengaruh Masyarakat

(34)

mempunyai arti yang penting.Masyarakat tersebut adalah sumber keamanan.Ia mengharapkan bantuan dalam keadaan mendesak dari teman-teman dan tetangganya atau membantu keluarganya jika terjadi sesuatu terhadap dirinya.Anggota masyarakat pedesaan selalu hidup bergotong royong dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sulit atau yang tak mungkin dilakukan oleh seorang saja,seperti memperbaiki saluran, mengolah tanah dan sebagainya. Oleh karena saling berkepentingan ini maka petani pada umumnya enggan berbuat sesuatu yang dapat mengganggu atau merusak struktur masyarakat atau melanggar tradisi gotong royong. Terhadap masyarakat di mana ia hidup, terutama petani memerlukan persetujuan masyarakat. Tradisi masyarakat menentukan bagaimana tingkah laku yang wajar bagi seseorang. Ada hal yang dapat dilakukan sebagai tindakan seseorang, apa yang memerlukan persetujuan masyarakat.Kepercayaan masyarakat terhadap nilai-nilai dan tradisi diketahui dan dihormati.Tetapi nilai-nilai dan tradisi itu sendiri tidaklah boleh dianggap suatu pengahambat pembangunan.

f. Tradisi Besar dan Agama

(35)

2.3 Usahatani (farm)

Usahatani adalah kegiatan usaha manusia untuk mengusahakan tanahnya dengan maksud untuk memperoleh hasil tanaman atau hewan tanpa mengakibatkan berkurangnya kemampuan tanah yang bersangkutan untuk memperoleh hasil selanjutnya (Adiwilaga, 1992).

Menurut Mubyarto (1986) dan Soekartawi (1987), biaya usahatani dibedakan menjadi: Biaya tetap (fixed cost): biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Yang termasuk biaya tetap adalah sewa tanah, pajak, alat pertanian, dan iuran irigas; Biaya tidak tetap (variable cost): biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, seperti biaya saprodi (tenaga kerja, pupuk, pestisida,dan bibit).

Pendapatan kotor usahatani atau penerimaan usahatani sebagai nilai produksi total usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Untuk menaksir komoditi atau produk yang tidak dijual,digunakan nilai berdasarkan harga pasar yaitu dengan cara mengalikan produksi dengan harga pasar (Soekartawi,dkk,1986).

(36)

Patong (1973) dan Mubyarto (1986) mengatakan bahwa berusahatani sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh produksi di lapangan akan dinilai dari penerimaan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan. Selisih antara penerimaan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan merupakan pendapatan usahatani.

Dinas Pertanian menyatakan perkebunan rakyat merupakan usaha tanaman perkebunan yang dimiliki dan diselenggarakan atau dikelola oleh perorangan atau tidak berbadan hukum.Luasan maksimal adalah 25 hektar, atau pengelola tanaman perkebunan yang mempunyai jumlah pohon yang dipelihara lebih dari batas minimum asaha (BMU).Berdasarkan besar kecilnya, usaha perkebunan rakyat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengelola tanaman perkebunan dan pemelihara tanaman perkebunan.Pengelola Tanaman Perkebunan adalah perkebunan rakyat yang diselenggarakan secara komersial dan mempunyai jumlah pohon yang dipelihara lebih besar dari BMU. Sedangkan,pemelihara tanaman perkebunan adalah perkebunan rakyat yang diselenggarakan atas dasar hobi atau belum diusahakan secara komersial dan mempunyai jumlah pohon lebih kecil dari BMU.

(37)

2.4 Perusahaan Usahatani (Farm Business)

Setiap petani, di atas usahataninya melakukan kegiatan perusahan usahatani.Kegiatan itu adalah perusahaan oleh karena tujuan setiap petani bersifat ekonomi (mempertimbangkan perbandingan antara input yan diberikan dengan bsarnya output yang diterima / diperoleh), menghasilkan produk-produk yang laku di pasaran maupun sebagian digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dalam kegiatan perusahaan pertanian “bertani bukanlah cara hidup, melainkan merupakan suatu perusahaan” (farming is business, it is not a way of life). Hal-hal penting dalam Perusahaan Usahatani diantaranya:

a) Input dan Output

Input adalah semua yang dimasukkan kedalam proses produksi misalnya tanah yang dipergunakan, tenaga kerja, kegiatan perencanaan manajemen yang dilakukanan lain-lain. Sedangkan output adalah hasil dari tanaman dan atau ternak/ikan yang dihasilkan dari kegiatan usahataninya.

b) Biaya dan Penerimaan

(38)

Setiap petani memperhitungkan biaya dan penerimaan.Pertimbangan mengenai biaya selalu mencakup jerih payah yang harus dikeluarkan, biaya untuk tenaga kerja, biaya panen, dan pasca panen, dan biaya pemasaran produknya. Penerimaan yang diperkirakan meliputi bahan makanan dan hasil lain yang digunakan keluarganya, uang yang diterima dari penjualan hasil, dan nilai-nilai barang dan jasa yang mungkin diterima melalui pertukaran dari tetanga, serta hasil yang diperoleh dari pertukaran dengan petani lain atau pihak lain.

