• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan Provinsi Aceh Menggunakan Analisis Diskriminan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan Provinsi Aceh Menggunakan Analisis Diskriminan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Aceh adalah daerah provinsi yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang bersifat istimewa dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dipimpin oleh seorang Gubernur. Di Provinsi Aceh masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Besar kecilnya penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan. Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Fenomena kemiskinan pada prinsipnya muncul karena sebagian penduduk tidak dapat mengakses terhadap peluang-peluang ekonomi yang tersedia. Apabila masalah kemiskinan tidak ditanggapi dengan serius, maka dapat menghambat proses pembangunan.

(2)

mengentaskan kemiskinan. Masalah pokok yang dihadapi oleh pedesaan di Indonesia salah satunya di daerah provinsi aceh adalah kemiskinan dan keterbelakangan. Keadaan ini ditandai oleh pendapatan yang rendah dari sebagian besar penduduk pedesaan dan terdapatnya kesenjangan antara golongan kaya dan miskin dalam usaha-usaha pembangunan sehingga kondisi-kondisi tersebut kurang menguntungkan dalam mempercepat laju pertumbuhan. Pembangunan nasional mempunyai beberapa tujuan salah satu diantaranya adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat agar menjadi manusia seutuhnya yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), dinyatakan bahwa pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dalam pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya secara fisik tetapi juga pembangunan manusianya. Sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat maka pembangunan baru dapat berhasil mencapai tujuan, dimana salah satu tujuan pembangunan adalah mencapai masyarakat sejahtera, adil dan makmur, yang artinya kemiskinan dapat dikurangi (Utari, 2013).

(3)

sebagai studi kasus di BPS adalah data kependudukan, sosial, dan ekonomi Provinsi Aceh Tahun 2013, yang diuraikan kedalam: 1) Kepadatan Penduduk; 2) Tingkat Pengangguran Terbuka; 3) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan; 4) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku; 5) Pertumbuhan Ekonomi; dan 6) Angka Harapan Hidup. Metode yang digunakan adalah analisis diskriminan.

Analisis diskriminan merupakan salah satu metode yang digunakan dalam analisis multivariat dengan metode dependensi (dimana hubungan antar variabel sudah bisa dibedakan mana variabel terikat dan mana variabel bebas). Analisis diskriminan digunakan pada kasus dimana variabel bebas berupa data metrik (interval atau rasio) dan variabel terikat berupa data nonmetrik (nominal atau ordinal). Analisis diskriminan digunakan untuk mengklasifikasikan individu atau objek ke dalam suatu kelompok atau kelas berdasarkan sekumpulan variabel bebas (Dillon dan Goldstein,1984). Analisis diskriminan adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui variabel mana yang membedakan suatu kelompok dengan kelompok lain dalam suatu populasi. Pada dasarnya analisis diskriminan dapat dipergunakan untuk mengetahui peubah-peubah penciri yang membedakan kelompok populasi yang ada, selain itu juga dapat dipergunakan sebagai kriteria pengelompokan yang terlebih dahulu diketahui secara jelas pengelompokkannya. Analisis diskriminan bertujuan untuk mengenali faktor – faktor yang dapat membedakan dua kelompok atau lebih. Faktor – faktor pembeda ini akan membentuk sebuah fungsi pembeda (disebut fungsi diskriminan).

(4)

1.2Perumusan Masalah

Dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan provinsi aceh yang masih tinggi, perlu diketahui sebenarnya faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan atau mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat kemiskinan provinsi aceh sehingga kedepannya dapat menghasilkan sebuah kebijakan yang efektif untuk mengurangi tingkat kemiskinan, merupakan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.

1.3Pembatasan Masalah

Ruang lingkup dari pembahasan penelitian ini adalah data berupa data sekunder, yaitu data kependudukan, sosial, dan ekonomi Provinsi Aceh tahun 2013 yang telah dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik. Penelitian ini menggunakan analisis diskriminan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan provinsi aceh.

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh dan membedakan tinggi rendahnya tingkat kemiskinan Provinsi Aceh.

1.5Manfaat Penelitian

Kontribusi dari penelitian ini adalah :

1. Diharapkan semoga penelitian ini dapat menambah dan meningkatkan wawasan dalam penerapan ilmu statistika dengan metode analisis diskriminan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan Provinsi Aceh.

(5)

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk peneliti –peneliti berikutnya dalam data yang akan dianalisis.

1.6Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: 1. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di ambil dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh.

2. Pengolahan Data

a. Menghitung nilai rata-rata, nilai varians, kovarians, matriks varians-kovarians dan matriks varians varians-kovarians dalam kelompok gabungan pada setiap kelompok.

b. Melakukan pengujian asumsi analisis diskriminan yaitu: menguji kenormalan data, menguji kesamaan rata-rata kelompok dan menguji kesamaan varians dengan bantuan SPSS.

c. Menguji signifikansi dari fungsi diskriminan dengan nilai uji F dan Wilks’ Lambda dengan bantuan SPSS.

d. Membuat suatu fungsi diskriminan dari variabel bebas yang bias mendiskriminasi atau membedakan kelompok variabel terikat dengan bantuan SPSS.

e. Menentukan klasifikasi terhadap objek, apakah suatu objek termasuk pada kelompok I atau kelompok II dengan bantuan SPSS.

Referensi

Dokumen terkait

Pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang akan disediakan oleh Bank Kustodian paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah:

 Megaphyllus, yaitu paku yang mempunyai daun besar sehingga mudah dibedakan atas batang dan daun , misalnya pada Asplenium.  Macrophyllus, yaitu paku yang memiliki

Administrator adalah pengguna yang dipercaya untuk mengelola data master seperti data operator, biaya kendaraan, parkir gratis, slot parkir, parkir keluar, dan

Pengembangan media pembelajaran fisika pembelajaran berbasis multimedia interaktif terintegrasi dengan lembar kerja siswa dibuat dengan mengikuti langkah yang

Penulis buku ini, memahami struktur so­ sial sebagai “susunan orang­orang secara ber kesinambungan atas status dan peranan dalam satu atau lebih kelompok sosial dalam sistem

Dalam penelitian ini, komposit sandwich dengan metode produksi vacuum infusion diharapkan dapat menjadi pilihan sebagai metode produksi pada material kapal, karena

• Fleksibilitas dalam penggunaan ruangan sangat diperlukan (misalnya, jika konselor lebih dari satu, ketika pasien banyak dan menunggu untuk konseling, konselor dapat aktif untuk

Dari data sumur uji yang dilakukan pada daerah uji petik Sonai KD/SU-1 terlihat, bahwa zona limonit di daerah ini cukup tebal kurang lebih 4 m dengan kadar Fe = 200.000 ppm = 20