EVALUASI PEMBELAJARAN (PROSES DAN HASIL)
Putri Liestiyana 1504792 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan putriliestiyana@gmail.com
Istilah evaluasi berkaitan dengan suatu program. Evaluasi adalah proses penetapan suatu program yaitu apakah suatu program terencana dengan sempurna, terlaksana dengan baik, tercapai dengan sempurna, dan berdampak sangat luas. Evaluasi program pembelajaran dalam arti luas berupa penetapan apakah kurikulum (termasuk silabus dan RPP) sudah tersusun dengan sempurna, apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan rencana, apakah hasil yang dicapai peserta didik sebagai peserta program sudah sesuai dengan harapan, apakah setelah peserta didik mendapat pengajaran dapat menunjukkan kinerja yang baik, apakah aspek pendukung program termasuk sarana dan prasarana, SDM dan lingkungan tempat penyelenggaraan pendidikan sudah sesuai dengan harapan.
Hasil evaluasi program secara keseluruhan adalah penetapan apakah suatu program yang dirancang benar-benar efektif dalam artian bahwa peserta program pendidikan sudah berhasil ditingkatkan kompetensinya. Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa “Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan”. Memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik memperhatikan prinsip kontinuitas, komprehensif, objektivitas, kooperatif, dan praktis.
Sesuai dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang dikeluarkan oleh Depdiknas, ruang lingkup evaluasi pembelajaran sebagai berikut:
1. Evaluasi Kompetensi Dasar Mata Pelajaran 2. Evaluasi Kompetensi Rumpun Pelajaran 3. Evaluasi Kompetensi Lintas Kurikulum 4. Evaluasi Kompetensi Tamatan
Berdasarkan evaluasi pembelajaran di kelas, jenis evaluasi dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. Evaluasi ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial dan menemukan kasus-kasus. Evaluasi diagnostik umumnya memang ditujukan secara individual peserta didik yang mengalami kesulitan belajar bukan pencapaian kompetensi peserta didik secara umum.
2. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan pada akhir program belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar. Evaluasi formatif berorientasi kepada perbaikan proses belajar-mengajar, agar diharapkan pendidik dapat memperbaiki program pengajaran dan strategi pelaksanaannya. Evaluasi formatif juga bermanfaat bagi peserta didik sebagai umpan balik untuk mengetahui kompetensi yang benar-benar dikuasai atau belum, meningkatkan motivasi belajar serta sebagai bahan instropeksi diri dalam gaya belajar.
3. Evaluasi Sumatif
Daftar Pustaka
Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran: prinsip, teknik dan prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Purwanto, Ngalim. (2004). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudaryanto, M. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudiyono, A. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sukardi. (2010). Evaluasi pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.