2.5

Bahan Bacaan

 http://muhammad-alqamari.blogspot.com/2011/12/unsur-unsur-pertanian.html (diakses 15 desember 2014)

 https://sayangpetani.wordpress.com/tag/proses-produksi-pertanian/ (diakses 15 desember 2014)

 http://justkie.wordpress.com/2012/05/04/unsur-unsur-pokok-usaha-tani/ (diakses 15 desember 2014)

Latihan

1. Jelaskan bagaiamana terjadinya proses produksi pada tumbuhan!

2. Apa peranan petani atau pengusaha dalam pertanian?

3. Apa tujuan usahatani?

4. Jelaskan yang dimaksud input,output,biaya dan penerimaan dalam perusaahan usahatani!

(39)

4.2 KOMPETENSI DASAR

Setelah mengikuti mata kuliah diharapkan mahasiswa akan mampu menjelaskan tentang :

1.Faktor-faktor Pra-Panen

2.Faktor-faktor Pasca Panen

3.Faktor Sosial Ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan, hasil, dan pendapatan pertanian.

4.3 FAKTOR PRA-PANEN

Kelompok faktor bahan tumbuhan/ bahan tanaman. Bahan tanaman yang berasal dari benih dipengaruhi oleh :

a. Sifat keturunan (hereditas). Sifat ini diturunkan atau diwariskan pada keturunannya.

b. Kemurnian benih, yaitu benih tidak tercampur dengan benih yang berasal dari kultivar lain.

c. Daya kecambah benih menunjukkan kemampuan benih untuk berkembah dan tumbuh untuk itu diperlukan keahlian untuk mencari, menentukan dan menggunakan benih yang baik yaitu benih unggul yang berkualitas atau bermutu.

(40)

tanaman. Suatu varietas unggul dapat diciptakan dengan hibridisasi (perkawinan silang), mutasi, poliploidisasi, heterosis dan kultur jaringan.

a. Hibridisasi

Hibridisasi atau perkawinan silang adalah cara paling lama tetapi merupakan cara paling banyak digunakan, karena hibrida yang terbentuk dapat diramalkan sifatnya, atau hibrida yang diinginkan dapat didekati dengan cara tersebut.

b. Mutasi

Peristiwa perubahan sifat yang menurunkan akibat pengaruh faktorial. Produk dari mutasi dinamakan mutan. Mutasi alami diduga sebagai akibat guncangan faktor cuaca, sehingga suatu mutan mengalami mutasi kembali. Sebagai contoh “jambu sukun”, mutasi buatan dapat dilakukan dengan pertolongan suhu, aliran listrik, bahan kimia, atau sinar radioaktif

c. Poliploidisasi

Poliploidisasi adalah peristiwa penggandaan kromosom. Jenis-jenis tanaman yang pasangan kromosomnya lebih dari dua biasa disebut dengan jenis polipoid.

d. Heterosis

(41)

kawin dalam keluarga terus menerus. Contoh tanaman yang dibuat heterosis adalah jagung.

e. Kultur jaringan

Dengan kultur jaringan satu sel dapat diperbanyak menjadi ribuan sel, kemudian dengan zat pengatur tumbuhan yang tepat semua sel tersebut dapat berubah menjadi tunas, baru lengkap dengan calon akar, batang, dan daun. Akibat mutasi yang terjadi selama pelaksanaan kultur jaringan tunas-tunas baru sifatnya beragam, sehingga cara ini dapat dimasukan sebagai cara pemasukan varietas unggul baru.

(42)

A. Kelompok Faktor Esensial

Kebutuhan pokok tanaman untuk hidup dan berkembang secara normal yang berasal dari luar tubuhnya ialah cahaya tubuhnya, unsur hara, dan air. Ketiga faktor itu dinamakan faktor essensial untuk kehidupam tanaman. Apabila salah satunya kurang jumlahnya, meskipun yang lainnya dalam jumlah banyak tidak akan dapat dimanfaatkan oleh tanaman secara baik.

a. Cahaya matahari

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama yang akan diubah menjadi energi-energi lain yang diperlukan bagi kehidupan di dunia. Cahara yang dipancarkan matahari terdiri dari gelombang sangat pendek sampai panjang. Gelombang cahaya matahari yang sampai pada permukaan bumi dan berupa sumber energi mempunyai gelombang berkisar antara 300 sampai 1800 milimikron. Sebagian dari energi matahari diubah menjadi energi kimia oleh tumbuhan atau tanaman berupa bahan kering tubuhnya melalui fotosintesis.

(43)

b. Air dan Irigasi

Air merupakan faktor fital yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, terutama pada masa prapanen. Hampir seluruh jenis tanaman membutuhkan air, baik dalam jumlah yang sedikit maupun banyak. Tanaman tidak dapat tumbuh jika tidak ada air. Kebutuhan tanaman akan air telah diatur oleh Allah Swt. Sebagai firman-Nya dalam penggalan ayat 99 AL-QUR’AN surat Al-A’nam yang berbunyi :

“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan,...”

Air memiliki banyak fungsi untuk tanaman, diantaranya sebagai pelarut unsur hara, sebagai senyawa yang diperlukan dalam fotosintesis, sebagai penetral suhu dari tubuh tanaman dan penyubur tanaman. Sebagaimana firman Allah Swt. Dalam AL-Qur’an surat An-Nahl ayat 10

(44)

tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.”

Irigasi adalah usaha untuk memberikan kebutuhan air pada tanaman. Air yang ideal untuk irigasi adalah air yang bersifat :

 Subur atau mengandung banyak macam unsur hara esensial dalam jumlah cukup dan seimbang

 Tidak mengandung zat racun bagi tanaman

 Tidak mengandung bahan padas

 Mempunyai derajat keasaman yang baik, tidak terlalu masam atau alkalis.

c. Unsur hara, pupuk dan pemupukan

(45)

Fungsi dari unsur hara mineral secara umum dapat dikatakan sebagai pembentuk protoplasma dan dinding sel, mempengaruhi tekanan osmotik sel tanaman, mempengaruhi kemasaman cairan sel dan bekerja sebagai buffer, mempengaruhi permaebilitas membran sitoplasma. Pada keadaan tertentu unsur hara dapat mempunyai pengaruh meracuni, antagonistik, dan katalistik. Keracunan terjadi apabila kadar larutan unsur tersebut didalam medium melebihi batas kdar sufsien, tetapi kalu kadarnya dalam larutan lebih rendah dari pada batas bawah kadar sufisien tanaman akan mengalami definisi atau kelaparan unsur tersebut. Pada pH yang lebih rendah dari pada kisaran tersebut daya larut beberapa unsur hara makro cenderung menurun, tetapi untuk bebrapa unsur hara mikro cenderung naik. Karena itu pada derajat kemasaman demikian sering timbul gejala kelaparan unsur hara makro dan keracunan unur hara mikro tertentu. B. Kelompok Faktor Iklim

Iklim sangat berpengaruh terhadap tanaman. Tidak semua tanaman dapat tumbuh disemua tempat. Hal ini karena setiap tempat memiliki iklim yang berbeda,misalnya tanaman-tanaman tropis tidak akan tumbuh di daerah kutub. Faktor iklim merupakan unsur-unsur iklim yang berperan dalam bidang pertanian diantaranya :

1. Perubahan kedudukan matahari yang berhubungan dengan pergantian musim

(46)

3. Kelembapan udara dan transpirasi

4. Suhu udara dan aktifitas kehiduan tanaman

Faktor iklim dan keadaan suatu tempat yang berbeda dapat digambarkan sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Araf ayat 57 yang berbunyi

“da n Dia-lah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan) hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lau Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab-sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah kami bangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”

C. Kelompok Faktor Gangguan

Penggangu tanaman dapat dikelompokkan berdasarkan jenis jasad pengganggunya diantaranya :

(47)

b) Penyakit tanaman : seperti mozaik, tangro, dan lain-lain

4.3 FAKTOR PASCA-PANEN

Beberapa faktor yang berpengaruh dalam penciptaan nilai tambah dari produk pertanian adalah pelaksanaan kegiatan pasca panen seperti pemanenan, penentuan waktu panen, cara panen dan alat panen yang digunakan dengan baik dan tepat yang bertujuan untuk melindungi hasil panen yang sifatnya mudah rusak dengan memperkecil kehilangan dan kerusakan. Selain itu agar hasil panen tetap segar dan baik mutunya karena sifat-sifat hasil panen akan dilihat lebih menarik jika warna, rasa, dan aromanya memenuhi standar perdagangan baik konsumen individu atau industri ,mutu selalu terjamin untuk bahan baku industri, dapat diawetkan dengan mutu yang tetap dapat digambarkan sesuai firman Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 11 berbunyi

) ننوررككنفنتنينممووقنللةةينلكنللذنيفلنكنإلتلارنمنثكنلالكلكرنوملونبناننعولاون ١١

(

لنيخلنكنلاونننوتريوزكنلاونعنروزكنلاهلبلموكرلنتربلنوير

(48)

Penanganan pasca panen diawali dengan kegiatan panen yang tepat baik waktu maupun caranya.karena waktu panen ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu : tingkat kemasakan (fisiologis maupun komersial), jarak antara produsen dan konsumen, sifat-sifat buah dan bentuk buah tersebut dikonsumsi.

Jenis kegiatan pasca panen dilakukan tergantung dari tujuan produk tersebut digunakan. Upaya seleksi produk melalui grading, kegiatan packing, dan pengolahannya menjadi produk setengah jadi atau produk jadi yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapat nilai tambah pada produk yang sebesar-besarnya dengan berlandaskan profit market oriented.

4.4 FAKTOR SOSIAL EKONOMI

Keadaan sosial ekonomi masyarakat cukup mempengaruhi pertumbuhan, hasil, dan pendapatan pertanian. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan hasil atau pendapatan suatu produk pertanin sejenis di daerah-daerah di Indonesia. Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan, hasil, dan pendapatan pertanian diantaranya sebagai berikut :

1. Pendidikan (pengetahuan)

(49)

yang merupakan lulusan Sarjana Pertanian akan berbeda dngan petani lulusan SMK Pertanian. Hail ini tentu karena adanya perbedaan materi atau pengetahuan pertanian diantara keduanya (lulusan Sarjana Pertanian memliliki pengetahuan lebih tinggi dari lulusan SMK Pertanian). Ataupun petani yang telah atau sering mengikuti program pembinaan pertanian akan memiliki pengetahuan lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak mengikuti program (autodidak). Mislnya, pada umumnya para petani tradisional selalu menggunakan kerbau untuk membajak sawah. Hal ini kurang efektif karena memerlukan waktu yang lama dan cukup menguras tenaga. Bagi petani modern tentu mereka mengutamakan keefisienan penggunaan waktu. Mereka menggunakan traktor untuk membajak sawah. Sehingga masa panen pun lebih cepat.

Jadi, semakin tinggi tingkat pengetahuan petani terhadap suatu masalah pertanian akan semakin memuaskan hasil suatu pertanian yang sedang dijalankan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat pengetahuan petani maka hasilsuatu pertanian kurang memuaskan, tidak mengalami kenaikan produktifitas, atau bahkan selalu menurun hasil dan pendapatan pertanian yang sedang dijalankan.

(50)

Anjuran mencari ilmu sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut, Hadist riwayat Abu Musa RA. : dari Nabi SAW. Bahwa beliau bersbda : perumpamaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk menympaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi bumi. Sebagian bumi tersebut ada yang subur dan sebagian lagi berupa tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah menberikan manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat minum darinya, memberi minum dan menggembalakan ternaknya di tempat itu. Yang lain menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama Allah dan memanfaatkannya sesuai dengan ajaran yang Allah utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah karenanya aku diutus. (shahih muslim No.4232).

2. Tingkat Ekonomi

a. Tingkat Ekonomi Petani

(51)

memudahkan biaya operasional. Para petani memang diharapkan mampu megelola keuangan untuk biaya operasional.

b. Tingkat Ekonomi Penduduk

Daya beli suatu penduduk akan mempengaruhi pendapatan petani. Pendapatan petani dipengaruhi oleh daya beli atau tingkat kesejahteraan suatu masyarakat pengguna produk pertanian. Pendapatan akan melimpah jikabanyak masyarakat yang mampu membeli produk suatu hasil pertanian maka pendapatan pun sedikit bila sedikit masyarakat yang membeli produk pertanian.

c. Kosmopolitas/lokalitas

Kosmopolitas adalah hubungan petani dengan sumber-sumber diluar sistem, misalnya jika seorang anggota sistem mengadakan perjalanan/pergi keluar daerah untuk menjumpai sumber informasi (Abdillah 1968)

d. Aksebilitas

Lokasi tempat produk yang dihasilkan menentukan pendapatan. Jika lokasinya strategis atau mudah dijangkau oleh masyarakatpengguna produk maka pendapatan akan berbeda dengan lokasi yang tidak strategis

(52)

Keberadaan lembaga pembinaan pertanian sangat dibutuhkan oleh para petani khususnya petani yang belum memiliki bnyak pengetahuan tentang pengeolaan pertanian.

f. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah mempengaruhi pendapatan. Hal ini berkaitan dengan kebijakan lokasi pertanian dan pajak.

Kebijakan pemerintah juga berkaitan erat dengan sikap adil yang harus dimiliki oleh pemimpin, dalam hal ini pemerintah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. Dalam potongan ayat 25 Al-Qur’an surat Al-Hadid yang berbunyi :

“sesungguhnya Kami telah mengutus Rosul-rosul Kami dengan membawa bukti-butki yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan...”

4.5 BAHAN BACAAN

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasca_panen (Diaksespada 13 Desember 2013)

(53)

(Diaksespada 13 Desember 2013)

http://wiyonodrs.blogspot.com/2013/01/mempercepat-pertumbuhan-tanaman.html (Diaksespada 13 Desember 2013)

http://hilary2009.wordpress.com/2009/06/30/fisiologi-lepas-panen/ (Diaksespada 13 Desember 2013)

ModulPengantarIlmuPertanianAgroteknologiUIN SunanGunungDjati Bandung

4.6 LATIHAN

1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor pra-panen

2.Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor pasca panen

3.Sebutkan dan jelaskan faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan, hasil, dan pendapatan pertanian.

V.MASALAH PENDUDUK DAN BAHAN MAKANAN

5.1 Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti mata kuliah,diharapkan mahasiswa akan mampu menjelaskan tentang:

(54)

2.

Populasi

3.

Pertumbuhan penduduk menurut malthus

4.

Kebijaksanaan kependudukan

5.2 Masalah Penduduk

Ledakan pertumbuhan penduduk akan berdampak pada penyediaan bahan pangan dunia. Dengan banyaknya jumlah penduduk akan berpengaruh pada penyediaan pangan dunia. Tingkat pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan bahan pangan dunia sangat erat hubungannya.

Meningkatnya jumlah penduduk harus disertai dengan jumlah bahan pangan. Banyaknya penduduk akan mengurangi lahan yang akan digunakan untuk pertanian, perternakan, dan lahan-lahan untuk produksi pangan. Dengan berkurangnya dunia yang tersedia lahan hijau di dunia karena banyaknya jumlah penduduk, maka kualitas alam dalam penyediaan kebutuhan manusia khususnya pangan semakin menurun sebagai akibat pertumbuhan penduduk. Sikap pemerintah dan masyarakat yang peduli terhadap keseimbangan antara pertumbuhan jumlah penduduk dan ketersediaan bahan pangan sangatlah penting. Sehubungan dengan itu, Indonesia sebagai Negara berkembang di wilayah Asia pun tidak terlepas dari permasalahan ketersedian bahan pangan.

(55)

kesejahteraan tidak merosot diperlukan laju investasinya yang tinggi pula dalam pengembangan pertanian,penduidikan,fasilitas kesejahteraan,jasa dll.

Terpusatnya penduduk pada suatu daerah atau wilayah tertentu disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut diantaranya sbb:

atau biasa dikenal fertilitas merupakan jumlah kelahiran yang terjadi pada suatu penduduk dalam suatu negara. Jumlah kelahiran ini biasanya dibagi dengan jumlah seluruh penduduk dinegara tersebut lalu dikali besarnya penduduk,juga dijadikan ukuran tingkat kualitas penduduk berdasarkan angka kesehatan.

(56)

Penduduk Indonesia pada saat ini masih digolongkan sebagai penduduk muda. Itu berarti jika tidak ada kondisi yang sangat ekstrim, seperti misalnya peperangan (dalam peperangan akan banyak orang muda yang mati), maka penurunan pertumbuhan penduduk tidak secara otomatis menurunkan pertumbuhan angkatan kerja. Dalam kondisi normal, pertumbuhan penduduk akan menurunkan jumlah penduduk pada struktur yang muda (0 -15 tahun).

Nilai pertumbuhanpenduduk

Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimanajumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahanpopulasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode.

(57)

mengalami masalah kesenjangan antara angkatan kerja dan kesempatan kerja sampai dengan akhir Repelita VIII. Baru setelah Repelita VIII, kesempatan kerja diperkirakan akan berada di atas angkatan kerja .

Namun sekali lagi bahwa proyeksi ini dibuat sebelum adanya krisis ekonomi. Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam menganalisa hubungan antara angkatan kerja dan kesempatan kerja adalah bahwa jika kesempatan kerja berada di atas angkatan kerja bukan berarti masalah ketenagakerjaan, atau lebih khususnya pengangguran, teratasi. Adanya kesempatan kerja baru merupakan ³potensi´ dan ³potensi´ tersebut mungkin saja tidak dapat dimanfaatkan bila angkatan kerja yang tersedia tidak memiliki kualitas yang memadai.

Jumlah Penduduk dan Pembangunan

(58)

kenal dengan teori Malthus yang menekankan bahwa jumlah produksi makanan menurut deret hitung, sedangkan jumlah pertumbuhan penduduk menurut deret ukur. Walau teori Malthus akhirnya juga ditolak oleh para ahli yang menyatakan bahwa :

1. Teori Malthus tidak memperhitungkan peranan serta pengaruh adanya kemajuanteknologi.

2. Teori itu hanya didasarkan pada satu hipotesis, yang berkaitan dengan hubunganmakro antara jumlah pertumbuhan penduduk dan pendapatan perkapita, yang ternyatatidak tahan uji secara empiris.

3. Teori Malthus hanya menitik beratkan pada variabel yang ternyata dianggap keliru,dimana pendapatan perkapita sebagai determinan utana dalam pertumbuhan pendudul.Tapi seharusnya berdasarkanp pada mikro ekonomi yang menitik beratkan pada taraf hidup individu, dimana determinan utamanya bagi keluarga adalah keputusanmengenai jumlah anak, dan bukannya pada taraf hidup masyarakat secarakeseluruhan.

Penduduk dan Pendapatan Per-Kapita

Pengaruh pertumbuhan penduduk pada pendapatan per-kapita biasanya tidak menguntungkan. Pertumbuhan penduduk cenderung memperlambat pendapatan per kapita dalam 3 cara :

1. Memperberat beban penduduk pada lahan.

2. Menaikan biaya barang konsumsi karena kekurangan faktor pendukung untuk meningkatkan penawaran mereka.

(59)

Penduduk dan standar kehidupan

Karena salah satu faktor penting standar kehidupan adalah pendapatan per kapita, maka faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan per kapita dalam hubungannya dengan pertumbuhan penduduk sama-sama mempengaruhi standar kehidupan.

Penduduk pembangunan pertanian

Di negara terbelakang, kebanyakan rakyat tinggal di wilayah pedesaan. Pertanian merupakan mata pencarian utama oleh karena itu pertambahan penduduk akan mempengaruhi rasio lahan manusia. Produktivitas per kapita yang rendah mengurangi kecenderungan untuk menabung dan menginvestasi. Akibatnya, pemakaian teknik yang lebih baik dan perbaikan lainnya pada lahan menjadi tidak mungkin

5.4. Pertumbuhan penduduk menurut malthus

Di dalam populasi yang laju pertambahaan nya dilakukan hanya oleh faktor biologi alami,maka pertumbuhan penduduknya ditentukan oleh.

 Kemampuan wanita menghasilkan anak (fecundity).

 Lama hidup pada kondisi optimum (longevity).

(60)

menjadi di bawah maksimum biologi dan mengurangi umur rata-rata (mortality) menjadi di bawah optimum alami.

5.4.1 Garis produksi bahan makanan

Transpormasi demografi yang merupakan suatu perubahan ke arah laju perkembangan penduduk yang relatif rendah yang diakibatkan laju kelahiran dan kematian yang rendah pula,meskipun dinegara –negara dengan laju pertumbuhan ekonominya yang tinggi,lebih banyak merupakan pencerminan keadaan sosial dan kultural serta intitusi,agama,hukum,pengaruh teknologi kebudayaan.

Keterlambatan menurunnya laju kelahiran dan kematiaan telah menyebabkan meningkatnya pertambahan penduduk secara luar biasa yang terjadi pada masa transisi dan transformasi demografi. Transisi dari:

 Suatu keadaan yang ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang lambat yang disebabkan oleh laju kelahiran dan kematian yang keduanya tinggi.

 Keadaan yang ditandai pertumbuhan penduduk yang tinggi yang di sebabkan oleh laju kelahiran yang tinggi dan laju kematiaan yang rendah.

 Keadaan dimana pertumbuhan penduduk rendah disebabkan oleh laju kematiaan yang ke duanya rendah.

(61)
(62)

kematiaan rendah, terjadi penurunan bagian sumber nasional atau pendapataan perorangan yang digunakan untuk bahan makanan.

5.5 Kebijaksanaan kependudukan

Tidak ada masalah pertumbuhan yang dapat diatasi oleh peningkataan produksi pertaniaan industri.oleh karena itu masalah-masalah fundamental yang harus di atasi dan cara mengatasinya untuk meningkatkan produksi pertaniaan secara mantap.

Untuk mengatasi masalah diatas maka diperlukan cara pendekatan ganda (dual approach),yaitu:

 Memenuhi pengembangan teknologi.

 Terjadi penurunan dan pengurangan laju kelahiran.

Terdapat keyakinan yang besar bahwa kelajuan kelahiran dan kematiaan pada negra-negara yang sedang berkembang dapat ditekan dengan cepat dari pada yang terjadi pada negara maju pada tahap permulaan nya.dan pada saat ini pun telah di terapkan beberapa teknologi untuk mengendalikan kelahiran diantaranya melalui program keluarga berencana (KB).

(63)

 Meningkatkan pendapataan nasional dengan mengembangkan sektor migas dan non migas.

 Peningkataan dan perluasaan tenaga kerja di berbagai sektor usaha.

 Mendorong pengembangan usaha kecil di bidang inforal.

Upaya meningkatkan kualitas penduduk dapat dilakukan dalam berbagai bidang yaitu:

Bidang kesehatan

 Mengadakan penyuluhan tentang kesehataan dan gizi.

 Pencegahaan penyakit menular.

 Persediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.

 Membangun sarana kesehataan.mengadakan program pengawasaan obat dan makanan.

Bidang kesejahteraan

 Meningkatkan pendapataan nasional dengan meningkatkan barang dan jasa.

 Menekan laju pertumbuhan penduduk.

 Merangsang kesempataan kerja.

(64)

Cara-cara yang dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk yaitu:

1. Penambahaan dan penciptaan lapangan kerja dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan dengan sadar akan dampak dan efektip dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol.

3. Mengurangi kepadataan penduduk dengan program transmigrasi.

4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.

5.5.2Kebijakan untuk Menjamin Ketahanan Pangan

Terdapat tiga komponen kebijakan ketahanan pangan :

1. Ketersediaan Pangan: Indonesia secara umum tidak memiliki masalah terhadap ketersediaan pangan. Indonesia memproduksi sekitar 31 juta ton beras setiap tahunnya dan mengkonsumsi sedikit diatas tingkat produksi tersebut; dimana impor umumnya kurang dari 7% konsumsi. Lebih jauh jaringan distribusi swasta yang berjalan secara effisien turut memperkuat ketahanan pangan di seluruh Indonesia. Beberapa kebijakan kunci yang memiliki pengaruh terhadap ketersediaan pangan meliputi:

(65)

· Upaya Kementerian Pertanian untuk mendorong produksi pangan · Pengaturan BULOG mengenai ketersediaan stok beras

2. Keterjangkauan Pangan. Elemen terpenting dari kebijakan ketahanan pangan ialah adanya jaminan bagi kaum miskin untuk menjangkau sumber makanan yang mencukupi. Cara terbaik yang harus diambil untuk mencapai tujuan ini ialah dengan memperluas strategi pertumbuhan ekonomi, khususnya pertumbuhan yang memberikan manfaat bagi kaum miskin. Kebijakan ini dapat didukung melalui program bantuan langsung kepada masyarakat miskin, yang diberikan secara seksama dengan target yang sesuai. Sejumlah kebijakan penting yang mempengaruhi keterjangkauan pangan meliputi:

· Program Raskin yang selama ini telah memberikan subsidi beras bagi hampir 9 juta rumah tangga

· Upaya BULOG untuk mempertahankan harga pagu beras

· Hambatan perdagangan yang mengakibatkan harga pangan domestic lebih tinggi dibandingkan harga dunia.

(66)

belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan sejak akhir krisis. Sejumlah kebijakan penting yang berpengaruh terhadap kualitas pangan dan nutrisi meliputi:

· Upaya untuk melindungi sejumlah komoditas pangan penting · Memperkenalkan program pangan tambahan setelah krisis · Penyebarluasan dan pemasaran informasi mengenai nutrisi

5.5.3 Sepuluh Langkah untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan

I. MENGUPAYAKAN PERAN BULOG

BULOG masih merupakan salah satu institusi terpenting dalam menjamin ketahanan pangan di Indonesia. Perubahan status hukum BULOG pada tahun 2003 dari Badan menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memperluas lingkup BULOG untuk melakukan aktivitas komersil sebagai bagian dari peran pentingnya dalam pelayanan jasa publik. Tugas BULOG termasuk menjaga stok ketahanan pangan nasional, pendukung publik dalam menjaga harga-harga komoditas pertanian, menyediakan pangan dalam keadaan darurat, dan melaksanakan program subsidi beras RASKIN bagi masyarakat miskin. Pengawasan pemerintah pusat terhadap sejumlah

(67)

persetujuan mengenai rencana usaha maupun dalam penyusunan anggaran, walaupun sebenarnya kedua hal tersebut dibutuhkan sebagai payung hukum. Pemerintahan yang baru harus memperkuat pengawasan terhadap peran BULOG melalui Kementrian Keuangan dan Kementrian BUMN dengan cara:

1. Membangun prosedur pengesahan laporan keuangan, rencana usaha dan anggaran tahunan BULOG.

2. Mulai membangun mekanisme penyediaan dan kontrak alternative dengan pihak penyelenggara lain, untuk mendapatkan perbandingan atas pelayanan publik yang selama ini dilakukan BULOG, termasuk biaya yang timbul dalam pelayanan tersebut.

3. Membentuk komisi independen yang bertugas memantau stok aman kebutuhan beras nasional.

4. Menghitung secara akurat biaya penyediaan program RASKIN dan mengkaji ulang kontrak antara pemerintah dengan BULOG.

II. MENGKAJI KEMUNGKINAN DIPISAHKANNYA BADAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL DARI KEMENTRIAN PERTANIAN

(68)

menghadapi sejumlah kesulitan dimana Kementrian Pertanian pada dasarnya akan cenderung lebih menanggapi kemauan petani ketimbang keinginan konsumen pangan. MPR telah mempertimbangkan kemungkinan tersebut dan, melalui Keputusan MPR No 8/2003, menginstruksikan presiden untuk mengkaji kemungkinan BKP dijadikan sebagai lembaga yang terpisah dari Kementrian Pertanian. Permintaan MPR tersebut membutuhkan tanggapan yang yang cukup serius. Jika pemindahan itu memang harus dilakukan, hal tersebut harus direncanakan secara matang, mengingat telah terjadi sejumlah perubahan susunan institusi ketahanan pangan dan koordinasi antar lembaga di tahun-tahun belakangan ini. Yang terpenting dalam hal ini ialah perubahan tersebut tidak menghilangkan kapasitas institusi yang telah ada sebagai akibat perencanaan yang tidak matang.

III. MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DEWAN KETAHANAN PANGAN DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA

(69)

bagi perbedaan pola makanan yang tercermin dalam ukuran-ukuran ketahanan pangan pada tingkat daerah. Dengan demikian beras tidak harus diberi penekanan khusus di daerah dimana terdapat makanan pokok lainnya. Ini merupakan gambaran yang baik dari sistem yang sedang terbentuk, namun demikian kurangnya kapasitas kemampuan Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota membuat mereka hanya cenderung sekedar mengikuti agenda-agenda tertentu dan terlibat dalam pengadaan serta penyimpanan kebutuhan pokok yang tidak efektif. Ini menjadi catatan penting bagi pemerintah pusat untuk memberikan petunjuk dan pengembangan kapasitas kemampuan agar Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota berfungsi secara efektif.

IV. MENGHILANGKAN LARANGAN IMPOR BERAS

(70)

Sementara di lain pihak, 20 % penduduk lainnya yang memperoleh keuntungan dari kebijakan ini, ternyata bukanlah masyarakat miskin. Studi terakhir menunjukkan bahwa larangan impor secara permanen dapat meningkatkan jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan sebanyak 1,5 juta orang. Pemerintahan yang baru sebaiknya menghapus larangan impor dan membiarkan impor beras oleh para importir seperti sebelumnya. Memproteksi beras justru memperburuk ketahanan pangan. Namun jika proteksi dianggap penting secara politis hal itu dapat ditempuh melalui bentuk yang lebih transparan dan efisien seperti dengan menerapkan bea masuk yang rendah ketimbang memberlakukan larangan impor.

V. MENGUBAH FOKUS DEPARTEMEN PERTANIAN DARI MENDORONG PENINGKATAN PRODUKSI KE PERLUASAN TEKNOLOGI DAN PENCIPTAAN DIVERSIFIKASI

(71)

rumah tangga telah bergerak menuju pangan dengan kualitas yang lebih baik. Dengan pertumbuhan seperti sekarang ini, konsumsi rumah tangga pada buah-buahan dan sayur-sayuran kecenderungannya akan melebihi nilai konsumsi beras dalam dekade ini. Kebijakan pertanian saat ini terlalu berkonsentrasi pada pemenuhan beras, dimana nilainya cenderung rendah dan termasuk komoditas yang murah di pasaran internasional. Hal ini telah memaksa petani untuk menanam komoditas yang bernilai rendah serta menghambat upaya mereka untuk berpindah pada produksi buah-buahan, hortikultura dan perternakan yang bernilai tinggi. Di saat bersamaan pertumbuhan permintaan domestic terhadap produk-produk ini semakin meningkat. Kebijakan pertanian harus bergerak secara agresif menuju suatu penelitian dan agenda pengembangan yang menaruh perhatian pada komoditas bernilai tinggi dan produk-produk yang permintaannya tumbuh tinggi. Kebijakan tersebut juga dapat diusahakan untuk membantu produsen kecil dalam memenuhi standar kualitas pada pasar-pasar yang sedang terbentuk, serta untuk memperoleh akses pada rantai pasokan pangan yang saat ini banyak dilayani oleh jaringan supermarket.

VI. MENURUNKAN BIAYA RASKIN (DOWNSCALE RASKIN)

Gambar

Tabel Paket

Referensi

Dokumen terkait

RULE 15: IF sedangg AND lama AND tinggi THEN banjirbesar; RULE 16: IF sedangg AND lama AND sedang THEN banjir; RULE 17: IF sedangg AND lama AND rendah THEN banjir; RULE 18:

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan di ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga

Tujuan dari penelitian ini untuk dapat mengetahui bagaimana presepsi masyarakat terhadap sistem informasi DPMPTSP dimana penelitian ini akan menggali respon

HP menyarankan agar Anda membuat cakram pemulihan untuk memastikan bahwa Anda dapat mengembalikan komputer ke kondisi standar pabrik apabila terjadi kegagalan fungsi kandar keras,

(1) Dalam hal Manajer Investasi yang telah membentuk Unit Pengelolaan Investasi Syariah akan melakukan kegiatan sebagai Pihak penerbit daftar Efek Syariah sebagaimana

Membantu pembaca dan penikmat musik dalam memahami apa maksud dari lirik lagu “Papua Dalam Cinta” sehingga pesan yang terdapat dalam lagu tersebut dapat diterima

Yaitu pengolahan data melalui perhitungan$perhitungan dengan menggunakan alat yang konensional. -etepatan dan ketelitian hasil yang diperoleh tergantung pada ketepatan dan